Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Yudiarta Swadanta Eman
"Jurnal ini membahas tentang introspeksi diri sebagai upaya perlawanan terhadap Jepang yang tersirat dalam tiga puisi karya Yun Dong Ju yaitu 자화상 (jahwasang , Potret Diri), 참회록 (chamhoerok, Pengakuan), dan 소시 (sosi, Prolog). Seperti kita ketahui, Korea merupakan negara yang pernah mengalami penjajahan Jepang dan sastra di zaman tersebut merupakan salah satu sarana untuk memahami lebih dalam mengenai situasi dan kondisi Korea dalam penjajahan Jepang.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui imaji dan simbol apa yang digunakan dalam tiga puisi karya Yun Dong Ju dan bentuk perlawanan Jepang seperti apa yang tersirat dalam karya tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik puisi.
Hasil dari penelitian ini adalah ketiga puisi karya Yun Dong Ju menekankan pada penggunaan imaji pengelihatan dan perasaan dengan fokus dari imaji pengelihatan adalah kepada diri sendiri. Selain itu, dengan analisis simbol dapat diketahui bahwa Yun Dong Ju menekankan pada introspeksi dan menjaga kesucian diri dengan tidak melupakan identitas dan harga diri sebagai rakyat Korea sebagai bentuk perlawanan terhadap Jepang.

This journal is about self introspection as a form of resistance against Japan that knotted in three Yun Dong Ju`s poems entitled 자화상 (jahwasang, Self Potrait), 참회록 (chamhoerok, Confession), and 소시 (sosi, Prologue). As we know, Korea is one of the nation that had ruled under Japan Colonialization and literature in that era is a good tools to understand more deeply about situation in Korea at that period.
This research aimed to know image and symbol that used ini three Yun Dong Ju?s poems and what kind of resistance that knotted in these poems. This research applied a qualitative method.
The result of this study are three Yun Dong Ju?s poems emphasize the usage of view and feeling image with the main focus in the view image is the main character itself. Beside that, with symbol analysis knowed that Yun Dong Ju emphasized about self introspection and purity as a people of a nation as a form of resistance against Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Young-Ju
"BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia dan Korea memiliki pengalaman sejarah yang sama, yaitu mengalami masa pendudukan Jepang. Indonesia dijajah Jepang mulai tanggal 8 Maret 1942 sampai 17 Agustus 1945.1 Pada awalnya kedatangan Jepang dipandang positif bagi orang Asia Tenggara dan berhasil mematahkan mitos bahwa "orang berkulit putih tidak dapat dikalahkan". Apalagi seruan atau semboyan Jepang yakni "Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" dan "Asia untuk Orang Asia" cukup menarik untuk mengambil hati rakyat Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pemerintah Jepang yang menyebut dirinya sebagai sang pembebas pada waktu itu juga telah menjanjikan kemerdekaan, namun ternyata semuanya tidak terwujud dan hanya merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia. Justru yang diterima oleh bangsa Indonesia adalah penderitaan yang lebih parah dibandingkan dari penjajah Belanda.2.
Sementara itu, pengalaman pahit bagi bangsa Korea dimulai pada tahun 1910, ketika Dinasti Chosun (kerajaan Korea, 1392-1910) digulingkan oleh Imperialis Jepang. Selama 35 tahun Jepang melakukan penjajahan yang kejam terhadap bangsa Korea. Jepang dengan kekuatan militer merampok baik tanah, bahan pangan maupun sumber-sumber alam dan tenaga manusia Korea. Keadaan seperti itu tidak membuat bangsa Korea patah semangat, tetapi malah sebaliknya, bangsa Korea berjuang melawan penjajahan Jepang dan akhirnya memperoleh kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus 1945.
Dari pengalaman sejarah yang sama dari kedua negara, terdapat beberapa perbedaan, seperti lama waktu penjajahan, kebijakan, dan lain-lainnya.
