Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beni Wahyudi
"[ABSTRAK
Permasalahan sampah semakin sulit untuk ditangani karena peningkatan
jumlah sampah tidak sejalan dengan peningkatan pengelolaan persampahan yang
memadai. Salah satu cara mengatasi masalah pengelolaan sampah adalah
melalui pendirian Bank Sampah yang merupakan kegiatan bersifat social
engineering, menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah
secara bijak serta membangun kewirausahaan masyarakat. Membangun dan
mengembangkan bank sampah tidaklah mudah, banyak hambatan dan kendala
dalam membangun dan mengembangkan bank sampah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji pengaruh dari karakter kewirausahaan pengurus atau pengelola
bank sampah terhadap perkembangan dan keberlanjutan bank sampah yang dilihat
dari banyaknya masyarakat yang bergabung menjadi nasabah bank sampah.
Penelitian dilakukan di Kota Depok, dimana data penelitian didapat melalui
penyebaran angket/kuesioner dengan jumlah responden dan sampel bank sampah
sebanyak sembilan puluh. Analisis data menggunakan metode analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa enam karakter
kewirausahaan pengurus bank sampah yang diteliti yakni kepemimpinan, percaya
diri, mampu melihat peluang, berani mengambil resiko, fleksibel dan mampu
beradaptasi, dan mandiri berpengaruh positif terhadap perkembangan dan
keberlanjutan bank sampah. Karakter percaya diri, kepemimpinan dan mampu
memanfaatkan peluang dari pengurus bank sampah memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah bank sampah.;

ABSTRACT
Solid waste problem is getting difficult to handle because of the increased amount
of solid waste is not in line with the increase of adequate solid waste management.
One way to overcome the problem of solid waste management is through the
establishment of a Waste Bank which is a social engineering activity, which
teaches people to sort the solid waste as well as raising public awareness on solid
waste management wisely. A lot of obstacles and constraints in building and
developing the waste bank. This study aimed to assess the influence of the
enterpreneurship character of the board or management of the waste bank towards
development and sustainability waste bank. The study was conducted in Depok.
The research data obtained through a questionnaire with renponden and sample of
waste banks surveyed as much as 90. Data analysis using multiple regression
method. The results showed that six entrepreneurship characters of waste bank
officials who investigated such as leadership, confident, able to see the
opportunities, willing to take risks, flexible and able to adapt, and independent
have positive effect on waste bank development and sustainability. Character
confident, leadership and able to see the opportunities has a significant influence
increasing costumer waste bank., Solid waste problem is getting difficult to handle because of the increased amount
of solid waste is not in line with the increase of adequate solid waste management.
One way to overcome the problem of solid waste management is through the
establishment of a Waste Bank which is a social engineering activity, which
teaches people to sort the solid waste as well as raising public awareness on solid
waste management wisely. A lot of obstacles and constraints in building and
developing the waste bank. This study aimed to assess the influence of the
enterpreneurship character of the board or management of the waste bank towards
development and sustainability waste bank. The study was conducted in Depok.
The research data obtained through a questionnaire with renponden and sample of
waste banks surveyed as much as 90. Data analysis using multiple regression
method. The results showed that six entrepreneurship characters of waste bank
officials who investigated such as leadership, confident, able to see the
opportunities, willing to take risks, flexible and able to adapt, and independent
have positive effect on waste bank development and sustainability. Character
confident, leadership and able to see the opportunities has a significant influence
increasing costumer waste bank.]"
2015
T42840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Widhiyani
"
ABSTRAK
PT. Perkebunan Nusantara VII - Kedaton merupakan industri karet yang membuat produk berupa karet remah (crumb rubber) dan karet asap (ribbed smoke sheet). Karena mayoritas produknya adalah crumb rubber jadi seringkali disebut sebagai industri crumb rubber.
