Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Putra Ginanjar
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh pendapatan rumah tangga dan
modal sosial terhadap risiko menjadi korban kejahatan harta benda. Analisis
dilakukan menggunakan data IFLS tahun 2007 dengan sampel responden kepala
rumah tangga dan anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan
rumah tangga dan modal sosial terhadap risiko menjadi korban kejahatan harta
benda digunakan model logit. Hasil estimasi menunjukkan bahwa pendapatan
rumah tangga, modal sosial trust dan variabel kontrol tingkat pendidikan kepala
rumah tangga dan jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap risiko rumah
tangga menjadi korban kejahatan harta benda.

ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the impact of household income and
social capital on the risk of being a property crime victim. Analysis based on 2007
IFLS data with the household head and members as the sample. To determine the
impact of household income and social capital on the risk of being a property crime
victim used logit model. Estimation results indicate that household income, social
capital trusts and control variables namely the education level of household head
and the size of household family have significant impact on the risk of being a
property crime victim., The purpose of this research is to identify the impact of household income and
social capital on the risk of being a property crime victim. Analysis based on 2007
IFLS data with the household head and members as the sample. To determine the
impact of household income and social capital on the risk of being a property crime
victim used logit model. Estimation results indicate that household income, social
capital trusts and control variables namely the education level of household head
and the size of household family have significant impact on the risk of being a
property crime victim.]"
2015
T43616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantobing, Fredrik Bastem Hasudungan
"Sistem kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan yang dapat membuat perbedaan besar pada kesehatan masyarakat. Dalam memperoleh layanan kesehatan tersebut, rumah tangga berisiko sering kali harus mengeluarkan pengeluaran tunai untuk mengakses layanan kesehatan. Jumlah pengeluaran kesehatan yang kecil dapat berakibat besar bagi rumah tangga yang miskin. Sebaliknya jumlah pengeluran kesehatan yang besar, mungkin mempunyai dampak yang kecil bagi rumah tangga yang kaya. Terlepas dari jumlah yang dikeluarkan pada kesehatan, setiap rumah tangga berisiko menderita biaya kesehatan katastropik dan dimiskinkan olehnya.
Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kesehatan katastropik dan faktor yang paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik.
Metode yang digunakan adalah analisis univariat dan multivariate. Analisis multivariat menggunakan regresi IV Probit Endogen untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik. Pengetahuan atas fasilitas puskesmas digunakan sebagai instrumen variable karena berkorelasi dengan variabel endogen namun tidak berkorelasi dengan variable dependen.
Dari penelitian disimpulkan bahwa adanya kepemilikan asuransi (ASKES, ASKESKIN, JAMSOSTEK) merupakan faktor yang paling mempengaruhi biaya kesehatan katastropik. Rumah tangga yang tidak memiliki asuransi tersebut terbukti berisiko lebih besar menderita biaya kesehatan katastropik. Rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga dirawat inap, anggota rumah tangga cacat, dan anggota rumah tangga menderita penyakit kronis juga memberikan kontribusi risiko rumah tangga menderita biaya kesehatan katastropik.
Keputusan pemerintah untuk memberlakukan jaminan kesehatan merupakan keputusan yang paling. Terbukti bahwa rumah tangga yang dilindungi asuransi memiliki risiko terkecil menderita biaya kesehatan katastropik. Pemerintah didorong untuk melanjutkan kebijakannya memberlakukan jaminan kesehatan dan tetap mempertahankan rawat inap, kecacatan, dan penyakit kronis dalam paket manfaat untuk memperkecil kemungkinan rumah tangga menderita biaya kesehatan katastropik dan dimiskinkan olehnya.

