Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ditya Farrashani Hartono
"Jurnal ini membahas gambaran tayangan kekerasan pada film serial kartun Tom and Jerry. Pemilihan ini didasarkan pada anggapan umum bahwa kartun selama ini dianggap aman dan ditayangkan pada jam-jam aktivitas anak, namun konten film serial tersebut justru mengandung unsur kekerasan. Diharapkan, hasil analisis ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap tayangan anak dan bersikap selektif terhadap pemilihan program yang dikonsumsi oleh anak. Adapun teori yang menjadi dasar berpikir adalah teori Kultivasi dari Gerbner, khususnya menganalisis tahap pertama dari empat proses yang disebut message system analysis. Hasil penelitian menemukan adegan kekerasan dalam bentuk penyiksaan lebih dominan ditayangkan dalam film serial kartun, selain itu adegan sadis memiliki durasi lebih lama dengan diperlihatkan jelas proses tindakan kekerasan dan akibat bagi korban.

This journal discusses about portrayal of violence in cartoon as movie television series in Tom and Jerry. This selection is based on the common belief that cartoon has been considered as the safe program for child and aired during the hours of child’s activity, but on the other hand this series contain the violence matter. Hopefully this journal can become material for parent’s consideration for monitoring and being selective when choosing the television program that consumed by children. While, theoretical framework that used is Cultivation Theory from Gerbner, particularly analyzing the first step from four process that called “Message System Analysis”. The result of this research are found that the violence scene that shown in that cartoon predominantly in the torture form, moreover the sadistic scenes have a longer duration and the process of violence scene are shown clearly with that impact for the victims.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jocelyn Budipranoto
"Artikel ini membahas mengenai serial kartun Tom and Jerry yang diciptakan oleh William Hanna dan Joseph Barbera yang diproduksi oleh Metro-Goldywn-Mayer dengan didasarkan pada konteks pemikiran absurditas yang dikemukakan oleh Albert Camus. Analisis karakter Tom dan Jerry yang dihubungkan dengan teori absurditas Camus adalah mengenai pemberontakan, kebebasan, dan kesadaran, dan hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dari pemberontakan, kebebasan, dan kesadaran yang terdapat pada karakter tokoh Tom dan Jerry, hal ini membawa mereka kepada penciptaan makna baru akan kebahagiaan, sesuai dengan teori absurditas Camus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Bringing together 14 journalism scholars from around the world, this edited collection addresses the deficit of coverage of violence against women in the Global South by examining the role of the legacy press and social media that report on and highlight ways to improve reporting. Authors investigate the ontological limitations which present structural and systemic challenges for journalists who report on the normalization of violence against women in country cases in Argentina; Brazil; Mexico; Indonesia; Kenya, Nigeria, South Africa; Egypt; Libya, Syria, and Yemen. Challenges include patriarchal forces; gender imbalance in newsrooms; propaganda and censorship strategies by repressive, hyper-masculine, and populist political regimes; economic and digital inequities; and civil and transnational wars. Presenting diverse conceptual, methodological, and empirical chapters, the collection offers a revision of existing frameworks and guidelines and aims to promote more gender-sensitive, trauma-informed, solutions-driven, and victim or survivor centered reporting in the region."
Switzerland: Palgrave Macmillan Cham, 2023
e20550260
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Ananda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki. Partisipan penelitian ini berjumlah 301 orang yang terdiri dari remaja laki-laki di komunitas umum dan remaja laki-laki di lembaga pemasyarakatan. Pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) (Flowers et al., 2000) dan pengukuran sikap terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999).
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki (r = 0.442; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi paparan terhadap kekerasan yang dialami seseorang, maka semakin positif sikapnya terhadap kekerasan. Analisis tambahan menemukan perbedaan paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan yang siginifikan antara partisipan yang berada di komunitas umum dan di lembaga pemasyarakatan.

