Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karatoruan Angelique Steffanie
"[ABSTRAK
Komedi situasi (sitcom) merupakan salah satu bentuk tayangan di televisi yang berusaha
menampilkan potret realita sosial. Meskipun berakar dari fakta dan kondisi masyarakat,
komedi situasi juga merekonstruksi paradigma audiens dengan representasi yang
disuguhkan dalam bentuk audio sekaligus visual.
Tetangga Masa Gitu sebagai sebuah sitcom baru berusaha menampilkan sosok perempuan
Indonesia yang baru dan berbeda dengan stereotipe konvensional. Tetapi di saat yang sama,
terdapat bagian dari identitas lama yang masih dipertahankan. Hal ini menunjukkan adanya
sebuah ideologi yang mendasari representasi tersebut dan berusaha dikukuhkan. Melalui
tesis ini, penulis melihat sebuah redefinisi yang semu dari sosok perempuan yang digagas
dalam episode-episode sitcom ini.
Teori Representasi digunakan untuk meninjau dialog-dialog dan cuplikan adegan dalam
tayangan Tetangga Masa Gitu dan menunjukkan proses redefinisi identitas perempuan.
Tesis ini mencoba memberikan pemahaman akan representasi dalam televisi yang
meskipun berubah, akan selalu terhubung dengan akar identitas sebuah masyarakat.

ABSTRACT
Situation comedy (Sitcom) is one kind of television show presenting snapshots of a society.
Eventhough it is based on fact and social conditions, a sitcom also reshapes its audiences?
paradigm through audio & visual representations showed in it.
As a new sitcom, Tetangga Masa Gitu is trying to present a new model of Indonesian
women, which differs from the conventional stereotypes. However, there are parts of the
old identity that emerge in the sitcom. It shows that there is this one form of ideology
constructing the way this sitcom represents women. In this research, the aim is to see the
false redefinition on women narrated in episodes of this sitcom.
Theory of representation is used to analyze dialogues and screenshots, and identify the
process of redefining women?s identity. This thesis attempt to provide understanding upon
representations in television which tends to change, yet is always connected to its root in
social identity.;Situation comedy (Sitcom) is one kind of television show presenting snapshots of a society.
Eventhough it is based on fact and social conditions, a sitcom also reshapes its audiences’
paradigm through audio & visual representations showed in it.
As a new sitcom, Tetangga Masa Gitu is trying to present a new model of Indonesian
women, which differs from the conventional stereotypes. However, there are parts of the
old identity that emerge in the sitcom. It shows that there is this one form of ideology
constructing the way this sitcom represents women. In this research, the aim is to see the
false redefinition on women narrated in episodes of this sitcom.
Theory of representation is used to analyze dialogues and screenshots, and identify the
process of redefining women’s identity. This thesis attempt to provide understanding upon
representations in television which tends to change, yet is always connected to its root in
social identity., Situation comedy (Sitcom) is one kind of television show presenting snapshots of a society.
Eventhough it is based on fact and social conditions, a sitcom also reshapes its audiences’
paradigm through audio & visual representations showed in it.
As a new sitcom, Tetangga Masa Gitu is trying to present a new model of Indonesian
women, which differs from the conventional stereotypes. However, there are parts of the
old identity that emerge in the sitcom. It shows that there is this one form of ideology
constructing the way this sitcom represents women. In this research, the aim is to see the
false redefinition on women narrated in episodes of this sitcom.
Theory of representation is used to analyze dialogues and screenshots, and identify the
process of redefining women’s identity. This thesis attempt to provide understanding upon
representations in television which tends to change, yet is always connected to its root in
social identity.]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T43267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldi Safitra
"Komedi merupakan pilihan hiburan populer yang memiliki banyak penggemar. Selain menghibur, komedi juga rentan dengan masalah ketersinggungan. Komedi sebagai seni pertunjukan yang objeknya bersifat universal sering kali membawakan topik-topik yang sensitif. Teori humor superior menjelaskan bahwa tawa muncul dari rasa superior terhadap objek komedi, sehingga objek komedi dipandang rendah. Namun komedian sering kali berlindung dengan pembenaran teori kognitifif komedi yang menyatakan bahwa dibutuhkan kesadaran bahwa komedi adalah pertunjukan hiburan, sehingga penampilan komedi hanya dapat dilihat dalam konteks tujuannya menghibur. Penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara komedi sebagai hiburan dan validitas ketersinggungan sebagai respons terhadap komedi. Penelitian ini juga berusaha menjelaskan tanggung jawab komedian terhadap komedinya. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa komedian bebas menampilkan komedi tentang apapun, jika hanya jika, komedian tersebut mampu bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang disebabkan komedinya. Komedian juga secara moral harus terbuka terhadap tanggapan yang diberikan terhadap komedinya.

