Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelmi Silvia
"Latar Belakang: Pekerja kantor dengan komputer berisiko untuk mengalami nyeri leher dan bahu. Bila nyeri leher dan bahu ini tidak ditangani dengan baik akan dapat mengganggu aktivitas pekerja baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan suatu penanganan yang tepat pada kasus nyeri leher dan bahu ini. Laporan ini dibuat untuk memperoleh bukti apakah latihan leher dan bahu efektif dalam mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer.
Metode: Pencarian literatur dilakukan secara online dengan menggunakan database Pubmed dan Cohrane library. Judul dan abstrak yang didapatkan kemudian ditapis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan kriteria oleh Center-for Evidence Based Medicine, University of Oxford yang mencakup validity, importance dan applicability.
Hasil: Didapatkan enam artikel yang relevan. Semua studi merupakan randomized controlled trial. Secara keseluruhan semua studi cukup valid, walaupun ada studi yang memiliki angka drop-out yang tinggi. Dari enam studi, aspek importance hanya dapat dinilai pada tiga studi karena tidak diketahui berapa effect size pada tiga studi lainnya. Pada tiga studi yang dapat dinilai aspek importance, walaupun ada hasil yang menunjukkan efek perbaikan yang bermakna secara statistik, namun efeknya secara klinis hanya minimal sampai sedang. Oleh karena tingkat kepentingannya yang rendah, maka tidak dilanjutkan lagi penilaian applicability.
Kesimpulan: Belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa latihan leher dan bahu efektif dalam mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer. Oleh karena itu kita belum dapat menyarankan latihan leher dan bahu ini sebagai terapi untuk mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer.

Background: Computer office workers are at risk to have neck and shoulder pain. If neck and shoulder pain is not controlled properly, it can disrupt the worker?s activities both at work and outside work. Therefore proper treatment is needed for neck and shoulder pain. This report aims to obtain evidence whether neck and shoulder training is effective in reducing neck and shoulder pain among computer office workers.
Method: A literature search was conducted online using database of Pubmed and Cochrane library. Titles and abstracts were obtained and then screened based on inclusion and exclusion criteria. Critical appraisal was conducted using criteria by Center-for Evidence Based Medicine, University of Oxford include validity, importance and applicability.
Results: Six articles were found to be relevant. All studies are randomized controlled trials. Overall, all studies are quite valid although there are studies which have high drop-out rate. From six studies, aspect of importance only can be assessed in three studies because the effect size in three other studies was unknown. In the three studies where aspect of importance could be assessed, although there are outcomes that were statistically significant, the clinically improvement were only minimal to moderate. Because the level of importance is low, assesment of applicability was not conducted.
Conclusion: No sufficient evidence was found that neck and shoulder training is effective in reducing neck and shoulder pain among computer office workers. Therefore neck and shoulder training as therapy for reducing neck and shoulder pain among computer office workers can not be recommended.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalasari
"Pengobatan lini pertama pada pasien kanker payudara adalah mastektomi. Efek samping dari mastektomi diantaranya nyeri, penurunan fungsi bahu, kelemahan otot, mati rasa, keterbatasan lingkup gerak sendi bahu, dan limfedema. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh latihan shoulder range of motion (ROM) pre operatif terhadap nyeri dan fungsi bahu pada pasien kanker payudara pasca mastektomi. Desain penelitian quasi experimental dengan 42 responden kanker payudara yang menjalani mastektomi di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) pada bulan Juni – Juli 2023. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Numerical Rating Scale (NRS) dan Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor nyeri dan fungsi bahu di hari ke-3 dan hari ke-10 setelah mastektomi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol nilai pValue 0,000 (pValue < 0,05). Perawat dapat memberikan kombinasi latihan shoulder ROM pre operatif dan post operatif pada pasien kanker payudara yang menjalani mastektomi agar dapat menurunkan keluhan efek samping dan mencegah komplikasi dari tindakan tersebut.

