Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransisca Shinta Rahayu Pratiwi
"Penelitian ini menganalisis perencanaan dan pengendalian bahan makanan di Instalasi Gizi RSKBP. Pengumpulan data dilakukan di RSKBP pada bulan April sampai dengan Mei 2015 menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian mendapatkan belum ada kebijakan dan prosedur secara tertulis yang disahkan oleh Direktur, struktur organisasi belum terstruktur dengan baik, SDM belum memenuhi kualifikasi, serta sarana/prasarana belum memadai, sehingga kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan belum berjalan dengan baik. RSKBP perlu segera memperbaiki kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur, dengan berpedoman kepada Permenkes no 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Upaya tersebut dapat diawali dengan dibuatnya kebijakan Direktur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizi sehingga dapat menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Instalasi Gizi RSKBP.

This research analyzed the planning and inventory control process of food supply in nutrition unit at Karya Bhakti Pratiwi Hospital (RSKBP). Data were collected at RSKBP from April to May 2015, using quantitative approach by conducting observation, in-depth interview and document review. The results showed that there was no policy and written guidelines/procedure legalized by the Director, no clear organization structure, unqualified human resources, and not enough facilities, which resulted in the inefficient planning and inventory control in food supply management at the hospital. RSKBP needs to take action to improve the food planning and inventory control process through comprehensive and structured efforts. The efforts shall take Minister of Health Regulation No. 78 Year 2013 regarding Guidance for Nutrition Service at Hospital as guidance. It can be started by issuing relevant Director policies for nutrition instalation at RSKBP as the basis for planning and inventory control in the unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Chaerina Septiani
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan higiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Unit Instalasi Gizi Rumah Sakit X tahun 2018. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan pemeriksaan laboratorium. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu diketahui bahwa higiene sanitasi di unit instalasi gizi rumah sakit X sudah cukup memenuhi syarat menurut checklist yang mengacu kepada Permenkes Nomor 1096 Tahun 2011. Namun ada beberapa aspek yang harus diperbaiki seperti aspek fasilitas sanitasi, bangunan dan tempat penyimpanan alat masak.
Berdasarkan hasil pengecekan kualitas bakteriologis pada sampel makanan, usap tangan penjamah dan alat makan di rumah sakit X, hasilnya menunjukkan negatif atau tidak ditemukan bakteri E.coli pada sampel yang diambil. Selain itu, terkait perlindungan makanan dalam hal ini penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point HACCP, ditemukannya beberapa titik kendali kritis pada proses pengolahan makanan. Setiap menu makanan tentunya memiliki titik kendali kritisnya masing-masing yang perlu diperhatikan cara pengendaliannya. Diketahui pula bahwa kegiatan pemantauan, pengecekan serta pencatatan terkait HACCP belum dilakukan secara rutin di rumah sakit X.

This study is a descriptive research to know the overview of implementation food hygiene sanitation in Nutrition Installation Unit of Hospital X, year 2018 that used observation, interview, and laboratory analysis as methods of collecting data. The results obtained from this research are known that sanitation hygiene in the hospital nutrition unit X is quite qualified according to the checklist referring to Permenkes 1096 Year 2011. However, there are several aspects to be improved such as sanitation facilities, building, and cooking utensils storage.
Based on bacteriological result on food samples, hand swab of food handlers, and cutlery in hospital X have not found E. coli bacteria in the samples that were taken. In addition to food protection from the implementation of the Hazard Analysis Critical Control Point HACCP system, we have found several critical control points CCPs in food processing. Each food menu has its own critical control points that need to be considered how to control them. It is also known that HACCP related monitoring, checking, and recording activities have not been done regularly in hospital X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Sovianty Silviani
"Skripsi ini membahas tentang implementasi sanitasi higiene penyelenggaran makanan di RS XYZ Tangerang pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi penyelenggaraan makanan di Rumah sakit XYZ. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengunakan metode kualitatif. Elemen yang dianalisis mengacu pada Kepmenkes RI no. 1204 Tahun 2004. Yang terdiri atas pengadaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, pengawasan higiene sanitasi makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan higiene sanitasi makanan di RS XYZ sebagian besar telah sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1204 tahun 2004, namun masih ada yang perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi peraturan. Penelitian ini menyarankan bahwa instalasi gizi RS XYZ perlu meningkatkan sanitasi higiene penyelenggaraan penggelolaan makanan, perlu disediakan pakaian kerja yang terbuat dari bahan yang nyaman saat dipakai oleh penjamah makanan saat mengolah makanan. Selain itu perlu disediakan alat pelindung diri yang lengkap seperti masker, sarung tangan dan celemek yang harus dikenakan oleh penjamah makanan saat menjamah makanan, disamping itu pihak rumah sakit perlu menyediakan fasilitas higiene sanitasi penyelenggaraan pengolahan makanan yang lengkap seperti rak untuk penyimpanan alat masak dan alat makan. Sedangkan bagi penjamah makanan perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai higiene sanitasi pengolahan.

