Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Ardini Pratiwi
"Televisi di tahun 1963 merupakan alat rumah tangga baru yang sangat digandrungi oleh setiap keluarga di Belanda karena mampu memberikan hiburan yang baik dari segi audio dan visual. Sebuah iklan televisi merek Philips dalam surat kabar Utrechtsch Nieuwsblad (29 Januari 1963) menarik perhatian karena masuk dalam kategori sebuah iklan yang baik karena memiliki unsur-unsur yang lengkap, seperti headline, slogan, bodycopy dan illustrasi. Penelitian ini bertujuan memaparkan diksi atau pilihan kata yang terdapat pada headline, slogan, dan bodycopy yang menjadi daya tarik iklan tersebut. Dari iklan televisi merek Philips dalam surat kabar Utrechtsch Nieuwsblad (1963), dapat disimpulkan bahwa sebuah iklan yang sederhana menjadi menarik jika memiliki unsur-unsur iklan yang lengkap dan menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat dan sesuai sehingga fungsi informatif dan persuasif iklan tercapai dan dipahami konsumen.

Television in 1963 a new household appliance that is very loved by every family in the Netherlands beacuse it is able to provide a good entertainment in audio and visual. Philips, a television commercil brand which appeared in Utrechtsch Nieuwsblad newspaper (January 29, 1963), interests me because it has well-defined category of advertisement in connection with its complete element such as headlines, slogans, bodycopy and illustration as the appeal of the advertisement. By analyzing Philips television commercial in Utrechtsch Nieuwsblad newspaper (1963), we can conclude that a simple a television commercial in the newspaper could be cacthy enough if it has a couple of complete elements as well asthe diction or selection of words that right and effectiveso that the informative and persuasive function of the advertisement could be achieved and understood by consumers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Maura Pane
"Artikel ini mengkaji bagaimana pemilihan kata pada perubahan slogan merek dapat mempromosikan vaksinasi COVID-19 pada kampanye “Brands Gegen Corona”. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan didukung oleh teori dari Janich (2010) serta teori yang ada pada penelitian Bhatia (2019) dan Emodi (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi vaksinasi COVID-19 pada kampanye dipengaruhi oleh pemilihan kata yang mempunyai daya tarik emosional (emotional positioning). Dengan menggunakan strategi ini, iklan lebih menarik perhatian dan meninggalkan kesan yang lebih diingat. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa gaya bahasa yang digunakan pada iklan yaitu hiperbola, rima, perbandingan, imperatif, aliterasi, geminatio, wordplay, neologisme, paralelisme, dan tautologi. Hiperbola dan imperatif merupakan gaya bahasa yang paling sering digunakan pada kampanye ini. 

This article examines how choice of word in changing brand slogans can promote COVID-19 vaccination in the “Brands Gegen Corona” campaign. This research was conducted using a qualitative method and supported by theory from Janich (2010) as well as existing theories in Bhatia's research (2019) and Emodi (2011). The results of the study shows that the promotion of COVID-19 vaccination in campaigns is influenced by the choice of words that have emotional appeal (emotional positioning). By using this strategy, ads attract more attention and leave a more memorable impression. This research also found that the language styles used in these advertisements were hyperbole, rhyme, comparison, imperative, alliteration, gemination, wordplay, neologism, parallelism, and tautology. Hyperbole and imperative are the language styles most often used in this campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Noor
"Lagu dapat dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan seseorang. Lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria dan wanita tentunya memiliki perbedaan karena ragam bahasa pria dan wanita juga berbeda. Penelitian ini akan berfokus kepada ragam bahasa pria yang terdapat pada lirik lagu yang dinyanyikan oleh pria. Korpus dari penelitian ini berupa dua lirik lagu berbahasa Belanda yang dinyanyikan oleh Nick en Simon, yang berjudul ?Pak maar m?n hand? (2007) dan ?Omdat jij? (2007). Kedua lagu ini bercerita tentang ungkapan isi hati seorang pria kepada seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri ragam bahasa pria yang terdapat pada kedua lirik lagu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teori yang digunakan pada penelitian adalah teori mengenai bahasa dan gender
