Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisha Salsabila
"Self-esteem yang tinggi merupakan hal yang penting dimiliki agar anak usia sekolah dapat sukses melalui krisis industry versus inferiority. Pada anak usia sekolah dari latar belakang kurang beruntung, self-esteem yang tinggi juga menjadi prediktor penting agar mereka dapat bertahan menghadapi tantangan akademik di sekolah. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-esteem adalah program Esteem Builders yang dirancang oleh Borba.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas program Esteem Builders dalam meningkatkan security dan selfhood sebagai komponen dari self-esteem pada anak usia sekolah dari latar belakang kurang beruntung. Kedua komponen tersebut juga berkaitan erat dengan dua faktor yang berperan besar bagi perkembangan self-esteem anak di sekolah yaitu, persepsi terhadap diri serta sikap guru. Penelitian ini merupakan single-subject design dengan tipe AB.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program Esteem Builders efektif untuk meningkatkan security dan selfhood sebagai komponen self-esteem pada partisipan program. Meskipun demikian, peningkatan yang terjadi pada partisipan masih terbatas pada aspek kognitif.

High self-esteem is a vital for school age children to be successful through the industry versus inferiority crisis. For school age children from disadvantaged background, high self-esteem is an important to face academic challenges at school. Esteem Builders program by Borba is one of strategy that can be done to increase self-esteem.
This study is conducted to see the effectiveness of Esteem Builders program to increase security and selfhood as the components of self-esteem on school age children from disadvantaged background. Those components are also closely related to two factors that contribute to the development of student’s self-esteem which are self-perception and teacher’s attitude. This study is an AB type single-subject design.
Based on the result, it can be concluded that the Esteem Builders program effectively increase participant’s security and selfhood. However, the increase that occurred was limited to the cognitive aspect.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Meidya Ova
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan program Esteem Builders dalam meningkatkan komponen security dan selfhood pada remaja dengan tingkat self-esteem rendah. Self-esteem merupakan penilaian individu mengenai gambaran atau potret dirinya dan komponennya terdiri atas security, selfhood, affiliation, mission, dan competence. Komponen security dan selfhood yang akan digunakan dalam penelitian ini karena komponen tersebut merupakan dua komponen dasar pembentuk self-esteem. Penelitian ini berbentuk single-case design yang melibatkan seorang remaja lelaki usia 13 tahun dengan tingkat self-esteem yang rendah. Keberhasilan program Esteem Builders dalam meningkatkan komponen self-esteem security dan selfhood dapat terlihat dari perubahan skor yang signifikan pada Behavior Checklist Borba-Self Esteem Tally B-SET , penurunan skor internalizing behavior problems pada Child Behavior Checklist CBCL , dan hasil wawancara yang menunjukkan peningkatan komponen security dan selfhood pada diri partisipan. Hasil penerapan 7 sesi program intervensi ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan komponen security dan selfhood pada remaja dengan tingkat self-esteem rendah. Hal tersebut terlihat dari tercapainya kriteria keberhasilan program.

