Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Kurniati
"[ABSTRAK
Penyakit Hirschprung (Megakolon Kongenital) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kegagalan migrasi dari sel ganglion selama kehamilan. Faktor resiko yang mendukung proses tersebut salah satunya adalah faktor lingkungan seperti nutrisi selama kehamilan, polusi termasuk asap rokok. Salah satu penatalaksanaan Hirschprung adalah tindakan bedah. Tindakan bedah awal yang dilakukan pada penyakit Hirschprung adalah pembuatan kolostomi temporer pada bagian distal usus yang normal dan bertujuan untuk menghilangkan sumbatan. Pembedahan berikutnya yaitu penutupan kolostomi dan pembuatan lubang anus. Masalah utama yang muncul pada anak dengan pembedahan adalah nyeri. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan Penyakit Hirschprung pre dan post operasi tutup kolostomi yang dihubungkan dengan masalah perkotaan, serta dengan mengaplikasikan terapi pijat salah satunya slow stroke back massage untuk mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan. Terapi pijat merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri nonfarmakologis yang bermanfaat menurunkan intensitas nyeri. Penerapan terapi pijat yang dilakukan pada anak pasca pembedahan tutup kolostomi selama lima hari, terbukti efektif menurunkan skala nyeri klien dari skala nyeri 6 menjadi 3.

ABSTRACT
Hirschsprung's disease (congenital megacolon) is a disease caused by the failure of ganglion cells migration during pregnancy. Risk factors of Hirschsprung?s disease occurrence are environmental factors such as nutrition during pregnancy and pollution including smoke. One of Hirschsprung?s treatment is surgery. Initial surgery in Hirschsprung?s disease is creating temporary colostomy in the distal part of the normal intestine and aims to remove the blockage. The next surgery is closing colostomy and creating the anal canal. The main problem that arises in children with surgery is pain. This study aims to provide description of nursing care to children with pre and post-surgery close colostomy of Hirschsprung's disease associated with urban problems, as well as to apply massage therapy for instance slow stroke back massage to reduce pain and discomfort. Massage therapy is one of non-pharmacologic pain management that might help reducing pain intensity. The application of massage therapy for five days on children suffering post-surgery close colostomy, proved to be effective in lowering the pain scale of clients from 6 to, Hirschsprung's disease (congenital megacolon) is a disease caused by the failure of ganglion cells migration during pregnancy. Risk factors of Hirschsprung’s disease occurrence are environmental factors such as nutrition during pregnancy and pollution including smoke. One of Hirschsprung’s treatment is surgery. Initial surgery in Hirschsprung’s disease is creating temporary colostomy in the distal part of the normal intestine and aims to remove the blockage. The next surgery is closing colostomy and creating the anal canal. The main problem that arises in children with surgery is pain. This study aims to provide description of nursing care to children with pre and post-surgery close colostomy of Hirschsprung's disease associated with urban problems, as well as to apply massage therapy for instance slow stroke back massage to reduce pain and discomfort. Massage therapy is one of non-pharmacologic pain management that might help reducing pain intensity. The application of massage therapy for five days on children suffering post-surgery close colostomy, proved to be effective in lowering the pain scale of clients from 6 to]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari
"Nyeri pada kondisi paska pembedahan fraktur berasal dari kerusakan integritas jaringan akibat patahan fragmen tulang dan pemasangan fiksasi. Bagi anak, nyeri merupakan salah satu stres hospitalisasi. Apabila tidak dikontrol dengan baik bisa menyebabkan lamanya waktu rawat dan menambah biaya perawatan. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah menganalisis keefektifan manajemen nyeri nonfarmakologis relaksasi nafas dalam pada anak post operasi fraktur ekstrimitas di rumah sakit Fatmawati. Analisis ini melibatkan seorang klien anak di ruang bedah dengan mengajarkan teknik nafas dalam dan mengimplementasikannya di saat anak merasa nyeri. Alat untuk mengukur nyeri berupa Numeric Pain Scale. Implementasi teknik nafas dalam sebagai pendamping analgesik dapat menurunkan nyeri dari skala 9 ke skala 4.