Comedy is a popular entertainment that has a large fans. Besides being entertaining, comedy is also prone to the problem of offense. Comedy as a performing art with universal object often presents sensitive topics. The theory of superior humor explains that laughter arises from a sense of superiority of the object of comedy, so that the object of comedy is looked inferior. However, comedians often take refuge in the justification of the cognitive theory of comedy which states that it takes awareness that comedy is an entertainment, so that comedy performances can only be seen in the context of its purpose to entertain. This research trying to explain the relationship between comedy as entertainment and the validity of offending as a response to comedy. This research also tries to explain the comedian's responsibility towards his comedy. From the results of the analysis, it was found that comedians are free to present comedy about anything, as long as, the comedian is able to take responsibility for the consequences caused by his comedy. Comedians must also be morally open to the responses given to their comedies."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiya Dwi Madyananda
"ABSTRAK
Perubahan gaya hidup masyarakat kelas menengah-urban dipengaruhi oleh stimul visual-audio yang intens. Tayangan televisi, sebagai salah satu stimul, merupakan media representasi dunia nyata yang membentuk persepsi penonton melalui pengalaman visual. Penggambaran dunia tesebut dilakukan dengan menggunakan bahasa ruang yang dapat dilihat, dirasakan dan dimaknai oleh penonton. Ruang dibahasakan dengan menggunakan tanda-tanda berupa elemen-elemen ruang yang merujuk pada realita. Dengan desain set, tanda-tanda diorganisasikan sehingga dapat membangun dan memperkuat persepsi penonton terhadap representasi kelas menengah urban pada tayangan televisi.

ABSTRACT
The change of Urban-Middle class lifestyle is influenced by intentionally visual-auditory stimuls. The television shows, as one of the stimulation, is a media representation of the real world that create audience?s perception through the visual experience. The representation of that world using the language of space which can be seen, felt and interpreted by the audience. The language of space using signs like space elements which are refer to reality. With the set design, the signs are organized until could build and strengthen the audience's perception towards representation of the urban middle class on the telivision shows.
"
2016
S63450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Eko Mawarid
"ABSTRAK
Bekasi merupakan kota yang tumbuh karena adanya aktivitas kota Jakarta.
Awalnya Bekasi berbasis agraris kemudian berubah menjadi modern. Banyak cara
orang Bekasi mengungkapkan pandangannya terhadap suatu tempat, salah satunya
dengan stand up comedy. Melalui seni komedi orang dapat menyalurkan perasaan,
keresahan, kegelisahan, kecintaan, dan berbagai macam perasaan lainnya secara
jujur karena tiap manusia memiliki sense of place. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui identitas tempat berdasarkan materi stand up comedy tentang
Bekasi. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan metode hermeneutika Paul
Ricouer. Berdasarkan keresahan comic yang menjadi narasumber, mereka
menggambarkan Bekasi sebagai wilayah yang kurang maju jika dibandingkan
Jakarta. Hal ini terjadi karena Bekasi merupakan bagian “pinggiran” dari Jakarta
dan para comic yang menjadi narasumber adalah mereka yang dibesarkan di
Bekasi, mengikuti perkembangan Bekasi, dan menganalogikannya dengan
perubahan yang terjadi di Jakarta. Tempat-tempat yang disebutkan dalam materi
komedi adalah tempat yang memiliki perspektif sosial bagi comic. Comic lebih
banyak memberikan makna berkonotasi negatif sebagai identitas tempat tentang
Bekasi dan identitas tersebut banyak menggunakan kiasan “jauh”, “norak”, dan
kondisi perdesaan.

