Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
BEMP 12 (1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ayu Riandini
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dari perkembangan sektor perbankan terhadap perkembangan sektor perindustrian dan agrikultur di negara-negara ASEAN-5. Perkembangan sektor perbankan diukur menggunakan dua variabel, yaitu kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta, dan akses perbankan. Dengan menggunakan analisis data panel dengan metode fixed effect pada negara ASEAN-5 selama periode 2007-2016, penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan dari kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta dan akses perbankan terhadap perkembangan sektor perindustrian di ASEAN-5. Sedangkan, terdapat pengaruh signifikan dari kredit perbankan yang disalurkan kepada sektor swasta dan akses perbankan terhadap perkembangan sektor agrikultur di ASEAN-5.

This study aims to analyze the relationship of banking sector development towards industrial sector development and agricultural sector development in ASEAN 5 countries. Banking sector development is measured by 2 variables, which are domestic credit to private sector by banks, and bank access. By using a panel data analysis with fixed effect method on ASEAN 5 countries during 2007 2016, this study concluded that domestic credit to private sector by banks and bank access do not significantly affect the industrial sector development in ASEAN 5. Meanwhile, domestic credit to private sector by banks and bank access are found to significantly affect the agricultural sector development in ASEAN 5. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Astriana
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kepentingan Singapura dalam pembentukan ASEAN Banking Integration Framework. ASEAN menyepakati terbentuknya ASEAN Banking Integration Framework yang akan dilaksanakan pada tahun 2020. Akan tetapi, pada kenyataannya pertumbuhan sektor perbankan di ASEAN cukup timpang. Namun Singapura selalu mendorong terjadinya integrasi ekonomi. Berdasarkan theory of hegemonic stability diketahui bahwa Singapura ingin menjadi financial hegemon di ASEAN. Singapura memang memiliki kapasitas untuk menjadi financial hegemon. Adanya ASEAN Banking Integration Framework akan memudahkan Singapura untuk menjadi financial hegemon.

ABSTRACT
This thesis will examine Singapore’s interest in the establishment of ASEAN Banking Integration Framework. ASEAN has reached an agreement to create ASEAN Banking Integration Framework that will be implemented in 2020. But in reality, there is a banking sector development gap in ASEAN. However, Singapore always encourages other ASEAN countries to make an economic integration. Based on theory of hegemonic stability, Singapore is willing to be the financial hegemon in ASEAN. In fact, Singapore already has the capacity to be the financial hegemon. Through the ASEAN Banking Integration Framework, it would be easier for Singapore to be the financial hegemon."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Meidi Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penyediaan layanan internet banking memberikan pengaruh terhadap kinerja perbankan di ASEAN-5 pada periode 2013-2015 dengan sampel 70 bank publik di ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Penelitian menggunakan metode univariate dan multivariate. Hasil analisis univariate menunjukkan bahwa bank dengan layanan internet banking memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan laba, menekan biaya operasional, mengatasi risiko kredit, dan membiayai kegiatan usaha bank. Sedangkan hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa penyediaan layanan internet banking secara signifikan mempengaruhi peningkatan profitabilitas yang dilihat melalui rasio ROA dan ROE, serta mampu mengurangi risiko kredit yang dihadapi bank yang dilihat melalui rasio NPA.

This study aims to prove that internet banking services can give effect to the banking performance in ASEAN 5 in the period 2013 2015 with a sample of 70 public banks in the ASEAN 5 Indonesia, Malaysia, Singapore, the Philippines and Thailand . The study used univariate and multivariate methods. The result of univariate analysis shows that bank with internet banking service has better ability to generate profit, reduce operational cost, overcome credit risk, and better quality of asset. While multivariate analysis result shows that internet banking services significantly influence the increase of profitability ROA and ROE ratio , and reduce credit risk NPA ratio faced by bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore : Institute of Southeast Asian Studies , 1992
332.159 ISL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Rizky Nugroho
"Penelitian ini meneliti pengaruh dari karakteristik struktur dewan pada bank yaitu jumlah anggota dewan, besarnya anggota dewan independen, serta manajemen yang terkait dengan risiko bank terhadap performa bank pada masa setelah krisis global 2008. Ukuran performa bank dapat dihitung melalui Tobins Q sebagai proxy utama dan Return On Asset (ROA) sebagai proxy alternatif. Sampel dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada bursa saham di 5 negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dengan rentang tahun 2009 sampai dengan 2014. Data yang diperoleh berasal dari data-data perbankan, laporan tahunan bank dan bankscope. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa ukuran dewan memiliki pengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap performa bank. Ditemukan juga adanya pengaruh positif yang signifikan dari frekuensi rapat anggota dewan dan jumlah dewan indpenden bank terhadap performa bank. Namun untuk frekuensi rapat anggota komite risiko memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap performa bank dan besarnya ukuran komite risiko yang diukur dari jumlah anggota komite risiko tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap performa bank.