This study is aimed to find a general picture of the implementation of the Esteem Builders Program in correlation to develop the selfhood and security components in an adolescent with low self esteem. Self esteem is the process of evaluating or judging inner self descriptions. The component of self esteem consist of security, selfhood, affiliation, mission, and competence. The security and selfhood components are used as two basic components in this study, since both components are at the first stages of self esteem components. This study is a single case design which involved a 13 years old adolescent with a low self esteem. The success results of Esteem Builders Program in correlation to improve the self esteem security and selfhood components can be seen by the significant changing in Behavior Checklist Borba Self Esteem Tally B SET scores, the decreasing in internalizing behavior problems in Child Behavior Checklist CBCL scores and the interview results, which showed the increasing numbers of security and selfhood components of the participant, itself. The application result of this intervention program showed that there is an improvement in security and selfhood components in an adolescent with low self esteem, which can be seen by the achievement of the program success criteria."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priska Novia Sabati
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas program esteem builders dalam meningkatkan security dan selfhood pada remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP). Security dan selfhood merupakan dua dari lima komponen pembentuk harga diri. Security merupakan prasyarat terbentuknya keempat komponen lain (selfhood, affiliation, mission, dan competence). Sementara selfhood merupakan pondasi pembentuk harga diri karena mempengaruhi penilaian individu secara akurat terhadap diri.
Subjek penelitian ini adalah A seorang remaja perempuan yang memiliki harga diri yang rendah karena belum terbentuknya kelima komponen harga diri. Membangun harga diri adalah proses yang bertahap dengan memperhatikan setiap komponen yang terbentuk (Borba, 1989), maka intervensi ini berupaya menyasar peningkatan dua komponen dasar yaitu security dan selfhood dengan menggunakan program esteem builders Borba yang terdiri dari 7 langkah pada setiap sesinya yaitu dengan meningkatkan kemampuan membangun kepercayaan dalam membina hubungan dengan orang lain, meningkatkan kemampuan mengetahui hal yang diharapkan dengan menetapkan dan menerapkan aturan secara konsisten, meningkatkan kesempatan merasakan lingkungan yang positif, meningkatkan kemampuan deskripsi diri secara akurat, memberi kesempatan mengetahui peristiwa yang mempengaruhi diri individu, membangun kesadaran kualitas diri yang unik, serta meningkatkan kemampuan mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi.
Penelitian ini merupakan single subject design tipe AB yang terdiri dari 7 pertemuan selama 3 minggu. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan melalui behavioral checklist B-SET (Borba Self Esteem Tally) dan kemajuan subjek yang memenuhi indikator pada setiap pertemuan maka dapat disimpulkan bahwa program esteem builders efektif meningkatkan security dan selfhood pada remaja SMP.

This study is conducted to understand the effectiveness of esteem builders program in increasing security and selfhood of junior high school adolescent. Security and selfhood are two of the five fundamental building blocks of self-esteem. Security is a prerequisite formation of four other components (selfhood, affiliation, mission, and competence). While selfhood is forming the foundation of self-esteem because it affects the accurate evaluation of the individual.
The participant of this study is A teenage girl who have low self-esteem because of the lack of all components of self-esteem. Building self-esteem is a gradual process with attention to the formation of each component (Borba, 1989), therefore this intervention seeks to target the enhancement of two basic components, namely security and selfhood by using esteem builders program that have 7 steps to do, namely improving the ability of build trusting relationships, improving the ability to know what is expected by establishing and applying rules consistently, increasing the chance of a positive and caring environment, reinforce more accurate self description, provide the opportunities to discover major sources of influences on the self, build an awareness of unique qualities, and enhance the ability to identify and express emotions and attitudes.
This study is a single subject design type AB engage in 7 intervention session for 3 weeks. Based on the measurements that has been done using behavioral checklist B-SET and progress indicators that meet the subject at each meeting, it can be concluded that the esteem builders program effectively increase security and selfhood of junior high school adolescent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Aidina
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai efektivitas penerapan prinsip-prinsip Child-Parent Relationship Therapy (CPRT) dalam meningkatkan selfesteem pada anak usia sekolah. Penelitian ini berbentuk single-case design yang melibatkan seorang anak perempuan berusia 7 tahun 6 bulan dengan tingkat self-esteem yang rendah dan ibunya. Intervensi ini mengajarkan ibu untuk memperbaiki hubungannya dengan anak sehingga dapat meningkatkan self-esteem anak. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Porter Parental Acceptance Scale (PPAS) serta hasil observasi terhadap interaksi ibu dan anak melalui Measurement of Empathy in Adult-Child Interaction (MEACI). Keberhasilan Child-Parent Relationship Therapy (CPRT) terlihat dari perubahan skor pada Behavior Checklist Borba-Self Esteem Tally (B-SET) dan penurunan skor masalah anak pada Child Behavior Checklist (CBCL). Hasil penelitian menunjukkan penerapan CPRT efektif meningkatkan self-esteem anak usia sekolah pada seluruh komponennya.

