Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gede Sthitaprajna Virananda
"State-owned banks could help stabilize the business cycle if their lending is less procyclical. Such behavior might be driven by stronger reaction to monetary policy, which is likely influenced by government pressure or jawboning. This study investigates the effect of state ownership on lending cyclicality and monetary policy transmission using quarterly bank-level data covering virtually all conventional banks in Indonesia, where centrally state-owned banks are dominant and frequently subject to jawboning. State ownership is found to be associated with lower procyclicality in lending, even countercylicality by some measures, with the effect more pronounced during downcycles compared to upcycles. This might be explained by countercyclicality on their deposit side, which implies that state-owned banks are perceived to be more secure. Finally, there is some evidence that state-owned banks respond more to policy rate, which offers a novel explanation behind their lower procyclicality. These results affirm that some degree of state ownership in the banking system is beneficial for macroeconomic stability.

Bank BUMN dapat membantu menstabilkan siklus bisnis jika penyaluran kredit mereka tidak begitu prosiklikal. Perilaku tersebut dapat disebabkan oleh reaksi yang lebih kuat terhadap kebijakan moneter, di mana kemungkinan terdapat tekanan politik. Studi ini meneliti dampak dari kepemilikan negara terhadap siklisitas kredit dan transmisi kebijakan moneter menggunakan data triwulanan tingkat bank yang mencakup hampir semua bank umum di Indonesia, di mana bank BUMN sangat dominan dan dipengaruhi oleh agenda pemerintah. Hasilnya mengindikasi bahwa kepemilikan negara berhubungan dengan prosiklisitas yang lebih rendah, bahkan sampai kontrasiklikal, dengan efeknya lebih kuat saat siklus ekonomi sedang turun. Hal ini mungkin disebabkan oleh sisi deposito yang juga kontrasiklikal, misalnya karena bank BUMN dipercaya lebih aman. Terakhir, terdapat indikasi bahwa bank BUMN merespons lebih terhadap suku bunga kebijakan, yang memberikan penjelasan baru di balik prosiklisitas kredit bank BUMN yang lebih rendah. Temuan studi ini menunjukkan bahwa kepemilikan negara di sektor perbankan dapat bermanfaat bagi stabilitas makroekonomi.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Meilani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bank market power dan efektivitas bank lending channel di ASEAN-5 (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand dan Philippine). Penelitian juga menyadari peran akan karakteristik dari bank dan negara, seperti ukuran bank, kapitalisasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Metode analisis yang digunakan adalah first-difference GMM melalui data panel dinamis pada periode tahun 2011-2019. Penelitian ini menggunakan single proksi untuk mengukur bank market power, yaitu lerner index. Bank Lending Channel menggunakan proksi pertumbuhan total kredit, pertumbuhan kredit produktif dan pertumbuhan kredit konsumtif. Penelitian ini menemukan bahwa efek total dari monetary policy dan interaksi antara market power dengan monetary policy berhubungan secara signifikan untuk pertumbuhan total kredit dan kredit konsumtif. Sehingga disimpulkan bahwa bank market power memengaruhi efektivitas bank lending channel

This study aims to examine the role of bank market power and effectiveness transmission of monetary policy through bank lending channel in ASEAN-5 (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand and Philippine). We also consider the extent characteristics of bank and country – ie, size, capitalization, economic growth and inflation. This study estimates with first-difference GMM through dynamic panel data over the periode 2011-2019. We apply single proxy as measuring bank market power with lerner index, and bank lending channel with total loan growth, productive loan growth dan consumer loan growth. The estimation result, this study found role of bank market power and effectiveness transmission of monetary policy through bank lending channel in for total loan growth and consumer loan growth. Overall, this study shows role of bank market power and effectiveness transmission of monetary policy through bank lending channel in ASEAN-5."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Affandi
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pertumbuhan kredit bank umum konvensional di Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Bank umum kemudian dikelompokkan berdasarkan modal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (BI). Pertumbuhan kredit bank umum dipengaruhi oleh faktor internal perbankan, kebijakan, dan eskternal. Penggunaan dummy variable berfungsi untuk melihat perbedaan dampak pengelompokkan modal terhadap pertumbuhan kredit bank. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok bank berdasarkan modal sesuai dengan ketentuan BI. Selain itu, pengaruh kebijakan moneter dalam memengaruhi pertumbuhan kredit di Indonesia bersifat ambigu, terutama pada bank dengan modal kecil., This study aims to analyse the determinants of commercial banks credit growth in Indonesia both on demand and supply side. Commercial banks are then classified based on their capital size in accordance of the provisions of Bank Indonesia (BI). Commercial banks credit growth is largely driven by internal factor of banks, policy factor and external factor. Dummy Variable is used to see the different effects of classification of capital towards banks credit growth. The results show that there is no significant difference in BI classification. Furthermore, the influence of monetary policy on determining banks credit growth is ambigious, particularly in low-capital banks.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrullah
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Alvin Ulido
"Tulisan ini bertujuan untuk memperluas cakupan penelitian dan menetapkan hubungan antara transisi demografi dan efektivitas kebijakan moneter dengan membuat model teoretis sederhana dan melakukan studi empiris terhadap data tingkat provinsi di Indonesia dari tahun 2007 hingga 2013. Model teoretis menunjukkan bahwa efektivitas kebijakan moneter, diukur dengan elastisitas dari respons pasar kredit konsumen terhadap perubahan suku bunga, terhadap tingkat usia median mengikuti kurva U. Terdapat indikasi bahwa data empiris mengikuti hipotesis, dengan hasil uji statistik yang signifikan. Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan data dari perekonomian lainnya dengan periode yang lebih panjang untuk menegaskan hubungan antar variabel dalam penelitian ini.

