Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gina Lusiana Dewi
"[Penelitian ini dilakukan pada gudang perusahaan farmasi yang masih menggunakan sistem manual picking. Salah satu kegiatan utama operasional gudang yang meningkatkan produktivitas suatu perusahaan adalah order picking. Namun, kegiatan order picking pada gudang perusahaan farmasi ini belum optimal. Hal ini dikarenakan tata letak produk pada gudang menggunakan metode randomized storage dan area gudang terbatas. Usaha untuk menyelesaikan permasalahan ini yaitu dengan pengaturan ulang tata letak produk menggunakan metode class based storage dengan analisa EIQ. Tata letak produk diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas berdasarkan karakterisitik distribusi setiap jenis produk (nilai IK dan IQ). Hasil penelitian ini menunjukkan total jarak tempuh forklif dan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan order picking dengan tata letak usulan berkurang sebesar 34.5 % dari jarak tempuh dan waktu yang dibutuhkan dengan tata letak sebelumnya.
This study is at pharmaceutical company’s warehouse that has been using manual picking system for its operational. One of the major warehouse operational activity that has big contribute for company’s productivity is order picking. In contrast, order picking performance in this pharmaceutical company’s warehouse less than optimal. It is because warehouse uses randomized storage for its assignment and warehouse’s area is limited. Class based storage assignment using EIQ analysis is one way to solve this problem. Product is classified into several class based on product distribution characteristic (IK and IQ value). The result of this study shows that the travel distance and time that need for order picking by using class based storage assignment 34.5% less than travel distance and time needed by using randomized storage assignment.;This study is at pharmaceutical company’s warehouse that has been using manual picking system for its operational. One of the major warehouse operational activity that has big contribute for company’s productivity is order picking. In contrast, order picking performance in this pharmaceutical company’s warehouse less than optimal. It is because warehouse uses randomized storage for its assignment and warehouse’s area is limited. Class based storage assignment using EIQ analysis is one way to solve this problem. Product is classified into several class based on product distribution characteristic (IK and IQ value). The result of this study shows that the travel distance and time that need for order picking by using class based storage assignment 34.5% less than travel distance and time needed by using randomized storage assignment., This study is at pharmaceutical company’s warehouse that has been using manual picking system for its operational. One of the major warehouse operational activity that has big contribute for company’s productivity is order picking. In contrast, order picking performance in this pharmaceutical company’s warehouse less than optimal. It is because warehouse uses randomized storage for its assignment and warehouse’s area is limited. Class based storage assignment using EIQ analysis is one way to solve this problem. Product is classified into several class based on product distribution characteristic (IK and IQ value). The result of this study shows that the travel distance and time that need for order picking by using class based storage assignment 34.5% less than travel distance and time needed by using randomized storage assignment.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafsah Prihatiwi Rasyid
"Resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan barang yang disimpan di suatu gudang, diterbitkan oleh pengelola gudang dan dapat menjadi instrumen perdagangan. Resi gudang sebagai salah salah satu bentuk jaminan merupakan jalan keluar dari terbatasnya modal petani dan pengusaha bidang pertanian dalam mencairkan kredit demi pengembangan usaha. Tesis ini membahas mengenai prosedur pelaksanaan jaminan resi gudang serta peranan notaris dalam proses tersebut. Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang berbentuk yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Pelaksanaan pembebanan jaminan resi gudang ditandai dengan suatu pembuatan akta Pembebanan Hak Jaminan oleh pemberi jaminan dan penerima jaminan di hadapan notaris. Peranan notaris dalam proses pembebanan Jaminan Resi Gudang adalah membuat akta perjanjian Jaminan Resi Gudang. Dalam membuat akta Jaminan Resi Gudang, peranan notaris sebenarnya sama dengan pembuatan akta-akta lain pada umumnya. Yang harus diperhatikan oleh notaris dalam pembuatan akta adalah menjaga otentisitas akta tersebut, agar akta yang dibuat dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dikemudian hari. Dalam hal Resi Gudang, sebelum membuat akta notaris harus melakukan pengecekan keaslian dokumen.

