Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nita Dewiasti Ristanti
"Banyak sekali informasi terkait semakin maraknya warga asing di wilayah puncak Cisarua Bogor, yang dijadikan tempat singgah bagi para wisatawan, migran pengungsi maupun pencari suaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan migran asing dan dampak yang ditimbulkan terhadap komposisi demografi dan perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan data Cisarua dalam angka (BPS) tahun 2008 sampai dengan 2012, data imigrasi Kabupaten Bogor dan data hasil wawancara. Analisis dilakukan dengan metode Kualitatif dan analisis konten.
Hasil analisis menunjukkan Perkembangan migran asing di Cisarua khusunya migran asing sirkuler mengalami kenaikan berdasarkan data pengguna VOA di Soekarno Hatta dan perpanjangan VOA di Kantor Imigrasi Bogor selama 4 (empat) tahun terakhir. Dampak adanya migran asing terhadap komposisis demografi diantaranya meningkatkan jumlah penduduk baik di desa Tugu Selatan akibat adanya pekerja pendatang dan desa Batu Layang akibat banyak migran yang menetap lama, menghasilkan banyak mata pencaharian baru (pekerjaan) sehingga menjalankan roda perekonomian masyarakat setempat, dan adanya penyimpangan terhadap status perkawinan atau yang dikenal fenomena praktek kawin kontrak.
Dampak adanya migran asing terhadap perubahan sosial diantaranya dilihat dari sudut pandang lingkungan dan budaya menunjukkan adanya akulturasi terlihat nuansa arab di Cisarua, dilihat dari sudut pandang pendidikan menunjukkan adanya penguasaan bahasa oleh warga sekitar terutama bahasa arab dan inggris, dan dilihat dari sudut pandang kesehatan menunjukkan adanya kekhawatiran warga terhadap penyakit menular yang dibawa oleh migran.

There are so many information related to the fact that more and more foreigners come to the site of Puncak Cisarua Bogor, and make it as a place for tourists, refugees, and asylum seekers to live. The objection of the research is to recognise the development of migrant and its effect that appears to the Demography Composition and Social Change.The research done using the data of Cisarua in the number of BPS (Badan Pusat Statistik) in 2008 to 2012, the data of Immigration in Bogor Regency, and the data as the result of interview. Analysis done using the Qualitative Method and Content analysis.
The result of analysis based on both the data of the VOA user at Sukarno Hatta Air Port and the extension of VOA in Immigration Office in Bogor shows that the development of Migrant in Cisarua, especially Circulation Migrant, has increased for the last 4 years. The effect of Migrant to the Demography Composition among others are it increase the population number because there are so many newcomer of worker in Tugu selatan village and so many migrant to stay for a long time in Batu Layang village. Those create some new-living or job that run the economy of the local inhabitant, and create marital status deviation of inhabitant such as marriage contract phenomenon.
The effect of Migrant to the Change of Social of culture and environment view show the acculturation among them.There is Arabian nuance in Cisarua. Viewed from the standpoint of education view there is the competent of inhabitant in using Arabic and English language as communication. Viewed from the standpoint of health there is the concerns of the inhabitant about the communicable-deseases brought by the immigrants.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Nogroho
"ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan upah migran dan nonmigran di Indonesia dengan data 9.804 migran dan 156.616 nonmigran berusia 15-64 tahun dari Susenas 2012. Hasil Dekomposisi Blinder-Oaxaca terhadap selisih upah migran dan nonmigran menunjukkan bahwa migran mendapatkan upah 8,38 persen lebih tinggi dibandingkan nonmigran karena endowments sebesar -3,83
persen dan karena unexplained factors sebesar 12,15 persen. Unexplained factors dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai keuntungan karena migrasi. Nilai negatif pada endowments disebabkan karena karakteristik demografis migran yang didominasi oleh individu yang berusia muda, berstatus belum kawin, dan tidak mempunyai balita yang berasosiasi dengan upah yang lebih rendah.

