Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tax revenue is one of the main sources of state revenue than the revenue from oil and gas and other revenues. Tax revenues contributed to the state budget amounted to 70.46% in 2007..."
MMJA 6:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ronny Pramulia
"Kondisi perekonomian selalu mengalami perubahan, dimana pada periode tertentu mengalami pertumbuhan yang pesat dan mengalami perlarnbatan pertumbuhan pada periode lainnya. Ketika kondisi perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan kondisi saat krisis di 2008 dan lebih baik dibandingkan negara- negara lain di dunia, justru nilai deposito perbankan syariah menurun tajam. Di saat yang bersamaan pasar modal juga mengalami market recovery yang sangal cepat. Bagi masyarakat yang Sensitif akan tingkat keuntungan, pasar modal dan deposito layaknya dua buah bejana yang berhubungan yang dapat terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi seperti suku, bunga, inflasi dan nilai tukar. Maka dari itu, tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi suku bunga, nilai tukar. inflasi dan IHSG terhadap deposito perbankan syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelurnnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series periods: Januari 2005 sampai dengan April 2009. Data yang diglmakan bersumber dari data Bank Indonesia dan Bloomberg. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa jalur karena metode ini dapal digunakan untuk melihat pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari besaran penganrh totalnya, IHSG merupakan variable yang memiliki pengaruh relatif paling kuat terhadap deposito perbankan syariah, yang diikuti dengan kurs, suku bunga dan intlasi.

Economic conditions are always changing, which in a certain period of rapid growth experienced and the slowing growth in the other period. When Indonesia economy facing a good condition than when the crisis happened in 2008 and better than other countries in the world, thus the value of sharia banking deposits declined sharply. At the same time the capital market market also experienced a very rapid recovery. For the people who sensititive with return, capital markets and banking deposit seems like two related vessel that could bc affected by interest rates, exchange rates and inflation. Therefore, this thesis aims to find the effect of macro-economic variable like interest rates, exchange rates, inflation and also capital market variabel like IHSG against sharia banking deposits, either directly or indirectly.
These factors obtained through literature studies, study of the theory, and some research's results that has been done before. Data used in this research is time series data in the period of January 2005 until April 2009, provided by Bloomberg and Bank Indonesia. Research method used was path analysis because this method can be used to see the direct and indirect effect of the variables examined. Results of this research show that from the total influence, IHSG is a variable that has a relatively strong against the sharia banking deposits, which is followed by the exchange rate, interest rates and inflation.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2009
T33830
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Pramulia
"Kondisi perekonomian selalu mengalami perubahan, dimana pada periode tertentu mengalami pertumbuhan yang pesat dan mengalami perlambatan pertumbuhan pada periode lainnya. Ketika kondisi perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan kondisi saat krisis di 2008 dan lebih baik dibandingkan negaranegara lain di dunia, justru nilai deposito perbankan syariah menurun tajam. Di saat yang bersamaan pasar modal juga mengalami market recovery yang sangat cepat. Bagi masyarakat yang sensitif akan tingkat keuntungan, pasar modal dan deposito layaknya dua buah bejana yang berhubungan yang dapat terpengaruh oleh kondisi makro ekonomi seperti suku, bunga, inflasi dan nilai tukar. Maka dari itu, tesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi suku bunga, nilai tukar, inflasi dan IHSG terhadap deposito perbankan syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series periode Januari 2005 sampai dengan April 2009. Data yang digunakan bersumber dari data Bank Indonesia dan Bloomberg.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisa jalur karena metode ini dapat digunakan untuk melihat pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel yang diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dilihat dari besaran pengaruh totalnya, IHSG merupakan variable yang memiliki pengaruh relatif paling kuat terhadap deposito perbankan syariah, yang diikuti dengan kurs, suku bunga dan inflasi.

Economic conditions are always changing, which in a certain period of rapid growth experienced and the slowing growth in the other period. When Indonesia economy facing a good condition than when the crisis happened in 2008 and better than other countries in the world, thus the value of sharia banking deposits declined sharply. At the same time the capital market market also experienced a very rapid recovery. For the people who sensititive with return, capital markets and banking deposit seems like two related vessel that could be affected by interest rates, exchange rates and inflation. Therefore, this thesis aims to find the effect of macro-economic variable like interest rates, exchange rates, inflation and also capital market variabel like IHSG against sharia banking deposits, either directly or indirectly.
