Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiana Primastuti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh determinasi aksesibilitas terhadap pengeluaran perkapita dan menganalisis determinan aksesibilitas keuangan rumah tangga. Adanya pengaruh dua arah antara aksesibilitas dan pengeluaran perkapita rumah tangga, menyebabkan penelitian harus diestimasi dengan pendekatan simultan. Dari hasil estimasi dapat diketahui bahwa keinginan rumah tangga untuk meningkatkan pengeluaran perkapitanya mendorong mereka untuk mengakses kredit baik itu secara umum, perbankan maupun program bantuan pemerintah, disisi yang lain adanya keterlibatan rumah tangga dalam mengakses kredit mendorong peningkatan pengeluaran perkapita.
Hasil ini menunjukkan bahwa antara pengeluaran perkapita dan aksesibilitas rumah tangga di pasar kredit memberikan pengaruh secara simultan. Determinan yang mempengaruhi keputusan rumah tangga berpartisipasi di pasar kredit, menunjukkan bahwa pendidikan masih menjadi kendala bagi rumah tangga untuk bisa berpartisipasi. Kendala ini juga yang menyebabkan rumah tangga pertanian enggan untuk mengakses kredit sekalipun itu adalah program bantuan dari pemerintah.

ABSTRACT
The purpose of this study to identify the effect of the determination of accessibility to expenditure per capita and analyze the determinants of household financial accessibility. The existence of two-way influence between accessibility and per capita household expenditure, causing research to be estimated with two-stage probit least squares approach. From the estimation results can be seen that the desire of households to increase expenditure per capita encourage them to access credit, either banking or government assistance programs. On the other hand the involvement of households in credit market, help them to increase their expenditure per capita.
These results indicate that the per capita expenditure and accessibility of households in the credit markets provide simultaneous influence. While the analysis of the determinants showed that education is still an obstacle for households to access financial institutions. This constraint also causes agricultural households are reluctant to access credit even if it is a government assistance program."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiana Primastuti
"Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh determinasi aksesibilitas terhadap pengeluaran perkapita dan menganalisis determinan aksesibilitas keuangan rumah tangga. Adanya pengaruh dua arah antara aksesibilitas dan pengeluaran perkapita rumah tangga, menyebabkan penelitian harus diestimasi dengan pendekatan simultan. Dari hasil estimasi dapat diketahui bahwa keinginan rumah tangga untuk meningkatkan pengeluaran perkapitanya mendorong mereka untuk mengakses kredit baik itu secara umum, perbankan maupun program bantuan pemerintah, disisi yang lain adanya keterlibatan rumah tangga dalam mengakses kredit mendorong peningkatan pengeluaran perkapita.
Hasil ini menunjukkan bahwa antara pengeluaran perkapita dan aksesibilitas rumah tangga di pasar kredit memberikan pengaruh secara simultan. Determinan yang mempengaruhi keputusan rumah tangga berpartisipasi di pasar kredit, menunjukkan bahwa pendidikan masih menjadi kendala bagi rumah tangga untuk bisa berpartisipasi. Kendala ini juga yang menyebabkan rumah tangga pertanian enggan untuk mengakses kredit sekalipun itu adalah program bantuan dari pemerintah.

The purpose of this study to identify the effect of the determination of accessibility to expenditure per capita and analyze the determinants of household financial accessibility. The existence of two-way influence between accessibility and per capita household expenditure, causing research to be estimated with two- stage probit least squares approach. From the estimation results can be seen that the desire of households to increase expenditure per capita encourage them to access credit, either banking or government assistance programs. On the other hand the involvement of households in credit market, help them to increase their expenditure per capita.
These results indicate that the per capita expenditure and accessibility of households in the credit markets provide simultaneous influence. While the analysis of the determinants showed that education is still an obstacle for households to access financial institutions. This constraint also causes agricultural households are reluctant to access credit even if it is a government assistance program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Putriani
"ABSTRAK
KPR Griya Monas merupakan salah satu fasilitas kredit yang ditawarkan oleh Bank DKI untuk pembelian hunian baru maupun bekas, pembelian ruko atau rukan, dan refinancing. Strategi kampanye komunikasi pemasaran terpadu KPR Griya Monas Bank DKI ?Rumah Sendiri? menekankan daya tarik emosional dan daya tarik rasional untuk meningkatkan kesadaran khalayak sasaran terhadap KPR Griya Monas Bank DKI. Dengan mengumpulkan data di pasar yang ada maka diharapkan terhimpun sebagai dasar pertimbangan untuk membuat suatu program perencanaan komunikasi terpadu untuk KPR Griya Monas Bank DKI. Di tengah pasar KPR yang persaingannya semakin ketat, hingga saat ini KPR Griya Monas belum menjadi Top of Mind di benak konsumen. Maka tujuan komunikasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran khalayak sasaran terhadap produk ini. Dengan biaya kampanye sebesar Rp11,736,322,400,00,!selama 5 bulan kampanye yang dimulai dari Januari hingga Mei 2016. Untuk itu kelancaran kampanye ini juga akan diawasi serta dievalusi untuk melihat bagaimana efektivitas kampanye ini.