This study investigated the influence of the structural characteristics of the board of the bank that is the number of members of the board, the amount of independent board members, as well as the risks associated with the management of the bank to the bank's performance in the aftermath of the global crisis of 2008. The size of the bank's performance can be calculated through Tobins Q as the primary proxy and Return On Assets (ROA) as an alternative proxy. The sample in this study is the banks listed on the stock exchanges in ASEAN 5 countries, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and the Philippines with a range of 2009 through 2014. The data were derived from the data bank, the bank's annual report and bankscope. In this study showed that the size of the board has a significant influence in the negative direction of the bank's performance. Found also the existence of a significant positive effect on the frequency of meetings and the number of board members to the bank's board of indpenden bank performance. But the frequency of meetings for risk committee members have a significant negative effect on the performance of the bank and the size of the risk committee as measured from the number of members of the risk committee has no significant effect on the performance of the bank."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Rieva Frameswari
"ASEAN Association of Southeast Asia Nations telah membentuk zona perdagangan bebas dan MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketergantungan sektor keuangan diantara ASEAN-4 Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand , serta kerentanan sektor keuangan di ASEAN-4. Model distance-to-default D2D digunakan untuk mengukur kemungkinan kerentanan keuangan akibat risiko default dan variabel makroekonomi digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap kerentanan sektor keuangan di setiap negara. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya ketergantungan sektor keuangan disetiap negara. Variabel makroekonomi yang berpengaruh signifikan terhadap kerentanan sektor perbankan dan perusahaan asuransi adalah inflansi, tingkat pengangguran, produksi industri serta price earning ratio.

ASEAN Association of Southeast Asia Nations has established free trade zone and AEC ASEAN Economic Community . This research is aimed at analyzing the financial sector dependency amongst ASEAN 4 Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand and fragility of financial sector in each country of ASEAN 4. Distance to default model D2D is applied to measure the possibility of financial fragility caused by default risk and macroeconomic variables are used as predictors for financial fragility in each country. The research findings show that there are no dependency of financial sector amongst the countries. Macroeconomic variables that are significantly influenced banking and insurance fragility are inflation, unemployed rate, industrial production and price earnings ratio.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosman Bustaman
"Marjin intermediasi bank dikenal dengan sebutan net interest margin (NIM) yaitu selisih pendapatan bunga pinjaman dan bunga tabungan. NIM masih merupakan sumber utama pendapatan bank di kawasan ASEAN. Marjin yang tinggi akan berdampak pada tingginya biaya sosial bagi masyarakat, bahkan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebaliknya marjin bunga yang rendah diharapkan memberikan efek positif bagi semua pihak, namun marjin bunga juga merupakan sumber pendapatan yang menjadi buffer bagi bank dalam menghadapi risiko. Kecendrungan penurunan marjin bunga dikawasan ASEAN-4 paralel dengan peningkatan market power bank, peningkatan aktifitas diversifikasi income dan peningkatan penetrasi bank asing.
Untuk mengkaji fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari diversifikasi pendapatan, diversifikasi portofolio kredit, tingkat kompetisi dan penetrasi bank asing terhadap marjin bunga perbankan di kawasan ASEAN-4. Model bank sebagai dealer dari Ho dan Saunders (1981) dan pengembangan terakhir dari Maudos dan Solis (2009) di aplikasikan dalam kajian ini. Selanjutnya juga dilakukan investigasi pengaruh penurunan marjin intermediasi yang dipengaruhi oleh kompetisi pasar, diversifikasi, terhadap risiko kegagalan bank atau stabilitas perbankan seperti teori yang diajukan oleh Martinez-Miera & Repullo (2008, 2010). Estimasi model menggunakan panel data statis dan juga panel data dinamis dengan System Generalized Method of Moment (GMM).
Hasil estimasi model NIM menunjukkan bahwa kecendrungan penurunan marjin intermediasi pada perbankan konsisten dengan peningkatan penjualan produk tradisional berbasis fee income, yang memberikan indikasi bahwa terdapat subsidi silang dari pendapatan produk non-tradisonal terhadap penurunan pendapatan dari produk tradisional. Penetrasi bank asing secara langsung ikut meningkatkan kompetisi dan berkontribusi pada penurunan marjin bunga. Namun laju penurunan NIM diperlambat oleh meningkatnya market power perbankan dan kecendrungan bank untuk menjadi spesialis (less diversified) dalam pemberian kredit pada sektor bisnis. Hasil estimasi model risiko menunjukkan bahwa tingginya marjin bunga merupakan buffer bagi perbankan dalam peningkatan stabilitas.
Penetrasi bank asing, strategi diversifikasi bank pada penjualan produk non tradisional dan fokusnya (less diversified) perbankan dalam penyaluran kredit pada jenis kredit tertentu berkontribusi pada peningkatan stabilitas. Estimasi dampak kompetisi terhadap risiko menunjukkan bahwa semakin tinggi market power (less competitive) semakin meningkatkan stabilitas perbankan (competition fragility). Berbeda dengan MMR (2008, 2010), hasil estimasi regressi tidak memberikan bukti adanya hubungan yang tidak linear antara tingkat kompetisi dan risiko. Sementara itu agresivitas bank besar dalam pengambilan risiko untuk berekspansi dan merasa nyaman dengan garansi too big to fail diduga kuat berdampak pada penurunan stabilitas perbankan di kawasan ini.