This study was conducted to get an overview of the implementation principles of ChildParent Relationship Therapy (CPRT) in improving self-esteem in a school-aged child. This study is a single-case design involving a 7-year-6-month-old girl with low selfesteem level and her mother. This intervention teaches the mother to improve her relationship with her child to enhance her child's self-esteem. Measurement of this study conducted by Porter Parental Acceptance Scale (PPAS) and observation result of mother and child interactions through Measurement of Empathy in Adult-Child Interaction (MEACI). In addition, Successful intervention with Child-Parent Relationship Therapy (CPRT) can be seen from the changes in the Behavior Checklist of Borba-Self Esteem Tally (B-SET) and decrease on child's problem scores in Child Behavior Checklist (CBCL). The results show that the application of CPRT effectively increases the selfesteem of school-aged child in all its components."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T49051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alabanyo Brebahama
"Harga diri memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan seseorang untuk dapat mengembangkan dirinya baik di sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari (Donnchadha, 2000). Walaupun memiliki hubungan dengan kemampuan seseorang dalam mengembangkan potensinya, tidak smeua anak dan remaja memiliki harga diri yang tinggi. Hal tersebut dapat ditimbulkan oleh berbagai sikap dan perilaku orang-orang di sekitar individu, seperti orangtua, sekolah, dan teman. Salah satu contoh dari sikap dan perilaku tersebut adalah dengan memberikan umpan balik yang negatif dan tidak obyektif kepada anak. Akibatnya, anak tidak pernah memperoleh gambaran yang jelas mengenai dirinya sendiri. Hal serupa juga dialami oleh F, remaja pria berusia 16 tahun yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Akibat dari umpan balik negatif yang diberikan oleh guru, serta orangtua yang terlalu menganggapnya "bermasalah", F tidak memiliki gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya, mudah menyerah, kurang percaya diri, dan merasa gagal dalam pendidikan. Apabila masalah tersebut tidak diatasi, tentunya dapat menimbulkan masalah lain yang lebih kompleks.
Mruk (2006) menyebutkan bahwa tidak ada cara yang mudah dan cepat dalam meningkatkan harga diri. Sebab, harga diri merupakan sebuah konstruk yang terdiri dari berbagai komponen. Sebagai salah seorang tokoh dalam pengembangan program peningkatan harga diri, Borba (1989) menyebutkan bahwa harga diri terdiri dari lima komponen, yaitu security, selfhood, affiliation, mission, dan competence. Agar dapat memiliki harga diri yang memadai, setiap anak perlu memiliki lima komponen harga diri yang menunjang pula.
Apabila dihubungkan dengan keadaan F sebagai subyek dalam penelitian ini, terlihat bahwa ia belum memiliki selfhood yang memadai, sehingga perlu diberikan intervensi untuk meningkatkan selfhood-nya. Dalam programnya, Borba (1989) menyebutkan bahwa terdapat empat langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan selfhood seorang anak atau remaja, yaitu dengan meningkatkan kemampuan dalam mendeskripsikan diri, memberikan kesempatan untuk mengetahui peristiwa yang berpengaruh besar terhadap dirinya, meningkatkan kemampuan dalam mengenali kualitas-kualitas diri yang unik, serta meningkatkan kemampuan identifikasi dan ekspresi emosi dalam diri. Dengan menjalani intervensi peningkatan selfhood, diharapkan subyek penelitian dapat memiliki pandangan yang lebih akurat mengenai dirinya, dan secara tidak langsung menjadi langkah awal dalam proses peningkatan self esteem-nya.