Karakteristik limbah yang dihasilkan ditandai dengan debit limbah yang cukup besar sekitar 750 m_/d. Sedangkan untuk karakterisitk kualitasnya terdiri dari kandungan TSS sebesar 90 mg/1 ,BOD sebesar 79,19 mg/1, COD sebesar 223,09 mg/1, Nitrate < 0,11 mg/1 dan pH 6,45. Berdasarkan rasio BOD/COD dan jenis limbah crumb rubber yang biodegradable maka pengolahan yang digunakan adalah fisik - biologi yang terdiri dari unit pengolahan rubber trap, kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam aerobik.
Untuk pengevaluasian maka diajukan altematif pengelolaan limbah ponding sistem seperti pada pengolahan yang sudah ada dengan memperhatikan kandungan alga pada effluen. Dari alasan tersebut diketahui perlunya penambahan unit rock filter pada kolam akhir (aerobik) agar didapat pemisahan alga, sedangkan untuk penyempumaan maka direncanakan kembali unit pengolahan limbah cair crumb rubber yang meliputi unit rubber trap, screening, grit chamber, bak ekualisasi, kolam fakultatif, kolam aerasi dan ditambah dengan earthen shallow sedimentation basin agar didapat effluen yang lebih baik lagi.
Untuk minimisasi limbah caimya maka dapat dilakukan sistem reduce dengan cara perbaikan sistim pemisahan fisik atau dengan kolom unggun desorbsi yang bekerja dengan arah beriawanan, pengadaan sistem untuk memperoleh karet kembali, kemudian sistem reuse dengan pembuatan kolam reuse yang berisi limbah cair dengan TSS rendah dan yang terakhir sistem recycle dengan pemanfaatan lumpur dari kolam fakultatifdan pemanfaatan effluen untuk digunakan kembali pada proses produksi.
"
1997
S35055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda Rusli
"
ABSTRAK
Kelapa sawit yang termasuk komoditas non-migas andalan di Indonesia, telah berkembang pesat selama Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I). Dengan bertambahnya areal tanaman kelapa sawit akan menambah jumlah industri pengolahannya. Hal ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan sebagai akibat dari limbah pabrik kelapa sawit yang dihasilkan.
Tujuan penelitian mi adalah melakukan studi evaluasi mengenai Unit Pengolahan Limbah (UPL) Cair industri minyak kelapa sawit yang bertempat di PT. Perkebunan Nusantara Vn-Bekri, Lampung Tengah, merencanakan suatu altematif pengolahan limbah untuk mendapatkan effluen yang memenuhi baku mutu sesuai dengan Kep.03/MENKLH/n/1991, serta mengupayakan kemungkinan adanya usaha untuk minimisasi limbah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, pengambilan sample air limbah danjuga mengambil gambar yang sekiranya diperlukan. Karakteristik limbah dari industri minyak kelapa sawit ini tergolong pada limbah yang mengandung limbah organik yang mudah terurai (biodegradable organic) yang berkonsentrasi tinggi. Pengolahan limbah dilakukan secara biologis.
Perencanaan altematif pengolahan limbah industri minyak kelapa sawit ini mencakup saringan (screening), flotasi, bak ekualisasi, prasedimentasi, anaerobic digestion, kolam aerasi (aerated lagoon), sludge thickener dan filter press.
"
1997
S34899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andini Eka Ramadhani
"Sampah plastik telah menjadi masalah nasional di Indonesia. Hal ini terlihat dari proyeksi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahunnya semakin meningkat. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan sistem pengelolaan sampah plastik yang komprehensif, terintegrasi, dan terintegrasi, serta melibatkan banyak pemangku kepentingan. Sistem ini disebut juga dengan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu. Namun dalam mengimplementasikan suatu sistem terdapat beberapa faktor dasar yaitu adanya insentif dan hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan sistem tersebut. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan hambatan penerapan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu di Indonesia. Selain itu, untuk melakukan analisis yang lebih mendalam, penting untuk melihat interaksi antara hambatan dan antar pengemudi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode DEMATEL untuk mengetahui interaksi atau hubungan sebab akibat antara hambatan dan antar penggerak yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang paling berpengaruh dan perlu ditanggulangi adalah hambatan terkait kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah plastik di Indonesia yang masih belum optimal. Selain itu, penggunaan teknologi yang sederhana dan mudah dioperasikan menjadi faktor pendorong yang paling berpengaruh terhadap penerapan Pengelolaan Sampah Plastik Terpadu di Indonesia.
