Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Andari Ayu
"Pesisir selatan Kabupaten Pacitan merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan memiliki sebuah teluk bernama Teluk Pacitan. Proses erosi dan sedimentasi perlu diketahui untuk melihat kondisi fisik pantai. Ukuran dan diameter butir sedimen merupakan bagian dari sifat-sifat sedimen yang dapat memberikan informasi tentang proses transport sedimen. Distribusi sedimen memberikan gambaran mengenai asal sedimen, sejarah transportasi, dan kondisi pengendapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan sedimentasi dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap diameter butir sedimen. Metode pengambilan sampel daerah acak berstrata pada setiap segmen sepanjang 150x150 meter untuk pengumpulan sampel sedimen dan data kemiringan gisik pantai. Pengelompokkan sedimen dari hasil pengayakan yang dilakukan di laboratorium P2O LIPI berdasarkan skala Wentworth dan dilakukan uji granulometri. Arus pantai dan energi geombang diperoleh dari sumber data BMKG Ocean Forecast System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen dengan jenis pasir mendominasi di semua pantai. Nilai mean pada pantai hadapan samudera berkisar antara -0.18 ndash; 2.43, sorting adalah well sorted hingga poorly sorted, skewness adalah very fine skewed hingga very coarse skewed, dan kurtosis adalah very leptokurtic dan extremely leptokurtic. Pantai hadapan teluk, nilai mean 2.20 ndash; 4.49 dari sisi barat hingga timur, sorting adalah very well sorted hingga moderately sorted, skewness adalah very fine skewed hingga coarse skewed, dan kurtosis adalah very leptokurtic dan extremely leptokurtic. Hasil uji statistik dengan Analisis Regresi Linier Berganda diperoleh hasil arus pantai, energi gelombang, dan keimiringan gisik pantai berpengaruh secara simultan terhadap diameter butir sedimen.

The southern coast of Pacitan regency is one of the areas directly adjacent to the Indian Ocean and has a bay called Pacitan Bay. The process of erosion and sedimentation should be known to see the physical condition of the beach. The size and diameter of the sediment grains are part of the sedimentary properties that can provide information about the sediment transport process. Sediment distribution provides an overview of the origin of sediments, transportation history, and deposition conditions. This study aims to analyze the sedimentation environment and analyze the variables that have the most influence on the diameter of the sediment grains. Methods of sampling stratified random areas on each segment along 150x150 meters for collection of sediment samples and slope data of coastal gradients. The grouping of sediments from the sieving result conducted in LIPI P2O laboratory based on Wentworth scale and granulometry test. Coastal currents and wave energy are obtained from BMKG Ocean Forecast System data source. The results showed that sediment with sand types dominates on all beaches. Mean values on oceanfront beaches range from 0.18 2.43, sorting is well sorted to poorly sorted, skewness is very fine skewed to very coarse skewed, and kurtosis is very leptokurtic and extremely leptokurtic. Beachfront bay, mean value 2.20 4.49 from west to east side, sorting is very well sorted to moderately sorted, skewness is very fine skewed to coarse skewed, and kurtosis is very leptokurtic and extremely leptokurtic. The result of statistical test with Multiple Linear Regression Analysis showed that coastal currents, wave energy, and the slope of the coastal gradient influence simultaneously to the diameter of the sediment grains.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Nyoman Putera Indrawan
"Wilayah Pesisir Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Banjar, danKecamatan Buleleng berada di bagian barat Kabupaten Buleleng, Bali. Wilayah pesisir di ke-empat kecamatan tersebut rawan terkena abrasi dan akresi. Abrasi danakresi merupakan fenomena alam yang berjalan seimbang. Faktor manusiamenyebabkan fenomena tersebut mengalami perubahan keseimbangannya sehingga dapat menimbulkan kerugian pada manusia sendiri. Tujuan penelitian iniadalah menganalisis pengaruh perubahan garis pantai yang disebabkan oleh abrasidan akresi terhadap perubahan luasan penggunaan tanah di wilayah pesisir.
Penelitian ini menggunakan citra Landsat 5, 7, dan 8 dengan kurun waktu 3 periode, yaitu periode 1990 dan 1997, periode 1997 dan 2007, dan periode 2007 dan 2017. Metode penelitian dengan menghitung perubahan panjang, perubahan lebar pantai, dan luas abrasi dan akresi. Selanjutnya hasilnya dihubungkan dengan perubahan penggunaan tanah di wilayah pesisir. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan garis pantai terjadi di sepanjang wilayah penelitian. Perubahan tersebut dibuktikan dengan adanya salah satu abrasi yang menghancurkan bangunan di Desa Gerokgak.