Self esteem has close relationship with someone ability to develp his/her potential whether at school or in daily life (Donnchadha, 2000). However, not everyone has high self esteem. Its because of attitude and behavior of person surround the child or adolescence, such as: parents, teacher, and friends. One of the example is the negtative feedback from another person. So, it's difficult for the children to form accurate inner picture of themselves. The saome problem has occured with F, male adolescence who becomes the subject of this research. Because of negative feedback from his parents, teacher, consist of assumpton that he has problem, F never know about his strengths, and weakness, easy to give up when he face a problem, lack of self confident, and feel unsuccess in education. If this problem never been solved, it will cause the other more complex problem in the future.
Mruk (2006) said that there's not fast and easy way to enhance self esteem. Because self esteem is a construct that consists of many components. The one person who develop self esteem enhancement program is Borba (1989). She mentioned that self esteem is consists of five components, namely: secutiry, selfhood, affiliation, mission, and competence. In order to have high self esteem, a person must have good quality of these five components.
Related to F condition as this research subjet, he doesn't have a good selfhood. So, he needs an intervention to enhance his selfhood. In her program, Borba (1989) told that selfhood improvement program has four steps to do, namely: reinforce more accurate self description, provide opportunities to discover major sources of influence on the self, build an awareness of unique qualities, and enhance ability to identify and express emotions and attitudes By joining in this program, perhaps the research subject will have more accurate self description, and it will become the first step to enhance his self esteem.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31197
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Agustya Pawidya Putri
"Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa perceraian orangtua mempengaruhi rendahnya self-esteem anak meskipun ditemukan adanya kontroversi hasil temuan bahwa anak yang orangtuanya bercerai memiliki selfesteem yang tinggi dan tidak berbeda dengan anak yang orangtuanya tidak bercerai. Penelitian dengan desain ex post facto field study ini, bertujuan untuk mengukur perbedaan self-esteem anak usia middle childhood yang orangtuanya bercerai dan yang tidak bercerai. 80 anak sekolah dasar berpartisipasi dalam penelitian ini, 40 anak yang orangtuanya bercerai dan 40 anak yang orangtuanya tidak bercerai, Self-esteem anak diukur dengan Self-Esteem Inventory (SEI) dari Coopersmith (1967) yang telah divalidasi ulang oleh peneliti. Perbedaan selfkedua kelompok diukur dengan teknik statistik independent sample t-test. Self-esteem dapat diukur sebagai satu keseluruhan atau dianalisis berdasarkan aspeknya yaitu personal, akademis (sekolah), sosial (teman sebaya), dan keluarga (orangtua). Hasil analisis menunjukkan rendahnya self-esteem pada anak yang orangtuanya bercerai, baik secara menyeluruh atau pada tiap aspeknya Pada dua kelompok ditemukan bahwa anak perempuan memiliki self-esteem yang tinggi dibandingkan anak laki-laki. Self-esteem akademis pada kelompok orangtua bercerai tidak berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.

Research have found that parental affects low self-esteem of children. This research, an ex psot facto field study , examined the difference of self-esteem between middle chilhood children of divorced and not divorced parents. The sample comparised of 80 children from elementary schools, 40 children with divorced and non-divorced parents. Self-esteem is measured with self-esteem inventory of Coopersmith (1967) which has been revaliadated by the researcher. The diggerenceof self-esteem level from those two groups are measured by independent sample t-test. Selft esteem could be measured as an whole or analyzed based on the aspects which are personal, academisc, social (peers) and family (parents). The result found that children of divorced parents show lower self-esteem, as awhole as in each aspect. Regarding the differencebetween boys and girls, regardless of their parental marital status, ingeneral girls have higher srlf-esteem than boys. Nevertheless, there is no significance difference between academic self-esteem of girls and boy with divorce parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawrence, Anne
Montreux: Minerve Press, 1996
649.7 LAW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Aisha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan Cognitive Behavior Therapy CBT untuk meningkatkan self esteem Partisipan dalam penelitian ini adalah anak laki laki usia 10 tahun yang memiliki self esteem rendah Self esteem diukur dengan menggunakan skala Self Perception Profile for Children dari Susan Harter 2012 dan didukung dari hasil wawancara dengan orang tua Intervensi Cognitive Behavior Therapy CBT yang diberikan untuk meningkatkan self esteem yang rendah terdiri dari empat tahapan Tahap pertama yaitu pra intervensi dilakukan sebanyak dua sesi Tahap kedua yang berisipsikoedukasi kepada orang tua terkait dengan peran orang tua dalam mendukung intervensi CBT dilakukansebanyak dua sesi Tahap ketiga yaitu tahap intervensi terdiri dari 12 sesi Tahap keempat yaitu post intervensi diberikan sebanyak dua sesi Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan self esteem terutama pada domain kemampuan sosial kemampuan atletik penampilan fisik dan self esteem secara keseluruhan Peran orang tua yang mampu menerapkan teknik SUPPORT Show Understand Patient Prompt Observe Reward Talk diduga turut mendukung keberhasilan intervensi yang sudah dilakukan pada anak

