Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asti Ridha Aulia
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang tinggi, terutama dalam makanan dan minuman. Hal ini dapat terlihat dari kecenderungan pergi ke kafe atau restauran terutama pada remaja saat pulang dari sekolah atau kampus. Pada penelitian ini, semakin tinggi tingkat sosialisasi media dan tingkat sosialisasi peer group maka akan semakin tinggi pula tingkat perilaku konsumtif remaja dalam kebiasaan makan. Selain itu, dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa strata sekolah cenderung tidak terlalu memberikan pengaruh yang siginifikan pada kekuatan hubungan antara tingkat sosialisasi media dan peer group dengan tingkat perilaku konsumtif remaja dalam kebiasaan makan. Namun terdapat perbedaan perilaku konsumtif remaja dalam kebiasaan makan berdasarkan strata sekolah. Metode penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner, wawancara mendalam dan data sekunder.

In recent years, Indonesia has a high level of consumption, especially in food and beverages. It can be seen from many people to go to a cafe or restaurant, especially in adolescents while come back to home from school or college. This study shows that the higher level of socialization of media and peer group socialization, so the higher level of adolescent consumptive behavior of eating habits. This study shows that schools strata have no significant influence on the strength of the relationship between the level of media socialization and peer group with the level of adolescent consumptive behavior of eating habits. But there are differences in eating habits between school strata. Methode of this research is quantitative research. Data obtained through questionnaires, in-depth interviews and secondary data.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Rana Jannata
"Perubahan pada masa remaja menimbulkan berbagai masalah, seperti masalah kesehatan mental, kenakalan remaja, dan kekerasan. Permasalahan di masa remaja dapat berdampak pada masalah di masa dewasa, sehingga permasalahan remaja perlu untuk diatasi. Upaya preventif terbukti berdampak positif dalam berbagai penelitian, yaitu edukasi sebaya dan konseling sebaya. Salah satu program yang menggabungkan keduanya adalah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan edukasi sebaya sebagai upaya pencegahan perilaku bermasalah remaja dan konseling sebaya sebagai upaya pemberian dukungan sosial dalam menghadapi masalah remaja, serta manfaat yang diterima oleh pendidik sebaya dan konselor sebaya. Penelitian ini dilakukan pada November 2022 hingga Desember 2023, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) pelaksanaan edukasi sebaya PIK-R berupa metode intervensi kelompok (kelompok pendidikan) dapat dilakukan oleh teman sebaya dan memberikan pengetahuan serta kesadaran terkait masalah remaja, (2) praktik konseling sebaya individu dan konseling sebaya kelompok (self-help group) menggambarkan dukungan sosial dan upaya penyelesaian masalah antar teman sebaya, (3) berbagai manfaat yang diterima oleh pendidik dan konselor sebaya yaitu pengetahuan, kepuasan diri, pengembangan diri, keterampilan sosial, dan akademik.