The first line of treatment for breast cancer patients is a mastectomy. Side effects of a mastectomy include pain, decreased shoulder function, muscle weakness, numbness, limited range of motion of the shoulder joint, and lymphedema. This study aims to analyze the effect of preoperative shoulder range of motion (ROM) exercises on shoulder pain and function in post-mastectomy breast cancer patients. A quasi experimental design with 42 breast cancer respondents who underwent mastectomy at the Dharmais Cancer Hospital in June - July 2023. The instruments used in this study were the Numerical Rating Scale (NRS) and Shoulder Pain and Disability Index (SPADI). The results of this study indicated that there were significant differences in the scores of shoulder pain and function on day 3 and day 10 after mastectomy in the intervention group compared to the control group with a pValue of 0.000 (pValue <0.05). Nurses can provide a combination of preoperative and postoperative shoulder ROM exercises to breast cancer patients undergoing mastectomy in order to reduce complaints of side effects and prevent complications from the procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Rizal
"Latar belakang: Pada saat ini hampir semua kegiatan manusia tidak terlepas dari pemakaian komputer. Pemakaian komputer secara terus menerus dapat menimbulkan antara lain nyeri bahu kanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi nyeri bahu kanan Serta faktor-faktor yang berhubungan pada pekexja pengentri data.
Metode: Penelitian ini antara April 2008-Mei 2008, menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan regresi logistik. Populasi adalah pekerja pengentri data di Perkantoran X, Jakarta yang dipilih secara simple random sampling. Nyeri bahu kanan jika satu positif hasil tes provokasi (yang dilalcukan oleh peneliti) Appley scratch, Yergason, dan Moseley di daerah bahu kanan. Jika semua hasil pemeriksaan negatif, subyek clinyatakan tidak nyeri bahu kanan. Data yang lain diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner khusus.
Hasil: Subjek yang berpartisipasi 150 dari 250 pengentri data. Prevalensi nyeri bahu kanan sebesar 46% (69/150). Faktor potensi risiko yang dominan untuk nyeri bahu kanan adalah kebiasaan olah raga dan kenyamanan posisi kelja. Subjek dengan kebiasaan olah raga yang buruk dibandingkan dengan yang baik berisiko nyeri bahu kanan hampir tiga kali lipat [odds rasio Suaian (0R)= 2,93; 95% interval kepercayaan (CI) = 1,41-6,07]. Jika ditinjau dari segi kenyamanan posisi kerja, subyek yang tidak nyaman dibandingkan yang nyaman berisiko nyeri bahu kanan Iebih dari dua kali lipat (odds rasio suaian (OR) = 2,27; 95% CI = 1,11-4,64).
Kesimpulan: Prevalensi nyeri bahu kanan sebesar 46%. Kebiasaan olah raga dan kenyamanan posisi kerja merupakan faktor risiko dominan terhadap nyeri bahu kanan. Maka diperlukan senam kesegaran jasmani dan perbaikah kenyamanan posisi kerja.

Background: At present time, almost all activities are related with computer use. Long term computer use may, among others, cause right shoulder pain. This study aimed to identify the prevalence of right shoulder pain and related risk factors among data entry workers.
Methods: This cross sectional study was conducted from April to May 2008 among simple random sampling selected data entry workers at an office in Jakarta. Data analysis used logistic regression. Based on physical examination, a subject considered had positive right shoulder pain if at least one test results positive provocation test Appley scratch, Yergason, and Moseley on right shoulder, or otherwise. Other data was collected by interviewing the subjects.
Results: A hundred and fifty subjects participated in this study. The prevalence of right shoulder pain was 46% (69/150). Sport habits and comfortable sitting position were dominant risk factors related with right shoulder pain. Those who had poor sport habits had almost three-fold risk to right shoulder pain [adjusted odds ratio (OR) =?- 2.93; 95% confidence interval (CI) = 1.41-6.07]. Those who felt uncomfortable sitting position had more than two times risk to get right shoulder pain (OR = 227; 95% CI = 1.11-4.64).