Warehouse receipt is a document of ownership of goods stored in a warehouse, which is published by the warehouse manager and possible to become an instrument of trade. Warehouse receipts as a collateral is a way out of the limited capital of farmers and agricultural entrepreneurs in business development. This thesis describes the procedures for the implementation of warehouse receipt collaterla and the notary?s deed role in the process. This research is a study in the form of juridical normative with descriptive analytic. Implementation of the collateral is marked with the making of a deed that contain with Warehouse Receipt's Collateral by a notary public. In making the warehouse receipt collateral deed, the role of notaries in fact is same as making other deeds in general. That must be considered by the notary in the making is to maintain authenticity of notarial deed. In the case of warehouse receipt, before making the deed, Notary had to check the authenticity of documents."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28198
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Tania Marcella
"Gudang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran dan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat perlu mengevaluasi dan memastikan terjadinya peningkatan berkelanjutan pada kegiatan gudang. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja rantai pasok gudang barang jadi sebuah perusahaan makanan dan minuman kesehatan di Indonesia sebagai acuan untuk mengusulkan strategi yang diperlukan dalam peningkatan kinerja. Terdapat 25 indikator kinerja yang diukur dalam penelitian ini yang terbagi ke dalam tiap level pada kerangka model Supply Chain Operation Reference (SCOR). Dari hasil pengukuran, diperoleh nilai rata-rata kinerja rantai pasok gudang barang jadi perusahaan pada tahun 2023 sebesar 63.78% yang masuk ke dalam kategori ‘Average’ menurut sistem monitoring dengan traffic light system. Setiap indikator kinerja kemudian dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi indikator kinerja yang harus menjadi prioritas perbaikan. Berdasarkan kuadran IPA, diperoleh 4 indikator kinerja yang memiliki kepentingan cukup tinggi namun performanya belum baik, yaitu finished goods inventory level, inventory days on hand, orders received on time, dan delivery fill rate. Adapun strategi peningkatan kinerja yang diajukan kepada perusahaan yakni penggunaan metode peramalan yang lebih akurat dan penerapan sistem manajemen persediaan dengan integrasi IoT dan RFID.

Warehouse plays a strategic role in maintaining the smoothness and efficiency of the overall supply chain. Therefore, companies aiming to remain competitive in facing tough business competition need to evaluate and ensure continuous improvement in warehouse activities. This research was conducted to measure the supply chain performance of a finished goods warehouse in a health food and beverage company in Indonesia, as a reference to propose necessary strategies for improvement. There are 25 performance indicators measured in this study, categorized into each level of the Supply Chain Operation Reference (SCOR) model framework. The results show the average performance score of the company's finished goods warehouse supply chain in 2023 was 63.78%, classified as 'Average' according to the traffic light monitoring system. Each performance indicator was then mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to identify priority areas for improvement. Based on the IPA quadrant, 4 performance indicators were identified as having high importance but inadequate performance, namely finished goods inventory level, inventory days on hand, orders received on time, and delivery fill rate. The proposed strategies for performance improvement include the use of accurate forecasting methods and the implementation of inventory management systems with IoT and RFID integration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hero Yudha Adhigdya
"Pembahasan dalam penelitian ini didasarkan pada tiga pokok permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaturan sistem resi gudang sebagai lembaga hukum jaminan? (2) Bagaimana eksekusi jaminan resi gudang apabila debitur wanprestasi? (3) Apakah hak jaminan resi gudang telah mengakomodir kepentingan yang tidak diatur dalam dalam lembaga hukum jaminan gadai dan fidusia?
Hak jaminan atas resi gudang merupakan suatu lembaga hukum jaminan baru di Indonesia dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. kemudian terdapat perubahan pada Undang-Undang Sistem Resi Gudang dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 9 tahun 2006 tentang sistem resi gudang. Dengan adanya perubahan dalam Undang-Undang Sistem Resi Gudang ternyata masih juga menyisakan beberapa permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang muncul dalam praktek pelaksanaan sistem resi gudang di Indonesia, lebih khususnya dalam pelaksanaan pembebanan hak jaminan atas resi gudang.

The point of discussion in this research starts from three basic questions: (1) How the rulings of warehouse receipt system as security legal entity? (2) How the ruling of warehouse security objects? execution if debtor breaches the contract? (3) Does warehouse security system accommodate the interests are not ruled in fiduciary and pledge?
