Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Dwi Hastuty
"ABSTRAK
Banyak pandangan yang mengatakan bahwa perdagangan intra industri hanya
terjadi antar sesama Negara maju. Walaupun demikian, tesis ini menunjukkan
bahwa perdagangan intra industri juga terjadi antara Negara maju dan Negara
berkembang, pun antar sesama Negara berkembang. Selain itu, tesis ini juga
menunjukkan faktor yang berpengaruh dalam perdagangan intra industri, terutama
faktor foreign direct investment (FDI). Data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah data perdagangan dua digit dalam nomenklatur ISIC untuk
periode 1991-2012 antara Indonesia-kelompok Negara OECD dan Indonesiakelompok
Negara non OECD.
Data perdagangan tersebut kemudian dikalkulasi sehingga diperoleh nilai
share dari perdagangan intra industri antara dua pihak tersebut diatas yang
dinyatakan dalam indeks Grubel-Lloyd. Selanjutnya, dengan menggunakan tehnik
regresi data panel, diketahui bahwa FDI dan trade openness mempengaruhi
perdagangan intra industri antar Negara tersebut diatas. Namun, perbedaan nilai
PDB dan trade balance memiliki pengaruh yang berbeda dalam perdagangan intra
industri antara Indonesia-kelompok Negara OECD dan Indonesia-kelompok
Negara Non-OECD.

ABSTRACT
Although there is a view that saying intra industry trade only occurs among
the developed countries, this research paper has showed that intra industry trade
pattern also arises between developed and developing countries, also between
developing and developing countries. By using the trade data in two digit level of
ISIC nomenclature at six manufacture sectors during 1991-2012, the share of intra
industry pattern can be calculated and presented in GL index.
Overall, the GL index of Indonesia-OECD countries’ trade indicated a higher
level compared with the GL index of Indonesia-non OECD countries’ trade. To be
more specific, the GL index of Indonesia-OECD countries was increasing overtime
at capital-intensive sectors whereas the GL index of Indonesia-non OECD countries
was rising at labor-intensive sectors. The driving factors that influencing the shares
of intra industry trade within these countries were varied. Among the FDI, GDP
differences, trade balance and openness variables, the significant variables that
were affecting the GL index either in the trade with OECD or non OECD countries
were FDI at time t-1 and openness. The other two variables were having different
significances in affecting the GL Index."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Nuriry Sadat
"Thesis ini menggunakan metode data panel untuk melihat dampak ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap Perdagangan Intra-Industri (IIT) Indonesia-China untuk produk tekstil. IIT diukur menggunakan indeks Grubel dan Lloyd dan akan didekomposisi menjadi IIT horizontal, IIT Vertikal Bawah, dan IIT Vertikal Atas. Berbeda dengan kebanyakan penelitian empiris sebelumnya, penelitian ini menemukan bahwa perjanjian tersebut secara signifikan berdampak negatif terhadap IIT horizontal, IIT vertical bawah , dan IIT vertical atas. Studi ini juga mengidentifikasi faktor-faktor penentu IIT lainnya sebagai variabel terkontrol, seperti kesenjangan ukuran ekonomi, keterbukaan perdagangan, ketidakseimbangan perdagangan, dan kondisi COVID-19. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan ukuran ekonomi secara signifikan meredam IIT horizontal dan IIT vertikal bawah. Lebih lanjut, meningkatnya ketidakseimbangan perdagangan tampaknya menurunkan semua jenis IIT. Sementara itu, keterbukaan perdagangan meningkatkan IIT Horizontal, IIT Vertikal Bawah, dan IIT Vertikal Atas. Kondisi COVID-19 juga menyebabkan keterlibatan LVIIT dan UVIIT.

