Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamdana Eka Putri
"Kebisingan, keramaian, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat merupakan kondisi perkotaan yang menjadi faktor timbulnya berbagai masalah kesehatan perkotaan terutama pada lansia sebagai agregat rentan salah satunya hipertensi. KIAN ini memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah ketidakefektifan manajemen kesehatan diri pada lansia dengan hipertensi. Implementasi dilakukan selama 6 minggu. Intervensi yang memiliki pengaruh besar ialah peningkatan dan penjadwalan aktivitas fisik yaitunya jalan pagi. Hasil evaluasi menunjukkan penurunan tekanan darah dan keluarga melaporkan telah memberikan dukungan pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi untuk melaksanakan aktivitas fisik yang telah dijadwalkan sebagai upaya untuk mencegah kenaikan tekanan darah.

Noise, crowd, lack of physical activity and unhealthy diet are the biggest causes of various urban health problems specifically the elderly as the vulnerable aggregate. One of health problems suffered often by the elderly in the cities is hypertension. This paper shows the delineation of family nursing done by the family of Mr. R. of which nursing problem is the ineffectiveness of self-health management for the elderly suffering from hypertension. The implementation is done based on five family nursing tasks using cognitive, effective, and psychomotor approaches. The most influential intervention in this research is the increasing and scheduling of physical activity which is jogging. The evaluation exhibits the decrease of blood pressure for the targeted elderly. The family reports that they give full support for the family members suffering from hypertension to do the scheduled physical activity. Such support is an effort to prevent the increase of blood pressure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nahla Jovial Nisa
"Gaya hidup tersebut adalah perubahan pola makan yang menjadi lebih banyak gula, garam, lemak, dan rendah serat. Pravelensi hipertensi meningkat seiiring dengan peningkatan usia. Perawat perlu memberikan intervensi dalam aspek manajemen diet untuk lansia dengan hipertensi. Karya ilmiah ini dibuat berdasarkan asuhan keperawatan keluarga yang telah diberikan selama 7 minggu untuk mengontrol tekanan darah. Perawat menerapkan manajemen diet untuk mengontrol tekanan darah. Hasilnya terdapat penurunan tekanan darah 10 mmHg pada diastole. Diet hipertensi pada lansia tercapai sebagian karena ada faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan yaitu kepatuhan.

Prevalence of hypertension in urban communities are high triggered by lifestyle. Changes in eating patterns are become more sugar, salt, fat, and low in fiber. Prevalence hypertension increasing by aging. Nurses need to provide interventions in the management aspects of the diet for the elderly with hypertension. Intervention through family nursing care that has been given for 7 weeks to control blood pressure. Nurses applying for the dietary management of blood pressure control. The result there is a decrease in blood pressure 10 mm Hg in diastole. Diet hypertension in the elderly is achieved in part because there are factors that affect the success of diet is complience elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
"Ketidakpatuhan pengendalian hipertensi pada lansia berdampak luas pada perburukan, komplikasi dan kematian. Ketepatan isi informasi dan cara pemberian informasi terkait pengetahuan tentang hipertensi pada lansia dapat memberikan motivasi dan keyakinan pada lansia untuk melakukan pengendalian hipertensi yang benar. EBP diperlukan dalam intervensi keperawatan keluarga dengan menggunakan bukti terbaik untuk meningkatkan hasil kesehatan dan praktik keperawatan. Hal ini perlu menjadi perhatian sehingga dikembangkan Inovasi Bersamamu Kita Rawat Hipertensi Lansia (BISA) untuk meningkatkan kontrol tekanan darah pada lansia di Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos Kota Depok. Tujuan karya ilmiah ini yaitu untuk membuktikan penerapan intervensi keperawatan dengan pendekatan IMB dalam upaya meningkatkan kontrol tekanan darah lansia. Metode yang digunakan adalah studi kasus keluarga dan agregat dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga kepada 10 keluarga binaan dan 75 lansia hipertensi di Kelurahan Jatijajar menggunakan convinience sampling. Inovasi BISA merupakan integrasi intervensi Reiki, Diet Dash dan Seledri, Isometric Handgrip dan Kepatuhan Minum Obat dengan menggunakan pendekatan Model Informational – Motivational – Behavioral Skill selama 12 sesi. Data sebelum dan sesudah diukur dengan tensimeter digital, Klasifikasi Hipertensi Kemenkes RI, Tingkat Kemandirian Keluarga, Kuisoner Tingkat Pengetahuan Ketrampilan dan Sikap, Kuisoner DASS 42 (Bagian Stres), Kuisoner Kepatuhan Minum Obat. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap (p<0,0001), penurunan tingkat stres (p<0,0001), peningkatan kepatuhan minum obat (p<0,0001), penurunan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik, perbaikan klasifikasi hipertensi serta peningkatan kategori tingkat kemandirian keluarga. Simpulan terjadi penurunan tingkat stres, peningkatan kepatuhan minum obat, rerata tekanan darah sistolik dan diastolik terkontrol, perbaikan klasifikasi hipertensi dan peningkatan kategori tingkat kemandirian keluarga. Diharapkan hasil studi ini dapat diaplikasikan oleh perawat dalam upaya meningkatkan pengendalian hipertensi di keluarga dan komunitas.