Warehouse security right is a new security legal entity in Indonesia by the legalization of Law No. 9 Year 2006 Concerning on Warehouse Receipt System. Then there is an amendment on Law of Warehouse Receipt System by the legalization of Law No. 9 year 2011 Concerning the Amendment of Law No. 9 Year 2006 Concerning on Warehouse Receipt System. With the Amendment on Law of Warehouse Receipt remains some legal problems. This research has goals to analyze problems occur on warehouse receipt system's practice in Indonesia, specialized on the practice of warehouse receipt as security.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42949
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Imam Santoso
"ABSTRAK
Data warehouse bukanlah suatu konsep baru, tetapi merupakan perkembangan dari metode pengumpulan informasi secara tradisional. Teknologi database menjadi faktor utama munculnya kembali data warehouse.
Penulisan bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana teknologi database berperan dalam merancang suatu data warehouse. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perancangan data yang baik akan menghasilkan kemudahan dalam pengembangan dan pemeliharaan suatu data warehouse.
Sebagai objek penelitian, penulis mengambil contoh pada suatu kasus di sebuah Bank, pada bagian MIS. Manajemen menginginkan adanya suatu informasi yang dapat memonitor dan menganalisa penggunaan biaya dari beberapa sisi dengan mudah dan cepat pada rentang waktu yang berbeda.

ABSTRACT
Data warehouse is not a completely new concept. It is a further development of the traditional information gathering method. Database technology improvement is the main reason behind the return of data warehouse.
This paper is intended to show how database technology improvement plays an important role in designing a data warehouse. The result of my research in this field shows that well designed data will provide convenience in developing and maintaining a data warehouse.
I took a case in MIS Department of a Bank as an object of the research. The management asked for an information that can monitor and analyze costs from different angles easily and fast in different time frame.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Meisadhana
"Operator Selular mengelola data transaksi telekomunikasi dalam jumlah yang sangat besar, seperti data Call Detail Record(CDR), data transaksi SMS(Short Message Service) atau data transaksi pengisian pulsa. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam proses kompetisi bisnis, manajemen memerlukan analisis dan pelaporan dalam bentuk kecenderungan (trend) dan past history, serta mampu memberi prediksi masa datang. Sistem Manajemen basis data yang digunakan saat ini tidak mencukupi untuk digunakan secara optimal bagi manajemen untuk memperoleh apa yang diharapkan. Satu alternatif solusi yang mungkin adalah dengan membangun datawarehouse. Datawarehouse mempunyai kemampuan untuk menyimpan data sejarah masa lalu, kecenderungan dan menyimpan data data dalam bentuk yang sudah tertransformasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen, seperti data agregasi statisitik.
Proyek akhir ini melakukan analisis terhadap sistem manajemen basis data di operator selular PT ISAT dan mengusulkan arsitektur datawarehouse yang sesuai. Rancangan data warehouse difokuskan pada bidang keuangan, operasional kinerja jaringan dan distribusi transaksi yang merupakan area-area terpenting pada industri telekomunikasi selular. Untuk membantu dalam analisis multi dimensi dan subyek area tertentu digunakan teknologi OLAP (Online Analytical Processing).

Every single day, telecommunication operator deals with hundreds of millions of call detail records such as; call, short message services (SMS) or recharge transactions. The aggressive evolution of telecommunication industry that changes into customer-oriented model brings the telecommunications operators into enormous competition. Furthermore In this competitive environment, a telecommunication operator that responds to the challenges rapidly would get higher market shared and may come the winner. Availability and reliability of a system that has historical, integrated and legitimate information to support management decision-making process is very crucial. Sometimes, existing operational and transactional system used in daily activity does not meet the needs of valid information to the management. Because of the unavailability of historical or aggregated information, the management could not use the system in a proper way. One of suitable solution to overcome these problems is by implementing data warehouse. Data warehouse has capability to store historical, forecast and valid information to support management decision-making process.