This paper aims to extend the research and establish general relationship between demographic transition and effectiveness of monetary policy by constructing simple theoretical model and conducting empirical study on Indonesian provincial data between 2007 and 2013. The constructed theoretical model shows that monetary policy effectiveness, measured by interest rate elasticity of consumer credit, follows U-shape curve with respect to median age level. There are indications that empirical data statistically confirms the hypothesis. However, further researches in other economies with longer panel data are needed to strongly confirm this relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzal Muslim
"Studi ini bertujuan untuk mengivestigasi eksistensi dari transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset di Indonesia. Dengan menggunakan metode Strucutral Vector Auto Regression (SVAR), penelitian ini menemukan bahwa kontraksi kebijakan moneter hanya dapat mempengaruhi harga aset dalam jangka pendek. Sementara itu goncangan harga aset tidak mampu direspon secara signifikan oleh konsumsi rumah tangga. Lebih jauh, dengan menggunakan teknik counterfactual simulation, studi ini memperlihatkan bahwa harga perumahan lebih berperan dalam mempengaruhi respon konsumsi terhadap kebijakan moneter kontraktif.

This study aims to investigate the existence of monetary policy transmission through asset price channel in Indonesia. Using Structural Vector Auto Regression (SVAR) method, this research finds that contracting monetary policy indeed affect asset prices in a short run. However, asset prices do not significantly responded by household consumption. In addition, using counterfactual simulation, this study pointed out that house price plays an important role in influencing consumption after contraction on monetary policy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friady Amaluddin
"Dalam rangka implementasi kebijakan moneter, Otoritas Moneter harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai mekanisme kerja perekonomian termasuk mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui berbagai saluran ke sektor ril perekonomian. Setidak-tidaknya terdapat lima saluran transmisi kebijakan moneter yang dikenal scat ini. Dalam penelitian ini efektivitas kebijakan moneter melalui perbankan konvensional dan perbankan syariah dipelajari dalam kerangka saluran transmisi pinjaman bank (bank lending channel). Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari bulan Oktober 2000 s.d. Maret 2005. Variabel-variabel yang digunakan mewakili variabel kebijakan moneter, variabel neraca bank syariah, variabel neraca bank konvensional dan variabel nilai tukar serta variabel sektor ril perekonomian.
Setelah dilakukan pengujian data dan model, dapat disirnpulkan bahwa model ekonometrika yang paling sesuai digunakan dalam penelitian ini adalah Model Vector Error Correction (VECM). Pengujian lanjutan seperti uji kausalitas atau uji eksogenitas menghasilkan kesimpulan bahwa di dalam model VECM yang dibangun terdapat delapan variabel endogen, yaitu: LSBI, LDEPO, LSEK, LKRED, LDIM, LNBHP, LIHK dan LNT, dan dua variabel eksogen, yaitu: LPDB dan LSKS.
Selanjutnya kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukan proses pengukuran dan pembandingan efektivitas kebijakan moneter antara bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan moneter (suku bunga SBI) mempengaruhi variabel-variabel neraca bank konvensional (suku bunga kredit, suku bunga deposito dan jumlah sekuritas yang dimiliki).
2. Pengaruh kebijakan moneter (suku bunga SBI) terhadap variabel neraca bank syariah terbatas pada tingkat bagi basil deposito investasi mudharabah.
3. Variabel neraca bank konvensional (suku bunga kredit) mentransmisikan kebijakan moneter (suku bunga SBI) ke variabel nilai tukar dan variabel sektor ril perekonornian yaitu: indeks harga konsumen.
4. Variabel neraca bank syariah tidak mentransmisikan kebijakan moneter (suku bunga SBI) ke variabel nilai tukar dan variabel sektor ril perekonornian yaitu: indeks harga konsumen.
5. Kebijakan moneter (suku bunga SBI) mempengaruhi variabel nilai tukar dan variabel sektor ril perekonornian yaitu: indeks harga konsumen.
6. Bank konvensional dan bank syariah tidak bersifat independen.
7. Variabel-variabel neraca bank syariah mempengaruhi variabel neraca bank konvensional. Sementara variabel-variabel neraca bank konvensional tidak mempengaruhi variabel-variabel neraca bank syariah.
8. Kebijakan moneter melalui bank konvensional lebih efektif daripada melalui bank syariah.
9. Pengaruh kebijakan moneter (suku bunga SBI) terhadap bank konvensional (suku bunga kredit) amat sangat kecil sehingga kebijakan moneter cenderung kurang efektif.
Sebagai penutup, hal-hal yang dapat disarankan berkenaan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam penetapan target indikatif suku bunga SBI, Otoritas Moneter disarankan untuk lebih menitikberatkanperhatian pada suku bunga kredit daripada suku bunga deposito. Pertimbangannya adalah setidak-tidaknya terdapat 12 saluran pengaruh suku bunga SBI terhadap variabel-variabel neraca bank konvensional dan syariah, variabel nilai tukar dan variabel sektor ril perekonomian (indeks harga konsumen) melalui suku bunga kredit, sementara suku bunga deposito sama sekali tidak mentransmisikan kebijakan moneter ke variabel-variabel lainnya.
2. Dengan mempertimbangkan fakta bahwa walaupun suku bunga kredit mentransmisikan suku bunga SBI ke nilai tukar dan indeks harga konsumen, namun pengaruh suku bunga SBI terhadap suku bunga kredit amat sangat kecil sehingga Otoritas Moneter perlu meningkatkan upaya untuk menyempurnakan prosedur operasi moneter yang saat ini diterapkan danlatau mencari piranti-piranti moneter alternatif yang dapat menggantikan posisi SBI sebagai piranti moneter utama.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih ]anjut mengenai hubungan kausalitas antara suku bunga deposito dan suku bunga kredit bank konvensional dengan tingkat bagi hasil deposito investasi mudharabah dan nisbah bagi basil pembiayaan bank syariah, mengingat penelitian ini menghasilkan puzzle yang sulit dijelaskan dimana variabel neraca bank syariah mempengaruhi variabel neraca bank konvensional dan sebaliknya variabel neraca bank konvensional tidak mempengaruhi variabel neraca bank syariah."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Rumi Humaira
"ABSTRACT
The relationship between Monetary Stability and Financial Stability is still ambiguous of whether they are complementing or competing against each other. As financial system develops and comes greater concern for financial stress, this research is aimed to analyze the impact of monetary policy instruments on financial system stability by using world countries samples in the long run. The panel data regression result shows that monetary instability does increase financial instability and the use of Inflation Targeting Framework has the most significant role in reducing financial stress.