Conclusion: The prevalence of right shoulder pain was 46%. Poor sport habits and uncomfortable sitting position were dominant risk factors related with right shoulder pain. Therefore, aerobic class and more comfortable seats are recommended for data entry workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
T32906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, James Eden
"Latar belakang : Seiring dengan dominasi penggunaan komputer di tempat kerja, dampak terhadap kesehatan pekerja termasuk nyeri bahu pun meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nyeri bahu dengan posisi janggal dan faktor-faktor risiko yang berhubungan pada pengguna komputer.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain cross sectional , dilakukan di perusahaan X pada bulan Mei-Juli 2010. Responden dipilih dengan mctode consecufive sampling Faktor-faktor yang diteliti ialah sosiodemogmfi, gaya hidup dan pekeljaan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, pemeriksaan iisik, wawancara dan pengukuran tempat kerja. Analisis multivariate dengan metode regresi logistik digunakan untuk mcncntukan variabel-variabel predictor dengan interval kepercayaan 95% dan batas kemaknaan 0,05.
Hasil : Terpilih 78 responde dari 402 populasi .Prevalensi nyeri bahu 47,4% dengan posisi janggal paling sering dijumpai ialah ante fleksi 2 60°. Faktor-falctor risiko signitikan adalah posisi janggal (OR=l3,58; 95%CI:2,25-82,18), perempuan (0R:4,54; 95%CI:l,l0-l8,73), kcbiasaan berolah raga (OR=2,65;95%CI:0,72-9,83), lama mcnggunakan komputer >8 jam (OR:7,46; 95%CI:l,77~3l,35), pelatihan crgonomi (0R:3,43; 95%CI:O,93-l2,60).

Background: In alignment with dominant use of computers at the workplace, the toward worker health impact as well shoulder pain is increasing. This study aims to determine the relationship between shoulder pain with awkward position of the upper arm and others related risk factors.
Methods: This cross sectional study was conducted at company X during May to July 2010. Respondents were selected by consecutive sampling method. Risk factors included in this study were sociodetnographic, lifestyle and work environment. Data were collected by using questionnaires, conducting physical examinations, interview and workplace measurements. Multivariate analysis with logistic regression method has been used to identify detemtinant factors with 95% confidence interval and significance linrit of 0.05.
Results: There are 78 respondents of 402 total population. Prevalence of shoulder pain 47.4% with the most frequent awkward position is forward flexion 260°. Signijicant risk factors were awkward position (OR=13,58; 95%CI:2,25-82,l8), fema1e(OR:4,54; 95%CI:l,l0-l8,73), physical exercise (OR=2,65;95%CI:0,72-9,83), using computer 28 hrs per day (OR:7,46; 95%CI:1,77-3l,35), ergonomic training (0R:3,43; 95%CI:0,93-l2,60).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumardiyono
"The majority of female batik workers uses non-ergonomic chairs (dingklik) that pose risks of musculoskeletal disorders.
This study aimed to design an ergonomic chair and evaluate its effectiveness in reducing musculoskeletal disorders
among the workers. This is a quasi-experimental study (using one group pre and post-test design) on 50 female batik
workers selected by quota sampling. Musculoskeletal disorders were measured among the samples before and after the
use of the designed ergonomic chair which they were asked to use for two months. T-test, ANCOVA, Wilcoxon test,
McNemar test and Chi Square test were used for the analysis. The study found statistical significant differences of risk
factor against musculoskeletal disorders among the workers before and after their use of the designed ergonomic chair
(p< 0.05); and of musculoskeletal disorders before and after using the ergonomic chair (p= 0,035). Body Mass Index
(BMI) was identified as a confounding factor, and statistical significant difference of musculoskeletal disorders were
also found among the workers with <25 and >25 BMI even before and after using the ergonomic chair (p=0.033 and
p=0.015 respectively). By ANCOVA statistical test, after controlling BMI, another statistical difference of
musculoskeletal disorders was also identified before and after using the ergonomic chair (p=0.033). It is concluded that
the designed ergonomic chair is effective to reduce the risk of musculoskeletal disorders."
