Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158921 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fariz Naufal Jatmiko
"Hostess Club merupakan salah satu klab hiburan malam yang merupakan bagian dari Mizu Shobai (Water Trade) yang sudah berkembang pada tahun 1960-an di Jepang. Hostess club menggunakan jasa wanita yang mampu berperan sebagai media untuk para tamunya meringankan beban psikologis mereka di sela-sela penat karena pekerjaan dan hal lainnya. Selama ini hostess club cenderung dipandang sebagai profesi yang mengandung prostitusi, namun ternyata berbeda. Cara seorang hostess menghibur tamunya di hostess club yaitu dengan melakukan kegiatan yang disebut sebagai Settai (接待) dan Tsukiai (付き合い) yang mulai populer pada periode setelah Perang Dunia II. Tulisan ini bertujuan mengetahui lebih jauh lagi mengenai apa yang dimaksud sebagai hostess club dan bagaimana profesi hiburan malam ini begitu diminati oleh para wanita Jepang.

Hostess Club is one of the entertainment night club that is part of Mizu Shobai (Water Trade) that has developed in the 1960s in Japan. Hostess club use the services of a woman who is able to act as a medium for the guests relieve their psychological burden on the sidelines tired because of work and other things. During this hostess club tends to be seen as a profession that contain prostitution, but it turned out differently. The way to entertain guests at hostess club, hostess performing the activities known as Settai (接待) and Tsukiai (付 き 合 い) which became popular in the period after World War II. This journal aims to know more about what is the meaning of hostess club and how this evening entertainment profession so attractive to Japanese women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Mediana Putri
"Makalah non skripsi ini membahas tentang kegagalan governance dalam dua klub olahraga di Australia yaitu The Essendon Football Club dan The Cronulla Sharks Rugby Leagues Club. Laporan ini mengkaji isu-isu etis yang terjadi di tahun 2011 sampai 2012 termasuk pelanggaran the Code of Ethics of the Australian Accounting Profession oleh manajemen tim, kegalalan oleh board dalam memonitor staf, dan terjadinya kecurangan-kecurangan (fraud) oleh staf klub.

This paper discusses about the failure of corporate governance in two sports clubs, which are The Essendon Football Club and The Cronulla Sharks Rugby Leagues Club. It deliberates the ethical issues relating to the events of these two clubs in the year of 2011-2012 that includes the breaching of the Code of Ethics of the Australian Accounting Profession by the management, the failure of staff's monitored by the board, and the commitment of fraud by the club's staff.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Kesuma
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh keanggotaan fans club berbayar terhadap sikap fans, motivasi bergabung dan citra Manchester United. Manchester United merupakan klub sepak bola papan atas yang memiliki banyak fans di Indonesia. Penelitian ini menggunakan descriptive research design dengan metode survey yang dilakukan terhadap fans Manchester United. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu menggunakan accidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini diolah dengan software SPSS 20.0, menggunakan teknik regresi linier sederhana. Hasil pengolahan data menunjukkan keanggotaan berbayar pada fans club berpengaruh positif terhadap sikap fans. Keanggotaan berbayar pada fans club berpengaruh negatif terhadap motivasi untuk bergabung pada fans club. Keanggotaan berbayar pada fans club berpengaruh positif terhadap citra klub.

ABSTRACT
This study discusses the effect of fan club membership paid to the fans attitude, join motivation and image of Manchester United. Manchester United is a football club who has many fans in Indonesia. This study using a descriptive research design with survey method (questionnaire) that conducted on the Manchester United fans. The sampling technique was using nonprobability sampling. It is using accidental sampling. Data was collected by distributing questionnaires. This study was processed with SPSS 20.0 software, using simple linear regression technique. The result of data processing show a paid membership on fans club positively effect to the attitude of the fans. Paid membership on fans club negatively affect to the motivation to join the fan club. Paid membership on fans club positively affect to the image of the club."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Wulandari
"Skripsi ini bertujuan menggambarkan perjuangan kaum perempuan pada awal abad ke-20. Majalah Isteri lahir pada Desember 1928 sebagai hasil Kongres Perempuan Indonesia Pertama. Majalah Isteri merupakan media bersama organisasi-organisasi perempuan yang tergabung dalam Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII) yang anggotanya-anggotanya secara umum bercorak Islam, Kristen, sosial atau nasionalis sekuler. Majalah Isteri membahas tiga wacana utama yaitu pendidikan, kedudukan perempuan dalam perkawinan, dan politik. Dalam wacana pendidikan, majalah Isteri menekankan pentingnya pendidikan modern bagi kaum perempuan tanpa meninggalkan tradisi. Dalam wacana kedudukan perempuan, majalah Isteri menekankan pada pentingnya memperbaiki kedudukan perempuan dalam perkawinan. Hal ini terkait perkawinan anak, perkawinan paksa, dan poligami. Tetapi wacana tersebut menimbulkan perdebatan keras diantara anggotanya. Redaksi majalah Isteri akhirnya mengambil tindakan melarang tulisan-tulisan bertema kedudukan perempuan dalam perkawinan yang terkait agama. Dalam wacana politik, majalah Isteri yang menganut politik kooperatif menekankan pada pentingnya kuat secara politik agar kuat pula secara sosial dan ekonomi. Majalah Isteri terbit pada Mei 1929 sebagai sebuah organ yang mandiri, tetapi karena masalah finansial. Pada 1932 kepengurusan majalah Isteri diambil alih oleh pengurus PPII.

