Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumirat Tresnayanti
"ABSTRAK
RSIA Juliana merupakan salah satu rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Dalam tiga bulan awal
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ditemukan beberapa kendala,
diantaranya dalam proses pencetakan SEP, tarif INA-CBG’s lebih rendah dari tarif
rumah sakit, pemberian pelayanan persalinan normal yang seharusnya dilakukan di
faskes pertama. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran penyelenggaraan
JKN di RSIA Juliana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian secara keseluruhan implementasi
berjalan baik,beberapa yang masih menjadi kendala diantaranya, peserta tidak
lengkap membawa persyaratan. Dari pelayanan manfaat jaminan kesehatan, Obatobatan
tidak semuanya mengacu pada formularium nasional. Standar Operasional
Prosedur pelayanan JKN di rumah sakit belum lengkap. Dari biaya dan pembayaran
manfaat, tarif INA-CBG’s lebih rendah dari tarif rumah sakit. Cost sharing yang
tinggi. BPJS Kesehatan tidak tepat waktu dalam pembayaran klaim ke rumah sakit.
Saran hasil penelitian ini, BPJS Kesehatan meningkatkan sosialisasi prosedur
pelayanan kepada peserta, menyediakan BPJS Center di rumah sakit dan perbaikan
waktu pembayaran ke rumah sakit. Kemenkes melakukan evaluasi tarif INA-CBG’s
dan Formularium Nasional, melakukan pengawasan terhadap ketersediaan obat
dilapangan, menyusun SOP. Rumah sakit menyusun SOP, meningkatkan efisiensi
dan menghitung unit cost.

ABSTRACT
Juliana RSIA as one of the private hospital that has been making corporation with
healthy BPJS as the health facilities for the second referral. The first of tree months
holding national health insurance (JKN) were founded many problems, among of SEP
printing process, Ina-CBG’s rates which are lower than hospital rate. The normal
services of children should be done as the first health facilities. The purposes of this
thesis (research) to get the viewing of representing of health insurance at RSIA
Juliana. This is a descriptive analytic research which applied qualitative method. The
result of this reaserch overall implementation has been running very well. some of
them are still a constraint, the participants did not complete carrying requirements. Of
health care insurance benefits, not all drugs refer to the national formulary. Standard
Operating Procedure JKN services in hospitals is not yet complete. Payment of costs
and benefits, INA-CBG's rate is lower than hospital rates. High cost sharing. Health
BPJS not timely claims payment to the hospital. Advice on these results, increase
socialization procedures BPJS Health services to participants, providing BPJS Center
in hospitals and improvement of payment to the hospital. Ministry of Health to
evaluate rates INA-CBG's and National Formulary, monitoring the availability of
drugs in the field, preparing SOP. Hospitals prepare SOP, improve efficiency and
calculate the unit cost."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Solihin
"Program JKN yang telah berjalan sejak tanggal 1 Januari 2014 diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan akses pelayanan kesehatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar pelayanan kesehatan masyarakat. Peningkatan akses pelayanan kesehatan bisa diukur dari tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan (utilization rate). Selama 5 (lima) bulan pertama penyelenggaraan Program JKN di Puskesmas Cijeruk belum diketahui bagaimana pemanfaatannya oleh peserta JKN.
Penelitian ini menggunakan disain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN di Puskesmas Cijeruk Kabupaten Bogor Bulan Januari - Mei 2014. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data kunjungan peserta JKN di Puskesmas Cijeruk periode Januari-Mei 2014. Variabel yang diteliti meliputi angka utilisasi (utilization rate) pelayanan kesehatan, angka utilisasi berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis pelayanan, diagnosa dan angka rujukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka utilisasi pelayanan kesehatan sebesar 4,81%. Angka utilisasi oleh peserta perempuan lebih tinggi daripada laki-laki yaitu 6,62%. Berdasarkan kelompok umur, angka utilisasi tertinggi pada kelompok umur 60 - 64 tahun yaitu sebesar 7,29%. Angka utilisasi poli umum sebesar 4,24% dan poli gigi sebesar 0,014%. Diagnosa yang paling tinggi yaitu ISPA (3,92%). Sedangkan angka rujukan sebesar 2,26%. Angka utilisasi ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan target dan rata-rata realisasi angka utilisasi jamkesmas tahun 2012 sebesar 15% dan 7,45% serta data riskesdas 2013 sebesar 10,4%. Sedangkan angka rujukan tergolong bagus karena tidak melampaui target 15% dan menunjukkan kinerja pelayanan kesehatan puskesmas yang cukup bagus. Untuk meningkatkan utilisasi disarankan untuk melakukan peningkatan upaya sosialisasi program JKN kepada peserta/masyarakat sehingga peserta mengetahui bagaimana memanfaatkannya. Selain itu perlu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan puskesmas keliling.

