Ditemukan 29534 dokumen yang sesuai dengan query
"Pertimbangan moral yang dapat menyeimbangkan kecerdasan intelek, emosi, dan rohani akan meningkatkan potensi kepimpinan individu. Kecerdasan individu yang didorong oleh pertimbangan moral merupakan fitrah kejadian manusia. Pertimbangan moral yang mempengaruhi ketiga-tiga kecerdasan menjadi asas terbina kerangka konsep kepemimpinan Islam iaitu kepemimpinan Rabbani melalui pertimbangan pembangunan professional, keinsanan, dan ketuhanan. Kepemimpinan Rabbani merupakan gambaran kepemimpinan ulamak yang memiliki keilmuan dan kepakaran bidang tertentu dalam berorganisasi. Kemampuan pemimpin menyeimbangkan ketiga-tiga kecerdasan tersebut berasaskan kepada pertimbangan ketuhanan akan dapat menyalurkan tiap amalan kepemimpinannya untuk member sumbangan kepada keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Pemimpin akan sentiasa mempengaruhi pengikutnya bekerja di atas kerangka kebaikan dengan menyeimbangkan hak Allah dengan hak manusia, dan kehidupan persekitarannya. Proses mengembangkan pertimbangan moral yang seiring dengan tuntutan fitrah kejadian manusia akan dapat melahirkan kepimpinan yang akan menjadi tunjang pembangunan sosial mapan menurut cita rasa Al-Qur’an dan As-Sunnah."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Pendidikan karakter dan budaya bangsa merupakan gagasan inovatif, futuristik dan kontributif bagi kemajuan pembangunan sektor pendidikan dan peradaban bangsa di tengah ancaman krisis identitas serta jati diri. Krisis identitas dan jati diri bangsa sebagaimana dimaksud hadir dalam bentuk yang membahayakan serta mengancam integritas bangsa Indonesia. Perihal ini tidak bisa dipungkiri mengingat bahwa lebih dari setengah abad bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, Namun, hal itu ternyata belum menjadi jaminan untuk terbebas dari realitas yang serba bertolak belakang. Kemerdekaan dalam perjalanan bangsa ini hanya dimaknai sebagai kebangsaan yang serba semu, karena pengalaman panjang untuk meraihnya serta perjuangan pembentukan bangsa ini tidak lagi menjadi sumber kearifan. Bahkan pengalaman sejarah tersebut senantiasa dimanipulasi sebagai alat legitimasi kekuasaan belaka. Apalah artinya kelampauan kalau tidak menambah pemahaman dan kearifan bangsa tentang hari kini dan memberikan wawasan bagi pembentukan visi masa depan bangsa dalam mengatasi beragam konflik sosial yang saat ini terjadi. Dalam penulisan karya ini penulis memaparkan ada dua variabel krisis yang di kedepankan. Pertama, krisis identitas dan jati diri. Krisis identitas hadir dalam bentuk meluntur dan mengikisnya jiwa nasionalisme, etika, sopan santun dikalangan generasi muda terhadap bangsa dan negara. Berdasarkan hasil survey Litbang Kompas menunjukkan bahwa 80,7% menyatakan sopan santun di kalangan anak muda makin rendah. Sementara 7,9% yang menyatakan sopan santu anak muda makin tinggi. Kedua, krisis jati diri bangsa hadir dalam wujud terkikisnya ninlai-nilai dan dasar falsafah Pancasila sebagai modal paradigmatik pembangunan bangsa."