Non-compliance with hypertension control in the older people has a broad impact on worsening, complications and death. The accuracy of the information content and the method of providing information related to knowledge about hypertension in the older people can provide motivation and confidence in the elderly to carry out proper hypertension control. EBP is needed in family nursing interventions using the best evidence to improve health outcomes and nursing practice. This conditions needs to be paid attention, so that Innovation Together We Care Older People Hypertension (BISA) was developed to improve blood pressure control in the older people in Jatijajar Village, Tapos District, Depok City. The aim of this scientific work is to prove the application of nursing interventions using the IMB approach in an effort to improve blood pressure control in the elderly. The method used was a family and aggregate case study with a family nursing care approach to 10 assisted families and 75 hypertensive elderly in Jatijajar Village using convenience sampling. The BISA innovation is an integration of Reiki, Diet Dash and Celery, Isometric Handgrip and Medication Adherence interventions using the Informational – Motivational – Behavioral Skill Model approach for 12 sessions. Data before and after being measured with a digital tensimeter, Indonesian Ministry of Health's Hypertension Classification, Family Independence Level, Skills and Attitudes Knowledge Level Questionnaire, DASS 42 Questionnaire (Stress Section), Medication Adherence Questionnaire. The results showed an increase in knowledge, skills and attitudes (p<0.0001), a decrease in stress levels (p<0.0001), an increase in medication adherence (p<0.0001), a decrease in mean systolic and diastolic blood pressure, an improvement in classification hypertension and increasing the category of family independence level. The conclusion was that there was a decrease in stress levels, increased adherence to taking medication, controlled mean systolic and diastolic blood pressure, improved classification of hypertension and increased category of family independence level. It is hoped that the results of this study can be applied by nurses in an effort to improve hypertension control in families and communities."
Fakultas Ilmu Keperawatan Unversitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Widyaningsih
"Penyakit yang sering muncul pada lansia antara lain hipertensi, baik ringan, sedang dan berat. Berdasarkan hasii riset, prevalensi hipertensi pada lansia semakin tinggi. Pada umur > 60 tahun prevalensi hipertensi 64,5% (Katari D.S, l993). Demikian juga di RW 04 Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur sebagian besar lansia mengalami hipertensi. Berdasarkan data tersebut pemnlis melakukan penelitian untuk mengetahui “sejauhmana pengetahuan keluarga teutaug hipeztensi dengan derajat hipertensi pada lansia” dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar adalah hipertensi sedang (63,33%) dan sebagian kecil hipertensi berat (6,67%). Sedangkan pengetahnan keluarga temang hipertensi pada lansia tergolong bailc 46,67% , cukup 43,33% dan kurang 10%. Dari uji korelasi Sntara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi menunjukkan korelasi “sangat rendah" (r = 0,020). Selanjutnya hasil uji kemaknaan (t-tea) menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga tentang hipertensi dengan derajat hipertensi (t= 0,12 dengan konfidensi 95 %). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang hipertensi belum dapat menjamin untuk tidak terjadinya hipertensi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, BB, lingkungan, jenis pekeajaan, faktor sosial ekonomi, sosial budaya, suku bangsa, konsumsi garam, dan lain-lain (WHO)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
TA4960
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elki Putri
"Lansia dengan hipertensi belum mematuhi perawatan kesehatan, yang meningkatkan risiko komplikasi hipertensi. Kepatuhan pada perawatan diri merupakan tujuan dari asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi agar mengoptimalkan derajat kesehatan fungsional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen diri terhadap kepatuhan merawat diri dan status kesehatan lansia hipertensi di Kota Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental with a pre-post test with a control group dengan empat sesi intervensi. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 134 orang. Instrumen yang digunakan adalah kepatuhan dalam kuesioner kepatuhan merawat diri dan Short Form 12 Health Survey (SF12) untuk lansia. Intervensi manajemen diri diberikan melalui kunjungan rumah kepada lansia hipertensi dengan pendampingan keluarga yang terdiri dari pemberian penjelasan hipertensi, cara perawatan dirumah, pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan monitoring tekanan darah, identifikasi faktor risiko yang dimiliki lansia; manajemen aktivitas fisik harian, manajemen nutrisi, relaksasi, dan pengurangan rokok dan alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lansia dengan hipertensi sebagian besar responden berusia 60-74 tahun (84,3%), berjenis kelamin perempuan (67,9%), etnis Minang (48,5%), SD (44%), tidak bekerja (81,3). %), memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi (50%), bukan perokok (52,2%), dan tidak pernah minum alkohol (95,5%). Terdapat pengaruh positif manajemen diri terhadap kepatuhan merawat diri (p value < 0,05) dan status kesehatan (p value < 0,05). Hasil uji mancova menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan merawat diri dan status kesehatan setelah dikontrol oleh variabel confounding adalah manajemen diri (p value < 0,05). Rekomendasi pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk konseling manajemen diri pada lansia dengan hipertensi di komunitas dan terintegrasi dalam program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Indonesia.