JKN program has been operating since January 1, 2014 was organized to improving access to health services in order to satisfy the basic needs of public health services. access Improvement to health services can be measured by of health care utilization (utilization rate). During the five (5) months of the implementation of programs JKN in puskesmas Cijeruk not known utilization of JKN by participants.
This study uses a case study design with a quantitative approach that aims to describe the utilization of health services by the participants JKN in PHC Cijeruk Bogor District In January-May 2014. Data used are secondary data from visits JKN participants in puskesmas Cijeruk the period January-May 2014 . the variables studied include utilization rate (utilization rate) of health care, utilization rate by sex, age, type of service, diagnosis and referral rates.
The results showed that the rate of utilization of health services by 4.81%. Figures utilization by female participants was higher than males is 6.62%. By age group, the highest utilization rate in the age group 60-64 years is equal to 7.29%. Figures poli umum utilization of 4.24% and 0.014% dental poly. Diagnosis is the highest of ARI (3.92%). While the referral rates of 2.26%. The utilization figure is relatively low compared to the target and the average utilization rate jamkesmas realization in 2012 of 15% and 7.45%, and the data Riskesdas 2013 by 10.4%. While the referral rate is quite good because it does not exceed the target of 15% and demonstrate the performance of the health care community health centers are quite good. To improve the utilization recommended to make improvements efforts to socialize JKN program participants / communities so that participants know to use it. Besides putting health services with pusling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Putri Yuliani Wijaya S.
"Kelengkapan berkas klaim pasien Jamkesmas merupakan salah satu kendala yang menjadi perhatian manajemen di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran transisi sistem pelayanan peserta Jamkesmas ke JKN di RSUP Sanglah tahun 2014. Metodologi penelitian adalah dengan cara kualitatif, data primer berasal dari wawancara mendalam, dengan data sekunder dari telaah dokumen dengan melihat regulasi,teknis pelaksanaan dan sosialisasi serta SPO dan alur pelayanan. Hasil dari penelitan ini adalah mendapatkan gambaran Analisis Transisi Sistem Pelayanan Peserta Jamkesmas ke Jaminan Kesehatan Nasional di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2014.

Completeness of the claim file JAMKESMAS patients is one of the obstacles to the attention of management at Sanglah Hospital in Denpasar. The study was conducted in order to describe the transition to a service system participants JAMKESMAS Sanglah JKN in 2014. Research methodology was qualitative manner, the primary data derived from in-depth interviews, secondary data from document review to look at the regulatory, technical implementation and socialization as well as SPO and service flow. The results of this research is to get an overview Transition Analysis Service System Participants JAMKESMAS to the National Health Insurance in 2014 Sanglah Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wahyu Wijayani
"ABSTRAK
Implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan
kemudahan masyarakat dalam menikmati layanan kesehatan yang disediakan
oleh Pemerintah dan bertujuan mewujudkan Universal Health Coverage bagi
seluruh rakyat Indonesia. JKN membawa perubahan sistem pembiayaan kesehatan
dari Fee For Service Payment (FFS) menjadi Prospective Payment System (PPS)
dengan sistem paket INA CBG?s. Ketakutan bahwa JKN merugikan Rumah Sakit
tidak berlaku untuk 31 Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan. setelah
implementasi JKN terjadi kenaikan pada pendapatan khususnya pendapatan
layanan secara rata-rata pada 31 Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan.
Terjadi penurunan yang drastis juga pada masa penagihan piutang. Likuiditas
Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan sangat tinggi terlebih setelah JKN
diimplementasikan. Likuiditas tinggi belum tentu baik karena dapat diartikan
lemahnya manajemen kas

