Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219211 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susiani
"Jakarta adalah ibukota dari Negara Indonesia yang mana memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Persimpangan Semanggi adalah jantung kota Jakarta yang memiliki kontribusi yang besar terhadap polusi udara. Standar ambang batas kualitas polusi Carbon Monoksida (CO) yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah DKI Jakarta No.551 tahun 2001 tentang penetapan baku mutu udara ambien dan baku tingkat kebisingan di Propinsi DKI Jakarta adalah 9.000 μg/Nm3. Berdasarkan perhitungan jumlah kendaraan di salah satu titik Persimpangan Semanggi oleh IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) maka dapat dianalisis dan diketahui bahwa jumlah CO pada titik tersebut adalah 74.580 μg/Nm3. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO pada titik tersebut melebihi ambang batas yang telah ditentukan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku pemilihan kendaraan oleh masyarakat DKI di jalan dan efeknya terhadap polusi udara yang ditimbulkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa statistik multivariabel menggunakan software Minitab version 15. Sebagai solusi pemecahan masalah, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pelayanan busway secara teknis dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini juga memprediksi 5 tahun kedepan dari periode data survey untuk menganalisa, membandingkan dan mengetahui pilihan yang terbaik dari rekomendasi-rekomendasi yang telah diajukan. Berdasarkan analisa data tersebut, maka rekomendasi terbaik adalah scenario 1 yaitu rekomendasi terhadap aksi-aksi : peningkatan jumlah armada kendaraan busway, meningkatkan sistem pelayanan tiket (e-ticketing system, tiket langganan, dan tiket integrasi dengan moda lainnya), membangun flyover khusus untuk rute busway, dan membangun bus tracking system/GPS untuk mengoptimalkan rute-rute sibuk dengan mengalihkan armada bus dari rute yang tidak sibuk secepat mungkin pada saat dibutuhkan.

Jakarta is capital city of Indonesia which has high emission pollution degree. Semanggi intersection is heart of Jakarta which has huge contribution of emission pollution. Ambien air quality standard of Carbon Monoxide (CO) from DKI Jakarta Governor Decree No. 551 year 2001 concerning the Stipulation of Ambient Air Quality Standard and Noise for the Capital City of Jakarta is 9.000 μg/Nm3. Based on traffic counting one of Semanggi Intersection point by IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), so we can analyse and know CO amount is 74.580 μg/Nm3. It shows CO quantity on that point more than ambient air quality standard. This research has purpose to know the effect of vehicle choice behaviour contribute emission pollution. The methodology approach research is multivariable statistics analyse use Minitab version 15 software. This research recommend the actions solutions of : upgrade technically busway service and government policy. This research also 5 years forecast from traffic counting period to analyse, compare, and know the best recommendation. Based on data analyse, the best recommendation is scenario 1 which recommend the actions of : increase the number of bus fleet, upgrade ticket service system (e-ticketing system, and subscribe ticket, integrated ticket with the other public transportation) build flyover busway route, build bus tracking system to optimize equity route with divert fleets from to the others route quickly at necessary time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achdan Wafi
"Udara merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari lingkungan hidup, salah satu ancaman utama dalam upaya menjaga kondisi ideal dari udara adalah pencemaran udara. Berdasarkan data kualitas udara, kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi gas buang merupakan penyebab utama permasalahan pencemaran udara di DKI Jakarta. Terdapat beberapa instrumen hukum lingkungan yang dapat diterapkan sebagai upaya Pengendalian Pencemaran Udara (PPU), khususnya dalam mengendalikan emisi gas buang kendaraan bermotor. Dalam konteks DKI Jakarta, PPU tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Aksi dan Strategi PPU. Beberapa kebijakan PPU yang telah diimplementasikan Pemprov DKI Jakarta adalah kebijakan Ganjil Genap, Uji Emisi dan Low Emission Zone (LEZ). Meskipun beberapa kebijakan tersebut telah diimplementasikan, pada kenyataannya tiap-tiap kebijakan tersebut memiliki kelemahannya masing-masing yang dapat mengancam efektivitas dan efisiensi implementasi kebijakan tersebut secara jangka panjang. Tulisan ini akan mengkaji kebijakan PPU yang telah diimplementasikan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menurunkan tingkat emisi gas buang kendaraan bermotor dan memaparkan potensi, konsep serta interaksi antar instrumen yang perlu diperhatikan Pemprov DKI Jakarta dalam menerapkan kebijakan Jalan Berbayar untuk mengatasi kemacetan dan memperbaiki mutu udara DKI Jakarta ke depannya.

