Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194656 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefany Lolyta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cash-cashflow sensitivity atau
pengaruh cash flow terhadap cash holdings pada perusahaan yang mengalami
kendala keuangan. Variabel yang digunakan untuk menjelaskan cash flow
adalah pendapatan perusahaan sebelum extraordinary items dan cash holdings
dijelaskan oleh perubahan nilai kas yang dimiliki perusahaan. Sementara
untuk mengukur kendala keuangan, peneliti menggunakan pembayaran dividen,
ukuran perusahaan, dan nilai KZ Index sebagai ukuran. Penelitian
ini menggunakan sampel yang meliputi 306 perusahaan non keuangan di
Indonesia dari periode 2005-2014. Dengan menggunakan regresi data panel
dan regresi instrumen, ditemukan bahwa cash flow memiliki pengaruh yang
positif terhadap cash holdings pada perusahaan yang terkendala keuangan
sementara pada perusahaan yang tidak mengalami kendala keuangan, tidak
ada pengaruh yang signifikan.

ABSTRACT
This research aims to analyze cash-cashflow sensitivity on cash holdings
of financially constrained and unconstrained firms. Variables used on this
research are cash holdings that?s measured by change on cash to asset ratio
and cash flow that?s measured by using company?s EBITDA. To measure
financial contraint, the author uses dividend payout, size and KZ Index as the
criteria. This research uses 291 non-finance public companies in Indonesia
for the period of 2005-2014. By using panel data and IV regression, the result
of this study is consistent whereas cash flow positively affect cash holding
of financially constrained firm and insignificantly affect cash holdings of
financially unconstrained firms."
2015
S58736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasha Edna Monica
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap tingkat leverage perusahaan, yang mana struktur kepemilikan institusional diproksikan dengan perubahan total kepemilikan institusional per tahun dan tingkat leverage diproksikan dengan perubahan total leverage per tahun. Proksi tersebut disesuaikan dengan penelitian sebelumnya oleh Chung dan Wang (2014). Penelitian ini dilakukan di Indonesia, menggunakan total sampel 21 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 1999 sampai 2014 dengan data historis selama 10 tahun. Metode analisis yang digunakan adalah three-stage least square (3SLS). Hasil penelitian ini adalah struktur kepemilikan institusional memiliki hubungan yang negatif terhadap tingkat leverage, namun sebaliknya tingkat leverage memiliki hubungan yang positif terhadap struktur kepemilikan institusional.

The primary aim of this research is to examine the impact of institutional ownership on Leverage, which institutional ownership is represented by change in institutional ownership over the year and leverage is represented by change in total leverage over the year, these proxies are constructed by Chung and Wang (2014). This research takes place in Indonesia, using total sample of 21 companies non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 1999-2014 with historical data for 10 years observations. This research used three-stage least square (3SLS) as an analytical method. The findings of this research are institutional ownership has negative relation with leverage and leverage has positive relation with institutional ownership."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Fadilah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan tingkat sensitivitas investasi
terhadap arus kas dengan adanya peran implementasi IFRS pada perusahaan nonkeuangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2014. Hasil
penelitian menemukan bahwa peran implementasi IFRS di Indonesia terbukti
mampu mengurangi masalah asimetris informasi. Asimetris informasi yang
berdampak pada ketidakefisienan pasar membuat perusahaan mengalami
keterbatasan dalam mengakses pendanaan eksternal, hal tersebut terlihat dari
tingkat sensitivitas investasi terhadap arus kasnya. Penelitian ini turut menemukan
bahwa berkurangnya asimetris informasi diikuti dengan menurunnya tingkat
sensitivitas investasi perusahaan terhadap arus kasnya, yang dapat dilihat dari
penurunan koefisien arus kas terhadap investasi pada sebelum (pre) dan sesudah
(post) implementasi IFRS.

ABSTRACT
This study aims to see the changing of investment-cash flow sensitivity level by
the role of IFRS implementation in non-financial companies listed on the
Indonesian Stock Exchange in the period of 2009-2014. The role of IFRS
implementation has been proven to reduce the problem of asymmetric information
whose impact in market inefficiencies and make the companies have limited
access to their external funding, as seen from the investment sensitivity of their
cash-flow. The study also found that the decrease of asymmetric information is
associateded with decreases investment-cash flow sensitivity, which can be seen
from the declining of their cash-flow coefficient toward investment on pre-to post
of implementation of IFRS."
