Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnomo Santoso
"ABSTRAK
Dahulu perkawinan yang dilangsungkan secara Tao harus menempuh perjalanan
panjang untuk bisa diakui oleh Negara karena kepercayaan Tao tidak diakui oleh
Negara. Akibatnya perkawinan antar penghayat kepercayaan Tao sering tidak
dapat dicatatkan di Kantor Catatan Sipil setempat seperti yang dialami oleh
Tommy dan Lionita yang mengakibatkan ketidakpastian status hukum perkawinan
mereka. Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas Penulis menggunakan
metodologi penelitian yuridis normatif melalui bahan-bahan kepustakaan,
dokumen-dokumen dan literatur. Dengan diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007,
Penghayat Kepercayaan mulai mendapatkan legitimasi hukum yang jelas dari
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap perkawinan serta
pencatatan perkawinan mereka. Keduanya dengan jelas mewajibkan Kantor
Catatan Sipil di seluruh Indonesia untuk mencatatkan perkawinan penghayat
kepercayaan yang telah melakukan perkawinan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku tersebut. Maka status hukum perkawinan
antara Tommy dan Lionita yang dilangsungkan secara Tao dapat dinyatakan sah
meskipun kepercayaan Tao belum diakui sebagai agama di Indonesia.

ABSTRACT
Previously marriages that used Tao Culture have a long journey to be approved by
state law because that Tao Culture is not be approved by the polity. And it makes
marriages by people who embrace with Tao religion many times not been listed in
registry office , like experienced by Tommy and Lionita that made the resulting
uncertainty legal status of their marriages. To answer the questions, the author
used normative juridical research methodology from library materials, documents
and literature.
With the enactment of Indonesian Law No. 23 Year 2006 and Government
Regulations No. 37 Year 2007, “Penghayat Kepercayaan” got the clear legal
legitimacy of the Government of the Republic of Indonesia about marriages and
registration they marriages status.
And it makes requires Civil Registry Office in Indonesia to register “Penghayat
Kepercayaan” marriage’s status in accordance with the applicable laws. And it
makes Tommy and Lionita ‘s marriages status that used Tao Culture can be
declared valid, even the Tao Culture not recognized as a religion in Indonesia."
Salemba: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Restu Agung, 2005
133.93 BUK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Murata, Sachiko
Bandung: Mizan, 1997
R 297.2 MUR tt
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abigail Janissa
"Skripsi ini membahas tentang Wu Zetian, kaisar perempuan pertama dan terakhir dalam sejarah kedinastian Tiongkok yang berhasil membangun dinastinya sendiri dan berkuasa dari tahun 690 sampai 705. Tujuan pembahasan dalam skripsi ini mengenai Wu Zetian adalah untuk memahami bagaimana dia, sebagai seorang perempuan, bisa diterima sebagai kaisar, bahkan dianggap sah kekuasaannya oleh masyarakat yang dibangun atas dasar nilai-nilai patriarkal. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa buku-buku, hasil penelitian sejarah, artikel dalam koran atau dari situs yang kredibel, dan jurnal ilmiah yang telah diunduh dari internet. Penerapan metode penelitian bersifat deskriptif, yang berarti data yang dihasilkan merupakan penjelasan akan rumusan masalah

The focus of this study is the only female emperor of China, Wu Zetian, who founded her own dynasty and ruled between the years 684 to 705. The purpose of this study is to understand how she, as a woman, garnered such support so much so that her sovereignty was acknowledged and accepted as legitimate by a society that had strong patriarchal values at the time. This research is conducted using a qualitative method. The sources that were used are from history books, other researches conducted by historians, academic journals, news articles and or websites from credible sources. The research method is applied in a descriptive way, where the data produced answers for the main problem of this study. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cassandra Stephanie Paulira