Air is an inseparable component of the environment, one of the main threats in an effort to maintain the ideal condition of the air is air pollution. Based on air quality data, motorized vehicles that produce exhaust emissions are the main cause of air pollution problems in DKI Jakarta. There are several environmental law instruments that can be applied as an effort to control air pollution, especially to curb vehicular emissions from motorized vehicles. In the context of DKI Jakarta, the Provincial Government effort to control air pollution are regulated through Air Pollution Action Plan and Strategy. Several air pollution control policies that have been implemented by the DKI Jakarta Provincial Government are the Odd-Even, Emission Checking and Low Emission Zone policies. Although several of these policies have been implemented, in reality each of these policies has its own weaknesses that can threaten the effectiveness and efficiency of implementing these policies in the long term. This study will examine the air pollution control policies that have been implemented by the DKI Jakarta Provincial Government to reduce vehicular emissions and describe the potential, concepts, and instrumen interactions of Road Pricing policies that DKI Jakarta Provincial Government needs to pay attention as an alternative instrument to overcome road congestion and improve DKI Jakarta's air quality."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Teknologi yang cocok dan menguntungkan untuk terminal regasifikasi skala kecil adalah Ambient Air Vaporizers (AAV) dengan menggunakan udara ambien sebagai fluida pemanasnya. Penelitian ini akan melakukan simulasi dengan mengadopsi model numerik Lee (2017) untuk mengetahui pengaruh temperatur dan relative humidity udara ambien di Indonesia terhadap kinerja Ambient Air Vaporizers. Model numerik dalam penelitian ini disimulasikan menggunakan Spreadsheet pada Microsoft Excel. Model numerik menggunakan metode finite element dengan time step dan control volume 60 s dan 1 m. Temperatur LNG outlet terbesar diperoleh dari temperatur udara ambien 35°C yaitu 5,1°C. Selama 8 jam operasi, temperatur LNG berkurang hingga 0,5°C. Sedangkan, temperatur LNG outlet terkecil diperoleh dari temperatur udara ambien 20°C yaitu -1,4°C yang bekurang hingga -11,5°C selama 8 jam operasi. Ketebalan frost yang paling besar diperoleh dari temperatur udara ambien 35°C yaitu 10,38 mm selama 8 jam operasi. Sedangkan, ketebalan frost yang paling kecil diperoleh dari temperatur udara ambien 20°C yaitu 8,49 mm selama 8 jam operasi. Temperatur udara ambien memiliki pengaruh yang lebih besar daripada relative humidity terhadap kinerja temal AAV dan dinamika frost.