330 ASCSM 19 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Andhi Ilham Permana
"Tesis ini membahas tentang Sifat Kerahasiaan sebuah nasihat dan pertimbangan (nastim) yang merupakan produk dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dikaitkan dengan asas good governance. Tesis ini bermaksud menjawab pertanyaan mengenai sifat kerahasiaan nastim Wantimpres yang timbul dari tugas, fungsi dan kedudukannya apabila dilihat dari good governance, mengetahui sifat kerahasiaan nastim lembaga penasihat di beberapa negara dan bagaimanakah sifat dari nastim yang ideal dengan mengacu pada good governance. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan mengggunakan data sekunder. Berdasarkan Pasal 6 Ayat (1) UU Wantimpres terkait kerahasiaan, memberi makna bahwa sifat pekerjaan Wantimpres itu selesai setelah memberi pertimbangan dan nasihat kepada Presiden. Dengan kata lain, selesailah kewajiban Wantimpres karena sifatnya yang rahasia. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara yang demokratis yang berasaskan good governance, yaitu adanya transparansi, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas. Idealnya sebuah nastim Wantimpres sejatinya bersifat rahasia, namun apabila nastim tersebut telah disampaikan kepada Presiden dan telah dilaksanakan menjadi sebuah kebijakan, maka dapat disampaikan kepada publik bahwa lahirnya/adanya kebijakan tersebut berasal dari nastim dari Wantimpres. Perwujudan good governance Wantimpres dapat tercermin dengan adanya pemberitaan berbagai kegiatan Wantimpres di Website Wantimpres dan Sosial Media Wantimpres. Selain itu, adanya mekanisme liputan media pada awal kegiatan seminar. Sebagai lembaga yang merupakan amanah Pasal 16 UUD 1945 yang memiliki tugas dan fungsi memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, maka Presiden dapat lebih memberdayakan Wantimpres dalam pengambilan kebijakan. Sifat kerahasiaan nastim Wantimpres tetap dijaga dengan pembatasan apabila dalam beberapa hal terdapat kesepakatan dengan Presiden maka nastim Wantimpres dapat dibuka kepada publik.
This thesis discusses the confidential nature of advice and considerations which is the product of the Presidential Advisory Council that is associated with the principle of good governance. This thesis aims to answer questions regarding the confidential nature of the advice and considerations of the Presidential Advisory Council arising from its duties, functions and positions when viewed from a good governance perspective, to find out the confidential nature of the advice and considerations of advisory bodies in several countries and understand the nature of the ideal advice and considerations with reference to good governance. The research method used is a normative juridical method using secondary data. Based on Article 6 Paragraph (1) of the Law on the Presidential Advisory Council regarding confidentiality, it means that the nature of the work of the Presidential Advisory Council is completed after giving consideration and advice to the President. In other words, the obligations of the Presidential Advisory Council have been completed because of their secret nature. On the other hand, Indonesia is a democratic country based on good governance, namely transparency, community participation and accountability. Ideally, the advice and considerations of the Presidential Advisory Council are confidential, however if the advice and considerations have been conveyed to the President and have been implemented into a policy, then it can be conveyed to the public that the existence of the policy comes from the advice and considerations of the Presidential Advisory Council. The realization of good governance of the Presidential Advisory Council can be reflected in the news of various activities of the Presidential Advisory Council on the official Website and social media of the Presidential Advisory Council. In addition, there is a media coverage mechanism at the beginning of the seminar. As an institution that is mandated by Article 16 of the 1945 Constitution which has the task and function of providing advice and considerations to the President, the President can further empower the Presidential Advisory Council in making policy. The confidential nature of the advice and considerations of the Presidential Advisory Council is maintained with restrictions whether in some cases there is an agreement with the President, the advice and considerations of the Presidential Advisory Council may be disclosed to the public."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jimmy Hennyta Satya Putra
"Kreativitas merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang dinamis di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, termasuk kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Penelitian ini menganalisis pengaruh aktivitas Perilaku Kepemimpinan Paradoks dan kepribadian proaktif terhadap kreativitas karyawan di sektor perbankan di DKI Jakarta. Penelitian ini juga menguji perkembangan kerja sebagai variabel mediasi dalam hubungan Perilaku Kepemimpinan Paradoks terhadap kreativitas karyawan dan kepribadian proaktif terhadap kreativitas karyawan. Penerapan perilaku kepribadian proaktif mencerminkan sejauh mana individu melakukan perubahan untuk mencari solusi. Data dikumpulkan dari 219 karyawan perbankan di DKI Jakarta. Analisis data menggunakan teknik partial least square structural equation modeling (PLS-SEM). Temuan mengungkapkan bahwa kepribadian proaktif dapat meningkatkan perkembangan di tempat kerja dan kreativitas. Oleh karena itu, penting untuk mendukung pengembangan kepribadian proaktif. Selain itu, organisasi juga akan mendapat manfaat dari berkembang di tempat kerja untuk meningkatkan perilaku kreatif dengan mendukung vitalitas dan pembelajaran di dalam organisasi