This thesis assesses the ASEAN-China free trade area's impact on Indonesia-China intra-industry trade for textile products, using the panel data method. The Intra-industry Trade (IIT) is measured using the Grubel and Lloyd index and will be decomposed into horizontal IIT, Lower Vertical IIT, and Upper Vertical IIT. Unlike most previous empirical studies, this article estimates that the agreement negatively and significantly affects the horizontal, lower side of vertical IIT and upper side of vertical IIT. This study also identifies other IIT determinants as a controlled variable, such as the economic size gap, trade openness, trade imbalance, and COVID-19 conditions. The result indicates that the differences in economic size significantly dampen the horizontal IIT and lower-vertical IIT. Furthermore,  the increased trade imbalance seems to decrease all IIT types. Meanwhile, trade openness is found to enhance horizontal IIT, Lower Vertical IIT, and Upper Vertical IIT. The COVID-19 condition also leads to LVIIT and UVIIT engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wasono Mulat
"Pada saat inj Indonesia dengan Australia sedang melakukan studi kelayakan terhadap perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara. Oleh karena Penelitian ini sangat penting yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi perdagangan antara Indonesia dengan Australia pada produk manufaktur dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia seperti derajat keterbukaan perdagangan dari mitra dagang, besarnya investasi langsung dari Australia di Indonesia pada sektor manufaktur, trade balance serta perbedaan income kedua negara, kemudian menggunakan dummy variabel keikutsertaan menjadi anggota Asia Pacific Economic Comperation (APEC) dan dummy variabel krisis keuangan Asia yang terjadi 1997. Periode penelitian lni adalah dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2007 dengan menggunakan data ekspor /impor total sektor manufaktur, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian dengan data time series dan mengunakan regresi Ordinary Leas/ Square (OLS). Kesimpulan yang didapat bahwa dernjat keterbukaan negara Australia berpengaruh Positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia. Untuk mengurangi hambatan perdagangan. persetujuan perjanjian ekonomi seperti pada APEC berpengaruh positif dan signifikan terhadap perdagangan intra-industri produk manufaktur antara Indonesia dengan Australia.

In the present time, Indonesia and Australia are studying feasibility test for free trade aggrement This paper discusses about intra-industry trade between lndonesia and Australia, especially manufacture product The objectives of this paper are (a) describe situation in Indonesia and Australia trade in Manufacture product and (b) analysis some factors that influences Indonesia and Australia intra industry trade manufacture product and highligt to main variabel for example degree of openness trade of furtner trade, direct invesment from Australia in Indonesia for the manufacture sector, trade balance and defferensiation income in both countries. Beside that. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) and financial crisis are uses as dummy variable to support in policy analysis. The analysis uses the equation regression Ordinary Least Square (OLS) approach, employing time series data for the periode of 1970 to 2007. Main results of this research are factors that influence Indonesia and Australia intra industry trade are degree of openeness from Australia trade, reduce barrier of trade in both countries and economic agreement in framework APEC. They are influences pos!tif and significant of intra Industry trade in manufacture product. In the long run. Intra-industry hade in both countries important to developt product manufadure as one of Indonesia's main product export.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27339
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Arimbi
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S25998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamroni
"This study analyzes the intra-industry trade (IIT) patterns between Indonesia and Japan in manufactured and agricultural products and explores its determinants. As one of the biggest importers of Indonesian products, it is expected that Japan has a big influence on the IIT between Japan and Indonesia. The Asian financial crisis, as one determinant, disrupted the extent of intra-industry trade between Indonesia and Japan. To reduce trade barriers, economic agreements such as those found in the Asia Pacific Economic Cooperation had a positive effect on bilateral intra-industry trade between the two countries. In simulations, the bilateral trade policies imposed yielded significant benefits to encourage bilateral intra-industry trade between Indonesia and Japan. "
