Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dian Rahma Bakti
"Pemanfaatan herbal di Indonesia telah lama dilakukan baik untuk penyembuhan penyakit, salah satunya pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai penyembuh luka dan mencegah terbentuknya keloid dengan zat aktif asiatikosid yang diaplikasikan secara topikal. Oleh karena asiatikosid memiliki berat molekul yang besar, kelarutan dalam air dan lipid yang buruk, sehingga susah untuk berpenetrasi melewati kulit, untuk itu dibuat dalam sistem pembawa liposom.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat liposom dengan menganalisis pengaruh penambahan konsentrasi fosfatidilkolin terhadap stabilitas liposom dan mengetahui daya penetrasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hidrasi lapis tipis, analisis kuantitatif kadar penjerapan asiatikosid dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Densitometri dan uji penetrasi secara in vitro dengan sel difusi Franz. Ada empat formula yang digunakan sesuai dengan perbandingan fosfatidilkolin dan kolesterol, di mana konsentrasi kolesterol tetap, hanya fosfatidilkolin yang mengalami penambahan.
Hasil menunjukkan adanya peningkatan efisiensi penjerapan terhadap zat aktif asiatikosid; memperkecil distribusi ukuran partikel melalui pengukuran Particle Size Analyzer (PSA), Transmission Electron Microscope (TEM); dan peningkatan jumlah kumulatif, fluks, serta persentase jumlah asiatikosid yang terpenetrasi berdasarkan uji penetrasi in vitro selama 8 jam.

The use of herbs in Indonesia has been carried out long time ago for healing the disease, one of which gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) as wound healing and prevent the formation of keloids with asiaticoside active substance applied topically. However, asiaticoside has a large molecular weight, poor solubility in water and lipid, so difficult to penetrate through the skin. Therefore, it needs such a carrier system called liposome, which is the major constituent of lipid components, namely phosphatidylcholine and cholesterol.
The aims of this study is to analyze the effect of addition on phosphatidylcholine concentration for the stability of liposomes and its penetration. This study is using a thin layer hidration method to make liposom, entrapment levels of asiaticoside analyzed quantitatively by Thin Layer Chromatography (TLC) densitometry and in vitro penetration test with Franz diffusion cell. There are four formulas were used in accordance with the ratio of phosphatidylcholine and cholesterol, where cholesterol concentration was constant.
The results showed there was increase in efficiency of entrapment the active substance and reduce the particle size distribution. The results also showed there was increase in the cumulative number penetration, flux, and the percentage amount of asiaticoside that penetrated based on Franz diffusion cell test for 8 hours.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43656
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Christina
"Alat tes psikologi yang bersifat proyektif umumnya menggunakan stimulus visual sehingga tidak dapat digunakan oleh tunanetra. Hari ini memotivasi Wijayanto untuk menciptakan Hand Test Tiga Dimensi. Penelitian awal menunjukkan bahwa Hand Test Tiga Dimensi memiliki validitas yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih lanjut tentang validitas Hand Test Tiga Dimensi sebagai alat ukur tingkah laku Acting Out pada tunanetra.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 30 orang subjek ini, dilakukan di Yayasan Mitra Netra, PSBN Lebak Bulus, PSBN Tartrat, dan PSBN Taman Harapan. Perhitungan statistik dengan Chi Square untuk memperoleh criterion-related validity dilakukan dengan mengkorelasikan hasil perbandingan Acting Out Ratio dari Hand Test Tiga Dimensi dengan hasil kuesioner tio: tingkah laku Acting Out.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara skor Acting Out Ratio (OR) pada Hand Test Tiga Dimensi dengan skor kriteria penilaian mengenai tingkah laku Acting Out- Ada dua hal yang mungkin berperan penting dalam mempengaruhi hasil penelitian ini, yaitu homogenitas dan jumlah sampel yang kecil serta kriteria mengenai tingkah laku Acting Out yang mungkin belum memenuhi aspek pengukuran yang memadai. Untuk penelitian berikutnya, sebaiknya dilakukan dengan jumlah subjek yang lebih besar dan melakukan uji validitas dengan metode lain, misalnya validasi konstruk."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Learning paradigm had been shifted to “student centered” in which teacher or instructor role is more as facilitators who help students develop optimal potential. In order to be effective teacher needs to better understand all potentials of students. One form of the potential is multiple intelligences. To determine the learning achievement, the assessment should cover multiple intelligence-based learning outcomes which are performance tests. Variety of performance tests can be used to access the actual performance or learning outcomes achieved by students."