The tesis talk about sanitation hygiene implementated that use in food processing for XYZ hospital tangerang in 2011. The purpose of this study was to know the description of the implementation of the food operation at XYZ Hospital. This type of research used is descriptive by using qualitative methods. Elements that were analyzed referring to Kepmenkes RI no. 1204 of 2004. Consisting of food procurement, food storage, food processing, sanitation, hygiene supervision of food and beverages. The results showed that the implementation of food hygiene in XYZ hospitals sanitation has been largely in accordance with Kepmenkes RI No.1204 of 2004, but there is still room for improvement in order to meet the regulations. This study suggests that the installation of nutrient RS XYZ needs to improve sanitation, food hygiene organization, needs to be provided work clothing made of materials that comfortable when worn by food handlers during food processing. In addition it needs to be provided complete personal protective equipment such as masks, gloves and aprons should be worn by food handlers when handling food, besides that the hospitals need to provide hygienic sanitation facilities is a complete implementation of food processing such as storage shelves for cooking utensils and cutlery . As for food handlers need to be held trainings to increase knowledge about processing sanitation hygiene."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Briggs, Roy
London: Cassell, 2000
641.572 BRI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Hilmi Akil
"Makanan sangat penting dalam kehidupan manusia, untuk memenuhi makanan dalam sehari-hari kualitas makanan yang harus diperhatikan. Jasaboga catering yang merupakan salah satu bisnis yang memproduksi makanan harus memastikan keamanan makanan, sehingga makanan tidak menimbulkan bahaya atau penyakit bagi mereka yang mengkonsumsinya. Penelitian ini berfokus pada praktik sanitasi teknis dan sanitasi makanan di Catering X jasaboga kelas 3A. Desain penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan pengumpulan data primer. Studi ini mengacu pada persyaratan yang tercantum dalam Permenkes No. 1096 2011 tentang sanitasi jasaboga higiene. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi dengan daftar periksa, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis peralatan makanan dan memasak / makan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Catering X adalah 67,5% dan pelaksanaan sanitasi makanan higienis hanya terjadi pada tahap pemilihan bahan makanan, transportasi makanan, dan penyajian makanan

Food is very important in human life, to meet food in everyday food quality that must be considered. Jasaboga catering which is one of the businesses that produce food must ensure food safety, so that food does not cause danger or disease to those who consume it. This research focuses on the practice of technical sanitation and food sanitation at Catering X Jasaboga class 3A. The design of this research is a descriptive case study with primary data collection. This study refers to the requirements listed in Permenkes No. 1096 2011 regarding sanitation, hygiene services. Data were collected using observation methods with checklists, interviews with questionnaires and microbiological testing of food and cooking/eating equipment. The results of this study found that Catering X was 67.5% and the implementation of hygienic food sanitation only occurred at the stage of food selection, food transportation, and food serving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Maimun
"Instalasi Gizi merupakan salah satu unit pelaksana fungsional di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, melaksanakan 4 kegiatan pokok yaitu: pengadaan makanan, pelayanan ruang rawat inap, penyuluhan/konsultasi gizi dan rujukan gizi serta penelitian dan pengembangan gizi terapan. Pengadaan makanan untuk orang sakit mempunyai aspek terapi dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan memperpendek hari rawat. Makanan pasien akan berpengaruh pada citra pelayanan rumah sakit bersangkutan. Instalasi Gizi RSCM sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas pelayanan gizi dan melayani kebutuhan makanan bagi pasien dan pegawai dinas rumah sakit, memerlukan sistem pengendalian persediaan yang baik. Populasi pada penelitian ini adalah semua bahan makanan yang dibeli Instalasi Gizi RSCM. Sedangkan sampel diambil dengan menentukan bahan-bahan makanan pada kelompok A, B dan C.