The changing period of adolescence raises various problems, such as mental health problems, juvenile delinquency, and violence. Problems in adolescence can have an impact on problems in adulthood, so adolescent problems need to be addressed. Peer education and peer counseling have been shown to have a positive impact in various studies. A program that combines both is Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) by Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. This study purpose is to determine the implementation of peer education as an effort to prevent adolescent problem behavior and peer counseling as an effort to provide social support in dealing with adolescent problems, as well as knowing the benefits obtained by peer educators and counselors. This research was conducted from November 2022 to December 2023, using a qualitative approach, with a descriptive research type. Data were collected through semi-structured in-depth interviews, observation, and document study. This study revealed that: (1) peer education as educational group possible to be done by peers and give knowledge to adolescents, (2) the implementation of peer counseling illustrates social support and problem-solving efforts from peers to peers, (3) the benefits received by peer educators and counselors include knowledge, self-esteem, self-development, social and academic skills."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuthia
"Peneiitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh peer group, dinamika reaksi remaja dalam menghadapi negative peer pressure, serta alasan remaja bereaksi demikian terhadapnya. Hal ini menarik untuk diteliti karena masalah negative peer pressure adalah masalah yang dihadapi oleh sebagian besar remaja, sedangkan tampaknya belum ada peneiitian yang secara khusus menggambarkan reaksi remaja terhadap negative peer pressure. Kebanyakan teori mengenai remaja dan peer group membicarakan mengenai fungsi peer group, pengaruh peer group, dan macam-raacam negative peer pressure yang dialami oleh remaja. Adanya peneiitian ini akan sangat berguna untuk memahami "pergulatan" remaja dalam peer groupnya sehingga dapat dilakukan tindakan preventif agar remaja dapat memberikan reaksi yang tepat terhadap negative peer pressure yang dialaminya.
Peneiitian dilakukan pada seorang parlisipan remaja akhir yang mengalami negative peer pressure untuk merokok semenjak ia berada pada masa remaja awal. Metode yang diguna.kan dalam peneiitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan in-depth interview. Basil dianalisis menggunakan teori perkembangan remaja dan peer group.
Hasil peneiitian menunjukkan bahwa remaja mengalami pengaruh positif dan negatif dari kelompok. Pengaruh positifpeer grow/? adalah berfungsi sebagai sarana untuk: (1) memperoleh status, popularitas dan identitas, (2) meningkatkan esteem, (3) mengembangkan keterampilan sosial, (4) memperoleh dukungan emosional, (5) memperoleh pengalaman dan infonnasi mengenai dunia remaja, (6) mendapatkan pemahaman untuk dapat melihat hal-hal yang positif dari kehidupan pribadi, (7) mengenali diri sendiri dengan lebih baik.
Dalam menghadapi negative peer pressure, reaksi remaja adalah konfonn. Namun keputusan untuk konfonn tidak dibuat begitu saja, melainkan terjadi dinamika dalam reaksi remaja. Alasan remaja untuk konform adaiah karena menginginkan status dan penerimaan dari peer groupnya. Keputusan remaja untuk konform ataupun tidak konform dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu: jumlah orang yang menekan, suara bulat, keterpaduan, persepsi individu terhadap orang yang memberikan tekanan. tanggapan umum, jenis kelamin, self-esteem dan self-confidence, hubungan dengan orang tua, pola asuh, dan ketidak pastian standar bagi suatu perilaku.
Dampak negative peer pressure pada remaja berlangsung cukup lama (sampai dua tahun setelahnya) dan dapat menimbulkan masalah perilaku baru pada remaja. Remaja juga mengalami perasaan-perasaan bersalah, berdosa, dan takut karena melakukan apa yang sebenarnya tidak ingin dilakukan olehnya. Perasaan-perasaan ini juga bertahan cukup lama, bahkan sampai remaja lulus dari SMU.
Untuk memperkaya penelitian selanjutnya, peneliti dapat mewawancarai lebih banyak partisipan sehingga dapat dibandingkan antara dinamika reaksi satu remaja dengan yang lainnya. Akan sangat baik apabila dapat mewawancarai remaja dari peer group yang sama, sehingga dapat dilihat reaksi remaja yang berbeda terhadap negative peer pressure yang sama. Jenis peer pressure ywgdi dapat dipersempit sehingga penelitian dapat menjadi lebih terfokus dan dalam."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Surya Aning Lestari
"ABSTRAK
Remaja yang berada di lembaga pembinaan khusus anak merupakan kelompok yang rentan untuk melakukan perilaku berisiko HIV. Hasil skrinning HIV di LPKA menunjukkan bahwa sebagian remaja pernah melakukan hubungan seksual, tato, tindik, dan narkoba suntik. Peer education merupakan cara yang efektif serta efisien untuk mencegah penularan HIV/AIDS di penjara karena dapat berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peer education yang dilaksanakan bulan Mei sampai Juni 2017 terhadap pengetahuan dan niat untuk mengurangi perilaku berisiko HIV. Penelitian menggunakan desain quasi experimental without control dengan kuesioner pretest-posttest. Hasil penelitian terhadap 39 responden menunjukkan bahwa terdapat peningkatan bermakna pada pengetahuan HIV berdasarkan indikator MDGs p=0,015 , pengetahuan HIV total p=0,000 , niat hanya berhubungan seksual dengan satu pasangan setia p=0,05 , dan niat melakukan tes HIV p=0,02 . Namun demikian, tidak ada peningkatan secara bermakna pada niat abstinance p=0,317 dan niat menggunakan kondom 0,206.