ABSTRACT
The purpose of this study is to examine wage differentials between migrants and non-migrants in Indonesia using the data of 9.804 migrants and 156.616 nonmigrants aged 15-64 from the 2012 National Socio-Economic Survey. The results of Blinder-Oaxaca decomposition on 8,38 percent wage differential in favor of migrants can be decomposed as due to -3,83 percent of endowments and due to
12,15 percent of unexplained factors. The unexplained factors indicate the benefit of migration. Negative values of endowments are due to demographic characteristics because migrants are predominantly young people, single, and having no under-fives, which are associated with getting lower wages."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Hotma Haposan
"Perubaban laban berdampak pada perubaban (peningkatan/penurunan) suhu udara permukaan. Tujuan mengetahui kondisi Iahan, pola kecenderungan suhu udara. Menganalisis kekuatan korelasi perubaban laban dengan perubaban suhu udara permukaan dan besar dampaknya di Kecamatan Cisarua. Metodenya deskriptif, persentase, grafik trendline dengan If tertinggi, analisis statistik r, dan koefisien determinasi If. Kondisi lahan Kecamatan Cisarua: bukan hutan 5398 Ha dan hutan seluas 974 Ha. Suhu rata-rata pukul 07.00 wib turu."l, suhu rata-rata pukul 13.00 wib naik, suhu rata-rata pukul 18.00 wib naik. Kuat korelasi laban hutan dengan suhu rata-rata pukul 13.00 adalah -0,535, laban bukan hutan dengan suhu rata-rata pukul13.00 adalah 0,537, laban hutan dengan suhu rata pukull8.00 wib adalah -0,793, dan lahan bukan hutan dengan suhu rata-rata pukul 18.00 wib adalah 0,785. Besar dampak perubahan lahan pada suhu rata-rata pukul 13.00 adalah 44% dan pada suhu rata-rata pukull8.00 wib adalah 81%. Kondisi lahan Kecamatan Cisarua tahun 2009: bukan hutan 5398 Ha dan hutan 974 Ha. Suhu rata-rata pukul 07.00 wib turun, suhu rata-rata pukul 13.00 wib naik, dan suhu rata-rata pukul 18.00 naik. Kekuatan korelasi lahan hutan dengan suhu rata-rata pukul 13.00 wib adalah -0,535, laban bukan hutan dengan suhu rata-rata pukul 13.00 wib adalah 0,537, laban hutan dengan suhu rata-rata pukul 18.00 wib adalah -0,793, laban bukan hutan dengan suhu rata:rata pukul 18.00 wib adalah 0,785. Besar dampak perubaban lahan pada suhu rata-rata pukul13.00 wib adalah 44% dan pada suhu rata-rata pukul18.00 wib sebesar 81%. Perlu dicermati setiap penurunan lahan hutan, penghijauan, dipertahankan dan diciptakan hutan kota, pelaksanaan permen tentang penataan ruang, perda tentang penata ruang yang ketat, dan ketat dalam pemberian IMB
The aim of this research is to learn about land condition and the trend of temperature change. It is carried out by analyzing the correlation strength between the conversion in land use and temperature change as well as its impact. The applied method is descriptive in nature using percentage, trend line graphs, statistical analysis and determination coefficient or k. The subject of this research is the area in the sub-district of Cisarua consisting of 5398 hectares of non-forest vegetation and 974 hectares of forest vegetation. The research shows that the average temperature at 07:00 am is decreasing and whilst the average temperature at 0l:00 pm is increasing and the average temperature at 06:00 pm is increasing. The correlation strength of forest vegetation with the average temperature at 01:00pm is -0.535 while the same measurement taken for non-forest vegetation shows correlation strength of 0.537. At 06:00 pm the correlation strength between forest vegetation and the average temperature is 0.793 meanwhile the correlation strength between for non-forest vegetation is 0.785. The impact of land conversion at the average temperature at 01:00pm is 44% and atthe average temperature at 01:00pm is 81%. Bearing in mind the impact caused by the decreasing forest vegetation it is advisable that the regional government of Bogor as well as the government apparatus of the sub-district of Cisarua and the entire community to be more alert on the ever decreasing area of forest vegetation and to implement a reforestation policy, to encourage the creation and maintenance of city-forest and implementing of the Minister's Decree on Spatial Planning, to push for a regional regulation on spatial management and to be stricter in releasing building permit."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Eva Nurfadillah
