Ditemukan 59689 dokumen yang sesuai dengan query
Yopik Indra Rosyidi
"Konektivitas antar wilayah perbatasan yang terhubung dengan Sungai khususnya di Kawasan Sungai Citarum, Jawa Barat masih dikategorikan rendah disertai operasional penyeberangan menggunakan transportasi sungai yang bernamakan Eretan tidak efektif dan tidak memenuhi standarisasi keselamatan penumpang yang memadai sehingga memerlukan adanya armada Kapal Penyeberangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model rancangan kapal yang meliputi Lines Plan, General Arrangement, gambar 3 dimensi, dan menjadi kapal pelayaran rakyat. Kapal penyeberangan ini dirancang mengikuti perancang kapal penyeberangan penumpang pada umumnya, dengan menggunakan rumus yang ada didapatlah ukuran utama kapal dengan spsifikasi panjang kapal 29,17 meter, lebar 7,65 meter, sarat 1,94 meter dan kedalaman 3 meter dengan kecepatan 10 knot dtambah mempunyai berat DWT 25 ton. Kapal penyeberangan ini beroperasi di wilayah Muara Gembong dan Rengasdengklok dan menjadi acuan kapal penyeberangan sungai terbesar yang ada di Indonesia. Kapal ini nantinya akan menjadi kapal pelayaran rakyat, maka diperlukan kerjasama antara pemerintah dan investor melalui investasi dengan pembebanan modal 30%:70%, 40%:60%, 50%:50%, 60%:40% dan 70%:30%.
Connectivity between border regions that are connected with the river, especially in the area of Citarum River, West Java still categorized as low quality accompanied operational crossing use river transport called ?Eretan? is ineffective and have not safety standard of passenger, thus in citarum river needs to have crossing river ship as a optimal transport standard. In this research aims to get ship design include lines plan, general arrangement, 3-dimensional images, and becoming a ?Ship of Pelayaran Rakyat?. This ship is designed following by Naval Architect in general, then uses formula exist that we have main dimension of ship with specification LOA 29.17 meters, breadth 7.65 meters, draft 1.94 meters and depth 3 meters with velocity 10 knots plus it has deadweight 25 tonnes. This ship will be operating in the area Muara Gembong and Rengasdengklok and it could be a reference of river transport in the largest river in Indonesia. Goal of this ship is it will be a ship of pelayaran rakyat, it would require collaboration between the government and investors through capital investment by the composition of payment are 30%: 70%, 40%: 60%, 50%: 50%, 60%: 40% and 70%: 30%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59803
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ivan Yulio
"Sarana angkutan laut yang popular untuk transportasi utama yaitu kapal. Kapal Eretan Muara Gembong adalah kapal penyeberangan pada perairan sungai yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang. Pada penelitian ini untuk bisa mendapatkan perancangan atau desain kapal yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan penumpang dilihat dari aspek stabilitas sesuai aturan yang berlaku yaitu standar dan memenuhi kriteria keselamatan IMO guna mendapat izin kapal beroperasi. Perhitungan stabilitas yang dilakukan berupa proses pengujian kemiringan kapal (inclining test) berbasis IACS Standard. Dengan berkembangnya teknologi maka untuk mengetahui dan menghitung stabilitas kapal ini menggunakan Software HidromaxPro untuk lebih akurat hasilnya dan juga akan diperhatikan hasil pengujian apakah hasil pengujian tersebut dengan permodelan dan perhitungan dengan Software HidromaxPro memenuhi kriteria keselamatan IMO.
A popular means of sea transport for the main transportation is ship. Eretan Muara Gembong boat is a ship crossing the waters of the river that connects the Bekasi regency of Karawang Regency. In this research to be able to get a ship design that meets the requirements of security and passenger safety from the aspects of stability according to the rules, namely the safety of IMO standards and criteria in order to obtain permission to operate the vessel. Stability calculations are carried out in the form of tilt testing process vessel (inclining test) based IACS Standard. With the development of the technology to determine and calculate the stability of the ship using Software HidromaxPro for more accurate results and also will be considered the results of testing whether the test results with the modeling and calculations with Software HidromaxPro IMO safety criteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58878
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fadlika
"Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus menghitung besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hambatan adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan kecepatan operasionalnya. Salah satu metode untuk mendapatkan nilai hambatan pada kapal adalah dengan melakukan uji tarik kapal model. Hasil uji tarik pada kapal model ini akan dikonversikan dengan perhitungan matematis sehingga hambatan kapal dengan ukuran yang sebenarnya dapat ditentukan.