2016
S65944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maghfiroh Aulia Rahmah
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks tata kelola perusahaan dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan Tobin’s Q. Penelitian ini menggunakan sampel dari 200 perusahaan non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021 dengan kapitalisasi pasar tertinggi. Indeks tersebut terdiri dari 14 sub-indeks dalam mengukur kepatuhan tata kelola perusahaan merujuk kepada penelitian Tanjung (2020). Dengan menggunakan metode estimasi GMM (Generalized Method of Moments), hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa indeks tata kelola perusahaan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Tobin’s Q, namun memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

The purpose of this study is to determine the relationship between the corporate governance index and financial performance using ROA and Tobin's Q. This study using sample of 200 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2021 period with the highest market capitalization. The index consist of 14 sub-indexes to measure corporate governance compliance referring to Tanjung (2020). Using the GMM (Generalized Method of Moments) estimation method, the results of this study indicate that the corporate governance index has a significant negative effect on Tobin's Q, but has an insignificant negative effect on ROA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Rizky Prinanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah perilaku pendanaan perusahaan non keuangan tedaftar di Indonesia sejalan dengan kaidah target behavior dengan menggunakan metodologi baru yang dipergunakan oleh Chauhan dan Huseynov 2016 . Penelitian ini menggunakan data panel sebanyak 177 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 hingga 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata, perilaku pendanaan perusahaan non-keuangan terdaftar di Indonesia tidak sejalan dengan target behavior dimana perusahaan cenderung tidak berusaha untuk melakukan penyesuaian menuju struktur modal optimal ketika mengalami suatu deviasi.

Objective of this study is to test whether the financing behavior of listed non financial firms in Indonesia consistent with target behavior by using new methodology employed by Chauhan and Huseynov 2016 . This study is conducted by using panel data of 177 Indonesia Stock Exchange listed non financial firms within period 2004 until 2015. The results of the study indicate that on average, financing behavior of listed non financial firms in Indonesia is not consistent with target behavior where firms tend not to adjust their capital structure to the optimal level when facing some deviation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Febriandini
"Penelitian ini berlatar belakang dari pengukuran manajemen laba oleh perusahaan dalam mengatasi financial distress, ada beberapa pandangan yang berbeda mengenai manajemen pada saat perusahaan mengalami financial distress, perusahaan dapat menggunakan income decreasing atau income increasing sesuai dengan distress yang dialami. Proksi utama yang digunakan dalam mengukur manajemen laba adalah discretionary accurals.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh financial distress terhadap manajemen laba perushaaan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan menggunakan data panel. Sampel penelitian diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode 2010-2016. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa distress 1 dan 3 berhubungan signifikan negatif dan distress 2 tidak signfikan terhadap penelitian.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami financial distress yang berhubungan dengan net income yang negatif mempunyai relasi terhadap manajemen laba yang dapat dilakukan oleh perusahaan.
Rekomendasi untuk perusahaan di Indonesia yang mengalami distress adalah menggunakan income decreasing jika menggunakan metode manajemen laba.

The background of this paper is from the measure of earnings management to solve financial distress, there are different opinions of using earning management when firms have financial distress, firm could use income increasing or income decreasing depending on context of distress. The main proxy of this paper is discretionary accurals.
The purpose of this paper is to examine the effect of financial distress on earnings management.
The method of research is quantitative and panel data regression. Sample was taken from non financial companies that listed on Indonesian Stock Exchange in the period of 2010 2016.
This study found that distress 1 and 3 have a negative significant relations and distress 2 is not significant. This study concludes that there is an impact that financial distress on earnings management and related to net income that could have been used by the firms.
The recommendation for the firms in Indonesia that have financial distress is to use income decreasing when they use earning management method.Keywords Discretionary Accruals Earnings Management Financial Distress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Cahyono
"ABSTRAK
Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJP I) telah berakhir dengan dicapainya kemajuan diberbagai bidang pembangunan. Hasil pembangunan di bidang ekonomi telah menaikan GNP dari US$ 70 pada permulaan PJP I ditahun 1969 menjadi US$ 700 diakhir PJP I tahun 1994. Selama 25 tahun pembangunan nilai ekspor meningkat 43 kali dari US$ 72 juta ditahun 1968 menjadi US$37.2 milyar ditahun 1993/1994.'