.AUTHOR
A suitable and beneficial technology for small scale regasification terminal is Ambient Air Vaporizers (AAV) by using ambient air as its heating fluid. This study will conduct a simulation by adopting the numerical model Lee (2017) to determine the effect of temperature and relative humidity of ambient air in Indonesia on the performance of Ambient Air Vaporizers. The numerical model in this study is simulated using a spreadsheet in Microsoft Excel. The numerical model uses finite element method with time step and control volume of 60 s and 1 m. The biggest temperature LNG outlet is obtained from the ambient air temperature of 35°C which is 5.1°C. During 8 hours of operation, the LNG temperature is reduced to 0.5°C. Meanwhile, the smallest LNG outlet temperature is obtained from the ambient air temperature of 20°C which is -1.4°C which is reduced to -11.5°C for 8 hours of operation. The greatest frost thickness was obtained from the ambient air temperature of 35°C which is 10.38 mm for 8 hours of operation. Meanwhile, the smallest frost thickness was obtained from an ambient air temperature of 20°C which was 8.49 mm for 8 hours of operation. Ambient air temperature has a greater effect than relative humidity on AAV performance and frost dynamics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masri Wendy Zulfikar
"Kombinasi berlebihnya jumlah kendaraan bermotor, sempitnya jalan yang tersedia dan semakin pekatnya intensitas emisi akan memicu percepatan kerusakan lingkungan dalam dua hal sekaligus: 1). kemacetan yang mengganggu aktifitas bisnis, sosial dan, 2). polusi udara yang sangat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Tiga strategi yang dinilai dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di kota besar. Pertama membangun transportasi umum yang dapat meningkatkan minat masyarakat luas untuk lebih sering menggunakan kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi. Kedua meningkatkan kapasitas jalan hingga berimbang dengan kebutuhan transportasi dan luas wilayah. Ketiga membatasi populasi kendaraan bermotor sehingga daya dukung jalan (carrying capacity) tidak terlampaui.
Konsep pembatasan kendaraan 3in1 dan ERP berperan mengurangi jumlah kendaraan bermotor, tetapi tidak secara mutlak dapat menetapkan kuota kendaraan yang diperbolehkan masuk pada zona yang diproteksi. Konsep ZER dapat menyeleksi sejumlah kendaraan bermotor yang boleh beroperasi pada zona yang diproteksi berdasarkan kualitas emisi gas buang yang tercatat pada kartu passing grade hasil uji emisi.
Pada konsep ZER, zona CBD dapat ditekan 36% kendaraan bermotor yang beroperasi, sehingga ketika ada 2 juta kendaraan yang beroperasi tiap hari, maka hanya 800.000 kendaraan yang berpotensi dapat masuk di zona itu dengan mempersyaratkan passing grade emisi 1%. Ketika persyaratan emisi CO diperketat 0,2% sebagai pengganti sebelumnya 1%, maka terjadi penurunan lagi hingga 15% atau hanya 300.000 kendaraan yang potensial dapat masuk pusat kota. Kendali pada konsep ZER ini sangat fleksibel, dengan mengatur variabel CO, HC dan opasitas yang memungkinkan mengurangi kemacetan lalu lintas lebih terukur sekaligus mengurangi polusi udara (twin goal).

The combination of excessive vehicles in narrow roads available and the worst emission intensity will trigger the acceleration of environmental degradation in two things at once: 1). Congestion that disrupt business and social activities, 2). air pollution is very dangerous to human health and safety. Three strategies are considered to reduce traffic congestion in metropolitan cities. First build public transportation that can enhance the public interest for more frequent use of public transportation than private vehicles. Second increase the road capacity balanced with the needs of transportation and land use. Third restrict motor vehicle population so that the road carrying capacity is not exceeded.
The concept of vehicle restrictions as 3in1 and ERP can reduce the number of vehicles, but is not absolutely able to calculate quotas the vehicle is allowed to enter the protected zone. ZER concept can select the number of vehicles that may operate in the protected zone based on the quality of emissions recorded on the card passing grade emission test results.
In CBD zone, the ZER concept can reduce 36% of motor vehicle operated. When there are 2 million vehicles in operation every day, then only 800,000 vehicles could potentially enter in that zone with a emissions passing grade equal 1%. When the CO emission requirements were tightened 0.2% instead of the previous 1%, then decreased again to 15% or just 300,000 vehicles that could potentially enter the CBD. The control of ZER concept is very flexible , with regulate variables CO, HC and opacity that allows be able to limit the traffic congestion more scalable and directly reduce air pollution (twin goal) .
