Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Marselyna
"Tesis ini membahas tentang konsep double consciousness untuk melihat krisis identitas rasial yang dialami remaja kulit hitam di Amerika era post-racial, yang direpresentasikan dalam film Dear White People. Dalam tesis ini, analisis mengenai double consciousness dilakukan berdasarkan aspek krisis identitas yang dialami tokoh utama, yaitu dalam hal penampilan fisik, posisi diri di antara mahasiswa lain, hubungan romantis antar karakter, dan kesenjangan generasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa double consciousness masih dialami oleh kaum kulit hitam tetapi dalam konteks yang berbeda dengan konsep awal yang dikemukakan DuBois di tahun 1900-an. Selain itu, krisis identitas yang dialami oleh para remaja kulit hitam terjadi karena mereka dipaksa untuk melihat diri dari sudut pandang orang kulit putih ketika mencoba untuk mengartikulasikan identitas rasial mereka sebagai kaum kulit hitam.

This thesis focuses on the concept of double consciousness to analyze how the racial identity crisis is experienced by African-American youth in the United States in the post-racial era, as represented in Dear White People film. In this thesis, an analysis of double consciousness is based on some identity crisis aspects experienced by the main characters, which are physical appearance, how the characters position themselves among other students, romantic relationship, and generation gap.
The findings indicate that the concept of double consciousness is still experienced by African-American but in a different context compared to the original concept proposed by DuBois in 1903s. Furthermore, the identity crisis that emerged as the effect of double consciousness experienced by African-American youth occurs because they are forced to see themselves from the white people point of view while they are trying to articulate their own racial identity as blacks
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Septiadi
"Skripsi ini melihat proses mempertahankan ideologi supremasi kulit putih dan subjektifikasi karakter Django dalam penanaman ideologi kulit putih pada film Django Unchained (2012) dengan didasarkan pada analisis hubungan Django dengan karakter lainnya. Kemunculan film ini pada masa post-racial society di Amerika dapat dilihat sebagai bentuk kritik atas paham tersebut dan akan dianalisa untuk mendekonstruksinya. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori hegemoni Gramsci yang sudah dikembangkan oleh Stuart Hall dalam konteks rasial serta teori Subjek dan Aparat Ideologis oleh Louis Althusser.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses hegemoni yang dibangun untuk mempertahankan supremasi kulit putih dan memperjelas status antara yang dikuasai dan yang menguasai. Lalu, penelitian ini juga melihat bagaimana seseorang yang sudah terinterpelasi meneruskan ideologi yang sudah tertanam di dalam dirinya untuk dilihat juga sebagai bentuk supremasi kulit putih. Selain itu, Analisa hubungan karakter menjadi penting dilakukan karena hubungan Django dengan karakter kulit putih lainnya merepresentasikan hubungan kelompok minoritas dan mayoritas. Dengan ditemukannya hasil - hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa film Django Unchained adalah medium untuk membangun hegemoni dan mempertahankan supremasi kulit putih.

This undergraduate thesis examines how the process of maintaining the ideology of white supremacy and how Django's character is constructed as a subject in planting white ideology in the movie Django Unchained (2012) based on the analysis of Django's relationship with other characters. The appearance of the movie during the phenomenon of post-racial society in America can be seen as a form of criticism of the ideology, and the movie will be analyzed to deconstruct it. The approaches used in this thesis is Stuart Hall's interpretation of Gramcis's Hegemony in the context of racial, and ideological state apparatuses by Louis Althusser.
This study aims to look at the process of hegemony to maintain white supremacy and clarify the status of the controller and the controlled. Then, this research also see how Django, who has been interpelated, continues the ideology that has been ingrained in him as a form of white supremacy. Moreover, analysis of the characters' relationship becomes important because Django's relationship with the other white characters represent minority and majority group relations. With the results of this study, the movie Django Unchained is a medium to build and maintain the hegemony of white supremacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S57814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama tahun 2004, tayangan reality show ajang pencarian bakat telah menjadi tren dan
menempati rating tertinggi slot acara pertelevisian Indonesia. Berdasarkan fenomena
tersebut, peneliti terdorong untuk mengetahui pengaruh tayangan reality show berjenis
pencarian bakat terhadap identitas diri remaja perkotaan. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi sikap remaja yang terpapar tayangan tersebut sehingga dapat diketahui
kualitas identitas diri mereka, dan mengidentifikasi mekanisme koping yang biasa dipakai
kelompok remaja tersebut Desain penelitian menggunakan jens korelasi sederhana.
Perhitungan sampel dilakukan terhadap 34 responden remaja dalam rentang usia 14 - 17
tahun di sekolah SL Maria Monika dengan menggunakan metode acak sederhana Data
diolah dengan uji statistic Chi Square. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
atau hubungan antara menonton tayangan reality show ajang pencarian bakat terhadap
pembentukkan identitas diri remaja perkotaan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5351
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saniyya Sridarmi
"Quarter life crisis adalah kondisi yang menggambarkan krisis atas identitas yang dirasakan oleh seorang individu dari mereka remaja dan kemudian beranjak menjadi seorang individu dewasa dengan sumber krisis yang berpusat pada belum siapnya individu dalam proses transisi antar status tersebut. Secara umum, dampak yang dihasilkan pada saat seseorang mengalami situasi krisis ini adalah mereka akan merasakan penurunan tingkat percaya diri, menarik diri secara sosial, cemas hingga depresi. Dalam menghadapi situasi ini, individu diharapkan memiliki sumber penguatan dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat quarter life crisis pada Individu dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis survei. Sampel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode probability sampling dengan teknik stratified random sampling, sedangkan untuk instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Alat ukur dukungan sosial disusun dengan mengacu kepada teori oleh House (1981) tentang 4 aspek mengenai dukungan sosial, sedangkan untuk alat ukur quarter life crisis, peneliti mengadaptasi kuesioner oleh Hassler (2009) tentang quarter life crisis. Responden dalam penelitian ini berjumlah 85 mahasiswa yang seluruhnya terhimpun sebagai mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia angkatan 2019. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat quarter life crisis dengan arah hubungan antara keduanya adalah negatif (r=-0,686**) di mana semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi tingkat quarter life crisis yang dialami oleh seseorang, dan berlaku untuk sebaliknya.

