Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Sari Dewi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengaruh Persepsi Keadilan Sistem Kompensasi terhadap Persepsi Kinerja Pegawai (studi kasus pada Badan Keamanan Laut/Bakamla RI). Penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif dengan metode regresi sederhana. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif persepsi keadilan terhadap kinerja pegawai.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the effect of the organizational justice in rewarding management system to job performance. Method of analysis is quantitative and linear regression. This study finds that fairness perception in rewarding management system has positive effect to job performance."
2015
S61133
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambia Dhinnar Febriani
"Pada dasarnya, setiap perusahaan ingin agar bisnis yang dijalaninya dapat terus tumbuh, berkembang dan meningkat, seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi. Untuk dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah perubahan lingkungan ekternal yang semakin pesat, sebuah perusahaan harus memfokuskan diri kepada perubahan faktor internalnya yaitu untuk mencari, menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik bagi perusahaan. Hanya orang-orang terbaik, dalam jumlah yang cukup, pada posisi yang tepat dan dengan pendayagunaan yang optimal yang dapat mendorong perusahaan untuk terus berkembang. Untuk mendapatkan orang-orang terbaik inilah, sebuah perusahaan dapat menggunakan sistem manajemen talenta yang berfungsi untuk mengetahui kinerja dari orang-orang terbaik tersebut.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh talent management terhadap kinera pegawai pada kantor pusat PT. Bank X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan paradigma penelitiannya adalah positivisme dimana penulisan skripsi ini didasarkan oleh teori yang telah ada, yaitu teori mengenai pengaruh manajemen talenta terhadap kinerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang memberikan penjelasan mengenai pengaruh manajemen talenta terhadap kinerja pegawai. Data penelitian yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang didapat dari kuesioner yang disebar ke seluruh responden dan data sekunder yang didapat dari berbagai literatur mengenai manajemen talenta dan kinerja pegawai serta dari data mengenai penerapan manajemen talenta di perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan antara talent management dengan kinerja pegawai pada kantor pusat PT. Bank X.

Originally, each and every company desires to have a growing, expanding and sustainable business, towards the new age of civilization and technology. For one company to continuously grow, expand and sustain amidst of all the rapid changes of external environment, it must focus to spot on the change in the internal factor, among others are to search, attract and retain the best people in the company. Only with them, in a fair number of equation, and placed in the right position with maximum output of performance, will make the right ingredients for one company to prevail in the long run. To have these best employees, a company applies and implements talent management system, a business process that functions to map and discover the highlighted performance of them.
The purpose of this research is to find out the effect of talent management practice towards the employees performance in Head Office of PT Bank X. This research was conducted quantitatively with research paradigm was directed in positivism, whereas the research was based on existing theories regarding the talent management effect towards to employee performance. Research data was a composition of primary data, compiled in questionnaires from the respondents, and secondary data from various literatures of talent management and employee performance management, also supporting information data from applied talent management system within the researched company. And the finding of this research proves an impact and connection between talent management and employee performance at headquarter of PT. Bank X.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Suryani Fitri
"Skripsi ini meneliti persepsi pegawai biro umum mengenai hasil analisis jabatan yang mencakup uraian jabatan dan persyaratan jabatan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan berdasarkan teori dari Sofyandi (2008). Dalam pengumpulan data, telah disebarkan kuesioner kepada responden yang dipilih dengan menggunakan teknik penarikan sampel aksidental. Penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun persepsi pegawai biro umum tentang hasil analisis jabatan pada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah dipersepsikan dengan baik, namun masih terdapat 1 (satu) indikator yaitu pengalaman pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang belum dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

The focus of this study was the Bureau Employee. The objective of this study was to understand what the perception of bureau employee about the result of job analysis, which is contains two dimensions : job description dan job specification. This research was quantitative descriptive interpretive, based on theories by Sofyandi (2008). The data were collected using accidental sampling technique. This study shows that despite the perception of bureau employees about the results of the analysis of positions in the State Minister for Cooperatives Small and Medium Enterprises has been perceived very well, but there is still a one indicators: work experience in accordance with the line of work that has not been done by the State Minister for Cooperatives Small and Medium Enterprises."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Ridwan
"Perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja sering tidak berlangsung kontinyu karena tidak ada dukungan dan komitmen penuh dari karyawan maupun top manajemen. Total Performance Scorecard (TPS) mengintegrasikan pribadi dan organisasi dalam perbaikan, pengembangan, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Penerapan TPS melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) menimbulkan keterlibatan pribadi karyawan dan perusahaan sehingga lebih berkomitmen dan perbaikan bisa berlangsung kontinyu.