Older people with hypertension frequently do not adhere to health care advice, which increases their risk for complications. Adherence to self-care is the goal of nursing care for older people with hypertension to give them optimal functional health status. The purpose of this paper is to determine the effect of self-management on adherence to self-care and management of health status among older people living with hypertension in Pekanbaru City. This study design was quasi-experimental with a pre-post test with a control group for four sessions. Samples were taken by the consecutive sampling technique, and a total number of 134 older people were participants. The instruments used were an adherence to self-care questionnaire and the Short Form 12 Health Survey (SF12) for older people. The self-management intervention was provided through four home visits to older people living with hypertension with a care giver which consists of giving explanations of hypertension, home care methods, utilization of health services for medication and monitoring of blood pressure, identification of risk factors owned by the elderly; daily physical activity management, nutrition management, relaxation, and smoking and alcohol reduction. The results showed that most of the respondents with hypertension were 60-74 years of age (84.3%), were female (67.9%), of Minang ethnicity (48.5%), had completed primary school (44%), were unemployed (81.3) %), had a family history of hypertension (50%), were non-smokers (52.2%), and had never drunk alcohol (95.5%). The effects of self-management werw positive on adherence to caring for themselves (p-value < 0,05) and health status (p-value < 0,05). The results of the Mancova test showed that the most influencing factor on self-care compliance and health status after being controlled by confounding variables was self-management (p value <0.05). This intervention recommends that nursing interventions on self-management counseling for older people with hypertension in the community and should be integrated into the Community Health Nurses’ (Perkesmas) program in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Fauzia Astuti
"Semakin bertambahnya jumlah penduduk semakin bertambah pula masalah terkait kesehatan, terutama di wilayah perkotaan yang pertambahan penduduknya setiap tahun meningkat. Karya Ilmiah Akhir ini memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Ibu A dengan masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia. Implementasi yang telah dilakukan bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor. Implementasi yang lebih efektif mengontrol tekanan darah lansia yaitu diet rendah garam. Hasil evaluasi setelah kunjungan selama enam minggu yaitu tekanan darah pada Nenek K mengalami penurunan 30 mmHg pada tekanan darah sistolik dan 10 mmHg pada tekanan darah diastolik. Pemberdayaan keluarga dan kader penting dalam merawat lansia dengan hipertensi.

