Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60254 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Aghnia Zahrah
"Makalah non skripsi ini membahas tentang kegagalan governance perusahaan dari mantan perusahaan teknologi informasi terbesar keempat di India, Satyam Computer Services, yang terlibat dalam skandal fraud akuntansi perusahaan pada tahun 2009. Laporan ini mengkaji implikasi etis dari fraud akuntansi tersebut, jenis earning managemen yang dipraktekkan dan peran dari mekanisme governance perusahaan tertentu yang mungkin telah meringankan kegiatan penipuan (fraud) di Satyam.

This paper discusses the corporate governance failures of Indian’s former forthlargest IT firm, Satyam Computer Services, that was involved in a corporate accounting fraud scandal in 2009. It examines the ethical implication of the accounting fraud, the type of earnings management practiced and the role of specific corporate governance mechanism that may have alleviated the fraudulent activities at Satyam.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Immanuel Partogi
"Makalah ini akan mengkaji masalah Satyam Computer Services dalam kaitannya dengan konsep etika perusahaan, manajemen laba, dan tata kelola perusahaan mereka sebagai kegagalan utama mereka. Satyam telah menjadi perusahaan terkemuka di layanan teknologi dan informatika di India. Pendiri dari Satyam, Ramalinga Raju telah memberikan dampak besar terhadap kasus kegagalan tata kelola perusahaan ini, meskipun ia telah memberikan kontribusi sebagai tokoh penting yang membawa Satyam menjadi perusahaan teknologi kelas satu. Makalah ini akan menyebutkan bagian inti dari tindakan ketidak-etisan yang terjadi pada perusahaan besar seperti Satyam. Makalah ini juga menjelaskan dan menghubungkan beberapa karakteristik umum dari kasus Satyam dengan kasus Enron penyajian kembali.

This paper will study the problem of Satyam Computer Services in relation to their ethics, earning management, and their corporate governance as their main failure. Satyam has become the leading company in IT services. The founder, Ramalinga Raju has become the major impact to their fraudulent action, though he had contributed as the significant person to bring Satyam to become the top-tier technology company. This paper will mention the core part of how unethical action might happen to large companies. The paper also explains some common characteristics of Satyam case with the Enron restatement?s case.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Nur Amalina Praharso
"[ABSTRAK
Pada awal 2013, dua klub olahraga utama profesional Cronulla Sharks dari NFL dan AFL Essendon terungkap terlibat dalam penyelidikan ASADA berkaitan dengan dugaan penggunaan obat-obatan terlarang oleh pemain kedua klub tersebut. Hasil penyelidikan menemukan bahwa kedua tim menyewa ilmuwan olahraga yang sama, Stephen Danks, yang kemudian memprakarsai program untuk memasok pemain dengan zat yang dilarang termasuk CJC-1295, GHRP-6, dan AOD-9604. Kedua tim kemudian dihukum atas tindakan mereka dan mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi kedua baik secara material maupun non-material. Studi kasus ini menemukan bahwa kedua klub memiliki mekanisme tata kelola perusahaan yang bermasalah, termasuk adanya pengawasan terbatas terhadap managemen yang menyebabkan kegagalan dalam memenuhi standar etika yang ditetapkan dalam APESBABSTRACT In early 2013, two major professional sports clubs the Cronulla Sharks of NFL and AFL?s Essendon were revealed to be under investigation by ASADA with regards to allegations of illicit drug use. The investigations revealed that both teams had hired the same sports scientist, Stephen Danks, who then initiated the program to supply players with banned substances including CJC-1295, GHRP-6, and AOD-9604. The teams were subsequently penalized for their actions resulting in significant losses for both teams materially and non-materially. This case study found that both clubs were flawed in their corporate governance mechanism with a reoccurring problem of limited management oversight that led to failure in complying with the ethical standards set out in the APESB. ;In early 2013, two major professional sports clubs the Cronulla Sharks of NFL and AFL?s Essendon were revealed to be under investigation by ASADA with regards to allegations of illicit drug use. The investigations revealed that both teams had hired the same sports scientist, Stephen Danks, who then initiated the program to supply players with banned substances including CJC-1295, GHRP-6, and AOD-9604. The teams were subsequently penalized for their actions resulting in significant losses for both teams materially and non-materially. This case study found that both clubs were flawed in their corporate governance mechanism with a reoccurring problem of limited management oversight that led to failure in complying with the ethical standards set out in the APESB. , In early 2013, two major professional sports clubs the Cronulla Sharks of NFL and AFL’s Essendon were revealed to be under investigation by ASADA with regards to allegations of illicit drug use. The investigations revealed that both teams had hired the same sports scientist, Stephen Danks, who then initiated the program to supply players with banned substances including CJC-1295, GHRP-6, and AOD-9604. The teams were subsequently penalized for their actions resulting in significant losses for both teams materially and non-materially. This case study found that both clubs were flawed in their corporate governance mechanism with a reoccurring problem of limited management oversight that led to failure in complying with the ethical standards set out in the APESB. ]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Qonita
"Penelitian ini membahas mengenai penerapan prinsip tata kelola yang baik dan hambatan dalam penerapan tata kelola yang baik di salah satu BUMD yang berada di Indonesia yang bergerak di bidang perbankan. Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah bagaimana perusahaan menerapkan prinsip tata kelola yang baik, yang terdiri atas prinsip keterbukaan, prinsip akuntabilitas, prinsip pertanggungjawaban, prinsip kemandirian, serta prinsip kewajaran dan kesetaraan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara kepada dua responden dan analisis dokumen perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan yang menunjukkan bahwa penerapan tata kelola yang dilakukan PT. ABC belum maksimal.