This final project is analyzing and designing data warehouse implementation at PT ISAT, one of the largest telecommunications companies in Indonesia. The design is focused on the main area of telecommunication industry such as; financial, network performance and distributed transactions. Moreover, it also provides multidimensional and particular business subject analysis using online analytical processing (OLAP) technologies as a business intelligence tools."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Wirawan
"ABSTRAK
Data administrasi kependudukan dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemeritah Provinsi DKI Jakarta agar dapat berjalan akurat. Selain itu data administrasi kependudukan juga dibutuhkan dalam verifikasi dan validasi pelayanan publik. Saat ini data kependudukan sudah dimanfaatkan oleh beberapa OPD dan instansi, dimana sebagian sudah memeberikan feedback data yang dapat memeperkaya data kependudukan, namun data ini belum dimanfaatkan. Saat ini pelaksanaan pemanfaatan data kependudukan belum didukung oleh data yang terintegrasi, update dan mudah didapat, hal ini disebabkan karena saat ini belum tersedia sebuah basis data yang terintegrasi untuk dapat dimanfaatkan dalam pelayanan publik. Untuk mengatasi permasalahan penyajian dan pemanfaatan data kependudukan ini, maka diperlukan membangun sebuah data warehouse yang dapat membuat proses penyajian dan pemanfaatan data kependudukan efektif dan efisien, terintegrasi, tanpa mengganggu proses operasional layanan administrasi kependudukan. Perancangan data warehouse pada penelitian ini menggunakan teknik pemodelan dimensional 4 langkah menurut Kimball & Ross yaitu dengan pemilihan proses bisnis, deklarasi grain, identifikasi dimensi, dan identifikasi fakta. Perancangan data warehouse menghasilkan 44 tabel dimensi, dan 24 tabel fakta, dirancang dengan model constellation schema. Hasil perancangan dan implementasi data warehouse dapat memeberikan informasi yang berguna bagi Dinas Dukcapil dan bagi OPD yang memanfaatkan data kependudukan agar pelayanannya dapat berjalan optimal dan akurat.

ABSTRACT
Population administration data is needed in the planning and implementation of the DKI Jakarta Provincial Government program. Population administration data is also needed in the verification and validation of public services. Currently some OPDs and agencies using population data, some provided feedback data that can enrich population data, but this data has not been utilized. At present the implementation of population data utilization has not been supported by integrated, updated and easily available data, this is because there is no integrated database available to be utilized in public services. To overcome the problem, it is necessary to build a data warehouse that can make the process of presentation and utilization of population data effective and efficient, integrated, without disrupting the operational process of population administration services. The design of the data warehouse in this study uses 4-step dimensional modeling techniques by selecting business processes, grain declarations, dimension identification, and fact identification. The design of the data warehouse produces 44 dimensional tables, and 24 fact tables, designed with constellation schema model. The results of the data warehouse design and implementation can provide useful information for the Dukcapil Office and for OPDs who utilize population data so that their services can run optimally and accurately.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Manopo
"Data warehouse adalah suatu enterprise system yang mengarsipkan berbagai macam data dari berbagai sistem utama dan mengintegrasikannya ke dalam suatu tempat. Data warehouse yang ada di PT AXA Services Indonesia merupakan kumpulan data dari berbagai macam core system dan sudah distandarisasi dengan definisi business yang telah disepakati. Data warehouse juga digunakan sebagai source data untuk kebutuhan reporting pengambilan keputusan oleh management dan merupakan source dari berbagai macam aplikasi yang membutuhkan integrasi data dengan system lain. Masalah utama bagi PT AXA Services Indonesia setelah implementasi data warehouse adalah availability, yang mana pernah terjadi downtime selama setengah hari yang mengakibatkan gangguan terhadap pelaporan, bisnis, dan juga surrounding sistem. Hal ini dikarenakan data warehouse ini di bangun diatas single server dan merupakan source dari reporting dan berbagai macam surrounding sistem yang terintergrasi ke data warehouse. Terkait masalah utama pada data warehouse, PT AXA Services Indonesia sangat serius menangani masalah tersebut, ini ditunjukan dengan menyusun perencanaan dalam strategic plan data management office 2021 dan mengalokasikan budget untuk menghadirkan data warehouse yang mempunyai kemampuan high availability. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan rancangan yang ideal untuk dapat mewujudkan high availability data warehouse. Penelitian menggunakan metode kualitative dengan melakukan wawancara terhadap para ahli untuk memberikan rekomendasi rancangan high availability data warehouse. Selanjutnya akan dilakukan proses validasi, yang pertama dengan melakukan wawancara dengan internal PT AXA Services Indonesia untuk mengetahui rancangan yang dapat diimplementasikan dan yang kedua dengan metode proof of concept (POC) untuk melihat kemampuan dari setiap rancangan, agar dapat menyelesaikan masalah yang ada. Penelitian ini menghasilkan rancangan high availability data warehouse menggunakan Microsoft SQL Server AlwaysOn Availability Group dengan metode replikasi data multi-master database cluster yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi PT AXA Services Indonesia dan juga sebagai referensi untuk akademis dan masyarakat dalam merancang high availability data warehouse.

