Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian tentang bahasa media massa berbahasa Indonesia sudah banyak dilakukan sebelumnya. Namun, masih banyak aspek yang belum diteliti, salah satunya adalah aspek struktur berita utama (hard news). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah struktur dan pengembangan teks berita utama surat kabar berbahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif -sinkronis sehingga dapat mendeskripsikan sifat-sifat dan ciri-ciri bahasa secara ilmiah..."
MET 12:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sesulih Kapti Laras
"Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur sintaktis yang digunakan dalam judul-judul berita surat kabar online berbahasa Prancis. Struktur sintaktis yang sedemikian rupa digunakan sebagai salah satu cara untuk membuat judul berita yang informatif dan dapat disesuaikan dengan berbagai keterbatasan dan karakteristik surat kabar online. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa terdapat berbagai bentuk judul berita dengan struktur sintaktis yang beragam yang memiliki fungsi tertentu dalam proses penyampaian pesan atau informasi kepada pembaca. Terdapat pula pelesapan unsur-unsur tertentu yang seharusnya hadir dalam struktur sintaktis suatu ujaran yang lengkap. Pelesapan-pelesapan ini merupakan salah satu bentuk penghematan ruang dan waktu.

The purpose of this study is to describe the syntactic structure of news headlines in french online newspapers. The syntactic structures are used to make an informative headline that can be customized to various limitations and charcateristic of online newspapers. The result shows that there are many types of news headlines with various syntactic structures which have certain functions in delivering informations. There are also some eliminations of syntactic elements that should be present in complete syntactic structure. Those eliminations are used to economize space and time.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alverta Mutiara
"Dalam skripsi ini, saya meneliti mengenai struktur judul dalam artikel olahraga dalam dua media berbahasa Jerman, yaitu harian Bild dan majalah Spiegel. Saya meneliti penggunaan kata, frasa, dan kalimat sebagai judul artikel di kedua media tersebut. orpus data diteliti hanya menggarisbawahi analisis judul utamanya saja, sedangkan subjudul artikel tidak akan saya analisis. Penelitian dilakukan berlandaskan teori tentang kalimat yang dikembangkan oleh Helbig-Buscha, teori e

In dieser Examensarbeit mache ich eine Untersuchung Ober Strukturen von Schlagzeile in eine deutsch-sprachigen Zeitung Bild and eine deutsch-sprachigen Magazin Spiegel. Der Schwerpunkt dieser Untersuchung ist wie ein Wort, eine Phrase oder ein Satz eine Schlagzeile bildet. Ich analysiere nur die Ilaupttitel. Die Untertitel warden weggelassen. Als theoretischeGrundlagen benutze ich die Theorie von Helbig-Buscha Ober Satzart, die Theorie von Dietrich Ilomberger Ober Satzart and Satztheorie von Dreycr-Schmitt. Bowie die Theorie des Wortes and der Phrase, die von Angelika Wollstein-Leisten aufgczeigt wird. Die Ergebnisse dieser Untersuchung wiesen darauf hin, daB im Spiegel befindet rich kein Wort als Schlagzeile, es sind 17 Phrasen and 3 Satze als dieselben Schlagzeile. lm Bild sind dazu 1 Wort, 5 Phrasen and 19 Satze"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Ade Mariana Sari
"Modalitas merupakan konsep semantik, memperlihatkan keterlibatan pandangan penutur (P1) dalam proposisi kalimat suatu ujaran khususnya mengenai peristiwa yang diungkapkannya. Tidak jarang modalitas ditampilkan pada teks-teks berita berbahasa Prancis yang bersifat informatif. Berarti di dalam teks-teks berita surat kabar Prancis yang dilihat dari jenis tulisannya yang bertujuan memberikan informasi, terlihat adanya penyisipan unsur-unsur bahasa yang memberikan makna modal pada teks-teks tersebut yang mengandung pandangan P1. Masalah yang timbul pada gejala di atas adalah jenis-jenis modalitas apa sajakah yang ada dan jenis manakah yang paling dominan serta bagaimana modalitas dinyatakan secara gramatikal dan leksikal dalam teks-teks berita surat kabar berbahasa Prancis yang diteliti. Data yang dianalisis terdiri dari 80 buah teks berita yang diambil dari surat kabar berbahasa Prancis Le Monde bertema masalah peperangan antara Serbia dan Bosnia-Herzegovina. Teks-teks berita tersebut terbit sejak September 1992 hingga Mei 1993. