Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213209 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Amalia Putri Hutami
"Indonesia telah mengimplementasikan Universal Health Coverage sejak 1 Januari 2014, ini merupakan suatu prestasi sekaligus tantangan. Maka dari itu, strategi rumah sakit dalam meningkatkan mutu dan mengendalikan biaya adalah dengan membuat clinical Pathway, salah satu perangkat yang digunakan untuk memperbaiki proses pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif bersifat cross sectional, mengambil data sekunder dari rekam medik dan berkas billing pasien yang dirawat 1 januari ? 31 Desember 2014 di Rumah Sakit Hermina Depok, populasi 1107 pasien dan sampel dipilih berdasarkan variasi terbanyak yaitu pasien dengan riwayat Sectio caesaria sebanyak 265 pasien. Diolah menggunakan software ?Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway dan Evaluasi Clinical Pathway? serta pengolahan data univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki resiko tinggi persalinan operasi 26.4%, lebih rendah daripada pasien yang tidak memiliki resiko persalinan operasi yaitu sebesar 73,6%. Pasien dengan jenis pembayaran pribadi lebih banyak yaitu 53.6% daripada pasien asuransi 45.3% dan JKN BPJS hanya 1.1%. Kamar perawatan kelas II lebih banyak dipilih oleh pasien yaitu 33%, VIP 29%, kelas III 23%, dan paling sedikit adalah kelas I yaitu 15%. ALOS sebesar 3.16 dan 99.6% hari perawatan sudah sesuai. Tidak semua pasien dilakukan visite berturut-turut selama masa perawatan. Terdapat 11 parameter pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan paket ibu 94.3% lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan pemeriksaan paket persiapan operasi 25.7% dan hematologi rutin 8.7%, terdapat 8 parameter lain yang dilakukan terpisah dari paket dan tidak ada dalam clinical pathway. Pemeriksaan CTG 40% ini lebih banyak dilakukan dibandingkan pemeriksaan USG 0.8%.
Penggunaan kelas terapi obat telah sesuai dengan clinical pathway yaitu; ringer laktat, RL/D5, obat-obatan anestetik, analgesik, antibiotik, uterotonika, roborantia, dan lactagogue. Kelas terapi yang tidak terdapat dalam clinical pathway adalah antiemetik. Tindakan operasi Sectio caesaria dan pemasangan infus adalah 100%, pemasangan oksigen 93.2%, sedangkan pemasangan kateter 75%. Kesesuaian utilisasi layanan di hari pertama, seluruh variabel menunjukkan adanya perbedaan dengan rencana perawatan dalam clinical pathway. Hari kedua, masih ada tindakan operasi sebesar 15.5%, konsultasi 5%, pemeriksaan laboratorium 78.5% dan pemeriksaan radiologi 4.2%. Hari ketiga, masih ada tindakan operasi sebesar 1.5%, konsultasi 8%, dan pemeriksaan laboratorium 0.04%. Utilisasi layanan di hari keempat dan kelima, utilisasi sudah sesuai dengan clinical pathway.

Indonesia has implemented a Universal Health Coverage since January 1, 2014, this is an achievement and a challenge. Therefore, the strategy of hospitals in improving quality and controlling costs is to make a clinical pathway, one of the devices that are used to improve the service process. This research uses descriptive quantitative approach is cross sectional, taking secondary data from medical records and billing files hospitalized patients from January 1 - December 31, 2014 at the Hermina Depok Hospital, a population of 1107 patients and samples selected based on variations of the most is patients with a Sectio Caesaria history as 265 patients. Processed using software 'Tools Pre-Clinical Development and Evaluation of Clinical Pathway' as well as data processing univariate too.
Results showed that patients who are at high risk 26.4% is lower than patients who do not have the risk of delivery operations in the amount of 73.6%. Patients with the type of personal payment is 53.6% more than insured patients of 45.3% and JKN BPJS only 1.1%. Treatment rooms class II preferred by patients is 33%, 29% VIP, 23% Class III, and the least is the Class I is 15%. ALOS at 3,16 and 99.6% of treatment days was appropriate. Not all patients got visited row during treatment. There are 11 parameters of laboratory tests, examination of 94.3% mothers pack a lot more done than the preparation packet inspection operation of 25.7% and 8.7% routine hematology, there are 8 other parameters are done separately from the package and not in clinical pathways. CTG examination is 40% more than an ultrasound examination carried 0.8%.
