Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201759 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudha Raditya Arjasa
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko pekerja perawatan dan pemanenandi perkebunan kelapa sawit PT.X menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 83 responden pada bulan April-Mei 2015 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner. Parameter yang digunakan pada penelitian adalah skala likert dengan nilai 1(sangat tidak setuju)—4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dari 9 dimensi paradigma psikometri dihitung dengan nilai 1(rendah), 2—3(sedang), 4(baik). Dimensi penerimaan secara sukarela dipersepsikan tinggi, berarti bahwa pekerja mau menerima segala risiko yang ada dipekerjaannya. Dimensi Known to expose of risk,Known to science of risk, dan Chronic-Catastrophic memiliki nilai persepsi yang paling rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko K3 tidak dipengaruhi oleh masa kerja, jabatan, tingkat pendidikan dan pelatihan K3.Agar tercipta perilaku berbudaya K3 maka diperlukan komitmen manajemen terkait K3 yang kuat, pelatihan K3 yang aplikatif dan partisipasi dari seluruh pekerja untuk selalu memajukan K3.

The purpose of this study is to provide an overview of maintenance and harvester risk perception at Palm Oil Plantation in the Pontianak,West Borneo using psychometric paradigm. Research conducted on 83 respondents in the April- May 2015 using cross-sectional design, the primary data is obtained from questionnaire. This study used likert scale as follows : 1 (strongly disagree) -4 (strongly agree). The average value of each of the nine dimensions of psychometric paradigm is determined by the value of 1 (low), 2-3 (moderate), 4 (good). The voluntariness dimension is high, meaning that the workers are willing to accept all the risk in their job activity.Dimensions of Known to expose of risk,Known to science of risk, and Chronic-Catastrophic has the lowest perceived value. Research shows the occupational health and safety risk perception not associated to work period, work level, education level and OHS training. Good management commitment related to occupational health and safety, applicative OHS training and workers participation are needed to achieve health and safety behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Pardyani
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi di ketinggian di Proyek Bogor Valley Residence & Hotel PT. X Tahun 2014. Penilaian risiko ini dititikberatkan kepada risiko yang akan dialami pekerja pada pekerjaan ketinggian khususnya di bagian finishing, yaitu: pengecatan dengan menggunakan gondola, pemasangan railing di tepi gedung sampai dengan ketinggian 20 lantai, pemasangan billboard dengan menggunakan scaffholding, dan Passenger hoist.
Penilaian risiko dilakukan dengan menganalisis nilai kemungkinan, pemajanan dan konsekuensi dari setiap tahapan pekerjaan yang kemudian dibandingkan dengan standar level risiko semi kuantitatif W.T. Fine J untuk mengetahui level risiko yang ada pada setiap tahapan proses produksi.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Desain penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian pekerjaan di ketinggian di dapatkan hasil level very high, priority 3, substantial, priority 1 dan acceptable.

This study discusses the safety risk assessment in construction work at
height in Project Bogor Valley Residence & Hotel PT. X 2014. Risk assessment is focused to the risk that will be experienced by workers on the job, especially at the height of finishing, namely: painting by using the gondola, the installation of railing at the edge of the building up to a height of 20 floors, billboards using scaffholding, and Passenger hoist.
Risk assessment is done by analyzing the probable value, exposure and consequences of each phase of the work which is then compared to the standard semi-quantitative risk level W.T Fine. J to determine the level of risk involved in each stage of the production process.
The study was a descriptive analytic study using semi quantitative method AS/NZS 4360:2004. Design research is an observational cross-sectional approach. The collection of data obtained from observations and interviews. The study states that the level of risk in work at height includes very high level, priority 1 level, substantial level, priority 3 level andacceptable level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch Romli
"Fasilitas disposal demo yang akan dibangun pada Tapak Kawasan Nuklir Serpong menggunakan desain tipe Near Surface Disposal. Fasilitas disposal tersebut digunakan sebagai disposal limbah radioaktif tingkat rendah sekaligus sebagai sarana pembelajaran dan penelitian di bidang disposal limbah radioaktif. Sebagai fasilitas disposal limbah radioaktif pertama di Indonesia, perlu dilakukan analisis risiko terhadap desain yang ada untuk mengaktualisasi tingkat risiko dari kemungkinan kegagalan yang terjadi terhadap komponen disposal dengan tujuan memberikan keyakinan kepada badan pengawas, masyarakat, dan para pemangku kepentingan bahwa semua potensi bahaya telah diidentifikasi dan risiko yang terkait telah dinilai secara tepat dan dikendalikan secara optimal.
Penelitian ini adalah penelitian deskritif analitik. Penilaian risiko dilakukan terhadap desain engineered barrier, natural barrier, dan kendali akses yang ada dalam fasilitas disposal dengan menggunakan metode HAZOPS. Node yang menjadi objek studi adalah desain cover, bahan backfill, drainase, matriks limbah, vault (termasuk bottom cover), kendali akses, dan karakteristik tapak. Penilaian risiko dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala BATAN No. 20 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dari beberapa studi node tersebut, risiko awal tertinggi ada di peringkat C untuk node matriks limbah. Setelah diberikan safeguard dan rekomendasi, risiko di seluruh node dapat diturunkan ke peringkat A yang berarti risiko dapat diterima dan langkah pengendalian dinilai efektif.

