Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Bayu Fazri Kurnia
"Sepeda motor merupakan salah satu jenis kendaraan yang bertumbuh pesat di Indonesia karena sepeda motor merupakan alat transportasi yang murah dan dapat mempercepat perjalanan khususnya masyarakat perkotaan. Dalam penelitian ini, saya mengusulkan efek pengalaman merek untuk membangun daya tahan yang lama terhadap merek dan pengaruh antara pelanggan dengan kepercayaan, kepuasan, dan loyalitas. Penelitian dilakukan pada 225 responden pengguna sepeda motor Honda di wilayah Jabodetabek dalam kurun waktu 3 bulan. Sebuah model peneltian dengan lima hipotesis untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependennya. Sebagai hasil dari studi ini, pengalaman merek, kepuasan, kepercayaan memiliki efek positif loyalitas merek.

The motorcycle is a types of vehicles which rapidly grow in Indonesia because of its low-priced has made motorcycle as considerable transportation to speed up a ride for urban communities. In this research, I proposed to build a brand experience to effect durability of the brands and the relationship between customers trust, satisfaction, and loyalty. The research was conducted within 3 months by distributing a questioner to 225 respondents of whom are owner of Honda motorcycle in Jabodetabek. The research consisted of five hypothesizes to determine the relationship between the independent variables and the dependent variables. As a result of this study, brand experience, satisfaction, trust has a positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Krisnanto
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi atribut utama yang membentuk faktor laten asosiasi merek, nilai produk, dan kualitas pelayanan, pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap kepuasan, dan hubungannya dengan retensi konsumen, khusus untuk motor merek Honda di Jakarta. Di dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada 115 orang responden melalui metode survei yang digabungkan dengan interview yang mendalam. Hasil penelitian mengindikasikan adanya hubungan dan pengaruh antara kepuasan dan retensi konsumen yang dipengaruhi oleh asosiasi merek, nilai produk, dan kualitas pelayanan.
Penulis berpikir bahwa topik dalam penelitian adalah cukup menarik untuk diinformasikan kepada para profesionaI, pelajar, dan pengguna motor. Informasi yang tepat dan akurat dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pebisnis maupun konsumen untuk beraktifitas. Hal ini cukup beralasan oleh karena pangsa pasar motor Honda di Indonesia mencapai 40 persen. Peneliti berasumsi bahwa Honda tetap bertahan sebagai pemimpin pasar dan berhasil mengatasi para kompetitornya, disebabkan oleh karena kemampuannya dalam mengintegrasikan kualitas produk dan pelayanan konsumen secara efektif dan tepat guna.

The objective of this study is to examine the effect and co-relationship between brand associations, product value, and service quality on satisfaction and it's correlation to customer retention in motor bike Honda's brand. In conducting the survey, the authors distributed the questioners to 115 respondents by using data collection techniques i.e self-administered questioners and depth interview. Findings indicate that there is a relationship between customer satisfaction and retention which affected by brand associations, product value, and service quality.
Author think that the topic of this research is very interested to be informed for professionals, students, and consumer. As we know that Honda is once of the powerful brand in Indonesia. It's market share holds at least 40 percent of total motor bikes sales in Indonesia. The authors suggests that in order to retain it's brand image, Honda have maintained it's product quality and service quality. That is one of important reason why Honda still a market leader.
The result of this study findings the significance effect of brand associations, product value, and service quality to satisfaction. Then, the satisfaction causing customer to retent on the same brand for next buying in different product variant.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T16981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefry Maulidani
"ABSTRAK
Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi utama bagi masyarakat
Indonesia. Selain karena harganya yang relatif terjangkau, juga mempunyai keunggulan
biaya perawatan dan operasional yang murah serta sangat efektif digunakan di kola-kota
besar yang sering mengalami kemacetan.
Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada akhir tahun 1997, hampir
menghancurkan seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia tidak terkecuali industri sepeda
motor. Permintaan akan sepeda motor selama masa krisis terutarna pada tahun 1998 merosot
sangat tajam, sehingga hanya mencapai 430 ribu unit. Kondisi ini memaksa industri yang ada
melakukan kegiatan pengurangan kegiatan produksi secara besar-besaran dan berdampak
pada pemutusan hubungan tenaga kerja secara masal pula.
Padahal sebelum terjadinya krisis ekonomi industri sepeda motor merupakan industri
yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 1997 permintaannya telah
mencapat 1.8 juta unit. Tingkat pendalaman industri ini juga cukup tinggi yaitu kandungan
lokal yang telah mencapai 80%. Pada tabun 1999 permintaannya terlihat mulal meningkat
dan tahun ini diharapkan mengalami pertumbuhan yang lebih besar lagi.