Quarter life crisis is an identity crisis phenomenon that occurs to the unpreparedness in the transition process from a teenager and then turns into an adulthood. The impact that is produced when someone experiences this crisis situation is that they will feel a decrease in their level of self-confidence, anxiety and depression. To dealing with this situation, individuals are expected to have a source of reinforcement from within themselves and their surroundings. Therefore, this study aims to determine the relationship between social support and quarter life crisis in early adulthood. This study uses a quantitative research approach with a survei type. The sample in this study was measured using the probability sampling method with stratified random sampling technique, while the research instrument used was a questionnaire. The measuring instrument for social support was prepared with reference to the theory by House (1981) regarding 4 aspects of social support, while for the measuring instrument for quarter life crisis, researchers adapted the questionnaire by Hassler (2009) about quarter life crisis. Respondents in this study totaled 85 students, all of whom were final year students at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia class of 2019. The results showed that there was relationship between social support and the level of quarter life crisis. The direction of the relationship between the two was negative ( r=-0.686**). The lower the social support score, the higher the level of quarter life crisis experienced by a person, and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus aditya christianto
"Krisis identitas budaya kerap terjadi pada masyarakat Indonesia. Fenomena sosial ini terjadi secara umum kepada generasi muda, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan seperti Jakarta, dengan ditinggalkannya budaya daerah karena dianggap tidak relevan dengan perkembangan zaman, serta identik dengan masyarakat kampung atau masyarakat kelas menengah ke bawah. Adanya fenomena sosial tersebut tergambarkan di dalam novel Kadang Suriname Sanak Merapi (KSSM) karya Fuji Riang Prastowo. Trisnah sebagai tokoh utama dalam novel tersebut memilih budaya Barat sebagai identitas budayanya daripada budaya Jawa yang merupakan asal usulnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor krisis identitas tokoh Trisnah yang berpengaruh terhadap proses pemilihan identitas budayanya dalam novel KSSM. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra, pendekatan mimetik dan psikologi sastra. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa krisis identitas budaya pada diri Trisnah disebabkan pada dua faktor, yaitu aspek sosial dan psikologi yang saling berkaitan khususnya dalam proses pemilihan identitas budayanya. Kedua faktor tersebut mempengaruhi proses terbentuknya identitias budaya Trisnah dengan melepas identitas budaya Jawa yang diwariskan oleh keluarganya. Dapat disimpulkan bahwa dua faktor, baik sosial maupun psikologis dari perundungan dapat memberi dampak yang signifikan terhadap terbentuknya identitas budaya seseorang khususnya di tengah krisis identitas yang dialaminya, sehingga penting adanya pendidikan karakter dalam menyikapi suatu perbedaan di tengah masyarakat yang multikultural.