ABSTRACT
National Health Insurance (NHI) programe implementation gives
easiness to people for enjoying the health service from Govermance and aimed to
complish the Universal Health Coverage for all Indonesian citizen. NHI brings
great change of health finance system that is from Fee For Service (FFS)
Payment become Prospective Payment System (PPS) using INA CBG?s package.
There?s a fearness that NHI gives a disadvantage for the hospital and it doesn?t
happen on 31 State Hospitals Under The Ministry of Health. After the
implementation of NHI, there?s an increasing on average revenue especially
comes from service activity of 31 State Hospitals Under The Ministry of Health .
Theres also a decresing of collectible receivable periode. Liquidity of state
hospital is very high especially after JKN implemented. High liquidity is not
necessarily good for hospital because it can be interpreted as weakness in hospital
cash management"
2016
T45966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaela Sari
"Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan dari SJSN terbentuklah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). BPJS Kesehatan merupakan transformasi dari perusahaan persero Askes (Asuransi Kesehatan) yang merupakan badan hukum penyelenggara program jaminan kesehatan. Adanya kesenjangan jumlah kunjungan antara pasien bukan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional dengan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional terutama peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional mandiri.
Metode penelitian yang di gunakan menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam serta telaah dokumen untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesenjangan tersebut. Penelitian dilaksanakan dengan observasi awal di Puskesmas kedaung Barat pada bulan Maret-April 2014 di lanjutkan dengan pengambilan data primer di bulan Juni 2014.
Hasil penelitian menunjukan masih belum sampainya sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat kurang memahami tentang program Jaminan Kesehatan Nasional, terlihat dari cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional masih sedikit. Agar sosialisasi dapat berjalan secara optimal diperlukan keseriusan dalam proses pelaksanaan sosialisasi dengan melibatkan seluruh stakeholder yaitu BPJS Kesehatan Cab. Tangerang, Dinkes Kab.Tangerang, terutama puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama serta melibatkan semua elemen masyarakat di wilayah Puskesmas Kedaung Barat.

Social security systemis basically astate program that aims to provide certainty of protection and social welf are for all Indonesian people. To realize the goal of forming Social Security Social Security Agency (BPJS). BPJS Health is a transformation of tate-owned companies Askes (health insurance) which is a legal entity organizing the health insurance program. The gap between the number of visits the patient not national health insurance program with program participants, especially participants national health insurance program independently.
The research method used qualitative method of data collection and use in-depth interviews and document review to determine the factors causing the gap. The research carried with preliminary observations on the West Kedaung health center in March-April 2014 continue with primary data collection in the month June 2014.
The results still indicate the arrival of socialization to the community so that people do not understand about national health insurance program, seen from the coverage is still a bit national health insurance program. That socialization may be optimize in need of seriousness in the implementation of the socialization process, involving all stakeholders, namely BPJS Health Kab. Tangerang, Kab.Tangerang health office, health center primarily as afirst-level health facilities and involves all elements of the community health centers in the region Kedaung West.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atik Mustika
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Kota Serang dilihat dari Empat Variabel Implementasi menurut George Edward III, yaitu Komunikasi, Sumber daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Hasil Evaluasi Dewan Jaminan Dalam pelaksanaan Program Jaminan di Provinsi Banten masih banyak ditemui kendala.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi JKN di Kota Serang pada variabel Komunikasi sudah berjalan dengan baik, sementara pada variabel Sumber daya masih ditemui bahwa di puskesmas masih ditemui kekurangan dokter dan dokter gigi, pada variabel Disposisi ada respon negatif dari para pelaksana terhadap pembagian jasa pelayanan berdasarkan variabel ketenagakerjaan dan kehadiran, sementara itu pada variabel Struktur birokrasi ada SOP/mekanisme yang belum sesuai standar.

