Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kepemimpinan Kepala Daerah menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan daerah yang bersangkutan untuk melaksanakan pembangunan guna mensejahterakan rakyat dan memajukan daerahnya. Reformasi birokarsi sudah menjadi program pemerintah selama lebih dari satu dekade ini. Namun hasil dari reformasi birokrasi ini masih belum memuaskan, yang terjadi justru banyak Kepala Daerah yang tersangkut dalam perkara korupsi. Salah satu penyebab dari hal ini, adalah karena mahalnya biaya sejak Calon Pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengikuti proses Pemilukada maupun setelah menjabat Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Sehingga sistem Pemilukada saat ini cenderung menghasilkan Pemimpin Transaksional, bukan berarti transaksi yang menawarkan visi, misi, dan program yang baik, tetapi cenderung terjadi transaksi jual beli kekuasaan."
330 ASCSM 25 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Douglas A. Ondang
"Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: Pengaruh faktor Pemimpin, Komunikasi dalam Organisasi dan Komitmen pada Organisasi terhadap Partisipasi Pemilih Pemula di Kota Administrasi X pada Pilkada DKI 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatori. Responden penelitian ini adalah anggota Organisasi Kepemudaan X dengan jumlah 135 responden. Analisa data dilakukan dengan analisa regresi berganda. Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa variabel Pemimpin peranannya rendah (1%). Hal ini karena pemimpin kurang memperhatikan anggotanya yang merupakan pemilih pemula. Demikian pula halnya dengan faktor Komunikasi dalam Organisasi (4%), karena adanya jarak antara anggota lama dan anggota baru. Sedangkan faktor Komitmen pada Organisasi berpengaruh sebesar (18%) dikarenakan adanya kesamaan agama. Sedangkan secara simultan, faktor Pemimpin, Komunikasi dalam Organisasi dan Komitmen pada Organisasi memberi pengaruh sebesar 38,3% terhadap Partisipasi Pemilih Pemula.

The aims of this research are to explore: Leadership, Communication within organization, Commitment to organization factors that influencebeginner voters participation at Youth Organization X in Pilkada DKI 2012. This research use quantitative approach in term of explanatory type of research. Respondents of this research are 135 members of Youth Organization X. Data analysis for this research using multiple regression analysis technique. The result of regression analysis shows that leader variable has low influence toward beginner voters participation (1%). It because leader didn’t shows that he care about organization members. Similarly, communication within organization has low influence. It's only about 4%. It because there is a distance between new and old members. However, commitment to organization gives high influence 18% toward beginner voters participation. It can happen because they have the same religion Simultaneously, leadership, communication, and commitment factors have influenced 38.3% toward beginner voters participation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozali Abdullah
"Juridical approach of new policy on system of elections for legislative body in Indonesia."
Jakarta: Rajawali, 2009
324.6 ROZ m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengolahan Data dan Informasi Sekjen DPR RI, 2011
324 BER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agusniwan Etra
"ABSTRAK
Berdasarkan ketentuan Pasal 24C Ayat (1) UUD 1945 juncto Pasal 10 Ayat (1) UU
MK, Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final, diantara kewenangan tersebut Pengujian Undang-
Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945 dan memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum, masuknya Pemilihan Umum Kepala daerah (pemilukada)
sebagai rezim Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi kosekuensi wewenang memutus
perselisihan Pemilihan Umum Kepala Daerah berada di Tangah Mahkamah
Konstitusi, selanjutnya, ditindak lanjuti dengan penandatanganan Berita Acara
pengalihan wewenang mengadili sebagaimana pelaksanaan ketentuan Pasl 236C UU
Nomor 12 Tahun 2008.
Pada Putusan Nomor 57/PHPU.D-VI/2008 tentang perselisihan Pemilukada Kabuaten
Bengkulu Selatan, MK manganulir Pasangan Calon menganulir atau
mendiskualifikasi pasangan calon Bupati terpilih Pemilukada Kabupaten Bengkulu
Selatan yaitu Dirwan Mahmud. Kebohongan terhadap rakyat pemilihnya yang
berusaha menyembunyikan status pernah menjadi narapidana dalam kasus
pembunuhan. Tindakan Dirwan Mahmud dianggap Mahkamah Konstitusi sebagai
tindakan mencederai demokrasi.
Sedangkan pada putusan nomor 4/PUU-VII/2009, keberkaitan dengan putusan
Pemilukada Bengkulu Selatan. Dalam putusan ini semakin menguatkan arti penting
sebuah “kejujuran” dalam berdemokrasi. Mahkamah Konstitusi sangat menyadari
bahwa hak dipilih dan memilih merupakan hak asasi sebagai warga negara, namun
perlindungan terhadap kejahatan dan ketidak jujuran dalam berdemokrasi menjadi
perhatian mahkamah supaya rakyat sebagai pemilih tidak salah pilih dalam memilih
pemimpinnya. Oleh karena itu, walaupun mantan narapidana dibolehkan ikut
menjadi calon kepala daerah, namun calon kepala daerah yang pernah menjadi
narapidana harus mengumumkan bahwa dirinya pernah dipenjara, dengan sayarat dia
telah minimal 5 tahun habis menjalankan hukuman tersebut