These factors obtained through literature studies, study of the theory, and some research?s results that has been done before. Data used in this research is time series data in the period of January 2005 until April 2009, provided by Bloomberg and Bank Indonesia.
Research method used was path analysis because this method can be used to see the direct and indirect effect of the variables examined.
Results of this research show that from the total influence, IHSG is a variable that has a relatively strong against the sharia banking deposits, which is followed by the exchange rate, interest rates and inflation."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Sakhowi
"Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang ditandai dengan anjloknya nilai tukar rupiah atas US dollar, diikuti oleh meningkatnya suku bunga dan inflasi secara tajam telah menimbulkan kepanikan luar biasa bagi para investor di pasar saham Indonesia (Bursa Efek Jakarta). Kepanikan tersebut mendorong harga harga saham turun tajam sehingga indeks pasar (IHSG ) terpangkas hingga tinggal -/+ 40 %. Fenomena turunnya harga saham secara tajam yang dikaitkan dengan perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi merupakan permasalahan yang menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan Arbritage Pricing Theory (APT).
Studi ini mengajukan tiga permasalahan penelitian yang selanjutnya akan dijawab melalui pembuktian hipotesis. Pertama apakah ada pengaruh faktor perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, perubahan suku bunga dan inflasi terhadap pasar saham (BET). Kedua apakah faktor perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar suku bunga dan inflasi memberi pengaruh yang berbeda pada perusahaan dengan debt to equity ratio berbeda. Ketiga apakah perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi memberi pengaruh yang berbeda pada industri yang berbeda.
Untuk menganalisis permasalahan penelitian digunakan model multi faktor (APT) sebagaimana yang digunakan Roll dan Ross (1986) dengan memakai model regresi multi variate. Analisis mengambil lokasi di Bursa Efek Jakarta (BET) dengan mengambil waktu pengamatan dari 1993 sampai 1998. Data harga saham dan Indeks Pasar (IHSG), suku bunga dan inflasi secara berturut turut diambil dari publikasi lembaga yang berkompeten yaitu BEJ, Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik. Semua series data yang digunakan sebagai variabel penelitian berbentuk time series karena itu variabel dalam penelitian terlebih dahulu dilakukan uji stasionaritas untuk menghindari diperolehnya hasil yang menyesatkan. Pengujian atas koefisien regresi parsial dan simultan menggunakan uji t dan uji F. Dan untuk menguji perbedaan struktur regresi digunakan Chow test, sementara untuk menguji bentuk hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung digunakan Granger causality test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar pada level, lag l dan lag 3, jumlah uang yang beredar (M2) sebagai indikator inflasi memberi pengaruh pada harga saham 1 indeks pasar (IHSG) secara signifikan pada taraf α=0.05. Dari uji Granger menunjukkan bahwa balk nilai tukar rupiah atas US dollar maupun M2 signifikan berpengaruh pads indeks pasar (IHSG). Sementara perubahan suku bunga ( nil ) tidak memberi pengaruh yang signifikan pada perubahan harga saham J indeks pasar (IHSG) baik dilihat dari uji t dari koefisien regresi maupun uji Granger.
Studi juga menemukan bahwa perubahan nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi (M2) memberi pengaruh yang berbeda pada emiten yang memiliki struktur modal berbeda yang diukur dengan tingkat debt to equity ratio (ER). Kesimpulan ini diperoleh dari hasil uji struktur regresi dari 2 kelompok observasi yang dibedakan DER tinggi dan DER. rendah dengan menggunakan Chow test menghasilkan nilai F hitung sebesar 717.97 yang lebih besar dari F tabel = 2.51 untuk taraf Selanjutnya hasil pengamatan terhadap return 7 portfolio yang diregresikan dengan variabel nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi (variabel prediktor) menunjukkan terdapat perbedaan sensitivitas dan pengaruh yang signifikan antara industri yang berbeda terhadap perubahan tiga variabel prediktor. Secara keseluruhan hasil analisis dengan menggunakan model APT ini memiliki kemampuan untuk melakukan estimasi sehingga model yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai model dalam penilaian aset."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Romaz Putera
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari beberapa variabel makro seperti perubahan inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar uang dan indeks syariah (Jff} terhadap kinerja reksa dana syariah.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan observasi terhadap nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah yang diumumkan di media massa. Sedangkan data data mengenai tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar uang dan indeks syariah diperoleh dari publikasi Bank Indonesia dan Bursa Efek Jakarta. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2000 sampai dengan 2004.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi liner berganda, dimana sebelumnya dilakukan beberapa pengujian pendahuluan seperti normalitas dari data, pengujian autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Selain itu dilakukan juga pengujian stasioneritas dari data. Setelah itu dilakukan pengujian regresi dengan nilai oc = 0,05. yaitu uji F, uji t, dan uji R2.
