Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gede Eka Pradnyanida
"Arsitektur merupakan sebuah proses yang berkelanjutan, menjadikan arsitektur dapat berubah menjadi bentuk yang tidak fixed. Penambahan dekorasi wastra merupakan sebuah bentuk modifikasi oleh user pada bangunan, sebagai salah satu cara untuk menyesuaikan ruang terhadap perubahan fungsi dan aktivitas. Sehingga arsitektur dapat berubah dengan proses yang terus berlanjut. Skripsi ini mencoba melihat wastra sebagai bentuk representasi dari arsitektur yang dapat mengubah arsitektur dari bentuk yang fixed menjadi tidak fixed, sebagai sebuah proses keberlanjutan sebuah arsitektur. Dan peran wastra sebagai dekorasi bangunan dalam mengubah arsitektur untuk dapat menerima fungsi dan aktivitas yang berbeda.

Architecture is an ongoing procesess, that makes architecture change to a form that does not fixed. Wastra decoration addition is a modified form by the user to the building, as a way to adjust space to the function and activities change. So the architecture can be changed by a continual process. This thesis will try to see wastra as a represented form of architecture that transforms the fixed architecture to become unfixed, as a continuation process of the architecture. And the role wastra as building decoration in changing the architecture to be able to receive different function and activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Meisya
"Media sosial adalah hasil perkembangan teknologi yang memiliki peran besar dalam kehidupan sosial masyarakat pada masa ini. Melalui media sosial, individu dapat membangun relasi sosial dengan individu lainnya. Relasi sosial erat kaitannya dengan kelas sosial. Representasi diri individu pada akun media sosial yang mencerminkan kelas sosial menjadi basis terbentuknya relasi sosial dengan individu lainnya. Pemilihan bentuk representasi yang tepat dapat menciptakan relasi sosial yang tepat.
Arsitektur dalam representasinya foto arsitektur, menjadi salah satu media yang banyak digunakan untuk merepresentasikan kelas sosial individu, begitu juga dengan kelas menengah. Dalam hal ini arsitektur memiliki peran sebagai mediator dalam menjalin relasi sosial antarindividu kelas menengah. Melalui arsitektur, kelas menengah hendak membangun gambaran diri yang terkait dengan kemampuan ekonomi, selera dan popularitas.

Social media is the result of technological developments which plays an important role in social life at this time. Social relation between people can be established through social media. Self representation of an individual in their social media accounts reflecting their social class is the main aspect for the formation of social relation. The right type of representations creates the right social relations.
Architecture, in its representation architecture photograph , became one of the media used to be a representation of an individual 39 s social class, as well as the middle class, in social media. In this case architecture becomes a mediator in establishing social relation between middle class. Through architecture, the middle class intend to build image related to their economic ability, taste and popularity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sintasari (Neneng) Iskandar
Jakarta: Ery-Nessa Seda, 2017
746 SRI u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kurnia Septiani Rahayu
"Trauma merupakan kondisi psikologis yang dialami seseorang. Kehadiran trauma dapat direpresentasikan ke dalam sebuah karya arsitektur melalui proses memori. Arsitektur sebagai tempat memori tersebut direkam menjadi hal yang penting. Skripsi ini membahas karya arsitektur yang terbentuk dari memori atas trauma yang terekam di masyarakat dan kemudian memberikan persepsi, serta memori yang baru bagi para pengunjungnya.
Dalam skripsi ini, dibahas dua karya arsitektur yang mengandung unsur trauma serta memori kolektif, yang mana keduanya memberikan persepsi serta pengalaman yang berbeda bagi pengunjung. Kesimpulan dari skripsi ini adalah trauma merupakan ilmu psikologi yang dapat menjadi gagasan atau ide bagi arsitek dalam perancangan arsitektur.