Demo Disposal facility which will build on Serpong Nuclear Area use Near Surface Disposal Desain. That Demo Disposal will be used for dispose the low level radioactive waste and as study and research infrastructure in disposal field. As the first radioactive waste disposal in Indonesia, needful to do risk analysis for the design to actualize the risk level from failure probability of disposal component as a mean to make sure the regulatory body, public, and stake-holders that all of potential hazards were identified and the risks were assessed correctly and were controlled optimally.
This research is descriptive analytic. Risk assessment conduct for engineered barrier design, natural barrier, and access control in disposal facility use HAZOPS method. Nodes that to be object for the study are cover design, backfill material, drainage, waste matrix, vault (include bottom cover), access control, and site characteristic. Risk assessment based on Regulation of the Chairman of BATAN No. 20 Year 2012 about Guidance for Occupational Safety and Health Risk Assessment.
From the nodes study, the highest initial risk hang on rank C for waste matrix. After give safeguards and recommendations, risk from all of nodes can be reduce to rank A, that mean the risk was acceptable and the control actions were effective.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy Meil Siska
"Analisa risiko adalah keseluruhan proses mengestimasi besarnya suatu risiko dan memutuskan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko murni, menilai cara pengendalian risiko, melakukan penilain risiko sisa, dan memberikan rekomendasi pengendalian tambahan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dalam tahapan pembedahan di unit bedah sentral.
Penilitian ini termasuk dalam penelitian observasional dan menurut waktunya penelitian ini termasuk penelitian cross sectional dengan metode pendekatan manajemen risiko ISO 31000:2009. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi.
Objek penelitian ini adalah proses tahapan pembedahan di unit bedah sentral. Dari hasil penelitian di dapatkan hasil banyak risiko berulang yaitu risiko terkena darah, tertusuk jarum suntik, dan risiko yang paling tinggi yaitu risiko kebakaran.

Risk assessment is the overall process of estimating the magnitude of a risk ang deciding whether or not the risk is tolerable. This study have the main purpose of identifying the hazards, assessing the pure risk, assessing control measures implemented, assessing residul risk associated and additional control recommendations with surgery in the central surgical unit.
This study was an observational study with cross-sectional approach to risk management ISO 31000:2009. Primary data were collected by means of interview and observation.
The object of this study is the process stages of surgery in the central surgical unit. From the research on get results much risk is the risk of recurrent blood, needle stick, and the highest risk is the risk of fire.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Megiwati
"Laboratorium Parasitologi mempunyai risiko tinggi terhadap Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang berasal dari sampel infeksius dan penggunaan bahan kimia pada pembacaan sediaan langsung dan pencucian media, kecelakaan kerja sebagai akibat dari alat ? alat mudah pecah dan bervoltase tinggi. Pajanan panas pada saat pembuatan dan pencucian limbah media yang berasal dari autoclave, kitter stirrer, dan oven sterilisator. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko dakam setiap proses pekerjaannya. Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja mengacu pada standar ISO 31000:2009.
Dari hasil penelitian diketahui setelah pengendalian risiko yang dilakukan di laboratorium Parasitologi FKUI yaitu administrative control dan penggunaan alat pelindung diri (APD) masih terdapat residual risk yang berada di tingkat risiko issue yaitu bahaya biologi yang berasal dari sampel infeksius, pada saat pembacaan sediaan langsung, pemilahan limbah, dan pencucian limbah media.