In doing design of a ship, one aspect to consider is the size of the main power of the ship. To perform the calculation of the main power, the designer should first calculate the value of the resistance of the ships in its operational activities. The resistance is the force that holds the ship when it drives with its operational speed. One method to get the value of the resistance of the shio is to do a pull-test on ship model. Its result on this model will be converted with the mathematical calculations so that the resistance of the ship with the actual size can be determined."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59816
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mohamad Adi Setiawan
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah kelautan. Transportasi laut merupakan hal yang sangat penting untuk mobilitas perdagangan. Sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang paling diminati oleh penduduk Indonesia. Untuk itu dibutuhkan suatu transportasi yang dapat mengankut sapi-sapi tersebut dalam jumlah banyak. Kapal ternak menjadi jawaban untuk mengatasi masalah jasa angkut sapi. Untuk mendapatkan perancangan kapal ternak yang optimal dari segi stabilitas, maka diperlukan inclining test. Dalam penerapannya, proses inclining test ini wajib dilakukan untuk mendapatkan izin berlayar dengan mengacu pada perataturan internasional IMO.
Indonesia is an archipelago country that 2/3 of its territory is sea. Sea transportation is very important for mobility. Beef is one of the food commodities of interest by the people of Indonesia. Therefore, it takes a transport that can carry the cows in large quantities. Livestock carrier is the answer to overcome the problem of transportation services. To get an optimal livestock ship design in terms of stability, inclining test is required. In its application, the process of inclining test is required to get a permit to sail with reference to international rules, IMO."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59806
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Jihbidz Sinina
"Selama ini distribusi hewan ternak menggunakan transportasi darat maupun laut. Truck sebagai tansportasi darat masih kurang memadai untuk distibusi ternak termasuk kapal sebagai transportasi laut juga kurang memadai karena alat transportasi tersebut tidak mempunyai fasilitas, infrastruktur, serta perlakuan tehadap hewan yang kurang layak. Karena pendistribusian yang kurang layak menimbulkan stress serta penurunan berat badan pada hewan ternak. Pada skripsi ini, dilakukan penganalisisan kelayakan pada pengadaan kapal ternak atau liivestock carrier agar dapat menjadi alternatif transpotasi distribusi hewan ternak. Yang termasuk didalamnya adalah investasi, biaya operasional, dan biaya pemasukan atau penghasilan. Hasil analisis kelayakan dikatakan layak karena Net Present Value > 0 dan Profitabilty Index > 1 dengan break event point terjadi pada 3,83 tahun dan pada trip ke 148 atau pelayaran ke 296.
The distribution of livestock using ground transportation as well as the sea. Truck as transportation by land is still inadequate for the distribution of livestock includes ship as sea transport was also inadequate because they do not have transportation facilities, infrastructure, as well as taking action against treatment of animals that are less worthy. Because the distribution of livestocks was less worthy causing stress and weight loss in livestock. In this final task, carried out an analysis of the feasibility on the procurement of the ship cattle or livestock carrier so that it can be an alternative transportation distribution of farm animals. That is including investment, operating costs, and the cost of revenue or earnings. The results of the feasibility analysis is said to be feasible because Net Present Value > 0 and Profitability Index > 1 with break event point occurred at 3.83 years and on a trip to 148 or 296 cruises."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59815
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aditya Fachry Indianto
"Sejak diterbitkannya Asas Cabotage pada tahun 2005, jumlah armada kapal Indonesia bertambah cukup signifikan. Kapal-kapal tersebut didominasi oleh kapal general cargo tua yang diimpor ataupun yang dibuat dalam negeri dan pasangan kapal tug and barge. Berdasarkan peraturan Hong Kong Convention, umur operasi kapal dibatasi hingga 25 tahun karena kapal tersebut akan tidak ekonomis untuk dioperasikan dan harus didaur ulang. Melihat banyaknya material berbahaya di dalam kapal, proses ship recycling harus dilaksanakan dengan aman dan ramah lingkungan.