Creativity is one of the factors that companies need to grow and develop in a dynamic environment in the midst of uncertain global economic conditions, including the current Covid-19 pandemic. This study analyzes the effect of paradoxical leader behavior and proactive personality on the creativity of employees in the banking sector in DKI Jakarta. This study also examines thriving at work as a mediating variable in the relationship between paradoxical leader behavior on employee creativity and proactive personality on employee creativity. The application of proactive personality behavior reflects the extent to which individuals make changes to find solutions. Data were collected from 219 banking employees in DKI Jakarta. Data analysis used partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) technique. The findings reveal that a proactive personality can enhance workplace development and creativity. Therefore, it is important to support proactive personality development. In addition, organizations will also benefit from thriving in the workplace to enhance creative behavior by supporting vitality and learning within the organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Elia Soemargo
"Kepemimpinan inklusif merupakan gaya kepemimpinan yang dianggap efektif dalam memberdayakan karyawan di tengah perbedaan yang ditemukan di dalam perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan prediktif faktor individu dari kepemimpinan inklusif, yaitu extraversion, openness to experience, dan perspective taking. Pengukuran dilakukan kepada manajer atau supervisor dari berbagai perusahaan di Indonesia (N=128) dengan menggunakan alat ukur Inclusive Leadership, Big Five Inventory, dan Interpersonal Reactivity Index. Hasil uji korelasi menemukan bahwa extraversion, openness to experience, dan perspective taking berkorelasi secara signifikan dengan kepemimpinan inklusif. Dari hasil analisis regresi linier hirarki didapatkan bahwa extraversion memprediksi kepemimpinan inklusif secara positif dan signifikan setelah mengontrol variabel demografis (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah bawahan). Kemudian, Openness to experience memprediksi kepemimpinan inklusif secara positif dan signifikan setelah mengontrol variabel demografis dan extraversion. Terakhir, perspective taking tidak memprediksi kepemimpinan inklusif secara positif dan signifikan setelah mengontrol variabel demografis, extraversion, dan openness to experience. Sebagai implikasi praktis, organisasi dapat memberikan pelatihan kepada para manajer yang terkait dengan karakteristik extraversion agar para manajer dapat membuka diri dan memahami karyawannya.
Inclusive leadership is the leadership style that effectively empowers employees in the diversity workplace. This study aims to examine the effect of individual factors on inclusive leadership, i.e extraversion, openness to experience, and perspective taking. Measurements were conducted on managers or supervisors from any companies in Indonesia (N=128) using these instruments: Inclusive Leadership, Big Five Inventory, and Interpersonal Reactivity Index. The results showed that extraversion, openness to experience, and perspective taking were significantly correlated with inclusive leadership. The results of hierarchical linear regression analysis showed that extraversion significantly and positively predicted inclusive leadership above and beyond the effects of demographics (gender, age, educational level, number of subordinates). Openness to experience was significantly and positively predicted inclusive leadership above and beyond the effects of demographics and extraversion. In addition, perspective taking was not significantly and positively predicted inclusive leadership above and beyond the effects of demographics, extraversion, and openness to experience. As the practice implication from this study, organizations should provide training for managers about extraversion to open about themselves and understand their subordinates"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Kasus Bank Century, kasus pemilihan Deputy Senior Gubernur Bank Indonesia, kasus-kasus korupsi di kalangan pemerintah pusat dan daerah, dan upaya-upaya yang telah dijalankan KPK hingga sekarang membekaskan kecemasan di tengah-tengah masyarakat karena ketidakjelasan informasi. Yang terkesan adalah peristiwa dan tindakan-tindakan pelanggaran hukum dan etika sudah semakin menjadi-jadi di tanah air kita. Tulisan ini membahas pentingnya peranan etika dalam pembangunan masyarakat masa kini, yang sesungguhnya telah disadari justru sejak zaman purba, bahwa etika merupakan percik dan pijar peradaban manusia. Walaupun tulisan ini menggunakan hasil penelitian yang terungkap di literatur Barat, namun seruannya kepada lapisan kepemimpinan tetap valid masyarakat kita, dan menghimbau agar pemimpin-pemimpin kita meningkatkan kandungan nilai-nilai moral dalam kebijakan-kebijakan serta perilakunya. Tulisan ini juga menghimbau para peneliti sosial politik di Indonesia agar meningkatkan perhatiannya pada bidang pelaksanaan dan dampak etika di Indonesia.