Kemajuan di bidang ekonomi tersebut dapat dicapai di samping berkat adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan makro ekonomi yang mendukung tentunya juga tidak lepas dari kemampuan pengelolaan perusahaan yang memadai. Di luar konteks adanya pemberian fasilitas yang luar biasa oleh pemerintah kepada sejumlah pelaku usaha selama PJP I, kemampuan pengelolaan perusahaan yang mereka miliki terbukti mempunyai peranan terhadap hasil pembangunan yang dicapai.
Memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (PJP II) ini, dimana sistem perdagangan dunia akan semakin bebas, pelaku usaha Indonesia tidak dapat lagi untuk terus mengandalkan perlindungan pemerintah. Orientasi mendapatkan konsensi, proteksi, atau subsidi, harus mereka ubah dengan orientasi meningkatkan kemampuan berkompetisi. Ini berarti bahwa mereka harus lebih meningkatkan kemampuan pengelolaan perusahaan.
Pemerintah Renublik Indonesia. Repelita VI. Baku I. Jakarta: Percetakan Neaara RI. 1994.
Pada tahap ini studi empiris mengenai kemampuan pengelolaan perusahaan menjadi sangat penting. Studi-studi tersebut dapat memberi pemahaman lebih baik tentang kondisi pengelolaan perusahaan yang selama ini dilaksanakan, dan dengan demikian dapat diperoleh masukan mengenai bagaimana meningkatkannya dimasa yang akan datang. Salah satu aspek pengelolaan perusahaan yang penting untuk ditelaah adalah aspek manajemen keuangan.
Studi ini direncanakan untuk meneliti pelaksanaan fungsi manajemen keuangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia selama ini. Fungsi manajemen keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Informasi tentang pelaksanaan fungsi manajemen keuangan yang telah dilakukan dimasa lalu diperoleh dari laporan keuangan yang setiap tahun diterbitkan oleh perusahaan. Mengingat ada perbedaan mendasar dalam penyusunan laporan keuangan antara perusahaan keuangan dan non-keuangan maka untuk memenuhi standar validitas penelitian maka studi terhadap kedua himpunan harus dilakukan secara terpisah. Studi ini dibatasi untuk meneliti pelaksanaan fungsi manajemen keuangan pada perusahaan-perusahaan non-keuangan saja.
1.2. Pendekatan Studi
Neraca perusahaan mencerminkan posisi aktiva dan kewajiban-ekuitas perusahaan pada saat tertentu. Nilai buku jumlah aktiva harus selalu sama dengan nilai buku jumlah kewajiban-ekuitasnya. Aktiva biasa dibedakan menjadi aktiva lancar (kas dan surat berharga, piutang, persediaan) dan aktiva tak-lancar. Sementara itu kewajiban-ekuitas terdiri atas kewajiban
lancar (hutang usaha, dan pinjaman jangka-pendek), kewajiban jangka-panjang, dan ekuitas.
Informasi komposisi komponen aktiva dan kewajiban-ekuitas merupakan bahan penting untuk memahami pelaksanaan manajemen keuangan perusahaan. Dibanyak kepustakaan teori keuangan modern dijelaskan bahwa dalam penentuan komposisi komponen aktiva dan kewajiban-ekuitas dilakukan secara tidak-terikat. Ketidak-terikatan antara pengambilan keputusan investasi dan pembiayaan merupakan temuan penting dari studi manajemen keuangan yang dilakukan oleh Modigliani dan Miller (1958). Walaupun ketidak-terikatan antara pengambilan keputusan investasi dan pembiayaan telah merupakan asumsi sangat berharga dalam menyederhanakan pengertian keputusan keuangan perusahaan, namun pada kenyataannya studi-studi investasi-pembiayaan tidak mampu membuktikan adanya ketidak-terikatan antara komposisi komponen sisi aktiva dan kewajiban-ekuitas.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perkembangan studi-studi berikutnya justru diarahkan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan terjadinya kesaling-hubungan antara komponen di dalam kedua sisi neraca Studi semacam ini tidak menggunakan asumsi ketidak-terikatan antara keputusan investasi dan pembiayaan dengan alasan bahwa apabila memang betul keputusan tersebut saling tidak-terikat, keputusan secara simultan dalam periode relatif singkat tetap harus dilakukan karena setiap keputusan investasi harus diikuti dengan keputusan pembiayaan atau sebaliknya. Sejalan dengan arah perkembangan tersebut, maka studi ini pun tidak memakai asumsi ketidak-terikatan antara keputusan investasi dan pembiayaan yang ditawarkan oleh Modigliani dan Miller.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Jimmy Bernando