Trauma is a pshycological condition. The presence of trauma could be represented into architectural design through memories. Architecture as a place where the memory takes place becomes important. This thesis discusses about architectures which are formed by memory of trauma. This memory is recorded in society and then gives some perceptions and new memory for the visitors.
In this thesis, there are studied about two architectures which contain trauma and collective memory where both of them give different perception and experience for the vistitors. Conclusion from this thesis is trauma as a pshycologic science could be an idea for architect in architecture design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Daffa Dinan Islam Handayaningrat
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan arsitektur dalam film, khususnya dalam
bagaimana ruang tergambarkan. Ruang yang di sini digambarkan sebagai simbol.
Arsitektur yang digunakan sebagai latar film tersebut menjadi simbol dari makna
yang ingin disampaikan. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambarnya yang
dapat menyimbolkan suatu narasi tertentu pula Penelitian tentang hubungan
arsitektur dalam film lebih tergambarkan oleh studi kasus serial TV Avatar: The
Last Airbender.

This thesis discusses the relations of architecture in film, especially in how space
is depicted. The space here is depicted as a symbol. The architecture used as the
background of the film becomes a symbol of the meaning to be conveyed.
Likewise with the camera technique which can symbolize a certain narrative as
well. Research on architectural relationships in films is more illustrated by the
case study of the TV series Avatar: The Last Airbender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debbie S. Suryawan
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 2019
779.974692 DEB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Seraya
Bali: Proyek Pengembangan Permuseuman, 1981
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maulitta Cinintya Iasha
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdullah Muiz
"Energi hidrogen dianggap menjadi salah satu sumber energi yang menjanjikan. Bahan bakar hidrogen memiliki banyak kelebihan seperti kapasitas penyimpanan, efisiensi, pembaruan, kebersihan, emisi nol, dan sumber menjadikannya pilihan yang sangat baik sebagai pasokan energi untuk panas dan listrik. Dengan menggunakan teknik alkaline water electrolysis untuk mengubah air menjadi hidrogen dan oksigen. Nanokomposit MoS2/CuO menjadi elektrokatalis yang meningkatkan nilai konduktifitas dan nilai aktivitas yang tinggi untuk reaksi evolusi hidrogen (HER). Pada penelitian ini dilakukan sintesis MoS2/CuO dan dianalisis dengan karakterisasi TEM, SEM, XRD, dan spektroskopi raman. Didapatkan hasil dari karakterisasi masing-masing senyawa prekursor dan komposit berhasil disintesis. Fabrikasi elektroda MoS2/CuO dilakukan dengan elektroda GCE/MoS2 dan GCE/MoS2/CuO untuk diuji aktivitas elektrokatalitik menggunakan LSV diperoleh nilai onset potential, overpotential dan tafel slope GCE/MoS2/CuO memiliki nilai yang mendekati Pt. Kemudian dilakukan uji EIS dan diperoleh nilai hambatan GCE/MoS2/CuO sebesar 483 Ω. Kemudian dilakukan uji CV untuk memperoleh nilai ECSA diperoleh nilai paling tinggi adalah GCE/MoS2/CuO. GCE/MoS2/CuO juga memiliki kestabilan yang baik dengan melakukan uji kronoamperometri selama 9000 detik.