Dalam tahap awal dirumuskan Personal Balanced Scorecard (PBSC) yang memfokuskan pada perbaikan kinerja perorangan dengan dimensi: misi, visi, faktor penentu keberhasilan, tujuan, tolok ukur, target, dan tindakan pribadi karyawan dalam pelaksanaan GKM. Selanjutnya dirumuskan Organizational Balanced Scorecard (OBSC) dengan dimensi yang sama dalam PBSC yang memfokuskan pada perbaikan proses bisnis berkelanjutan untuk mengembangkan visi dan strategis perusahaan.
Tindakan perbaikan dajam OBSC yang telah diberikan bobot prioritas diterjemahkan ke dalam scorecard tiap departemen, tim dan rencana kinerja karyawan sehingga semua berkomitmen untuk melaksanakan perbaikan. Ambisi karyawan dalam PBSC berusaha diselaraskan dan disesuaikan dengan ambisi perusahaan dalam OBSC dengan diskusi yang interaktif dan terbuka secara informal. Perbaikan GKM dilaksanakan dalam 7 langkah dan 7 alat bantu statistik dengan hasil perbaikan yang terukur dalam 4 perspektif scorecard yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, pengetahuan dan pembelajaran. Selanjutnya perusahaan membuat program-program pengembangan karyawan dan pembelajaran organisasi untuk meningkatkan motivasi dan semangat karyawan dalam perbaikan-perbaikan berikutnya.

Many improvements was performed to get higher performance but there were not continous because employees and top management did not have full commitment. Total Perfomance Scorecard (IPS) integrated personal and organizational in continous improvement, development, and learning. TPS implementation through Quality Control Circle (QCC) activity encouraged employees personal involvement and company so they were more commitment and QCC activity was continous.
The first step was formulated Personal Balanced Scorecard (PBSC) that focused to improve personal performance with dimension : mission, vission, critical success factors, objectives, performance measures, targets, and improvement actions. Then, fomiulated Organizational Balanced Scorecard (OBSC) with same dimension like PBSC that focused to continous business process improvement to translate vission and strategic of the company.
Improvement actions in OBSC that was given weight then translated to departement scorecard, team scorecard, and individual performance plan so all of them have more commitment to perform improvement. Employee personal ambitions in PBSC try to be adapted and adjusted with shared organizational ambition in OBSC with interactive and open discussion as informal. QCC activity was performed with seven steps and seven tools with the results of improvement was measured at four scorecard perspective: financial, customer, internal process, knowledge and learning. The next, company made employee development programs and organization learning to improve employees motivation and spirit in the next improvements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junarlis
"Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual adalah salah satu lembaga pemerintah yang mempunyai peran strategis dalam menjalankan fungsi sebagai salah satu unsur pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Mengingat pelayanan yang diberikan adalah perlindungan hukum dibidang Hak Kekayaan lntelektual maka sudah barang tentu akan terkait pula dengan bidang ekonomi nasional bahkan hubungan dan kepercayaan dunia usaha internasional.
Dengan tugas dan fungsi yang sangat penting baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah sendiri sudah barang tentu harus didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang mampu memberikan kontribusi positif bagi organisasi dan pada akhimya bagi pembangunan nasional.
Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kinerjanya baik, sebagai organisasi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual sudah barang tentu membuat kebijakan dibidang pendidikan dan latihan serta pengembangan karir yang bertujuan agar dapat meningkatkan kinerja pegawai dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Pendidikan dan pelatihan menurut Walker (1992:112) adalah sarana untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pegawai dalam meningkatkan kinerja dan melaksanakan tugas, dan juga menupakan sarana yang penting bagi pihak manajemen dalam menerapkan strategi organisasi. sedangkan Pengembangan karir mempunyai arti usaha secara formal, teroganisir serta terencana untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan karir individu dengan organisasi secara keseluruhan (Gutteridge & Ote dalam Gilley and Aggland :1998) Kinerja itu sendiri mempunyai arti adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (Lawler and Porter dalam As'ad, 1995:47).
Penelitian tentang hubungan pendidikan dan latihan serta pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dilatarbelakangi oleh pentingnya kinerja pegawai bagi kinerja organisasi. Hubungan antara Pendidikan dan Latihan didasarkan bahwa kinerja tidak terjadi dengan sendirinya melainkan terbentuk karena faktor kemampuan dan motivasi. Faktor Kemampuan dapat dicapai melalui suatu proses pendidikan dan latihan, Flippo dalam Hasibuan (1994: 76-77). Kemudian Wether Jr dan Davis (1996 :311) menyatakan bahwa Pengembangan Karir adalah alat yang penting yang mana para pimpinan dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan perilaku pegawai kedepan dan membangun kepuasan kerja. Pengembangan karir juga mengurangi masalah kinerja bagi pimpinan dan bawahan (Gilley dan Aggland (1989:48).
Sehubungan dengan kinerja yang harus dicapai, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh antara Pendidikan dan Latihan dengan Kinerja, bagaimana pengaruh antara Pengembangan Karir dengan Kinerja dan bagaimana pengaruh Pendidikan dan Latihan serta Pengembangan Karir dengan Kinerja.
Penelitian ini menggunakan metode deskritif analisis kuantitatif korelasional, yakni suatu metode untuk mengambarkan keadaan pada saat penelitian berlangsung, dengan cara mengumpulkan data, mengolahnya dan menganalisis besarnya kekeatan hubungan melalui metode statistik nonparametric dengan skala ordinal untuk menuntukan skor nilai variabel. Populasi pada penelitian ini adalah pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan jumlah sampel sebanyak 111 orang, yand diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, distribusi frekuensi dan prosentase responden hitting korelasi dengan Spearman rho dan hitung determinasi variabel independen terhadap variabel dependen, yang kesemuanya menggunakan Program SPSS 11.0 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan arah positif pada tingkat sedang antara pendidikan dan latihan serta pengembangan karir terhadap kinerja, artinya pendidikan dan latihan serta pengembangan karir mempunyai dampak pada tingkat sedang kepada kinerja pegawai Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual. Sedangkan pada kinerja diketahui terdapat masalah pada disiplin, kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang tidak memenuhi harapan dan jelas akan mempengaruhi mutu pelayanan hukum kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran kebijakan yang sangat mungkin diambil pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual yakni peserta pendidikan dan latihan harus jelas kriterianya dan berdasarkan hasil evaluasi kinerja. Pengembangan karir harus dikelola dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan jelas. Selain memperhatikan latar belakang pendidikan dan senioritas dalam pengembangan karir harus pula memperhatikan kinerja dari pegawai yang bersangkutan. Pendisiplinan pegawai harus dilakukan dengan memperbesar tanggung jawab atasan langsung pegawai, menggunakan cara yang progressive serta adanya toleransi pada batas-batas tertentu.

Directorate General of Intellectual Property Rights (1PR) is one of the government institutions which holds strategic roles to function as one of government services to the society Due to the service it gives in the protection of law on intellectual Property Rights, it also related to the national economy, even further to the relationship and trust of international trade.
The important duties and functions of Directorate General of IPR obviously need to be supported by the availability of sufficient human resources capable to give positive contribution to the organization and ultimately to the national development. In order to prepare human resources with excellent performance, the Directorate General of IPR makes policy in education and training and career development aimed to improve the performance of employees in return to improve the performance of the organization.