Pain in post-surgical caused by skin integrity damaged due to fractured of fragments and installation of fracture fixation. For children, pain is one of the psychological traumatic during hospitalization. If it is not adequately controlled, it can increase the duration of hospitalization and the treatment costs. The purpose of this paper was to analyze the effectiveness of relaxation through deep breathing in children undergone post-surgical treatment in Fatmawati Hospital. A tool for measuring pain is a Numerical Pain Scale. The usage of analgetic togethered with deep breathing technique for four day period decreased pain rating scale from 9 to 4.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Permata Sari
"Gizi buruk dipengaruhi oleh asupan makanan, penyakit infeksi, kondisi sosial ekonomi, dan pengetahuan orang tua. Kondisi sosial ekonomi dan pengetahuan yang kurang mendukung praktik pemenuhan gizi menyebabkan asupan makanan tidak mencukupi kebutuhan anak. Hal ini meningkatkan kerentanan terkena penyakit infeksi. Penulisan ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan yang dilakukan pada balita dengan gizi buruk di ruang rawat anak Gedung Teratai Lantai 3 Selatan RSUP Fatmawati. Data yang diambil berasal dari dua orang anak gizi buruk, yaitu An. A (9 bulan) dan An. M (8 bulan).
Gejala yang didapatkan dari hasil pengkajian meliputi tampak kurus, indeks BB/PB -3 SD, LLA < 11.5 cm, dan terdapat baggy pants. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, risiko kekurangan volume cairan, risiko penyebaran infeksi, dan kurang pengetahuan keluarga. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi pemberian edukasi untuk nutrisi dan higiene pada keluarga, pemantauan dalam pemberian diet oleh keluarga, dan pengkajian asupan dan haluaran. Evaluasi yang didapatkan yaitu masalah nutrisi belum teratasi sedangkan masalah cairan dan penyebaran infeksi tidak terjadi.
Rekomendasi penulisan ini adalah pemberian edukasi nutrisi dan infeksi pada keluarga perlu dilakukan sejak anak dirawat dan dievaluasi kembali setelah anak diperbolehkan pulang.

Malnutrition affected by intake nutrition, infection diseases, socio-economics conditions, and parental knowledge. Socio-economic conditions and less knowledge about nutrition practice make intake nutrition is not enough. This increases the susceptibility to infection diseases. The aim of this study was to describe the nursing care of toddlers malnutrition in South Wards 3rd Floor at Teratai's Building of RSUP Fatmawati. Data were collected from two children namely An. A (9 months) and An. M (8 months).
Symptoms were obtained from the results of the assessment include wasting, weight-for-length is -3 SD, upper arm circumstance < 11.5 cm, and baggy pants. Nursing problems that enforced are imbalanced nutrition less than body requirements, risk for deficit fluid volume, risk for infection transmission, and deficient knowledge in the family. Nursing care provided include provision of nutrition and hygiene education for the family, monitoring the diets which is provided by the family, and assess intake and output. Evaluation found that nutrition problems is not resolved whereas fluid and infection transmission problems do not occur.
Recommendation of this paper is provision of education about nutrition and infection to the family needs to be done since the children were treated and re-evaluated after the child is allowed to go home.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitri Lidia
"

Penyakit Hirschsprung, atau congenital agangclionic megacolon, merupakan penyakit yang terdapat di usus besar karena tidak terdapatnya sel parasimpatik ganglion di dinding segmen rectum dan kolon. Penyakit ini memiliki angka insiden berkisar 1 di antara 5000 kelahiran. Penatalaksanaan definitif atau tindakan pembedahan perlu dilakukan untuk mengatasi dampak dan komplikasi dari penyakit Hirschprung. Salah satu dampak post operasi dari prosedur definitif pada anak dengan Hirschprung adalah munculnya keluhan mual dan muntah atau yang biasa disebut dengan post operative nausea and vomiting (PONV). Berdasarkan analisis masalah pada pasien kelolaan, terdapat masalah keperawatan yang terjadi pada Anak A diantaranya nyeri akut, mual (nausea), dan risiko infeksi yang muncul pada masa post operasi penutupan stoma dan prosedur definitif. Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan penggunaan aromaterapi dan teknik relaksasi napas dalam selama 3 hari penerapan implementasi keperawatan, didapatkan hasil penurunan stimulus mual dan dorongan untuk muntah yang dibuktikan dengan penurunan skor NRS, INVR, dan KIN setelah diberi intervensi. Anak dapat memperagakan teknik napas dalam untuk mengurangi sensasi mual, tidak ada tanda-tanda kekurangan cairan akibat dari mual dan anak tampak lebih tenang dalam beristirahat. Pelayanan keperawatan diharapkan dapat menerapkan implementasi pemberian aromaterapi dan relaksasi napas dalam menangani masalah mual dan muntah sebagai inovasi dalam lingkup pelayanan kesehatan.