Gerokgak, Seririt, Banjar, and Buleleng coastal areas are located in the west of Buleleng Regency, Bali. These area are prone to abrasion and accretion. Abrasion and accresion is a natural phenomenon thats occur balanced. Human behavior is a factor that may cause harm to humans if it disrupts the balance. The purpose of theresearch were to analyze influece of coastline change that caused by abrasion andaccretion toward land use wide at coastal area.
The research used Landsat 5, 7, and 8 images with 3 periods which were 1990 and 1997, 1997 and 2007, and the last period was 2007 and 2017. The data were processed by calculating the change ofthe coastlines length and width, and measuring the abrasion and accretion. The result then was combined with the land use change at coastal area. The result showed that coastline change happened along the coastal areas in research area. It evidence with one of abrasion area destroyed a building at Gerokgak Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netiasa Adab
"Indonesia memiliki daya tarik wisata pantai yang beragam. Salah satunya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap pantai memiliki nama yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membedakan satu pantai dari pantai yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan eksplanasi atas asal-usul serta pola penamaan dan pemaknaan nama pantai tersebut sehingga budaya dan keadaan alam setempat turut diketahui. Terdapat delapan belas nama pantai yang menjadi data penelitian, yakni pantai yang terdaftar di Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul serta pantai tambahan yang disebutkan oleh pegawai kelurahan dan masyarakat. Teori yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah teori makna praanggapan yang disampaikan oleh Nyström (2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan asal-usul nama pantai dan mengklasifikasikannya pada kategori makna. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi pustaka melalui kamus bahasa Jawa-Indonesia dan KBBI, wawancara secara daring dan luring, serta observasi. Sementara itu, metode yang digunakan untuk mengolah data adalah identifikasi dan klasifikasi untuk mengidentifikasi kecenderungan nama pada klasifikasi makna kategorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nama-nama pantai di Kabupaten Bantul didominasi oleh kategori keadaan geografis. Di samping itu, asosiasi positif yang dominan adalah asal-usul nama pantai dan hal-hal yang ada di wilayah pantai; sedangkan asosiasi negatif yang dominan adalah prostitusi. Sementara itu, emosi positif didominasi emosi biasa saja dan emosi negatif didominasi emosi kecewa

. Indonesia has a variety of coastal tourist attractions. One of them is in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. The name of each beach is used to identify and distinguish one beach from another. This research was conducted to provide an explanation of the origin, the naming pattern, and the meaning of the beaches' names so that the culture and local natural conditions are known. Eighteen names of beaches become the research data, namely the beaches registered in the Bantul Regency Tourism Office and additional beaches mentioned by village officials and the community. The theory used to process the data is the theory of presuppositions of meaning from Nytröm (2016). This study uses a qualitative approach to explain the origin of beach names and classify them into categories of meaning. The method used to collect data is a literature study through the Javanese-Indonesian dictionary and the KBBI, online and offline interviews, and observation. Meanwhile, the method used to process the data is identification and classification to identify the tendency of names to classify categorical meanings. The results show that the names of beaches in Bantul Regency were dominated by the category of geographical conditions. In addition, the dominant positive association is the origin of beach names and things in the coastal area; while the dominant negative association is prostitution. Meanwhile, positive emotions are dominated by ordinary emotions and negative emotions are dominated by disappointed emotions.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
NMIK 12-13(2
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kholis Ernawati
"Tambak terlantar merupakan man made breeding places pada daerah endemis malaria di ekosistem pantai Pengelolaan habitat perindukan vektor dapat memutuskan rantai penularan malaria Penerapan manajemen terpadu yaitu manajemen kasus dan manajemen lingkungan dalam pengendalian malaria merupakan key alternative terutama pada daerah endemis dengan jumlah habitat perindukan vektor berupa tambak terlantar yang luas Pengelolaan tambak terlantar perlu menerapkan prinsip berkelanjutan yaitu mempertimbangkan aspek ekologi ekonomi sosial kelembagaan dan teknologi Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan Lokasi penelitian adalah desa Sukarame Sukamaju dan Kampung Baru Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung Metode yang digunakan untuk pemilihan alternatif pengelolaan tambak terlantar berkelanjutan yaitu Analytical Network Process ANP Penyusunan model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor menggunakan metode System Dynamics Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan alternatif pengelolaan tambak terlantar agar tidak menjadi habitat perindukan vektor yang mempertimbangkan aspek aspek keberlanjutan adalah budi daya ikan Nila Bandeng 27 Budi daya udang 22 rehabilitasi mangrove 18 mengeringkan tambak 12 mengalirkan air laut ke tambak 10 dan membersihkan ganggang atau lumut 9 Urutan kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan alternatif pengelolaan tambak terlantar adalah aspek lingkungan 26 sosial 24 Teknologi 18 Kelembagaan 17 dan ekonomi 15 Skenario terbaik pada model pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan dilakukan dengan intervensi predator 60 dan rehabilitasi mangrove 10 Pengelolaan tambak terlantar membutuhkan keterlibatan lintas sektor yaitu instansi Dinas Perikanan 70 pengusaha tambak 80 peran serta aktif masyarakat 50 dan keterlibatan instansi Dinas Kesehatan 70 dalam manajemen kasus malaria Pengendalian malaria melalui pengelolaan habitat perindukan vektor berkelanjutan dapat menurunkan habitat perindukan vektor 8 28 kepadatan larva Anopheles sp 55 2 nyamuk Anopheles sp 11 68 dan kasus malaria 25 78