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Ghiffary
"Kualitas udara DKI Jakarta semakin memburuk tiap tahunnya. Pemerintah DKI Jakarta
telah menerapkan berbagai program dan kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut,
diantaranya Sistem Pembatasan Ganjil Genap, Program Jak Lingko, dan Pengoperasian
MRT. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak program dan kebijakan manajemen
transportasi terhadap kualitas udara DKI Jakarta. Dengan menggunakan regression
discontinuity design, hasil estimasi menunjukkan bahwa sebagian besar program dan
kebijakan manajemen transportasi DKI Jakarta tidak signifikan dalam mengurangi
konsentrasi polutan di DKI Jakarta. Hanya Program Jak Lingko yang signifikan
mengurangi konsentrasi polutan PM2.5 sebesar -26,2% dan O3 sebesar -57,1%. Hal ini
disebabkan oleh kelemahan dari mekanisme kebijakan, perilaku masyarakat yang masih
enggan menggunakan transportasi publik, serta jangkauan transportasi publik yang
kurang luas. Kedepannya Pemerintah DKI Jakarta dapat terus mengevaluasi program dan
kebijakan saat ini dan menerapkan program dan kebijakan baru yang lebih signifikan
sehingga dapat memperbaiki kualitas udara DKI Jakarta.

DKI Jakarta's air quality is getting worse every year. The DKI Jakarta government has
implemented various programs and policies to overcome these problems, including the
Odd-Even Restriction System, the Jak Lingko Program, and MRT Operation. This study
aims to examine the impact of transportation management programs and policies on the
air quality of DKI Jakarta. By using regression discontinuity design, the estimation results
show that most of DKI Jakarta's transportation management programs and policies are
not significant in reducing pollutant concentrations in DKI Jakarta. Only the Jak Lingko
Program that significantly reduced the pollutant concentration of PM2.5 by -26.2% and
O3 by -57.1%. This is due to the weakness of the policy mechanism, the behavior of the
people who are still reluctant to use public transportation, and the limited public
transportation coverage. In the future, the DKI Jakarta Government can continue to
evaluate the current programs and policies and implement new programs and policies that
are more significant to improve the air quality of DKI Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irwanto
"Dalam era kehidupan saat ini keberadaan akan udara bersih semakin sulit untuk ditemui, hampir dalam setiap daerah polusi udara merupakan hal yang biasa terjadi. Polusi udara terjadi disebabkan oleh asap dari kendaraan bermotor, limbah asap dari industri maupun rumah tangga, debu dan juga asap rokok. Polusi yang berada dalam udara menyebar dan melayang-layang dalam waktu lama yang bila masuk dalam sistim pernafasan akan membahayakan kesehatan manusia. Dengan membuat rancangan Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator Perancangan alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator meliputi pembuatan cyclone separator, elekrtosatik precipitator yang meliputi pembangkit tegangan tinggi searah DC menggunakan metoda penyearah pengali tegangan atau Walton- Cockroft pada keadaan hubung buka/tidak berbeban, pemilihan alumunium untuk filter dan pemilihan alat ndash; alat pendukung yaitu kover akrilik dan kipas angin DC 12 Volt beserta sumber tegangan 12 VDC. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada alat Penjaring polutan dari emisi gas buang kendaraan memanfaatkan cyclone separator dan elektrostatik precipitator. Didapatkan efisiensi penjaringan polutan pada emisi gas buang kendaraan sebesar 60,23.