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 80 buah teks beri_ta, ternyata hanya 25 buah (31,25%) teks berita yang mengandung modalitas, sedangkan sisanya 55 buah (68,75%) teks berita yang nonmodal. Dari ke-25 buah teks berita modal ditemukan 43 buah kalimat-kalimat modal. Ada tiga jenis modalitas yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu modalitas intensional sebanyak 1 buah (2,32%), epistemik sebanyak 40 buah (93,03%), dan deontik se_banyak 2 buah (4,65%). Dilihat dari persentase ketiga jenis modalitas di atas maka jenis modalitas yang paling dominan adalah modalitas epistemik (93,03%). Kalimat_kalimat modal tersebut dimarkah baik oleh pemarkah gramatikal, leksikal, maupun gabungan gramatikal dan leksi_kal. Dengan perbandingan 3:7 antara teks-teks berita yang modal dengan nonmodal yang begitu besar menunjukkan bahwa teks-teks berita memang masih didominasi oleh informasi-informasi. Walaupun ada penyisipan opini pada berita yang informatif itu hanya sedikit sekali dan biasanya terdapat pada paragraf penutup yang merupakan kesimpulan penulis berita yang sifatnya subjektif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
RM 016.3 P 118 i (1999) XVIII.2
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaedah
"Surat kabar sebagai salah satu media massa tercetak merupakan sarana untuk menjual.informasi kepada konsumen. Surat kabar memuat lebih dari satu jenis ragam bahasa misalnya, teks berita, cerita pendek, tajuk rencana. Janis ragam yang menarik untuk penulis ini teliti adalah ragam yang terdapat dalam berita. Berita memiliki urutan dan struktur seperti : kepala berita, baris tanggal, teras berita, dan tubuh berita. Dalam skripsi ini penulis menganalisis kepala berita berdasarkan analisis sintaktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat struk_tur apa saja yang dipergunakan dalam kepala berita (2} bagaimana cara mengemukakan bagian yang dipentingkan dalam kepala berita. Untuk melihat tujuan di atas penulis ini berpedoman pada uraian yang dikemukakan oleh Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) berdasarkan penetapan fungsi gramati_kal terdapat pola--pola seperti S+P, S+P+O, S+P+Pe1, S+P+Ket, S+P+O+Ket, P+S, Ket+S+P+O+Ket, Ket+S+P+Pel,S+P+S+P+Ket+S+P+P+O, S+P+O+Ket+S, S+P+O:(S+P+Ket.). (2) terdapat kepala berita yang berstruktur frase, klausa, dan kalimat. Frase yang muncul adalah frase nominal dan frase verbal. Klausa yang muncul adalah klausa verbal pasif, klausa verbal aktif, klausa verbal intransitif, klausa verbal transitif,klausa verbal anti aktif, klausa reflek_sif, klausa non verbal, Kalimat yang muncul adalah kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. (3) terdapat kepala berita yang menonjolkan pelaku atau peristiwa yang terjadi yang ditunjukkan oleh subjek. Ada pula yang menonjolkan tindakan yang terjadi yang ditunjukkan oleh predikat. Ada pula yang menonjolkan tempat terjadinya peristiwa yang ditunjukkan oleh fungsi keterangan. Kepala berita yang berstruktur frase dapat pula digunakan untuk menonjolkan peristiwa yang terjadi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"ABSTRAK
Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan cara mengungkapkan pendirian dan pernyataan dalam editorial, sebagai salah satu contoh wacana argumentatif: Dalam wacana argumentatif terkandung unsur-unsur argumentasi. Unsur argumentasi yang ada pada editorial adalah evidensi, klaim, pembenaran, evidensi penunjang, kualifikasi, dan bantahan. Kajian ini bertujuan untuk mengemukakan adanya unsur argumentasi, menemukan pemarkah evidensi dan klaim sebagai bagian dari unsur argumentasi, serta mengemukakan pembenaran secara eksplisit, pada editorial Kompas dan Media Indonesia bidang kajian analisis wacana. Hal ini didasarkan pada konsep (1) dalam editorial terkandung unsur argumentasi, (2) tidak selalu pendirian diungkap secara eksplisit, dan (3) adanya perbedaan cara pengungkapan pendirian pada kedua harian tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada September-November 2006 sebanyak 120 editorial. Enam puluh tiga dari Kompas dan lima puluh tujuh dari Media Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertumpu pada teori argumentasi Toulmin. Dui analisis ini ditemukan, (1) enam unsur argumentasi tidak selalu ada pada setiap editorial kedua harian, (2) masing¬masing editor menggunakan caa yang berbeda dalam menyampaikan argumentasi, dan (3) pembenaran dapat dikemukakan secara eksplisit dan implisit. Hasil analisis memperlihatkan enam unsur argumentasi digunakan Kompas dan lima unsur digunakan Media Indonesia. Kompas menggunakan evidensi 31,55%, klaim 34,33%, pembenaran 12,45%, evidensi penunjang 11,8%, kualifikasi 9,66%, dan bantahan 0,21%. Media Indonesia menggunakan evidensi 33,54%, klaim 32,92%, pembenaran 17,92%, evidensi penunjang 10,62%, dan kualifikasi 5%. Secara implisit ditemukan 75 (56%) pembenaran dari Kompas dan dari Media Indonesia 61 (41,5%). Pembenaran implisit ini dapat dibuat menjadi eksplisit dengan menghubungkan evidensi dan klaim yang ada secara eksplisit. Dengan demikian dapat disimpulkan, (1) Kompas lebih banyak menggunakan klaim sedangkan Media Indonesia lebih banyak menggunakan evidensi; (2) Kompas lebih banyak menggunakan pembenaran secara eksplisit dibandingkan Media Indonesia; dan (3) Balk Kompas maupun Media Indonesia menggunakan pemarkah leksikal dalam mengungkapkan evidensi dan klaim.

ABSTRACT
This study is based on differences in expressing the opinion and statement in editorial as one of the examples of argumentative discourse. Argumentative elements are implied in the argumentative discourse such as editorial. The argumentative elements of editorial are evidence, claim, warrant, backing, qualification, and rebuttal. This study aims at finding argumentative elements, evidence and claim markers as part of argumentative elements, and warrant in Kompas and Media Indonesia newspaper editorial. This is based on following the concept: (1) editorial bears argumentative elements; (2) the opinion is not always expressed explicitly; and (3) there are differences in the way of expressing ideas between the two newspapers. The data are from the editorial in Kompas and Media Indonesia, published in September, October, and November 2006 of 156 editorials 120 editorials are selected randomly as data research. Sixty three editorials are from Kompas and fifty seven editorials are from Media Indonesia. The data are analyzed with descriptive qualitative method using Toulmin's argumentative theory. The finding of this study are (1) not all six argumentative elements are used by the two newspapers; (2) editor uses different ways in producing argumentation; and (3) the warrant explicitly and implicitly. The can be expressed results show that there are six argumentative elements used by Kompas and five argumentative elements used by Media Indonesia. Kompas uses 31.55% evidence, 34.33% claim, 12.45% warrant, 11.8% backing evidence, 9.66% qualification, and 0.21% rebuttal. Media Indonesia uses 33.54% evidence, 32.92% claim, 17.92% warrant, 10.62% backing evidence, and 5 % qualification. The results find 75 (56%) warrant from Kompas implicitly, while 61 (41.5%) warrant are from Media Indonesia. This implicit warrant can be made explicitly by connecting evidence and claim. The conlusions are (1) Kompas uses more claim while Media Indonesia uses more evidence; (2) Media Indonesia uses more warrant explicitly than Kompas; and (3) both Kompas and Media Indonesia use lexical markers to express the evidence and claim"
Lengkap +
2007
T38846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Elfriede Nur Alail