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata anggaran yang tidak terealisasi pada tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 4.9% dan 1.86%, sedangkan rata-rata perbedaan perbandingan persediaan nyata dengan ramalan tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 39.61% dan 39.30%. Pada perencanaan kebutuhan bahan makanan, ramalan jumlah konsumen dihitung hanya dengan melihat jumlah konsumen rata-rata 3 bulan sebelumnya tanpa memperhatikan kemungkinan trend naik atau turun. Disamping itu perencanaan kebutuhan untuk lauk hewani ditambahkan 30 porsi, sehingga perencanaan kebutuhan bahan makanan menjadi besar. Pengendalian persediaan bahan makanan tahun 1995/1996 masih belum tepat. Ramalan persediaan akhir triwulan yang digunakan untuk perencanaan bahan makanan diperoleh dari pemakaian bahan makanan 30 hari pertama. Sedangkan untuk 60 hari berikutnya dianggap 2 kali 30 hari pertama tersebut, tanpa memperhitungkan naik turunya pemakaian. Setiap jenis bahan makanan juga diperlukan sama tanpa memperhatikan seringnya penggunaan bahan makanan tersebut dan besarnya investasi, sehingga persediaan bahan makanan tidak stabil.
Dari hasil analisa ABC terhadap besarnya investasi bahan makanan pada triwulan I 1996/1997 diperoleh 18 jenis bahan makanan kelompok A, 38 janis bahan makanan kelompok B dan 109 jenis bahan makanan kelompok C, dengan besar investasi berturut-turut 70,03%; 20,09% dan 9,88%. Peramalan kebutuhan jenis bahan makanan dapat dihitung dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing, Single Moving Everage dan Trend. Pengendalian persediaan bahan makanan dilakukan dengan menghitung Economic Order Quantity (EOQ) dan Lead Time. Sedangkan untuk waktu dan jumlah pemesanan bahan makanan diperoleh dari perhitungan Order Interval dan Reorder Point (ROP).
Saran yang diusulkan :
1. Penampilan jumlah persediaan bahan makanan untuk lauk hewani sebanyak 30 porsi tidak perlu dilakukan jika perhitungan perencanaan bahan makanan sudah tepat.
2. Perlunya anggaran tambahan dari swadana untuk meningkatkan mutu makanan pasien khususnya untuk pemenuhan nilai gizi pasien.
3. Perlunya penggunaan komputer dalam pengendalian persediaan bahan makanan.

Foodstuff Stock Controlling Of Food Production In Dr. Cipto Mangonkusumo National Central General Hospital, JakartaDietary Department is one of functional unit in Dr. Cipto Mangunkusumo performs the four major activities such as food purchases, ward services, dietary consultation/instruction and referral service to nutrition problems, research and development in applied nutrition. Food purchasing to the sick patients have therapy aspect purposes to fulfill the requisites and to shorten the day care. The food of patient will be directly involved in service image of the hospital itself. Dietary department is as a responsible organization for nutrition servicing and fulfills the meals of patients and also meals of the hospital's staff and duty, requires stock control system. This research population is all of the foodstuffs to be purchased by the dietary department of RSCM, for research samples were taken to -classify foodstuff at A,B,C groups.
From the result of the research are found that approximately budgeting can't be realized in 1994/1995 and 1995/1996 on sequence were 4,9% and 1,86%, where as in comparison of differential from the real stock with a prediction in 1994/1995 and 1995/1996 are as follows 39,61% and 39,30%. The foodstuff requisite planning, consumer amount prediction just was calculated by looking at average consumer amount prior to 3 months ignorance fluctuation of possibility tendency. Besides the livestock requisite planning is added 30 portions so making foodstuffs planning is increased. Foodstuff stock controlling in 1995/1996 weren't suitable. Stock prediction at last first three-months was used to foodstuff planning taking from the first 30 days foodstuff consumption. For the next 60 days will be estimated double days from the first 30 days, without calculating the fluctuation consumption. Each varieties of foodstuff also are needed on the same level without showing repeatedly on utilization of the foodstuff and have large investment, making the foodstuff stock was unstable.