Dengan dibukanya keran impor oieh pemerintah untuk industri sepeda motor maka
semakin deras bermunculan merek-merek sepeda motor selain buatan Jepang terutama dari
Cina. Sudah Beberapa bulan ini, sepeda motor asal Cina menyerbu Indonesia. Ada sekitar 40
merek motor Cina akan menyesaki jalan-jalan raya. Dengan nama mirip dan harga miring
para importir motor Cina berbarap bisa merebut pasar. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui atnbut yang paling penting bagi konsumen dalam membeli
sepeda motor serta mengetahui bagaimana persepsi konsumen mengenai hubungan antara
kualitas dan harga pada kasus industri sepeda motor terutama di Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan Riset deskriptif dengan metode Sample Survey dengan
jumlah sampel yang diperoleh adalah 100 responden. Target populasi yang dituju adalah
pengguna sepeda motor yang bertempat tinggal di Jakarta. Dan data yang telah dikumpulkan
dilakukan analisa deskriptif berupa frekuensi, mean dan tabulasi data, analisa asosiatif (chi
square dan korelasi) dan analisa inferential seperti Anova.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa secara umum ada tiga variabel
utama yang paling berpengaruh terhadap konsumen pada saat memilih merek sepeda motor
yang akan dibelìnya Ketiga variabel utama tersebut yang mempengaruhi perceived value
adalah persepsi harga, persepsi kualitas dan faktor atau atribut eksternal.
Berdasarkan stimulus beberapa macam harga yang diberikan maka didapat kesimpulan
persepsi harga yang dianggap paling pas menurut konsumen yaitu pada kisaran antara Rp 5
juta sampai Rp 7 juta. Harga ini tidak dianggap terlalu murah sehingga diragukan
kuaíitasnya, tetapi juga tidak dianggap terlalu mahal sehingga tidak terfikirkan untuk
membelinya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas sepeda
motor buatan China atau Jepang tidak dipengaruhi oieh harganya. Bisa saja sepeda motor
Cina yang dipersepsikan harganya murah tidak dipersepsikan mempunyai kualitas jelek dan
begitu pula sebaliknya untuk sepeda motor Jepang.
Variabel kualitas sepeda motor menurut konsumen dapat diuraikan menjadi 6 atribut
yaitu Keawetan mesin, ketangguhan mesin, ketersediaan suku cadang, kecanggihan teknologi
mesm, pengalaman dan layanan bengkel dan model.
Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap keinginan untuk membeli sepeda motor adalah
faktor eksternal. Faktor ini juga dapat diuraikan menjadi atribut-atribut pengalaman pribadi
konsumen, harga jual kembali, rnerek motor itu sendiri, informasi dan bengkel, informasi
dan teman, informasi dari media massa, negara asal sepeda motor, pengaruh iklan dan show
room.
Atribut fakior eksternal ini selain berpengaruh terhadap perceived value dan willingness
to buy. juga berpengaruh terhadap persepsi harga dan persepsi kualitas. Jadi faktor eksternal
ini mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen mengenai harga dan kualitas suatu
merek sepeda motor.
Hampir seluruh responden masih memilih untuk memiliki atau membeli sepeda motor
buatan Jepang. Alasan mereka memilih sepeda motor buatan Jepang sebagian besar karena
alasan kualitasnya bagus, teknologinya canggih dan mereknya sudah terkenal. Sedangkan
responden yang memilib sepeda motor buatan Cina adalah mayontas karena harganya yang
murah dan ada juga yang mempunyai alasan karena kualitasnya cukup bagus dan pengaruh
iklannya yang menarík.
Disarankan bagi produsen sepeda motor Cina dalam mempenetrasi pasar dengan
memperkuat positioning harga murah, dengan harga sepeda motor pada kisaran Rp 5 ?7 juta
dan mempenetrasí terlebih dulu dari pinggiran kota dan kota-kota kecil.
Untuk produsen sepeda motor Jepang dalam mempertahankan market share.
sebaiknya mengeluarkan dua produk yaitu produk lama yang premium dan fighting brand.
Untuk fighting brand harganya barus dapat bersaing dengan sepeda motor Cina dan
mcnggunakan brand baru agar tidak tenjadi kanibalisasi market share.
"
2001
T4379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Budi Adi
"Krisis ekonomi menjadikan konsumen Indonesia terbagi menjadi tiga segmen, yaitu : segmen pertama adalah konsumen dumb, yaitu kelompok konsumen yang dalam pengambilan keputusan pembelian hanya memperhatikan harga, segmen kedua adalah segmen snob , segmen dimana konsumen sangat mengutamakan kualitas produk dan segment ketiga, adalah segmen smart, segmen dimana konsumen mengutamakan value.