According to Walker (1992:112) education and training are means to increase the skills and capability of employees with the purpose of improving their performances and to conduct their job, also as an important means for the management to implement the strategy of the organization. Whereas career development means a formal organized and well-planned effort to reach the sense of balance between individually career interest and organization, as a whole (Gutteridge & Ote in Gilley and Aggland: 1998). Performance itself means a result which is gained in accordance with the standard applied to related work (Lawler and Porter in As ?ad, 1995:47).
This research of correlation between education and training and career development towards the performance of employees in Directorate General of IPR is set out by the importance of employees' performance for the performance of the organization. The connection of Education and Training is based on the belief that performance does not occur on its own but it is established because of capability and motivation factors.
Capability is derived from the process of education and training, Edwin B. Flippo in Hasibuan (1994:76-7). Wether Jr and Davis (1996:311) also state that Career Development is an important device for the manager to increase productivity, improve employees' behaviors and build work satisfaction. Career Development also reduces the problem of performance for the employer and employees (Gilley and Aggland, 1989:48). Therefore, it needs to find out how is the correlation between Career Development and Performance and the correlation between Education and Training and Career Development and Performance.
This research used correlation quantitative descriptive analytical method, which is a method to describe the condition occurred during the research conducted by collecting, processing the data and analyze the strength of the correlation using nonparametric statistic method with ordinal scale to determine the variable score. The population of the research is the employees of Directorate General of IPR with sampling of lit employees $en by using purposive sampling technique. The analysis technique used is validity test and reliability of research instrument, frequency distribution, and respondent correlation percentage with Spearmen who and independent variable determination towards dependent variable. All of those used Program of SPSS 11.0 for Windows.
The result of the research shows that there is a positively significant correlation on medium level between education and training and career development towards performance. It means that education and training and career development affect the performance of employees in Directorate General of Intellectual Property Rights on medium level. Whereas in the performance there are problems in discipline, insufficient quantity and quality of work result which obviously affects the quality of legal service given to the society.
Based on this result there are some suggestions related to policy which is likely taken by Directorate General of Intellectual Property Rights. First, setting up clear criteria in choosing the participants of education and training in reference to the evaluation of performance. Second, career development should be administered and conducted in clear and well manner. Third, career development also be attentive to the performance of employees besides their educational background and seniority. Finally, putting more responsibility to the employees' direct superior to discipline them using progressive way and certain tolerable limitation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Melianita
"Keadilan distributif, keadilan prosedural, keadilan interpersonal dan keadilan informasional merupakan empat dimensi yang menjadi konstruk dalam keadilan organisasi. Persepsi pegawai tentang keadilan organisasi diprediksi berhubungan dengan motivasi kerja pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi keadilan organisasi pada penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil dengan motivasi kerja pegawai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksplanatori. Sampel yang digunakan pada  penelitian ini menggunakan total sampling dengan melibatkan 91 pegawai di Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.  Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji Chi Square, selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik ganda pemodelan faktor resiko pada analisis multivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi keadilan organisasi gabungan dari seluruh dimensi dengan motivasi kerja. Dan  berdasarkan dimensi keadilan organisasi hanya dimensi keadilan prosedural dan keadilan interpersonal yang memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi kerja. Persepsi dimensi keadilan interpersonal pada penilaian prestasi kerja PNS merupakan dimensi yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Dan variabel yang menjadi perancu (konfonder) hubungan dimensi persepsi keadilan organisasi dengan motivasi kerja adalah jabatan/kelas jabatan. Peran dan partisipasi pimpinan dalam memberikan motivasi langsung kepada pegawai sangat penting dalam menumbuhkan kerjasama tim yang baik.