Hirschsprungs disease, or congenital agangclionic megacolon, is a disease found in the large intestine because there is no ganglion parasympathetic cell in the segment wall of the rectum and colon. This disease has incidents ranging from 1 in 5000 births. Definitive management or surgical action needs to be done to overcome the effects and complications of Hirschprungs disease. One of the postoperative effects of the definitive procedure in children with Hirschprung is the appearance of complaints of nausea and vomiting or commonly referred to as postoperative nausea and vomiting (PONV). Based on the problem analysis in managed patients, there are nursing problems that occur in Child A including acute pain, nausea (nausea), and the risk of infection that occurs during postoperative stoma closure and definitive procedures. After nursing care with the use of aromatherapy and deep breathing relaxation techniques for 3 days of nursing implementation, we found a decrease in stimulus nausea and an urge to vomit as evidenced by a decrease in NRS, INVR, and KIN scores after being given an intervention. Children can demonstrate deep breath techniques to reduce the sensation of nausea, there are no signs of lack of fluids due to nausea and the child appears more calm in resting. Nursing services are expected to be able to implement the implementation of aromatherapy and relaxation of breath in dealing with the problem of nausea and vomiting as innovation in the scope of health services.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhoni Siswanto
"Morbus Hirschsprung adalah suatu kelainan kongenital yang menyebabkan gangguan pergerakan usus. Kelainan kongenital tersebut dapat disebabkan oleh faktor genetik dan non genetik diantaranya nutrisi yang tidak adekuat pada saat kehamilan dan polusi udara yang banyak ditemukan di lingkungan masyarakat perkotaan. Pada penderita penyakit Morbus Hirschsprung pada tahap pre operasi dapat terjadi beberapa masalah keperawatan diantaranya adalah masalah konstipasi, defisit nutrisi, hipertermia, dan risiko infeksi. Pada asuhan keperawatan pasien Hirschsprung dilakukan intervensi manajemen nutrisi untuk mengatasi masalah defisit nutrisi dan konstipasi yang dialami oleh klien. Evaluasi intervensi keperawatan manajemen nutrisi dapat mengatasi masalah keperawatan konstipasi dan defisit nutrisi yang dialami oleh klien.

Morbus Hirschsprung is one of congenital problems that may cause impaired bowel movements. This congenital problem is caused by genetic factor and non genetic factors during pregnancy and also air pollution that may found in many urban communities. Nursing problem that enforced are constipation, imbalanced nutrition less than body requirement, hyperthermia, and risk for infection. Nursing intervention includes nutrition management dan constipation management. The evaluation of nursing interventions for nutrition and constipation managemet was partially resolved. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhtar
"Padatnya penduduk: dan kemiskinan di daerah perkotaan berpengaruh negatif terhadap area kesehatan lingkungan. Permasalahan di area kesehatan lingkungan ini, jika dilihat dari dimensi sosial dan moral seperti perilaku menyimpang dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol, dapat meningkatkan risiko dan kerentanan seseorang terpajan suatu penyakit gangguan hati yaitu sirosis hepatis. Penulisan ilmiah ini bertujuan ui1tuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien sirosis hepatis.denga,nhipoalbuminemia di ruangrawaliPD Teratai Lantai 5 selatan RSUP Fatmawatidengan. pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan. Metode yang dilakukan dengan menggunakan studi kasus. Masalah kepera.watan pada pasien adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Masalah. ini .·dapat memperburuk fungsi hati dan· keadaan umum pasien. Intervensiyang dilakukan dengan menganjurkan pasien diet putih telurdan ikan gabus, hal ini dapat dilihat dari basil albumin <;larah yang stabil, penurunan lingkar perut, dan penurunan berat badan. Diet putih telur dan mengokonsumsi ikan gabus merupakan diet yang dapat mencuk:upi kebutuhan protein dan meningkatkan albumin dalam. darah. Selain itu diet hati dan perawatan dirumah menjadi prinsip yang harus diterapkan untuk: menjaga timbulnya kembali masalah nutrisi pada pasien dengan sirosis hepatis.