Skripsi ini bertujuan untuk membuat desain tata letak fasilitas ship recycling yang ramah lingkungan dan berdasar pada peraturan nasional dan internasional, seperti Hong Kong Convention, dengan kapasitas maksimum kapal general cargo 30.000 DWT atau tongkang 330ft beserta kapal tundanya. Limbah-limbah yang ada di kapal dipastikan tidak akan mencemari area sekitar galangan dan laut dengan menggunakan desain tata letak galangan ini. Desain tata letak galangan ini juga akan mendukung proses ship recycling yang memperhatikan keselamatan pekerja dan lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aron Aditio
"Arsitektur sebagai ilmu perancangan ruang wadah aktivitas manusia. Ruang dipengaruhi oleh konteksnya dan dialami manusia dalam penggunaannya. Kualitas pemaknaan ruang tercipta melalui proses perancangan dengan menggunakan perbendaharaan desain. Perbendaharaan desain umumnya mempengaruhi aspek aspek dalam perancangan ruang serta dapat dipengaruhi juga oleh makna konteks yang dipahami oleh arsitek. Skripsi ini mengupas mengenai perbendaharaan desain dalam arsitektur serta penerapannya dalam proses perancangan arsitek Bernard Tschumi, Zaha Hadid, dan Frank Gehry.
Architecture is the science of designing the space container of human activity. Space is influenced by the context and the human experience in its use. Quality meaning is created through the process of designing the space using a design vocabulary. Design Vocabulary generally affects the design aspects in the design of space and can also be influenced by the context of meaning that is understood by the architect. This study examines the design vocabulary in architecture as well as its application in the design of architects Bernard Tschumi, Zaha Hadid and Frank Gehry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44315
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Fadli Rahman
"Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang besar dimana kapal menjadi transportasi yang paling baik dalam berbagai kegiatan yang melibatkan penyebrangan. Galangan kapal sebagai pihak pembuat kapal diharapkan dapat memproduksi kapal tak hanya dalam kuantitas yang banyak tetapi juga kualitas yang baik. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan manajemen galangan yang baik dimana dalam setiap proses harus dilakukan secara terencana dengan pengawasan teratur dalam hal ini kesiapan desain adalah salah satu faktor penentu dimana desain adalah hal yang fundamental dalam proses pembangunan kapal proses desain yang baik dan terencana serta pengawasan yang cermat akan mencegah terjadinya keterlambatan kesiapan seluruh desain yang juga akan mencegah terjadinya keterlambatan dalam proses pembangunan kapal.
Indonesia is a country with great territorial waters where vessels transport most well be in range of activities that involve crossing. Shipyard as the builders is expected to produce ships not only in quantity but also the quality that a lot of good to achieve. This the management needs a good shipyards where in each process should be well planned with regular supervision in this case the readiness of the design is a determining factor where the design was fundamental in the develpoment process vessel good design and planned and supervised properly will prevent delays in readiness throughout the design will also produce no delays in the construction of ships process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61379
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nanda Yustina
"Pada tahap awal desain kapal, optimasi dimensi utama memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan kinerja kapal dan total cost of ownership. Penelitian ini berfokus pada pendekatan multi-objective optimization (MOP) dengan surrogate model untuk tahap awal desain kapal. Penelitian ini menerapkan pendekatan ensemble dari 3 surrogate model: PR (Polynomial Regression), Kriging, dan BPNN-PSO (Backpropagation Neural Networks – Particle Swarm Optimizer) dan adaptive switching metamodeling (ASM) framework pada MOP. Framework ini didapatkan dari taksonomi surrogate model berdasarkan bagaimana fungsi objective dan constraint dimodelkan secara independen atau agregat. Hasil akurasi surrogate model menunjukkan ensemble surrogate model mempunyai performa terbaik dengan Mean Absolute Error (MAE) 10.75 dan R2 0.98. Kemudian, hasil optimization menunjukkan kombinasi Kriging dengan ASM memberikan performa terbaik dengan nilai Inverted Generational Distance (IGD) paling kecil dan hypervolume paling besar dibandingkan kombinasi lainnya. Di sisi lain, framework dengan fungsi objective dan constraint dioptimalkan secara independen (framework M1-2), mendapatkan performa IGD yang paling baik untuk ensemble maupun individual surrogate model. Varian solusi desain dari kombinasi Kriging dan ASM framework memberikan nilai objective kebutuhan daya 60% lebih kecil dan berat baja 7% lebih kecil (dengan waktu desain 300 kali lebih cepat), jika dibandingkan dengan hasil desain oleh desainer kapal.