Dibandingkan dengan Indonesia, periode penjajahan Jepang di Korea lebih lama dan dapat dikatakan lebih kejam - bahkan Jepang melaksanakan kebijakan penghapusan homogenitas bangsa Korea untuk menghancurkan secara total sejarah dan kebudayaan Korea. Dapat dikatakan penindasan Jepang terhadap Korea mencapai puncaknya pada tahun 1940-an, hingga kegiatan-kegiatan di berbagai sektor terutama seni dan budaya dilarang dan sangat tidak bebas. Bahkan, dalam rangka penjepangan, pemerintah penjajahan melaksanakan kebijakan baru, yaitu pelarangan penggunaan bahasa Korea di sekolah dan pemaksaan penggunaan nama Jepang sebagai ganti nama Korea.4
Sementara di Indonesia Jepang mendukung pemakaian bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi untuk menghapus sisa-sisa dan pengaruh Belanda serta membentuk beberapa organisasi untuk memobilisasi rakyat. Kebijakan Jepang terhadap Indonesia kelihatannya membantu perkembangan Indonesia, tetapi semuanya dilaksanakan demi kepentingan Jepang. Namun ada beberapa tokoh Indonesia mengabaikan kekuatan dan kemampuan bangsa Indonesia dan memberikan penilaian yang berlebihan atas kebijakan Jepang di Indonesia, sebagaimana kutipan berikut:
Semua itu sangat sekali menyinggung perasaan bangsa Indonesia, tapi tak dapat disangkal bahwa ada juga baiknya, karena bangsa kita dengan demikian ditempa badan dan jiwanya dan diajar mengerjakan pekerjaan yang besar-besar dalam hubungan yang besar-besar sehingga kita dengan sekaligus diangkat ke tingkat internasional, sambil merasakan kesakitan tumbuh besar yang tiba-tiba dan tergesa-gesa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatul Mulki
"Penelitian ini menganalisis puisi Yun Dong-ju 1917-1945 dalam buku kumpulan puisinya, Haneulgwa Baramgwa Byeolgwa Si, ldquo;Langit, Angin, Bintang, dan Puisi rdquo; . Makna yang terkandung dalam puisi diperoleh melalui analisis intrinsik dan dilanjutkan dengan analisis ekstrinsik yang menggunakan sosiologi sastra sebagai pendekatannya. Penulis menjabarkan keterkaitan makna puisi dengan latar belakang dibuatnya karya tersebut. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk membuktikan bahwa puisi karya Yun Dong-ju, sebagai dokumen sosial, mampu merefleksikan situasi sosial ketika karya tersebut dibuat, seperi kebijakan pemerintah Jepang, pandangan penganut Kristen mengenai Tuhan, dan harapan orang Korea akan kemerdekaan.

This research analyze Yun Dong ju 1917 1945's poetry in his poetry collection book, Haneulgwa Baramgwa Byeolgwa Si, ldquo Sky, Wind, Star, and Poetry rdquo . The meaning of poetry gained through intrinsic analysis and extrinsic analysis followed by using the sociology literature as its approach. Writer is verified the interrelatedness between the meaning of poetry and the background when the poetry was composed. Sociology literature approach used to prove Yun Dong ju's poetry as social document able to reflect the social situation, such as Japanese rule policy, God in Christian's view, and Korean's hope for independent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Charina Pratenta Br
"Jurnal ini membahas mengenai makna kebebasan pada puisi karya Shin Dong Yup yang berjudul 껍데기는 가라 (Kkeobdegineun Gara, Wahai Kulit, Pergilah) yang dipublikasikan tahun 1967. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan makna kebebasan yang terkandung pada puisi tersebut melalui analisis simbol dan imaji. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa penjelasan secara deskriptif terhadap data penelitian berdasarkan studi pustaka. Dari data yang diperoleh, hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol dan imaji yang di tuangkan ke dalam puisi ini menyiratkan dengan kuat makna kebebasan hidup yang diinginkan oleh Shin Dong Yup sebagai representasi penggambaran peristiwa yang terjadi pada tahun 1960-an dan sebagai tanda kebangkitan kembali kesusastraan Korea setelah sebelumnya mengalami keterpurukan pada tahun 1950-an.