The aim of this study was to know the effectiveness of Cognitive Behavior Therapy CBT to increase self esteem The participant of this study is a 10 years old boy who has low self esteem Self esteem was measured by Self Perception Profile for Children from Susan Harter 2012 and supported by interviewing with parents Cognitive Behavior Therapy CBT that wasdoneconsisted of four stages Stage one that was pre intervention consisted of two sessions Stage two that includedpsychoeducation to parents about their roles to support CBT to their child consisted of two sessions Stage three was the intervention to the child that consisted of 12 sessions Stage four that was post intervention consisted of two sessions The result of this study showed thatCBTcould increase self esteem especially insocial competence athletic competence physical appearance and global self esteem Parent rsquo s role to apply SUPPORT technique Show Understand Patient Observe Reward Talk was predicted supportingthe success of this intervention "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sally Carolina,
"Self-esteem merupakan salah satu penentu dari perkembangan konsep diri seseorang yang dimulai pada masa anak-anak. Orang tua sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan self-esteem anak memiliki berbagai gagasan mengenai pola asuh yang salah satunya dipengaruhi oleh budaya. Tesis ini membahas bagaimana pengaruh dari parental beliefs orang tua dengan suku Batak Toba yang dilihat dari dimensi child-rearing beliefs, attributes of intelligence, dan educational objectives terhadap self-esteem anak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dan noneksperimen. Alat ukur yang digunakan adalah Parental Belief Questionnaire dan Rosenberg Self-Esteem Scale. Jumlah partisipan yang diikutkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 partisipan yang terdiri atas orang tua dan anak yang berada pada kelas 3, 4, dan 5 SD. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda antara dimensi yang ada pada parental beliefs terhadap self-esteem. Hasil didapatkan terlihat tidak adanya pengaruh yang signifikan pada parental beliefs terhadap self-esteem. Akan tetapi, pada saat dilakukan analisis berdasarkan jenis kelamin anak, didapatkan adanya pengaruh yang signifikan.

Self-esteem is one factor that determine the self-concept development that began in childhood. Parents as one of the factors that can influence the development of children`s self-esteem have various ideas about parenting, one of which is influenced by culture. This research discusses the influence of parents parental beliefs with Toba Batak tribes to children`s self-esteem. The parental beliefs in this research consists of three dimensions, that is child rearing beliefs, attribution of intelligence, and educational objectives. The study was conducted in Toba-Samosir District, North Sumatra. The type of research conducted is quantitative and non-experimental. The instruments of this research are Parental Belief Questionnaire and Rosenberg Self-Esteem Scale. Number of participants are 80 participants, which is consist of parents with their children who are in grades 3, 4 and 5 of elementary school. The analysis used is multiple regression analysis between dimensions that exist in parental beliefs against self-esteem. The results show no significant effect on parental beliefs to self-esteem. However, at the time of analysis based on the sex of the child, there was a significant influence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanum Aryani M.
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecanduan game online terhadap kemampuan pengendalian emosional pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan melibatkan 68 anak usia sekolah yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% anak usia sekolah yang mengalami kecanduan game online tidak mampu untuk mengendalikan emosional. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin(p1) dan kecanduan game online (p2) terhadap kemampuan pengendalian emosional (p1 value = 0,003; p2 value = 0,013; α = 0,05). Selain itu didapatkan pula bahwa variabel jenis kelamin paling berpengaruh terhadap kemampuan pengendalian emosional.

This research is conducted to find out the relationship between online games' addiction toward emotional regulation ability of school-age children. This research uses cross sectional research design which involve 68 school-age children collected through purposive sampling method. It concludes that 70% of school-age children addicted to online games are unable to control their emotion. The reporting results from the Chi Square shows that there is a relation between gender(p1) and online games' addiction(p2) toward emotional regulation ability (p1 value = 0,003; p2 value = 0,013; α = 0,05). Furthermore, this research also concludes that gender variable is the most influential aspect in emotional regulation ability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>