ABSTRACT
Adolescents in prisons are vulnerable to perform HIV risk behaviors. Results of HIV screening from LPKA, showed that some adolescent had had sexual intercourse, tattoos, piercing, and injecting drugs. Peer education is the most effective and efficient program to prevent HIV transmission in prisons because its sustainability. The research aims to know the effect of peer education on May until June 2017 on knowledge and intent to reduce HIV risk behavior. The research used quasi experimental without control design with pretest posttest questionnaires. The results showed that there was a significant increase in HIV knowledge based on the MDGs indicator p 0.015 , total HIV knowledge p 0,000 , intention to only have sexual intercourse with one faithful partner p 0.05 , and intention to test HIV p 0.02 . But, there was no significant increase in intention to abstinance p 0.317 and intention to using condom 0.206. "
2017
S69801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasqia Rizqiana
"Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa prevalensi merokok pada usia 10-18 tahun pada tahun 2023 di Indonesia mencapai 7,4%. Tingkat merokok pada remaja dapat dikurangi dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self-esteem, lingkungan keluarga merokok, pola asuh negatif, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa SMA DKI Jakarta Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan data Survei Perilaku Remaja Siswa Sekolah Menengah di DKI Jakarta dengan menggunakan desain studi cross-sectional yang dianalisis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan lingkungan keluarga merokok (p=0,0001), pola asuh negatif (p=0,0001), dan tekanan teman sebaya (p= 0,0001) dengan perilaku merokok pada siswa, sedangkan pada self-esteem tidak terdapat hubungan dengan perilaku merokok pada siswa (p=0,582). Analisis stratifikasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan self-esteem, lingkungan keluarga merokok, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok siswa perempuan, sedangkan pada laki-laki terdapat hubungan lingkungan keluarga merokok, pola asuh negatif, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok. Selain itu, terdapat pengaruh pola asuh negatif pada hubungan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa. Sementara itu, tidak terdapat pengaruh pola asuh negatif pada hubungan self-esteem dengan perilaku merokok pada siswa. Oleh karena itu, disarankan untuk mengadakan layanan konseling dan program peer educator/peer counselor pada siswa.

The prevalence of smoking among 10-18 years old in Indonesia reach 7,4% in 2023. Understanding the factors associated with smoking behavior can reduce smoking rates in adolescents. The purpose of this study is to determine the relationship between self-esteem, smoking family environment, negative parenting, and peer pressure with smoking behavior among high school students in DKI Jakarta in 2023. This study uses data from the Adolescent Behavior Survey of High School Students in DKI Jakarta using a cross-sectional study design that was analyzed univariate, bivariate, and stratified. The results of the study showed a relationship between smoking family environment (p=0,0001), negative parenting (p=0,0001), and peer pressure (p=0,0001) with smoking behavior among students. Meanwhile, self-esteem (p=0,582) is not related to smoking behavior among students. Stratified analysis shows a relationship between self-esteem, smoking family environment, and peer pressure with smoking behavior among female students, while among male students, there is a relationship between smoking family environment, negative parenting, and peer pressure with smoking behavior. Apart from that, negative parenting influences the relationship between peer pressure and smoking behavior among students. Meanwhile, there was no influence of negative parenting on the relationship between self-esteem and smoking behavior among students. Therefore, it is recommended to provide counseling services and peer educator/peer counselor programs for students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutama Rafif
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat sosialisasi peer group, sosialisasi media massa, dan pola asuh orangtua yang permisif dalam perilaku judi online remaja. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei terhadap 172 orang siswa/siswi kelas X, XI, dan XII di SMAN "X" yang bermain judi online. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dimensi modeling dalam sosialisasi peer group merupakan dimensi yang paling mengarahkan remaja pada judi online jika dibandingkan dengan dimensi terpaan selektif, reward, dan punishment. Selain itu, media massa internet paling mendukung berlangsungnya praktik-praktik judi online dibandingkan dengan media cetak dan elektronik. Pola asuh orangtua permisif juga mendorong remaja untuk gemar bermain judi online. Temuan lain adalah kesamaan tujuan dalam bermain judi baik siswa laki-laki dan perempuan yaitu sebagai hiburan pada judi online jenis olahraga dan untuk mencari keuntungan pada judi jenis online poker. Demikian pula kesamaan tujuan bermain judi pada kelas X, XI, XII yang mencari hiburan pada judi online jenis olahraga dan mencari keuntungan pada judi online jenis poker.