2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Krianto
"ABSTRAK
Efektifitas dari suatu program komunikasi kesehatan yang berkelanjutan ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya adalah kebutuhan yang tinggi dari khalayak akan informasi kesehatan. Kebutuhan yang tinggi akan informasi kesehatan pada hakekatnya merupakan resultante dari minat, kebutuhan, masalah diri dan peta pengetahuan. Di lihat dari perspektif perluasan peta pengetahuan, kebutuhan informasi erat hubungannya dengan keterpaparan khalayak terhadap beragam saluran komunikasi, di antaranya pemaparan media komunikasi massa dan pemaparan komunikasi interpersonal. Namun penelitian yang mengupas hubungan antara keterpaparan terhadap informasi dengan kebutuhan informasi, terutama di Jawa Barat masih kurang. Oleh karena itu penelitian ini memusatkan perhatian pada upaya untuk memperoleh gambaran bagaimana hubungan antara dua variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan hasil Studi Jaringan Informasi Kesehatan di Jawa Barat tahun 1994, yang merupakan kerjasama Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia dengan Sub Pinas PKM Jawa Barat. Dengan demikian tahap penetapan disain penelitian dan pengumpulan data tidak dilakukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemaparan media komunikasi massa dan pemaparan komunikasi interpersonal memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kebutuhan informasi kesehatan. Namun keterpaparan terhadap informasi kesehatan melalui komunikasi interpersonal memiliki nilai OR (4-5.0) yang lebih besar dari pada OR pemaparan media komunikasi massa (1.3-2.0). Adapun model hubungan antar dua variabel tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan informasi adalah fungsi dari pemaparan komunikasi interpersonal, pemaparan media elektronik (televisi, radio), media cetak (poster-poster kesehatan, surat kabar) dan karakteristik tempat tinggal.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dalam upaya meningkatkan kebutuhan informasi kesehatan dilakukan pendekatan kepada pengelola program untuk mendayagunakan potensi jaringan informasi setempat, sekaligus meningkatkan upaya komunikasi massa melalui televisi, poster, radio, dan surat kabar.

ABSTRACT
Effectivity of the sustainable health communication program depend on any factors, such as high information need among the audience. High information need is the resultance of attention, need, self problem and cognitive map. If seen the expanding on the cognitive map, information need have strong relation with audience exposed of the any communication channels, such as mass communication and interpersonal communication exposure. But the research that studying on the relationship between information exposed and information need, especially of the pregnant women and under five years children mother on West Java is minimally. Thus, focusing the research is making the description on the relationship between two variables.
This research used the data of the Health Information Network Study, in West Java, 1994. The study is cooperation among Department of Health Education and Behavioral Science, Faculty of Public Health, University of Indonesia with Health Community Education Affairs, Province of West Java. Just the research design fixing and data collection not doing.
The result from this research give me the description that mass communication exposure and interpersonal communication exposure have the significance relationship with health information need among the audience. But the interpersonal communication exposed have the Odds Ratio (4-5.0) bigger than the mass communication exposed (1.3-2.0). Information need model is the function of interpersonal communication exposure, electronic media exposure (television and radio), printed media (posters, newspapers) and residential characteristic. From the result, I am proposing, if we are improving the health information need, we must approaching to program mangers to use the local information network, and similarly launching the mass communication effort via television, posters, radio and newspapers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sofiana
"Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anak usia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan baik yang disediakan oleh kantin sekolah maupun pedagang kaki lima dan umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian anak usia sekolah. Menurut Djaya (2003), Jenis TPM berpengaruh terhadap kontaminasi makanan matang. PKL beresiko 4,91 kali dibandingkan jasaboga. Dan berdasarkan jenis makanan yang disajikan PKL memiliki resiko 3,50 kali dibandingkan jasaboga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada jajanan di Sekolah Dasar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik penjamah makanan meliputi jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan serta perilaku dan variabel pendukung seperti fasilitas sanitasi yang meliputi sanitasi tempat berjualan, sanitasi alat, pembuangan sampah dan penyimpanan bahan makanan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Dengan sampel sebanyak 34 Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Tapos Depok, E. coli pada sampel berbagai jenis makanan diukur dengan metode MPN (Most Probable Number).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jajanan yang tidak memenuhi syarat di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok sebesar 44,1%. Sedangkan pada variabel sanitasi alat ditemukan adanya hubungan dengan kontaminasi E. coli. Didapatkan 55,9% sanitasi alat yang kurang baik dengan p = 0,045 dengan OR 0,179. Karena seperti kita ketahui bahwa sanitasi alat masak dan makan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan. Karena jika tidak dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar dapat menjadi sumber kontaminasi. Pada variabel karakteristik penjamah makanan yang meliputi pendidikan, masa kerja, pengetahuan, perilaku pada penelitian ini tidak berhubungan dengan kontaminasi E. coli dengan p>0,05.
