Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luthfia Putri Rizki
"Aturan main (rules of the game) dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat. Peduli Jilbab sebagai sebuah organisasi juga memiliki aturan mainnya tersendiri, khususnya berkenaan dengan penggunaan jilbab syar?i. Aturan main (rules of the game) penggunaan jilbab syar?i versi Peduli Jilbab tidak terbatas pada pembahasan bentuk pakaian saja, tetapi juga aturan lain yang melengkapinya. Penggunaan jilbab syar?i kemudian disosialisasikan oleh Peduli Jilbab kepada para anggota dan pengikutnya di media sosial. Aturan main yang disosialisasikan tersebut kemudian diinternalisasi sebagai pengetahuan baru oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab. Pengetahuan baru yang dimiliki oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab ini selanjutnya mempengaruhi mereka dalam suatu decision making terkait dengan apakah mereka memutuskan untuk segera menggunakan jilbab syar?i atau menundanya. Penelitian etnografi ini dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu wawancara mendalam dan pengamatan terlibat.

Rules of the game can be found in any kind of society. Peduli Jilbab as organization has also their own rules of the game, especially the wearing of jilbab syar?i. These rules of the game are not only limited at the shape of the dress, but it has also another rules for completed it. The wearing of jilbab syar?i then socialized by Peduli Jilbab to their members and followers in social media. Rules of the game that socialized by Peduli Jilbab then internalized as new knowledge by the members and followers. This new knowledge then affects the members and followers in the process of their decision making whether they wear jilbab syar?i right away or delay it. This ethnographic research was carried out based on qualitative methods which included techniques of depth interview and participant observation."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adani Minza
"Perubahan nilai organisasi merupakan suatu konsep yang diterapkan oleh BUMN dan juga anak perusahaannya setelah dikeluarkan surat edaran oleh Kementerian BUMN. Upaya perubahan nilai organisasi tersebut ditujukan untuk mencapai keadaan budaya organisasi yang lebih rekat dari sebelumnya, agar BUMN Indonesia berada pada keadaan yang mampu menghasilkan output yang maksimal, sehingga mampu bersaing tidak hanya antar sesama perusahaan di Indonesia, namun juga mampu untuk bersaing secara global. PT Kereta Commuter Indonesia selaku anak perusahaan dari BUMN, tidak terkecuali dalam menerapkan perubahan ini. Adapun skrispi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana internalisasi akan nilai organisasi baru sudah terlaksana pada pegawai PT KCI. Penelitian ini menggunakan konsep Cultural Internalization Scale yang dikemukakan oleh Martin Lynch (2020). Penelitian ini menggunakan paradigm positivist, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penyebaran kuesioner serta wawancara mandalam. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat internalisasi nilai AKHLAK yang terjadi diantara pegawai PT Kereta Commuter Indonesia sudah tergolong tinggi, baik dari sisi motivasi internal maupun motivasi eksternal, dinyatakan pula bahwa terdapat beberapa hambatan yang ditemui dalam upaya menginternalisasikan nilai AKHLAK.