Song can be used as a medium to express someone's feelings. Lyrics of songs sung by man and woman have differences because the variety of man language is different from the variety of woman language. This research will focus on the variety of man language in the song lyrics sung by man. The corpora of this research are two Dutch-language song lyrics by Nick en Simon, entitled "Pak maar m'n hand" (2007) and "Omdat jij" (2007). Both of the songs are about the expression of a man's feeling to a woman. The purpose of this research is to see the characteristics of a variety of man language that were found on both of the lyrics. The method that is used in this research is a qualitative method and the theory that is used in this research is the theory of language and gender."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Tri Ariyanti
"Penelitian ini membahas komponen makna kata bahasa Korea yang memiliki relasi makna ‘melepas’. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen makna umum dan komponen makna pembeda dari kata beotda (벗다), pulda (풀다), tteda (떼다), dan kkeureuda (끄르다). Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja komponen makna umum dan komponen makna pembeda dari kata beotda, pulda, tteda, dan kkeureuda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah penelitian komponen makna yang dikemukakan oleh Parera (2004). Sumber data makna dan contoh yang dibahas dalam penelitian ini diperoleh dari Gungnipgugeowon Pyojungugeosajeon (국립국어원 표준국어사전) atau Kamus Standar Bahasa Korea Institut Nasional Bahasa Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat kata yang dianalisis terdapat 1 komponen makna umum dan 14 komponen makna pembeda, yaitu komponen makna yang dapat menunjukkan perbedaan makna dari kata-kata yang berada pada domain yang sama. Klasifikasi komponen makna pembeda dalam penelitian ini berdasarkan pada ciri-ciri objek sebanyak 8 komponen makna, bentuk objek sebanyak 5 komponen makna, dan subjek selain manusia sebanyak 1 komponen makna.

This research discusses the meaning components of Korean words which related to ‘took off’ meaning. This research aims to analyze the common and diagnostic meaning components within the words of beotda (벗다), pulda (풀다), tteda (떼다), dan kkeureuda (끄르다). This research’s problem formulation goes with what are the common meaning component and diagnostic meaning components from beotda, pulda, tteda, and kkeureuda. This research will be elaborated with a qualitative-descriptive method. The procedure in this research uses the steps of the meaning component research proposed by Parera (2004). The sources of meaning data and examples discussed in this study were obtained from Gungnipgugeowon Pyojungugeosajeon (국립국어원 표준국어사전) or the Standards Korean Language Dictionary of the National Institute of Korean Language. The result of this research indicates 1 common meaning component and 14 diagnosric meaning components were founded from those four words, those are the meaning component that can show the different meanings of words that are in the same domain. The meaning component classification in this research is based on 8 meaning components of object characteristics, 6 meaning components of the object type, and 1 meaning component of the probable non-human subject."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
"Sampai saat ini, kemantapan bahasa Indonesia dalam perkembangannya sebagai sarana komunikasi yang harus digunakan secara baik dan benar oleh setiap insane Indonesia kurang menujukkan keberhasilan. Padahal, bahasa Indonesia sudah diajarkan secara formal di sekolah mulai tingkat yang paling rendah, yaitu Taman Kanak-Kanak maupun secara tidak formal, misalnya melalui media cetak. Di kalangan dosen dan mahasiswa pun masih sering diiumpai kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam komunikasi lisan maupun tulisan pada interaksi sehari-hari, bahkan dalam forum resmi, seperti: seminar, simposium, sarasehan, dan rapat.
Bagaimana dengah bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik Universitas dalam menyusun laporan tugas akhir? Sudahkah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mengetahui secara pasti, bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik dalam menyusun tugas akhirnya dapat disimak dalam tulisan ini. Tulisan ini merupakan laporan penelitian bahasa tentang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang terdapat dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia, berupa:
a. kesalahan ejaan, meliputi: kesalahan pemakaian tanda baca dan kesalahan penulisan kata;
b. kesalahan kalimat, meliputi: kesalahan karena kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak hemat, tidak cermat, tidak paralel, dan tidak logis.
2. Kesalahan pemakaian tanda baca yang masih dominan adalah kesalahan pemakaian tanda titik , tanda koma, tanda titik dua, dan tanda hubung.
