Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107860 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Belum adanya informasi yang lengkap dan memadai mengenai biografi ulama pondok pesantren dan kitab karyanyadi Provinsi Jami menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini. Keberadaan dan peran pondok pesantren di Jambi sudah cukup lama ada yang tersebar di berbagai plosok daerahnya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan historis. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai aspek kesejarahan riwayat hidup penulis dan karya tulisnya. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, telaah dokumen, dan wawancara. Ditemukan kitab berjumlah 35 buah dengan rincian 14 fiqh, 10 akhlaq dan tassawuf, 7 aqidah dan kalam, 2 alquran dan ilmu yang berkaitan, serta 1 hadist."
JMN 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.224 530 7 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengembangan Kebudyaan dan Pariwisata, 2003
899.221 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2009
910SINP009
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, [1970]
398.2 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sean Popo Hardi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas masalah pewarisan tradisi lisan upacara kuhi seko pada masyarakat Kerinci. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan sebagian besar data diperoleh dari lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi partisipan, wawancara dan transkripsi. Data pendukung diperoleh melalui studi pustaka. Hasil penelitian ditulis dengan cara ldquo;thick deskripsi rdquo;. Struktur upacara kuhi seko terdiri dari mendingin sebagai pembuka. Paropatoh iyo-iyo, tari iyo-iyo dan brencek merupakan isi upacara. Adapun ico pake adat merupakan penutup upacara. Bagi masyarakat Kerinci, upacara kuhi seko berfungsi sebagai alat pendidikan, alat pengawasan, pengesahan lembaga adat dan hiburan. Pewarisan upacara kuhi seko adalah pewarisan secara langsung maupun tidak langsung. Pewarisan secara langsung yaitu berdasarkan keturunan ibu matrilineal terdapat dalam teks mendingin. Pewarisan secara tidak langsung terdapat dalam teks tari iyo-iyo dan brencek.

ABSTRACT
This study attempted to answer an issue toward the inheritance of the oral tradition of kuhi seko ceremony in Kerinci community. This study use qualitative methods with the grounded theory approach, and most of the data obtained from the field. The data were collected by participant observation and interview. The supporting data were gathered from a literature review. The data were then transcribed, analyzed, described, and interpreted comprehensively. The result of the study was written by using a ldquo thick description rdquo . The structure of the ceremony of kuhi seko consists of mendingin as the oppening. Paropatoh iyo iyo, iyo iyo dance and brencek are the content of the ceremony, while ico pake adat is the closing of the ceremony. People in Kerinci believe that kuhi seko ceremony has a purpose as an educational tool, a monitoring tool, a validation traditional institutions and entertainment. The inherintance of kuhi seko ceremony is a direct and an indirect inheritance. A direct inheritance is based on maternal lineage which contained in text of mendingin, where as an indirect inherintance enclosed in the text of iyo iyo dance and brencek."
2016
T46581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jambi: Bappeda Provinsi Jambi, 2007
R 959.8 Ref
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Purnomo
"ABSTRAK
Penetapan Karesidcnan Jambi ke dalam Propinsi Sumatera Tengah berdasarkan
kcputusan sidang KN1 Daerah Sumatcra 18 April 1946 di Bukittinggi dan
desentralisasi Sumatera Tengah. Kemudian, diberlakukannya Peraturan Pcmerintah No. 10 tahun 1948 dan Undang-Undang No. 15 tahun 1949 tanpa melihat perkembangan dan keinginan masyafakat Jambi serta faktor-faktor politis, sosiologis, ekonomis, historis dan adat-istiadat Semua itu dipandang oleh sebagian masyarakat Jambi telah memperkosa hak-hak demokrasi rakyat.
Pada akhimya, melahirkan pergolakan, pro kontra atau dualisme keinginan
masyarakat. Masyarakat yang merasa dimgikan berupaya memisahkan daerah Jambi
dari Sumatera Tengah ke Sumatera Selatan yang dipandang dari segi politis cocok dan sesuai dengan mereka (masyarakat Jambi). Kurangnya alat transportasi dan rusaknyajalan-jalan mengakibatkan sulitnya daerah Jambi berhubungan dbngan pusat propinsi di Medan dan Sub Propinsi Sumatera Tengah di Bukininggi. Keadaan ini ikut menumbuh kembangkan aliran-aliran dan usaha-usaha untuk memisahkan daerah Jambi dari Sumatera Tengah ke Sumatera Selatan.
Munculnya gerakan Fropedja 10 April 1954 yang mendapat dukungan dari kalangan
outoritas dan partai-partai politik memberikan wacana bam bagi masyarakat Jambi. Pada akhimya, gerakan Fropedja yang semua mendapat tentangan daii H.P.
Mcrbahari rnampu mengakhiri pro kontra atau dualisme kcinginan masyarakat itu dan membangun satu kckuatan bersama untuk menuntut tegaknya Daerah Tingkat I
Propinsi Jambi.
Barangkat dari kesamaan pandangan atau aspirasi itulah, yang akhimya membawa
mereka ke dalam Kongres Rakyat Jambi 15-18 Juni 1955. Konsekuensi dari kongres im melahirkan suatu badan yang bemama Badan Kongrcs Rakyat Djambi (BKRD). BKRD merupakan satu-satunya wadah perjuangan untuk memenuhi (mcnampung) aspirasi masyarakat Jambi. Begitu juga, BKRD Iahir sebagai cerminan kekuatan kualisisi dari scmua komponen atau kekuatan masyarakat yang ada, baik dari unsur organisasi massa dan pernuda, mantan pejuang, tokoh-tokoh masyarakat maupun partai-partai politik.
Tuntutan status daerah Jambi mcnjadi daerah otonomi setingkat propinsi itu,
znenlpakan tuntutan atas ketidakadilan (pcrimbangan keuangan) dan upaya
penyelesaian konflik (pcrimbangan kekuasaan). Karena dipandang dari segi
geograiis, sosiolngis, politis dan ekonomi daerah Jambi telah dapat dan sudah
selayaknya berotonomi sendiri setingkat propinsi. Karena itu, tuntutan rakyat jambi mempunyai dasar yang kuat dan tidak dapat dielakkan lagi baik dari aspek politis, ekonomis dan sosial.
Propinsi Jambi yang telah bertahun-tahun dipeljuangkan dan seiama itu tidak menjadi perhatian pemerintah pusah, akhimya lahir. Dilahirkannya dengan suatu cara yang luar biasa Dia lahir atas pemyataan rakyat Jambi sendiri. Kemudian diakui dan diresmikan Dewan Banteng, Suatu dcwan yang lahir di tengah-tengah masyarakat Sumatera Tengah. Begitu juga, propinsi Jambi lahir dalam suatu suasana dimana pemerintah pusat sedang sibuk menghadapi pertentangan-pertentangan dengan daerah-daerah yang merasa tidak puas dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi,
keuangan, pembangunan, kemasyarakatan atau angkatan perang."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
398.215 IND n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>