Changes in organizational valuess are a concept applied by BUMN and their subsidiaries after a circular letter was issued by the Ministry of BUMN. Efforts to change organizational valuess are aimed at achieving a stronger organizational culture than before, so that BUMN in Indonesia are able to produce maximum output, so that they are able to compete not only among companies in Indonesia, but also to compete globally. PT Kereta Commuter Indonesia as a subsidiary of BUMN, is no exception in implementing this change. This thesis is a research conducted to measure the extent to which the internalization of the new organizational valuess has been implemented in PT KCI employees. This study uses the concept of the Cultural Internalization Scale proposed by Martin Lynch (2020). This study uses a positivist paradigm, with data collection techniques carried out by distributing questionnaires and in-depth interviews. The findings of this study indicate that the level of internalization of AKHLAK valuess that occurs among employees of PT Kereta Commuter Indonesia is quite high, both in terms of internal motivation and external motivation, it is also stated that there are several obstacles encountered in an effort to internalize the valuess of AKHLAK."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Afriansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai internalisasi multikulturalisme di Sekolah
dengan latar keagamaan yang berbeda. Lokasi penelitian adalah SMAI Al Izhar
dengan latar keagamaan Islam dan SMA Kolese Gonzaga dengan latar keagamaan
Katolik. Kedua Sekolah berlokasi di Jakarta Selatan. Penelitian ini denga
menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. pertama, untuk
menjelaskan perbandingan internalisasi multikulturalisme di SMAI Al Izhar dan
SMA Kolese Gonzaga yang memiliki latar keagamaan berbeda. Kedua, untuk
menjelaskan mengenai praktik multikultural dilihat melalui pola-pola relasi yang
terjalin antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses internalisasi
multikulturalisme di sekolah. Analisis mengenai internalisasi multikulturalisme
dan praktik multikulturalisme di sekolah diketahui dari peran masing-masing
aktor yang terlibat di sekolah yaitu, Kepala Sekolah (Pimpinan Sekolah), Guru,
Karyawan, Peserta Didik dan Orang Tua Peserta Didik.
Beberapa temuan yang didapat pada penelitian ini dapat digambarkan
dalam beberapa aspek. Pertama, internalisasi multikulturalisme dipengaruhi oleh
nilai keagamaan masing-masing sekolah yang mewujud pada visi, misi, dan core
values. Kedua, internalisasi multikulturalisme kepada peserta didik dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran dan program-program yang dirancang sekolah.
Ketiga, praktik multikulturalisme dilihat melalui pola-pola relasi yang terjalin
antara aktor-aktor yang terlibat dalam proses internalisasi multikulturalisme di
sekolah.

ABSTRACT
This study discusses the internalization of multiculturalism in school with
different religious background. SMAI Al Izhar with Islamic religious background
and SMA Kolese Gonzaga with Catholic religious background. Both of Schools
are located in South Jakarta. This study using qualitative methods with case study
strategy. The aims of this study are,first, to explain the internalization of
multiculturalism in SMAI Al Izhar and SMA Kolese Gonzaga which has a
different religious background. Second, to explain the practice of multicultural
through the patterns of relationships that exist between the actors involved in the
process of internalization of multiculturalism in schools. Analysis of the
internalization of multiculturalism and the practice of multiculturalism in school
known from the relationship pattern of each actor involved in the school. The
actors are Vice Pronciples, Teachers, Students. Employees, and the parents of
students.
This study can describe in several aspects. First, internalization of
multiculturalism influenced by religious values of each school as embodied in the
vision, mission, and core values. Second, internalization of multiculturalism
through learning activities and programs are designed by school. Third, the
practice of multiculturalism through the patterns of relationshipsthat exist between
the actors who involved in the process of internalization of multiculturalism in
schools."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salvia Aisha Majdah
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan internalisasi maskulinitas hegemonik dalam upaya pencarian makna kebahagiaan pada film Oku Otoko (2018). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori maskulinitas hegemonik oleh R.W. Connell (2005) dan maskulinitas salaryman oleh Romit Dasgupta (2010). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis teks dan sinematografi untuk menganalisis dialog dan aspek visual film. Peneliti memfokuskan analisis kepada tokoh utama laki-laki, Kazuo dan tokoh istrinya, Masako. Analisis meliputi aspek-aspek dialog, konflik, penampilan, ekspresi dan sorotan kamera. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa upaya pencarian makna kebahagiaan bagi Kazuo sangat dipengaruhi oleh pandangan materialistis, yang berakar pada internalisasi maskulinitas hegemonik. Film ini juga menggambarkan adanya tekanan dalam rumah tangga yang timbul akibat harapan-harapan terkait dengan maskulinitas hegemonik.