3. Kesalahan penulisan kata yang masih dominan adalah kesalahan penulisan kata-kata tertentu yang huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf kapital.
4. Kesalahan kalimat yang masih dominan adalah kesalahan kalimat yang disebabkan kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak paralel, dan tidak cermat.
Karena kesalahan pemakaian bahasa ternyata masih sering ditemukan, para mahasiswa yang akan atau sedang menyusun laporan tugas akhir hendaknya lebih mencermati pemahamannya terhadap kaidah bahasa. Begitu pula, dosen bahasa Indonesia hendaknya lebih menekankan 'pengajaran pada materi yang masih sering ditemukan kesalahannya."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Somari Wiriaatmadja
"This study aims at describing syntactic behavior of congruence and rection in Arabic by examining the syntactic element attached to them. This study also aims at determining types of congruence and rection in Arabic that have not been revealed so far.
Syntactic element that is involved in the process of congruence and rection is the secondary category such as person, number, gender, definiteness, case, mood, and aspect. Both of congruence and rection focused on relation between constituents in one construction. The two term can be distinguished by looking at the category involved.
Congruence focuses on the relation between constituents in one construction that is marked by the appearance of the same category, for example, the category of person, number, and gender play an important role in the relation between a subject and its verbal predicate, while rection focuses on relation that is marked by the appearance of a certain category resulted from the relation between one constituent and another constituent, for example, accusative case in the objective function is a result of relation between an object and its predicate.
This study concludes that in Arabic, congruence and rection can be found at the clause and phrase level.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T9953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natama Paramatatya
"Skripsi ini membahas tentang kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang terdapat dalam laman www.twitter.com berbahasa Rusia pada olahraga hoki periode tahun 2011 dan 2012. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan kohesi gramatikal dan kohesi leksikal yang paling dominan dan berpengaruh dalam media tersebut. Analisis dilakukan pada 81 kicauan dari segi kohesi gramatikal dan kohesi leksikalnya, dan hasil yang diperoleh adalah dari 81 kicauan terdapat alat kohesi elipsis nomina dan kata umum yang memiliki persentase tertinggi. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kohesi gramatikal dan kohesi leksikal memiliki peran penting dalam unsur kepaduan suatu teks media online olahraga hoki berbahasa Rusia.

This thesis discusses about the grammatical cohesion and lexical cohesion contained from the website www.twitter.com on hockey in Russian language from the period of 2011 and 2012. The purpose of this research is to find the effect and to identify the most dominant element from grammatical cohesion and lexical cohesion from the online media Twitter. Analyses were conducted on 81 tweets for grammatical and lexical cohesions, and the results show that nominal ellipsis and general word have the highest percentage. This study suggests that the grammatical cohesion and lexical cohesion have an important role in the cohesion of a text element of online media for hockey in Russian language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42914
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Santiar
"ABSTRAK
Dalam proses mengajar bahasa Jepang terutama di Perguruan Tinggi, pengajar dituntut untuk dapat selalu mengajarkan hal-hal yang merupakan hasil penelitian terbaru. Hal ini tentunya sejalan dengan tuntutan seorang pengajar yang juga sekaligus peneliti. Sehubungan dengan hal ini, saya tergerak untuk mengali, perubahan apa saja yang telah terjadi dalam bahasa Jepang, agar sedapat mungkin menyampaikan bentuk perubahan maupun gejala atau kecenderungan perubahan bahasa Jepang. Hal ini sesuai dengan sifat bahasa, yatu alat komunikasi yang dinamis, berubah sesuai dengan perubahan zaman.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah dengan meneliti perubahan yang telah dialami oleh bahasa Jepang, selain dapat menyampaikan hal ini sebagai materi pengajaran untuk menambah wawasan para mahasiswa, saya berharap akan dapat mendapat gambaran arah perubahan yang sedang dialami bahasa Jepang.
Pada dasarnya metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan. Selanjutnya sebagai tambahan informasi, saya juga mengamati gejala yang terjadi dalam bahasa Jepang yang dipakai sehari-hari dalam percakapan maupun media massa.