This undergraduate thesis discussed about women's struggle in the early twentieth century. Isteri was founded on December 1928 as a result of the first Indonesian women‟s congress in 1928. Isteri was an inter-organizational press under Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII - Federation of Indonesian Women‟s Organizations) consisted of Islamic, Christian, social, and secular- nationalist organizations. Isteri discussed three main issues. They were education, women in marriage and politic. First, Isteri concerned on modern education for women without abandoning tradition. Second, Isteri concerned on women in marriage such as child marriage, forced marriage, and polygamy. However, these issues considered too controversial because of the connection to some religions. The discussion deteriorated shortly afterward causing Isteri forbade any articles related to any religions. The third, Isteri concerned on the importance of political power to maintain social and economic power. Isteri which first published on May 1929 had an independent board separated from PPII. But in 1932, PPII had to take over Isteri due to financial problem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Deitra Alifia
"Korea merupakan salah satu negara Asia Timur yang pernah berada di bawah kolonisasi Jepang (1910-1945). Kondisi ini menyebabkan berbagai perubahan politik, sosial, hingga budaya di Semenanjung Korea. Dalam kondisi itu, tidak sedikit masyarakat Korea yang pergi ke luar negeri dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik. Hawaii menjadi salah satu negara tujuan yang didatangi imigran Korea di masa penjajahan Jepang. Pergolakan politik yang terjadi di awal penjajahan Jepang memicu rakyat Korea, baik domestik maupun yang berimigrasi ke luar negeri turut berjuang melawan penjajahan Jepang. Termasuk imigran Korea di Hawaii yang memiliki andil dalam peristiwa besar melawan penjajahan Jepang di tahun 1919. Peristiwa yang dikenal dengan Samil Undong. Menariknya, komunitas imigran Korea di Hawaii yang turut melawan penjajahan Jepang salah satunya adalah organisasi perempuan Korea yaitu 'Korean Women's Relief Society'. Penelitian ini mengkaji bentuk kontribusi organisasi 'Korean Women's Relief Society' dalam peristiwa Samil Undong. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk kontribusi 'Korean Women's Relief Society' dalam peristiwa Samil Undong adalah bantuan bentuk dana kepada para korban. Selain itu, publikasi yang dilakukan organisasi ini mampu memperluas informasi rencana gerakan perlawanan terhadap penjajah Jepang. Hal ini dilakukan sehingga peristiwa Samil Undong dikenal sebagai peristiwa bersejarah yang besar bagi bangsa Korea.