In the current era where life will be clean air is increasingly difficult to find, in almost every area of air pollution is a common thing. Air pollution is caused by fumes from vehicles, smoke from industrial waste or household, dust and cigarette smoke. Pollution are in the air spread and drift Kite in a long time that when entering the respiratory system to be harmful to human health. By drafting crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator The design tool crawler pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator includes the manufacture cyclone separator, elekrtosatik precipitator which includes a high voltage generator DC using the method of rectifier voltage multiplier or Walton Cockroft on the state of open circuit no load, aluminum election to filter and selection tools support tools that cover acrylic and 12 Volt DC fan along with 12 VDC voltage source.From the testing that has been done on crawler tool pollutants from vehicle exhaust emissions utilizing cyclone separators and electrostatic precipitator. Obtained crawl efficiency of pollutants in vehicle exhaust emissions amounted to 60.23. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 2006
363.739 JAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Bain
"ABSTRACT
Kondisi udara sebagai campuran mempunyai peranan yang sangat panting dalam perancangan sistem pengkondisian udara, dimana mempengaruhi kondisi udara luar yang akan dipergunakan dalam perhitungan untuk perancangan sistem pengkondisi udara, dengan adanya perbedaan kondisi udara di satu tempat dengan tempat yang lain. Pada perancangan sistem pengkondisian udara, data temparatur dan kelembaban antara perencana yang satu dengan perencana yang lain mempunyai referensi yang berbeda-beda, terlebih jika perancangan dilakukan pada daerah yang berbeda, sehingga penentuan kondisi nyaman berbeda pula.
Untuk itu perlu dilakukan pengkajian sifat-sifat udara untuk daerah Jakarta. Data tersebut diperoleh dari Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan (KPPL), jl. Casablanca Kav-1, Jakarta, dari tahun 1995 sampai 1997.
Metode yang dipakai dalam pengolahan data ini adalah metode Bin, yaitu pembagian rentang temperatur dan kelembaban tertentu dalam selang tertentu (dalam hal ini 2°C dan 0,002 kg/kg). Keadaan nyaman adalah keadaan dalam daerah temperatur 20,5-27°C dan kelembaban spesifik 0,0042 - 0,012 kg uap air/kg udara kering. Sementara keadaan udara yang paling banyak teljadi adalah pada daerah temperatur 24-26°C dan kelembaban spesifik 0,016 - 0,018 kg/kg, yaitu pada bulan Oktober tahun 1996 sebanyak 274 kali.

"
1999
S36052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Kamal Bangkit Setyawan
"Masalah yang dihadapi pada terminal regasifikasi skala kecil ini adalah kondisi operasi yang unsteady. Dikarenakan terdapat 2 kondisi, yaitu pada saat unloading LNG dari kapal LNG dan juga pada saat holding karena operasi on-off dari vaporizer berjenis AAV (Ambient Air Vaporizer) yang disebabkan terjadinya frosting. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi dinamik dari terminal regasifikasi skala kecil dengan pengendalian dalam perangkat lunak UniSim. Jika simulasi dilakukan tanpa pengendalian, menghasilkan laju alir yang menyimpang 14% dari seharusnya, dan setelah 6 jam suhu gas keluaran kurang dari 2,5°C yang artinya output tidak dapat memenuhi requirement pembangkit. Pengendali yang digunakan adalah pengendali tipe digital on-off  untuk unloading dan switch AAV dan PI untuk pengendalian laju alir LNG. Pengendali digital on-off pompa diatur untuk menghentikan unloading saat LNG di carrier bersisa 10%, sementara AAV akan diset untuk melakukan aksi switch AAV saat suhu gas keluaran mencapai 3°C. Untuk pengendali PI didapat parameter pengendali dengan nilai Kc = 0,00638 dan Ti = 0,00043. Waktu maksimal operasi 1 buah AAV adalah 7 jam 30 menit sebelum akhirnya akan dilakukan switch. Setelah pengendalian, spesifikasi gas keluaran terminal mampu untuk memenuhi requirement pembangkit yaitu laju alir molar 6,53 MMSCFD dan suhu gas minimum 2,5°C.