The use of therapeutic classes of drugs are in compliance with clinical pathways, namely; Ringer's lactate, RL/D5, anesthetic drugs, analgesics, antibiotics, uterotonic, roborantia, and lactagogue. Therapeutic classes that are not included in the clinical pathway is an antiemetic. Surgery and the infusion was 100%, 93.2% oxygen installation, while the catheter 75%. Suitability utilization of services in the first day, all the variables showed a difference in treatment planning in clinical pathways. The second day, there is still a surgery operation 15.5%, 5% consultations, 78.5% laboratory tests and radiological examinations 4.2%. The third day, there is still an operation of 1.5%, 8% consultations, and 12.04% laboratory tests. Utilization of services in the fourth and fifth days, the utilization is in accordance with clinical pathways.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisna Budy Widjayanti
"

Analisis Pemanfaatan Clinical Pathway Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dan klinis ibu melahirkan Sectio Caesaria (SC) di Rumah Sakit (RS) dengan pemanfaatan Clinical Pathway (CP), outcome klinis serta pembayaran klaim. Studi desain Cross Sectional pada unit analisis 1155 data rekam medis ibu melahirkan SC periode 1 Januar-31 Desember 2018 di 3 RS. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan CP peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu sebanyak 939 Ibu melahirkan SC proporsinya sebesar 43.1% masih menunjukkan pemanfaatan yang kurang baik. Pemanfaatan CP terkait penyimpanan dokumen Clinical Pathway ibu melahirkan SC peserta JKN sebanyak 71.8% tidak tersimpan di Rekam Medis, 72.6% tidak lengkap pengisiannya dan 64.6% kondisi klinis Ibu melahirkan SC tidak sesuai dengan PPK RS. RS Pemda memiliki Proporsi tertinggi skor pemanfaatan CP yang kurang baik sebesar 76.8%, kemudian diikuti RSP (36.8%). RSNP menunjukkan proporsi skor pemanfaatan CP baik. Jenis RS (p=0.000), Kelas rawat (p=0.014) dan Rujukan (p=0.008), jenis SC (p=0.005), Usia Ibu (p=0.053), Paritas (p=0.016), Riwayat ANC (p=0.000), Kondisi Panggul p=0.000), kondisi plasenta (p=0.001), penyakit penyerta (p=0.000) dan riwayat SC (p=0.000) menunjukkan berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan CP (p<0.05). Pemanfaatan CP ibu melahirkan SC peserta JKN menunjukan adanya hubungan yang signifikan dengan Outcome klinis (p=0.002). Outcome Klinis ibu melahirkan SC menunjukkan sebesar 67.5% bermasalah antara lain terkait LOS yang tidak sesuai Panduan Praktek Klinis (PPK) RS, Ibu memiliki komplikasi klinis paska SC atau kondisi bayi saat dilahirkan tidak normal. Pemanfaatan CP berhubungan secara signifikan dengan pembayaran klaim (p=0.000). Pembayaran klaim ibu melahirkan SC peserta JKN bermasalah sebesar 39.3% terkait jangka waktu pembayaran klaim dari BPJSK ke pihak RS. Pembayaran klaim yang tidak bermasalah pada pemanfaatan CP yang kurang baik lebih banyak. Monitoring dan evaluasi yang komprehensif pada pemanfaatan CP, outcome klinis dan proses pembayaran klaim sebagai kendali mutu pelayanan ibu melahirkan SC dalam JKN oleh RS, Organisasi Profesi dan Pemerintah. Pemerintah harus membuat payung hukum yang bersifat operasional pada pemanfaatan CP Ibu melahirkan SC di RS dalam program JKN, sehingga kendali mutu dan kendali biaya pelayanan ibu melahirkan SC menjadi efektif dan efisien. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran perlu segera diterbitkan dan disosialisikan ke Rumah Sakit. Kata kunci: SC, Sosial-ekonomi dan Klinis, Pemanfaatan Clinical Pathway, Outcome Klinis, Klaim Pembayaran


Analysis of Sectio Caesarea Clinical Pathway Utilization in Hospital Under National Health Insurance This study aims to analyze the relationship between socioeconomic and clinical factors of women giving birth to Sectio Caesaria (SC) in Hospitals (RS) with the utilization of Clinical Pathway (CP), clinical outcomes and claim payment. Cross Sectional design study in the 1155 unit of analysis of medical records of women giving birth to SC for the period January 1 to December 31, 2018 in 3 hospitals. The results showed that the utilization of CP for mothers giving birth to SC (939) participants of the National Health Insurance (JKN) from the 3 research study hospitals, the proportion of 43.1%, still showed poor utilization. Utilization of CP related to document keeping of mother who gave birth SC to JKN participants as much as 71.8% were not kept in the Medical Record, 72.6% were incomplete filling and 64.6% of clinical