Dengan mengambil beberapa contoh perubahan yang telah terjadi maupun yang tengah terjadi dalam bahasa Jepang, ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik. Pertama, bahwa sejalan dengan perkembangan zaman, bahasa Jepang ternyata juga dituntut untuk menjadi bahasa yang lebih sederhana dan lebih sistematis. Zaman yang telah berubah sedemikian rupa sehingga waktu dirasakan amat berharga dan singkat, menimbulkan dampak bergesernya kepentingan untuk menyampaikan rasa hormat yang berlebihan. Rasa hormat yang disampaikan melalui pilihan kata selama ni sangat dipentingkan, anak tetapi kelihatannya akan mengalami pergeseran sehingga dalam forum-forum tertentu cukup disampaikan melalui bentuk-bentuk ujaran formal.
Selain itu, ada juga hal yang masih bertahan seperti sistem penulisan (ortografi) Jepang, yaitu Kanji, pemakaian kanji memang mengalami penyederhanaan, seperti kosa kata yang sulit penulisan kanji-nya dihindari pemakaiannya, dan digantikan dengan kosa kata serapan yang seringkali tidak lagi ditulis dalam aksara Jepang Katakana, melainkan langsung dituliskan dengan huruf Latin (Romaji), bahkan dalam bentuk singkatan sekalipun. Untuk jangka waktu yang cukup panjang dari sekarang, penggunaan aksara kanji kelihatannya masih akan terus dipertahankan, karena bagaimanapun juga kanji adalah aksara yang merupakan aksara pelambang arti sehingga bagi orang yang mengerti kanji, huruf ini seringkali membantu menentukan makna dengan rinci. Kerumitan penulisan kanji secara umum kelihatannya masih belum dirasa mengganggu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syihabudin
"As a kalam Allah revealed to the last prophet of all time, not only the Koran is sacred from the lack and error, but also hoptsik and aesthetic. The conthens of the Quran contains the stories that give a very high wisdom score, a comprehensive history of the various sides of human life, an amazing gesture nature and the latest proven technology, and the universal values of human life. To transfer the values. God choses an energetic media and aesthetic, that is the language with asalib al kalimat (said the force) is very dynamic. Dynamics of expression of style that makes each language has a depht Quran meaning that seems endless. One of the beautiful language of the Quran is iltifat , which recalled the style change from the patterns of dialogical patterns informative or otherwise. According to the students of knowledge of the Quran ('Ulum al Quran), the language changes or iltifat ussually occur through six patterns, ie patterns of change in the form of words numbers, pronouns, vocabulary, tools, and patterns of change of the verb to a noun or vice versa. Ilfifat is one of the concepts of language beauty that the Quran comes from the owner of all beauty."
Bandung: ITB, 2010
495 JUSOS 9:19 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Surtiati Hidayat
"Bertutur pada dasarnya menyampaikan informasi, atau dengan kata lain berkata. Berkata adalah mengujarkan atau melaksanakan tindak lokusi. Kegiatan itu mencakup tiga perbuatan yang berbeda:
1. Tindak menghasilkan inskripsi (urutan lambing di dalam suatu media fisik).
2. Tindak menyusun kalimat
3. Tindak mengkontekstualisasi kalimat itu.
Konteks menentukan makna ujaran pada tiga tataran yang berbeda di dalam analisi teks. Pertama, konteks dapat menjelaskan kalimat apa yang diujarkan atau apakah kalimat memang telah diujarkan. Kedua, konteks biasanya menjelaskan proposisi apa yang diungkapkan atau apakah proposisi memang diungkapkan. Ketiga Konteks menjelaskan bahwa proposisi yang dimaksud diungkapkan dengan satu macam kekuatan ilokusi. Ketiga kegunaan konteks itu menunjukan bahwa konteks relevan untuk menetukan apa yang dkatakan.
Jika kenyataan itu dihubugnkan dengan bahasa Jawa, muncul masalah yang menarik untuk diteliti, yaitu bagaimana berkata itu dilaksanakan dalam bahasa itu. Kita tahu bahwa dalam bahasa itu, ragam bahasa dibedakan secarta demikian eksplisit sehingga konteks sangat menetukan pertuturan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>