Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shita Harfiana
"[Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 71 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang berusia antara 18-23 tahun. Self-esteem adalah sikap positif atau negatif seseorang terhadap dirinya sendiri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan
sesuatu dengan baik atau meraih kesuksesan yang dibuktikan dengan kegigihan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan
alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale sementara motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-esteem dan motivasi
berprestasi pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia (r= .340, p < 0.01). Hasil tersebut membuktikan bahwa self-esteem dan motivasi berprestasi memiliki peran penting pada kesuksesan akademis seseorang dan juga aspek kehidupan yang lain terutama pada mahasiswa perantau di Universitas Indonesia.

This study was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia. Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by -esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340, p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an important role in academic performance as well as other aspects of life, especially among migrant students at Universitas Indonesia., This study was conducted to find the relationship between self-esteem and
achievement motivation among migrant students at Universitas Indonesia.
Participants study of 71 students between the ages of 18-23 years. Self-esteem is a
positive or negative attitude toward a particular object, namely, the self.
Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success,
evidenced by persistence and effort in the face of difficulties. The study was a
correlational study using a quantitative approach. Self-esteem was measured by
􀀵􀁒􀁖􀁈􀁑􀁅􀁈􀁕􀁊􀂶􀁖􀀃 􀀶􀁈􀁏􀁉-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was
measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). The result showed a
significant relationship between self-esteem and achievement motivation (r= .340,
p < 0.01). The result proved that self-esteem and achievement motivation has an
important role in academic performance as well as other aspects of life, especially
among migrant students at Universitas Indonesia.]
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Qudsiyah
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara self-esteem dan motivasi berprestasi dalam hope of success dan fear of failure pada remaja jalanan. Self-esteem ialah komponen evaluasi diri, penilaian afektif yang berpengaruh pada konsep diri. Motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk menampilkan sesuatu dengan baik atau berjuang untuk sukses dan dibuktikan dengan ketekunan dan usaha dalam menghadapi kesulitan. Motivasi berprestasi dapat dikatakan sebagai kombinasi dari dua variabel kepribadian yaitu kecenderungan untuk mencapai kesuksesan dan kecenderungan menghindari kegagalan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran self-esteem menggunakan Rosenberg’s Self-Esteem Scale (RSES) dan pengukuran motivasi berprestasi menggunakan alat ukur Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Partisipan berjumlah 58 remaja jalanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-esteem dan hope of success pada remaja jalanan (r=0,286; p=0,029) dan hubungan negatif yang signifikan antara self-esteem dan fear of failure pada remaja jalanan (r=-0,437; p=0,01). Remaja jalanan yang memiliki self-esteem tinggi akan lebih termotivasi untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya.

This research was conducted to find the relationship between self-esteem and achievement motivation in hope of success and fear of failure among street youth. Self-Esteem is self-evaluation components, affective appraisal which affects the self-concept. Achievement motivation is the need to perform well or the striving for success, evidenced by persistence and effort in the face of difficulties.
This study used quantitative method. Self-esteem was measured by Rosenberg’s Self-esteem Scale (RSES) and achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R). Data was analyzed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The participants were 58 street youth.
The result of this study showed that there is a positive significant correlation between self-esteem and hope of success (r=0,286; p=0,029) and a negative significant correlation between self-esteem and fear of failure (r=-0,437; p=0,01). Street youth with high self-esteem will be more motivated to achieve success in life.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S61989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan motivasi berprestasi pada Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dengan urutan kelahiran tengah. Motivasi berprestasi adalah salah satu topik dalam dunia pendidikan. Motivasi berprestasi dilihat melalui dua aspek yaitu Hope of Success (HS) dan Fear of Failure (FF). Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi perlu mengetahui konsep diri guna merealisasikannya dengan tingkah laku atau tindakan. Konsep diri merupakan salah satu hal yang dapat dilihat pada fase remaja. Urutan kelahiran yang berbeda tampak pada anak tengah sehingga menjadikannya unik dibandingkan dengan saudaranya. Responden penelitian yang mengisi alat ukur sebanyak 140 dengan rentang usia 18-24 tahun. Hasil penghitungan penelitian menggunakan pearson product moment (p<0.05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi aspek HS dan FF pada Mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran tengah.