ABSTRACT
Bekasi is a city that is growing due to Jakarta‟s activities. Initially, Bekasi is an
agrarian based town that changed into a modern city. People of Bekasi can
express their opinion about Bekasi in many ways and one of them is a stand-up
comedy. Through the art of comedy people can convey honestly about their
worries, anxiety, love, and many other feelings. The reason is every human being
has a sense of place of a place they‟ve known well. The purpose of this study is to
figure Bekasi‟s identity of place based on stand-up comedy materials about
Bekasi. This study uses qualitative research methods and hermeneutic Paul
Ricouer methods. Based on the restlessness of the comics, they describe Bekasi is
not great as other places, especially Jakarta. This thing happened because Bekasi
is a part of Jakarta‟s suburban area and the comics are they who grew up in
Bekasi, following the development of Bekasi, and compare with the changes that
happened in Jakarta. Places that mentioned in comedy material is a place that has
a social perspective for comics. The comics often used negative connotation
words as Bekasi‟s place identity and those words are “unreachably far”, “naff”,
and “rural condition”."
Universitas Indonesia, 2014
S54944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Bekasi merupakan kota yang tumbuh karena adanya aktivitas kota Jakarta.
Awalnya Bekasi berbasis agraris kemudian berubah menjadi modern. Banyak cara
orang Bekasi mengungkapkan pandangannya terhadap suatu tempat, salah satunya dengan stand up comedy. Melalui seni komedi orang dapat menyalurkan perasaan,
keresahan, kegelisahan, kecintaan, dan berbagai macam perasaan lainnya secara jujur karena tiap manusia memiliki sense of place. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identitas tempat berdasarkan materi stand up comedy tentang Bekasi. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan metode hermeneutika Paul Ricouer. Berdasarkan keresahan comic yang menjadi narasumber, mereka
menggambarkan Bekasi sebagai wilayah yang kurang maju jika dibandingkan Jakarta. Hal ini terjadi karena Bekasi merupakan bagian “pinggiran” dari Jakarta dan para comic yang menjadi narasumber adalah mereka yang dibesarkan di Bekasi, mengikuti perkembangan Bekasi, dan menganalogikannya dengan perubahan yang terjadi di Jakarta. Tempat-tempat yang disebutkan dalam materi komedi adalah tempat yang memiliki perspektif sosial bagi comic. Comic lebih
banyak memberikan makna berkonotasi negatif sebagai identitas tempat tentang Bekasi dan identitas tersebut banyak menggunakan kiasan “jauh”, “norak”, dan kondisi perdesaan., Bekasi is a city that is growing due to Jakarta‟s activities. Initially, Bekasi is an agrarian based town that changed into a modern city. People of Bekasi can express their opinion about Bekasi in many ways and one of them is a stand-up comedy. Through the art of comedy people can convey honestly about their worries, anxiety, love, and many other feelings. The reason is every human being has a sense of place of a place they‟ve known well. The purpose of this study is to figure Bekasi‟s identity of place based on stand-up comedy materials about
Bekasi. This study uses qualitative research methods and hermeneutic Paul Ricouer methods. Based on the restlessness of the comics, they describe Bekasi is not great as other places, especially Jakarta. This thing happened because Bekasi is a part of Jakarta‟s suburban area and the comics are they who grew up in Bekasi, following the development of Bekasi, and compare with the changes that happened in Jakarta. Places that mentioned in comedy material is a place that has a social perspective for comics. The comics often used negative connotation
words as Bekasi‟s place identity and those words are “unreachably far”, “naff”, and “rural condition”.]"
Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ainul Mardliyah
"Pokok bahasan penelitian ini adalah humor absurd dalam stand up comedy Indonesia. Tesis ini bertujuan menjelaskan humor absurd dari perspektif semantik-pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah materi-materi stand up comedy yang disampaikan oleh tiga komika absurd Indonesia, yaitu Indra Frimawan, Bintang Timur, dan Heri Horeh. Analisis dilakukan dengan cara menentukan tuturan mana yang menjadi punchline dan dikelompokkan berdasarkan strategi permainan bahasa yang digunakan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori praanggapan Yule (1996), teori stand up comedy Papana (2016), dan teori permainan bahasa Wittgenstein (1953). Hasil dari penelitian ini adalah strategi permainan bahasa pada humor absurd dalam stand up comedy Indonesia dibagi ke dalam 12 bentuk, yaitu polisemi, homonimi, homofon, sinonimi, substitusi bunyi, paragog, hiperbola, metafora, ironi, personifikasi, gimik, dan nonsense.