Hydrogen energy is considered a promising energy source, offering advantages such as storage capacity, efficiency, renewability, cleanliness, zero emissions, and versatility, making it an excellent choice for heat and electricity supply. Alkaline water electrolysis is utilized to convert water into hydrogen and oxygen. A nanocomposite of MoS2/CuO serves as an electrocatalyst, enhancing conductivity and exhibiting high activity for the hydrogen evolution reaction (HER). In this research, MoS2/CuO synthesis was conducted and analyzed through TEM, SEM, XRD, and Raman spectroscopy characterizations. Successful synthesis results were obtained for the precursor and composite compounds. MoS2/CuO electrode fabrication involved GCE/MoS2 and GCE/MoS2/CuO electrodes, and their electrocatalytic activity was tested using LSV. The GCE/MoS2/CuO exhibited onset potential, overpotential, and tafel slope values close to Pt. EIS testing revealed a resistance value of 483 Ω for GCE/MoS2/CuO. CV testing was performed to determine ECSA, with GCE/MoS2/CuO achieving the highest value. Additionally, GCE/MoS2/CuO demonstrated good stability during chronoamperometry testing over 9000 seconds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Rasananda Gelgel
"Representasi bersifat mewakili sesuatu. Akan tetapi ketika representasi itu kehilangan hubungannya dengan yang diwakilinya akan terjadi sebuah pemutusan. Sehingga apa yang diwakilinya adalah diri sendiri. Membentuk sebuah simulakra.
Dari pemikiran tersebut mendorong saya untuk melakukan kajian tentang simulakra. Dengan mengambil anjungan daerah TMII sebagai contoh kasus dalam menjelaskan gejala yang terjadi dan museum di TMII untuk mendukung pejelasan. Penelitian ini mengambil pendekatan semiotika dan hermeneutik dan bersifat kualitatif.
Dalam membahas fenomena ini saya menkonstruksi dari teori-teori yang sudah ada sebelumnya yaitu dari pemikiran Martin Heidegger khususnya pemikiran tentang pofret dunia dan teori simulasi dan simulacra baik yang diungkapkan oleh Jean Baudrillard maupun Umberto Eco. Saya memilih teori ini karena saya memahami teori tersebut dapat membantu saya dalam menjelaskan fenomena representasi kebudayaan dalam arsitektur yang saya amati.
Apa yang saya temukan dalam pengamatan di taman mini adalah fungsi utama yang ditampilkan oleh simulakra adalah melawan hierarki tradisional sekaligus menghidupkannya. TMII merombak dan menyusun kembali nilai-nilai tradisional. Tapi pada saat penyusunannya kembali hubungan antara representasinya dengan rujukannya mengalami keterputusan dalam nilai-nilainya. Sehingga apa yang nampak malah jadi kebalikannya reprsentasinya seakanakan lebih nyata daripada rujukannya. Hal ini menunjukkan adanya sebuah pemahaman bahwa reproduksi, representasi dan simulasinya lebih fundamental dan lebih solid daripada kenyataan yang menjadi rujukannya. Semua citra, akibatnya dibawa pada level yang sama, yaitu sebagai duplikat.
Pencapaian teknologi saat ini telah memungkinkan bentuk-bentuk simulasi yang mempertanyakan secara radikal gagasan konvensional mengenai asal-usul dan orisinalitas dan membuat yang artifisial, yang sintetis dan yang palsu tak terbedakan dari yang asli. Memang simulasi kadang kala tampak lebih hidup dan asli dan nyata daripada realitas itu sendiri.

Representation act to represent something, although in the end when it lost it connection with the thing that it represent, it become self reference. Which is called simulacra.
Based on that I started an analysis on simulacra. By using anjungan daerah TMII and museum in TMII as a case study to explain the phenomenon which ocure. The research used semiotic and hermeneutic method and the research it self is based in qualitative method.
To explain the phenomenon, I constructed theory based on the previous theory from Martin Heidegger, especially the essay on The Age of World Picture, and also Simulation and Simulacra from both Jean Baudrillard and Umberto Eco. II choose these theories because it can help me to explain the phenomena that ocure in cultural representation in architecture.
What I had found in the research in TMII is the main function of the simulacra is against traditional hierarchy and in the same time it also preserved it. TMII disassemble and assemble traditional value. Although when it assembled the culture, the relation between the representation and the reference is lost. It makes the representation is more realistic than it reference. It shown that there is an understanding that reproduction, representation and simulation are more fundamental and solid than the reality which it represent. All image in the end is bring to the same level, just as a mere copy. Technology achievement this day makes possibility to ask radically about the conventional idea of the origin of the reality. It also made the artificial, imposter and synthetic can't be defined between the real. And make the simulation seems more live and real than the reality it self.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>