ABSTRACT
Based on Article 24 C paragraph 1 of the 1945 Constitution in conjunction with
Article 10 paragraph 1 of the Constitutional Court Act, the Constitutional Court has
the authority to adjudicate cases at the first and the last level with final verdicts.
Their authorities include doing judicial review and deciding disputes concerning on
the general election results. The presence of regional election in the regime of
election adds the authority of the Court so it should resolve the disputes concerning
on the regional election results. It, then, is followed by the signing of the report of
adjudicating authority transfer as an implication of Article 236C Act No. 12/2008.
In the verdict No. 57/PHPU.D/VI/2008 on the South Bengkulu district election
dispute, the Constitutional Court annulled the elected regent candidate Dirwan
Mahmud. His attempts to lie the constituents by hiding his past as a convict in a
murder case was considered by the Court as an act of damaging the democracy.
Furthermore, the verdict No. 4/PUU-VII/2009 has a relation to the case of South
Bengkulu. This verdict strengthens the significance of "honesty" in democracy. The
Constitutional Court is aware that the rights to vote and to be voted are citizen’s
basic rights. However, the Court gives proper attention to the protection against
immorality and dishonesty in democracy so that the people as voters do not choose
the wrong leaders. Therefore, though the ex-inmates are allowed to participate as a
candidate of the regional head, but the candidates who had been prisoners have to
announce that he had been imprisoned, with a requsite that he have served in at least
5 years of the sentence."
Universitas Indonesia, 2013
T34987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharizal
Jakarta: Rajawali, 2011
324 SUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, Evendhy M.
[Place of publication not identified]: Yayasan Mari Belajar, 1990
158 SIR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Weiss, Donald H.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1994
658.409 2 WEI bt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suwondo R Baskoro
"ABSTRAK
Pemilukada sebagai instrumen demokrasi memberi ruang terbuka bagi para elit politik untuk berpartisipasi dalam politik baik dalam bentuk dukungan atau penolakan terhadap pasangan calon pejabat politik tertentu. Salah satu elit politik yang dominan dalam melakukan mobilisasi dukungan kepada pasangan Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli (Foke-Nara) adalah ulama yang terhimpun dalam MUI DKI Jakarta. Ulama ini berusaha melakukan mobilisasi dukungan dengan menggunakan isu primordial Islam melalui fatwa MUI DKI Jakarta. Tesis ini berfokus pada dinamika dukungan ulama MUI DKI Jakarta kepada pasangan Foke-Nara sebagai studi kasus utama. Sementara indikator dinamika dukungan ulama di luar MUI DKI Jakarta digunakan untuk membantu analisis.
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan peran ulama MUI DKI Jakarta menerbitkan fatwa MUI DKI Jakarta sebagai upaya mobilisasi umat Islam di DKI Jakarta untuk mendukung pasangan Foke-Nara pada putaran kedua Pemilukada tahun 2012. Studi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, deskriptif analitis, serta analisa kualitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah pustaka/dokumen. Sedangkan teori yang digunakan dalam menganalisis peran ulama dalam mobilisasi umat Islam di DKI Jakarta kepada pasangan Foke-Nara pada putaran kedua Pemilukada tahun 2012, yaitu: teori peran, teori demokrasi dan teori elit.
Penelitian ini menemukan faktor keberlanjutan kepemimpinan Islam di Jakarta (sejarah), kesamaan ideologi (agama) dan relasi pribadi (politik) yang sudah terbangun lama antara ulama MUI DKI Jakarta dengan Fauzi Bowo sebagai dasar terbitnya fatwa MUI DKI Jakarta. Hasil studi ini mengungkap bahwa terdapat ulama yang konsisten memperjuangkan pandangan keagamaannya yang terbagi ke dalam dua kutub, yaitu (1) ulama yang pro-fatwa dan pro-Foke; (2) ulama yang kontra-fatwa dan pro-Jokowi. Selain itu juga terdapat ulama yang kontra fatwa MUI DKI Jakarta, namun tetap mendukung pasangan Foke-Nara.
Hasil penelitian ini menegaskan kedua kelompok ulama tersebut berperan dalam melakukan mobilisasi dukungan kepada masing-masing calon. Dengan demikian teori peran, teori demokrasi dan teori elit ketiganya dapat menjelaskan obyek studi (verifikasi).

ABSTRACT
General Election as an instrument of democracy provide open space for the political elite to participate in politics in the form of support or opposition to a particular candidate for political office. One of the dominant political elites in mobilizing support for Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) are theologian who gathered in MUI DKI Jakarta. These theologian attempt to mobilize support by using the primordial issue of Islam through the fatwa MUI Jakarta.
This thesis focuses on the dynamics of MUI DKI Jakarta heologian support to couples Bowo-Nara as the main case study. While the dynamics of indicators support MUI DKI Jakarta theologian outside are used to assist the analysis.
This study aims to clarify the role of theologian issued a fatwa MUI DKI Jakarta as an effort to mobilize Muslims in Jakarta to support couples Bowo-Nara in the second round of the 2012 General Election. The study used a qualitative research approach, descriptive, and qualitative analysis. Collecting qualitative data through in-depth interviews and a literature review/ documents. While the theory is used to analyze the role of theologian the mobilization of Muslims in Jakarta to pair Bowo-Nara in the second round of the General Election in 2012, namely: the role of theory, democratic theory and elite theory.
The study found sustainability factor Islamic leadership in Jakarta (history), equality ideology (religion) and personal relations (politics) have been established a long time between Jakarta MUI Theologian with Fauzi Bowo as the basis for the issuance of fatwa MUI Jakarta. Results of this study reveal that there are scholars who consistently fought for his religious views were divided into two poles, namely (1) the pro-fatwa theologian and pro-Bowo, (2) a counter-fatwa theologian and pro-Jokowi. In addition, there are scholars who counter Jakarta MUI fatwa, but still supports partner Foke-Nara.
This study confirms the results support both groups of theologian are instrumental in mobilizing support for each candidate. Thus the role of theory, democratic theory and the theory of the three elite can explain the object of study (verification)."
2013
T35340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>