Snack plays a fairly important role in providing nutritional energy intake for school-age children. In the environment around the school in the environment around the school found a lot of good snack foods provided by school canteens as well as street hawkers and generally consumed regularly by most school age children. According Djaya (2003), type the TPM effect on cooked food contamination. Street hawkers are at risk of 4.91 x compared jasaboga. Based on the type of food served at risk of street hawkers 3.5 x compared jasaboga.
The purpose of this study was to determine the cleanliness and sanitation connection with contamination of E. coli on snacks in elementary schools. The variables examined in this study include the characteristics of food handlers include gender, education, employment, knowledge and behavior and support variables such as sanitation facility that includes a place selling sanitary, sanitary equipment, waste disposal and storage of foodstuffs. This study uses a cross-sectional design . With a sample size of 34 elementary schools in the District of Tapos Depok, E. coli in samples of various types of food is measured by the method of MPN (Most Probable Number).
The results of this study indicate that the snacks are not eligible in Depok Tapos Elementary School District at 44.1%. While the variable sanitation equipment found an association with E. coli contamination. Obtained 55.9% of poor sanitation devices with p = 0.045 to 0.179 OR. Because as we all know that cookware and food sanitation is an integral part of the hygienic principles of food sanitation. Because if not properly cleaned and disinfected can be a source of contamination. In the variable characteristics of food handlers, including education, employment, knowledge, behavior in this study is not related to contamination of E. coli with p> 0.05.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoana Periskila Winarto
"Latar belakang: Health Risk Assessment HRA tahun 2016, melaporkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja pengguna komputer di Perusahaan X adalah 73,28 . Untuk mengatasi ini, Perusahaan X mulai menerapkan Program Ergonomi Perkantoran, yang sampai saat ini belum dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program ergonomis dengan menggunakan standar SMK3 sebagai referensi.Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan mixmethods kuantitatif dan kualitatif . Wawancara mendalam dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan pengelola program. Efektivitas program didapat dengan mewawancarai pekerja yang berpartisipasi dalam HRA pada tahun 2016.Hasil: Program ini berhasil dan efektif dalam mengurangi gangguan muskuloskeletal secara signifikan sebesar 37,7 . Hubungan yang signifikan didapatkan antara latihan peregangan OR 6,53, 95 CI 1,74-24,57 dan penerapan posisi kerja ergonomis OR 6,93 95 CI 2,08-23,01 dengan penurunan gangguan muskuloskeletal. Implementasi standar SMK3 pada pelaksanaanp program, mencapai 81,08 untuk elemen input kategori baik , 74,02 untuk elemen proses kategori baik dan 85,7 untuk elemen output kategori memuaskan . Konsultasi dengan perwakilan pekerja sebelum implementasi, distribusi fasilitas penyanggah laptop yang merata, dan pengawasan pelaksanaan program, merupakan faktor kunci bagi program untuk meraih tingakt keberhasilan yang lebih tinggi.Kesimpulan: Program Kantor Ergonomis berhasil menurunkan keluhan muskuloskeletal antara 37,7 . Implementasi Sistem Manajemen K3 standar dalam konsultasi program, penyediaan fasilitas program dan pengawasan mempengaruhi kerberhasilan program.