Derelict ponds are man made breeding places in endemic areas in coastal ecosystems Vector breeding habitat management can break the chain of transmission of malaria Implementation of the integrated management of case management and environmental management in malaria control is a key alternative especially in endemic areas by the number of vector breeding habitats such as ponds abandoned areas Management of abandoned farms need to apply sustainable principles that consider the ecological economic social institutional and technological The purpose of this study is to formulate a model of malaria control through sustainable management of vector breeding habitats The research location is the village Sukarame Sukamaju and Kampung Baru Punduh Pedada subdistrict Pesawaran district Lampung province The method used for the selection of alternative sustainable management of derelict ponds were Analytical Network Process ANP Modeling the control of malaria through vector breeding habitat management using System Dynamics The results showed that the sequence of alternative farm management so as not to be stranded vector breeding habitats that considers aspects of sustainability are Tilapia aquaculture Milk 27 shrimp cultivation 22 rehabilitation of mangroves 18 dry ponds 12 sea water flowing into the pond 10 and cleaning algae or moss 9 The order of the criteria to be considered in the selection of alternative to derelict farm management are environment 26 social 24 technology 18 institutional 17 and economy 15 The best case scenario in a model of malaria control through sustainable management of vector breeding habitat is done by the intervention predators 60 and mangrove rehabilitation 10 Management of abandoned farms that require cross sector involvement Fisheries agencies 70 farm employers 80 public participation 50 and the Public Health Service agency involvement 70 in malaria case management Control of malaria vector breeding habitat through sustainable management can reduce vector breeding habitats of 8 28 density of larval Anopheles sp 55 2 the mosquito Anopheles sp 11 68 and decrease malaria cases of 25 78 "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Talita Rahma Camila
"Kota Balikpapan adalah kota yang berada di sepanjang pantai timur Pulau Kalimantan. Kota dari Balikpapan berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Masalah yang dihadapi Balikpapan Kota adalah fungsi tanah, yaitu reklamasi pembangunan belanja pusat-pusat yang menghasilkan perubahan bentuk pantai sehingga berpotensi mengalami abrasi. Di kota Balikpapan selama 6 tahun terakhir telah ada abrasi 40 meter yang menghasilkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (BANTALAN). Penelitian tentang kerentanan pantai timur Kota Balikpapan terhadap perubahan dalam garis pantai pada tahun 2005 dan 2018 difokuskan pada perhitungan kerentanan sosial dan perubahan garis pantai dianalisis menggunakan tab silang. Penelitian ini membagi area berdasarkan bentuk pantai, yaitu pantai pasir halus, pantai pasir kasar, dan pantai tebal. Berdasarkan hasil analisis ada tiga tingkat kerentanan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Daerah dengan tingkat kerentanan tinggi ditemukan di pasir kasar segmen. Tingkat kerentanan di sepanjang segmen pantai pasir halus dan tingkat rendah kerentanan di sepanjang segmen pantai.

Balikpapan City is a city located along the east coast of Kalimantan Island. The city of Balikpapan is directly adjacent to the Makassar Strait. The problem that occurs in the City of Balikpapan is the function of the land, namely the construction of shopping centers that produce changes in the shape of the beach that is supported by abrasion improvements. In the city of Balikpapan for the past 6 years there have been 40 meters abrasion which results in a decrease in Regional Original Income (PADS). Research on respecting the east coast of Balikpapan for changes in coastlines in 2005 and 2018 was agreed on the calculation of social agreement and shoreline changes were analyzed using cross tabs. This study divides the area based on the shape of the beach, namely fine sand beaches, coarse sand beaches, and thick beaches. Based on the results of the analysis, there are three levels of achievement, namely low, medium and high. Areas with high discovery rates are found in the coarse sand segment. Response rates along the fine beach segment and low levels are considered along the beach segment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Ayu Henny Achjar
"