In the early stages of ship design, optimization of main ship dimensions significantly impacts ship performance and the total cost of ownership. This research focuses on the Multi-Objective Optimization (MOP) approach with the surrogate model for the early stages of ship design. This study applies an ensemble approach of 3 surrogate models: PR (Polynomial Regression), Kriging, and BPNN-PSO (Backpropagation Neural Networks - Particle Swarm Optimizer) and Adaptive Switching Metamodeling (ASM) framework on MOP. This framework is obtained from the surrogate model taxonomy based on how the objective and constraint functions are modeled independently or in aggregate. The results of the surrogate model accuracy show that the ensemble surrogate model has the best performance with a Mean Absolute Error (MAE) of 10.75 and R2 of 0.98. Then the optimization results show that the combination of Kriging with the ASM framework has the best performance with the smallest IGD value and the largest hypervolume compared to other combinations. Meanwhile, frameworks with objective and constraint functions optimized independently (framework M1-2) have the best IGD performance for both ensemble and individual surrogate models. The design solution variant of the Kriging and ASM framework has objective values of 60% less effective power and 7% less steel weight requirements (with design time 300 times faster), when compared to the original design by the expert/ship designer."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Zakaria
"
ABSTRAKPertumbuhan teknologi maritim di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Salah satu komponen teknologi maritim adalah transportasi laut. Sepeti kita ketahui, kapal merupakan alat trasportasi utama di laut. Oleh karena itu, penting untuk kita melakukan inovasi dalam membuat kapal dengan desain yang baik. Salah satu inovasi terhadap desain kapal yang sudah dilakukan adalah membuat desain lambung kapal yang tidak membutuhkan proses pembengkokan bending yaitu dengan membentuk lambung dengan menempelkan pelat-pelat yang berukuran lebih kecil dan membentuk sudut-sudut tertentu. Inovasi ini tentunya membutuhkan pengujian dalam berbagai aspek salah satunya adalah Vortex Induced Vibration yaitu getaran yang dihasilkan oleh aliran fluida terhadap lambung kapal pelat datar. Proses pengujian ini diawali dari pembuatan kapal model dengan metode kesamaan kapal berdasarkan kapal pelat datar dengan ukuran asli. Setelah itu, kapal model akan diuji menggunakan Open Channel Flowmeter untuk diberikan aliran air dengan kecepatan tertentu dan diukur getarannya pada titik-titik tertentu. Pengujian ini dilakukan dengan model kapal yang diberikan kekasaran dan yang tidak diberikan kekasaran. Hasil akhir dari pengujian ini adalah untuk menganalisis bagaimana respon dari lambung model kapal pelat datar terhadap Vortex Induced Vibration yang dihasilkan oleh aliran air.
ABSTRACTThe growth of maritime technology in Indonesia nowadays is growing rapidly. One of the component in maritime technology is sea transportation. As we know, Ship is the main transportation tools in the sea. Therefore, it is important for us to innovate in making ships with good designs. One of the innovation in design of the hull that does not require a bending process by forming a hull using plates smaller than forming some angles, which called Flat Plate Ship. This innovation certainly requires testing in various aspects, one of them is Vortex Induced Vibration, the vibration generated by the flow of fluid to the flat plate hull. This testing process begins by making the model of ship, which used the ship rsquo s similarity method based on the original size of flat plate ship. After that, the model will be tested using an Open Channel Flowmeter, which has a water with a certain flowrate speed and measured the vibration at certain points. This test is carried out with a ship model that is given roughness and without roughness. The result of this test is to analyze how the response of the flat plate model to Vortex Induced Vibration produced by the flow of water. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library