ABSTRACT
The purpose of this study was to see an overview of the three terms in the teenager"s online gambling behavior including peer group socialization, mass media socialization and permissive parenting style. The approach used in this study is a quantitative survey of 172 students in grade X, XI, and XII at SMAN "X" who play online gambling. The study concluded that modelling in peer group socialization is the most underlying dimension of online gambling when compared with the other three dimensions, namely the selective exposure, reward and punishment. Furthermore, internet is also the most underlied cause of teenager's online gambling behavior compared with print and electronic media. Permissive parenting style also underlie teenagers to play online gambling. Another findings is a same purpose both boys and girls address in online gambling which is as an entertainment on the type of sport and to make profit on the type of poker online gambling. Similarly, there is a same purpose of gambling on the class X, XI, XII who seek entertainment on online gambling type of sport and profit-oriented on online gambling types of poker.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Dwi Charollin
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
antara sosialisasi keluarga dan sosialisasi peer group terhadap perilaku kekerasan
dalam pacaran remaja. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data survey terhadap 222 responden. Penelitian ini dilakukan
di salah satu SMA Negeri di Jakarta Selatan. Penarikan sampel dilakukan dengan
penarikan sampel bertahap. Pertama peneliti menggunakan teknik purposive
dalam memilih sekolah, lalu penliti menggunakan teknik penarikan sampel
berkelompok dengan cara poporsional. Kemudian untuk memenuhi jumlah
responden dari masing-masing kelas peneliti menggunakan teknik penarikan
sampel purposive dengan kriteria responden yang sudah pernah berpacaran.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sosialisasi keluarga dan sosialisasi
peer group memiliki hubungan dengan perilaku kekerasan dalam pacaran remaja
di SMAN ?X? Jakarta. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa sosialisasi peer
group lebih mempengaruhi perilaku kekerasan dalam pacaran remaja di SMAN
?X? Jakarta dibandingkan dengan sosialisasi keluarga.

ABSTRACT
This research is a study that aims to explain the relation between family
socialization and peer group socialization towards violence behavior among
teenage dating. This research uses quantitative approach with survey data
collection to 222 respondents. This research conducted at one of Senior High
School in South Jakarta. This research uses multistage sampling technique.
Firstly, researcher uses purposive technique in picking the school, then researcher
uses cluster sampling with proportional method. Then to fulfill the number of
respondents from each classes researcher uses purposive sampling technique with
criteria the respondents had a relationship . This research finding shows that
family socialization and peer group socialization has relationship with violence
behavior in teenage dating at ?X? Senior High School in Jakarta. This research
finding also shows that peer group socialization has more influence toward
violence behaviour in teenage dating at SMAN ?X? Jakarta than family
socialization."
2015
S60977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riska Amalya
"ABSTRAK
Peningkatan angka bunuh diri perlu mendapatkan perhatian, terutama terkait ide bunuh diri. Estimasi ide bunuh diri remaja di Indonesia sebesar 6 dari 3,6 per 100.000 remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan peer leadership terhadap ide bunuh diri remaja di sekolah menengah atas SMA . Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 86 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 1 diberikan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, dan peer leadership serta kelompok intervensi 2 diberikan tindakan keperawatan ners. Pengumpulan data menggunakan Scale for Suicidal Ideation Beck dan dianalisis dengan uji wilcoxon, uji friedman dan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan tindakan keperawatan ners menurunkan ide bunuh diri secara bermakna dari kategori ide bunuh diri tinggi menjadi ide bunuh diri rendah p value < 0,05 . Setelah ditambahkan terapi kognitif perilaku dan peer leadership ide bunuh diri menurun secara bermakna dari kategori ide bunuh diri tinggi menjadi tidak ada ide bunuh diri p value < 0,05 . Ide bunuh diri mempunyai hubungan yang lemah secara bermakna p value < 0,05 dengan keputusasaan, depresi, dan mekanisme koping. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat komunitas serta terapi kognitif perilaku dan peer leadership dilakukan oleh perawat spesialis jiwa dalam mengatasi ide bunuh diri remaja di Sekolah Menengah Atas SMA .