Konsumen dalam memilih merek sepeda motor karena market value yang ditawarkan produsen. Market value dalam pemilihan merek sepeda motor disini meliputi performance value, social value, emotion value, price value darn finance value.
Tujuan penelitian di DKI Jakarta ini pada dasarnya ialah untuk mengetahui : apakah ada perbedaan yang significant diantara atribut yang dinilai konsumen dalam memilih merek Sepeda motor, bagaimanakah sikap konsumen, faktor apakah yang paling menentukan pemilihan merek sepeda motor, merek yang paling disukai konsumen dan perceived quality konsumen terhadap merek sepeda motor Honda Yamaha, Suzuki, Kawasaki , Vespa dan Motor China (Mona)
Dalam melakukan penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif karena untuk menguji hipotesa yang diajukan pada awal penelitian, menguji variabel yang berbeda secara nyata Data dalam bentuk angka , prosedur penelitian baku dan ada replika serta menggunakan statistik,tabel.
Teori yang banyak digunakan berangkat dari paradigma An Information Processing Approach yang menganggap konsumen .sebagai processor of infformation yaitu konsumen dicirikan berinteraksi dengan iingkungan luar, mencari dan memperoleh informasi dari berbagai sumber , mengolahnya dan membuat pilihan dan berbagai alternatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; ada perbedaan yang signifikan dari seluruh atribut pada setiap merek yang diteliti ; konsumen banyak memperoleh informasi dari kombinasi media dan TV; kepercayaan terhadap isi iklan dan menggunakan teknologi canggih dan penilaian keseluruhan tinggi diperoleh oleh sepda motor merek Honda; sepeda motor yang paling disukai diperoleh berturut-turut Honda , Vespa, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan Mona; perceived quality diperoleh Honda dengan 9 atribut yang memperoleh skor tertinggi"
2001
T340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Farida Meity Romauli
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen atasproduk,
distribusi, dan harga terhadap citra merek dalam membangun ekuitas merek
Suzuki Ertiga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratoris dengan
teknik studi pustaka dan desain penelitian deskriptif dengan teknik survei dalam
bentuk kuesioner terstruktur. Penelitian dilakukan terhadap 180 responden yang
merupakan bagian dari populasi pemilik Suzuki Ertiga yang bertempat tinggal di
wilayah DKI Jakarta. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian
adalah non-probabilitas dengan tipe judgemental sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi konsumen atas distribusi dan harga memberikan
pengaruh terhadap citra merek, sedangkan persepsi konsumen atas produk tidak
memberikan pengaruh terhadap citra merek. Persepsi konsumen atas produk,
distribusi, dan harga secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap citra
merek yang selanjutnya memberikan pengaruh terhadap pembentukan ekuitas
merek. Hasil penelitian menyarankan perlunya dilakukan pengembangan citra
merek melalui bauran pemasaran produk dan distribusi dalam rangka membangun
ekuitas merek Suzuki Ertiga. Pengembangan citra merek melalui bauran produk
dilakukan dengan mengembangkan citra merek produk Suzuki Ertiga, yang saat
ini terkenal sebagai kendaran keluarga, dikembangkan dengan menambahkan
unsur lifestyle menjadi Suzuki Ertiga sebagai kendaraan keluarga yang trendi.
Pengembangan citra merek melalui bauran distribusi dapat dilakukan dengan
meningkatkan citra showroom Suzuki, antara lain dengan menetapkan standarisasi
penampilan dan fasilitas showroom Suzuki di seluruh Indonesia dan
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di showroom yang menjadi
ujung tombak dalam melayani konsumen.

ABSTRACT
The objective of this thesis is to find out the influence of customer perception on
product, place, and price to brand image in building Suzuki Ertiga’s brand equity.