"ABSTRAK
Climate change is one of the natural events that influence plant growth, such as annual plant. This study examines the vulnerability of ​​seasonal crops area to climate change in the Dramaga sub district and Cisarua sub district, Bogor district, where the phenomenon of climate change that occurred in the study area are detected by analyzing the trend of changes in temperature and rainfall. The vulnerability of the region is influenced by three dimensions: exposure, sensitivity and adaptive capacity. The third dimension is composed by variables that are determined based on literature study and previous research. Before
Perubahan Iklim merupakan salahsatu peristiwa alam yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, seperti tanaman semusim. Penelitian ini mengkaji kerentanan wilayah tanaman semusim di Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Cisarua yang berada Kabupaten Bogor terhadap perubahan iklim, dimana fenomena perubahan iklim yang terjadi di wilayah penelitian dideteksi dengan menganalisis tren perubahan suhu dan curah hujan. Kerentanan wilayah terhadap perubahan iklim dipengaruhi oleh tiga dimensi kerentanan yaitu keterpaparan, sensitivitas, dan kapasitas adaptif. Ketiga dimensi tersebut disusun oleh variabel-variabel yang ditentukan berdasarkan studi literatur dan penelitian terdahulu. Sebelum dianalisis, maka dilakukan skoring terlebih dahulu terhadap variabel dengan menggunakan metode AHP sehingga dihasilkan bobot pengaruh setiap variabel terhadap nilai kerentanan wilayah. Analisis menunjukkan bahwa tingkat kerentanan wilayah tanaman semusim terhadap perubahan iklim di kecamatan Dramaga dan Cisarua adalah sedang dan rendah, dimana kategori sedang mendominasi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa pengaruh variabel, dimana variabel (ketersediaan) irigasi adalah penyebab utama perbedaan kerentanan tersebut.

ABSTRACT
analyzed, the scoring is done prior to variable by using AHP to produce the weight of influence of each variable on the value of the vulnerability of the region. Analysis showed that the degree of vulnerability of seasonal plant area to climate change in the sub-district Dramaga and Cisarua are low and medium, which medium is most dominate. It is caused by several influences of variables, where variables (availability) of irrigation is the main cause of the susceptibility differences.
"
2015
S61219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Roni
"Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.WHO mengestimasi rata-rata kasus untuk pemeriksaan dahak didapatkan BTA positif 115 per 100.000 tahun 2003. Jumlah kasus baru TB Paru BTA positif sebesar 194.780 orang tahun 2011, untuk kabupaten Bogor tahun 2010 sebanyak 3.869 orang dan Kecamatan Cisarua 18 orang.
Manajemen penyakit Tuberkulosis berbasis wilayah dilaksanakan dengan manajemen kasus dan manajemen faktor risiko secara simultan, paripurna, terencana dan terintegrasi. Penelitian ini mengenai analisis manajemen penyakit TB berbasis Wilayah di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor tahun 2012.
Kerangka konsep penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen penyakit berbasis wilayah dengan memadukan manajemen kasus dengan manajemen faktor risiko. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa UPT Puskesmas Cisarua telah melaksanakan manajemen kasus pada penanggulangan penyakit Tuberkulosis melalui program DOTS, namun upaya penanggulangan faktor risiko belum optimal. Tidak ada Klinik Sanitasi sebagai suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.

Tuberculosis is a chronic infectious disease remains a public health problem in the world including Indonesia.WHO estimating the average case for smear-positive sputum specimens obtained 115 per 100,000 in 2003. Number of new cases of smear-positive pulmonary TB 194 780 people in 2011, to the district of Bogor in 2010 and as many as 3,869 people Cisarua District 18.