Distributive justice, procedural justice, interpersonal justice and informational justice is the fourth dimension into the construct of organizational justice. Employee perceptions of organizational justice is predicted to relate to employee motivation. The purpose of this study was to analyze the corellation between perceptions of organizational justice in performance appraisal of civil servants with employee motivation. This research is a quantitative study with explanatory research. The sample used in this study using total sampling involving 91 employees at the Center For Health Human Resources For Health Education. The technique of collecting data using questionnaires filled out directly by the respondent. The analysis is used to examine the corellation between independent and dependent variables using Chi Square test, then performed multiple logistic regression analysis modeling of risk factors in the multivariate analysis. The results of this study indicate that there is a significant relationship between perceptions of organizational justice of all dimensions combined with work motivation. And based on the dimensions of organizational justice only dimension procedural justice and interpersonal justice has a significant corellation with work motivation. Perception of interpersonal justice dimensions on performance appraisal of civil servants is the dimension most dominant influence employee motivation. And that became the confounding variables relations dimension of perceived organizational justice and work motivation is job title/grade position. The role and participation of leaders in delivering directly to employee motivation is very important in fostering good teamwork."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Andhika Debora Melsyana
"Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan faktor yang sangat penting. Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan kinerja yang baik dari pegawainya. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain pengetahuan, motivasi, imbalan, kepemimpinan, pelatihan dan jadwal kerja. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Fatmawati tahun 2012. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai laboratorium sebanyak 45 orang.
Dari hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan jadwal kerja dengan kinerja. Dan memiliki hubungan yang signifikan antara motivasi, kepemimpinan, imbalan dan pelatihan dengan kinerja. Oleh karena itu, saran untuk Instalasi Laboratorium Klinik adalah dengan meningkatkan kinerja lebih baik lagi, menyediakan pegawai yang sesuai dengan, meningkatkan profesionalisme pegawai.

Human resources in organization is very important factor. To achieve the goal of organization, needed a good performance from this employees. Employee performance is affected by factors such as knowledge, motivation, reward, leadership, training and work schedule. This type of this research is quantitative research using cross-sectional design. This study was conducted at the Instalation Laboratory at Fatmawati Hospital in 2012. The data collected is the primary data with a questionnaire. Responden is the research is an employee of the lab as much as 45 people.
From the result of the study found no relationship betweed knowledge and work schedule with the performance. And have an significant relationship between motivation, leadership, reward, and training with performance. Therefore, suggestion for the installation is to improve Laboratory performace better yet, provide employees with the appropriate, improve the professionalism of the employee.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Wisanggeni Moerdaning Putro
"ABSTRAK
Meskipun peranannya semakin strategis dalam lansekap global maupun nasional, dinamika internal dalam manajemen Non Governmental Organization (NGO) masih sangat sedikit diteliti. Melalui data kuantitatif dari 64 responden yang dianalisa dengan metode Structural Equation Modelling (SEM), penelitian ini menganalisa efek moderasi perception of organization politic dalam hubungan antara political skill dan career success. Sebagai temuannya, political skill tidak secara signifikan berhubungan dengan career success dan bahwa perception of organization politic memoderasi hubungan kedua variabel tersebut dalam tingkat yang tidak signifikan. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi praktisi yang terlibat dalam aktivitas manajemen sebuah LSM serta sebagai penelitian awalan telah membuka ruang bagi munculnya penelitian-penelitian lain dengan tema sejenis pada area yang meskipun demikian penting, belum banyak diekplorasi ini.

ABSTRACT
Despite of the emergence of its strategic role in both, globally and in Indonesia?s context, very little known about the internal dynamics of Non Governmental Organization (NGO) management. Through quantitative data obtained from 64 respondent analyzed with Structural Equation Modelling (SEM) method, this study has examined the moderating effect of perception of organization politic in political skill-career success relationship. As the outputs, political skill and career success relationship was insignificant and perception of organization politic insignificantly moderated the relationship. The findings of this study can be utilize by practitioners involving in NGO management and as a pilot research, has open the possibilities of further researchs in this area which event though important, yet still under examined."