Plastic waste has become a national problem in Indonesia. This can be seen from the projection of the amount of plastic waste produced every year increasing. So to overcome this problem, a comprehensive, integrated, and integrated plastic waste management system is needed, and involves many stakeholders. This system is also known as Integrated Plastic Waste Management. However, in implementing a system there are several basic factors, namely the existence of incentives and obstacles that can affect the success of the system. Thus, this study aims to identify the driving factors and obstacles to the implementation of Integrated Plastic Waste Management in Indonesia. In addition, to conduct a more in-depth analysis, it is important to look at the interactions between obstacles and between drivers. Thus, this study uses the DEMATEL method to determine the interaction or causal relationship between obstacles and between existing drivers. The results of this study indicate that the most influential obstacles and need to be overcome are obstacles related to policies carried out by the Government and socialization regarding the management of plastic waste in Indonesia which is still not optimal. In addition, the use of technology that is simple and easy to operate is the most influential driving factor for the implementation of Integrated Plastic Waste Management in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayuda
"ABSTRACT
Kenaikan jumlah penduduk menyebabkan kenaikan jumlah limbah padat baik dari sektor perumahan, komersial, maupun industri. Limbah padat dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif BBA di industri semen dalam kegiatan co-processing, yaitu proses pemanfaatan limbah pada proses industri untuk diambil kembali energi dan sifat material yang berasal dari limbah. Penelitian yang menggunakan pendekatan eksperimental kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan limbah padat dengan melihat jenis, sumber, komposisi, kuantitas, kontinuitas, dan kualitas dari BBA, serta pengaruh pemanfaatan kombinasi BBA terhadap kualitasnya. Sampel BBA yang digunakan adalah serbuk gergaji, sekam padi, limbah kopi, RDF eksternal dan shredded AF yang diambil selama empat hari dalam dua minggu untuk diuji kualitasnya. Data hasil pengujian dan data sekunder dari PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP Tbk. dibandingkan dan digunakan sebagai dasar estimasi kadar energi dari kombinasi BBA. Dibuat empat variasi kombinasi BBA yang terdiri dari campuran sampel BBA dengan dasar komposisi saat ini dan kecenderungan perubahan komposisi yang mungkin terjadi. Dari empat variasi tersebut, variasi 4 yang terdiri dari 60 RDF eksternal, 20 shredded AF, 10 serbuk gergaji, 5 sekam padi, dan 5 limbah kopi menjadi variasi terbaik dengan kadar energi kotor pada kisaran 4.320-4.721 kkal/kg, kadar air 10,3, kadar abu 12,4, dan kadar volatil 69,6.