conditions of mother who gave birth to SC were not in accordance with PPK RS. Regional Government Hospital has the highest proportion of poor CP utilization scores of 76.8%, followed by RSP (36.8%). RSNP shows the proportion of good CP utilization scores. Type of hospital (p = 0.000), nursing class (p = 0.014) and type of referral (p = 0.008), type of SC (p = 0.005), maternal age (p = 0.053), parity (p = 0.016), ANC history (p = 0.000), Pelvic Conditions (p = 0.000), placental conditions (p = 0.001), comorbidities (p = 0,000) and history of SC (p = 0,000) showed significant correlation with CP utilization (p <0.05). Utilization of CP for mothers giving birth to SC JKN participants showed a significant relationship with clinical outcome (p = 0.002). Clinical Outcomes of mothers giving birth to SC showed that 67.5% had problems, among others related to LOS that was not in accordance with the Clinical Practice Guidelines (PPK) of the Hospital. CP utilization was significantly related to claim payment (p = 0,000). Claim Payment of mothers with SC under JKN participants was 39.3% related to the period of payment of claims from BPJSK to the hospital. The utilization of CP which were under score mean seems not having administration problem and paid by JKN earlier and without any problem. Comprehensive monitoring and evaluation of the utilization of CP , clinical outcomes and the process of claim as a quality control service for SC mothers in JKN by hospitals, professional organizations and the government. The government must make an operational legal policy on the utilization of CP for women giving birth to SC in hospitals under the JKN program, so that quality control and cost control of maternal care services for SC become effective and efficient. National Guidelines for Medical Services need to be immediately published and disseminated to hospitals. Keywords: SC, Socio-economic and Clinical, Clinical Pathway Utilization, Clinical Outcome, Payment Claims

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurhayati
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa hubungan penerapan operasi sesar metode ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) dengan efisiensi biaya dan mutu layanan di RS Hermina Galaxy tahun 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa dengan menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar didapatkan efektivitas biaya dengan mutu layanan yang baik. Mutu layanan yang dinilai pada penelitian ini adalah mobilisasi yang lebih cepat, lama hari rawat yang lebih singkat, dan infeksi daerah operasi tidak ditemukan. Disarankan pada RS Hermina Galaxy untuk menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar agar mutu layanan meningkat dan menyebabkan pasien menjadi lebih nyaman pasca operasi SC dan biaya layanan menjadi lebih rendah daripada SC metode konvensional.

This study aims to analyze the relationship between the implementation of the ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) method and the cost efficiency and quality of service at Hermina Galaxy Hospital in 2022. The research design used was a retrospective cohort with a quantitative and qualitative approach. The conclusion in this study is that by using the ERACS method in patients with cesarean section surgery, cost effectiveness with good service quality is obtained. The quality of service assessed in this study was faster mobilization, shorter length of stay, and no surgical site infections were found. It is recommended for Hermina Galaxy Hospital to use the ERACS method for cesarean section patients so that the quality of service increases and causes patients to be more comfortable after SC surgery and service costs are lower than conventional SC methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Tiara Sina
"Seksio sesarea merupakan operasi kebidanan terbanyak di RS dr.Suyoto pada tahun 2012 sampai 2014 dengan proporsi 48% dengan indikasi adalah bekas seksio sesarea yaitu sebesar 26,20% kasus. Hasil wawancara diketahui belum adanya clinical pathway seksio sesarea dengan indikasi bekas seksio sesarea di RS dr.Suyoto PUSREHAB KEMHAN. Clinical pathway merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk peningkatan mutu pelayanan, keamanan dan efisiensi pembiayaan. Penilitian ini dilakukan dengan riset operasional deskriptif analitik yang mengidentifikasi aktifitas perjalanan pasien mulai dari karakteristik, administrasi, pra operasi, operasi, pasca operasi, dan outcome pembedahan seksio sesarea.