ABSTRAK
This thesis discusses the implementation of National Health Insurance Policy in Serang city views of Four Variables Implementation by George Edward III, namely Communication, Resources, Disposition and Bureaucratic Structure. In the Security Council Evaluation Assurance Program implementation in Banten Province still many obstacles encountered. This study used qualitative methods.
The results of this study can be concluded that the implementation of JKN in Serang on Communication variables are already well underway, while the variable power source is still found in health centers that are still encountered a shortage of doctors and dentists, to no negative response variable disposition of the executor of the division variable based employment services and attendance, while the existing bureaucratic structure variable SOP / mechanisms are not yet standardized."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Yoga
"ABSTRAK
Readmisi merupakan kriteria penting dalam sistem pelayanan kesehatan, yakni
sebagai indikator kualitas layanan dan efisiensi biaya rumah sakit. Penelitian ini
bertujuan menganalisis hubungan antara variabel karakteristik pasien (usia dan
jenis kelamin), variabel klinis (lama hari rawat dan tingkat keparahan penyakit)
dan variabel rumah sakit (kepemilikan dan tipe kelas rumah sakit) yang
berhubungan dengan tingkat potensi readmisi pasien JKN Rawat Inap dengan
Kode CMG I di Rumah Sakit Wilayah DKI Jakarta tahun 2014. Desain penelitian
yang digunakan adalah studi potong lintang. Penelitian ini menggunakan dua data
sekuder, yaitu klaim pasien JKN di Rumah Sakit tahun 2014 dan sebagai
tambahan menggunakan data pasien JKN di Rumah Sakit tahun 2014. Lokasi
penelitian dilakukan pada seluruh Rumah Sakit yang bekerjasama dengan
program JKN di wilayah DKI Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan dari 6 (enam) variabel yang diteliti hanya 4 (empat)
variabel yang berhubungan signifikan yaitu variabel usia, tingkat perubahan
keparahan penyakit, lama hari rawat, kepemilikan Rumah Sakit. Variabel jenis
kelamin tidak berhubungan terhadap potensi readmisi. Pada variabel Usia
menunjukkan koefisien negatif yang berarti bahwa semakin bertambahnya usia,
potensi readmisi semakin rendah. Pada variabel lama hari rawat menunjukkan
koefisien positif, berarti bahwa semakin kecil lama hari rawat, peluang potensi
readmisi semakin tinggi. Pada variabel tipe kelas Rumah Sakit menunjukkan
koefisien positif, berarti semakin rendah tipe kelas Rumah Sakit, peluang untuk
risiko potensi readmisi semakin tinggi.
Secara uji multivariat, variabel terkuat yang berhubungan dengan tingkat potensi
readmisi adalah kepemilikan Rumah Sakit, dimana Kepemilikan Rumah Sakit
merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan potensi readmisi
dengan OR = 2 dan hasil estimasi diperoleh nilai koefisien positif, artinya pasien
yang berasal dari rumah sakit swasta berpeluang 2 kali berpotensi readmisi setelah
dikontrol dengan variabel usia pasien, dan lama hari rawat inap.

