Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dionisius Denizar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses implementasi sistem informasi rumah sakit terpadu yang pertama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penedekatan studi kasus melalui observasi dan wawancara pihak-pihak yang terkait dengan proses implementasi sistem informasi rumah sakit ini. Observasi dan wawancara dilakukan di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan produktivitas pelayanan khususnya dalam hal medis dan mempermudah prosedur yang sudah berlaku sebelumnya.

This research aims to analyze the first integrated hospital information system implementation in Indonesia. This research using case study approach with observation and interview with related parties in the hospital information system implementation process. The observation and interview was conducted in a private hospital in South Jakarta. The result shows that there is increase in service productivity, especially in medical operation. Also facilitating the current procedure that is conducted in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tesis ini membahas pengembangan Sistem Informasi Online Kebutuhan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit di Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Tujuan pengembangan yaitu membangun prototipe panel informasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online untuk mendukung kebijakan pemenuhan tenaga kesehatan. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) berbasis prototipe. Pengembangan sistem informasi dilaksanakan dalam waktu singkat dengan melibatkan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Input sistem informasi ini yaitu basis data SIRS Online yang selanjutnya dihitung menggunakan standar minimal kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan jenis dan klasifikasi rumah sakit untuk menghasilkan informasi. Penyajian informasi per wilayah yaitu grafik kekurangan, rekapitulasi kekurangan per kelas RS, grafik kondisi pemenuhan, detail kondisi pemenuhan per RS, tabel kekurangan dan kelebihan tenaga kesehatan rumah sakit, serta rekomendasi provinsi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan berdasarkan besaran masalah di setiap wilayah. Perangkat lunak prototipe ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan penyajian informasi HTML, Javascript, Bootstrap, dan Highchart. Sistem informasi ini dapat diakses secara online menggunakan komputer maupun smart phone sehingga informasi dapat di download untuk kepentingan analisis tahap berikutnya.

This thesis discusses the development of Online Information Systems for Hospital Health Human Resources Needs in the Directorate General of Health Services, Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The purpose of development is to build a dashboard prototype of Health Human Resources Needs integrated with Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS) Online or Hospital Information Online System support policy making of hospital health human resources fulfillment. Information system development method using Prototype-based System Development Life Cycle (SDLC) approach. The development of information systems is implemented in a short time by involving the user so that according to user's needs. This information system input is SIRS Online database which is then calculated using minimum standard of health worker needs based on type and classification of hospital to produce information. Information presented by region, there are graphics information of needs by region, recapitulations of needs by hospital class, graphs of fulfillment condition, details fulfillment condition by hospital, tables of needs and excess of hospital health human resources, and recommendation of priority province for health personnel fulfillment based on problem scale in each region. This prototype software uses PHP programming language, MySql database and presentation of HTML information, Javascript, Bootstrap, and Highchart. This information system can be accessed online using computer or smart phone so that information can be downloaded for the interest of the next level analysis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Dewi Pusporini
"Masalah-masalah baik intern maupun ekstern akan selalu menyertai perkembangan suatu organisasi. Organisasi dalam memecahkan masalahnya, harus melakukannya secara sistematis dan untuk itulah organisasi memerlukan adanya suatu sistem informasi khususnya Sistem Informasi Akuntansi . Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai SIA dan diharapkan agar pihak RS PGI CIKINI dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki SIA yang sudah ada serta dapat menunjang keberhasilan RS PGI CIKINI claim mencapai tujuannya. Penulisan Skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (Penelitian kepustakaan adalah mencari informasi serta landasan teoritis mengenai Sistem Informasi Akuntansi dan peranannya dalam Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Swasta dengan cara membaca dan mamahami buku-buku literatur. Penelitian Lapangan adalah melakukan tehnik tanya jawab dengan orang-orang di bagian akuntansi RS PGI CIKINI . Kesimpulan setelah mengadakan peninjauan terhadap SIA dari Rumah Sakit Swasta yaitu RS PGI CIKINI adalah bahwa RS PGI CIKINI telah membuat suatu sistem Informasi yang baik tetapi pelaksanaan dari sistem tersebut seringkali tidak sesuai dengan perencanaan semula Untuk itu penulis telah memberikan beberapa perbaikan pada prosedur-prosedur atau siklus-siklus pada RS tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Yudi Setiawan
"Skripsi ini membahas mengenai SIP Elektronik di Puskesmas Cipayung Kota Depok dan Puskesmas Tebet Jakarta Selatan. Kehadiran SIP Elektronik belum sesuai harapan karena masih mengalami beberapa kendala, seperti: pengolahan dan pengumpulan data belum terpusat ke dalam SIP, adanya aplikasi kesehatan lain yang belum terintegrasi dengan SIP membuat petugas kesehatan harus bekerja dua kali. Selain itu, gangguan jaringan internet menjadi kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran dan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan SIP Elektronik dilihat dari aspek manusia, organisasi, dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, studi dokumen, dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesamaan pada kedua wilayah puskesmas yaitu keduanya belum bisa offline dan masih membutuhkan jaringan internet, belum terintegrasi dengan aplikasi kesehatan lain di puskesmas, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan platform berupa open source, dan memiliki konten dua versi yaitu berbasis web dan android. Pemahaman pengguna SIP elektronik lebih banyak pada implementasi aplikasi dibandingkan dengan komputer beserta perlengkapannya. Adanya tugas lain yang bukan menjadi tugas utama mengakibatkan penambahan beban kerja pada petugas. Fitur pada SIP elektronik juga belum memenuhi kebutuhan, masih ditemukan Bug dan belum seluruh penyajian data secara elektronik, seperti data Register Kohort dan Asuhan Keperawatan.