The focus of this study is the meaning of freedom in the poetry by Shin Dong Yup, entitled 껍데기는 가라 (Kkeobdegineun Gara, Skin, Go Away ) published in 1967. The purpose of this study is to interpret the meaning of freedom contained in the poetry mentioned above through the analysis of symbols and images. This study uses qualitative methods such as descriptive explanation of data research based on literature. From the data obtained, the results shows that the symbols and images contained in this poetry strongly implies the meaning of life and believes that freedom desired by Shin Dong Yup is a sign of the revival of Korean literature after crash in 1950."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nosa Rufaidah
"ABSTRAK
Jurnal ini menganalisis tiga puisi yang berjudul ldquo;Jeolmeunideulege ?????? rdquo;, ldquo;Gunsinsong ??? rdquo;, dan ldquo;Singapur Hamnak ??? ?? rdquo; karya Noh Cheon Myeong, seorang penyair Korea yang pernah masuk ke dalam golongan pro-Jepang. Karya-karyanya tersebut berisi propaganda yang menunjukkan kelebihan bangsa Jepang kepada masyarakat Korea. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui isi puisi pro-Jepang dan teknik-teknik propaganda salah satu penyair pro-Jepang. Jurnal ini menggunakan metode analisis teks. Setelah dianalisis, tidak semua teknik propaganda ditemukan dalam puisi-puisi tersebut. Dari ketiga puisi, hanya ditemukan enam teknik dari tiga belas teknik propaganda yang ada. Keenam teknik propaganda tersebut adalah teknik propaganda name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, dan card stacking. Dari segi isi, ditemukan adanya pesan tersirat tentang ajakan untuk mendukung Jepang.

ABSTRACT
This journal is an analysis of three poems entitled ldquo Jeolmeunideulege rdquo , ldquo Gunsinsong rdquo , dan ldquo Singapur Hamnak rdquo by Noh Cheon Myeong, a Korean poet who once entered the pro Japanese group. Her works contain propaganda that shows the greatness of Japan to the Korean society. This journal aims to find out the contents of pro Japannese poetry as well as the use of propaganda techniques. This research uses text analysis method. Based on the analysis result, it was found that, not all of the propaganda techniques are used in the poems. From three poems that were analyzed, there are only six propaganda technique used out of thirteen propaganda techniques that exist. Those six techniques are name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, and card stacking. From the contens, it was found that there are implied message about supporting Japan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rulin Risa Nidya
"Makalah ini membahas tentang puisi - puisi karya Yamabe no Akahito dalam Manyōshū. Makalah ini menggunakan teori metode deskriptif analitis, yaitu mengumpulkan puisi - puisi karya Akahito sebagai data utama dan data-data lain yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisis dengan teori. Teori yang digunakan dalam menganalisis puisi diambil dari teori struktur batin puisi menurut I. A. Richards. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Yamabe no Akahito memiliki banyak puisi-puisi yang menarik.