This study discusses the application of the principles of Good Corporate Governance and the obstacles in the application of Good Corporate Governance in one of provincially-owned corporations in Indonesia which is engaged in banking. The main question of this research is how the company applies the principles of Good Corporate Governance, which consists of the principle of openness, the principle of accountability, the principle of responsibility, the principle of independence, and the principle of fairness. This research was conducted by conducting interviews with two respondents and analyzing company documents. The data obtained were analyzed using descriptive methods. The results showed that there were obstacles which indicated that the implementation of Good Corporate Governance was not optimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alfhatoni
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap manajemen laba BUMN di Indonesia. Tata Kelola Perusahaan diukur menggunakan penilaian berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, sementara manajemen laba diukur dengan menggunakan proksi discretionary accruals. Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi data panel dengan sampel 74 BUMN non sektor jasa keuangan pada periode 2018-2022, sehingga menghasilkan 298 firm-years. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme tata kelola perusahaan dapat menurunkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Pengujian tambahan dilakukan dengan menguji masing-masing aspek penilaian GCG dengan hasil bahwa Aspek Lainnya pada penilaian SK-16 menjadi aspek yang signifikan mempengaruhi penurunan manajemen laba pada perusahaan. Pengujian tambahan lain berupa pengujian pada masing-masing sektor BUMN menghasilkan bahwa GCG berperan dalam membatasi manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan pada sektor Jasa dan sektor Konstruksi. Penelitian ini menggunakan periode 2018-2022 yang melewati periode COVID-19 yaitu pada tahun 2020-2021, sehingga dilakukan pengujian tambahan dengan membagi subsampel periode Covid dan Non-Covid, namun tidak ditemukan perbedaan hasil pengujian pengaruh tata kelola perusahaan terhadap manajemen laba dari kedua subsampel tersebut.

This study aims to examine the impact of good corporate governance (GCG) on earnings management in State-Owned Enterprises (SOEs) in Indonesia. Good corporate governance is measured using the evaluation parameters outlined in the Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises Number: SK-16/S.MBU/2012 regarding Indicators/Parameters for Assessment and Evaluation of the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises. Meanwhile, earnings management is measured using the proxy of discretionary accruals. Hypothesis testing is conducted using panel data regression with a sample of 74 non-financial sector SOEs over the 2018-2022 period, resulting in 298 firm-years. The findings reveal that the mechanisms of good corporate governance can reduce earnings management. Additional tests were conducted by examining each aspect of the GCG assessment, revealing that the "Other Aspects" in the SK-16 assessment significantly influence the reduction of earnings management in companies. Another additional test, focusing on each SOE sector, found that GCG plays a role in limiting earnings management practices in the Services and Construction sectors. This study covers the period from 2018 to 2022, which includes the COVID-19 period (2020–2021). Therefore, an additional test was conducted by dividing the sample into subsamples for the COVID and Non-COVID periods. However, no differences were found in the results regarding the effect of corporate governance on earnings management between the two subsamples. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianita Septiani
"Nilai etika di mata publik adalah suatu hal yang bersifat pokok untuk sebuah perusahaan. Perusahaan tersebut akan diharapkan agar rnenjaga nilai etika dalarn bekerja dan kehidupan rutinitas bagi para pekerja agar dapat diterirna rnasyarakat. Thesis ini berpusat pada skandal kasus Cronulla Sharks Rugby Leagues Club dan Essendon Football Club yang terjadi pada tahun 2013. Makalah ini akan rnencakup apa saja yang terjadi saat peristiwa tersebut berlangsung dan bagairnana peristiwa tersebut dapat terjadi.