This study discusses the Information System of Electronic-Based Public Health Center at the Cipayung Health Center in Depok City and Tebet Health Center in South Jakarta. The presence of Information System of Electronic-Based Public Health Center has not been as expected because it is still experiencing some obstacles, such as: data processing and collection has not been centralized into Information System of Public Health Center, other health applications that have not been integrated with Information System of Public Health Center have made health workers work twice. Moreover, internet network disruption is an obstacle in providing health services.
This study aims to learn the images and factors that become obstacles in the implementation of Information System of Electronic-Based Public Health Center in terms of human, organizational, and technological aspects. The research method uses a mixed research approach that is qualitative research and quantitative research. Data collection by observation, in-depth interviews, document studies, and questionnaires.
The results showed several similarities between Public Health Center, both of which cannot yet be offline and still need internet network, have not been integrated with other health applications in the Public Health Center, use the PHP programming language and open source platform, and have two versions of content, web-based and android. The comprehension of Information System of Electronic-Based Public Health Center on users is more in application implementation compared to computers and their equipment. Other tasks that are not the main task result in additional workload on the officer. The features of the Information System of Electronic-Based Public Health Center also do not meet the needs, still found bugs and not all the electronic data presentation, such as the Register of Cohort and Nursing Care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania Nastiti
"Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi dokter umum di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi dokter selalu berkaitan dengan peran kerja nya sebagai profesi dokter berupa informasi bidang kesehatan dan dunia medis; perilaku pencarian informasi dokter memiliki tingkat urgensi yang tinggi; penggunaan internet serta sumber informasi elektronik yang dominan dan menjadi pilihan utama dalam mengakses informasi; dokter cenderung mengandalkan pengetahuan yang sudah ada dalam dirinya dalam proses pemeriksaan pasien; dokter memerlukan setidaknya lebih dari satu sumber informasi dalam pencarian informasi.Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi dokter umum di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi dokter selalu berkaitan dengan peran kerja nya sebagai profesi dokter berupa informasi bidang kesehatan dan dunia medis; perilaku pencarian informasi dokter memiliki tingkat urgensi yang tinggi; penggunaan internet serta sumber informasi elektronik yang dominan dan menjadi pilihan utama dalam mengakses informasi; dokter cenderung mengandalkan pengetahuan yang sudah ada dalam dirinya dalam proses pemeriksaan pasien; dokter memerlukan setidaknya lebih dari satu sumber informasi dalam pencarian informasi.