ABSTRACT
Increasing suicide rate needs to get attention, especially related to suicidal ideation. Estimation suicidal ideation in Indonesia is 6 of 3.6 per 100.000 of adolescents. This study aims to determine the effect of general nursing intervention, behavioral cognitive therapy and peer leadership on the suicidal ideation of adolescent in senior high school. The desain study was quasi experimental pre post test with control group. Sample using purposive sampling technique with 86 people and into 2 group . The intervention group 1 given general nursing intervention, cognitive behaviour therapy, and peer leadership as well as the intervention group 2 given general nursing intervention. Data were collected using Scale for Suicidal Ideation Beck and were analyzed using wilcoxon test, friedman test and mann whitney test. The results showed that general nursing intervention decreased suicidal ideation from higher suicidal ideation be lower suicidal ideation p value "
2018
T50599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi sebaya terhadap perubahan perilaku pencegahan anemia gizi besi pada remaja putri (10-19 tahun). Metode yang dipakai quasi experiment yang terdiri dari dua kelompok 41 remaja putri sebagai kelompok intervensi dan 41 kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yang dilanjutkan dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan edukasi sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p=O,OOO), sikap (p=O,OOO), dan keterampilan (p=O,OOO) pencegahan anemia gizi besi. Hasil uji MANCOV A menunjukkan edukasi sebaya dipengaruhi oleh lamanya menstruasi (p=O,OOO). Edukasi sebaya dapat digunakan sebagai salah satu upaya mengubah perilaku remaja putri yang bisa diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah

Female adolescent is one of the aggregate who risk of having health problems. This study aimed to determine the effect of peer education on the change of behavior of iron deficiency anemia prevention in female adolescent (1 0-19 years). The research design was quasi experiment with two groups involving 41 female adolescent as the intervention group and 41 in control groups. The sampling technique used was stratified random sampling, followed by simple random sampling. The result showed that peer education significantly affects the knowledge (p=O,OOO, attitude (p=O,OOO), and skills (p=O,OOO) of iron deficiency anemia prevention. MANCOVA test showed that peer education is affected by duration of menstruation (p=O,OOO). Peer education can be used as an attempt to change the behavior of female adolescent, which could be integrated in the school nursing service."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henrietta Sarah Mega
"Kegiatan berinvestasi untuk menumbuhkan aset merupakan hal penting dalam pertumbuhan ekonomi. Salah satu platform investasi yang menjadi pilihan populer adalah platform peer-to-peer lending dengan janji tingkat pengembalian atau return yang tinggi. Namun tingkat pengembalian investasi yang tinggi ini juga diikuti dengan risiko gagal bayar yang tinggi pula. Selain risiko gagal bayar, layanan peer-to-peer lending juga memiliki berbagai risiko operasional yang terdapat dalam penyelenggaraannya. Oleh karena itu dibutuhkan kepastian hukum untuk menjamin penyelenggaraan peer-to-peer lending berjalan dengan efisien dan aman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan regulasi penyelenggaraan peer-to-peer lending di Indonesia, tanggung jawab penyelenggara atas risiko yang ada dalam layanan peer-to-peer lending, dan perlindungan hukum bagi investor dan penerima pinjaman yang menggunakan layanan peer-to-peer lending. Penelitian ini menemukan bahwa regulasi layanan peer-to-peer lending diatur dalam peraturan-peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia dan OJK sebagai lembaga yang memiliki wewenang regulasi. Walau telah diatur untuk menjamin keamanan penyelenggaraannya, risiko dalam layanan ini tetap ada dan kerugian yang diderita pengguna akibat risiko tersebut menjadi tanggung jawab dari penyelenggara. Lebih lanjut, investor maupun penerima pinjaman memerlukan perlindungan hukum apabila terjadi pelanggaran terhadap haknya sebagai pengguna.

Investment activities to grow assets are important for economic growth. One of the investment platforms that has become a popular choice is the peer-to-peer lending platform with the promise of a high rate of return. However, this high rate of return on investment is also accompanied by a high risk of default. In addition to the risk of default, peer-to-peer lending services also have various operational risks involved in their business. Therefore, legal certainty is needed to ensure that the business of peer-to-peer lending runs efficiently and safely. The research method used in this research is normative juridical. This study aims to explain the regulations for peer-to-peer lending services in Indonesia, the responsibility of the company for the risks involved in peer-to-peer lending services, and legal protection for investors and loan recipients who use peer-to-peer lending services. This study finds that the regulation of peer-to-peer lending services is regulated in the rules made by Bank Indonesia and OJK as institutions that have regulatory authority. Even though it has been regulated to ensure the security of its implementation, risks in this service still exist and the losses suffered by the users due to these risks are the responsibility of the peer-to-peer lending company. Furthermore, investors and loan recipients need legal protection in the event of a violation of their rights as users."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>