Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46406 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuki Piti Tola
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program pencapaian transportasi barang
kota yang berkelanjutan untuk kota Depok. Penyusunan program menggunakan
optimasi pendekatan subjektif dengan analisis AHP yang dibantu piranti lunak
Expert Choice 11 serta optimasi pendekatan kombinatorial. Penyusunan dilakukan
program dihitung dengan mempertimbangkan dua aspek yaitu: aspek operasional
dan sustainable serta mempertimbangkan dua pendapat pemangku kepentingan
yaitu: Pemerintah Kota dan Swasta, yang disusun dalam hirarki AHP. Hasil
penelitian menunjukan urutan program prioritas I yaitu kendaraan ramah
lingkungan, pembatasan akses/zona dan terminal barang, program prioritas II
yaitu, konsolidasi pengiriman dan pengiriman malam hari dan program prioritas
III yaitu, Distribution Center dan pengaturan parkir.

ABSTRACT
This research to compile programs achievement of sustainable urban freight
transport of Depok. The preparation of program using optimization subjective
approach with the AHP analysis assisted software Expert Choice 11 and
optimization combinatorial approach. Preparation of programs be calculated by
considering two aspects: operational aspects and sustainable as well as consider
two opinions of stakeholders: Local Government and Company/Private, which are
arranged in a hierarchy AHP. The sequence results showed that the first priority
programs is green vehicle, restriction zone and goods terminal, the second priority
programs is consolidation and night delivery and the third priority programs is
Distribution Center and parking regulation, This research to compile programs achievement of sustainable urban freight
transport of Depok. The preparation of program using optimization subjective
approach with the AHP analysis assisted software Expert Choice 11 and
optimization combinatorial approach. Preparation of programs be calculated by
considering two aspects: operational aspects and sustainable as well as consider
two opinions of stakeholders: Local Government and Company/Private, which are
arranged in a hierarchy AHP. The sequence results showed that the first priority
programs is green vehicle, restriction zone and goods terminal, the second priority
programs is consolidation and night delivery and the third priority programs is
Distribution Center and parking regulation]"
2015
T44558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afief Riyadi
"ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa karakteristik perjalanan primer (point to point) dari truk angkutan barang di kawasan Tanjung Priok, dengan memilih angkutan yang menggunakan Terminal Angkutan Barang (TAB) Tanah Merdeka dan TAB Pulo Gebang sebagai tempat perhentian sementaranya. Analisa terhadap karakteristik ini ditujukan untuk mendapat gambaran tentang produktivitas angkutan barang serta menggunakannya sebagai bahan untuk memperbaiki logistik kota yang ada saat ini. Produktivitas perjalanan angkutan barang sangat terkait dengan kegiatan “bergerak” dan “diam”. Oleh karenanya, produktivitas digambarkan oleh indikator kecepatan untuk kondisi truk bergerak dan indikator waktu untuk kondisi truk dalam keadaan diam. Melalui Travel Diary Survey diperoleh kesimpulan bahwa persentase waktu diam truk ternyata lebih lama dibandingkan waktu bergeraknya (52.15% untuk TAB Pulo Gebang dan 52.21% untuk TAB Tanah Merdeka), dimana porsi terbesar waktu diam terjadi di area pabrik atau industri untuk melakukan bongkar muat. Upaya perbaikan dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem penjadwalan bongkar muat di pabrik maupun pelabuhan serta pengurangan kemacetan, yang kesemuanya dapat mengurangi waktu siklus truk hingga 19,80% per perjalanan dari waktu eksisting.

ABSTRACT
This study is aimed to analyze the characteristic of primary trip (point to point) of freight trucks in Tanjung Priok area, particularly the ones who use Tanah Merdeka Freight Terminal and Pulo Gebang Freight terminal as their transit point. The analysis is intended to get the overview of truck productivity, and then use it for further improvement on city logistic system. Trip productivity is related to the activities of “moving” and “stay”. Hence, trip productivity is described by the speed indicator to represent the trucks on moving, and time indicator to represent the stay condition. The Travel Diary Survey shows that the portion of idle time is bigger than the one of movement time (52.15% and 52.21% are idle times for Pulo Gebang and Tanah Merdeka, respectively), where the biggest portion of the idle time occurred at the industry and factoy area for loading unloading acitivities. Improvement can be made by improving the scheduling system of load /unload in factory/industry and port area, and reducing the congestion. They are expected to reduce the truck cycle time up to 19.80% per trip.