ABSTRAK
Hubungan antara stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan masih kerap didebatkan apakah bersifat komplementer atau saling berlawanan. Seiring dengan berkembangnya sistem keuangan dan muncul perhatian yang lebih besar terhadap tekanan di sistem keuangan, penelitian ini ditujukan untuk menganalisa dampak dari instrumen-instrumen kebijakan stabilitas monetar terhadap stabilitas sistem keuangan dengan menggunakan sampel negara-negara di seluruh dunia secara jangka panjang. Hasil dari regresi panel data menunjukkan bahwa instabilitas moneter bersifat meningkatkan instabilitas sistem keuangan dan bahwa penggunaan Inflation Targeting Framework memiliki peran tertinggi dalam mengurangi tekanan pada sistem keuangan.
"
2017
S65792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Falih Aryanto
"ABSTRACT
Penelitian ini merupakan studi empiris untuk menganalisis peristiwa internasional dan dampaknya terhadappasar modal indonesia. peristiwa internasional yang diteliti adalah pengumuman kebijakan moneter ekspansif yang dikeluarkan oleh Bank Sentral amerika Serikat, yaitu quantitative easing yang dilakukan dalam tiga tahapan pengumuman pada tanggal 26 november 2008, 4 november 2010 dan 14 september 2012 (hari perdagangan bursa di Indonesia). Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis abnormal return dan trading volume activity yang terjadi di setiap periode peristiwa. Penelitian menggunakan periode pengamatan yang terdiri dari120 hari periode sesimasi dan 11 hari periode peristiwa disetiap tahapan pengumuman quantitative easing. Analisis studi peristiwa dilakukan pada pasar modal Indonesia yang diwakili oleh 127 saham yang pernah masuk dalam indeks kategori LQ45 dan secara akti diperdagangkan disetiap periode peristiwa. Asumsi bahwa pasar modal Indonesia terkointegrasi dengan pasar modal internasional internasional menyebabkan pengumuman kebijakan quantitative easing dapat menjadi informsai yang positif bagi pemodal di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi abnormal return positif yang signifikan di sekitar tanggal peristiwa dan peningkatan setelah peristiwa pengumuman kebijakan quantitative easing. HAsil pengujian efesiensi pasar menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia efesien secara informasi dalam bentuk setengah kuat sehinnga pemodal tidak dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan (abnormal return positif) dalam jangka waktu yang lama (hanya di sekitar tanggal peristiwa)."
Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2016
336 ITR 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>