The population density and poverty have negative impact for urban environmental health areas. These problem, if we looked into social and morale dimensions were a deviant behaviours such as consumed alcohol habits, that could increase the risk and the vulnerability level of liver disorder diseases like liver cirrhosis. The purpose of this articles is to describe the required nursing care for liver cirrhosis petient with hypoalbuminemia in IPD’s Teratai on south 5 floor at RSUP Fatmawati by using a case-study method. The patient’s nursing care problems were to treat malnutrition or lack of proper nutrition to the body. These could aggravate liver fungtion and patient’s general condition. The applied intervention was done by recommending eggwhite and fish-cork diets, wich could shown the stable albumin level and blood, the reduction in abdominal circumference and weight loss as a results. These diets basically were to supply the required protein and increasing the albumin level on blood. Beside of that’s, the applied liver diets and the home nursing them selves also becoming the essential principles to prevent malnutrition on liver cirrhosis petients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Astriana
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak di dunia. Akibat proses infeksi, anak dengan pneumonia, biasanya mengalami peningkatan sekresi mukus yang dapat menyumbat saluran pernapasan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan menganalisis praktik asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia yang mengalami gangguan bersihan jalan napas. Evaluasi hasil intervensi keperawatan yang dilakukan, didapatkan bahwa masalah pola napas tidak efektif, serta masalah keperawatan lainnya seperti demam, diare, dan risiko kekurangan volume cairan dapat teratasi, sedangkan masalah utama berupa bersihan jalan napas tidak efektif hanya teratasi sebagian. Tindakan fisioterapi dada dan intervensi keperawatan lainnya baik mandiri maupun kolaborasi perlu dilakukan secara efektif guna mengatasi seluruh masalah keperawatan pada anak dengan pneumonia.

Pneumonia is the leading cause of children mortality in the world. As the result of the infection process, children with pneumonia, usually increased secretion of mucus that can clog the airways. The aim of this scientific paper is to analyze the practice of nursing care process in pediatric patients with pneumonia. Evaluation of nursing intervensions performed found that ineffective breathing pattern, and other nursing problems that was found such as fever, diarrhea, and risk of fluid volume deficiency can be solved, while the ineffective airway clearance only partially resolved. Chest physiotherapy and other nursing interventions either independently or collaboration are necessary to be implemented effectively to overcome the entire nursing problems in pediatric patients with pneumonia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elfa Silvia Dewi
"[ABSTRAK
Neuroblastoma merupakan keganasan pada sistem saraf simpatik yang menimbulkan pembengkakan
pada bagian tubuh tertentu. Pola hidup tidak sehat dari segi asupan nutrisi dan lingkungan menjadi
penyebab utama munculnya neuroblastoma pada masyarakat perkotaan. Masalah nyeri kronik
merupakan komplikasi utama dari hampir semua jenis keganasan, termasuk neuroblastoma. Studi ini
bertujuan untuk menganalisis intervensi pemberian teknik distraksi dengan media video dan musik
dalam mengurangi nyeri pada penderita neuroblastoma. Teknik distraksi memberikan hasil yang
positif berupa penurunan skala nyeri klien. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu
pertimbangan bagi perawat ruangan untuk meningkatkan pemberian manajemen nyeri
nonfarmakologis, terutama teknik distraksi, sebagai salah satu intervensi yang telah terbukti efektif
dalam menurunkan nyeri.