Tuberculosis disease management implemented region-based case management and management of risk factors simultaneously, complete, well-planned and integrated. This study analyzes the management of TB disease in the sub region based Cisarua Bogor regency in 2012.
The conceptual framework of this study using area-based disease management approach to integrating case management with risk factor management. This research was conducted with qualitative methods. The results showed that the UPT Puskesmas Cisarua been implementing case management on tuberculosis control through DOTS programs, but the reduction of risk factors is not optimal. No Sanitation Clinic as a vehicle for communities to address environmental health issues.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rahmatdhoni
"Kecamatan Cisarua dan Megamendung merupakan salah satu daerah yang ada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor memegang peranan yang sangat vital bagi banyak daerah yang berada di bawahnya. Seluruh daerah Puncak di Kabupaten Bogor merupakan hulu dari empat Daerah Aliran Sungai (DAS) besar, yaitu Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, dan Citarum. Perubahan tutupan lahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur masyarakat. Saat ini pembangunan di kedua kecamatan ini terus berjalan. Kecamatan Cisarua dan Megamendung merupakan kawasan puncak yang memiliki suhu yang sejuk dan memiliki banyak tempat wisata. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pola perubahan tutupan lahan berdasarkan dari jumlah penduduk, kemiringan lereng dan jaringan jalan. Objek penelitian ini yaitu Kecamatan Cisarua dan Megamendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat pada Citra Lansat 8 OLI/TIRS. Hasil diperoleh berupa perubahan tutupan lahan dari tahun 2000 ke 2018. Perubahan tutupan lahan pertanian menjadi permukiman dan tempat kegiatan terjadi secara linier mengikuti jalan raya puncak yang menghubungkan Kota Bogor dengan Kota Cianjur serta memiliki jumlah penduduk tinggi dan kemiringan lereng landau hingga agak curam.

Cisarua and Megamendung Districts are one of the areas in Bogor Regency, West Java Province. The Puncak area in Bogor Regency plays a very vital role for many of the areas under it. The entire Puncak area in Bogor Regency is the upstream of four major watersheds (DAS), namely Ciliwung, Cisadane, Kali Bekasi, and Citarum. Changes in land cover are carried out to meet community infrastructure needs. Currently, development in these two sub-districts is continuing. Cisarua and Megamendung Districts are peak areas that have cool temperatures and have many tourist attractions. This study aims to analyze patterns of land cover change based on population, slope and road network. The objects of this research are Cisarua and Megamendung Subdistricts, Bogor Regency, West Java Province on the OLI / TIRS 8 Landsat Image. The results were obtained in the form of changes in land cover from 2000 to 2018. Changes in agricultural land cover to settlements and places of activity occurred linearly following the peak highway that connected Bogor City to Cianjur City and had a high population and slope of gentle slopes to a bit steep."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Shinta Dewi
"Pengadaan barang/jasa (PBJ) saat masa pandemi COVID-19 sangatlah vital dalam keberlangsungan operasional RS. Terdapat mekanisme khusus yang tertuang dalam SE LKPP Nomor 3 Tahun 2020 tentang percepatan penanganan pandemi COVID-19 serta pembaharuan pada Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang PBJ pemerintah. PBJ paling signifikan terdapat pada kebutuhan APD serta renovasi ruangan hal tersebut membuat RS harus memiliki anggaran khusus dalam penanganan COVID-19. Kondisi tersebut membuat pengeluaran RS menjadi lebih tinggi dan keadaan tersebut akan memberi pengaruh pada kinerja keuangan RS. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan PBJ pada masa pandemi COVID-19 terhadap kinerja keuangan RS Paru dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian didapatkan dengan cara purposive sampling diantaranya Dewan Pengawas; Direktur Utama; Pejabat Pembuat Komitmen RM dan BLU; Unit Layanan Pengadaan; Instalasi Farmasi; Koordinator Keuangan dan BMN; Subkoordinator Akuntansi dan BMN. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer (wawancara mendalam) dan data sekunder (telaah dokumen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PBJ pada masa pandemi di RSPG sudah sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Kebijakan tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan RSPG secara umum dikarenakan terdapat penerimaan bantuan dana BA BUN untuk percepatan penanganan COVID-19 dari Kementerian Keuangan. Kebijakan PBJ berpengaruh negatif terhadap rasio kas, rasio lancar dan penagihan piutang. Selain itu, berpengaruh positif terhadap imbalan atas aset tetap, imbalan ekuitas serta rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional. Dan tidak mempunyai pengaruh terhadap perputaran aset tetap dan perputaran persediaan di RSPG.