This study explores the internalization of hegemonic masculinity in the pursuit of happiness as depicted in the film Oku Otoko (2018). It draws on R.W. Connell's theories of hegemonic masculinity (2005) and Romit Dasgupta's concept of salaryman masculinity (2010). Using text analysis and cinematography, the research focuses on the main characters, Kazuo and his wife, Masako. Key aspects analyzed include dialogue, conflict, appearance, expression, and camera shots. Findings reveal that Kazuo's pursuit of happiness is heavily influenced by materialistic values rooted in hegemonic masculinity. The film also highlights the domestic pressures stemming from societal expectations related to this form of masculinity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Emha Ainun Nadjib, 1953-
Yogyakarta: Sipress, 1991
899.221 1 EMH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sali Susiana
"Penelitian ini mengkaji tentang peran jilbab sebagai identitas kelompok dalam proses pemakaian jilbab pada mahasiswa perempuan muslim Angkatan Tahun 2000 di Fakultas X Universitas Y di Jakarta. Kajian ini panting karena motivasi pemakaian jilbab seorang perempuan muslim ternyata tidak hanya disebabkan oleh kewajiban agama, melainkan oleh banyak hal. Dengan rnenggunakan perspektif Psikologi sebagai pendekatan, penelitian ini berusaha melihat motivasi berjilbab subjek melalui konsepkonsep seperti sikap, pengaruh kelompok dan significant others pada perilaku individu, serta pembentukan identitas diri pada subjek yang termasuk dalam kategori dewasa muda atau young adulthood.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran agama bukan merupakan faktor utama yang memotivasi mayoritas subjek untuk memulai berjilbab. Kebutuhan untuk berafiliasi dengan kelompok yang sebagian besar anggotanya berjilbab dan identifikasi dengan sesama teman lebih berperan dalam proses pemakaian jilbab yang dialami oleh subjek. Selain itu, ditemukan adanya kecenderungan untuk menjadikan Jilbab sebagai identitas kelompok di Fakultas X. Kecenderungan tersebut dapat dilihat dari tiga aktivitas keagamaan yang selalu berkaitan dengan masalah jilbab, balk secara langsung melalui jilbab Day maupun secara tidak langsung melalui SIDNI dan men taring.
Kecenderungan untuk menjadikan jilbab sebagai identitas kelompok yang terdapat di Fakultas X dalam perspektif Feminisme Radikal merupakan sebuah penindasan terhadap perempuan. Jilbab digunakan sebagai alat untuk rnengontrol seksualitas perempuan. Kontrol alas tubuh dan seksualitas perempuan ini didukung oleh konsep seksualitas dalam masyarakat muslim yang menganggap perempuan adalah film sehingga tubuhnya harus ditutup sedemikian rupa agar seksualitas mereka tidak terlihat.