Hasil penelitian didapatkan variasi gambaran karakeristik, aktifitas administrasi, pra operasi, operasi, paska operasi, dan outcome pembedahan seksio sesarea. Berdasarkan hasil penelitian disusun desain awal clinical pathway seksio sesarea dengan indikasi bekas seksio sesarea.

Caesarean section is the most surgery of obstetric in dr.Suyoto from 2012 to 2014 with the proportion of 48%. Indication majority of 48% of cases cesarean section is previous cesarean section that is 26,20% of cases. Result of interviews, it has not been any clinical pathway of cesarean section with the indication previous cesarean section in dr.Suyoto PUSREHAB KEMHAN hospital. Clinical pathway is one of the instruments that can be used for improvement of service quality, safety and efficiency of financing. This research is done with descriptive analytical operational research to identify activities from the characteristics of patient journey, administration, presurgery, surgery, post-surgery, and surgical outcomes caesarean section.
The results showed variations in the characteristics, administrative activities, pre-surgery, surgery, post-surgery, and surgical outcomes caesarean section with the indications for cesarean section.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Fujiana
"Persalinan melalui seksio cesaria (SC) terus meningkat di berbagai Negara. Persalinan dengan SC bisa menyelamatkan ibu dan bayi pada kasus-kasus tertentu. Meskipun begitu, persalinan dengan SC memiliki resiko lebih besar dibanding persalinan pervaginam terlebih lagi pada ibu primipara. Masalah fisik dan psikososial serta kurangnya pengalaman pada klien post SC primipara menghambat pencapaian peran pasien sebagai ibu. Penerapan teori keperawatan becoming a mother pada lima kasus post SC primipara berhasil meningkatkan kemampuan klien dalam pencapaian peran sebagai ibu sesuai dengan tahapan yang dijelaskan Mercer. Lima klien kelolaan memiliki komitment untuk merawat sendiri anaknya. Mereka memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam merawat bayinya. Perawat membantu klien post SC menjalankan peran barunya sebagai ibu dengan melibatkan peran suami, keluarga dan lingkungan klien. Suami, keluarga dan lingkungan mendukung klien dalam pencapaian perannya sebagai ibu.

The cesarean delivery rate continues to rise in many countries. Cesarean delivery can be life-saving for the fetus and the mother in Certain cases. Even so, cesarean delivery has a greater risk than vaginal delivery especially maternal primiparas. Physical and psychosocial problems and a lack of experience on the client post SC primiparas impede the achievement of the patient's role as a mother. Application of nursing theory becoming a mother to five cases of post SC primiparas managed to increase the ability of the client in achieving motherhood in accordance with the steps described Mercer. Five clients have a commitment to care for their own children. They have confidence in the care of her baby. The nurse helps clients post SC run her new role as a mother by involving the role of husband, family and client environments. Husband, family and environments support clients in achieving their role as mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Tania
"Di era JKN ini, rumah sakit dituntut harus efisien dalam mengendalikan biayalayanan agar tidak melebihi tarif INA CBGs dengan catatan mutu layanan harustetap terjaga dengan baik. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuanmenganalisis biaya berdasarkan tarif rumah sakit dan klaim INA CBGs padapasien peserta BPJS kasus sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus padaJanuari sampai Agustus Tahun 2016.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui biaya yang tidak dibayar sesuai tarifrumah sakit sebesar Rp 1.708.663.354 42 . Biaya pelayanan persalinan sesarringan sesuai tarif rumah sakit pada kelas 1 sebesar Rp 10.267.710,-, kelas 2sebesar Rp 9.441.399,- dan kelas 3 sebesar Rp 8.591.730,-. Komponen biayatertinggi adalah biaya tindakan operasi. Sehingga perlu dilakukan kajian ulangtarif pelayanan Sectio caesarea.

In this National Health Insurance period, hospital ospitals are required to beefficient in controlling the cost of services so as not to exceed the tariff of INACBGs with the quality record of the service must be maintained properly. Thisquantitative descriptive study aims to analyze the cost of Sectio caesarea of BPJSparticipants based on hospital rates and INA CBGs rates in dr. Doris Sylvanusregional public hospital on January until August 2016.