ABSTRAK

Nama : Komang Ayu Henny Achjar
Program Studi : Program Doktoral Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Judul Pengembangan Model Keperawatan Wisatawan Pantai (KWP) melalui Pos Kesehatan Pantai (Poskespan) untuk Meningkatkan Perilaku Balawista, Keselamatan dan Kepuasan Wisatawan di Provinsi Bali.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi pantai, potensi besar berkembangnya pelayanan wisata. Risiko kecelakaan yang terjadi pada wisatawan dan masyarakat di area khusus pantai sebenarnya dapat direduksi melalui pencegahan primer dan pencegahan sekunder, dan menjadi kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas yang mewilayahi pantai, salah satunya peran perawat komunitas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui pos kesehatan pantai (Poskespan) untuk meningkatkan perilaku balawista, keselamatan dan kepuasan wisatawan di pantai Kabupaten Badung Provinsi Bali. Desain penelitian ini adalah riset operasional dengan
tiga tahap yaitu Tahap I identifikasi masalah, tahap II pengembangan model dan modul, tahap III uji coba model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Pos Kesehatan Pantai (Poskespan) menggunakan studi penelitian kuantitatif quasy experiment pre post test with control group, dengan tehnik sampling cluster sampling. Model pengembangan keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Poskespan dilakukan di pantai kecamatan Kuta Tengah kabupaten Badung yaitu Kuta, Legian dan Seminyak, pada 59 balawista dan 720 wisatawan. Uji statistik yang digunakan chi square, uji t, General Linier Model-Repeated Measure (GLM-RM). Terbentuknya model keperawatan wisatawan pantai melalui poskespan berdasarkan hasil eksplorasi 14 tema dan studi literatur menggunakan integrasi community as parthner model ke dalam precede model, menggunakan strategi keperawatan komunitas yaitu pendidikan kesehatan, parthnership, empowerment capacity building. Hasil uji didapatkan ada pengaruh model keperawatan wisatawan pantai (KWP) melalui Poskespan terhadap perilaku balawista, keselamatan dan kepuasan wisatawan, sehingga diharapkan model ini dapat dijadikan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) pada kelompok khusus masyarakat pantai di Indonesia dengan melibatkan peran perawat puskesmas yang mewilayahi pantai untuk supervisi kegiatan luar gedung Puskesmas/ pendampingan ke Poskespan.
Kata Kunci : Keperawatan wisatawan pantai, perilaku, keselamatan, kepuasan


ABSTRACT

Name : Komang Ayu Henny Achjar
Study program Doctoral Program Faculty of Nursing, University of Indonesia
Title The Development of Coastal Tourism Nursing (CTN) through Coastal Health Post (Poskespan) to Improve Behavior of Balawista, Tourists Safety and Satisfaction in Bali Province.
Indonesia is an archipelagic country surrounded by the beach, and it is a great potential development of tourism services. The risk of accidents occurring on tourists and the public in a special area of the beach actually can be reduced through primary prevention and secondary prevention, and be the authority of the health personnel of health centers on duty at the beach, one of them is a community nurse role. This study aims to develop coast tourist nursing (CTN) model through coastal health post (Poskespan) to the behavior of Balawista, safety and satisfaction of tourists on the Badung regency beach in Bali province. This desain is operational research through in three phases, namely Phase I problem identification, phase II model development and manufacture of modules and phase III trials of coastal tourism nursing (CTN) model, used quantitative research studies “quasy pre-post test experiment with control group”, with a cluster sampling technique. A coastal tourism nursing (CTN) through coastal health post (Poskespan) model in sub-district Central Kuta beach, Badung Regency, which were Kuta, Legian and Seminyak, at 59 Balawista and 720 tourists. The statistical test used chi square, t test, General Linear Model Repeated Measure (GLM-RM). The establishment of Coastal Tourism Nursing (CTN) model through Coastal Health Post (Poskespan) based on the results of exploration of 14 themes and literature studies using the integration of community as parthner model into precede model, use strategic community of nursing as health education, parthnership, empowerment and capacity building. The test results found that there was an effect of coastal tourism nursing (CTN) through coastal health post (Poskespan) to the Balawista behavior, safety and satisfaction of tourists, so expect this Poskespan model can be used as one of the efforts Community Based Health (UKBM) on a special group in the Indonesian coastal communities by involving nurse in public health center to supervise activities outside the community health center building / mentoring to Poskespan.
Keywords: Coastal tourism nursing, behavior, safety, satisfaction

"
2018
D2537
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>