ABSTRACT
Readmission is an important criterion in the healthcare system, which is an
indicator of the quality of service and cost efficiency of the hospital. This study
aims to analyze the relationship between the variables of patient characteristics
(age and gender), clinical variables (length of stay and level of severity) and the
variable hospitals (ownership and type of hospital class) related to the potentially
readmission patients JKN Hospitalization with Code I CMG Regional Hospital in
Jakarta in 2014. the design study is a cross-sectional study. This study uses data
from two secondary data, which claims JKN patients in the hospital in 2014 and
in addition to using Data Provider (Hospital) in 2014. The research location is on
the whole hospital in cooperation with JKN program in Jakarta.
The results showed than six (6) variables examined only four (4) significant
variables related to the variable age, the rate of change in disease severity, length
of stay, hospital ownership. Gender variable is not related to the potentially
readmission. At the age variable indicates negative coefficient means that as we
grow older, the lower the potentially readmission. In the variable length of stay
showed a positive coefficient, meaning that the smaller the length of stay, the
higher the potentially readmission. In class type Hospital variable showed a
positive coefficient, meaning the lower the class type Hospital, opportunities for
higher readmission potentially risks.
In multivariate analysis, the variables strongest related to the level of potentially
readmission is proprietary Hospital, where private Hospital is the most dominant
variable related to potentially readmission with OR = 2 and the estimated values
obtained positive coefficient, meaning that patients from private hospitals 2 times
the chance of potentially readmission after controlling for the variables age of the
patient, and long days of hospitalization."
2016
T48621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Anggarini
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara biaya rawat inap berdasarkan tarif INA-CBGs dengan biaya rawat inap berdasarkan tarif rumah sakit pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diagnosis infeksi HIV di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan perbedaan biaya rawat inap antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit disebabkan oleh adanya perbedaan tarif dan perbedaan metode pembebanan biaya. Akibat perbedaan tersebut, rumah sakit mengalami kerugian. Rumah sakit dapat menekan kerugian dengan meningkatkan cost effectiveness proses bisnis rawat inap, menetapkan harga target, menyusun biaya standar serta melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Program JKN.

This study's objective is to analyze the difference between inpatient cost based on INA-CBGs rates with the one based on hospital rates on JKN patient with HIV infection in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. This study uses a descriptive-qualitative methods. The study shows for overall the difference casuses loss to the hospital. It because of the rate and the charging method differences between BPJS Kesehatan and the hospital. The hospital reduces the loss by improving the cost effectiveness of business processes, planning and controlling the inpatient cost through target pricing and standard costing as well as monitoring and evaluating the programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noarly Ayu Laksita
"ABSTRACT
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional yang ditargetkan mencakup seluruh masyarakat Indonesia pada tahun 2019 dan melibatkan seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit. Dalam penerapannya, penyelenggaraan rekam medis menjadi penting karena berkaitan dengan proses klaim dan perencanaan rumah sakit. Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menjadi salah satu rumah sakit yang menerapkan JKN. Namun, masih ada beberapa permasalahan yang ditemukan. Saat ini Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menggunakan rekam medis berbasis kertas dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Dari hasil observasi ditemukan bahwa pemasukan data pasien dilakukan berulang. Dengan kondisi ini, data pasien yang dimasukkan ke dalam sistem menjadi kurang real time dan kurang reliabel. Selain itu, masih ditemukan pula resume medis yang belum terisi lengkap. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe Rekam Kesehatan Elektronik (RKE) sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah. Pengembangan prototipe RKE dilakukan dengan menganalisis kelayakan pengembangan dan menghasilkan prototipe yang mencakup sistem basis data, rancangan tampilan antarmuka, serta rancangan laporan. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Dari penelitian yang dilakukan, Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor layak untuk dilakukan pengembangan prototipe RKE.

ABSTRACT
The National Health Insurance (NHI) is one of the programs in the National Social Insurance System that covers all Indonesian people targeted in 2019 and involves all health facilities, including hospitals. The organization of medical records is important because it relates to claims processing and hospital planning in NHI. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital is one of the hospitals that implement NHI. However, there are still some problems found. Currently, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital using paper-based medical records and Hospital Management Information System (HMIS) application. From the observation, it was found patient’s data entry repeated. With this condition, the patient data becomes not real time and less reliable. In addition, they also found that medical resume full unfilled. To that end, this study aims to develop a prototype of Electronic Health Record (HER) as one of the alternative solutions. EHR prototype development is analyzing the feasibility of developing and designing a prototype that includes a database system, the interface design, and the report draft. Research conducted qualitatively by method of observation, in-depth interview, and document review. From the research conducted, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital feasible to develop EHR prototype."
2014
S56583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>