This research is concerning the role of jilbab (veil) as a group identity within the process of wearing jilbab on female moslem students of year 2000's in the X Faculty of the Y University in Jakarta. This research is important because the motivation to start wearing jilbab for the majority of female moslem students is not only caused by religious obbligation, but also by other reasons. Using Psychologycal Perspective as an approach, this research tries to determine the wearing jilbab motivation through the concepts such as attitude, group and significant others that influences toward individual behaviour, as well as forming self-identity on subjects that categorized as young adulthood.
The research shows that religious doctrins is not the main factor motivating the subjects to start wearing jilbab The need to affiliate with a group with most of its members are wearing jilbab and identification among friends also contribute to the process of wearing jilbab experienced by the subjects. Besides, there is also a tendancy to make jilbab as group identity in the X Faculty.
The tendancy can be seen from 3 religious activities that always related to finial) issue, both directly through Jilbab Day and indirectly through SIDNI and mentoring. The tendancy to make jilbab as a group identity in Radical Feminism Perspective is an oppression toward women. Jilbab-is used as a tool to control women sexuality. This control over women's body and sexuality is supported by the concept of sexuality in moslem society that considering women as fitno, therefore their body must be covered so that their sexuality is concealed.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15040
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husein Shahab
Bandung: Mizan Pustaka, 2000
297 HUS j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Herlambang Saleh
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas Sikap Pelajar SMA Negeri 14 Jakarta Terhadap Pelarangan Penggunaan Jilbab 1982_1991. Sikap yang disebabkan oleh keluarnya Surat Keputusan No. 052/C/Kep/D.82 yang merupakan pedoman mengenai pemakaian seragam secara nasional untuk seluruh sekolah di lingkungan pendidikan dasar dan menengah (dikdasmen). Surat Keputusan No. 052/C/Kep/D.82 tersebut yang dijadikan pedoman oleh Kepala Sekolah untuk tidak memperbolehkan para siswinya untuk menggunakan jilbab. Hasil penulisan menunjukan bahwa dengan keluarnya SK No. 100/C/Kep/D/1991 yang memperbolehkan para pelajar menggunakan jilbab merupakan hasil perjuangan para pendahulunya guna mendapatkan kebebasan berjilbab. Serta pihak-pihak terkait yang mendukung gerakan perlawanan siswi berjilbab yang ditandai dengan semakin banyak siswi yang mengenakan jilbab tanpa menghalangi aktivitas kegiatan mereka selama di sekolah.

Abstract
This undergraduate thesis discusses on the reaction of SMA Negeri 14 Jakarta students on the ban of veil using during 1982_1991. The reactions were caused by a decree No. 052/C/ Kep/D.82 released as a guidance on school uniform rule nationally to all schools and under The Department of Education. The decree was used by headmaster to ban veil using toward students. This study shows that by the release of The Decree No. 100/C/Kep/D/1991 which allowed student to use veil was the result of moslem and their movements_ struggle to get freedom of veil using without disturbing students_ activities when they are studying at school."
2010
S12463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Alatas
Jakarta: Ishom, 2002
297.43 ALW r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwita Fajardianie
"Penelitian ini membahas bagaimana kini jilbab yang telah menjadi gaya hidup di masyarakat muslim Indonesia dijadikan komoditas pada majalah Noor. Jilbab yang digunakan oleh perempuan muslim pada dasarnya untuk menutupi auratnya, namun kini ditampilkan sebagai jilbab yang fashionable dengan betbagai macam model. Maka penelitian ini mencoba mengkaji gambar-gambar jilbab yang ditampilkan oleh majalah Noor dengan menggunakan teknik analisis semiotika dari Roland Barthes.
Tujuan penelitian ini, untuk mencoba mengangkat mitos yang ada pada gambar-gambar tersebut. Mitos yang dihasilkan pada gambar tersebut menunjukkan bahwa perempuan haruslah cantik. Dari mitos tersebut kemudian peneliti menemukan bahwa jilbab dijadikan komoditas oleh media dengan menunjukkan bahwa setiap perempuan yang menggunakan jilbab dapat juga tampil cantik dan modis. Hal tersebut tentu tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi isis media seperti pekerja media, rutinitas, organisasi, ekstra media, dan ideology yang ada pada majalah Noor.

This inquiry is aimed to see how hijab has become a lifestyle for Indonesian Moslems, and holds its role as a commodity, exposed in Noor magazine. Hijab is knowingly used for Moslem women, basically, to cover their nakedness, but it is now commonly shown fashionably and comes in various styles. Using Roland Barthes‟ semiotic analysis, this inquiry tries to assess the images of hijab which are being presented by Noor magazine.
The aim of this inquiry is to find myths from the images in the magazine. The myth found from the images, signifies that women should look beautiful. This shows that hijab is being modified into a commodity by the media by showing that women that wear hijab can also look beautiful and stylish. This result is an outcome from several elements that affect the media contents, such as the media worker, the routines, the organization,extra media, and the ideology which existed in Noor magazine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>