This study focus on information seeking behavior of general practitioners in Rumah Sakit Haji Jakarta. This is a qualitative research with observation approach and interview. The result of the research could be described that physicians need of information always related to its work roles as a medical professional such as medical related information and health information the information seeking behavior of physicians has a high degree of urgency the use of internet as well as any other electronic information sources are dominant for the information seeking physicians tend to use their tacit knowledge when examining patients and physicians need more than one information source when seeking for the information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania Nastiti
"Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi dokter umum di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi dokter selalu berkaitan dengan peran kerja nya sebagai profesi dokter berupa informasi bidang kesehatan dan dunia medis; perilaku pencarian informasi
dokter memiliki tingkat urgensi yang tinggi; penggunaan internet serta sumber informasi elektronik yang dominan dan menjadi pilihan utama dalam mengakses informasi; dokter cenderung mengandalkan pengetahuan yang sudah ada dalam dirinya dalam proses pemeriksaan pasien; dokter memerlukan setidaknya lebih dari satu sumber informasi dalam pencarian informasi

This study focus on information seeking behavior of general practitioners in Rumah Sakit Haji Jakarta. This is a qualitative research with observation approach and
interview. The result of the research could be described that physicians need of information always related to its work roles as a medical professional such as medical related information and health information; the information seeking behavior of physicians has a high degree of urgency; the use of internet as well as any other electronic information sources are dominant for the information seeking; physicians tend to use their tacit knowledge when examining patients; and physicians need more than one information source when seeking for the information.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Anggraini
"Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Integrasi Puskesmas Kotamadya Jakarta Selatan sebagai bagian dari pengembangan SHWA Propinsi DKI Jakarta harus dijaga kesinambungannya mengingat pentingnya data dan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu diperlukan evaluasi kinerja pelaksanaan SIK Integrasi Puskesmas guna usaha perbaikan dan sebagai masukan bagi proses pereneanaan selanjutnya.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif menggunakan kerangka balanced scorecard yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif proses bisnis internal, pembelajaran dan perturnbuhan, pelanggan dan finansial. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur kepuasan Kepala Puskesmas (PKM) dan kepuasan kerja petugas SIK pada 78 PKM, sedangkan variabel lainnya digali mengggunakan metode kualitatif pada 3 PKM Kecarnatan dan 3 PKM Kelurahan. Pengtunpulan data dilakukan dengan melakukan survei, observasi langsung, wawancara mendalarn, dan penelusuran data sekunder di PK1v1, Sudin Kesmas, dan Dinas Kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta telah berkomitmen mengembangkan 51K dan penanggung jawab manajemen S1K ada pada Seksi Pengelolaan Data Subdin PSIK; Perspektif proses bisnis internal menunjukkan pengumpulan data sampai dengan distribusi informasi tidak dilaksanakan sesuai petunjuk pelaksanaan teknis, tidak ada pembinaan rutin, dan PKM tidak memiliki pedoman MK; Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tingkat kepuasan kerja petugas S1K telatif rendah path semua dirnensi pekerjaan belum seluruh petugas SIK menerima pelatihan, motivasi dari pimpinan dirasakan kurang, belum adanya tim SIK, pengukuran kerja yang hanya berorientasi kepentingan atasan; Perspektif pelanggan : tingkat kepuasan Kepala PKM path dimensi tangible 68,47%, reliability 66,92%, responsiveness 70,88%, assurance 69,29%, empathy 73,29%; perspektif finansial, rata-rata pemenuhan kebutuhan anggaran STK PICM Kebayoran Lama 58,87%, Kebayoran Baru 21,76%, Pesanggrahan 28,3%, penyerapan anggara.n 100%, alokasi anggaran tidak efisien.
Kesimpulan : Kinerja pelaksanaan STK Integrasi P1CM kurang baik disebabkan oleh kurang mantapnya persiapan dimana seluruh kebutuhan sistem yang meliputi sumber daya inforniasi (SDM, perangkat keras, perangkat lunak dan dana) serta perangkat pengaturannya tidak dipenuhi seeara komprehensif; Kebijakan pengembangan SIX Integrasi te1ah menjadi komitmen Dines Kesehatan Propinsi DK1 Jakarta, yang dituangkan dalam bentuk keputusan Kepala Dinas Kesehatan. Kornitmen tersebut belum diikuti dengan kebkjakan yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya S1K secara berke1anjutan yaitu kebijakan yang bisa meningkatkan motivasi Puskesmas untuk menjalankan SIK sehingga SEC menjadi bagian kegiatan manajerial Puskesmas dan kebijakan untuk meletakkan tanggung jawab manajemen SIK Irgegtasi path unit dengan posisi cukup tinggi di dalam struktur organiasi Dinas Kesehatan.
Disarankan untuk melakukan pendataan ulang seluruh sumber daya yang tersedia dan dibuat peta kebutuhan, kemudian Dinas Kesehatan membuat kebijakan operasional terkait penganggaran SIX Integrasi agar seluruh kebutuhan sistem terpenuhi, menetapkan kebijakan bahwa perencanaan anggaran Puskesmas hams berbasis SEC, d.an meletakkan tanggung jawab manajemen SIK pada unit tersendiri dalam bentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Integrated Health Information System of Public Health Centre (SRC Integrasi Puskesmas) in South Jakarta is need to be managed continually because of the importance of information for decision maker. Therefore, the evaluation of SIK Integrasi Puskesmas is crucial to ensure their effective implementation and for the further improvement.