The purpose of health system is to provide health services, disease prevention, and medication that can make great different to public health. In order to obtain such services, household frequently had to pay substantial amount of money in order to access health services. Such amount of money called out of pocket expenditure (OOP). Small amount of OOP could mean a great deal to poorer household, on the contrary, large amount of OOP could mean nothing to richer household. Set the the amount of OOP aside, each household is risky of suffering catastrophic health expenditure and therefore impoverished by it.
The purpose of this research is to know factors affecting catastrophic health expenditure and which factor affecting catastrophic health expenditure the most.
Method used is univariate and multivariate analysis. Multivariate analysis used is using Instrumental Variable Probit With Endogenous Treatment in order to know factors affecting and factor affecting the most catastrophic health expenditure. Knowledge for puskemas facility is used as instrumental variable due to its nature significantly correlated to endogenous variable but insignificantly correlated to outcome variable.
From this research, it is come to conclusion that Insurance Ownership (ASKES, ASKESKIN, JAMSOSTEK) is factor affecting catastrophic health expenditure the most. Household not holding such insurance is proven to be risky from suffering catastrophic health expenditure. Household having member using in patient services, having member with disabilities, and having member suffering chronic disease also contributing risk household suffering catastrophic health expenditure.
Government decision to enroll national health coverage is proofed to be wise decision. It is proven that household having insurance is protecting household from suffering catastrophic health expenditure. Government is encouraged to continue it?s policy in enrolling national health coverage and keeping in patient, disabilities, and chronic disease in the benefit package in order to prevent household suffering catastrophic health expenditure and impoverishment by it.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"UKBM covered Posyandu , Poskesdes and POD/WOD. Posyandu, Poskesdes POD/WOD are organized in village/or rural area with the goal to prepare health services. warung Obat Desa (WOD) based on SK Menkes No. 983/Menkes/VIII/2004 about WOD implementation guide. The objective of the study is assessment about of the influence factors of Using and the Effort of Health community based services "UKBM" at Household in Indonesia."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Heniwati
"Selain tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, pembiayaan penyakit katastropik (gagal ginjal, kardiovaskular, kanker, thalassemia dan hemophilia) yang menyerap biaya sangat tinggi harus menjadi perhatian serius. Penelitian bertujuan untuk menganalisis biaya penyakit katastropik berdasarkan karakteristik peserta. Jenis penelitian kuantitatif analitik menggunakan data klaim di BPJS Kesehatan berupa data peserta dan biaya tahun 2014 berjumlah 309.301 klaim.
Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna rata-rata biaya penyakit katastropik menurut length of stay, kelas perawatan dan kelas rumah sakit. Upaya promotif, preventif serta manajemen penyakit penderita perlu ditingkatkan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi biaya pelayanan kesehatan dalam menjamin keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional.

In addition to morbidity and mortality are high, financing catastrophic diseases (kidney failure, cardiovascular disease, cancer, thalassemia and hemophilia) that absorb very high cost should be a serious concern. The study aims to analyze the cost of catastrophic diseases based on the characteristics of participants. Quantitative research analytical uses claims data in the form of data BPJS participants and costs in 2014 amounted to 309 301 claims.
The analysis showed significant difference in the average cost of catastrophic illness according to length of stay, classes and class hospital care. Promotive, preventive and disease management of patients need to be improved to achieve cost effectiveness and efficiency of health care in ensuring the sustainability of national health insurance program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T44807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Nafatilona
"Pada tahun 2007, pemerintah meluncurkan suatu program yang bernama PKH. Peserta PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki wanita hamil dan atau anak-anak yang berusia 0-15 tahun di dalamnya. PKH mengharuskan mereka untuk mengakses pendidikan dan layanan kesehatan sebagai balas jasa bantuan tunai. PKH bertujuan memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada RTSM, dan secara khusus untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan anak di bawah enam tahun dari RTSM serta meningkatkan partisipasi anak umur 7 sampai 15 tahun untuk kembali bersekolah. Ibu rumah tangga atau wanita dewasa yang memperoleh bantuan karena mereka yang mengurus anak pada rumah tangga bersangkutan, dan bukan kepala keluarga.
Penelitian dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mengumpulkan informasi melalui wawancara mendalam kepada guru,bidan, pendamping dan salah satu peserta PKH serta adanya kelompok fokus diskusi yang dilakukan dengan peserta PKH di Kelurahan Warakas dan didampingi oleh pendamping PKH.
Hasil analisis yang didapat adalah bahwa dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan Warakas ada beberapa permasalahan yang ditemukan seperti dalam sosialisasi, pencairan dana, dan budaya masyarakat Kelurahan Warakas yang membuat beberapa RTSM tidak lagi menjadi peserta PKH.