"Tesis ini membahas mengenai mengenai perkawinan penghayat aliran kepercayaan agama djawa sunda dan masalah-masalah hukum yang menyertainya. Salah satunya yaitu sulitnya mencatatkan perkawinan, ketidakjelasan status anak dan pembagian warisnya. Kesulitan pencatatan perkawinan penghayat kepercayaan kini telah diakomodir dengan disahkannya undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan dan peraturan pemerintah nomor 37 tahun 2007 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 23 tahun 2006. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat kesulitan yang ditemui pada kantor catatan sipil yang bertugas mencatatakan perkawinan. Mengenai status anak pun masih terdapat kesulitan pembuatan akta kelahiran yang juga mengakibatkan kaburnya status anak. Begitu pula mengenai pembagian warisnya, status penghayat kepercayaan masih dihadapkan oleh pilihan hukum waris. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat yuridis normatif yang berarti penelitian ini mengacu dan berbasis pada analisis norma hukum dengan tujuan unuk menemukan kebenaran logika keilmuan dari sisi normatifnya. Data yang digunakan adalah data primer yaitu wawancara dan data sekunder yang berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan tersier. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai status perkawinan penghayat aliran kepercayaan, status anak dan sistem pembagian warisnya. Hasil penelitian menyarankan untuk membuat payung hukum mengenai kebebasan beragama dan revisi peraturan perundang-undangan agar sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan. Juga agar memindahkan kewenangan pengawasan aliran kepercayaan dari dinas pariwisata ke suatu instansi baru yang merupakan bawahan dari departemen agama, departemen kebudayaan dan departemen dalam negeri.

This thesis discussing about penghayat aliran kepercayaan agama djawa sunda’s marriage and the entire law problem that follows. One of the problem is the difficulty in legalize their marriage, uncertainties following the children’s status and inheritance System. Difficulties in legalizing the marriage is now accommodated by citizen’s administration system act number 23/2006 and government’s regulation number 37/2007. But in practice, there are still difficulties occur from the civil registration office. Children’s statuses are still uncertain due to difficulties on making the birth certificate. The inheritance systems also show two options to penghayat aliran kepercayaan. This thesis’ method is juridical normative, means this thesis based on law norm analysis, which goals is to find the normative logic truth. This research are based on primary data which is interview with the certain subject and secondary data which is primary, secondary and tertier law source. This research’s goal is to obatining the marriage status on penghayat aliran kepercayaan, child’ status and inheritance systems. The results of this thesis suggest government to legalize a new act about freedom on religion, and also revised all the act or regulations so that the act/regulations match to the soul of Citizen administration system act number 23/2006. And writer also suggests the government to transfer the ruling jurisdiction from the culture department to a new ruling board based on religion department, culture department and internal affair department’s cooperation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
T25980
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This article explains the process of recording At Jack's One Studio for two traditional Batak songs entitled O Tao Toba and Samosir Pulo by Nahum Situmorang . There are several stages that are applied by Jack's One Studio's intructors in recording acoustic instrumental music during the recording process, namely: composing, arranging, recording, mixing, and mastering. The purpose of the study is not only focused in the matter of description, but it is also conducted in order to find out and to observe the concepts and applications within a process of recording using computer program music especially for acoustic instrumental."
MUDRA 31:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini mendeskripsikan etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan.
Pendeskripsian dilakukan dengan pemahaman analitis etnograf
is terhadap aktualisasi budi pekerti luhur penghayat
kepercayaan kejawen. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara participant observation
dan wawancara mendalam dengan informan secara
snowballing. Hasil kajian menunjukkan bahwa etika kebijaksanaan dalam ajaran budi pekerti luhur penghayat kepercayaan kejawen dapat digolongkan dalam dua hal. Pertama, etika kebijaksanaan di tingkat
paguyuban, yaitu hidup yang selalu mengedepankan sikap (1) pasrah, berserah diri kepada Tuhan secara total (sumarah)
dan (2) bertindak jujur dan ikhlas. Kedua, penghayat hendaknya tolong-menolong. Etika kebijaksanaan ini merupakan
aktualisasi dari konsep ?tapa ngrame?. Tapa ngrame
dilakukan dengan semangat sepi ing pamrih
yang diasumsikan akan menjadi perwujudan pandangan hidup ?
memayu hayuning bawana ? Dengan cara ini penghayat meyakini bahwa hidup mereka kelak dapat mencapai cita-cita tertinggi, yaitu ?
manunggaling kawula-Gusti.?