This study used balanced scorecard approach supported by quantitative and qualitative methods. Data collection was done by observation and survey to Public Health Center (PHC) and in depth interview with the head and staff of PHC. Quantitative method was used for measuring job satisfaction using summation score of working aspects and customer satisfaction using servqual method in 78 PHC in South Jakarta. The rest variable were explored on 3 sub district PHC and 3 village PHC and in depth interview was also done with Dina s Kesehatan and Sudin Kesmas for getting more comprehensive information.
The results showed that Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta has been committed in developing SIX Integrasi and the unit who has responsibility as manager is Seksi Pengelolaan Data Subdin PSIK Dinas Kesehatan; internal business process showed that information system process was not appropriate, there is no manual and routine meeting; Learning and growth perspective : the level of working satisfaction among SRC's staff slightly low, any staffs have been trained and developed, while mostly not yet, low motivation from the heads, there is no working team; Customer perspective : the level of customer satisfaction on dimension of tangible 68,47%, reliability 66,92%, responsiveness 70,88%, assurance 69,29%, empathy 73,29%; Financial perspective : average of budget's sufficiency PHC Kebayoran Lama 58,87%, Kebayoran Baru 21,76%, Pesanggrahan 28,38%, utilized of budget 100%, budget's allocation was not efficient.
Conclusion : Dinas Kesehatan Propinsi DK1 Jakarta has been committed to develop 81K 1ntegrasi but SIK Integrasi development did not follow with policy to ensure that 51K as a part of managerial activities in PIIC and improvement of power or authority (reorganizing) of SiK Integrasi's head in organization of Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta.
It was suggested to make policy that budget planning of PHC must be 5IK based and assign SIK Integrasi management responsibility in separate unit which is more powerful Performance of SIK Integrasi Puskesmas in South Jakarta was poor because of there is no comprehensive resources, so information system process has been inappropriate. Attempts to identify resources and provide operational policy of budgeting process by Dinas Kesehatan are needed for improving quality of SIK Integrasi Puskesmas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valencia Imelda Triastuti
"Tesis ini membahas implementasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) yang dinilai dari hubungan faktor manusia (human), faktor organisasi (organization), dan faktor teknologi (tekhnology) dengan manfaat bersih (net benefit) dalam kerangka evaluasi sistem model HOT-Fit untuk mendapatkan analisis optimalisasi waktu respon dan gambaran hambatan-hambatannya. Faktor manusia (human) dinilai dari pengaruh penggunaan sistem (system use) dan kepuasan pengguna (user satisfaction). Faktor organisasi (organization) dinilai dari pengaruh struktur organisasi (structure organization), lingkungan organisasi (environment organization), dukungan manajemen (management support). Faktor teknologi (tekhnology) dinilai dari pengaruh kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service quality). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan penguatan hasil penelitian dengan mendapatkan informasi melalui metode wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara positif faktor faktor manusia (human), faktor organisasi (organization), dan faktor teknologi (tekhnology) dengan manfaat bersih (net benefit),selain itu juga didapatkan gambaran hambatan implementasi SISRUTE yaitu, beberapa Rumah Sakit Daerah tidak memiliki petugas khusus yang mengoperasikan SISRUTE, kurangnya pemahaman petugas kesehatan terhadap keunggulan SISRUTE dengan sistem informasi rujukan lainnya terkait keamanan data, kurangnya kepatuhan untuk melakukan log in kembali saat akun petugas ter log out , kualitas sistem yang belum baik karena SISRUTE masih sering eror, fitur yang belum dianggap memudahkan dan terbatas, ketidakseragaman atau ketidaklengkapan informasi yang ditampilkan, belum ada layanan pengguna atau PIC dari pemilik sistem yang dapat dihubungi bila terjadi gangguan, belum ada SOP khusus dalam implementasi SISRUTE, terdapat kanal rujukan lain yang dianggap lebih cepat dan memudahkan.