This research conducted to know the relationship between self concept and achievement motivation in University of Indonesia Students with Middle Birth Order. Achievement motivation is one of the topics in the area of education. Achievement motivation viewed through two aspects: Hope of Success (HS) and Fear of Failure (FF). A person that have an achievement motivation needs to understand their self concept to implement to their attitude or action. Self concept is one thing that can be seen in the adolescent phase. Different birth order appears in the middle of the child so that makes it unique compared to his brother. Survey respondents who filled a total of 140 measuring instrument with an age range of 18-24 years. The results of research using the pearson product moment (p <0.05) showed that there is a significant relationship between self-concept and achievement motivation aspects of HS and FF in University of Indonesia Students with middle birth order."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan motivasi berprestasi pada mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia. Menurut Scheier dan Carver (1985) optimisme adalah keyakinan secara umum bahwa akan terjadi sesuatu yang baik. Menurut Atkinson (dalam Passer, 2007) motivasi berprestasi adalah keinginan yang positif untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam suasana persaingan untuk memperoleh sukses dengan standar yang tinggi. Secara keseluruhan, 247 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan motivasi berprestasi. Pengukuran optimisme menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sedangkan motivasi berprestasi diukur menggunakan alat ukur Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan motivasi berprestasi memiliki korelasi positif yang signifikan (r=0,15, p=0,018) Hasil korelasi antara optimisme dan dimensi-dimensi motivasi berprestasi menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi hope of success (r=0,216, p=0,001) dan tidak tidak terdapat korelasi antara optimisme dan motivasi berprestasi dimensi fear of failure (r=0,025, p=0,701).

This research was conducted to investigate the correlation between optimism and achievement motivation among college student with Bidikmisi scholarship at Universitas Indonesia. According to Scheier and Carver (1985) optimism is general expectation the good thing will happen. According to Atkinson (in Passer, 2007) achievement motivation is a positive desire to accomplice task and complete successfully with standars of excellence. Overall, 247 Bidikmisi student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and achievement motivation. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994), while achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) constructed by Lang and Fries (2006). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and achievement motivation (r=0,15, p=0,018) hope of success aspect (r=0,216, p=0,001) and there is no relationship between optimism and achievement motivation fear of failure aspect (r=0,025, p=0,701).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darneliana Septiani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan dan hubungan self-esteem dan college adjustment pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun pertama yang merupakan generasi pertama dan mahasiswa Universitas Indonesia tahun pertama yang merupakan generasi lanjutan. Self-esteem dapat diartikan sebagai penilaian secara positif atau negatif oleh seseorang terhadap dirinya (Rosenberg, 1965). College adjustment dipahami sebagai proses psikologi yang multifacet dan melibatkan tuntutan yang bervariasi dan membutuhkan beragam respon untuk mengatasi tuntutan tersebut (Baker & Siryk, 1984). Status generasi -pertama atau lanjutan- dilihat berdasarkan pendidikan orangtua dan saudara kandung (Aspelmeier, 2012). Hasil temuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada self-esteem dan college adjustment antara mahasiswa tahun pertama UI yang merupakan generasi pertama dan mahasiswa tahun pertama UI yang merupakan generasi lanjutan. Namun, peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self-esteem dengan semua dimensi college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Temuan penelitian ini penting untuk ditindaklanjuti sebagai bahan pertimbangan untuk merancang program intervensi yang dapat membantu mahasiswa baru dalam melakukan penyesuaian diri di kampus.

This study aims to identify the differences of self-esteem and college adjustment between first generation student and continuing generation student among first-years students in Universitas Indonesia. This study also provides the relationship between self-esteem and college adjustment among first-year students in Universitas Indonesia. Self-esteem refers to personal judgment (positive or negative) about themselves (Rosenberg, 1965). Adjustment to college is multifacet and involves demands varying in kind and degree and requiring a variety of coping responses (or adjustment) that will themselves vary in effectiveness (Baker, McNeil & Siryk, 1985). Generational status ?first or continuing generation- is defined based on latest education of parent and siblings (Aspelmeier, 2012). Result show that no significant difference of self-esteem and college adjustment between first generation student and continuing generation student among first-years students in Universitas Indonesia. However, there is significant relationship between self-esteem and college adjustment among fisrt-year students in Universitas Indonesia. This study has important implication as for intervention programs that help first-year students have well college adjustment."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Budiarti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan harga diri dengan keaktifan berorganisasi mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 140 mahasiswa yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan 57,9% mahasiswa dengan harga diri positif memiliki tingkat keaktifan tinggi. Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara harga diri dan keaktifan berorganisasi (p= 0.037, α= 0.05). Penelitian memberikan implikasi supaya hasil penelitian dapat dijadikan evidence base dalam menyusun rencana pendidikan kesehatan pada kelompok remaja yang memiliki masalah harga diri negatif.