Abstract
This article aims to describe wisdom etic in the dedactic of
budi pekerti luhur
on Javanese believe (vivify). The
description is provided using ethnographic analytic on the actualization of budi pekerti luhur on Javanese believe. The
data collection was held by taking participant observation and indepth interview with the informant using snowballing
method. The study shows that budi pekerti luhur
on Javanese believe can be categorized into two matters: The first,
wisdom etic in congregation level i.c. life that always attitude of: (1)
pasrah , submit to God totally (
sumarah), and (2) the honest and sincere. The second, help mutual. This wisdom etic as actualization of concept
tapa ngrame. Tapa ngrame conducted by sepi ing pamrih spirit than as shape of world view on memayu hayuning bawana. This way vivify believe that their the next time life can achievement of the desired high level on manunggaling kawula-Gusti."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Bahasa dan Seni], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisya Zahwa Rachmadina
"Indonesia dan Belanda dikenal memiliki banyak keterkaitan karena adanya kontak secara terus-menerus pada masa lampau sehingga terdapat berbagai dampak dalam berbagai aspek. Salah satu aspek yang terdampak hingga saat ini adalah budaya, seperti pada restoran-restoran Belanda di Indonesia yang melakukan akulturasi budaya. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui upaya penyesuaian budaya dalam bentuk akulturasi apa yang telah dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet dan bagaimana respon dari para pengunjung terhadap akulturasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori akulturasi oleh Redfield, Linton, dan Herskovits melalui pendekatan studi kasus yaitu mengumpulkan data dengan mengobservasi objek yang diteliti melalui wawancara dengan pemilik dan pengunjung restoran H.E.M.A. dan survei langsung ke restoran. Hasil dari penelitian ini yaitu Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet melakukan akulturasi dalam bentuk bahasa, makanan, pakaian, dan juga arsitektur bangunan sebagai upaya untuk menyesuaikan budaya Belanda di Indonesia. Upaya akulturasi budaya Belanda dan Indonesia yang dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. ini berhasil menarik perhatian para pengunjung karena dapat menambah pengetahuan budaya Belanda dan Indonesia.

Indonesia and the Netherlands are known to have many connections because there was continuous contact in the past so that there were various impacts in various aspects. One aspect that has been affected to this day is culture, as in Dutch restaurants in Indonesia which carry out cultural acculturation. This research was made with the aim of knowing what cultural adjustment efforts in the form of acculturation have been carried out by the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet and how the response from visitors to the acculturation carried out. This study uses a qualitative method with the theory of acculturation by Redfield, Linton, and Herskovits through a case study approach, namely collecting data by observing the object under study through interviews with H.E.M.A. restaurant owners and visitors. then survey directly to the restaurant. The results of this study are the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet acculturates in the form of language, food, clothing, and also building architecture as an effort to adapt Dutch culture in Indonesia. Efforts to acculturate Dutch and Indonesian culture carried out by the H.E.M.A. Restaurant This succeeded in attracting the attention of the visitors because it could increase knowledge of Dutch and Indonesian culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diyan Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara komprehensif pengungkapan aktivitas CSR perusahaan konglomerasi di Indonesia dan India, yang direpresentasikan oleh Astra Group (Indonesia) dan Tata Group (India) di Tahun 2012 dan 2013 dengan memasukkan unsur budaya, sosial-ekonomi dan politik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dan kualitatif-deskriptif guna membandingkan tiga variabel utama penelitian, yakni media pengungkapan, peran CSR dalam perusahaan dan isi laporan CSR sehingga Peneliti dapat menjustifikasi kelemahan dan keunggulan masing-masing perusahaan terkait pengungkapan praktik CSR-nya.
Hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal utama. Pertama, dari media pengungkapan yang diteliti, Tata Group memiliki tingkat awareness yang lebih tinggi dibandingkan dengan Astra Group. Kedua, terkait dengan peran CSR dalam perusahaan, CSR merupakan suatu komitmen yang dipandang sebagai unsur yang strategis oleh kedua perusahaan. Terakhir, isi laporan CSR kedua perusahaan menyatakan bahwa praktik CSR yang diimplementasikan oleh Astra Group dan Tata Group dilandasi oleh unsur budaya, sosial-ekonomi dan politik masingmasing negara.
Berdasarkan tiga variabel yang telah diteliti, mengindikasikan secara khusus bahwa dalam isi laporan CSR, Astra Group lebih unggul terhadap kepatuhan standar pelaporan CSR terbaru sedangkan Tata Group lebih unggul dalam menyajikan informasi pada media pengungkapan CSR.

This study aims to describe comprehensively about CSR activities disclosure in Indonesia and India Conglomerates representated by Astra Group (Indonesia) and Tata Group (India) in 2012 and 2013 by incorporatung cultural, socio-economic and political elements. The method used in this study are quantitative and qualitative-descriptive study comparing three main variables, namely media disclosure, role of CSR in the company and the content of the CSR report, thus researcher can justify the weaknesses and advantages of each company related disclosure in their CSR practices.
These result indicate three main points. First, from the disclosure media under study, Tata Group has a higher level of awareness compared with Astra Group. Second, related to the role of CSR in the company, CSR is a commitment that is seen as a strategic element by both companies. Finally, about the content of CSR report, both companies stated that the practice of CSR are influenced by cultural elements, socio-economic and politics of each country.
Based on the three variables that have been studied, indicating specifically that the content of the CSR report, Astra Group is superior to the latest CSR reporting standards compliance while Tata Group is superior in presenting information to the media disclosure of CSR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renariah
"Berdasarkan hasil sensus penduduk dunia tahun 1995, diperoleh data bahwa harapan hidup terpanjang di dunia dicapai oleh bangsa jepang, dengan rata-rata umur lansia untuk laki-Maki mencapai 76 tahun dan perempuan mencapai 82 tahun. Salah sate contohnya adalah Shigechiyo Izumi berhasil mencapai umur 120 tahun. Sementara harapan hidup bangsa lain seperti Swiss rata-rata hanya mencapai 74 tahun untuk laki-laid daze 80 tahun untuk perempuan, sedangkan Amerika hanya mencapai 72 tahun untuk laki-laki dan 79 tahun untuk perempuan (Kosei hakusho = buku putih mengenai kesehatan dan kesejahteraan, 1995 : 127).
Selanjuthya kalau kita amati data hasil sensus penduduk prefektur Miyagi tahun 1998, data tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun orang jepang berusia lanjut bertambah dalam jumlah yang cukup besar, yaitu jumlah penduduk pada tahun 1996 berjumlah 352.449 orang, sedangkan pada tahun 1997 jumlahnya naik menjadi 367210 orang, berarti dalam kurun waktu satu tahun penambahannya mencapai 14.761 orang (Laporan tahunan sensus penduduk prefektur Miyagi, 1998). Dari selisih jumlah tersebut menunjukkan bahwa usia lanjut dapat diraih dan dipertahankan melalui pembinaan kesehatan yang baik.
Dunn (1976: 135) mengemukakan bahwa upaya pembinaan kesehatan ataupun penyembuhan diri dari suatu penyakit merupakan bagian dari kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Betapapun sederhananya suatu masyarakat, mereka pasti memiliki cara tersendiri yang sesuai dengan tradisi-tradisi budaya yang rnencakup pengetahuan yang mereka miliki sebagai pedoman yang dipakai untuk membina kesehatan.
Iitsutae adalah salah satu bentuk tradisi lisan, yang disampaikan secara turun temurun sejak dahulu kala, yang merupakan salah satu model pengetahuan orang Jepang yang secara selektif dipergunakan oleh orang Jepang khususnya di prefektur Miyagi sebagai pendukungnya. Model pengetahuan tersebut merupakan bagian dari kebudayaan mereka, yang mereka pergunakan sebagai pedoman untuk bertindak, dalam hal ini adalah pedoman dan sebagai acuan untuk membina kesehatan bahkan mengobati penyakit?"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>