"Riset ini bertujuan untuk menganalisis profil kemungkinan gagal bayar perusahaan-perusahaan publik di sektor non-keuangan di kawasan Asia ndash; Pasifik yang diwakili oleh sepuluh negara: ASEAN-5 Indonesia, Thailand, Philippines, Singapore, Malaysia , China, Hong kong, Japan, Australia, USA. Metode struktural Merton digunakan untuk memperkirakan kemungkinan gagal bayar pada setiap perusahaan di setiap negara yang termasuk dalam penelitian. Sumber data utama adalah laporan keuangan perusahaan dan harga ekuitas di pasar. Angka kemungkinan gagal bayar dari semua perusahaan kemudian dikelompokkan ke dalam tingkatan ekonomi negara. Secara umum, ditemukan bahwa kelompok negara maju memiliki kemungkinan gagal bayar yang lebih rendah, volatilitas aset yang lebih rendah dan rasio liabilitas terhadap aset yang lebih tinggi dibandingkan negara berkembang.

The purpose of this research is to analyze probability of default profiles of non financial public companies in the Asia ndash Pacific region, which is represented by ten countries ASEAN 5 Indonesia, Thailand, Philippines, Singapore, Malaysia , China, Hong kong, Japan, Australia, and USA. Merton structural approach is employed to estimate the probability of default of each company in each country under investigation. The main sources of data are financial reports and equity market price. The probability of default of all companies are then grouped into country group level. In general, it is found that developed countries have a lower probability of default, a lower asset volatility, and a higher liability to asset ratio compared to developing countries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahottua, Charlinton
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen laba dan disclosure quality, dimana manajemen laba dihitung dengan menggunakan model modified Jones dan disclosure quality diukur dengan menggunakan indeks pengungkapan sukarela sejumlah 40 item yang digunakan dalam penelitian Andhika Nirmala (2012). Data dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dan tahunan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
Metode pengujian yang digunakan ialah Ordinary Least Square (OLS) untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel moderasi CRP, FRP, LEV, LN_SIZE, dan VWRET dengan variabel independen DACC dan IP dan Two-Stage Least Square (TSLS) untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel endogen DACC dengan IP.
Hasil penelitian ini ditemukan bahwa hanya variabel moderasi LN_SIZE saja yang berpengaruh signifikan terhadap IP, sedangkan hubungan yang terjadi antara DACC dan IP ialah signifikan negatif dua arah. Penelitian selanjutnya lebih baik mengganti variabel moderasi lain, agar didapat variabel yang lebih signifikan. Berdasarkan hasil penelitan, investor sebaiknya berhati-hati atau menghindari untuk berinvestasi pada perusahaan dengan kualitas pengungkapan informasi yang rendah.

This research aims to analyze the correlation between earning management proxied by modified Jones model and disclosure quality proxied by 40 items of disclosure index based on Andhika Nirmala (2012). The data used in this research is based on financial statements and annual reports from non-financial company listed on Indonesia Stock Exchange during period 2008 - 2011.
This research uses two methods; the Ordinary Least Square (OLS) method to see the effect between moderation variable; such as CRP, FRP, LEV, LN_SIZE dan VWRET to independent variable proxied by DACC and IP, and Two-Stage Least Square (TSLS) method to see the effect between endogenity variable DACC and IP.