Laboratory of Parasitology has high risk of occupational illnesses from infectious sampels and the using of chemicals in the direct examination and waste media washing, work accident as a result from tools that can break easily and high voltage mechines. Heat exposure which frommaking media and waste media washing from autoclave, kitter stirrer, and oven sterilisator. Therefore, risk assessment in the laboratory is needed in every work processes. Ocupational health and safety risk Assessment refers to the ISO 31000:2009 standard.
From the results of reaserch known, after risk control which have been done in the Parasitology Laboratory that are administrative control and personal protective equipment, there is still residualrisk which in the issue level is biological hazard from infectious sampels, in direct examination, sorting the wastes, and waste media washingRisk assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Yuwono
"Operation of gas pipelines by PT X, built in 1998 along 14.4 km of which has a danger of gas leaks and fires. Risk analysis is conducted to anticipate the risks that would arise in the gas distribution activities whose results are expected to provide input for the company. This relative risk analysis using semiquantitative methods Risk Rating Index with the approach where the risk of possible dangers (Sum Index) and consequences (Leak Impact Factor). The results showed that the pipelines are in high risk areas (Intolerable) and most of the factors that play a role in contributing to the failure of the operation of the pipeline is the design factor."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T40815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listania Puspita Ikasari
"Risiko tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia sehari-hari, namun risiko dapat dikelola untuk mengurangi dampak yang dihasilkan. Pengelolaan risiko merupakan inti dari pelaksanaan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bahaya serta menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang terdapat pada aktivitas kerja di gudang domestik SBU Garuda Cargo, BandaraInternasional Soekarno-Hatta, Cengkareng pada bulan April-Juni 2014.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengacu pada standart AS/NZS 4360:2004. Bahaya diidentifikasi menggunakan tools Job Hazard Analysis (JHA) dan dihitung nilai risikonya menggunakan formula W.T Fine (1971). Pada aktivitas kerja yang dilakukan di gudang domestik SBU Garuda kargo ditemukan adanya sumber bahaya keselamatan dan kesehatan kerja, antara lain berupa bising, getar, bahaya biologi, bahaya kimia, bahaya radiasi, bahaya mekanik, bahaya ergonomi dan bahaya psikososial.
Ditemukan 12 jenis bahaya dan 51 risiko keselamatan dan kesehatan kerja di dalam aktivitas kerja, dengan risiko tertinggi berasal dari bahaya mekanik, bising dan getar. Aktivitas dengan risiko terbanyak adalah menyusun kargo, dengan jumlah delapan risiko. Sedangkan risiko yang paling banyak ditemui dalam proses kerja adalah risiko ergonomi.

Risk exist in every daily activities and can not be separated from human activities, but risk can be managed to reduce its effect. Risk management is the key from occupational health and safety implementation. The aim of this research is to identify hazards and assess occupational health and safety risk of work activity at SBU garuda Cargo's domestic warehouse, Soekarno-Hatta Internasional Airport, Cengkareng on April-June 2014.
This research use descriptive study design and AS/NZS 4360:2004 standart. Hazard were identified using Job Hazard Analysis and risk were calculated by W.T Fine’s (1971) formula. There are some hazard identified in work activities such as noise, vibration, biological hazard, chemical hazard, radiation, mechanical hazard, ergonomic hazard and psycosocial hazard.
As a result, there are 12 hazards and 51 occupational health and safety risks identified from this research. The highest risk come from mechanical hazard, noise and vibration. Work activity with highest number of risk is cargo build up which contains eight risk. Ergonomic hazard is the most common hazard and it is found in every work step.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bama Herdiana Gusmara
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko keselamatan masyarakat di desa Muara Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten terkait kegiatan eksplorasi oleh PT X pada tahun 2013 menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 165 responden pada bulan November—Desember 2013 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner, FGD, dan wawancara informan kunci, data sekunder berupa gambaran penduduk secara umum. Parameter yang digunakan adalah skala likert angka 1(sangat tidak setuju)—4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dimensi dihitung dimana angka 1(rendah), 2—3(sedang), 4(baik).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dimensi paradigma psikometri tergolong sedang (2,1—2,7 skala 4), artinya persepsi masyarakat cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi. Dimensi ketakutan dipersepsikan rendah, artinya masyarakat belum sepenuhnya tahu akan risiko kegiatan. Penelitian menunjukkan persepsi risiko masyarakat terkait kegiatan eksplorasi tidak berhubungan dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, serta tingkat pendidikan (p-value>α(0,05). Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terutama terkait isu keselamatan terkait kegiatan eksplorasi, perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat di desa Muara Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.