2013
S45068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairilina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengemhui pengaruh fokus karyawan (keterlibatan karyawan dan lingkungan kclja katyawan) terhadap kinelja karyawan RSU Meuraxa xahun 2008. Secara teoritis penelitian ini diambil dari salah sam kritez-ia konsep yang dikemukakan oleh Hertz tahun 2008 tentang Malcolm lldrige. Penelitian ini mempakan penelitian survei d gan pendekatan kuantitatif; dimana menggunakan data primer dengan memakai alat bantu kuesioner. Mctode penelitian menggunakan metode analisis jalur atau disebut juga dcngan Path Analysis (PA) dengan mcnggunakan program SPSS. Sampel penelitian adalah karyawan RSU Meuraxa dengan menggunakan stratyied random sampling berdasarkan kelompok strata pendidikannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa lingkungan kelja karyawan di RSU Mcuraxa mempcngaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan RSU Meuraxa, sementara keterlibatan karyawannya tidak mempengaruhi secara langsung kinelja mereka. Berdasarkan fenomena tersebut pcneliti menyarankan kepada pihak manajemen RS Meuraxa untuk tetap mempertahankan llnglcungan kerja yang kondusif dan mendukung bagi karyawarmya, serta mcningkatkan keterlibatan karyawannya agar kinelja mereka semakin meningkat yang akan berimbas pada peningkatan kinelja RS tertenmnya.

This study aimed at finding influence of employee focus (employee involvement and working place) to employee perfonnance at Meuraxa general hospital in 2008. Theoretically this study was taken from one of concept criteria mentioned by Hertz about Malcolm Baldrige in 2008. It is research survey using quantitative approach, primary data which used by means of questionnaire support. Study method using Path Analysis (PA) by operating SPSS program. Study samples are employees of Meuraxa genera! hospital by using stratified random sampling based on their strata education group.
Study result stated that working place of employee in Meuraxa General Hospital had influenced the quality of employee performance of Meuraxa General Hospital, while employee involvement did not affect their performance directly. Based on these phenomenon the researcher suggested hospital management side to crcatc a conducive and support working place for employee, and simultaneously increase involvement of their employee in order to improve their performance which will affect overall hospital perfomtance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Hamiddan Khoir
"ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk faktor-faktor yang dominan
mempengaruhi kinerja pegawai pada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen
Dikdas Kemdikbud Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Kuesioner
disebar secara random tanpa melihat status pegawai pns dan non-pns dan
mendapatkan sampel sebesar 135. Hasil pembahasan analisis faktor menemukan
17 faktor, yang kemudian diregresikan dengan metode stepwise.
Uji F menyatakan F-hitung sebesar 21,493 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih
besar dari F-tabel 3,912 yang berarti iklim organisasi berbasis standar mutu dan
struktur organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai berbasis pencapaian pekerjaan secara kualitas dan kuantitas, dan
hipotesis diterima.
Uji F menyatakan F-hitung sebesar 13,302 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih
besar dari F-tabel 3,065 yang berarti iklim organisasi berbasis standar mutu &
struktur organisasi dan sumber daya berbasis fasilitas kantor berpengaruh secara
bersama-sama positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai berbasis
pencapaian pekerjaan secara kualitas dan kuantitas, dan hipotesis diterima

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the dominant factors that influence
employee's performance at Directorate Primary School, Directorate General of
Primary and Secondary Education, Ministry of Education and Culture Republic
Indonesia. This research used quantitative approach to explore those factors.
Questioner was spread randomly without considering the employee?s status as
public servant or non-public servant and got 135 samples. Factor analysis result
discover 17 factors which calculated with Stepwise regression method.
F-test stated F-value 21.493 with significant level 0.000 was bigger than F-table
3.912 which means quality standards-based organizational climate and
organization structure positively and significantly influenced to employee
performance-based achievements in quality and quantity of work, and hypothesis
accepted.
F-test stated F-value 13.302 with significant level 0.000 was bigger than F-table
3.065 which means quality standards-based organizational climate and
organization structure and resources-based office facility positively and
significantly influenced together to employee performance-based on achievement
in quality and quantity of work, and hypothesis accepted."
2012
T30784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>