This thesis is using exploratory research design by conducting literature reviews,
and also descriptive research design by conducting survey using structural
questionnaire. The survey was conducted to 180 respondents that considered
being part of the population of Suzuki Ertiga’s owners who live in DKI Jakarta
area. The sampling method used is non probability with judgmental sampling. The
result of this thesis shows that customer perception on place and price influences
the brand image of Suzuki Ertiga, while customer perception on product doesn’t
influence the brand image of Suzuki Ertiga. Jointly, customer perception on
product, place, and price, influences the brand image of Suzuki Ertiga and will
eventually influence its brand equity. The researcher suggests that company
should develop brand image of Suzuki Ertiga through its product and place mix in
order to build its brand equity. The development of brand image through its
product mix can be done by adding lifestyle value on its present product’s brand
image, which is associated as family car, so the new brand image of the product
will be a trendy family car. The development of brand image through its place
mix can be done by improving the image of its showrooms, consist of applying
standardization for the appearance and facilities of all its showrooms, and also by
improving the skills of human resources in showroom as they are the ones to serve
customers directly."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Handono Putra
"Program magang dapat menjadi ajang rekrutmen dan seleksi yang memberikan data mengenai kemampuan calon karyawan dalam menghadapi pekerjaan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi intensi mahasiswa magang untuk melamar pekerjaan sebagai karyawan tetap pada perusahaan tempat ia magang setelah ia lulus dari perguruan tinggi. Dengan mengadopsi kerangka teoretik the theory of planned behavior, penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel kepuasan magang, norma subyektif dan efikasi diri sebagai prediktor intensi mahasiswa melamar di perusahaan magang. Hasil data dari 261 mahasiswa/i di Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan magang dan norma subyektif memprediksi secara positif dan signifikan intensi mahasiswa melamar pekerjaan di tempat magang. Sementara efikasi diri tidak ditemukan kemampuan prediksinya terhadap intensi konversi. Implikasi dan saran kemudian dibahas untuk penelitian selanjutnya serta implikasi praktis untuk organisasi.

Internship program can be a way for companies to do a recruitment and selection process that captures applicants abilities in dealing with everyday task at work typically. This research aims to understand factors that can influence the intention to apply for a job at the company they worked before as an intern, shortened as student intern intention to convert, after they graduate from the university. Drawing on the theory of planned behavior, internship satisfaction, subjective norm, and general self-efficacy were examined as predictors of student intern intention to convert. Data from 261 university students in Indonesia showed that internship satisfaction and subjective norm predicted student intern intention to convert. Contrary to our expectation, general self-efficacy did not predict student intern intention to convert. Further theoretical and practical implications are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Tahi Bonar, 1920-
Jakarta: Inti Idayu Press, 1986
322.4 SIM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Fauzan Nabila
"Siswa yang memiliki efikasi diri dalam keputusan karier akan yakin dengan kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas yang dibutuhkan dalam memilih jurusan kuliah yang tepat. Tinggi rendahnya keyakinan siswa tidak terlepas dari peran orang tua seperti harapan dan dukungan terkait karier. Siswa cenderung mematuhi orang tua karena budaya kolektivis di Indonesia menekankan pentingnya hubungan sosial yang harmonis. Di sisi lain, kepatuhan tersebut dapat membuat siswa merasa tertekan dan terpaksa memilih jurusan yang salah. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 349 siswa Sekolah Menengah Atas Kelas 12. Harapan karier orang tua diukur menggunakan subskala Perceived Parental Expectation pada faktor academic achievement (PPE-AA) dari alat ukur The Living up to Parental Expectation Inventory (LPEI), kongruensi karier remaja-orang tua diukur menggunakan Adolescent-Parent Career Congruence Scale (APCCS), dan efikasi diri dalam keputusan karier diukur menggunakan Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap harapan karier orang tua dan kongruensi dengan orang tua mengenai karier dapat meningkatkan efikasi diri siswa dalam keputusan karier secara bersama-sama, F (2,346) = 41,011, p<0,001. Persepsi siswa mengenai kongruensi karier dengan orang tua lebih mampu meningkatkan efikasi diri siswa dalam keputusan karier dibanding persepsi terhadap harapan karier orang tua. Berdasarkan hasil penelitian ini, orang tua diharapkan terlibat secara aktif dan mendukung karier siswa secara kongruen untuk membantu siswa merasa lebih yakin ketika memutuskan karier.

Students with career decision self-efficacy will believe in their capabilities to do various tasks needed in choosing the right college major. Student’s level of belief is related to their parents’ behavior such as expectations and support regarding career. Indonesia’s collectivist culture emphasizes the importance of harmonious social relations, making students tend to obey their parents. But obedience can also make students feel pressured and forced to choose the wrong major. The total of participants in this study amounts to 349 high school students in grade 12. Parental career expectations are measured by the Perceived Parental Expectation subscale on academic achievement (PPE-AA) from The Living up to Parental Expectation Inventory (LPEI), adolescent-parent career congruence is measured by Adolescent-Parent Career Congruence Scale (APCCS), and career decision self-efficacy is measured by Career Decision Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF). The result of this study indicates that student’s perceptions towards parental career expectations and career congruence between them and their parents simultaneously can increase student’s career decision self-efficacy,
F (2,346) = 41,011, p<0,001. Student’s perceptions of career congruence with their parents are more capable of increasing student’s career decision self-efficacy when compared to student’s perceptions towards parental career expectations. Based on these findings, parents are expected to be actively involved and give congruent support in helping students to be more confident in making career decisions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>