JPUT 12:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Safrina Dahri
"Diantara banyak teknik proyektif tes yang sering dipakai dalam pemeriksaan psikologis adalah tes Wartsg. Sebagai salah satu teknik proyektif tes Wartegg memiliki kualitas nilai sebagai alat cliagnostik dan bersifat praktis sehubungan dengan waktu yang diperlukan untuk administrasi, skoring dan interpretasi. Salah satu pertimbangan yang digunakan dalam menganalisis hasil gambar adalah dengan melihat hubungan stimulus dan gambar (stimulus drawing- relations), selain dua pertimbangan lainnya yaitu isi gambar (content) dan cara. pelaksanaan (execution). Pada dasarnya, masing-masing stimulus memiliki sifat yang berbeda sehingga penting untuk melihat kesesuaian gambar yang dihasilkan subyek dengan sifat dari stimulus itu sendiri (afinitas) Stimulus tes Wartegg dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu stimulus feminin (stimulus l,2,7, dan 8) dan stimulus maskulin (stimulus 3,4,S dan 6).
Afinitas laki-laki biasanya lebih baik terhadap stimulus yang maskulin, sedangkan afinitas perempuan biasanya Iebih baik terhadap stimulus yang feminin. Perspektif mengenai peran dan stereotipi gender tidak terlepas dzui konteks budaya. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk melihat atinitas laki-laki dan perempuan pada sampel penelitian di Indonesia.
Penelitian dilakukan pada mahasiswa UI, Sl reguler dengan tujuan memperoleh subyek yang memiliki kecerdasan rata-rata. Teknik yang digunakan adalah melihat kesesuaian gambar subyek clengan sifat-sifat yang terkandung didalam stimulus tersebut(stimulus-drawing relations). Uji sinifikansi clilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan afinitas subyek laki-laki dan perempuan terhadap stimulus maskulin, dan sebaliknya terhadap stimulus yang feminin.
Hasil penelitian terhadap 62 subyek yang terdiri dad 31 subyek laki-laki dan 31 subyek perempuan menunjukkan bahwa subyek laki-laki mempunyai afinitas yang baik terhadap stimulus maskulin maupun terhadap stimulus feminine. Begitu pula sebaliknya, subyek perempuan mempunyai afinitas yang baik terhadap stimulus feminin maupun terhadap stimulus maskulin. Uji signifikansi pada l.o.s menunjukkan bahwa afinitas laki-laki dan perempuan hanya berbeda pada stimulus 2 (stimulus feminin) dan stimulus 4 (stimulus maskulin).
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa satan untuk penelitian selanjutnya adalah menambah jumlah subyek, meneliti subyek dengan karakteristik peran gender tradisional dimana pada penelitian ini mahasiswa diasumsikan lebih memiliki peran gender yang modern dan penelitian mengenai atinitas laki-laki dan perempuan terhadap stimulus maslculin dan feminin dengan mempertimbangkan pekerjaan subyek."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ketut Sukardi
Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005
150.287 DEW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gregory, Robert J.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011
150.287 GRE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gregory, Robert J.
Jakarta: Erlangga, 2010
150.287 GRE t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyawati Patricia Melati
"Dari sekian banyak tes psikologi, tes Wartegg adalah salah satu dari alat tes proyektif yang sering digtmakan dalam seleksi pegawai maupun setting klinis. Hal ini antara lain disebabkan karena tes Wartegg memiliki beberapa ketmtungan antara lain adalah waktu yang relatif singkat dalam pengadministrasian, skoring dan juga kaya dalam interpretasi. B Dalam tes Wartegg, jenis kelamin subyek memiliki arti interpretalif yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena nilai simbolik rangsang-rangsangnya rnemiliki hubungan dengan jenis kelamin. Di dalam tes ini terdapat 4 rangsang yang disebut dengan rangsang maskulin dan 4 rangsang lainnya yang disebut dengan rangsang feminin. Dalam penelitiannya, Kinget membuktikan bahwa afinitas laki-laki lebih baik pada stimulus maskulin sedangkan aflnitas perempuan lebih baik pada stimulus feminin.
Dahii 2002, dalam penelitiannya mengenai alinitas laki-laki dan perempuan terhadap stimulus maskulin dan stimulus feminin pada tes Wartegg, mencoba membuktikan hal tersebut. Penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan tes Wartegg kepada 62 orang mahasiswa Universitas Indonesia membuktikan bahwa baik subyek laki-laki dan subyek perempuan memiliki afinitas yang sauna baiknya terhadap stimulus feminin ,dan stimulus maskulin. Afinitas laki-laki dan perempuan pada stimulus feminin hanya berbeda pada rangsang nomor 2 sedangkan afinitas subyek laki-laki dan perempuan pada stimulus maslculin hanya berbeda pada rangsang nomor 4.