This research was conducted to find the correlation between exposure to violence and attitude toward violence among adolescent boys. The participants of this research are 301 adolescent boys who lived in general community and correctional institution. Exposure to violence was measured using an adaptation of KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) scale (Flowers et al., 2000) and attitudes toward violence was measured using an adaptation of Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999).
The results showed that there is a significant correlation between exposure to violence and attitude toward violence (r = 0.448; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher the exposure to violence experienced, the more positive one’s attitude toward violence. Additional analysis also find significant differences in exposure to violence and attitude toward violence between participants who lived in general community and correctional institution.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kalyanamitra (Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan), 2005
364.1 KAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atu Karomah
"Jawara merupakan salah satu dari entitas dari masyarakat Banten yang cukup terkenal. Ia dikenal bukan saja karena pengaruh kharismanya yang melewati batas-batas geografis, tetapi juga budaya kekerasan yang melekat padanya. Sehingga ia dikenal sebagai subculture of violence dalam masyarakat Banten.
Sebagai subkultur kekerasan, jawara memiliki motif-motif tertcntu dalam melakukan kekerasan. Mereka pun mengembangkan gaya bahasa atau tutur kata yang khas, yang terkesan sangat kasar (sompral) dan penampilan diri yang berbeda dari mayoritas masyarakat. seperti berpakaian hitam dan memakai senjata golok.
Kekerasan yang dilakukan jawara pada umumnya dimaknai oleh yang bersangkutan sebagai upaya pembelaan terhadap orang yang dipandang melakukan pelecehan harga diri yang menyebabkan yang bersangkutan merasa malu. Pelecehan terhadap harga diri diinterpretasikan oleh kalangan jawara sebagai pelecehan terhadap kapasitas dan kapabilitas diri dan ini sangat terkait dengan peran dan status sosial di masyarakat. Karena itu pelecehan terhadap harga diri dipahami sebagai pelecehan terhadap peran dan statusnya di masyarakat.
Batasan tentang pelecehkan harga diri itu memang tidak tegas karena itu sering dinterpretasikan secara subyektif oleh pelakunya. Sehingga yang menyebabkan kasus pelecehan harga diri itu berbagai macam seperti tuduhan pencurian, gangguan terhadap istri atau pacar, balas dendam atau kekalahan dalani politik desa atau persaingan bisnis. Dalam konteks ini kekerasan yang dilakukan jawara memang sangat terkait denngan "konstruksi maskulinitas" dalam budaya masyarakat.
Kekerasan yang dilakukan jawara selain sebagai sarana untuk mempcrtahankan harga diri, kekerasan juga dipandang sebagai alat untuk meraih posisi atau status sosial lebih tinggi sebagai seorang jawara yang disegani dalam lingkungan komunitas mereka. Sehingga mereka biasa menjadi pimpinan jawara (bapak buah) dengan memiliki sejumlah pengikut (anak buah). Bahkan dengan posisi dan status sosial ini mereka pula dapat meraih kedudukan formal dalam lingkungan institusi formal seperti menjadi jaro, kepala desa, bahkan untuk menjadi bupati atau wali kota.
Mendapat gelar sebagai seorang jawara yang disegani merupakan kebanggaan tersendiri bagi yang menyandangnya. Karena dengan gelar tersebut, ia bisa menaikan posisi tawarnya ketika berhubungan dengan pihak lain. Ia bisa mendesakan segala keinginan baik secara halus maupun dengan kekerasan. Oleh karena itu dalam konsep kebudayaan diantaranya mengenai sistem komunikasi, kekerasan yang dilakukan jawara dianggap sebagai sarana untuk mengkomunikasi simbol-simbol tentang sikap dan perilaku pada lingkungan kerabat dan lingkungan sosialnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Dumasari
"Dewasa ini situasi dunia bisnis memperlihatkan persaingan yang semakin ketat Oleh karena itu mempelajari dan memahami keinginan dan harapan konsumen menjadi sangatlah penting karena keberhasilan suatu produk sangat ditentukan oleh kepuasan pengguna produk tersebut Salah satu cara untuk menarik perhatian dan minat konsumen adalah dengan beriklan Melalui iklan produsen dapat menginformasikan produk kepada konsumennya Selain itu iklan juga dapat menjadi alat promosi untuk menarik konsumen Hal inilah yang mendorong produsen membuat iklan seunik mungkin agar dapat memikat khalayaknya Unsur yang digunakan dalam iklan juga berbagai macam bahkan hingga menggunakan unsur kekerasan Unsur kekerasan dalam iklan sendiri dewasa ini sudah menjadi hal yang lumrah Beberapa iklan menampilkan unsur kekerasan seperti iklan cuplikan sinetron maupun iklan produk selain itu beberapa iklan juga menampilkan adegan ndash adegan yang tidak masuk akal dan akan sangat berbahaya bila ditiru oleh anak ndash anak Hal inilah yang menjadi sebuah masalah baru dimana anak yang dalam perkembangannya memiliki sikap untuk meniru dari apa yang dia lihat kemudian mengkonsumsi tayangan iklan yang mengandung unsur kekerasan.