Bank intermediation margin, well known as net interest margin (NIM) is the main source of bank?s revenue in the ASEAN region. On the positive side, high NIM will increase income that would provide a buffer for risk of bank failure. However, higher intermediation margin also cause bigger impacts on the social costs to society, even worse slower economic growth of a country. Decreasing trend in bank interest margin in ASEAN-4 is parallel with the increase in the market power of banks, the rise of revenue diversification as well as high penetration of foreign banks.
To examine this phenomenon, this study aims to analyze the effect of income diversification, loan portfolios diversification, market competition and the penetration of foreign banks on banks' interest margins in ASEAN-4. The diversification of the credit portfolio is divided into lending to the business sector and the types of credit financing. This study models bank as a risk averse dealer (Ho and Saunders, 981) and the latest development of Maudos and Solis (2009). It also investigates the impact of intermediation margins affected by market competition and diversification on the risk of bank failure as proposed by Martinez- Miera & Repullo - MMR (2008, 2010). The models are estimated using static panel data as well as dynamic panel data applying the System of Generalized Method of Moment (GMM).
The estimations of NIM model indicate that the declining trend of banking intermediation margin is consistent with an increase in sales of traditional products that generate fee-based income. It suggests that there is cross-subsidization of revenues from non-traditional products to the decline in revenues from traditional products. Penetration of foreign banks is directly boosted competition and contributed to the decline in interest margin. However, the rate of decline of NIM is slowed down by increased of market power and bank tendency to become specialists (less diversified) in lending to the business sector. Meanwhile, the estimation of risk model shows that higher interest margin is a buffer for banks to increase stability.
In addition, penetration of foreign banks, bank diversification strategy on the sale of non-traditional products and focused bank (less diversified) in lending to certain types of credit contribute to banking stability. The impact of competition on the risk indicates that more market power (less competitive) may result in higher banking stability (competition fragility view). Unlike MMR (2008, 2010), the results do not provide evidence of a non-linear relationship between the level of competition and risk. While the aggressiveness of bigger banks in taking risks to expand their market and feel comfortable with the warranty too big to fail allegedly impact on banking instability in the region.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2159
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiguna Wijaya Indrasuci
"Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara ESG dan kinerja perbankan. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam literatur ketika mempelajari dampak pengungkapan ESG pada sektor perbankan dan jasa keuangan karena literatur yang ada relatif terbatas dibandingkan dengan wilayah lain seperti Eropa dan Amerika Utara. Penelitian ini mengisi kesenjangan tersebut dengan menggunakan regresi panel data untuk menguji dampak faktor environmental, social, dan governance (ESG) terhadap kinerja bank-bank di Far East Asia dan negara-negara ASEAN. Kami menyelidiki hubungan antara kinerja ESG dan empat ukuran kinerja bank: return on asset (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, dan Stock Return. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bank-bank dengan kinerja ESG yang lebih kuat memiliki pengaruh negatif pada kinerja keuangan, operasional dan kinerja pasar. jika dilihat dari ketiga pilarnya, ENV memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar. Sedangkan pada GOV menunjukkan pengaruh negatif terhadap kinerja pasar. Hasil penelitian ini memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat kebijakan, investor, dan praktisi perbankan di wilayah tersebut. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya perusahaan perbankan di Far East Asia untuk memperhatikan dan meningkatkan praktik-praktik ESG mereka guna mengoptimalkan kinerja keuangan, operasional, dan pasar mereka. Dalam keseluruhan, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor ESG dan kinerja perbankan di Far East Asia, dan menekankan pentingnya praktik-praktik ESG yang kuat dalam mencapai kinerja keuangan dan pasar yang berkelanjutan bagi perusahaan perbankan di wilayah tersebut.

There has been extensive research into the link between ESG and banking performance. Yet, there is still a gap in the literature when it comes to studying the impact of ESG disclosures on the banking and financial services sector as the existing literature is relatively limited compared to other regions such as Europe and North America. This study fills the gap by using data panel regression to examine the impact of environmental, social, and governance (ESG) factors on the banks’ performance in Far East Asia and ASEAN countries. We investigate the relationship between ESG performance and three measures of bank performance: return on assets (ROA), return on equity (ROE), Tobin's Q, and Stock Return. The results show that banks with stronger ESG performance have a negative influence on financial, operational and market performance. When viewed from its three pillars, ENV has a positive influence on market performance. While GOV shows a negative influence on market performance. The results of this study provide valuable insights for policy makers, investors, and banking practitioners in the region. The implication of the findings is the need for banking companies in Far East Asia to pay attention to and improve their ESG practices to optimize their financial, operational, and market performance. Overall, this study provides a deeper understanding of the relationship between ESG factors and banking performance in Far East Asia and emphasizes the importance of strong ESG practices in achieving sustainable financial and market performance for banking firms in the region."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Casserley, Dominic
Singapore : Wiley , 1999
332.109 5 CAS b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>