Korea is one of the East Asian countries that was under Japanese colonization (1910-1945). This condition led to various political, social and cultural changes on the Korean Peninsula. Under these conditions, not a few Korean people went abroad in hopes of having a better life. Hawaii became one of the countries visited by Korean immigrants during the Japanese colonial period. The political upheaval that occurred at the beginning of the Japanese occupation triggered the Korean people, both domestic and those who immigrated abroad, to also fight against Japanese colonialism. Including Korean immigrants in Hawaii who had a hand in the major movement against Japanese colonialism in 1919. That movement is known as Samil Undong. Interestingly, the Korean immigrant community in Hawaii who participated in fighting against Japanese colonialism was one of the Korean women's organizations called the 'Korean Women's Relief Society'. This research examines the contribution of the organization 'Korean Women's Relief Society' to the Samil Undong. This study uses historical methods. The analysis in this study shows the contribution that 'Korean Women's Relief Society' in the Samil Undong movement was in the form of funds to the victims as well as their families. In addition, the publications made by this organization were able to expand information on plans for the resistance movement against the Japanese colonialist. This was done so they can spread awareness and that the Samil Undong movement could be known as a major historical event for the Korean people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monroe, Mary Alice
"
ABSTRACT
On the surface, it is a monthly book club. But for five women, it is so much more. For Eve Porter, whose husband's sudden death cheats her of every security she had planned on, the club is a place of sanctuary. For Annie Blake, a brilliant attorney intent on starting a family late in life, it is the chance to finally let down her guard and dream of other possibilities. For Doris Bridges, it is her support group as she acknowledges her dying marriage and finds the ultimate freedom in her husband's betrayal. For Gabriella Rivera, the "perfect" wife, mother and friend who offers support to everyone but is afraid to ask for it herself, it is a sense of community. And for Midge Kirsch, an artist who has always lived her life against the grain, it is a haven of acceptance. They are five women from different walks of life, embracing the challenge of change. And as they share their hopes and fears and triumphs, they will hold fast to the true magic of the book club?friendship. "
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014
813.54 MON b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.S. Tjokropranolo
Jakarta: Dharma Wanita , 1981
376 TJO g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Tri Putra
"Skripsi ini merupakan sebuah etnografi tentang komunitas sepeda motor di Jakarta yang melakukan pelanggaran hukum lewat kegiatan cornering di jalanan umum, tepatnya di sebuah rute jalan memutar di sekitar kawasan Tugu Monas yang disebut dengan Sirkuit Monasco. Terdapat dua komunitas sepeda motor yang dilibatkan, yaitu JUMPERS Jakarta dan Jakarta Cornering Lovers (CoVers). Masing-masing komunitas memiliki cara pandangnya tersendiri terhadap aturan hukum berlalu lintas lewat safety riding, serta mempunyai pemahamanya masing-masing dalam mempraktekan kegiatan cornering di dalam komunitasnya. Perbenturan antara nilai safety ridinglewat aturan hukum dan kegiatan cornering menjadi sorotan utama dalam tulisan ini. Terdapat konteks-konteks tertentu di dalam komunitas dalam melakukan kegiatan cornering.

This thesis is an ethnographic research about bikers community in Jakarta who have violated the law through the cornering activities on the public street especially in the route around Monas which called as Monasco circuit. There are two bikers community that involved in this research, the first is The Jumpers Jakarta and the second is The Jakarta Cornering Lovers (CoVers). Each communities have their own perspective in interpreting of the traffic rules throughout the safety riding, as well as their understanding about practicing their cornering activities in the communities. The contradictions of the value of the safety riding and the cornering activities become the main focus of the research. There are some principal contexts in the communities when they do the activities of cornering.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S67071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asiyah
"Hingga akhir abad ke-19, perempuan Indonesia masih mengalami ketertinggalan dan diskriminasi dalam kehidupan pernikahan maupun kehidupan keluarga. Saat Politis Etis diterapkan di Indonesia pada awal abad ke-20, para elit baru yang lahir sebagai dampak kebijakan tersebut mulai bergerak memperjuangkan kepentingan bangsanya. Munculnya organisasi terpelajar membuat kaum perempuan ikut mengembangkan pergerakannya melalui organisasi. Wanito Oetomo adalah salah satu organisasi perempuan di masa kebangkitan nasional yang berdiri tahun 1921 di Yogyakarta. Pada 22-25 Desember 1928, Wanito Oetomo bersama beberapa organisasi perempuan lainnya berhasil mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Salah satu hasil kongres adalah pendirian organisasi fusi bernama Perikatan  Perempoean Indonesia (PPI). Melalui serangkaian metode sejarah, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan organisasi Wanito Oetomo dalam pergerakan perempuan di Indonesia yang dilihat melalui perannya dalam penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I hingga berakhirnya masa kepemimpinan Ny. Soekonto sebagai Ketua PPI tahun 1930, serta dampak yang ditimbulkan kongres terhadap organisasi ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa Wanito Oetomo berhasil memposisikan organisasinya untuk berperan penting saat penyelenggaraan kongres sehingga menguatkan partisipasinya dalam pergerakan perempuan saat itu. Namun, organisasi ini mulai meredup dalam pergerakan perempuan Indonesia karena tidak adanya regenerasi anggota muda, para anggota tidak hanya terfokus pada organisasi ini, serta ketidakinginan untuk mengikuti perubahan zaman.