Increasing number of the population also has made increasing problems about healthy, especially in urban area where the population increasing every year. This final assignment describes about nursing care process at Mrs. A’s family with ineffectiveness of health care in elderly. Implementation has been done are cognitive, affective, and psychomotor. Implementation more effective to control blood pressure in elderly is low-salt diet. The result of the evaluation after six weeks visit was blood pressure at Mrs. K has decreased 30 mmHg for systolic blood pressure and 10 mmHg for diastolic blood pressure. Empowerment family and cadre are important to caring elderly with hypertension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Lita Yohana
"Penuaan menyebabkan adanya perubahan struktur maupun fungsi pada sistem kardiovaskular lansia. Perubahan sistem kardiovaskular tersebut membuat lansia rentan mengalami hipertensi atau risiko ketidakstabilan tekanan darah. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi rendam kaki dengan air hangat. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan pada lansia dengan hipertensi melalui terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 15 menit dan menggunakan suhu air hangat dalam rentang 400C -40,50C. Hasil menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2-5 mmHg dan 2-12 mmHg pada tekanan darah diastolik. Terapi rendam kaki air hangat merupakan intervensi yang sederhana, aman yang dapat menimbulkan sensasi kenyamanan dan relaksasi untuk masalah penyakit jantung sehingga membantu mengurangi keluhan hipertensi pada lansia.

Aging causes structural and functional changes in the cardiovascular system of the elderly. Changes in the cardiovascular system make the elderly vulnerable to hypertension or the risk for unstable blood pressure. One of the nursing interventions that can be done to reduce blood pressure is foot soak therapy with warm water. This case study aims to describe the results of therapy soak feet with warm water in changing blood pressure which conducted in the elderly with hypertension. This intervention performed for 5 consecutive days in 15 minutes duration and using warm water temperatures in the range of 400C -40,50C. The results showed the blood pressure has decreased, in systolic around 2-5mmHg and 2-12 mmHg in diastolic. Warm water foot soak therapy is a simple, safe intervention that can cause a sensation of comfort and relaxation for heart disease problems so that it helps reduce complaints of hypertension in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ara Tayomi
"Hipertensi masih menjadi tren penyakit yang paling sering diderita oleh lansia. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan menggunakan intervensi non-farmakologi dan intervensi farmakologi. Intervensi yang disarankan untuk penatalaksanaan pertama pada penderita hipertensi ialah intervensi non-farmakologi melalui modifikasi gaya hidup dengan mengatur pola diet. Diet yang disarankan ialah Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Tujuan dari penerapan diet DASH ini ialah untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi dengan masalah keperawatan risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi dilakukan selama empat belas hari penerapan diet DASH dengan pencatatan asupan makanan menggunakan food recall 24 jam setiap harinya dan pengukuran tekanan darah setiap kunjungan rumah. Hasil dari intervensi yang telah dilakukan pada Nenek K tidak menunjukan hasil yang diharapkan, tekanan darah pada Nenek K tidak menurun secara signifikan. Akan tetapi, pola makan pada Nenek K sudah teratur dan terkontrol dengan penerapan diet DASH. Hal ini terjadi karena ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi tekanan darah seperti aktivitas fisik, stres, dan kepatuhan minum obat, sehingga alasan dari tujuan intervensi tidak tercapai selain waktu penerapan yang singkat, masih banyak hal yang mempengaruhi tekanan darah pada lansia dan diet makanan hanya salah satu faktor saja.