Procurement during the COVID-19 pandemic is vital for the continuity of hospital operations. There is a special mechanism contained in SE LKPP Number 3 of 2020 regarding the acceleration of handling the COVID-19 pandemic and the renewal of Presidential Regulation Number 12 of 2021 concerning the government's procurement. The most significant procurement is for PPE and room renovations, this makes the hospital must have a special budget in handling COVID-19. This condition makes hospital expenditures higher and this situation will have an impact on the hospital's financial performance. The purpose of this study was to determine the effect of procurement policies during the COVID-19 pandemic on the financial performance of Pulmonary Hospital dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG). This research is a non-experimental research with a qualitative approach. Research informants were obtained by purposive sampling including the Supervisory Board; President Director; RM and BLU Commitment Making Officers; Procurement Service Unit; Pharmaceutical Installation; Finance and BMN Coordinator; Sub-Coordinator of Accounting and BMN. The types of data needed in this study are primary data (in-depth interviews) and secondary data (document review). The results showed that the implementation of procurement during the pandemic at the RSPG was in accordance with applicable policies. This policy has a positive effect on the financial performance of the RSPG in general due to the receipt of BA BUN funds to accelerate the handling of COVID-19 from the Ministry of Finance. Procurement policies have a negative effect on the cash ratio, current ratio and collection period. In addition, it has a positive effect on the return on fixed assets, return on equity and the cost recovery rate. And it has no effect on fixed asset turnover and inventory turnover at RSPG."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Armansyah
"Modal sosial penduduk di Desa Tugu Selatan, Cisarua Puncak dilihat melalui aspek norma, kepercayaan, dan jaringan. Kegiatan pariwisata di daerah tersebut telah mendorong pergeseran pola sumber ekonomi penduduk desa Tugu Selatan dari sektor primer ke sektor tersier/jasa. Fenomena datangya turis memberikan dampak terhadap perubahan sosial-ekonomi penduduk setempat berupa hubungan kekerabatan dan sumber ekonomi yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana dampak dari keberadaan turis asal timur tengah terhadap perubahan sumber ekonomi penduduk setempat. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling dan untuk teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terjadi perubahan terkait dengan dimensi modal sosial dan pola sumber ekonomi penduduk setempat. Dinamika sosial di dalam masyarakat menjelaskan bahwa penduduk di desa Tugu Selatan memiliki kekerabatan yang luas dikarenakan hubungan dengan pendatang asing yang datang. Perubahan sumber penghidupan penduduk di desa Tugu Selatan tersebut dipengaruhi oleh jaringan kekerabatan, kepercayaan antar sesama masyarakat dan pendatang, serta hubungan yang berjalan dengan baik dikarenakan berdampingan dengan landasan norma yang terdapat di desa tersebut.