"
2015
S61190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Armadiantoro Adi
"The practice of overloading, which violates Law Number 22 of 2009, poses a persistent and substantial challenge in freight transportation. This issue greatly damages roads as axle load limits are exceeded. The undue concentration of excess weight on individual wheels accelerates the deterioration of road infrastructure and exacerbates air pollution levels. The Surabaya-Jombang primary arterial road section is of particular significance, serving as a crucial conduit for the movement of goods between the western region of East Java and Central Java Province. The primary goal of this study is two-fold: firstly, to delve into the categorisation and distinctive attributes of structural damage incurred by the pavement; secondly, to quantitatively assess the degree to which overloading influences the intended longevity of the road and the severity of air pollution. Through a comprehensive exploration of these dimensions, this research seeks to identify the specific vehicle types contributing to overloading patterns, unravel the interplay between traffic composition and overloading characteristics inherent to each vehicle category, and ascertain how these combined dynamics impact the road's planned lifespan and air pollution. The anticipated outcomes hold the potential to significantly inform the formulation of strategies aimed at curbing the prevalence of overloading within the study locale

Praktik kelebihan muatan, yang melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, merupakan tantangan yang terus-menerus dan substansial dalam transportasi angkutan barang. Masalah ini sangat merusak jalan karena batas muatan sumbu terlampaui. Konsentrasi beban berlebih yang tidak semestinya pada masing-masing roda mempercepat kerusakan infrastruktur jalan dan memperburuk tingkat polusi udara. Ruas jalan arteri primer Surabaya-Jombang memiliki arti penting karena merupakan jalur penting bagi pergerakan barang antara wilayah barat Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tujuan utama dari penelitian ini ada dua: pertama, untuk mendalami kategorisasi dan atribut khas kerusakan struktural yang terjadi pada perkerasan jalan; kedua, untuk menilai secara kuantitatif sejauh mana beban berlebih mempengaruhi umur jalan dan tingkat polusi udara. Melalui eksplorasi yang komprehensif terhadap dimensi-dimensi tersebut, penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi jenis kendaraan tertentu yang berkontribusi terhadap pola muatan berlebih, mengurai interaksi antara komposisi lalu lintas dan karakteristik muatan berlebih yang melekat pada setiap kategori kendaraan, dan memastikan bagaimana dinamika gabungan ini mempengaruhi umur rencana jalan dan polusi udara. Hasil yang diharapkan berpotensi untuk secara signifikan menginformasikan perumusan strategi yang bertujuan untuk mengurangi prevalensi kelebihan muatan di wilayah studi."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Ayu
"Dalam alur pergerakan barang, mulai dari produsen hingga barang sampai ke tangan konsumen, segmen distribusi memiliki beberapa masalah seperti banyaknya emisi CO2 yang dihasilkan, dan tidak maksimalnya penggunaan kapasitas truk. Kedua hal tersebut saling berkaitan dan dinilai sebagai pemborosan kapasitas transportasi. Menjawab permasalahan tersebut, muncullah sebuah metode dimana banyak variasi barang bervolume kecil disatukan ke dalam truk sehingga muatan yang lebih besar dan lebih ekonomis dapat dikirim dengan menggunakan kendaraan yang sama, dan metode tersebut dinamakan konsolidasi. Penerapan selanjutnya dari sistem konsolidasi ialah dengan membuat fasilitas logistik yang digunakan untuk menggabungkan muatan berbagai operator dan untuk menghasilkan rencana pengiriman yang lebih ekonomis ataupun memberikan pelayanan lebih. Fasilitas tersebut disebut sebagai Urban Consolidation Center (UCC). Penelitian ini ingin melihat seberapa besar eksternalitas emisi CO2 yang dihasilkan oleh sistem ini beserta dengan biaya eksternalnya. Selain itu, penelitian ini ingin melihat bagaimana aspek kemacetan dipertimbangkan dalam pengiriman melalui Urban Consolidation Center. Dari hasil perhitungan, diperoleh rata-rata eksternalitas emisi CO2 untuk pengiriman melalui UCC sebesar 0,0196 kg CO2/item. Dengan mengangkut rata-rata jumlah item sebanyak 2139,70 masingmasing truk dalam satu kali perjalanan, bertanggung jawab terhadap biaya eksternal emisi CO2 sebesar Rp16.614,1 berdasarkan standar Internasional dan Rp4.131,29 berdasarkan standar Indonesia. Setelah dibandingkan dengan data pembanding dari perusahaan sejenis, dapat dikatakan bahwa Urban Consolidation Center dari PT. X cukup produktif. Untuk karakteristik perjalanan dari pengiriman melalui UCC, sebagian besar perjalanan masuk ke dalam kelas II, dimana UCC melayani toko retail dengan cakupan area yang cukup luas, namun memiliki titik pemberhentian yang tidak terlalu banyak. Dari segi efisiensi, perjalanan distribusi melalui UCC dapat dikatakan cukup efisien walaupun masih dapat dioptimalkan lagi dengan meningkatkan kecepatan rata-rata kendaraan, mengurangi kilometer tempuh antar titik pengiriman, atau mengurangi service time tanpa mengurangi kualitas pelayanan.