Ethical considerations are a fundamental component of a company. Such company is expected to maintain ethical behavior in their working and personal lives so that it is accepted by the community. This assignment stresses on Cronulla Sharks Rugby Leagues Club Drugs Scandal and Essendon Football Club Drug Scandal, which happened in 2013. It covers on what happened during the scandal, what and how could the scandal happened.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Azura Alhabsyi
"Dalam mengelola organisasi yang berkelanjutan, tata kelola perusahaan yang baik harus dilakukan dalam setiap organisasi dalam industri apa pun. Pada tahun 2013 ditemukan sebuah skandal yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang pada dua tim sepak bola asal Australia. Makalah ini akan membahas dengan mendetail kode etik dari Accounting Professional and Ethical Standards Board APESB apa saja yang dilanggar dari tim ini, hasil serta sanksi apa saja yang diberikan, serta perbandingan antara kedua tim bola ini dengan organisasi yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

In order to maintain a sustainable organisation in every field of industry, a great level of corporate governance must be conducted. There was a drug scandal in two of Australian Football Teams in 2013 that revealed both teams are lacking in corporate governance and breaching many of ethical conduct. This paper will discuss in details of which codes of Accounting Professional and Ethical Standards Board APESB that they breached, the overcome and consequences of the situation, and comparison to other organisation that has excellent corporate governance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kintaka Putri Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko operasional dan tata kelola perusahaan terhadap risiko kredit dan performa bank dengan menggunakan metode regresi data panel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen risiko operasional diproksikan dengan nilai ATMR Risiko Operasional dan jumlah fraud per tahun dan variabel independen tata kelola diproksikan dengan rasio tingkat independensi dewan, tingkat kehadiran dewan direksi dalam rapat, tingkat pendidikan dewan, dan tingkat kepemilikan eksternal perusahaan. Penelitian ini terdiri atas dua variabel dependen, yaitu risiko kredit yang digambarkan dengan tingkan non performing loan dan performa perusahaan yang digambarkan dengan perubahan pada return on assets. Sampel yang digunakan berasal dari perusahaan perbankan yang sudah melakukan penawaran umum di pasar saham dengan rentang waktu yang dimulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Setelah melakukan penyaringan, didapatkan 30 bank yang memenuhi kriteria. Hasil regresi data panel menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara variabel risiko operasional terhadap risiko kredit dan hubungan tidak signifikan variabel tata kelola terhadap variabel dependen risiko kredit. Sedangkan pada model performa perusahaan, terdapat hubungan positif tidak signifikan antara variabel risiko operasional dengan performa perusahaan dan hubungan tidak signifikan pada variabel tata kelola terhadap variabel dependen performa perusahaan, kecuali pada variabel yang diproksikan oleh tingkat pendidikan pada perform perusahaan.

This study aims to determine the effect of operational risk and corporate governance on credit risk and bank performance using panel data regression method. The variables used in this study consisted of the operational risk independent variable proxied by the RWA value of Operational Risk and the number of frauds per year and the independent variable governance proxied by the ratio of the board's independence level, the board of directors attendance level in meetings, the board's education level, and the level of external ownership. company. This study consists of two dependent variables, namely credit risk which is described by the level of non-performing loans and company performance which is described by changes in return on assets. The sample used comes from banking companies that have made public offerings on the stock market with a time span starting from 2016 to 2020. After screening, 30 banks were found that met the criteria. The results of panel data regression show that there is a significant positive relationship between the operational risk variable and credit risk and an insignificant relationship between the governance variable and the dependent variable credit risk. Meanwhile, in the corporate performance model, there is an insignificant positive relationship between the operational risk variable and the company's performance and an insignificant relationship between the governance variable and the dependent variable of company performance, except for the variable that is proxied by the level of education on company performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rianda Anugre
"Tesis ini menganalisis komunikasi internal pada organisasi perusahaan multinasional dalam konteks manajemen komunikasi yang didasarkan pada faktor penentu dan faktor penghambat komunikasi yang efektif (Lesley, 1991) serta menganalisis strategi komunikasi yang dilakukan organisasi dalam rangka sosialisasi Good Corporate Governance (“GCG”). Studi ini mengangkat kasus perusahaan multinasional yaitu Telin Group, yang mensosiliasikan kebijakan di anak perusahaan dengan dua perbedaan karakteristik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perolehan data melalui wawancara mendalam, studi dokumen dan kepustakaan. Hasil akhir dari studi ini menunjukkan bahwa komunikasi organisasi internal adalah sangat penting dan jelas dibutuhkan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Komunikasi internal yang dikelola dan diorganisasikan secara baik dapat membantu organisasi dalam menciptakan iklim komunikasi yang baik dan kondusif.