From the result of ABC analysis to be knowledgeable about a large of foodstuff and C group 109 varieties of foodstuff, with investment as follows 70,04%, 2004% and 9,92%. Foodstuff variety requisite prediction can be counted by using the methods of single exponential smoothing, single moving average and trend. Foodstuff stock controlling was performed to calculate the economic order quantity (EOQ) and lead time. And for foodstuff order values and when foodstuff timing were obtained by calculating order interval and reorder point (ROP).
The recommendation are:
1. Foodstuff stock amount improvement for 30 portions of livestock can?t be realized if the calculation of foodstuff is done properly.
2. The additional budgeting of private funding improves the patient food quality, especially to fulfill nutrition value of the patients.
3. Computerization programmed should be prepared in stock and foodstuff controlling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrien Mufidah
"Makanan menjadi salah satu media perkembangan bagi bakteri dan dapat menimbulkan penyakit. Salah satu populasi berisiko terjadinya penyakit bawaan makanan adalah anak-anak yang masih dalam proses pendidikan, sehingga penatalaksanaan makanan bagi sekolah harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit. Penelitian ini berfokus pada analisis higiene sanitasi dan Hazard Analysis Critical Control Point proses pengelolaan makanan di katering X tahun 2016. Penelitian ini mengacu pada persyaratan jasaboga yang tercantum pada Permenkes RI No 1096 Tahun 2011 tentang higiene sanitasi jasaboga. Desain penelitian yang digunakan adalah studi dekriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi dengan checklist, wawancara dengan kuesioner dan pengujian mikrobiologis. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa katering X sudah memenuhi persyaratan jasaboga golongan 2A, pengetahuan dan perilaku pejamah tergolong baik dan bobot uji kelaikan fisik mencapai 94.5%.

Food becomes a media for bacterial growth and can cause disease. One of the population at risk of foodborne illness are children who are still in the education process, food management for school must be taken to prevent the disease. This study focuses on the analysis of hygiene and sanitation and Hazard Analysis Critical Control Point food management processes in catering X 2016. This study refers to the requirements listed in Permenkes RI No. 1096 of 2011 on jasaboga hygiene sanitation. This study uses descriptive study with primary data and secondary data. Data is collected using the method of observation with checklist, interviews with questionnaires and microbiological testing. The results of this study found that the catering X is compliant jasaboga class 2A requirement, knowledge and behavior of food handler classified as good and result for physical test reached 94.5%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dopson, Lea R.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2008
647.950 681 DOP f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wilona Tigita Atsarina
"ABSTRAK
PT GO-JEK Indonesia merupakan perusahaan start-up berbasis aplikasi digital dengan layanan jasa antar atau transportasi melalui ojek. Salah satu fitur layanan yang dimilikinya adalah layanan Go-Food atau jasa pemesanan dan pengantaran makanan. Dalam perkembangannya, layanan Go-Food mengalami berbagai masalah akibat tidak adanya interaksi tiga arah antara customer atau pemesan makanan, driver atau supir ojek pengantar pesanan, dan merchant atau pemilik tempat makan yang dipesan. Oleh karena itu, PT GO-JEK Indonesia ingin mengembangkan suatu layanan yang dirasa dapat mengatasi masalah tersebut, yaitu Go-Resto sebagai layanan yang dibuat untuk memudahkan para merchant dalam menangani pesanan dari layanan Go-Food. Aplikasi Go-Resto harus dapat terintegrasi dengan aplikasi Go-Food dan aplikasi driver. Mempertimbangkan kompleksitas yang ditimbulkan dalam rancangan ini, maka pendekatan Service Systems Engineering lebih tepat untuk mengembangkan arsitektur sistem layanan tersebut. Secara umum, penggunaan SSE dapat memberikan gambaran lebih lengkap terhadap komponen-komponen yang dibutuhkan dalam perancangan arsitektur sistem, yaitu daftar user and system requirements, dokumen concept of operations, diagram use case, tampilan interface, dan functional modelling.