This paper focuses on poems by Yamabe no Akahito in Manyōshū. This paper uses the theory of descriptive analytical method, which collects poems by Akahito as the main data and other data which relevant to the research and analyzed with the theory. The theory which used to analyze the poems is taken from the theory of the poem’s inner structure by I. A. Richards. The results of research revealed that the Yamabe no Akahito has many interesting poems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabar Walujati
"Karya Sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sas_tra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyek penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gra_matikal, cerpen adalan satuan gramatikal yang terlengkap, yang dapat dibagi merijadi satuan-satuan yang lebih kecil yang d isebu t paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umumnya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperolah kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) umumnya struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, de_ngan kalimat terra di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutyaningsih
"Kajii Motojiro adalah seorang pengarang zaman Tai_sho yang mengidap suatu penyakit kronis yang cukup meng_khawatirkan. Karya-karyanya sebagian besar berisi catat_an pribadinya ketika ia berada di suatu tempat atau keti_ka ia sedang mengadakan suatu perjalanan. Nove1nya yang berjudul Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi merupakan karya-karya Kajii Motojiro yang men_jadi bahan penelitian penulis dalam skripsi ini. Fuyu no Hae, Yami no Emaki dan Kobi banyak mence_ritakan tentang gelap atau kegelapan yang selalu dialami pengarang ketika ia sedang berjaian-jalan pada senja atau malam hari di suatu tempat yang umumnya sunyi. Unsur gelap yang terkandung di dalam ketiganya itu ternyata berhubungan erat dengan kesunyian hidup yang dialami pengarang atau Kajii Motojiro sebagai seorang penderita penyakit TBC atau paru-paru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Herviani Putri
"Mother マザー adalah film drama Jepang berdasarkan kisah nyata yang disutradarai oleh Tatsushi Omori yang menceritakan seorang boshi-katei, Akiko, yang gemar berjudi dan memiliki seorang anak bernama Shuhei. Hubungan Akiko dan Shuhei sepanjang film tidak menunjukkan kasih sayang antara ibu dan anak, melainkan hubungan yang tampak adalah codependent. Akiko juga sering menyuruh Shuhei untuk melakukan hal yang menyimpang seperti mencuri dan membunuh demi mendapatkan uang. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan amae yang gagal oleh karakter Akiko dan Shuhei yang direpresentasikan dalam film Mother マザー. Penulis menggunakan teori amae milik Takeo Doi dan kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis yang berfokus pada berbagai adegan dan dialog. Film ini menggambarkan amae yang terwujud adalah amae yang gagal antara boshi-katei dan anaknya. Film ini juga menyoroti bagaimana amae yang terjadi memiliki kaitannya dengan on dan giri serta menjadi wacana pendukung pada realita di masyarakat Jepang kontemporer.

Mother マザー is a Japanese drama movie based on a true story directed by Tatsushi Omori that tells the story of a boshi-katei, Akiko, who likes to gamble and has a son named Shuhei. Akiko and Shuhei's relationship throughout the movie does not show the affection between mother and son, but rather a codependent relationship. Akiko also often tells Shuhei to do deviant things such as stealing and killing for money. Based on that, this study aims to describe the failed amae by the characters Akiko and Shuhei represented in the movie Mother マザー. The author uses Takeo Doi's amae theory and then analyzed using a descriptive analysis method that focuses on various scenes and dialogues. The film depicts amae that materializes as a failed amae between the boshi-katei and her son. The movie also highlights how amae that occurs has a connection with on and giri and becomes a supporting discourse on reality in contemporary Japanese society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenanga Puspa Sari
"[ ABSTRAK
Kawaii dan karakter merupakan salah satu budaya populer Jepang yang banyak digandrungi dalam berbagai cara, gaya, dan bentuk. Perusahaan Sanrio melihat peluang ini dan menciptakan karakter-karakter kartun yang ditambahkan dengan kesan kawaii. Karakter terkenal seperti Hello Kitty sebagai pemicu keberhasilan Sanrio yang akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan yang memproduksi banyak karakter-karakter kawaii lainnya dan mengubah kawaii menjadi komoditas dan merek dagang yang sangat populer di seluruh Jepang dan dunia. Produksi karakter kawaii dengan jumlah yang besar, cakupan pemasaran yang luas, penggunaan media massa, dan tingginya minat masyarakat terhadap keunikan karakter Sanrio menjadikan Sanrio sebagai salah satu perusahaan raksasa Jepang dalam industri karakter serta menjadikan karakter kawaii sebagai salah satu bagian dari banyaknya budaya populer di Jepang .
ABSTRACT Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan., Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>