This thesis analyzing internal communication on the multinational corporations to take the socialization Good Corporate Governance (“GCG”) at PT Telekomunikasi Indonesia International group and 2 subsidiary company Telin Malaysia dan Telin Timor Leste. In terms of management of communications based on decisive and a barrier aspect to effective communication presented by Lesley (1991) and also analyzed the communications strategy within the socialization of the GCG. This study took the case to the multinational companies that TELIN Group, where the parent policy socialize the group policy in subsidiaries, studied company profile is divided into companies that are in the countries that already have good rules of corporate governance and in countries that do not have corporate governance rules. This study used a qualitative approach and descriptive analysis. Data were obtained through in-depth interviews , a number of valuable dokunmen, and literature study. At the end result of this study showed that internal organizational communication is very important and clearly needed within an organization to achieve organizational goals. Internal communications are managed and well organized can help organizations to create a climate of good and conductive communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Wedha Rieantiari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi indikasi gagal bayar obligasi dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap laporan keuangan dan pengungkapan pelaksanaan tata kelola perusahaan pada PT Trikomsel Oke, Tbk (TRIO). Laporan keuangan perusahaan TRIO menunjunkkan bahwa pendapatan dan keuntungan perusahaan meningkat selama tahun 2009-2014. Namun, lembaga pemeringkat (PEFINDO) menyatakan gagal bayar untuk kedua obligasi yang diterbitkan TRIO pada bulan November 2015, padahal laporan keuangan TRIO mendapatkan pendapat wajar tanpa pengecualian dari salah satu Kantor Akuntan Publik big four selama enam tahun berturut-turut, dan investment grade dari PEFINDO. Studi ini menggunakan metode studi kasus dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Bukti-bukti menunjukkan bahwa terdapat indikasi creative accounting dan tindakan shenanigans sebelum obligasi dinyatakan gagal bayar pada tahun 2015. Indikasi aksi shenanigans yang paling kuat adalah adanya indikasi penggelembungan piutang, penggeseran beban masa kini ke masa depan, dan rasio key metric yang berbeda secara signifikan jika dibandingkan dengan pesaing utama. Struktur kepemilikan TRIO mengindikasikan adanya risiko tunnelling. Sedangkan, analisis prinsip GCG menunjukkan bahwa prinsip pengungkapan dan transparansi, dan tanggung jawab direksi merupakan prinsip yang mengandung indikasi yang dapat mengarah pada gagal bayar obligasi.

This study aims to detect indications of bond defaults by conducting a comprehensive analysis of financial statements and disclosure of the implementation of corporate governance in PT Trikomsel Oke, Tbk (TRIO). TRIO's financial statements show that the company's revenue and profits increased during 2009-2014. However, the rating agency (PEFINDO) declared default on both bonds issued by TRIO in November 2015, even though TRIO's financial reports received unqualified opinions from one of the six big consecutive Public Accountants for six years, and investment grade from PEFINDO. This study uses a case study method and is analyzed using a descriptive analysis approach. Evidence shows that there are indications of creative accounting and shenanigans before bonds were declared defaulted in 2015. The strongest signs of the action of shenanigans and creative accounting are indications of inflated accounts, shifting current burdens to the future, and different key metric ratios significantly when compared to major competitors. TRIO's ownership structure indicates the risk of tunnelling and can harm minority shareholders. Besides that, the GCG principle analysis shows that the disclosure and transparency, and the responsibilities of the boards are principles that contain indications which can lead to bond defaults."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>