Ditemukan 4057 dokumen yang sesuai dengan query
Hebert, David G.
"The book is an illuminating window on the world of Japanese wind bands, a unique hybrid tradition that comingles contemporary western idioms with traditional Japanese influences. In addition to its social history of Japanese school music programs, it shows how participation in Japanese school bands contributes to students? sense of identity, and sheds new light on the process of learning to play European orchestral instruments."
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20401305
eBooks Universitas Indonesia Library
London: Pluto Press, 1999
309.800 95 MAS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: Routledge, 1998
303.48 CUL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ienaga, Saburo
New York : Weatherhill, 1979
709.52 IEN j
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ozaki, Robert S.
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1978
952 OZA j
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hasegawa, Nyozekan
Tokyo: Kodansha International, [c1965]
952 H 20
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Oki Trianto
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas simulacra dalam band-band visual kei Jepang. Pembahasan menggunakan teori simulacra oleh Jean Baudrillard. Penelitian ini difokuskan pada band-band visual kei tahun 2000-an. Menggunakan metode deskriptif analisis dan studi dokumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana simulacra yang terjadi dalam bandband visual kei Jepang pada tahun 2000-an. Temuan dari penelitian ini adalah terjadi simulacra pada band-band visual kei Jepang tahun 2000-an dan menghasilkan Image atau citra baru melalui empat tahap simulacra. Keterbatasan dari penelitian ini adalah banyaknya jumlah band-band visual kei Jepang pada tahun 2000-an.
ABSTRACTThis research discusses simulacra in Japanese visual kei bands. The main theory used in this research is simulacra theory by Jean Baudrillard. This research focused on visual kei bands in the 2000s, using descriptive analysis and document study methods. The purpose of this research is to explain how simulacra occurred in Japanese visual kei bands in the 2000s. The findings of this research were simulacra occured in Japanese visual kei band in the 2000s
and produced new image through four stages of simulacra. The limitation of this research is the large number of Japanese visual kei bands in the 2000s."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kimball, Arthur G.
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1973
895.63 KIM c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Washington, D.C.: Council for Research in Values and Philosophy, 2005
306 CUL I
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Achfan Awaludin
"Penelitian ini membahas pengucapan bahasa Jepang yang dilafalkan oleh vokalis band J-Indo. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode analisis kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan ketepatan pelafalan bahasa Jepang yang dilafalkan vokalis band J-Indo dan mendeskripsikan hubungan antara pendidikan bahasa Jepang secara formal dengan pelafalan yang diucapkan oleh vokalis band J-Indo. Hasil analisis penelitian ini adalah pada saat menyanyikan lagu berbahasa Jepang vokalis band J-Indo dapat melafalkan kata-kata dalam bahasa Jepang dengan baik dan dapat mengeluarkan energi yang sama dengan penyanyi aslinya, namun pada saat mengucapkan kalimat percakapan biasa dalam bahasa Jepang, energi yang dikeluarkan tidak dapat menyamai energi yang dikeluarkan oleh penutur asli bahasa Jepang. Akan tetapi vokalis band J-Indo yang lahir dan mendapatkan pendidikan formal di Jepang dapat menyamai energi yang dikeluarkan oleh penutur asli bahasa Jepang. Hal ini menunjukan bahwa meskipun seseorang telah mempelajari bahasa Jepang secara formal, energi yang dikeluarkan untuk mengucapkan kalimat bahasa Jepang tidak dapat menyamai energi yang dikeluarkan oleh penutur asli bahasa Jepang.
This study discusses about Japanese pronunciation that was pronounced by J-Indo vocalists. This study using the method of qualitative analysis. This study aimed to describe the precision of Japanese pronunciation that is pronounced by J-Indo vocalists and describe the correlation between Japanese formal education and Japanese pronunciation spoken by J-Indo vocalists. The result of analysis in this study is J-Indo vocalists can pronounce the words in Japanese well and can produce the same energy as the original singer while singing, but when they uttered casual conversation in Japanese, the energy that J-Indo vocalists made can’t match the energy that produced by Japanese native speaker. But, J-Indo vocalist that born and get a formal education in Japan, can match the energy produced by Japanese native speakers. This shows that even though a person has studied Japanese formally, the energy that their expends to pronounce Japanese words can not match the energy expended by Japanese native speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library