Today the situation of the business world shows the increasingly fierce competition Therefore studying and understanding the desires and expectations of the consumers becomes very important because the success of a product is determined by the product user satisfaction One way to attract the attention and interest of consumers is to advertise Through advertisements manufacturers can inform product to consumers Besides advertising can also be a promotional tool to attract consumers This has encouraged manufacturers to create ads as unique as possible in order to captivate the audience The element is also used in a wide variety of advertising even to use the element of violence The element of violence in the ad itself today has become common place Some ads featuring elements of violence such as soap operas and advertising footage advertising products in addition some ads also featuring scenes scenes that make no sense and would be very dangerous if imitated by children This has become a new problem which in its development where the child has to imitate the attitude of what he saw and then consume the commercials that contain elements of violence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sabilla Tri Ananda
"Penelitian ini menganalisisbagaimanakekerasan simbolik terjadi melalui komentar di Instagram dengan menggunakan metode semioika Barthes. Kekerasan simbolik terjadi dalam pemaksaan nilai-nilai yang diangap ideal dalam suatu kelompok tertentu. Teks yang dipertukarkan dalam Instagram ditempatkan sebagai norma pembenar dengan memanfaatkan otoritas seperti kitab suci agama Islam, untuk mengatur bagaimana cara perempuan berpakaian. Mitos yang disosialisasikan dalam arena Instagram adalah bagaimana penanda nilai moralitas seorang perempuan dapat diamati melalui pakaian yang dikenakannya dan mitos perempuan sebagai pemicu hasrat seksual serta mitos ibuisme. Mimikri terjadi dalam bentuk peniruan terhadap karakter maskulin ketika perempuan yang melakukan kekerasan simbolik mencoba berdiri sebagai subjek dengan cara mendominasi perempuan lainnya.

This research analayze how symbolic violence happens through Instagram. Using Rholand Barthes semiotic as methode, research foound that symbolic violence happens thorugh the the coercion of value ideals that believed by majority. Text legitimized by trustworthy authorithy such as holly book of Islam. Those who utterthe power words exert to controlling other’s way of dressing. Myths that socialized through Isntagram are women’s moral judgement based on their way of dressing myth, women as a trigger of sexual harrasment myth and ibuisme myth. Mimikri take a form ini mimickin gmasculinity values.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buzo, Alex
Sydney: Angus and Robertson, 1975
822 BUZ t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sri Gayatri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara gaya kelekatan pada pasangan dan motif berkorban. Penelitian ini juga menguji perbedaan gaya kelekatan terhadap pasangan dan motif berkorban pada kelompok yang tidak mengalami dan mengalami kekerasan dalam berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pengisian kuesioner kepada 211 partisipan yang tidak mengalami kekerasan dan 113 partisipan yang pernah mengalami kekerasan oleh pasangan saat ini dan berumur 18-29 tahun. Gaya kelekatan diukur dengan menggunakan alat ukur The Experiences in Close Relationships - Short Form ECR-S dan motif berkorban menggunakan The Motivations for Caregiving Scale yang telah diadaptasi oleh Impett, Gable dan Peplau 2005 . Hasil menunjukkan pada kelompok tanpa kekerasan, adanya hubungan antara gaya kelekatan cemas dengan motif berkorban approach serta hubungan yang negatif pada kelekatan menghindar dengan motif approach. Pada kelompok yang mengalami kekerasan, terdapat hubungan yang signifikan pada kelekatan cemas dengan kedua motif berkorban, akan tetapi pada kelekatan menghidar tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan terhadap kedua motif berkorban. Penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan antara gaya kelekatan orang dewasa dan motif berkorban pada dua kelompok, yang dimana kelompok yang mengalami kekerasan saat berpacaran memiliki nilai yang tinggi pada kedua kelekatan dan motif berkorban.

ABSTRACT<>br>
This study aims to determined the relationship between adult attachment and motives of sacrifice. This Study want to examined difference between adult attachment and motives of sacrifice through individuals that have and have not undergone violence in relationship. This research is a non experimental study and was conducted by questioner to 211 participants that haven rsquo t undergone violence and 113 that have undergone violence in relationship and the age range between 18 29 years old. Adult attachment was measured using The Experiences in Close Relationships Short Form ECR S and The Motivations for Caregiving Scale which has been adapted by Impett, Gable dan Peplau 2005 for measure motives of sacrifice. The results showed there was correlation between attachment anxiety with approach motive and negative correlation between attachment avoidance with approach motives for group who haven rsquo t undergone violence. For group who have undergone violence, there was correlation between adult attachment anxiety and motives of sacrifice, but at attachment avoidance there was not found any correlation with both motives of sacrifice. This study has found differences between adult attachment and motives of sacrifice, in which group that has undergone violence produced a higher mean on both adult attachment and motives of sacrifice than the group that has not undergone violence during relationship. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>