The result revealed that the unpaid cost according to hospital rates is Rp1.708.663.354 42 . The cost of light cesarean delivery service according tohospital rates in grade 1 is Rp 10,267,710, , 2nd grade is Rp 9,441,399, and grade3rd is Rp 8,591,730, . The highest cost component is the cost of surgery. So it isnecessary to review the hospital rates of cesarean delivery service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidia Renaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dan pengembangan clinical pathway pneumonia ringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan metode telaah data, telaah dokumen dan wawancara mendalam. Analisis data kuantitatif menggunakan Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway dan Evaluasi Clinical Pathway versi beta 2.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel input tidak memiliki kendala, staf sudah siap untuk melakukan implementasi clinical pathway. Tim pengembangan clinical pathway masih terbatas pada satu golongan tenaga medis saja. Masih terdapatnya variasi yang tinggi pada pemakaian obat-obatan. Rata-rata lama hari rawat sudah sesuai yaitu 4,19 hari dengan pasien terbanyak pulang pada hari rawat keempat. Sebanyak 14 pasien dari total 67 pasien dirujuk ke Rumah Sakit lain pada hari rawat pertama. Beberapa hal yang dapat Rumah Sakit lakukan yaitu libatkan lebih banyak staf dari berbagai disiplin ilmu dalam proses pengembangan clinical pathway, lakukan berbagai cara untuk sosialisasi clinical pathway, lakukan evaluasi rutin terkait kepatuhan terhadap clinical pathway dan evaluasi formulir clinical pathway berdasarkan dengan variasi pada penelitian ini.

This study aims to determine the implementation and development of clinical pathway of simple pneumonia. The type of research used quantitative and qualitative study withdata analysis, document review and in depth interviews methods. Quantitative data analysis using Pre Clinical Pathway Development Tools and Clinical Pathway Evaluation beta 2.3. The results showed that in the input variables have no constraints, the staff is ready to implement the clinical pathway. Clinical pathway development team is still limited to one class of medical personnel only. There is still a high variation in the use of drugs. The average length of stay was 4,19 days with most patients discharge from the hospital on the fourth day of treatment, 14 patients from 67 patients were referred to another hospital on the first day of treatment. Some things the Hospital can do include involving more staff from various disciplines in the clinical pathway development process, doing various ways to socialize clinical pathways, conducting routine evaluations about clinical pathway compliance and clinical pathway form evaluation based on variations in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kecenderungan manusia di era mordenisasi dan globalisasi dalam kehidupan hanya
mencari keburuhan yang bersifat realitas semata dan bahkan terkadang mengabaikan
aspek rohani (spiritual) yang dapat menyebabkan terjadinya kekecewaan dan
keputusasaan dalam menjalani kehidupan terlebih dalam berespon menghadapi
perubahan-perubahan yang ada. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional
meyakini manusia sebagai mahluk bio-psikososio, kultural dan spiritual yang utuh
berespon terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan
kesehatannya dan penyimpangan pemenuhan kebutuhannya secara holistik dan unik
diperlukan pendekatan yang komprehensip dan bersifat individual bagi setiap system bagi
klien.Kebutuhan spiritual sebagai kebutuhan manusia secara utuh hanya dapat dipenuhi
apabila perawat dibekali dengan kemampuan memeberikan asuhan keperawatan dengan
memeperhatikan aspek spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan holistik klien
sebagai mahluk yang utuh dan unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana pengaruh praktik spiritual klien dapat memenuhi kebutuhan dalam kesiapan
menjalani operasi sectio caesaria. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah
deskriptif korelasi, dengan responden adalah ibu-ibu pre operarif sectio caesaria yang
dirawat di ruang IRNA A lantai II kanan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sampel
yang diambil sebanyak 30 responden yang akan menjalani perawatan operasi sectio
caesaria, setelah dilakuan analisa sebagian besar praktik spiritual mandiri sangat
berpengaruh (56,6 %) dan sumber dukungan cukup berpengaruh (43,4 %), sementara
untuk kesiapan klien sebagian besar siap (90 %) dan yang tidak siap cukup kecil (10 %).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa praktik spiritual klien sangat
mempengaruhi kesiapan klien dalam menjalani operasi sectio caesaria."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5009
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tetriadi
"Latar Belakang Studi ini membahas selisih pendapatan BPJS dengan tarif pelayanan sectio caesaria sebesar Rp508.932.651. Hal ini terjadi karena Perda tarif yang sudah lama tidak direvisi (tahun 2011) dan perhitungannya belum menggunakan unit cost. RSD Kol. Abundjani Bangko berdiri sejak tahun 1982 sampai sekarang belum menghitung biaya pelayanan sesuai standar keuangan. BPJS sesuai undang-undang nomor 24 tahun 2011 ditunjuk pemerintah untuk menjalankan pelayanan kesehatan bagi seluruh Indonesia. Agar rumah sakit dapat berjalan normal maka perlu dihitung biaya per layanan unit cost dan efisiensi yang bisa dilakukan berdasarkan standar clinical pathway yang dijalankan di rumah sakit Kol. Abundjani Bangko.