ABSTRACT
The increasing number of population leads to increasing amount of solid waste from residential, commercial, and industrial. Solid waste can be utilized as alternative fuel AF in cement industry in co processing activity, a process which utilizes waste in industrial processes to recover its energy and material properties derived from waste. This research uses quantitative experimental approach which aims to know the potential of solid waste utilization as AF by looking at its type, source, composition, quantity, continuity, and quality from AF, also to know how AF combination affects its quality. The AF samples used in this research consist of sawdust, rice husk, coffee waste, external RDF, and shredded AF. These samples were taken for four days in two weeks to get their quality tested. The primary data from test result and secondary data from PT Indocement Tunggal Prakarsa ITP Tbk. are compared and used as a basis for energy content estimation of AF combinations. Four variations of AF combinations are made with AF samples, which are determined according to its current composition and possible changes in composition. From four variations, variation 4 which consisted of 60 external RDF, 20 shredded AF, 10 sawdust, 5 rice husk, and 5 coffee waste, become the best variation with 4.320-4.721 kcal kg gross energy content, 10,3 moisture content, 12,4 ash content, and 69,6 volatile content."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbie Sundoyo
"Jumlah sampah plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Mikroplastik dapat berbahaya bagi satwa liar dan juga manusia. Pengolahan sampah plastik tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja tetapi harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan perencanaan yang terintegrasi. Peran sektor formal dan informal dalam pengolahan sampah plastik harus dikaji untuk mendapatkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Perlu dilakukan kajian suatu sistem yang dapat memberikan gambaran sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan kondisi pengolahan sampah plastik di Indonesia. Makalah ini memberikan model konseptual yang menyusun sistem pengelolaan sampah plastik saat ini. Aktor, aliran material, dan kebijakan divalidasi dan dievaluasi oleh praktisi. Dari temuan ini, pembuat kebijakan dapat menggunakan skema alternatif ini untuk meningkatkan pengelolaan sampah mereka.

The amount of plastic waste in Indonesia continues to increase every year in line with the increasing population and economic growth. Microplastics can be harmful to wildlife as well as humans. Plastic waste processing cannot be carried out by one party but must be carried out by all parties related to integrated planning. The role of the formal and informal sectors in the processing of plastic waste must be studied to obtain good and beneficial results for both parties. It is necessary to study a system that can provide an overview so that it can be used as a tool to describe the condition of plastic waste processing in Indonesia. This paper provides a conceptual model that composes the current system of plastic waste management. Actors, material flows, and policies are validated and evaluated by practitioners. From these findings, policymakers can use these alternative schemes to improve their waste management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arisman
"Peningkatan jumlah penduduk yang semakin besar di kota/kabupaten membawa dampak terhadap besarnya peningkatan jumlah timbulan sampah khususnya sampah plastik. Penelitian ini bertujuan memberikan usulan kebijakan dalam bentuk formulasi efektif dalam pengelolaan sampah plastik berkelanjutan di tingkat kota/kabupaten. kebijakan pengurangan penggunaan produk plastik sekali pakai di Kota Bandung dan Kabupaten Malang merupakan kebijakan yang paling prioritas dibandingkan dengan kebijakan pelarangan penggunaan produk plastik sekali pakai. Kebijakan yang efektif juga perlu melibatkan pemangku kepentingan yaitu konsumen/masyarakat dan produsen. Data tingkat keinginan untuk berpartisipasi masyarakat dan keinginan produsen untuk berpatisipasi dalam pengurangan sampah plastik akan lebih efektif apabila di berikan insentif. Respon masyarakat terhadap himbauan mengurangi sampah plastik dan menggunakan kembali plastik sangat positif, namun kemungkinan implementasinya akan menjadi lebih besar jika ada insentif yang diberikan oleh pemerintah. Pemilahan sampah di rumah tangga perlu didorong, guna meningkatkan efektifitas penanganan sampah plastik. Insentif fiskal perlu di berikan kepada produsen agar pengurangan sampah plastik oleh produsen lebih optimal dan berkelanjutan