Freight transportation from the producers to the end consumers faces several problems, including the inefficient use of truck capacity and the amount of CO2 emissions produced by freight vehicles. These issues are interrelated and are seen as a waste of transportation capacity. In response to those problems, consolidation system is emerged where many small shipments are combined so that a larger and more economical loads can be dispatched on the same vehicle. One of the application of the consolidation system is the logistics facilities that are used to combine various goods from different suppliers and create shipping plans to the end consumers to find the more efficient distribution system. This facility referred to the Urban Consolidation Center (UCC). The objective of this study is to analyse the CO2 emissions of UCC distribution system and its external costs. In addition, this study is also intended to analyse how the traffic parameter is taken into account in the determination of distribution routes and schedules. The analysis is based on the data produced by one of UCC operator in the form of travel diary of their freight vehicles. Travel diary mainly presents the data regarding the vehicle kilometer travelled of the vehicle from the UCC to the entire retail stores as delivery points, trip time, amount of goods item loaded, and type of vehicle. The results show that the average CO2 emissions produced by the delivery activity through the UCC is 0.0196 kg CO2/item. By dispatching an average number of items of 2139.70 within one trip, each truck is responsible for the external costs of CO2 emissions as Rp16,614,- (based on International standards of external costs of CO2 emissions) or Rp4,131,- (based on Indonesian standard). Regarding the traffic consideration on the distribution trips, most of the trips go into class II, i.e. UCC serves retail stores with a fairly wide area of ​​coverage but has not too many stops. In terms of tour efficiency, distribution trips through UCC is considered to be quite efficient. However, they can still be more optimized by increasing the average travel speed of vehicles per stop, reducing mileage between delivery points, or reducing service time in each delivery point without reducing service quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halberto Sidiq
"ABSTRAK
Belakangan ini transportasi barang perkotaan (Urban Freight Transport) memiliki berbagai macam masalah, termasuk kemacetan yang diakibatkannya. Sistem transportasi barang dituntut untuk menghasilkan biaya yang rendah. Pada dasarnya untuk mencapai tujuan tersebut, konsep Green Urban Freight adalah jawabannya. Konsep ini didesain bukan hanya untuk ramah lingkungan, tetapi juga berfungsi ekonomis. Paper ini bertujuan untuk menganalisa tingkat pengetahuan dan kesadaran pemangku kepentingan terhadap Green Urban Freight Transport(GUFT). Metode yang digunakan adalah melalui survey wawancara untuk berbagai tema terkait GUFT kepada pemangku kepentingan seperti residents di wilayah Pulo Gadung, Tanjung Priok dan Kelapa Gading. Pemangku kepentingan lainnya adalah freight carriers di Indonesia. Hasil dari paper ini adalah secara umum tingkat kesadaran dari residents lebih tinggi dibandingkan tingkat pengetahuannya, tetapi pada pemangku kepentingan freight carriers tingkat pengetahuannya lebih tinggi dibandingkan tingkat kesadarannya. Terdapat korelasi yang cukup signifikan antar berbagai tema GUFT dalam hal tingkat pengetahuan dan kesadaran. Hal ini memberikan makna bahwa tema-tema dalam GUFT sudah cukup diketahui dan disadari keterhubungannya.