The result shows that moderation variable LN_SIZE has a significant effect to IP, menwhile the effect between DACC and IP is negative-significant. It is suggest to include another moderating variable. In order to obtain a better result. Based on the research result, investors should be careful or avoid investing in companies with a low quality of disclosure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S56006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasan Kurniawan
"Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor misalnya seperti struktur modal, resiko bisnis, kondisi pasar, kompetisi dan sebagainya. Struktur modal perusahaan yaitu pinjaman yang didapatkan perusahaan dan modal dari pemilik perusahaan. Modal sebagai salah satu elemen terpenting dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan perusahaan di samping sumber daya manusia, mesin, material dan metode. Dan Dalam teori keuangan, Struktur modal yang optimal dapat menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan ( value of the firm ) yang menjadi tujuan para pemegang saham ( stockholder ) termasuk manajemen perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para akademisi di bidang ekonomi dan keuangan, dibuktikan bahwa bentuk dan proporsi rasio dalam struktur modal antara perusahan satu dengan yang lainnya adalah berbeda. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui apakah keputusan perusahaan dalam pendanaannya juga dipengaruhi oleh keadaan internal perusahaan. Kondisi internal yang ingin diketahui adalah kondisi internal perusahaan sebelum adanya krisis ekonomi dan sesudah melewati badai kiris ekonomi. Strukur modal perusahaan-perusahaan Indonesia diyakini terpengaruh atas krisis tersebut. Krisis memaksa perusahaan untuk dapat 'survive' secara kreatif dalam menata struktur modalnya. Apa saja faktor yang mendorong perusahaan untuk dapat berkreasi tersebut akan menjadi suatu topik yang menarik. Selanjutnya akan penulis melihat faktorfaktor yang mendorong perusahaan dalam menentukan keputusan atas struktur pemodalan (capital structure) pada masing-masing kelompok perusahaan berdasarkan pada tingkat financially constrained (kendala keuangan).
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk:
1. Menjelaskan karakteristik determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal tertentu bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan melihat korelasi antar variabel bebas terhadap rasio hutang dengan asset (leverage ratio) sebagai variabel terikat (dependent).
2. Membandingkan variabel determinansi yang mempengaruhi terbentuknya struktur modal bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia sebelum dan sesudah krisis
3. Menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkat financially constrained (kendala keuangan) perusahaan.
Data yang akan dipakai dalam penulisan adalah data yang bersifat sekunder dengan mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang diambil untuk pengamatan adalah perusahaan-perusahaan publik yang sahamnya telab diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta. Penulis akan mengambil sampling 107 emiten tetapi tidak memasukan industri perbankan dan finansial ke dalam sampling. Penelitian dilakukan berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada tahun 1994 bingga tabun 200 1 tetapi tidak termasuk tabun 1998, yang akan dijadikan periode pengamatan penelitian.
Dari basil penelitian didapatkan basil babwa ada perbedaan basil penelitian jika melibat dari peri ode penelitian. Pada peri ode tabun 1994 sampai dengan tabun 1997, variabel yang dianggap turut serta dalam penentukan leverage perusahaan adalah size dan berdasar uji signifikansi variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Semen tara pada periode penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 didapatkan hasil bahwa variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan leverageperusahaan adalah profit dan asset, dan berdasar uji signifikansi, variabel dapat secara signifikan untuk menjelaskan korelasinya terhadap leverage perusahaan. Dari hal tersebut maka penulis mempunyai pendapat bshwa sebelum adanya krisis perusahaan dalam menentukan keputusan struktur modalnya atau tingkat hutangnya hanya berdasarkan pada ukuran perusahaan (size) yang diukur dari besaran penjualan, semakin besar size semakin besar pula tingkat hutang. Setelah berlangsung krisis maka para pembuat keputusan semakin arif dalam menentukan struktur modal atau tingkat hutang, dimana mereka memperhatikan tingkat profitabilitas (profit) dan nilai aktiva bersih sebagau jaminan hutangnya (asset). Semakin tinggi profit justru mengurangi tingkat hutang perusahaan, sementara semakin tinggi nilai aktiva (asset), maka akan semakin tinggi tingkat hutangnya.
Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh variabel determinansi yang menentukan keputusan struktur pemodalan (capital structure) berdasarkan tingkatfinancially constrained (kendala keuangan) perusahaan. Dengan menggunakan klasifikasi tingkat financially constrained perusahaan berdasar pada data dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, didapatkan basil untuk perusahaan yang mempunyai klasifikasi kendala keuangan maka variabel yang dianggap turut serta dalam penentuan financially constrained perusahaan adalah profit, dividen dan PBV Berdasar uji signifikansi, dan uji model dengan menggunakan regressi logistik variabel secara signifikan menjelaskan korelasinya terhadap kondisi financially constrained perusahaan. Dimana masing-masing variabel mempunya1 korelasi negatif terhadap tingkatfinancially constrained perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>