This study purposed to examine the relationship between self-esteem and organizational activities among Undergraduate Students of Nursing, University of Indonesia. This study used cross sectional design involved 140 students with purposive sampling technique. The result showed that 57,9% respondents who involved organizational students in faculty of nursing with positive self-esteem have high activities. Based on Chi Square test, there was a significant relationship between self-esteem and organizational activities (p= 0.037, α= 0.05). This study has implications for educational institutions to be used as evidence base in health education plan for adolescents who have problem with negative self-esteem."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43590
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghaisani Almira Hanum
"Kegiatan latihan fisik secara rutin mampu menjadi salah satu faktor protektif dalam mempertahankan kesejahteraan mental. Individu yang memiliki kesehatan mental baik adalah individu dengan self-esteem yang positif. Latihan fisik didukung penggunaan aplikasi health tracker yang menunjukkan adanya peningkatan pada masa pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran penggunaan aplikasi health tracker terhadap hubungan antara frekuensi latihan fisik dengan tingkat self-esteem pada mahasiswa di Indonesia. Dengan 190 partisipan mahasiswa di Indonesia, peneliti menyebarkan kuesioner latihan fisik secara daring menggunakan alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif signifikan pada frekuensi latihan fisik dan self-esteem. Analisis regresi dengan PROCESS Model Hayes dalam peran moderasi aplikasi health tracker pada hubungan frekuensi latihan fisik dan self-esteem tidak didukung oleh data. Adanya tingkat perilaku sedenter yang tinggi dan dominasi pada mahasiswa Universitas Indonesia menjadi penyebab hasil yang tidak signifikan.

Regular physical exercise can be a protective factor in maintaining mental well-being. Individuals who have good mental health are individuals with positive self-esteem. Physical exercise is supported by the use of a health tracker application which shows an increase in the post-Covid-19 pandemic period. This research aims to determine the role of using the health tracker application on the relationship between frequency of physical exercise and the level of self-esteem among students in Indonesia. With 190 student participants in Indonesia, researchers distributed physical exercise questionnaires online using the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) measuring instrument. The research results showed that there was a significant positive correlation in the frequency of physical exercise and self-esteem. Regression analysis with the Hayes PROCESS Model in the moderating role of the health tracker application on the relationship between frequency of physical exercise and self-esteem is not supported by the data. There are levels The high sedentary behavior and dominance of University of Indonesia students is the cause of the insignificant results."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desita Ramadani
"Dalam perjalanan di perkuliahan, mahasiswa akan menemukan masalah salah satunya masalah karir, yaitu merasa salah pada jurusan yang telah dipilihnya dan menyebabkan ketidakyakinan pada jurusan yang telah dipilihnya. Keyakinan mahasiswa untuk tetap persisten pada jurusan yang telah dipilih erat kaitannya dengan career decision self-efficacy. Salah satu faktor yang dapat membantu mahasiswa untuk dapat mencapai career decision self-efficacy adalah self-directed learning pada individu.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan self-directed learning terhadap career decision self-efficacy pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia (UI). Responden penelitian ini terdiri dari 516 orang mahasiswa S1 UI tahun kedua atau semester 4. Self-directed learning diukur menggunakan Student Self-Directed Learning Questionnaire dari De Bruin (2008, dalam De Bruin dan Cornelius, 2011) dan career decision self-efficacy diukur dengan Career Decision Self-Efficacy Short-Form dari Betz dan Taylor (1983, dalam Betz & Taylor, 2006) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-directed learning dan career decision self-efficacy (r = 0.576; p < 0.05). Selain itu, hasil juga menunjukkan ada hubungan antara dimensi self-directed learning (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) dan career decision self-efficacy. Implikasi dari penelitian ini untuk perguruan tinggi diharapkan agar diadakan pelatihan terkait self-directed learning bagi mahasiswa agar memiliki pengarahan diri dalam pembelajarannya, agar mahasiswa lebih mandiri dalam belajar, menekuni dan mendalami pengetahuan dari jurusan yang dipilihnya sehingga dapat lebih yakin dengan keputusan karirnya.