ABSTRACT
Neuroblastoma defined as a neoplasm of sympathetic nervous system which causes swelling in related
part of body. Unhealthy lifestyles such as nutritional and environmental factors are two main causes
of neuroblastoma in urban population. Chronic pain is a major complication of any kind of cancers,
including neuroblastoma. This study aimed to analyze the distraction technique as given intervention
to reduce the pain scale in patients with neuroblastoma. The implementation of distraction technique
showed positive result in decreasing patient?s pain scale. The result can be considered as an
alternative nursing intervention to increase the usage of non pharmacological management of pain,
mainly distraction technique, as an effective intervention to decrease pain scale.;Neuroblastoma defined as a neoplasm of sympathetic nervous system which causes swelling in related
part of body. Unhealthy lifestyles such as nutritional and environmental factors are two main causes
of neuroblastoma in urban population. Chronic pain is a major complication of any kind of cancers,
including neuroblastoma. This study aimed to analyze the distraction technique as given intervention
to reduce the pain scale in patients with neuroblastoma. The implementation of distraction technique
showed positive result in decreasing patient?s pain scale. The result can be considered as an
alternative nursing intervention to increase the usage of non pharmacological management of pain,
mainly distraction technique, as an effective intervention to decrease pain scale., Neuroblastoma defined as a neoplasm of sympathetic nervous system which causes swelling in related
part of body. Unhealthy lifestyles such as nutritional and environmental factors are two main causes
of neuroblastoma in urban population. Chronic pain is a major complication of any kind of cancers,
including neuroblastoma. This study aimed to analyze the distraction technique as given intervention
to reduce the pain scale in patients with neuroblastoma. The implementation of distraction technique
showed positive result in decreasing patient’s pain scale. The result can be considered as an
alternative nursing intervention to increase the usage of non pharmacological management of pain,
mainly distraction technique, as an effective intervention to decrease pain scale.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ikhwan
"Penyakit gagal ginjal kronis pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan yang terus meningkat dari tahun ke-tahun di Indonesia dan merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Salah satu masalah keperawatan dari penyakit gagal ginjal kronis adalah kelebihan volume cairan yang disebabkan penumpukan cairan berlebih didalam tubuh. Peran perawat pada anak dengan gagal ginjal kronis antara lain sebagai pemberi pelayanan asuhan keperawatan, sebagai advokator anak dan keluarga, sebagai edukator untuk meningkatkan pengetahuan anak dan keluarga, serta sebagai kolaborator dalam memberikan pelayanan kesehatan bersama dengan tim kesehatan lain. Peran perawat ini sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kesehatan baik kepada anak maupun kepada orangtua untuk meningkatkan status kesehatan pada anak dengan gagal ginjal kronis.

Chronic kidney disease is one of the increasing urban health problems in Indonesia and one of the major health problems in the world. One of the nursing problems of chronic kidney disease is the excess volume of fluid caused by excessive of fluid in the body. The nurse roles in children with chronic kidney disease as nursing care providers, as advocate for children and families, as educators to improve the knowledge of children and families, and as collaborators in providing health services along with other health teams. The role of nurses is very necessary in providing health services to both children and parents in improving health status in children with chronic kidney disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, In Siska
"[ABSTRAK
Pola hidup dan sanitasi lingkungan perkotaan yang kurang bersih menjadi salah
satu penyebab tingginya virus Hepatitis di Indonesia. Hepatitis yang tidak
sempurna pengobatannya berkembang menjadi sirosis hepatis, suatu tahap akhir
dari keadaan fibrosis pada jaringan hati, yang mana penanganannya diarahkan
pada pencegahan komplikasi, seperti asites dan ensefalopati. Studi kasus ini
ditujukan untuk menganalisis intervensi keperawatan melalui pemberian diet asam
amino rantai cabang (AARC) serta pembatasan natrium dan cairan pada klien
sirosis hepatis yang berada di Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan. Hasil yang ditemukan dalam studi kasus ini adalah terjadi
peningkatan nilai albumin dan diperlukan ketaatan dari klien dalam mengonsumsi
diet yang dianjurkan serta pentingnya pemantauan cairan dan natrium secara ketat.

ABSTRACT
Life style and poor sanitation in urban due to the high prevalence of hepatitis virus
in Indonesia. The incomplete therapeutic regimens of hepatitis lead to liver
cirrhosis. That is the end stage in hepatocyte fibrosis, that the treatment is lead to
prevent complications, such as ascites and encephalopathy. This case study is
purposed to analyze nursing intervention through branched chain amino acid
(BCAA) diet and sodium and fluid restriction in client with liver cirrhosis at
Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. The result showed that the
albumin serum level is increasing. The client adherence is required to consume
recommended diet and to monitor sodium and fluid restrictively., Life style and poor sanitation in urban due to the high prevalence of hepatitis virus
in Indonesia. The incomplete therapeutic regimens of hepatitis lead to liver
cirrhosis. That is the end stage in hepatocyte fibrosis, that the treatment is lead to
prevent complications, such as ascites and encephalopathy. This case study is
purposed to analyze nursing intervention through branched chain amino acid
(BCAA) diet and sodium and fluid restriction in client with liver cirrhosis at
Melati Atas Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan. The result showed that the
albumin serum level is increasing. The client adherence is required to consume
recommended diet and to monitor sodium and fluid restrictively.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>