Hasil pengujian menunjukkan secara bersama-sama variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana syariah, sedangkan hasil regresi menunjukkan variabel-variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang beragam. Untuk inflasi, lairs, nilai tukar dan JII pengaruhnya adalah positif, sedangkan untuk SBI pengaruhnya adalah negatif. Dan semua variabel yang diteliti, ill merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan sedangkan variabel lainnya tidak signifikan.
Dari uji koefisien determinasi (R2) dapat diketahui bahwa selama periode penelitian besarnya perubahan dari kinerja reksa dana syariah yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabeI yang diteliti adalah sebesar 49,4%. Sementara sisanya sebesar 50,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

This research was conducted to find out the effect of microeconomics variables such as inflation rate, risk free interest rate, Rupiah exchange rate against US Dollar and syariah index to the performance of syariah mutual funds.
To overcome the purpose, we observed the net assets value (NAY) of syariah mutual funds which published in newspaper. When inflation rate, interest rate, exchange rate and syariah index taken from Bank Indonesia and Jakarta Stock Exchange (JSX) publications. We use year 2001 up to 2004 as the time period
This research performed using multiple regressions method, in the beginning w .e have done some preliminary test such as normality of the data, autocorrelation, multicollinearity, and heteroskedasticity test. We also do the stationerity test. And finally we do regression test such as F test, t test, and R2 test by the significant level of 95% (a = 0,05).
The result of the F test showed that there is a significant effect of inflation rate, interest rate, exchange rate, and syariah index to the performance of syariah mutual funds. From the t-test result indicated there is a positive influence from inflation rate, exchange rate, and syariah index for the performance of syariah mutual funds and negative influence from interest rate. Syariah index is the only variable that has a significant effect.
From R2 test, we can obtain conclusion that the degree of change in the performance of syariah mutual funds can be expained by observed variables is 49,4%, whether the rest can be explained from other factors that didn't observed in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Loto Srinaita
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terkait erat dengan dinamika peredaran jumlah uang yang beredar di masyarakat, tingkat pendapatan, suku bunga, dan kondisi perekonomian, seperti dalam krisis ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh variabel variabel ekonomi seperti jumlah uang yang beredar, tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, dan krisis ekonomi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah..."
KAJ 19:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Septiana Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengamh tingkat bunga dan int1asi terhadap perubahan nilai tukar valuta asing di Indonesia. Dalam analisis Covered Interesf Arbitrage para ahli berpendapat bahwa nilai tukar valuta asing sangat dipengaruhi oleh suku bunga (IRP) dan inilasi (PPP). Untuk itu, maka penulis mencoba untuk melihat pengaruh suku bunga (IRP) dan inflasi (PPP) terhadap nilai tukar hard currency, seperti : USA, Poundsterling, CHF, dan Yen, khususnya pasca krisis moneter di Indonesia. Populasi dalam pcnclitian ini adalah nilai tukar valuta asing mata uang hard currency terhadap Rupiah, disini yang diambil adalah nilai mkar valuta asing masing- masing ncgara pcrbulannya selama tiga tahun periode tahun 2001-2003. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga (IRP) dan tingkat inflasi (PPP). Data yang digunakan adalah nilai tukar valuta asing, tingkat suku bunga bebas risiko dan tingkat inf1asi negara Indonesia, Amerika, Inggris, Swiss dan Jcpang. Faktor IRP dan PPP hanya bisa menjelaskan faktor nilai tukar rupiah terhadap dolar sebesar 42%, dan 58% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar IRP dan PPP. Sedang faktor IRP dan PPP yang bisa menjelaskan faktor nilai tukar mpiah terhadap yen sebesar 28%, dan 72% dijelaskan oieh faktor-faktor Iain diluar IRP dan PPP. Namun faktor IRP dan PPP hanya bisa menjelaskan faktor nilai tukar rupiah terhadap swissiianc sebesar 37%, dan 63% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar IRP dan PPP. Faktor IRP dan PPP berpengaruh cukup kuat terhadap nilai tukar rupiah terhadap yan. Disini menggambarkan bahwa tingkat inflasi dalam negeri tcrhadap tingkat inflasi luar negeri dan tingkat suku bunga dalam negeri terhadap tingkat suku bunga luar negeri mempunyai peran besar dalam penentuan nilai tukar rupiah terhadap yen. Secara. umum, penentuan investasi nilai lukar rupiah terhadap yen lebih baik dibandingkan penentuan investasi terhadap dolar, poundsterling, dan swissB?anc. Hal ini dikarcnakan kcdua faktor IRP dan PPP benar-benar berperan dalam menentukan bentuk investasi yang akan dilakukan.