2005
EFIN-53-1-April2005-97
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ledi Trialdi
"Kecenderungan realitas perdagangan internasional serta ilmu-ilmu perdagangan internasional semakin mengarah kepada fenomena dan penjelasan atas perdagangan dengan pola intra industri. Pola perdagangan ini tak hanya terjadi di antara negara maju saja, akan tetapi besar kemungkinan pula bahwa negara-negara berkembang melakukan pola yang sama dengan alasan yang berbeda. Meski tidak akan seintensif negara maju yang umumnya telah memiliki industri manufaktur yang cukup kuat perannya di dalam perekonomian, namun menarik untuk dikaji alasan utama negara-negara berkembang seperti Indonesia melakukan perdagangan model Dengan pengujian determinan-determinan perdagangan intra industri yang telah diuji secara empiris di negara-negara maju, skripsi ini berusaha memperlihatkan ada tidaknya perbedaan dari signifikansi determinan-determinan ini untuk kasus perdagangan intra industri di Indonesia dengan 30 negara mitra dagangnya. Pengujian dilakukan dengan metode OLS, meski dengan beberapa kelemahan namun cukup dapat memberikan gambaran mengenai kondisi perdagangan internasional secara umum dari negara Indonesia dan secara spesifik mengenai perdagangannya yang berpola intra industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Alfarisi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat peran perbedaan inovasi antara Indonesia dengan enam puluh negara mitra pilihan dalam mendorong perdagangan intra industri (IIT) secara bilateral pada periode tahun 2009-2017 dengan metode estimasi fixed effect model (FEM). Inovasi pada umumnya menggunakan pendekatan pengeluaran dana penelitian, jumlah paten, dan variabel berbasis biaya lainnya. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan skor Global Innovation Index (GII) dengan harapan dapat menangkap tingkat inovasi tiap negara secara lebih komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan inovasi (DGII) terbukti secara positif dan signifikan dalam mendorong IIT Indonesia dan negara mitra. Variabel kontrol keterbukaan ekonomi (OPEN), rata-rata PDB (AGDP), perbedaan pendapatan perkapita (DGDPC), dan investasi asing langsung (FDI) diketahui berperan positif dan signifikan dalam mendorong IIT. Sedangkan variabel kontrol biaya perdagangan (TC) berpengaruh negatif dan signfikan dalam mendorong IIT.

ABSTRACT
This study aims to look at the role of differences in innovation between Indonesia and sixty selected partner countries in encouraging bilateral intra-industrial trade (IIT) in the 2009-2017 period with the fixed effect model estimation method (FEM). The innovations in other research generally use RnD spending, number of patents, and other cost-based variables. Whereas in this study using the Global Innovation Index score with the hope of capturing the level of innovation of each country more comprehensively. The results showed that the difference in innovation (DGII) was proven positively and significantly in encouraging IIT Indonesia and partner countries. Control variables, Economic openness (OPEN), GDP average (AGDP), differences in per capita income (DGDPC), and foreign direct investment (FDI) are known to have a positive and
significant role in driving IIT. While the another control variables, trade cost (TC) have a negative and significant effect in encouraging IIT."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayu Yustina
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafia Shaliha Ansor Arifai
"Untuk meningkatkan perdangan intra-OKI, IDB telah mengimplementasikan kegiatan pembiayaan perdangan. Penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perdangan intra-OKI dan dampak dari pembiayaan perdangan oleh IDB terhadap perdagangan intra-OKI. Menggunakan model gravitasi baik secara intuitif dan teoritis, penelitian ini mengobservasi 18 negara OKI dari tahun 2000 sampai 2014. Penelitian ini menemukan bahwa GDP, jarak antardua negara, pembiayaan perdagangan oleh IDB, kesamaan bahasa, negara dengan kesamaan penjajah, negara dengan hubungan penjajah dan dijajah, negara yang tidak berbatasan dengan laut, negara yang saling bertetangga, kejadian Arab Spring dan Asia sebagai PTA merupakan faktor yang signifikan dalam menentukan ekspor. Penelitian berfokus untuk menghasilakan output yang dapat digunakan oleh negara anggota OKI dan IDB untuk merencanakan skema pembiayaan perdagangan yang dapat meningkatkan perdagangan intra-OKI.