ABSTRACT
Griya Monas housing loan is one of the credit facility that offered by Bank DKI whether for purchasing new or second residence, shophouse or home office and refinancing. Integrated marketing communication campaign strategy of Bank DKI Griya Monas housing loan "Rumah Sendiri" emphasizes on emotional and rational enticement to raise awareness of the target audience for the housing loan. By collecting the data in existing market, it is expected that the collected data becomes the basis to create an integrated marketing communication planning program for Bank DKI Griya Monas housing loan. In the midst housing loan's market which is getting strict, the Griya Monas housing loan hasn't became the top of mind on consumer's mind. So the purpose of this communication is to improve consumer's awareness about the product. With the amount of Rp 11,736,322,400 as the campaign cost, during 5 months of the campaign which is started from January to May 2016. Therefore, the campaign successful will also be monitored and evaluated to see the effectiveness of this campaign.
"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syafi`i
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Data yang digunakan dalam kajian empiris ini merupakan data runtun waktu triwulanan periode 1993:3 sampai dengan 2004:2 atau 44 observasi. Alat analisis yang digunakan adalah maximum likelihood estimation dengan switching regression.
Hasil estirnasi memberikan informasi bahwa seluruh variabel independen yang digunakan memiliki koefisien yang sesuai dengan hipotesis penelitian dan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap penawaran dan permintaan kredit.
Berdasarkan pengujian diketahui bahwa lambatnya pertumbuhan kredit perbankan setelah mengalami penurunan yang cukup tajam pada saat krisis moneter merupakan salah satu faktor yang menyebabkan proses pertumbuhan ekonomi belum dapat kembali pada tingkat sebelum krisis.
Sebelum krisis moneter, terdapat kecenderungan terjadinya ekses permintaan kredit (excess demand equilibria), yaitu realisasi kredit dipengaruhi oleh sisi penawaran. Ekses permintaan kredit ini tarjadi karena kondisi makro ekonomi cukup kondusif sehingga mendorong dunia usaha untuk mengajukan permintaan kredit, yang tidak diimbangi dengan penawaran kredit dalam jumlah yang sebanding. Sementara itu, mulai akhir 1999 s.d tahun 2004 terdapat kecenderungan terjadinya ekses penawaran kredit (excess supply equilibria), yang artinya realisasi kredit dipengaruhi oleh sisi permintaan. Ekses penawaran kredit ini antara lain dikarenakan tingginya suku bunga kredit yang diperhitungkan oleh perbankan dan kondisi nilai tukar yang belum stabil. Selain itu juga diketahui bahwa permintaan kredit lebih sensitif terhadap suku bunga dibandingkan dengan penawaran kredit.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Priambodo
"Skripsi ini membahas tentang Surat Edaran Tentang Kredit Pemilikan Rumah BRI (KPR-BRI), NOSE: S.09-DIR/ADK/02/2009 yang dibuat oleh Bank Rakyat Indonesia untuk menjaring calon debitur yang akan mangajukan permohonan Kredit Pemilikan Rumah agar terhindar dari resiko yang terjadi dan wanprestasi yang terjadi setelah Kredit Pemilikan Rumah diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesa telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari resiko yang terjadi seperti wanprestasi yang dapat terjadi seperti seleksi calon debitur yang mengajukan permohonan Kredit Pemilikan Rumah. Hanya yang dianggap mampu untuk membayar kredit saja yang diberikan BRI. Pada kenyataannya resiko seperti wanprestasi tidak dapat dihindari baik itu resiko bisnis maupun resiko non bisnis.

This Paper is arguing about Letter of Promotional of BRI?s Housing Credit Property (KPR-BRI), NOSE : S.09-DIR/ADK/02/2009 which issued by Bank Rakyat Indonesia to attract future debitor who is submitting a Housing Credit Property Proposals in order to avoid from possibly risk of one-up-manship occurred after the credit is given by Bank Rakyat Indonesia.