Background Health Risk Assessment HRA in 2016, revealed that musculoskeletal disorders among in computer workers in Company X was 73.28 . To control this, Company X started to implement an Office Ergonomic Program, which has not been evaluated yet. This study aims to evaluate the effectiveness of the ergonomic program by using standard OSH Management System checklists as a reference.Method The design of this study is cross sectional using mix methods quantitative and qualitative . In depth interviews were conducted with the company management and ergonomic program managers and also relevant documents were reviewed. The effectiveness of the program was conducted by interviewing worker who participated in the HRA in by 2016.Results The program was successful and effective in signifficantly reducing musculoskeletal disorders by 37.7 . A significant association was found between implementing stretching exercises OR 6.53 95 CI 1.74 24.57 and ergonomic working positions OR 6.93 95 CI 2.08 23.01 with decreased musculoskeletal disorders. Implementation of standard OSH Management System to implementation of program, achieved 81.08 for input element good category , 74.02 for process element good category and 85.7 for output elements satisfactory category . Consultation with worker representatives before implementation, adequate distribution of laptop support facilities, and program supervision are the key factor of the program to have higher success rate.Conclusion The Ergonomic Office program succeeded decreasing musculoskeletal complaints in 37.7 of the workers. The implementation of standard OSH Management in program consultation, provision of program facilities and supervision are the factor which influenced the success of the program. "
2018
T55551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yona Kurnia Sari
"ABSTRAK
Kondisi HIV/AIDS menimbulkan stres bagi para penederitanya. Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah mencari dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres orang dengan HIV/AIDS di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional terhadap 77 orang dengan HIV/AIDS dengan menggunakan metode pengampilan sampel consequtive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Medical Outcomes Sosial Support Survey HIVdan Perceives Stress Scale HIV. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dukungan sosial yang diterima responden tergolong tinggi (55,8%) dan tingkat stres responden berada dalam kategori stres berat (80,5%). Hasil analisis bivariat menemukan bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres (p< 0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan dukungan sosial sebagai salah satu cara untuk membantu orang dengan HIV/AIDS menurunkan tingkat stresnya, dengan memberikan prioritas yang lebih pada dukungan materi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusmana
"Di alam jagat raya (angkasa/space) dikenal partikel elektron yang bergerak secara teratur yang dapat diamati, lebih tepat disebut Space Resonance (resonansi semesta, getaran jagat raya). Partikel elektron (positron) dapat digambarkan sebagai sepasang persimpangan dan pertemuan gelombang skalar sperikal (spherical scalar waves) pada pusatnya. Struktur dasar positron menjadi hukum-hukum dasar fisika yang asli, termasuk teori kuantum, teori relativitas, inertia, muatan dan elektromagnetis. Salah satu asumsi yang disepakati adalah teori Wave equation (persamaan gelombang), yang melukiskan struktur partikel elektron bermuatan berbentuk gelombang simetris dan speris (lonjong).
Setiap partikel elektron mempunyai dua gelombang, satu yang masuk (In-going wave) dan satu yang keluar (Out-going waver (Gambar 1).
Resonansi Semesta terus menerus menggetarkan alam semesta yang abadi, yang menyebar dan berinteraksi dengan gelombang-gelombang lainnya. Dengan perantaraan gelombang itu pula terjadi komunikasi antar partikel. Partikel yang lebih besar (atom) berkomunikasi, seperti atom C (karbon) dengan atom C atau dengan atom 0 (oksigen) atau dengan atom H (hidrogen). Atom C menjelma di arang (karbon tanah), tetapi juga di intan.
Segala sesuatu di alam semesta selalu saling tergantung satu sama lain. Setiap partikel atau materi berkomunikasi dengan gelombang kuantum dari materi lainnya, sehingga pertukaran energi dan hokum-hukum fisika merupakan suatu simponi alat semesta. Terdapat dua dunia nyata dan paralel yang ambil bagian dalam perangai materi (Prinsip Mach). Dunia pertama yang telah kita kenal, dikuasai oleh hukum alam dan diobservasi menggunakan panca indera serta instrumen laboratorium. Dunia kedua berbentuk skalar gelombang partikel (elektron, proton, neutron dan ether) yang tidak terlihat oleh mata kita, dan hanya dikenal bila terjadi pertukaran energi (frekuensi).
Dunia yang kita tempati bergerak secara teratur dan bentuknya tidak bulat penuh tetapi berbentuk lonjong, serta lintasannya berbentuk speris. Demikian juga partikel yang ada di jagat raya juga bergerak secara speris."
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0149
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>