The increasing population in cities and regencies has an impact on the amount of waste generation, especially plastic waste. This study aims to provide policy proposals in the form of effective formulations in sustainable plastic waste management at the city/district level. The policy of reducing the use of single-use plastic products in Bandung City and Malang Regency is the most priority policy compared to the policy of banning the use of single-use plastic products. Effective policies also need to involve stakeholders, namely consumers/communities and producers. Data on the level of willingness to participate in the community and the desire of producers to participate in reducing plastic waste will be more effective if incentives are given. The public's response to the call to reduce plastic waste and reuse plastic is very positive, but the possibility of implementation will be even greater if there are incentives provided by the government. Waste segregation in households needs to be encouraged, in order to increase the effectiveness of handling plastic waste. Fiscal incentives need to be given to producers so that the reduction of plastic waste by producers is more optimal and sustainable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariiq Nurfidani
"Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut sebesar
187,2 juta ton per hari setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton per hari pada
Tahun 2015. Plastik merupakan bahan penting yang masih dapat ditingkatkan
dalam Ekonomi Sirkular. Di negara berkembang khususnya Indonesia, pemulihan
sampah sangat tergantung pada kegiatan Sektor Informal, tetapi belum banyak
penelitian mengenai peran sektor informal dan kaitannya dengan Ekonomi Sirkular.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sektor Informal pengelolaan
sampah plastik khususnya Bandar terhadap Ekonomi Sirkular. Penelitian ini
dilakukan dengan teknik snowball sampling, hasilnya sektor informal yang berhasil
dipetakan sebanyak 29 Lapak dan 5 Bandar tersebar di Kota Depok, dengan
kemampuan daur ulang dan karakteristik mencerminkan sampel yang ada. Bandar
Pak Eno merupakan salah satu Pelaku Sektor Informal pengelolaan sampah plastik
terbesar di Kota Depok dimana dalam sehari mampu mengelola sampah plastik
sebanyak 1621,61 kg/hari sehingga mengurangi sampah plastik yang masuk ke
TPA Cipayung (daur ulang) sebesar 1,23% pada Tahun 2019. Bandar Pak Eno
mampu memperoleh keuntungan (hasil keuangan) dari proses pengelolaan sampah
plastik melalui kontribusinya dengan pemulihan material limbah plastik sebesar Rp
2.883.984,-/hari. Selain itu Bandar Pak Eno membuka lapangan kerja bagi 50
Lapak yang bekerja sama mengirimkan barangnya dan 20 Pekerja serta Penyedia
atau Supplier bagi 4 Pabrik atau Industri Daur Ulang. Peran Bandar Pak Eno sangat
berpengaruh dalam peningkatan Ekonomi Sirklular melalui pendekatan Dimensi
Bahan, Dimensi Ekonomi, dan Dimensi Sosial sebagai indikator Circular Economy
Index (CEI).

Indonesia is ranked second in the world as a producer of plastic waste to the sea,
amounting to 187,2 million tons per day after China, which reached 262,9 million
tons per day in 2015. Plastics are an important material that can still be improved
in a Circular Economy. In developing countries, especially Indonesia, waste
recovery is very dependent on informal sector activities, but there has not been
much research on the role of the informal sector and its relation to the Circular
Economy. This study aims to analyze the role of the informal sector in managing
plastic waste, especially the Dealers, in the circular economy. This research was
conducted by using snowball sampling technique, the result is that the informal
sector has been mapped as many as 29 Intermediates and 5 Dealers scattered in
Depok City, with the ability to recycle and reflect the existing sample
characteristics. Mr. Eno, as a dealers, is one of the biggest players in the informal
sector of plastic waste management in Depok City, where in a day he is able to
manage plastic waste as much as 1621,61 kg / day, thereby reducing plastic waste
that enters the Cipayung TPA (recycling) by 1.23% in 2019. Mr. Eno Dealers is
able to get benefits (financial results) from the plastic waste management process
through his contribution with the recovery of plastic waste materials of Rp.