This study aims to provide an overview of public safety risk perception in the desa Muara Binuangeun , Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak , Banten related exploration activities by PT X in 2013 using the psychometric paradigm. The study was conducted on 165 respondents in November-December 2013. Design of study is cross - sectional , primary data obtained from questionnaires , FGD and key informant interviews, secondary data provide an overview of the general public. This study used likert scale as follows 1 (very disagree)—4 (very agree). The mean value of each dimension is calculated, which is defined as follows: 1(low), 2—3(moderate), 4(good).
The results showed that the average value of the psychometric paradigm in risk perception were moderate ( 2.1 to 2.7 on a scale of 4 ), meaning that the public perception is quite good and need to be increased again. Study shows that the dread dimension quite low, meaning people do not fully know the risks of the activities. Research shows the public perception of risks associated exploration activities not related to age , gender , occupation , and education level (p-value>α(0,05). To avoid undesirable events primarily related safety issues in exploration activities, dissemination efforts to the entire community needs to be done.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Yudiaji
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap risiko keselamatan kerja dengan menggunakan paradigma psikometri di PT.X, Divisi T, yard S. Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai persepsi keuntungan (perceived benefit), persepsi kerugian (perceived risk) dan tingkat penerimaan risiko pekerja terhadap 10 pekerjaan yang biasa dilakukan di yard S. Penelitian ini menggunakan desain studi kuantitatif yang dilengkapi dengan data sekunder (melalui telaah dokumen). Data kuantitatif dikumpulkan secara prospektif selama 2 bulan sejak bulan November-Desember 2012. Dari 31 pekerja yang diteliti, rata-rata pekerja di PT.X menempatkan Hard banding (gauging, grinding, heating) sebagai pekerjaan yang paling tinggi keuntungan (perceived benefit) sekaligus risikonya (perceived risk). Berdasarkan tingkat penerimaan risiko, rata-rata pekerja di PT.X menganggap bahwa hanya 1 pekerjaan yang terlalu berisiko, yaitu loading un loading menggunakan forklift. Pekerja di PT.X, Divisi T, yard S, cenderung berpersepsi bahwa risiko pada 10 pekerjaan yang ada di PT. X divisi T sedang-sedang saja. Berdasarkan 9 dimensi paradigma psikometri yang ada, rata-rata pekerja mengkategorikan 5 dari 9 dimensi yang ada pada posisi sedang (skala 2 dari 4 dan skala 3 dari 4). Selain itu diketahui pula bahwa persepsi mengenai risiko bersifat subjektif, sehingga sebuah pekerjaan yang sama dapat ditempatkan dalam penilaian risiko yang yang berbeda sesuai dengan kategori yang berbeda. Oleh karena itu evaluasi untuk mengetahui persepsi pekerja mengenai risiko perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan membuat sistem tanggap risiko yang terintergrasi dengan melibatkan para pekerja tersebut.

ABSTRACT
This study is aimed to analyze risk perception among workers particularly about safety risk using psychometric paradigm in PT.X, Division T, yard S. In addition, this study also analyze the perceived benefit, perceived risk and level of acceptability risk through list of work provided (contain of 10 works). The study is use quantitative design study and completed by documents provided from the company. The quantitative data collected prospectives within 2 months since November until December 2012. From 31 workers, most of worker put hard banding (gauging, grinding, heating) as the most beneficial work (perceived benefit) and also the most risky (perceived risk). Base on level of acceptability of risk, most of worker at PT.X put loading unloading using forklift as the most risky job. As the summary, most of workers in PT.X, division T, yard S tend to perceived the risk at their company on medium level. Base on 9 dimension on pyschometry paradigm, most of workers put 5 dimension at medium level (scale 2 from 4). In addition, it's known that perception among risk is a subjective matter, where sometime job can be classify into different classification based on different categorize. That's why periodic evaluation is needed to analyze the progress of risk perception among workers. This evaluation will help the company to initiate the creation of integrated risk mitigation system which involve the workers on the process."
Universitas Indonesia, 2013
T31330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>