The result of this research shows that Bank Rakyat Indonesia has done the best to avoid such a possibly risk as one-up-manship occurred namely by selecting future debitor who has submitted the proposals. BRI shall provide a credit to those who is consider able to pay the credit. As a matter of fact either business risk or non business risk is inevitable for one-up-manship.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S24732
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gross, Irma H.
New York, N.Y. : Appleton-Countury Crofts, 1954
647 GRO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deniawan Susanto Djaman
"Krisis ekonomi tahun 1997-1998 telah memberikan banyak pelajaran khususnya kepada industri perbankan, bahwa ternyata kredit-kredit yang disalurkan kepada segmen usaha kecil relatif lebih mampu bertahan dari pada kredit korporasi. Pengalaman tersebut mendorong perbankan nasional lebih memilih untuk memasarkan kredit produktif ke segmen usaha kecil dari pada ke segmen korporasi.
Menyadari hal itu, sejak tahun 1996 BNI mulai memperbaiki portfolio kreditnya dari dominasi kredit segmen korporasi, menjadi berimbang antara kredit kepada segmen korporasi dengan non-korporasi (segmen usaha kecil, syariah dan konsumen). Rencana BNI merubah strateginya dengan memperbaiki portfolio kredit ke segmen usaha kecil, ternyata diikuti pula oleh seluruh perbankan nasional. Bentuk persaingan pada industri perbankan di Indonesia terbelah menjadi 2 besaran utama, yaitu: Persaingan Suku Bunga Kredit dan Persaingan Non-Suku Bunga Kredit.
Tesis ini mencoba meneliti sejauh mana pengaruh faktor suku bunga kredit usaha kecil BNI dan faktor-faktor lain seperti: faktor suku bunga kredit usaha kecil bank-bank pesaing, PDB (harga berlaku) Indonesia dan beberapa variabel kebijakan (dummy), terhadap perkembangan outstanding kredit dan rasio outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI.
Penelitian tesis menggunakan data triwulanan untuk periode 1999 - 2004. Ruang lingkup penelitian mencakup pembagian data nasional, meliputi data Total Outstanding Kredit dan Rasio Outstanding Kredit Non-Lancar Kredit Usaha Kecil BNI terhadap Total Outstanding Kredit Usaha Kecil BNI.
Metodologi penelitian tesis ini berdasarkan studi literatur, serta penelitian data sekunder yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan model ekonometrika. Selanjutnya data diolah berdasarkan model ekonometrika yang dibantu pengolahan datanya dengan menggunakan perangkat lunak "Eviews"versi 3.1.
Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa suku bunga kredit usaha kecil BNI berpengaruh negatif dan PDB (harga berlaku) Indonesia berpengaruh positif terhadap outstanding kredit usaha kecil BNI, dengan besaran parameter keduanya bersifat elastis. Kebijakan pembentukan Sentra Kredit Kecil (SKC) BNI berdampak terhadap penurunan outstanding kredit usaha kecil BNI. Outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI dipengaruhi secara signifikan, baik oleh faktor Suku Bunga Kredit Usaha Kecil BNI dan Produk Domestik Bruto (PDB harga berlaku) Indonesia dengan arah pengaruh positif, serta besaran pengaruh kedua faktor tersebut bersifat inelastis. Kebijakan Bank Indonesia mencabut peraturan yang mewajibkan perbankan nasional menyalurkan sebagian portfolio kreditnya kepada kredit usaha kecil (PBI No.3/2/PBI/2001, Tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil, tgl. 1 ]anuari 2001), berdampak terhadap penurunan rasio outstanding kredit non-lancar kredit usaha kecil BNI."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Mujadid Holidy
"Menurut Undang-Undang No.10/1998 yang menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya. Namun sejauh ini pihak perbankan nasional belum begitu faham akan pentingnya pemilihan segmentasi kredit yang akan diberikan kepada masyarakat terhadap profitabilitas perusahaan.
Oleh karena itu, rumusan pokok masalah yang dibahas dalam tesis ini adalah sejauh mana pengaruh segmentasi kredit domestik dan luar negeri terhadap profitabilitas perusahaan dalam hal ini PT.BANK BNI' 46 Tbk Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian diolah, disajikan selanjutnya dianalisis. Dalam menganalisis pengaruh segmentasi kredit terhadap profitabilitas tersebut, penulis menggunakan uji statistik regresi korelasi linier berganda dimana dalam melakukan pengujiannya penulis menggunakan program komputer Statistika SPSS (Statistical Product and Services Solutions) versi 10.0.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa Profit Margin dalam negeri menghasilkan angka 0,979 dimana penyaluran kredit dalam negeri terserap lebih banyak ke segmen pasar middle. Profit Margin luar negeri menghasilkan angka 0,977 dimana dalam penyaluran kreditnya terserap dalam segmen pasar retail. Sehingga jika digabungkan antara Profit Margin dalam dan luar negeri menghasilkan angka 0,996 yang tentunya terserap ke segmen pasar Wholesale.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa penyaluran kredit dalam negeri lebih menguntungkan jika diarahkan ke segmen pasar middle. Sedangkan penyaluran kredit di luar negeri sebaiknya lebih disalurkan ke segmen pasar retail.