A data warehouse is an enterprise system that archives various kinds of data from various major systems and integrates them into one place. The data warehouse at PT AXA Services Indonesia is a collection of data from various core systems and has been standardized with an agreed business definition. The data warehouse is also used as a data source for reporting needs for decision making by management and is the source of various applications that require data integration with other systems. The main problem for PT AXA Services Indonesia after the implementation of the data warehouse is availability, where there has been downtime for half a day which disrupted reporting, business, and also the surrounding system. This is because the data warehouse is built on a single server and is the source of reporting and various surrounding systems that are integrated into the data warehouse. Regarding the main problem in the data warehouse, PT AXA Services Indonesia is very serious in handling this problem, this is shown by compiling a plan in the 2021 data management office strategic plan and allocating a budget to present a data warehouse that has high availability capabilities. This study aims to find the ideal design to be able to realize a high availability data warehouse. The study uses a qualitative method by conducting interviews with experts to provide recommendations for high availability data warehouse designs. Furthermore, a validation process will be carried out, the first by conducting an internal interview with PT AXA Services Indonesia to find out which designs can be implemented and the second using the proof of concept (POC) method to determine the capabilities of each design to solve existing problems. This study resulted in a high availability data warehouse design using Microsoft SQL Server AlwaysOn Availability Group with data replication method multi-master database cluster that is under the needs and conditions of PT AXA Services Indonesia and also as a reference for academics and the public in designing a high availability data warehouse."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Muliana
"ABSTRAK
Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor. 9 Tahun 2006, disebutkan bahwa "resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang". Dalam penjelasan UU tersebut lebih lanjut dijelaskan bahwa resi gudang sebagai suatu instrumen keuangan dapat diperjualbelikan, ditukarkan, dijadikan jaminan kredit oleh pemegangnya, dan dalam perdagangan derivatif dapat diterima sebagai alat penyelesaian transaksi kontrak berjangka yang jatuh tempo di Bursa Berjangka. Permasalahan yang timbul selanjutnya adalah apabila resi gudang dijadikan sebagai jaminan atau agunan, maka bagaimana bentuk jaminan pada resi gudang tersebut. Di Indonesia, undang-undang resi gudang merupakan undang-undang yang baru dan undang-undang pertama yang mengatur mengenai resi gudang. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba membahas bagaimana kekuatan hukum penjaminan suatu resi gudang apabila digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit? serta Bagaimana bentuk penjaminannya ditinjau dari hukum jaminan yang ada dalam praktek?. Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder disusun dan dianalisis secara kualitatif. Melalui Undang-undang Nomor. 9 Tabun 2006 tentang Sistem Resi Gudang dan Peraturan Bank Indonesia Nomor. 9/6/PBI/2007 merupakan perubahan kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor. 7/2/PB1/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 Maret 2007, akan memberikan kepastian hukum bagi para pengusaha kecil dan menengah terutama petani yang berkeinginan untuk menjaminkan resi gudangnya pada lembaga perbankan atau kreditur lainnya. Atas dasar kedua ketentuan hukum tersebut resi gudang sebagai tanda bukti kepemilikan komoditi dapat dijaminkan kepada lembaga perbankan. UU Sistem Resi Gudang mengamanatkan pembentukan suatu lembaga jaminan baru, yaitu Hak Jaminan, karena lembaga hukum jaminan yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan hak jaminan atas resi gudang. Pada bentuk hak jaminan resi gudang penguasaan barang ada di pihak ketiga yaitu pengelola gudang.