ABSTRACT
These days, there are various problems regarding urban freight transportation, one of which is traffic congestion. The transportation system is expected to have a small cost. The solution to these problems is the Green Urban Freight Concept. This Concept is designed not only to be environmentally friendly, but also economical. This paper analyzes the level of knowledge and awareness of certain stakeholders regarding Green Urban Freight Transport, or GUFT. The method that is used to collect information is a survey that involves topics related to GUFT. The survey is spreaded to certain stake holders such as residents residing in Pulo Gadung, Tanjung Priok, and Kelapa Gading. Freight carrier companies are also accounted as stake holders that affect the urban freight transportation. The result of this paper is that, in general, the level of awareness of residents, residing in said locations, is higher than their level of knowledge regarding GUFT, Whereas in freight carrier companies, their level of knowledge is higher that their level of awareness regarding GUFT. There is significant correlation about the level of awareness and knowledge in various GUFT topics. This reveals that the topics in GUFT are well known and are correlated.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafiz Risat Julian
"

Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan utama terkait transportasi logistik diantaranya kemacetan, dampak polusi lingkungan, dan dampak negatif operasional truk dengan muatan berlebih. Hal tersebut merupakan eksternalitas yang signifikan terkhususnya di wilayah perkotaan. Untuk mengatasi eksternalitas tersebut, maka diperlukan sistem transportasi logistik kota dan siklus perencanaannya yang mempertimbangkan konsep berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan suatu susunan indikator evaluasi sistem transportasi logistik kota berdasarkan studi literatur, kriteria seleksi, dan pertimbangan para ahli, sebagai alat bantu dalam melaksanakan evaluasi sistem logistik kota yang merupakan bagian dari siklus perencanaan. Penelitian dilaksanakan dengan mengidentifikasi indikator draf awal (long list) beserta kriteria seleksi berdasarkan studi kepustakaan yang dilanjutkan dengan seleksi secara mandiri oleh penulis untuk mendapatkan draf short list indikator yang kemudian dijadikan objek penilaian oleh para ahli berdasarkan kriteria seleksi menggunakan kuesioner penilaian. Analisis data penilaian menggunakan metode VIKOR untuk mendapatkan pemeringkatan dari indikator yang telah dinilai sehingga dapat diseleksi kembali. Validasi perangkat indikator akhir dilakukan dengan pengisian kuesioner validasi oleh para ahli dengan dasar penilaian berupa kriteria seleksi. Dihasilkan perangkat indikator akhir yaitu sejumlah 10 butir indikator evaluasi keberlanjutan sistem transportasi logistik kota yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang telah melalui berbagai tahapan seleksi berdasarkan 6 butir kriteria seleksi. Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dalam menyusun perangkat indikator untuk evaluasi sistem transportasi logistik di wilayah kota, terkhususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta.