Until the end of the 19th century, Indonesian women still experienced lags and discrimination in married life and family life. When Ethical Politics was implemented in Indonesia at the beginning of the 20th century, new elites born as a result of the policy began to move to fight for the interests of their nation. The emergence of educated organizations makes women participate in developing their movements through organizations. Wanito Oetomo was one of the womens organizations in the national awakening period which was founded in 1921 in Yogyakarta. On December 22-25, 1928, Wanito Oetomo together with several other womens organizations succeeded in holding the first Indonesian Womens Congress in Yogyakarta. One of the results of the congress was the establishment of a fusion organization called Perikatan Perempoean Indonesia (PPI). Through a series of historical methods, this study aims to explain the development of the Wanito Oetomo organization in the womens movement in Indonesia which is seen through its role in organizing the first Indonesian Womens Congress until the end of Ny. Soekonto served as Chair of the PPI in 1930, and the impact of the congress on this organization. The results of the study showed that Wanito Oetomo succeeded in positioning their organization to play an important role during the congress which strengthened their participation in the womens movement at that time. However, this organization began to fade in the Indonesian womens movement because of the lack of regeneration of young members, the members were not only focused on this organization, and were unwilling to follow the changing times."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjatjo Thaha
"Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran tentang diperlukannya upaya bagaimana mengatasi masalah siswa putus sekolah khususnya siswa SMP, yang setiap tahun semakin meningkat jumlahnya. Siswa putus sekolah ini agaknya sudah merupakan masalah dibidang pendidikan yang perlu diatasi secara nasional. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan, Pemerintah mendirikan sekolah-sekolah dan bahkan melakukan pemerataan pendidikan, sampai kedesa-desa. Namun masih banyak juga siswa terhenti sebelum suatu jenjang pendidikannya selesai. Siswa putus sekolah ini lalu menimbulkan dampak negatif dalam masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja, dan sebagainya.
Dengan penuh i'tikad baik, Pemerintah maupun masyarakat, membentuk suatu wadah pembinaan yang disebut, " Karang Taruna " di bawah binaan Departemen Sosial, sebagai salah satu lembaga pendidikan luar sekolah. Melalui lembaga ini, siswa putus sekolah diharapkan dapat teratasi sebahagian masalahnya, misalnya dalam meningkatkan kreativitasnya.
Penelitian ini, adalah untuk mengetahui hubungan antara Persepsi terhadap Karang Taruna dan Motivasi berprestasi dengan Kreativitas siswa SMP putus sekolah dalam Karang Taruna. Oleh karena itu penelitian ini, adalah termasuk jenis ex post facto il yakni siswa SMP putus sekolah sebagai sampel penelitian ini telah berada dan menjadi anggota Karang Taruna.
Dari topik penelitian ini dapat diketahui, bahwa yang merupakan peubah bebas (meramalkan ), adalah, Persepsi terhadap Karang Taruna dan Motivasi berprestasi, sedang peubah terikat (diramalkan), adalah kreativitas.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dengan mengambil sampel 12 Karang Taruna, yang berlokasi 12 kelurahan dengan klasifikasi, di luar kota, di pinggir kota, dan di dalam kota, dengan jumlah subyek 102 orang.
Dengan melalui kajian pustaka, lalu dikemukakan 7 buah hipotesis yang kemudian di analisis secara statistik melalui komputer, yaitu dengan korelasi tunggal dan parsial serta regresi.
Ketujuh hipotesis yang diajukan itu, semuanya diterima, yaitu .
Hipotesis 1: Ada hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Karang Taruna dan Motivasi berprestasi dengan Kreativitas, siswa SMP putus sekolah.
Hipotesis 2 : Ada hubungan yang signifikan antara Persepsi terhadap Karang Taruna dengan Kreativitas siswa SMP putus sekolah.
Hipotesis 3: Tidak ada perbedaan persepsi terhadap Karang Taruna antara laki-laki dan wanita dari siswa SMP putus sekolah.
Hipotesis 4: Ada hubungan signifikan antara Motivasi berprestasi dengan kreativitas siswa SMP putus sekolah.
Hipotesis 5: Tidak ada perbedaan Motivasi berprestasi antara laki-laki dan wanita dari siswa SMP putus sekolah dalam Karang Taruna.
Hipotesis 6: Ada hubungan signifikan antara Persepsi terhadap Karang Taruna dengan Motivasi berprestasi dari siswa SMP putus sekolah dalam Karang Taruna.
Hipotesis 7 : Tidak ada perbedaan kreativitas antara 1aki-laki dan wanita dari siswa SMP putus sekolah dalam Karang Taruna.
Kesimpulan umum dari penelitian ini, ialah bahwa ada hubungan signifikan antara persepsi terhadap Karang Taruna dan motivasi berprestasi dengan kreativitas. Dengan demikian persepsi terhadap Karang Taruna dan motivasi berprestasi secara bersama-sama memberi suiabangan terhadap kreativitas siswa SMP putus sekolah, yang berada dalam Karang Taruna. Dengan kata lain, untuk meningkatkan kreativitas siswa SMP putus sekolah yang dibina dalam Karang Taruna, maka faktor persepsi terhadap Karang Taruna dan motivasi berprestasi perlu diperhatikan.
Tesis ini ditutup dengan menyampaikan saran untuk penelitian berikutnya serta pemanfaatan hasil penelitian, di samping juga mengemukakan kelemahan dan kelebihan penelitian ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>