To increase intra-OIC trade, IDB has been implementing trade finance activities. This study tries to shed a light the determinants of intra-OIC trade and the impact of IDB trade financing on intra-OIC trade. Using gravity model both the intuitive and the theoretical one, this study observes eighteen OIC countries from 2000 until 2014. This study finds that GDP, distance of two capitals, IDB trade financing, common language, common colony, colony, landlocked, contiguous, the Arab Spring events and Asian as PTA are statistically significant factors in determining export. This study focuses on having output that reliable for OIC member countries and IDB to develop a trade financing scheme that can increase intra-OIC trade."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Suprapti
"Ada banyak perkembangan teori perdagangan internasional yang disertai dengan hasil penelitian empirik dalam konteks perubahan tersebut, tetapi sayangnya, banyak teori perdagangan yang mutakhir tidak menyajikan model-model yang lebih aplikatif untuk negara sedang berkembang (NSB) ' daripada untuk negara maju (NSM). Teori perdagangan konvensional , sangat bermanfaat dalam menjelaskan mengapa perbedaan relatif dalam produktivitas tenaga kerja dan factor endowment menyebabkan terjadinya spesialisasi produksi dan perdagangan antar negara, dan mengapa pola spesialisasi mempengaruhi distribusi pendapatan. Namun, teori-teori ini tidak handal dalam menjelaskan pola perdagangan yang sebenarnya terjadi dewasa ini, yang dicirikan oleh dominasi perdagangan di antara sesama negara yang memiliki factor endowment yang sama dan pola pertukaran barang/kelompok barang yang sama. Perdagangan intraindustri didefinisikan sebagai ekspor dan impor produk-produk dari suatu · industri yang sama secara simultan. Tujuan skripsi ini adalah pertama, memperkenalkan teori dan model perdagangan intraindustri yang merupakan alternatif teori baru yang memiliki beberapa kelebihan dari pada model sebelumnya, meneliti apakah Indonesia memiliki prospek dalam kancah perdagangan intraindustri dengan mitra dagangnya sekaligus menyelidiki potensi kerja sama regional untuk mendapat keuntungan melalui spesialisasi intraindustri dan terakhir mencoba menganalisis bagaimana dampak adanya perdagangan intraindustri pada struktur industri manufaktur di Indonesia. Dalam skripsi ini, metode penelitian yang dipakai adalah dengan melakukan studi dan telaah literatur mengenai teori-teori perdagangan intraindustri yang ada dan melakukan pengujian hipotesis dengan melihat apakah terdapat signifikansi dalam persamaan regresi dengan datadata Indonesia dengan mitra dagangnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari pengujian hipotesis adalah: terlihat bahwa selalu terdapat menggambarkan intraindustri yang terjadi peningkatan intensitas dengan negara yang bersangkutan. adalah terutama peningkatan trend yang perdagangan Pola umum perdagangan intraindustri khususnya untuk kelompok negara ASEAN. Dalam kasus negara per negara, ternyata yang signifikansi variabelnya paling banyak adalah Taiwan untuk 'kasus tahun 1985. Yang terpenting di sini adalah bahwa hasilnya kebanyakan sesuai dengan teori yang berarti hipotesis dapat diterima sampai batas-batas tertentu. Potensi-potensi dari perdagangan intraindustri yang mungkin dapat dipakai di Indonesia yaitu adanya keuntungan tambahan dari perdagangan internasional karena menambah benefit bagi suatu negara dari pasar yang lebih besar, mendorong industri manufaktur karena perdagangan intraindustri adalah fenomena dari industri manufaktur, menggalakkan ekspor non migas terutama pada industri manufaktur, makin merangsang proses relokasi dari neqara industri baru (NIC's) ke Indonesia, memacu produktivitas pekerja, memperlemah posisi struktur pasar yang 'monopolistis dan untuk perdagangan antara negara yang sekawasan (ASEAN) akan memperkuat terjadinya integrasi regional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>