In 2007, the government launched a program called PKH. Participants PKH is very poor households that have pregnant women and children aged 0-15 years in it. PKH requires them to access education and health services as money transfer services rendered. PKH aims to break the chains of poverty and improve the quality of human resources (HR) on RTSM, and specifically to improve the socioeconomic conditions RTSM, improving maternal health and nutritional status of pregnant / post partum women and children under six years of RTSM and increase the participation of children aged 7 up to 15 years to return to school. Homemaker or adult women who get help because they are raising children in the household concerned, and not the head of the family.
The study was conducted to analyze the implementation of PKH in Warakas Sub District, Tanjung Priok District, North Jakarta. The analysis method is qualitative analysis by collecting information through in-depth interviews to teachers, midwives, companion and one of the participants PKH and the existence of the focus group discussions held with participants in Sub District Warakas PKH and PKH accompanied by a companion.
The analysis result obtained is that in the implementation of PKH in The Village Warakas found there are some problems such as in the socialization process, disbursement of funds, and village culture that makes some RTSM Warakas no longer be a participant PKH.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28372
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Lucyana Handayani
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga nasabah LKM dengan sampel 100 orang nasabah LKM-KKI. Ada 7 variabel bebas yang diuji yang menjadi faktor pengaruh kesejahteraan rumah tangga nasabah LKM, di mana 6 variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan per kapita rumah tangga nasabah LKM-KKI, adalah penghasilan suami dan lainnya, lama pendidikan, jumlah tanggungan, jumlah pinjaman, aplikasi 2 pelatihan, dan aplikasi 3 pelatihan. Sedangkan 1 variabel lain, yaitu usia nasabah pengaruhnya tidak signifikan terhadap pendapatan per kapita rumah tangga nasabah LKM-KKI. Dari 7 variabel bebas yang menjadi faktor pengaruh kesejahteraan rumah tangga nasabah LKM, terdapat 6 variabel yang mempunyai pengaruh positif dengan pendapatan per kapita rumah tangga nasabah LKM-KKI, yaitu penghasilan suami dan lainnya, usia nasabah dan lama pendidikan nasabah, jumlah pinjaman, aplikasi 2 pelatihan, dan aplikasi 3 pelatihan. Sedangkan 1 variabel lain, yaitu jumlah tanggungan rumah tangga nasabah merupakan faktor yang mempunyai pengaruh negatif terhadap pendapatan per kapita rumah tangga nasabah.

ABSTRACT
This study investigates the factors that influence the welfare of household customers of MFI with a sample of 100 KKI MFI clients. There are seven independent variables were tested which factors influence household welfare MFI clients, in which 6 variables that have a significant influence on per capita income households MFI clients KKI, is the husband 39 s income and other, length of education, size of the household, amount of the loan, 2 applications of training, and 3 training applications. While one another variable, namely the age of the customer is not significant infuence on the income per capita household KKI MFI clients. Of the seven independent variables which factors influence household welfare MFI clients, there are six variables that have a positive influence with a per capita income households MFI clients KKI, the husband 39 s income and other, age of the customer, length of education, amount of the loan, the application of 2 training, and 3 training applications. While one another variable, the number of dependents of household customers is another factor that has a negative influence on household income per capita of the client. "
Depok: 2018
T49966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naila Syafiya Putri
"Timbulan sampah yang dihasilkan dari bahan buangan aktivitas masyarakat menjadi masalah yang nyata. Waktu sampling sebagai salah satu faktor yang terlibat dalam perhitungan timbulan sampah perlu diteliti lebih lanjut pengaruhnya terhadap nilai timbulan sampah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penelitian sampah kedepannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu sampling terhadap timbulan dan komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan. Perhitungan timbulan dan komposisi sampah diukur menggunakan metode SNI 19-3964-1994 dengan waktu sampling selama 16 hari berturut-turut. Timbulan sampah rumah tangga yang dihasilkan dari lokasi objek studi adalah sebesar 7,997 kg/orang dengan rata-rata perorangan adalah sebesar 0,500 kg/orang/hari. Adapun komposisi sampah rumah tangga adalah 49% pada sampah sisa makanan dan daun-daunan, 16% pada kategori sampah plastik, 13% pada kertas/kardus, 12% pada kategori sampah lain-lain, 5% pada sampah gelas/kaca, 3% pada logam, 1% pada kain/tekstil, dan 0% pada kategori sampah kayu serta karet/kulit. Pengujian statistik dengan model Independent T-test mendapatkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 untuk seluruh komponen data. Pada hasil perhitungan timbulan sampah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan jika dilakukan sesuai dengan SNI 19 – 3964 – 1994 selama 8 hari berturut-turut maupun jika dilakukan sesuai variasi yang telah dibuat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa perhitungan timbulan sampah rumah tangga memiliki kemungkinan dapat dilakukan selama 8 hari berturut-turut, 4 hari berturut-turut, 6 hari berturut-turut, maupun selama 8 hari secara acak tanpa adanya perbedaan yang signifikan.