During their University years, students may encounter problems such as career problem, defined as feeling of mistakenly being in their own chosen study program which then causing hesitation for being in the program. Students assuredness to be persistent in doing the chosen program is highly related with career decision self-efficacy. One factor that can help students to achieve career decision self-efficacy is by applying self-directed learning for each student.
The main purpose of this research is to see the relationship between self-directed learning and career decision self-efficacy among undergraduates students in Universitas Indonesia (UI). A total of 516 students who are currently enrolled in the second or fourth semester participated in the research. Self-directed learning was measured using Student Self-Directed Learning Questionnaire proposed by De Bruin (2008; in De Bruin & Cornelius, 2011) and career decision self-efficacy was measured using Career Decision Self-Efficacy Short-Form designed by Betz and Taylor (1983; in Betz & Taylor, 2006). The two measures were adapted and modified by the researcher.
The results indicate that there is a significant relationship between self-directed learning and career decision self-efficacy (r = 0.576; p < 0.05). Furthermore, the results also show that there is a relationship between the dimensions of self-directed learning (planning, implementing, and evaluating) and career decision self-efficacy. The implication of this research is that University is expected to organize training about self-directed learning for the students to have better direction in their studies, so that students more independent in learning, occupy, and steep the knowledge of the major that has been chosen as well as inducing their career decision self-efficacy.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natasha Sudja
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan antara Self-Disclosure dan Self-Esteem pada Mahasiswa Psikologi Program Sarjana. Pengukuran self-disclosure menggunakan alat ukur Jourard Self- Disclosure Questionnaire yang dikembangkan oleh Jourard pada tahun 1958 dan pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur Rosenberg Self- Esteem Scale yang dikembangkan oleh Rosenberg pada tahun 1965. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 177 mahasiswa jenjang sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara self-disclosure dan self-esteem pada mahasiswa psikologi program sarjana [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed].

This research is conducted to find the relationship between selfdisclosure and self-esteem among psychology undergraduate students. In this research, self-disclosure is measured using a modification instrument named Jourard Self-Disclosure Questionnaire that originally constructed by Jourard at 1958 and self-esteem is measured using a modification instrument named Rosenberg Self-Esteem that originally constructed by Rosenberg at 1965. The participants of this research are 177 psychology undergraduate students University of Indonesia from years 2009, 2010, 2011, dan 2012. The main results of this research show that no correlation significantly between self-disclosure and self-esteem among psychology undergraduate students [r= -0.015, p > 0.05, two-tailed]."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasrya Ratri Harumi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-regulation dan self-esteem pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana. Self-regulation merupakan kemampuan seseorang dalam mengarahkan tingkah lakunya untuk mencapai hasil yang diinginkan di masa mendatang (Carey, Neal, dan Collins, 2004). Sedangkan self-esteem adalah sikap seseorang terhadap dirinya, baik positif maupun negatif, secara keseluruhan (Rosenberg, dalam Mruk, 2006). Pengukuran self-regulation menggunakan alat ukur Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) dan pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Penelitian ini melibatkan 179 responden yang merupakan mahasiswa jenjang sarjana reguler dan paralel Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan 2009, 2010, 2011, dan 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-regulation dengan selfesteem pada mahasiswa psikologi jenjang sarjana (r = 0,519; p = 0.001). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan untuk lebih peka terhadap keadaan psikologis mahasiswa. Untuk penelitian lebih lanjut, perolehan data dapat dilengkapi dengan metode wawancara atau focus group discussion (FGD) untuk mengetahui gambaran yang lebih spesifik terkait self-regulation dan self-esteem mahasiswa.

This research is carried out to identify the relationship between self-regulation and self-esteem among undergraduate psychology students. Self-regulation is a person’s ability to direct behavior in order to achieve desired outcomes in the future (Carey, Neal, & Collins, 2004). Self-esteem is a positive or negative attitude toward the self of a person as a whole (Rosenberg, in Mruk, 2006). Selfregulation was measured by the adaptation version of Short Self-Regulation Questionnaire (SSRQ) and self-esteem was measured by Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES). Research participants were 179 undergraduate psychology students at Universitas Indonesia from years of 2009, 2010, 2011, and 2012.
The results indicate a significant positive correlation between self-regulation and self-esteem among psychology undergraduate students (r = 0,519; p = 0.001). Results of this study might be taken as a consideration for the policymakers of the faculty to be more sensitive to the psychological state of the students. For further study, the data acquisition could be equipped with interviews or focus group discussion (FGD) to explore more specific overview about self-regulation and self-esteem of students.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>