Jakarta has major problems related to logistics transportation including traffic jams, the impact of environmental pollution, and the negative impact of overload truck operations. This is a significant externality, especially in urban areas. To overcome these externalities, it is necessary to have a city logistics transportation system and planning cycle that considers a sustainable concept. This study aims to propose an arrangement of urban logistics transportation system evaluation indicators based on literature studies, selection criteria, and expert considerations, as a tool in carrying out urban logistics system evaluation which is part of the planning cycle. The research was carried out by identifying indicators along with selection criteria based on literature studies followed by independent selection by the authors to obtain a short list of indicators which were then used as the subject of assessment by experts based on selection criteria using an assessment questionnaire. Assessment data analysis uses the VIKOR method to obtain a rating of the indicators that have been assessed so that they can be re-selected. Validation of the final indicator set was carried out by filling out a validation questionnaire by experts with the selection criteria as the basis of the assessment. A final set of indicators was produced, a total of 10 indicators for evaluating the sustainability of the city's logistics transportation system covering economic, social, and environmental aspects, which had gone through various stages of selection based on 6 selection criteria points. This research contributes as an input in developing a set of indicators for evaluating the logistics transportation system in urban areas, especially in the Capital Jakarta Province area.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Dalam sistem transportasi dari Kota Depok menuju DKI Jakarta, moda
transportasi publik yang bersifat massal memiliki peran sangat penting terutama
kereta api. Dengan adanya kereta api, penglaju tidak perlu menggunakan
kendaraan pribadi. Mereka dapat melakukan pergantian moda di stasiun kereta
api. Pergantian moda ini dilakukan dengan mudah karena adanya tempat penitipan
motor atau mobil di sekitar stasiun kereta api. Gagasan menitipkan kendaraan
pribadi di stasiun kereta api merupakan bentuk aplikasi dari konsep park and ride
yang dipahami sebagai suatu fasilitas perpindahan antar moda. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui asal tempat tinggal pengguna dan pola keruangan
park and ride Stasiun KA Depok dan Stasiun KA Depok Baru. Variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah asal tempat tinggal, titik rawan
kemacetan, dan trayek angkutan kota. Pengumpulan data menggunakan metode
survei berupa wawancara dan observasi lapangan. Pengolahan data dlakukan
dalam dua tahap, yakni pengklasifikasian data yang selanjutnya diolah dalam
bentuk gambar (informasi spasial). Analisis menggunakan metode pendekatan
keruangan yang membandingkan pola keruangan antar lokasi dan menemukan
persamaan juga perbedaan dari gejala yang terjadi. Dari analisis yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa mayoritas asal tempat tinggal pengguna adalah dari
kelurahan yang tidak berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta dan tidak
memiliki akses langsung dengan pintu tol Cibubur (sisi Timur Laut) atau Tanjung
Barat (sisi Utara). Area tangkapan park and ride Stasiun KA Depok Baru lebih
luas cakupannya dibandingkan Stasiun KA Depok., Mass transportation infrastructure has an important role in serving
dwellers from Depok City to DKI Jakarta, especially train. By the existence of
train, commuters do not have to use their private vehicles. They can shift on a
railway station. The modal shift activity can be done easily because there are
several motorcycle or car parking areas around the railway stations. The idea of
parking private vehicles on a train stations is an application of park and ride
concept which is understood as an intermode shifting facility. The objective of
this research is to find out the residential location of park and ride customers and
the spatial pattern of park and ride Depok Railway Station and Depok Baru
Railway Station. Variables that been applied in this research are residential
location, traffic congestion point, and public transportation route. Data collecting
was done by using survey method which consists of interviewing key informants
and observing the park and ride locations. Data processing done by dividing the
tabular data into two classes using range formula and processing the spatial data.
Spatial approach method, which was done by comparing spatial patterns between
location and discovering similarities and differences among locations, was used in
analyzing information. At the end, this research found out that the majority of
residential location of the park and ride customers are from districts which are not
located directly next to DKI Jakarta province and do not have direct access to
Cibubur toll gate (North East of Kota Depok) or Tanjung Barat toll gate (North of
Kota Depok). The catchment area of park and ride on Depok Baru Railway
Station is larger than Depok Railway Station.]"
Universitas Indonesia, 2011
S58580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christoforus Agveriandika
"Penelitian ini menjelaskan bagaimana satuan perangkat kerja daerah SKPD Pemerintah Kota Bogor berkoordinasi secara internal terkait proses perumusan kebijakan lalu-lintas Sistem Satu Arah SSA di Kota Bogor yang mencakup kawasan jalan sekitar Istana Bogor. Untuk menjelaskan hal tersebut, penelitian kualitatif ini menggunakan teori pilihan rasional, rasionalitas yang terkungkung, serta inkremental, yang dapat menggambarkan proses pembuatan kebijakan. Penelitian ini menemukan bahwa kebijakan SSA merupakan bagian dari paket kebijakan Bogor Transportation Program B-TOP yang bertujuan untuk meningkatkan kelancaran arus lalu-lintas di Istana Bogor, serta menjadi momentum bagi munculnya kebijakan transportasi lainnya dalam rangka usaha Pemkot Bogor untuk meningkatkan potensi penerimaan asli daerah PAD dari sektor pariwisata. Namun, kebijakan SSA disusun dengan data dan waktu yang terbatas. Sehingga di dalam proses pembuatan kebijakannya, tidak ada kebijakan alternatif yang disusun, serta adanya pihak yang tidak dilibatkan dalam perumusan teknis dalam kebijakan SSA turut membuat kebijakan ini tidak maksimal. Hal ini pun terlihat ketika terjadi kemacetan di sekeliling Istana Bogor selama tiga hari pertama uji coba kebijakan SSA yang dimulai pada 1 April 2016, sehingga SKPD terkait harus kembali melakukan koordinasi teknis secara detil yang notabene dapat dilakukan jauh pada saat kebijakan SSA sedang dirumuskan.