Hypertension is still one of the most common disease suffered by the elderly. Managing hypertension is done through non-pharmacological and pharmacological intervention. The recommended intervention as first-line intervention for patients with hypertension is non-pharmacological through lifestyle modification by adjusting diet patterns. The recommended diet pattern is Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). The purpose of implementing DASH is to reduce blood pressure in patients with the risk of blood pressure instability. In this study, the intervention was carried out for fourteen days of applying DASH. Food intake was recorded using food recall 24 hours a day and blood pressure was measured at every home visit. The results of the intervention that had been carried out on Mrs. K did not show the expected results. Mrs. K’s blood pressure did not decrease significantly. This happened because of the short implementation time of the DASH diet, which was 14 days. The results of this study could be to be used by nurses as a reference in implementing DASH for the elderly with hypertension to reduce blood pressure. However, Mrs. K's eating pattern was regular and controlled with the application of DASH diet. There were other factors that affected blood pressure such as physical activity, stress, and medication adherence that might have contributed to the failing of the intervention. The short amount of time during which the intervention was done was just one factor of it. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
"Prevalensi tertinggi penyakit pada lansia adalah hipertensi, yang dapat meningkatkan ketergantungan jika tidak ditangani dengan baik. Program pemerintah banyak dilaksanakan namun belum mampu menekan angka ketidakpatuhan minum obat dan kontrol rutin pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga dan kepatuhan minum obat pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest serta kelompok kontrol digunakan. Besar sampel 60 orang dengan metode simple random sampling dengan masing-masing 30 orang pada kelompok kontrol dan intervensi. Analisis data dukungan dari keluarga menggunakan Paired t test dan Independent t test, sedangkan variabel kepatuhan minum obat menggunakan Wilcoxon sign- rank dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga (p = 0,982) dan terdapat pengaruh pemberian intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi (p < 0,0001). Pengaruh edukasi kesehatan terstruktur perlu ditingkatkan pada dukungan dari keluarga dengan melakukan perbaikan intervensi dan pengamatan jangka panjang. Dukungan dari keluarga pada perawatan lansia dengan hipertensi memerlukan waktu untuk menginternalisasi perubahan ketrampilan dan sikap keluarga dalam merawat lansia hipertensi. Intervensi pendampingan keluarga direkomendasikan untuk diintegrasikan pada pelatihan caregiver, dikombinasikan dengan intervensi bina keluarga, pengukuran tekanan darah berkala, dan pembentukan self-help group.

The highest prevalence of disease in the elderly is hypertension, which can increase dependency if not handled properly. Many government programs have been implemented but have not been able to reduce the rate of drug non-adherence and routine control in the elderly. The aim of the study was to determine the effect of structured health education on family support and medication adherence in the elderly. The research method uses a quasi-experimental design with pretest and posttest and a control group is used. The sample size is 60 people using simple random sampling method with 30 people each in the control and intervention groups. Analysis of family support data used the Paired t test and Independent t test, while the medication adherence variables used the Wilcoxon sign-rank and Mann Whitney. The results showed that there was no significant effect of providing structured health education on family support (p = 0.982) and there was an effect of providing structured health education interventions on adherence to taking antihypertensive medication (p <0.0001). The effect of structured health education needs to be increased on support from families by improving interventions and long-term observations. Support from the family in caring for elderly people with hypertension takes time to internalize changes in family skills and attitudes in caring for elderly hypertension. Family assistance interventions are recommended to be integrated into caregiver training, combined with family development interventions, periodic blood pressure measurements, and the formation of self-help groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Frida
"Proses penuaan berdampak pada penurunan fungsi tubuh dan menyebabkan adanya perubahan peran dalam kehidupan lansia serta berakibat memunculkan masalah psikososial. Tingkat stres karena persaingan hidup dan masih bekerja dihari tua menyebabkan lansia di perkotaan rentan mengalami penyakit hipertensi. Laporan kasus ini dibuat untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan menggunakan terapi rendam kaki dan aromaterapi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan terkanan darah selama proses intervensi dilakukan. Intervensi rendam kaki dan aromaterapi dapat dipilih sebagai salah satu intervensi unggulan untuk mengontrol hipertensi pada lansia karena terbukti efektif menurunkan tekanan darah.

The aging process has an impact on the decrease in body function and causes changes in the role of life in the elderly and results in psychosocial problems. The level of stress due to competitive life and still working in the old days causes the elderly in urban areas to be prone to hypertension. The purpose of this case report is to describe the results of nursing care in elderly with hypertension with nursing intervention using foot bath and aromatherapy. The results obtained were decreased blood levels during the intervention process. Foot bath and lavender aromatherapy interventions can be chosen as one of interventions to control hypertension in family with elderly and effective in lowering blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>