"
330 ASCSM 9 (2010)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Angga Budi Hartono
"Kepemimpinan paternalistik merupakan konsep kepemimpinan yang berasal dari negara yang menganut sistem kolektivis dipandang mempunyai kecocokan untuk diimplementasikan pada budaya Indonesia yang mengutamakan budaya kekeluargaan dan kebapakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan paternalistik terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan peran mediasi kepercayaan (affective-based trust dan cognitive-based trust). Responden pada penelitian ini adalah seluruh ASN di Ditjen PPI baik jabatan struktural maupun fungsional. Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS untuk melihat hubungan antar variabel untuk melihat hubungan pada variabel-variabel penelitian, dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dimensi variabel kepercayaan mempunyai memediasi hubungan antara variabel kepemimpinan paternalistik dan kinerja.
Paternalistic leadership is a concept of leadership originating from a country that adheres to a collectivist system deemed to have a suitability to be implemented in Indonesian culture that prioritizes a culture of kinship and fatherhood. The purpose of this study was to analyze the influence of paternalistic leadership on the in-role performance of the State Civil Apparatus (ASN) in the Directorate General of Post and Information Technology (Ditjen PPI) at the Ministry of Communication and Information Technology (Kemkominfo) and the role mediation of trust (affective based and cognitive based). Respondens of this research is all ASN in DG PPI both structural and functional positions. The process of data analysis is to use the SEM-PLS method to see the relationship between variables to see the relationship to the research variables, using the SmartPLS application. The results revealed that the dimensions of trust variable had a positive mediating effect on performance and performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aryo Priyanggono
"Tulisan ini dimaksudkna untuk menunjukan beberapa ajaran kepemimpinan tradisional Jawa yang terdapat dalam beberapa karya sastra Jawa serta beberapa wejangan. Ajaran-ajaran tersebut pada umumnya menunjukkan berbagai ajaran moral, yaitu sikap baik dan kewajiban yang harus diikuti dan dilaksanakan, serta sikap yang harus dihindari oleh seorang pemimpin. Ajaran-ajaran tersebut juga mengarah pada paradigma keseimbangan, keselarasan, dan keharmonisan lahir dan batin. Filosofi kepemimpinan tersebut juga menunjukkan daya kodrati berupa daya cipta, rasa, karsa, dan karya. Selain itu, ajaran-ajaran tersebut menuntut agar seseorang pemimpin menajdi satria utama. Sifat satria utama dari seseorang pemimpin akan membawa pada jumbuhing kawula Gusti dalam konteks bersatunya pemimpin dan rakyat yang menjadi dasar dan tujuan dalam kekuasaan, kepemimpinan dan kerakyatan. Pemimpin yang berjiwa satria utama merupakan sarana untuk mengabdi dan berbakti kepada negara dan rakyat. Seorang pemipin yang bisa menjadi satria utama adalah yang mempunyai watak seperti dalam ungkapan narendragung binathara, baudhenda nyakrawati, berbudi bawaleksana, ambeg adil paramarta."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya DI Yokyakarta, 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Allan Louby Van Houten
"Kebutuhan mengembangkan gaya kepemimpinan yang lebih baik menjadi semakin penting disetiap organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati apakah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan pimpinan transformasional dan transaksional terhadap kinerja karyawan Divisi Sentra Operasi (STO) Bank BRI Kantor Pusat Jakarta yang termasuk dalam perusahaan perbankan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yangbersifat eksplanatif. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional secara bersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
The need to develop better leadership style is becomingin creasingly important in every organization. The purpose of this study was to as certain whether there is influence the leadership style of transactional and transformational leadership on the performance of employees of Operational Division (STO) BRI Head Office Jakarta Initiative is included in the corporate banking.This study uses quantitative methods that are explanative. To find out how big the influence of independent variables, this study used a multiple linear regression analysis. Transactional and transformational leadership styles at the sametime have a significant influence on employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Puguh Widiyanto
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA6016
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library