This thesis explains how the regional work unit SKPD of Bogor City Government coordinates internally related to the process of formulation of One Way Traffic Policy SSA in Bogor City, which covers the road area surrounding Bogor Presidential Palace. This qualitative researach applies the theory of rational choice, bounded rationality, and incremental, that leads to the policy making process. This research finds that SSA policy is a part of policy package called Bogor Transportation Program B TOP that aimed to improving the traffic flow surround Bogor Presidential Palace, as well as become the momentum for other transportation policies in order to increase the potential income for regional government PAD from the tourism. However, SSA policy formulated with limited data and time. Thus, in the process of policy making, no alternative policy is formulated, and work units who are not involved in the technical formulation in SSA policy also make this policy rsquo s outcome seems unsatisfied. The evidence show when there is congestion around the Bogor Presidential Palace during the first three days of SSA policy trial that begins on April 1st, 2016, causing the related SKPD must re do technical coordination in detail which in fact could be done far away when the SSA policy is being formulated. Keywords Bogor City, One Way traffic policy, traffic management, public policy formulation, rational choice, bounded rationality, incremental policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Indrawati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak integrasibus sedang reguler ke sistem Transjakartapada aspek operasional dan finansial. Objek yang diteliti adalah Metromini S.640 dengan rute Pasar Minggu- Tanah Abang. Data pada penelitian ini didapatkan berdasarkan survei naik turun penumpang dan survei wawancara terhadap operator yang dijadikan sasaran untuk diintegrasikan.
Metode analisis yang digunakan adalah perbandingan analisis deskriptif pada komponen operasional, biaya operasional dan pendapatan dari layanan eksisting dan layanan rencana. Komponen operasional yang ditinjau berupa waktu senjang (headway), waktu tempuh, kecepatan rencana, jumlah ritase, dan jumlah armada.
Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan karakteristik operasional layanan setelah metromini diintegrasikan dengan Bus Transjakarta antara lain kecepatan perjalanan yang meningkat sebesar 59%, waktu tempuh yang berkurang sampai dengan 30 menit dibandingkan dengan layanan eksisting, jumlah ritase layanan rencana juga mengalami penambahan sebanyak 3 rit yang meningkatkan jumlah pendapatan. Biaya operasional yang didapatkan berdasarkan hasil perhitungan yaitu Rp 4227,69 /Bus-km untuk layanan rencana dan Rp 4113,72 /Bus-km untuk layanan eksisting. Dengan menggunakan tarif dan jumlah penumpang eksisting pendapatan untuk layanan rencana meningkat hingga 45,07% jika dibandingkan dengan layanan eksisting.

This research is conducted to find out the impact of the integration of the medium regular Bus with Transjakarta system on the operational and financial aspects. The object of this research is the Metromini S.640 which is starts from Pasar Minggu's terminal to Tanah Abang?s terminal. The data on this research areobtained based on boarding and alightingand interview survey.
Descriptive analysis method is used to compare the operational components, operational cost and revenue between existing services and planning services.The operational component analysed consists of headway, travel time,speed design, number of trip, and number of vehicle.
Results of this research show that there is a changes in services after the Metromini integrated with Transjakarta Bus. Travel speed is increased by 59%, travel time reduced up to 30 minutes, the number of trip are increased about 3 ritase. Operational costs are obtained based on the calculations is Rp 4227,69/Bus-km for the planning services and Rp 4113,72 /Bus-km for the existing services. Revenue for the planning services are increased up to 45,07% than the existing services by using the existing fares and number of passengers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratclife, Brian
London: Kogan Page, 1982
658.788 2 RAT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>