The focuss of this study is the implementation of the Integrated Referral Information System (SISRUTE) as assessed by the relationship between human factors, organizational factors, and technology factors with net benefits within the HOT-Fit system evaluation framework to obtain an analysis of response time optimization and an overview of its obstacles. Human factors are assessed based on the influence of system use and user satisfaction. Organizational factors are assessed based on the influence of organizational structure, organizational environment, and management support. Technology factors are assessed based on the influence of system quality, information quality, and service quality. This research is a quantitative cross sectional study with the strengthening of research results by obtaining information through the interview method. The results show that there is a positive influence of human factors, organizational factors, and technology factors on net benefits. In addition, it was also found that the obstacles to the implementation of SISRUTE are that some Regional Hospitals do not have special officers to operate SISRUTE, a lack of understanding among health workers regarding the advantages of SISRUTE compared to other referral information systems related to data security, a lack of compliance to log back in when the officer's account is logged out, poor system quality because SISRUTE is still often experiencing errors, features that are not considered easy and limited, inconsistencies or incompleteness of information displayed, no user services or PIC from the system owner that can be contacted if there are disturbances, no specific SOPs in the implementation of SISRUTE, there are other referral channels that are considered faster and easier."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delis Septianti Balgis
"Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit merupakan salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Timur yang telah mendukung pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) DKI Jakarta, yaitu dengan cara mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Saat ini RSKD Duren Sawit sedang dalam tahap penerapan keamanan informasi SIMRS berdasarkan ISO/IEC 27001. Hal tersebut selaras dengan adanya Peraturan Mentri Kominfo No.4 tahun 2016 tentang sistem standar manajemen pengamanan informasi untuk penyelenggaraan sistem elektronik. Namun berdasarkan hasil evaluasi indeks Keamanan Informasi (KAMI) dari Badan Siber dan Sandi Negara, penerapan keamanan informasi di RSKD Duren Sawit belum memenuhi standar keamanan informasi. Penyebab utama dari permasalah tersebut ialah belum adanya penerapan manajemen risiko yang belum mengacu pada standar keamanan informasi. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan manajemen risiko keamanan informasi untuk SIMRS RSKD Duren Sawit. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO/IEC 27005 sebagai panduan dalam merancang manajemen risiko serta mendukung konsep umum yang ditetapkan dalam ISO/IEC 27001. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data primer berdasarkan wawancara secara langsung di Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan menganalisis dokumen internal RSKD Duren Sawit terkait SIMRS. Penelitian ini menghasilkan 7 skenario risiko yang akan diterima (accept) dan 62 skenario yang akan dikontrol (mitigate). Rekomendasi kontrol disusun dengan mengacu pada ISO/IEC 27002. Berdasarkan penelitian ini dapat meminimalisir dampak kerugian bagi RSKD Duren Sawit. Selain itu, dapat meningkatkan keamanan informasi pada SIMRS RSKD Duren Sawit yang sesuai dengan regulasi pemerintah, serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan pihak manajemen demi peningkatan layanan SIMRS RSKD Duren Sawit.

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit is one of the hospitals in the East Jakarta area that has supported the development of the Regional Health Information System DKI Jakarta (SIKDA), by implementing the Hospital Management Information System (SIMRS). Currently RSKD Duren Sawit is in the stage of implementing information security SIMRS based on ISO/IEC 27001. This is in line with the Regulation of the Minister of Communication and Information No. 4 of 2016 concerning the standard system of information security management for the implementation of electronic systems. However, based on the results of the evaluation of Indeks Keamanan Informasi (KAMI) from Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), the application of information security in RSKD Duren Sawit is not yet fulfilled information security standards. The root cause of these problems is because information security risk management does not refer to information security standards. Therefore, it is necessary to design an information security risk management for SIMRS RSKD Duren Sawit. This research uses the ISO / IEC 27005 framework as a guide in designing risk management and supports the general concepts from ISO / IEC 27001. Data collection will be divided into primary and secondary data. Primary data collection is based on direct interviews with Bagian Pelaksanan SIMRS RSKD Duren Sawit. Secondary data collection will be done by analyzing the internal documents of RSKD Duren Sawit related to SIMRS. This research produces 7 risk scenarios that will be accepted and 62 scenarios that will be controlled (mitigate). Control recommendations are prepared by referring to ISO/IEC 27002. Based on this research can minimize the impact of losses for the Duren Sawit RSKD. In addition, it can improve information security on the Duren Sawit RSKD SIMRS in accordance with government regulations and can be used as a material for consideration and management decision making for the improvement of SIMRS RSKD Duren Sawit service.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>