Penulis berusaha membuktikan teori Kinget ini dengan melakukan usaha replikasi dan unelitian telah dilakukan oleh Dahri. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat aiinitas laki-laki dan perempuan yang berperan gender tradisional dalam menjawab stimulus feminin dan maskulin dalam tes Wartegg. Penelitian dilakukan dengan mengadministrasikan tes Wartegg kepada 2 kelompok subyek yang memiliki profesi sesuai dengan peran gender tradisionalnya yakni montir bagi laki-laki dan baby sitter bagi perempuan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa laki-lalci dan perempuan yang memiliki pekerjaan sesuai dengan peran gender tradisionalnya memiliki afinitas yang kurang lebih sama baiknya pada stimulus nomor l,2, 5 dan stimulus nomor 6. Afinitas laki-laki dan perempuan terhadap stimulus Wartegg ditemukan menunjukkan perbedaan yang signiikan pada stimulus no 3,4,7 dan 8. Pada stimulus nomor 3 dan 4 yang merupakan stimulus maskulin, jumlah laki-laki yang beraiinitas terhadap stimulus ini secara sitnifikan lebih banyak dihandingkan dengan perempuan. Sedangkan pada stimulus nomor 7 dan 8 yang merupakan stimulus feminin, jumlah perempuan yang beraktvitas terhadap stimulus ini secara signifikan lebih banyak dibandingkan dengan subyek laki-laki. Untuk dapat mempertajam hasil penelitian ini masih dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aully Grashinta
"ABSTRAK
Kualitas sumber daya manusia (SDM) sebuah negara, tidak dapat dilepaskan
dari sistem pendidikan yang berlaku di negara tersebut. Jadi untuk meningkatkan
kualitas SDM, perlu diadakan berbagai perbaikan dalam sistem pendidikan,
salah satunya adalah dengan mengadakan penelitian di bidang ini. Salah satu
konsep dalam pendidikan yang mulai banyak dijadikan bahan kajian adalah
konsep self-regulated leaming. Penelitian ini meneliti bagaimana hubungan
penggunaan strategi self-regulated leaming. dengan prestasi akademik dalam
bidang matematika; yang banyak menjadi sorotan karena hasil pencapaiannya di
berbagai tingkat pendidikan formal selama ini memprihatinkan. Penelitian ini juga
mengungkap tentang perbedaan jenis kelamin dalam penggunaan strategistrategi
self-regulated leaming dalam pencapaian prestasi pada pelajaran
matematika. Dengan terungkapnya hubungan tersebut diharapkan konsep ini
dapat diterapkan di dunia pendidikan di Indonesia, guna peningkatan kualitas
SDM agar dapat bersaing di era globalisasi.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian
siswa sekolah dasar kelas VI yang berjumlah 47 siswa dari satu SD. Alat ukur
yang digunakan adalah tes matematika yang dibuat oleh peneliti untuk mengukur
prestasi akademik dalam bidang matematika; kuesioner strategi-strategi selfregulated
leaming yang disusun berdasarkan kategorisasi dari Zimmerman dan
Martinez-Pons (1986). Untuk mengontrol faktor kecerdasan digunakan tes
Standard Progressive Matnces.
Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan metode
statistik. Hasil dari analisa ini terungkap tidak adanya hubungan yang signifikan
antara penggunaan strategi self-regulated leaming dengan prestasi akademik
dalam pelajaran matematika, dan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara
siswa pria dan siswa wanita dalam penggunaan strategi self-regulated leaming
pada pelajaran matematika. Dari hasil analisa tambahan ditemukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik matematika antara siswa pria
dan siswa wanita, di mana prestasi siswa pria lebih tinggi dibandingkan siswa
wanita. Selain itu, terungkap pula adanya hubungan yang signifikan antara
prestasi akademik matematika dan tingkat kecerdasan siswa. Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan dilakukan penelitian lebih jauh tentang
stategi self-regulated leaming yang didasarkan pada karakteristik usia siswa SD
sehingga lebih sesuai, mengingat instrumen ini disusun berdasarkan penelitian
Zimmerman dan Martinez-Pons (1986) yang dilakukan pada siswa sekolah
menengah atas. Selain itu, dapat pula dilakukan penelitian serupa dengan
konteks mata pelajaran yang berbeda, karena selalu terdapat kekhususan pada
tiap mata pelajaran. Jumlah sampel sebaiknya lebih diperbanyak untuk
mempermudah melakukan generalisasi, dengan mempertimbangkan faktor
homogenitas sampel penelitian yang juga berpengaruh pada penelitian"
2001
S3057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>