The problem encountered at this regasification terminal is unsteady operating conditions. Because of unloading LNG from a carrier and holding that involve on-off operation from AAV (Ambient Air Vaporizer) caused by frosting. In this study, a dynamic simulation of small-scale regasification terminal with controls UniSim carried out. If the simulation carries without control, it produces a flow rate that deviates 14% from what it should be, and after 6 hours of operation, the output temperature less than 2,5°C, which means cannot meet generator requirements. The controllers used in this case is digital on-off type controller for unloading and switch AAV and PI type controller to control LNG flowrate. For digital on-off controller, the controller is set to stop unloading when remaining LNG in the carrier is 10%, meanwhile AAV will be set to act on the switch when output temperature reach 3°C . For PI controllers, the control parameters with Kc = 0,00638 and Ti = 0,00043. The maximum operating time for 1 AAV is 7 hours 30 minutes before it will be switched. After controlling, the gas specifications from terminal able to meet the generator requirements, molar flow rate 6,53 MMSCFD and minimum gas temperature 2,5°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Epi Ria Kristina
"Bensin bertimbal sudah dihapuskan di Indonesia sejak Tahun 2006, namun kualitas udara di Indonesia masih menunjukkan kadar timbal yang tinggi. Pajanan timbal yang terus-menerus ada dan anak-anak yang terus-menerus terpajan, pada akhirnya berpotensi menjadi ancaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko pajanan timbal udara ambien, dan efek kesehatan pada siswa sekolah dasar (SD) di Kelurahan Muncul, Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Public Health Assessment dengan menggabungkan metode analisis risiko kesehatan lingkungan dan Type-1 Health Study. Konsentrasi timbal udara ambien menggunakan data hasil pemantauan Pusarpedal Tahun 2011–2013. Data karakteristik siswa SD dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Evaluasi efek kesehatan mengacu pada efek kritis dari pajanan timbal secara inhalasi, yaitu gangguan pernafasan, anemia, gangguan mental emosional dan hiperaktif, penurunan IQ, dan gangguan saraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi timbal udara ambien yaitu 0,185 μg/m3 pada Tahun 2011, 0,052 μg/m3 pada Tahun 2012, dan 0,123 μg/m3 pada Tahun 2013. Besaran risiko pajanan timbal pada siswa SD di Kelurahan Muncul kurang dari 1 yang berarti belum berisiko. Proporsi penyakit yang paling sering dialami siswa SD yaitu gangguan pernafasan (44%), dan demam disertai gangguan pernafasan (26,2%). Proporsi efek kesehatan lain yang ditemui antara lain mengarah kepada tanda dan gejala gangguan saraf (7,1%), mengarah kepada tanda dan gejala gangguan mental emosional dan hiperaktif (56%), mengarah kepada tanda dan gejala anemia (67,9%), serta tanda dan gejala indikasi susah mengikuti pelajaran/terkait IQ (54,8%). Perlu dilakukan penelitian lanjutan, selain itu pemerintah juga perlu meninjau kegiatan penghasil timbal dengan melibatkan lintas sektor dan melakukan kajian baku mutu timbal udara ambien.

Leaded gasoline has been prohibited in Indonesia since year 2006; however the ambient air quality is still indicating high level of lead. Regarding this, continuous lead exposure has become potential threat for children. The purpose of this study was to describe the risk level of exposure to ambient air lead and its effect to the health of elementary school students in Kelurahan Muncul, Kota Tangerang Selatan. The study method used was public health assessment with the combination of environmental health risk analysis and type 1 health study. The concentration of ambient air lead was obtained from observational data of Pusarpedal year 2011-2013. The characteristic of subjects was collected from interview data using questionnaire. Furthermore, the health effect measurement referred to the critical effect of inhaled lead exposure, namely respiratory distress, anemia, mental emotional and hyperactive disorders, IQ decline and neurological disorders. This study found the average number of ambient air lead concentration in 2011, 2012 and 2013 which was 0.185 ug/m3, 0.052 ug/m3 and 0.123 ug/m3 respectively. The risk level of exposure to ambient air lead among subjects was found less than one showing no risk. Nearly half of them were suffered from respiratory distress (44%) and fever accompanied respiratory distress (26.2%). Besides those, other health effects found among subjects were leaded to the symptoms and signs of anemia (67.9%), mental emotional and hyperactive disorders (56%), learning difficulties at school and IQ-related problem (54.8%) and also the symptoms and signs of neurological disorders (7.1%). These study findings emerge the need of government‟s action to review the lead-producing activity with the involvement of other sectors. Also, the findings suggested further research about ambient air quality lead."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>