Tujuan Penelitian ini adalah terciptanya unit cost pelayanan sectio caesaria (SC) dan efisiensi yang bisa dilakukan di RSD Kol Abundjani Bangko.
Metode Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode cros sectional, menggunakan data retrospektif tahun 2017. Pengolahan data menggunakan metode double distribution dilanjutkan RVU untuk perhitungan unit cost. Efisiensi dapat diketahui dengan menggunakan alat bantu clinical pathway beserta tool-nya.
Hasil Penelitian diperolehnya biaya layanan section caesaria di RSD Kol. Abundjani Bangko, Ruang rawat VIP Rp6.704.891, Kelas I Rp6.491.721, Kelas II Rp6.320.449 dan Kelas III Rp6.503.920, serta inefisiensi kapasitas ruang VIP dan OK/OKE ditambah terjadi penambahan layanan pada laboratorium, obat dan BHP.
Kesimpulan diperolehnya biaya satuan pelayanan kasus sectio caesaria dan upaya efisiensi yang dapat dilakukan di RSD Kol, Abundjani Bangko.

Background This study discusses the difference in BPJS income with the rate of caesaria section services amounting to Rp508,932,651. This happened because the old tariff regulation was not revised (in 2011) and the calculation had not used unit cost. RSD Col. Abundjani Bangko was established in 1982 until now and has not calculated the cost of services according to financial standards. BPJS according to law number 24 of 2011 was appointed by the government to carry out health services for all of Indonesia. In order for a hospital to run normally it is necessary to calculate the cost per service unit cost and efficiency that can be done based on the standard clinical pathway that is run in the hospital Kol. Abundjani Bangko.
The purpose of this study is to create a unit cost of sectio caesarean (SC) services and efficiency that can be done at Kol Abundjani Bangko Hospital.
Research Method is a quantitative descriptive study with cros sectional method, using retrospective data in 2017. Data processing uses a double distribution method followed by RVU for unit cost calculations. Efficiency can be known by using clinical pathway tools and tools.
The results of the research obtained the service fee for the caesaria section at RSD Kol. Abundjani Bangko. VIP care rooms Rp.6,704,891, Class I Rp.6,491,721, Class II Rp.6,320,449 and Class III Rp6,503,920, and not yet the capacity efficiency of VIP and OK / OKE rooms plus additional services in the laboratory, medicine and BHP.
Conclusion Obtained service unit costs of sectio caesarean cases and efficient efforts that can be done at RSD Kol. Abundjani Hospital Bangko.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nurmala Sari
"Pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain dukungan sosial dan metode persalinan Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan sosial dengan praktik pemberian ASI eksklusif di Rumah Sakit. Desain penelitian adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan convenient sampling yang melibatkan 217 responden dengan pengambilan data secara online. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (uji Kruskal- Wallis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan informasional, instrumental, dan emosional terhadap praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu dengan riwayat SC di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan (p > 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan penilaian terhadap praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu dengan riwayat SC di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan (p <0,05). Kesiapan diri ibu menyusui dengan riwayat SC dan dukungan penilaian memiliki peranan penting dalam praktik pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is influenced by many factors, including social support and delivery methods. The study aimed to analyze the relationship between social support and the practice of exclusive breastfeeding in hospitals. The research design is cross sectional, the sampling technique uses convenient sampling involving 217 respondents with online data collection. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis (Kruskal-Wallis test). The results showed that there was no significant relationship between informational, instrumental, and emotional support on the practice of exclusive breastfeeding for mothers with a history of CS at Fatmawati Central General Hospital, South Jakarta (p > 0.05). The results showed that there was a significant relationship between assessment support for the practice of exclusive breastfeeding for mothers and a history of CS at Fatmawati Central General Hospital, South Jakarta (p <0.05). Self-readiness of breastfeeding mothers with a history of CS and assessment support has an important role in the practice of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>