ABSTRACT
GO JEK Indonesia is a digital start up from Indonesia that partners with a group of experienced and trustworthy ojek drivers to deliver a one stop shop convenience. One of their main service is Go Food, which is an online food ordering and delivery system. In their development, Go Food has encountered few problems due to lack of interactions with the restaurant or the merchant itself. Hence, PT. GO JEK Indonesia is planning to make a new application build for merchants to be able to handle their orders from Go Food. This new application, called Go Resto, has to be integrated with Go Food and also driver rsquo s application. Furthermore, this study purposes to design the system architectural of Go Resto by using Service Systems Engineering approach considering to the complexity of this system design. In general, SSE approach could give a better understanding toward components needed in the elaboration of this study, which are list of user and system requirements, concept of operations document, use case diagram, application interface, and functional modeling. "
2016
S66259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Iwaningsih
"Biaya makan pasien merupakan biaya langsung dari kegiatan penyediaan makanan di rumah sakit. Terdapat perbedaan cara perhitungan kebutuhan biaya makan pasien di RSUP Dr Hasan Sadikin, karena yang diusulkan berdasarkan kelas rawat inap sedangkan yang diterima berdasarkan harga rata-rata, sehingga kurang dari yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam standar gizi , macam bahan makanan dan variasi makanan.
Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran besarnya kebutuhan biaya makan pasien melalui peramalan terhadap jumlah hari makan pasien serta biaya makan per pasien per hari per kelas rawat.
Rancangan penelitian adalah analisa kuantitatif. Data yang diramalkan merupakan data sekunder mengenai jumlah hari makan pasien dan biaya makan pasien per hari per kelas rawat periode April 1997 hingga Maret 2000.
Peramalan dilakukan dengan metode Time Series atau deret waktu pada program Quantitative System Business plus (QSB+) , melalui tahap input data, tampilan data, perbaikan data, pemecahan masalah dan penampilan hasil peramalan. Dari 10 metode peramalan pada program tersebut, dengan parameter Mean Error atau Bias, telah terpilih Winter's Model sebagai metode yang sesuai untuk meramal jumlah hari makan pasien dan biaya makan per pasien per hari per kelas rawat.
Hasil perhitungan menunjukkan kebutuhan biaya makan pasien sebesar Rp 2197.219.533,00 atau selisih 15,68 % dengan biaya tersedia. Dari sudut rata-rata harga makanan pasien, hasil peramalan adalah Rp. 6.077,50 sedangkan indek harga yang ditetapkan adalah Rp 5.250,00.
Beberapa alternatif yang dapat disarankan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu: (1) Seluruh kekurangan ditanggung oleh rumah sakit, sambil mencari dana tambahan dari sumber lainnya , (2) Prioritas biaya makan untuk makanan pasien kelas III, (3) Prioritas biaya makanan untuk makanan pasien seluruhnya, sedangkan makanan dokter, ko-asisten dan pegawai rumah sakit lainnya disediakan dari dana lain.
Perlu juga dikembangkan analisa biaya makan pasien secara tepat agar dapat dihitung besarnya kebutuhan biaya yang sebenarnya serta pembebanannya pada pola tarif yang ada.

The patient food expense is a direct cost of hospital food services. There are different methods from food patient budgeting at the Dr Hasan Sadikin General Hospital, which is usually less than required. Hospital has to adapt the budget into nutritional value, food materials and variety of food. This study described how much was the costs of the food services through forecast number of patient food costs and number of patient day for each day per every class.
Design of the study was a Quantitative Analysis with data processing from the number of patient day and number of patient food costs per day per class on April, 1997 until March, 2000. These study used Time Series Forecasting (TSFC) in Quantitative System for Business plus (QSB+) program, which some of steps following data input, data display, data checking, problem solving and display of the forecasting result.
From the 10 methods on TSFC, Winter's Model had been chosen by using Mean Error parameter as the significant method for forecasting number of patient day and number of patient food costs per each patient per day per class.
The result from the forecasting showed that the expense of food patient is Rp. 2.197.219.533, 00. It was different almost 15, 68 % from the actual expenses. From the average costs point of forecast was Rp. 6.077,50, while the actual index was Rp.5.250, 00.
Therefore some alternatives were suggested to solve the problem. Those were: (1) Hospital absorbing all the costs while trying to get additional budget from other source, (2) Priorities the budget to 3rd class patient, (3) Priorities the budget for all patient, while food for doctor, co-assistant and hospital employees have to be paid from other fund. This requires the improvement costs analysis, in order to calculate the actual costs and tariff from the ward.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>