The generation of waste generated from the waste materials of community activities is a real problem. Sampling time as one of the factors involved in calculating waste generation needs to be further investigated for its effect on the value of waste generation to increase efficiency and effectiveness in future waste research in Indonesia. This study aims to determine the effect of sampling time on the generation and composition of generated household waste. Waste generation and composition were calculated using the SNI 19-3964-1994 method with a sampling time of 16 consecutive days. The generation of household waste generated from the location of the study object is 7.997 kg/person, with an individual average of 0.500 kg/person/day. The composition of household waste is 49% for food waste and leaves, 16% for plastic waste, 13% for paper/cardboard, 12% for other waste, 5% for glass/glass waste, 3 % in metals, 1% in fabrics/textiles, and 0% in the categories of wood and rubber/leather waste. Statistical testing with the Independent T-test model obtained a significance value of more than 0.05 for all data components. In the calculation of waste generation, there is no significant difference between the calculation results if it is carried out according to SNI 19 – 3964 – 1994 for eight consecutive days or if it is carried out according to the variations made. The results of the data analysis show that it is possible to calculate household waste generation for eight consecutive days, four consecutive days, six consecutive days, or eight consecutive days without any significant differences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misdawita
"Energi dan pangan memiliki peran yang penting dalam suatu negara. Kenaikan pada harga energi dan pangan memberikan dampak pada rumah tangga dan komoditas lain. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi dampak guncangan harga energi dan pangan terhadap harga komoditas lain, biaya hidup rumah tangga serta perubahan tingkat kemiskinan dan ketimpangan di Indonesia. Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak tersebut adalah model Social Accounting Matrix (SAM). Penelitian ini menemukan bahwa kenaikan harga pangan cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar daripada energi, baik pengaruh terhadap kenaikan harga lain ataupun terhadap biaya hidup rumah tangga dan kemiskinan.

Energy and food has important roles in a country. The fluctuations of food price and energy price has great impact to other commoditiesand households. The goal of the study is to identify the energy and food price shocks of other commodity prices, the cost of living on household, the poverty and inequality in indonesia. This study use Social Accounting Matrix (SAM) model as a tool to analyze that impact. The research found that the rise in food prices tend to have more influence than energy on the commodity price andthe cost of living on household.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk mencapai Jaminan kesehatan Nasional (JKN). Namun, sebagian besar pendanaan kesehatan masih didominasi oleh rumah tangga melalui out-of-pocket (OOP). Pengeluaran biaya kesehatan katastrofik rumah tangga akan mengganggu konsumsi rumah tangga dan dapat mengakibatkan kemiskinan. Menggunakan data sekunder Survei Sosial Nasional (Susenas) tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik rumah tangga di Indonesia tahun 2012. Penelitian dengan desain studi potong lintang ini, menggunakan pendekatan ekonometrik dengan model probit dan bivariat probit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan jaminan kesehatan menurunkan belanja kesehatan katastrofik sebesar 12.97% pada ambang batas 10% dari total pengeluaran dan sebesar 18.42% pada ambang batas 20% total pengeluaran non-makanan. Kepemilikan jaminan kesehatan memberikan perlindungan terhadap belanja kesehatan katastrofik di Indonesia pada Tahun 2012.

Indonesia's health development geared to achieve national health insurance scheme (JKN). However, funding of health in Indonesia is still dominated by domestic funding through out-ofpocket (OOP). Catastrophic health expenditure of households will disrupt household consumption and can lead to poverty. By using secondary data of the National Social Surveys (Susenas) 2012.
This study aims to prove health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure of households in Indonesia in 2012. This study used a cross-sectional study design with models probit and bivariate probit.
The results found that the health insurance ownership lowers catastrophic health expenditure in the amount 12.97% at the threshold 10% of total expenditure and 18.42% at 20% of total non-food expenditure. Health insurance ownership provides protection for catastrophic health expenditure in Indonesia in 2012.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>