The subject of this research is absurdist humor in Indonesian stand up comedy. This research aims to explain absurdist humor from a semantic-pragmatic perspective. Data was taken from stand up comedy materials delivered by three Indonesian absurd comics, namely Indra Frimawan, Bintang Timur, and Heri Horeh. The analysis is carried out by determining which utterances are the punchlines and grouping them based on the language game strategy that is used. The theories used in this research are Yule's presupposition theory (1996), Papana's stand up comedy theory (2016), and Wittgenstein's language game theory (1953). The results of this study indicate 12 forms of language game strategies in Indonesian absurd stand up comedy, namely polysemy, homonymy, homophone, synonymy, sound substitution, paragog, hyperbole, metaphor, irony, personification, gimmick, and nonsense."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Husin Ali
Jakarta: Inti Sarana Aksara, 1985
959.5 HUS r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Alamin
"Di dalam khazanah kesusastraan dunia, terutama di Rusia Anton Pavlovich Chekhov dikenal sebagai cerpenis, namun demikian ia lebih dikenal sebagai seorang dramaturg di luar negeri Chekhov telah memberikan warna tersendiri bagi kepengarangan kesusastraan Rusia 19. Kebun Ceri adalah sebuah drama komedi yang merupakan karya terakhir yang pernah ditulis Chekhov; menggambarkan sebuah situasi di mana sedang terjadi suatu perubahan dalam kehidupan sosial yang menyiratkan suatu kebangkitan dari sebuah cita-cita yang telah runtuh.
Skripsi ini bertujuan menganalisis komedi ini melalui unsur tokoh dan penokohan, yang sekaligus menggambarkan sejauh manakah unsur-unsur yang tersirat tentang kondisi sosial yang bersangkutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ia adalah deskripsi dan analisis. Chekhov secara halus menggambarkan runtunan masalah dari suatu kondisi sosial pada masa berakhirnya zaman semi feodal tuan tanah pemilik perkebunan di Rusia. Adapun karya ini merupakan tonggak batas waktu di mana peralihan sedang terjadi. Chekhov menggambarkan tentang kehidupan yang penuh harapan dan mengucapkan selamat tinggal pada masa yang baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Harianto
"Komedi Jepang mengenal berbagai format komedi lokal, salah satunya adalah manzai. Manzai merupakan bagian dari komedi stand-up, hanya saja manzai ditampilkan oleh dua komedian. Sebagai bagian dari komedi stand-up, manzai memiliki potensi sebagai perwujudan humor absurd. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis humor absurd dalam komedi Jepang melalui studi kasus pertunjukan manzai. Manzai yang menjadi objek analisis adalah dua pertunjukan dari duo manzai Downown dan dua lagi dari duo manzai Milk Boy. Data yang digunakan diubah ke dalam bentuk teks. Hasil penelitian ini menemukan bahwa humor absurd dalam manzai diciptakan melalui kontras antar gagasan yang menimbulkan rasa ketidaksesuaian pada penonton. Rasa ketidaksesuaian tersebut selanjutnya berubah menjadi tawa penonton. Realisasi humor absurd dilakukan melalui penggunaan boke (lelucon) dan tsukkomi (sanggahan) secara efekif

In Japan, there are various local comedy formats, one of which is manzai. Manzai is a part of the stand-up comedy format, however, manzai is performed by two comedians. As a part of stand-up comedy, manzai has potential as an embodiment of absurd humor. This research aims to analyze absurd humor in Japan’s comedy through a case study of manzai. Manzai routines that are chosen for this research consists of two routines by Downtown and two routines by Milk Boy. The chosen data is converted into text. The results of this research find that absurd humor in manzai is conceived through a contrast between concepts which raises incongruity in the audience. Incongruity then raises laughter in the audience. Realization of absurd humor is achieved through the effective use of boke and tsukkomi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Azizah
"Dark comedy atau komedi gelap dalam serial animasi sering digunakan untuk menjelaskan atau menyampaikan pernyataan tentang masalah serius sehingga kebanyakan orang dewasa dapat lebih mudah terhubung daripada anak-anak karena orang dewasa adalah audiens target untuk jenis genre ini di dunia produksi animasi. Seringkali genre komedi gelap dalam suatu seri mencakup masalah serius, seperti kematian, kelaparan, dan bahkan dogmatisme keagamaan dalam masyarakat. Dalam Moral Orel (2005-2008), sindiran tentang masalah keagamaan dibangun berdasarkan bagaimana karakter menunjukkan perilaku menyimpang yang bertentangan sebagai seorang pria penganut agama Kristen yang berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sembari menahan nafsu pribadinya. Dengan menerapkan analisis tekstual dan pendekatan psikoanalisis Freud, makalah ini menyimpulkan bahwa karakter Clay Puppington dalam Moral Orel (2005-2008) digunakan untuk menunjukkan dengan cara satir bagaimana seorang individu berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sambil menahan nafsu pribadinya.

Dark comedy in animation series has been frequently utilised to explain or make a statement about serious subjects so that most adults could relate to them more quickly than children because adults are the target audience for this type of genre in the animation production world.  Many times, the genre of dark comedy in one series covers serious subjects, such as death, famine, and even religious dogmatism in society. In Moral Orel (2005-2008), a satire on a religious issue is built upon how a character demonstrates a contradicting deviant behavior as a Christian man who struggles to maintain Christian altruistic values while at the same time represses his self-indulgent gratification. Applying textual analysis and Freud’s psychoanalytical approach, this paper concludes that the character Clay Puppington in Moral Orel (2005-2008) is used to show in a satirical way how one struggles to maintain Christian altruistic values while repressing self-indulgence gratification."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>