The social capital in Tugu Selatan Village, Cisarua Puncak is seen through aspects of norms, beliefs, and networks. Tourism activities in the area have driven a shift in the pattern of economic resources of South Tugu villagers from the primary sector to the tertiary/service sector. The phenomenon of tourist arrivals has an impact on the socio-economic changes of the local population in the form of kinship and the economic resources they have. This study aims to analyze the extent of the impact of the existence of tourists from the Middle East to changes in the economic resources of the local population. This study uses a qualitative approach using a purposive sampling method and for data collection techniques using in-depth interviews. The results of this study indicate that there is a change related to the dimensions of social capital and the pattern of economic resources of the local population. Social dynamics in the community explain that residents in the village of Tugu Selatan have a broad kinship due to relations with foreign tourists who come. Changes in the economic resources of the population in the village of South Tugu are influenced by a network of kinship, trust between fellow citizens and tourists, and relationships that run well because they are side by side with the norms found in the village."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Anggitasari
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis implementasi administrasi pajak
bumi dan bangunan di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah banyaknya kendala yang terjadi di
Kecamatan Cisarua mengenai proses administrasi pajak bumi dan bangunan yang
menjadi tanggungjawab KPP Pratama Ciawi selaku instansi yang memiliki
wewenang untuk pelaksanaan administrasi pajak bumi dan bangunan. Kurangnya
kerjasama yang baik dengan instansi merupakan masalah utama proses
pelaksanaan administrasi. Upaya untuk mengatasi kendala yang terjadi masih
sangat minim sehingga pelaksanaan administrasi masih tetap sama dari tahun ke
tahun.

ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze the implementation of property tax
administration in Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. The approached that used
here is quantitative research approach with descriptive method, the data collecting
technique that used are indepth interview and literature. The result of this research
are many obstacles was occurring in Kecamatan Cisarua that became KPP
Pratama Ciawi responsibility as establishment that had authority to execute
property tax administration. The lack of good cooperation with the relevant
agencies is a major problem of implementation of the property tax administrative
process. Efforts to address the constraints that happened is still very minimal so
that the implementation of the Administration is still the same from year to year.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Yudhistira
"Yoghurt atau yogurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri Streptococcus thermopillus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai starternya. Salah satu sifat fisika dari yogurt adalah kekentalan atau bisa juga disebut viskositas. Viskositas menunjukkan bagaimana kualitas akhir produk yogurt. Dalam proses pembuatan yogurt skala industri, proses dilakukan secara batch yang artinya yogurt harus disimpan di dalam tangki penampung terlebih dahulu sebelum dikemas. Untuk menjaga kehomogenan larutan yogurt, diberikan pengadukan oleh agitator di dalam tangki penyimpanan. Lamanya waktu penyimpanan dan pengadukan ini berpotensi untuk mengubah viskositas yogurt tergantung bagaimana sifat reologi yogurt tersebut. Pengetahuan terhadap sifat reologi yogurt berguna untuk bagaimana perlakuan kita menyimpan yogurt di dalam tangki penyimpanan. Sifat reologi ini dapat diketahui dengan menguji nilai viskositas dengan gaya dan waktu yang berbeda. Pengujian viskositas produk yogurt menunjukkan bahwa yogurt memiliki sifat time dependent thixotropic-shear thinning fluids dimana kekentalan yogurt akan berkurang seiring diberikan dan ditambah gaya pengadukan dan tidak dapat meregenerasikan nilai viskositasnya setelah dikembalikan ke keadaan semula tanpa pengadukan dan besar gaya minimum untuk mengubah nilai viskositas yogurt adalah 1,37 x 10-5 N.m.

Yogurt is a fermented milk product made using Streptococcus thermopillus and Lactobacillus bulgaricus bacteria as starters. One of the physical properties of yogurt is viscosity, which indicates the quality of the final yogurt product. In industrial yogurt production, the process is carried out in batches, which means that the yogurt must be stored in a holding tank before being packaged. To maintain the homogeneity of the yogurt solution, stirring is provided by an agitator in the storage tank. The storage time and stirring speed can potentially change the viscosity of yogurt depending on the rheological properties of the yogurt. Knowledge of the rheological properties of yogurt is useful for determining how to store yogurt in the storage tank. These rheological properties can be determined by testing the viscosity value at different shear rates and times. Viscosity testing of yogurt products shows that yogurt has time-dependent thixotropic-shear thinning fluid properties, where the viscosity of yogurt will decrease as the stirring rate is increased and cannot regenerate its viscosity value after being returned to its original state without stirring. The minimum shear stress to change the viscosity value of yogurt is 1.37 x 10-5 N.m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>