Adapun saran yang dapat diberikan penulis agar kebijaksanaan pemberian kredit dalam negeri pada masa krisis ini lebih difokuskan kepada segmen kredit middle dan retail yang memberikan kontribusi positif terhadap profitabilitas dibandingkan segmen kredit wholesale yang memberikan kontribusi negatif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan Adi Nugroho
"ABSTRAK
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kepemilikan rumah dan level jaringan sosial sebuah keluarga. Selain itu juga terdapat beberapa bukti empiris yang menunjukan bahwa jaringan sosial memiliki efek yang signifikan terhadap kesempatan keluarga untuk memperoleh pinjaman usaha. Oleh karena itu sangat memungkinkan adanya korelasi secara tidak langsung antara kepemilikan rumah dan kesempatan sebuah keluarga untuk mendapatkan kredit usaha dimana hubungan tersebut dimediasi oleh tingkat jaringan sosial yang dimiliki keluarga tersebut. Dengan menggunakan metode mediation analysis kami akan menginvestigasi hubungan antara kepemilikan rumah, jaringan sosial dan kesempatan keluarga untuk memperoleh bantuan keuangan untuk usaha. penelitian ini difokuskan pada keluarga yang penghasilan utamanya berasal dari kegiatan usaha enterpreneur dan tinggal di wilayah perkotaan. Temuan utama dari penelitian ini adalah terdapat korelasi yang positive dan signifikan antara kepemilikan rumah dan level jaringan sosial sebuah keluarga sedangkan keluarga yang mempunyai tingkat jaringan sosial yang lebih tinggi akan lebih berpeluang untuk memperoleh kredit usaha. Hasil dari mediation analysis menunjukan lebih kurang 37 korelasi antara kepemilikan rumah dan peluang keluarga untuk menerima pinjaman usaha dimediasi oleh tingkat jaringan sosial.

ABSTRACT
From the prior studies it can be concluded that relationship between homeownership and social network is inevitable. Moreover, there are some empirical evidences promote the significant effect of family network on the credit access. Therefore, it is highly likely that homeownership has impact on the opportunity of household to obtain business credit through the social network. Using mediation analysis this paper would like to investigate the relationship between homeownership, network and the opportunity of household to obtain business credit in Indonesia. This research focus on household that their main income came from business activities entrepreneur and they live in the urban area. The main finding of this study is homeownership has positive and significant correlation on the household rsquo s network furthermore household with higher social network more likely to get better opportunity to obtain finance loan. In addition, mediation analysis shows that approximately, 37 the correlation between homeownership and the probability to get business credit is mediated by social network."
2016
T47501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ponco Prawoko
"Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah kredit yang bertujuan membantu masyarakat yang memerlukan rumah untuk dapat membeli rumah dengan fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Tabungan Negara. Pemberian KPR sebagaimana dalam pemberian kredit perbankan terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitor. Persyaratan terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha calon debitor harus dipenuhi. Di dalam KPR biasanya yang dijadikan jaminan adalah berupa jaminan pokok, yaitu rumah yang dibeli dengan KPR beserta tanahnya. Untuk menjamin dan kepastian pelunasan utang debitor, maka dilakukan pengikatan jaminan terhadap rumah dan tanah obyek KPR. Bentuk lembaga pengikatan jaminan yang yang kuat adalah Hak Tanggungan, yang mempakan satu-satunya lembaga hak jaminan atas tanah sejak berlakunya Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah. Masalah yang sering teijadi dalam pemberian KPR adalah todit macet, dimana debitor cidera janji dalam membayar kembali utangnya sesuai dengan yang dipeijanjikan. Di dalam masalah kredit macet biasanya BTN akan berusaha agar debitor masih dapat membayar angsurannya, dan apabila ternyata sama sekali tidak dapat meneruskan pembayaran angsuran, rumah beserta tanah tersebut akan diserahkan kepada pembeli lain yang bersedia meneruskan kreditnya atau akan dilakukan eksekusi benda obyek jaminan KPR melalui pelelangan umum."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
S20680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>