2.883.984,-/day. In addition, Mr. Eno Dealers has created employment
opportunities for 50 stalls working together to deliver goods and 20 workers as well
as Providers or Suppliers for 4 Recyclers or User of Recycle Materials. The role of
Mr. Eno Dealers is very influential in increasing the Circular Economy through the
approaches of the Material Dimensions, Economic Dimensions and Social
Dimensions as indicators of the Circular Economy Index (CEI).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Adinda Novena Rasono
"Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, terdapat 20% diantara sampah yang dihasilkan merupakan sampah plastik. Maka dari itu, sehubungan dengan adanya pembangunan Ekowisata Citarik diperlukan adanya identifikasi timbulan dan komposisi sampah dari berbagai sumber di Desa Cibodas dan Padamukti, menyimulasikan pengelolaan sampah plastik dengan sistem dinamis dengan menggunakan aplikasi Vensim PLE, dan merencanakan sistem pengelolaan sampah plastik. Identifikasi timbulan dan komposisi dilakukan dengan sampling pada dua kategori sumber yaitu rumah tangga menengah ke atas dan bawah berdasarkan kelas ekonomi dan non-rumah tangga yaitu toko dan warung. Hasil dari identifikasi yang dilakukan yaitu timbulan sampah rumah tangga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yaitu 0,444 kg/orang/hari, menengah ke bawah 0,621 kg/orang/hari, toko 1,026 kg/unit/hari, dan warung 4,357 kg/unit/hari. Sampah plastik dengan komposisi HDPE, LDPE, PP dan PET memiliki persentase 8% dengan dengan timbulan terbesar oleh HDPE. Dilakukan 3 simulasi untuk mengetahui skenario paling efektif dalam pengelolaan sampah plastik yaitu kondisi eksisting, skenario 1, dan skenario 2 dengan tujuan menghindari penumpukan sampah pada sumber dan TPS. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, skenario 2 merupakan skenario yang paling efektif dengan tidak terdapat sampah tidak terkelola pada sumber dan sampah tidak terkelola di TPS. Dalam peningkatan pengelolaan sampah plastik di Desa Cibodas dan Padamukti diperlukan peningkatan kendaraan pengumpul dan frekuensi pengumpulan menjadi 3 hari sekali dengan 14 gerobak, 4 cator, 2 mobil pick up, dan 2 cator kecil. Kapasitas daur ulang sebesar 100% yaitu 422 kg/hari untuk pengepul dan 380 kg/hari untuk bank sampah. Perencanaan pewadahan berupa 20 liter per KK, toko dengan 10 liter per unit, dan warung dengan 42 liter per unit yang berjumlah 3 untuk sampah anorganik, organik, dan B3. Kapasitas TPS sesuai dengan kondisi eksisting yaitu 309 m2. Frekuensi pengangkutan menjadi satu minggu sekali dengan alat angkut dump truck bervolume 8 m3.

Based on data from the Ministry of Environment and Forestry in 2021, 20% of the waste produced is plastic waste. Therefore, in connection with the development of Citarik Ecotourism, it is necessary to identify the generation and composition of waste from various sources in Cibodas and Padamukti Villages, simulate plastic waste management with a dynamic system using the Vensim PLE application, and plan a plastic waste management system. Identification of generation and composition was carried out by sampling on two categories of sources, namely upper and lower middle class households based on economy class and non-households namely shops and stalls. The results of the identification carried out are household waste generation with middle to upper economic level, namely 0.444 kg/person/day, lower middle class 0.621 kg/person/day, shop 1,026 kg/unit/day, and stalls 4,357 kg/unit/day. Plastic waste with the composition of HDPE, LDPE, PP and PET has a percentage of 8% with the largest generation by HDPE. Three simulations were carried out to determine the most effective scenario in plastic waste management, namely the existing condition, scenario 1, and scenario 2 with the aim of avoiding the accumulation of waste at the source and TPS. Based on the simulations carried out, scenario 2 is the most effective scenario with no unmanaged waste at the source and unmanaged waste at the TPS. In improving the management of plastic waste in Cibodas and Padamukti villages, it is necessary to increase the collection vehicle and the frequency of collection to once every 3 days with 14 carts, 4 cators, 2 pick up cars, and 2 small cators. The recycling capacity is 100%, namely 422 kg/day for collectors and 380 kg/day for waste banks. Container planning consists of 20 liters per household, shops with 10 liters per unit, and stalls with 42 liters per unit, totaling 3 for inorganic, organic and B3 waste. TPS capacity in accordance with existing conditions is 309 m2. The frequency of transportation is once a week with a dump truck with a volume of 8 m3."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>