"Pada era 1980-an pers Indonesia memasuki babak baru, yaitu ketika para konglomerat ramai7ramai memasuki dunia pers melalui modal yang mereka tanamkan. Fenomena ini kemudian melahirkan istilah pers konglomerat yang diartikan sebagai pers yang dibiayai konglomerat non pers dengan menempatkan wartawan profesional sebagai mitre minoritas yang dijamin dengan 20 persen saham perusahaan. Hadirnya pers konglomerat banvak menimbulkan perdebaten di kalangan pers. Perdebatan muncul , karena kekhawatiran bahwa fungsi ideal pers sebagai alat kontrol masyarakat akan dikalahkan oleh kepentingan bisnis pemodal. Perdebatan tentang fenomena pers konglomerat menjadi menarik, manakala pada sebuah kasus, pers dihadapkan pada pilihen yang. dilematis membela kepentingan modal atau membela kepentingan publik. Dalam konteks permasalahan tersebut, peneliti indin membandingkan cara pemberitaan kasus pendalihan fundsi kawasan hutan Angke Kapuk menjadi kawasan pembangunan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk (PIK) pada harian Indonesia, Neraca dan Kompas. Pilihan atas kasus PIK penelitian ambil berdasarkan dua pertimbangan. Pertama, kasus ini menyangkut kepentingan publik sehingga mendapat perhatian besar dari pers. Kedua, salah seorang komisaris PT Mandara Permai -- developer proyek PIK -- adalah juga salah seorang pemegang saham pada PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit harian ekonomi Bisnis Indonesia. Sehingga, keterkaitan antara kepemilikan surat kabar dengan cara pemberitaan akan tampak. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan metode penelitian analisis isi kualitatif yang dilakukan terhadap berita-berita tentang RIK setelah baniir tol. Sediyatmo sebagai akibat reklamasi kawasan Hutan Angke Kapuk untuk pembangunan proyek. PIK. Analisis isi kualitatif ini disertai dengan analisis isi kuantitatif selama kurun waktu September 1992-januari 1993 (periode ketika kasus ini mulai muncul hinaga mereda).dan wawancara terhadap beberapa wartawan ketiaa surat kabar obyek penelitian yang meliput kasus PIK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kaitan antara pemilik saham ,surat kabar dengan cara pemberitaan kasus yang menyangkut kepentingan pemilik saham ada dalam bentuk tekanan ekonomi (economic constrains), Economic Constrain yang dilancarkan tidak secara tranparan tersebut membuat harian Bisnis Indonesia tidak mempunyai kebebasan sebagaimana harian Neraca dan Kompas."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mustakim
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.222 MUS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Salpiah
"Dalam skripsi ini, saya meneliti koherensi dan penggambaran pelaku penembakan di Universitas Virginia Tech, Amerika Serikat. Saya membatasi analisis koherensi dan penggambaran pelaku hanya dari kalimat-kalimat yang mendukung penggambaran pelaku. Berita surat kabar yang dijadikan korpus data diambil dari situs surat kabar berbahasa Jerman http://www.faz.net dan http://www.bild.de dalam kurun waktu 16-23 April 2007. Landasan teori yang digunakan untuk skripsi ini adalah teori teks linguistik Klaus Brinker dan teori makna Gustav Blanke.Tujuan skripsi ini adalah untuk mengetahui koherensi yang merujuk pada pelaku dalam kalimat-kalimat yang mendukung penggambaran pelaku penembakan. Selain itu, tujuan skripsi ini adalah untuk menjelaskan penggambaran pelaku dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung dan BILD melalui kosakata yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koherensi yang merujuk pada pelaku menggunakan perujukan kembali secara eksplisit. Selain itu, FAZ dan BILD lebih banyak menggambarkan pelaku dengan menggunakan kosakata yang bermakna afektif negatif.

Abstract
My final research focusing on coherence and description of the shooter in Virginia Tech University, United State of America. The center of my study is coherence and description of the shooter only from the sentences that support the description. The newspapers articles are taken from websites of German newspapers http://www.faz.net and http://www.bild.de from April 16-23, 2007. As my basic theories, I use the theory from Klaus Brinker about analysis of linguistic text and the theory of meaning from Gustav Blanke. The purpose of this final research is to know coherence that refer to the shooter in the sentences that support the description of the shooter. Besides, the purpose of this study is to explain description of the shooter from its vocabularies that are used in the sentences. The result of this research shows that coherence, that refer to the shooter, are coherence through explisite re-reference. Besides, there are more negative affective meaning in the vocabularies that are used by FAZ and BILD."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>