ABSTRAK
In the Article 1 Section 2 of The Law Number. 9 Years 2006 about The Warehouse Receipt System, mentioned that "a warehouse receipt is an evidence document upon the goods being stored in the warehouse, issued by the warehouse's owner". In it is elaboration explained that the warehouse receipt as a financial instrument can be sold and purchased, treated as a credit guarantee for the holder, while in a derivative trade it also can be used as an instrument to settle a transaction of a temporary trade contract which has been expired on the future exchange. The next problem occurs if the warehouse receipt is used as a guarantee, then how is its form of guarantee. In Indonesia, the law regulating this matter is the new and the first one who regulated the warehouse receipt. Regarding to this, this research is intended to figure out on how far is the legal force of a warehouse receipt in case it is utilized as the guarantee of a credit agreement? How is the process of the guarantee reviewed from the perspective of the applicable law of guarantee and within the practical level? In this research the writer applies a descriptive normative research method, while using the secondary data arranged and analyzed qualitatively. The Law Number. 9 Year 2006 concerning the warehouse Receipt System and Bank of Indonesia Regulation No. 91PBI/2007, which is the second replacement of the Bank of Indonesia Regulation dated at march 30th 2007, will bring legal certainty for the minor and medium entrepreneurs particulary the farmers who have intention to make his warehouse receipt as the guarantee on any banking institution or other creditors. Based on these two law, the warehouse receipt as the proof of commodity ownership is able to be guaranteed to a banking institution. The Law of The Warehouse Receipt System has ordered the forming of a new guarantee institution, named The Guarantee Right, recalling that the existing guarantee law institutions are not able to fill the needs of guarantee right upon the warehouse receipt. In addition, on the warehouse receipt right, the possession right of the commodity lies on the third party namely the warehouse owner.
"
2007
T19647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianus Rante Tasak
"Pergerakan roda ekonomi bisnis yang semakin cepat mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan baru pada bidang industri yang sama. Perusahaan tersebut menjadi pesaing bisnis bagi perusahaan yang sudah beroperasi. Salah satu strategi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat adalah dengan memanfaatkan informasi dan knowledge. Informasi dan knowledge yang diperoleh memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mendapatkan competitive advantage. Hal ini disebabkan karena peran data dalam masa kini sangatlah penting, terlebih lagi di dalam menunjang pengambilan keputusan. Suatu data bisa menjadi berguna bila dikelola dengan baik. Saat ini dalam lingkungan industri manufacturing dipenuhi akan data tetapi kekurangan akan informasi. Sehingga pengolahan data untuk menjadi informasi dan knowledge menjadi sangat berguna di industri manufacturing. Untuk mendapatkan informasi dan knowledge yang dibutuhkan tidaklah semudah seperti mendapatkan data, banyak cara untuk menggali dan mendapatkan informasi dan knowledge yang kita inginkan. Salah satu cara yang terbaik untuk mendapatkan informasi dan knowledge adalah dengan menerapkan Data Warehouse dan Data Mining. Proyek Akhir ini membahas bagaimana merancang dan membangun Data Warehouse dan mengimplementasikan Data Mining untuk meningkatkan produktifitas di lingkungan manufacturing. Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, pertama penelaahan kebutuhan bisnis dan informasi dengan cara menganalisa profil perusahaan dan sistem mereka, kedua pengumpulan data, baik melalui wawancara maupun observasi lapangan, ketiga perancangan Data Warehouse dan terakhir mengimplementasikan Data Mining dengan menggunakan teknik association rules untuk meningkatkan produktitas di lingkungan manufacturing.

The fast growth of economic business turning creates new enterprise or business in the same industry. Those enterprises become competitors to the existing ones. One of strategies to encounter the tight competition is empowering the information and knowledge. The information and knowledge gained are giving benefits to the company to get competitive advantage. This matter happens because the role of data is very important in this era, moreover in supporting the decision making process. The data will be helpful if they are managed well. Today, manufacturing industry is filled by data but lack of information. Therefore, the data calculation to be source of information and knowledge would be playing a vital role in manufacturing industry. To possess information and knowledge which are needed is not as easy as gaining information on data. Many methods could be applied to find information and knowledge that we need. One of the best ways is applying Data Warehouse and Data Mining. This final project is discussing about how to design and built the Data Warehouse as well as implementing Data Mining to improve the productivity in manufacturing environment. Some steps will be conducted in this research are, first, reviewing the business and information needs by analyzing company profile and its system, second is data collection either through interview or field work, third is Data Warehouse designing and the last is applying the Data Mining by using association rules technique to improve the productivity in manufacturing environment."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>