This research aim to analyze related/relevant influence rate of interest and inflation at change of exchange rate in Indonesia. In analysis of Covered Interest of Arbitrage all expert have a notion that exchange rate very influenced by rate of interest( IRP) and inflation ( PPP). For that, hence writer try to see influence of rate of interest ( IRP) and inflation ( PPP) to exchange rate of hard currency, like : USA, Poundsterling, CI-IF, and Yen, specially monetary after crisis in Indonesia. Population in this research is currency exchange rate of hard currency to Rupiah, here the taken is exchange rate of is each its month state during three year period of year 2001-2003. Free variable in this research is rate of interest level ( IRP) and inflation rate(PPP). Data the used is exchange rate, free rate of interest level of Indonesia state inflation rate and risk, American, English, Swiss and Japan. Factor of IRP and of PPP only can explain rupiah exchange rate factor to dollar equal to 42%, and 58% explained by other factors outside IRP and of PPP. Factor medium IRP and of PPP which can explain rupiah exchange rate factor to yen equal to 28%, and 72% explained by other factors outside IRP and of PPP. But factor of IRP and of PPP only can explain rupiah exchange rate factor to swissfranc equal to 37%, and 63% explained by other factors outside IRP and of PPP. Factor of IRP and of PPP has an effect on strong enough to rupiah exchange rate to yen. Here depict that dom tic inflation rate to overseas inflation rate and domestic rate of interest level to overseas rate of interest level have big role in detemiination of rupiah exchange rate to yen. In general, determination of rupiah exchange rate investment to compared to better yen of' determination of investment to dollar, poundsterling, and swissfranc. These matters because of both factors of IRP and of PPP really play a part in to determine investment form to be done/conducted."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T32103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulianti
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh suku bunga, inflasi, dan nilai tukar terhadap tingkat pengembalian saham pada sektor properti dan real estat serta sektor industri barang konsumsi periode 2003 ? 2007. Berdasarkan penelitian, secara parsial suku bunga berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham properti dan real estat pada tingkat keyakinan 95%, namun berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham sektor industri barang konsumsi pada tingkat keyakinan 90%. Inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat maupun sektor industri barang konsumsi. Nilai tukar berpengaruh negatif terhadap tingkat pengembalian saham sektor industri barang konsumsi dan sektor properti dan real estat pada tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan uji F, suku bunga, inflasi, dan nilai tukar secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat serta sektor industri barang konsumsi pada tingkat keyakinan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga, inflasi, dan nilai tukar berpengaruh lebih besar terhadap tingkat pengembalian saham sektor properti dan real estat daripada sektor industri barang konsumsi.

This research shows the effect of interest rate, inflation and exchange rate on stock return of property and real estate sector and consumer goods sector in a period 2003-2007. Based on the result, partially interest rate has a negative effect to stock return of property and real estate sector at level confidence 95%, but it has negative effect to stock return of consumer goods sector at confidence level 90%. Inflation has no effect to stock return of property and real estate sector and consumer goods sector. Exchange rate has negative effect to stock return of consumer goods sector and property and real estate sector at confidence level 95%. Based on F-test, interest rate, inflation, and exchange rate have a significant effect on stock return of property and real estate sector and consumer goods sector at confidence level 95%. The result shows that interest rate, inflation, and exchange rate have a bigger effect on stock return of property and real estate sector than consumer goods sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>