Cultural identity crisis often occurs in Indonesian society. This social phenomenon occurs in general to the younger generation, especially those living in urban areas such as Jakarta, with the abandonment of local culture because it is considered irrelevant in today’s developments, and it’s identical to the village community or the lower middle class community. This social phenomenon is depicted in the novel Kadang Suriname Sanak Merapi (KSSM) by Fuji Riang Prastowo. Trisnah as the main character in the novel chooses Western culture as her cultural identity rather than Javanese culture which is her origin. The purpose of this study is to analyze the identity crisis factors of Trisnah's character that affect the process of selecting her cultural identity in the novel KSSM. The research method used in this study is a qualitative research method with a sociology of literature approach, a mimetic approach and literary psychology. The results of this study indicate that the cultural identity crisis of Trisnah is caused by two factors, social and psychological aspects that are interrelated, especially in the process of choosing her cultural identity. These two factors influence the process of forming Trisnah's cultural identity by abandoning the Javanese cultural identity inherited by her family. It can be concluded that two factors, both social and psychological, from bullying can have a significant impact on the formation of a person's cultural identity, especially in the midst of an identity crisis experienced, so it is important that character education in addressing a difference in a multicultural society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Satrio Wibowo
"ABSTRAK
Prancis adalah salah satu negara dengan populasi orang kulit hitam yang cukup besar di Eropa. Orang kulit hitam di Prancis kerap kali dilekatkan dengan prasangka dan stereotipe negatif oleh masyarakat. Melalui karya seni khususnya musik rap, stereoritpe dan prasangka negatif dapat dikukuhkan atau sebaliknya, karena di dalamnya mengandung subjektivitas dan sudut pandang pengarang mengenai suatu hal. Tak terkecuali dengan lagu, yaitu Sur Ma Route dan Force d rsquo; tre karya seorang rapper terkenal Prancis Black M. Menggunakan teori representasi dan identitas Stuart Hall, penulis berusaha menelusuri bagaimana identitas orang kulit hitam direpresentasikan dalam larik lagu rap karya Black M. Artikel ini memperlihatkan identitas orang kulit hitam yang berlawanan dengan stereotipe masyarakat. Orang kulit hitam dalam dua lagu tersebut direpresentasikan sebagai sosok yang tangguh dan membanggakan. Musik rap Black M hadir untuk mengekspresikan opini dan kritiknya dengan memaparkan kisah hidupnya sebagai role model orang kulit hitam yang berhasil melawan stereotipe negatif masyarakat.
ABSTRACT

France is one of the countries with large black people population in Europe. French black people are often attached to negative prejudgement and stereotypes by society. Through art, especially rap music, negative stereotypes and prejudices could be reinforced or vice versa, because they contain the creator rsquo s subjectivity and point of view about something. No exception to these rap songs titled Sur Ma Route and Force d rsquo tre by a famous French rapper Black M. Using the theory of representation and identity by Stuart Hall, the author tries to explore how the identity of black people are represented in the lyrics of rap songs by Black M. This article shows the identity of black people as opposed to community stereotypes. The black people in these two songs are represented as a formidable and proud figure. Black M 39 s rap music came to express his opinions and criticisms by describing his life story as a role model of black people who succeeded against the negative stereotypes of society."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firma Nanda Lestari
"Penelitian ini mencoba menganalisis kontra-stereotipe dari orang kulit hitam dan kulit putih pada film Black or White (2014). Bagaimana mereka digambarkan akan menjadi fokus pada penelitian ini. Dengan menggunakan analisis tekstual, penelitian ini menemukan bahwa orang kulit hitam digambarkan sebagai orang yang berpendidikan, berkualitas dan sukses. Sementara, orang kulit putih digambarkan sebagai orang yang tidak baik, pecandu alkohol dan penurut. Penelitian ini berkontribusi pada studi tentang representasi ras dengan memperlihatkan bahwa film ini menghadirkan kontra-stereotipe antara orang kulit hitam dan kulit putih, yang mana itu berarti diskriminasi ras masih terdapat pada masyarakat.

This research attempts to analyse the counter-stereotype of Blacks and Whites in Black or White (2014). How Blacks and Whites are portrayed will be the focus of this study. By using textual analysis, this study finds that Blacks are represented as educative, qualified and successful. Meanwhile, Whites are portrayed as bum, alcoholic and submissive. This study contributes to the study of racial representation by showing that this film represents counter-stereotype of Blacks and Whites, which means racial discrimination still exists in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Mangkunagaran is a Javanese traditional rule that was established in 1757 under the leadership of Raden Mas Said, who styled Mangkunagara I. In development, Praja mangkunagara have experiencrd progress and glory under the leadership of Mangkunagara IV (1853 - 1881)...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khairana Hanifa Irliana
"Prancis merupakan salah satu negara multikultural atau negara dengan identitas nasional yang berasal dari keragaman dan kemajemukan. Salah satu film yang mengangkat multikulturalisme Prancis adalah film Samba (2014) karya Olivier Nakache dan Éric Toledano. Film ini menggambarkan perjuangan hidup imigran yang telah menetap selama 10 tahun di Prancis secara tiba-tiba mendapatkan status imigran ilegal. Permasalahan imigran yang pada saat itu menjadi permasalahan genting menimbulkan sebuah bentuk kekuasaan secara sepihak oleh kelompok kulit putih. Berdasarkan pemaparan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan rasionalisasi hegemoni kulit putih terhadap imigran di Prancis dimunculkan dalam film. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, dengan bantuan teori Boggs dan Petrie (2008) untuk memahami unsur dramatik dan sinematografis film, dan teori hegemoni Gramsci (2013) beserta konsep white hegemony Edwards (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hegemoni kulit putih muncul pada tokoh Samba melalui penyebaran ideologi yang telah diinternalisasi oleh pihak penguasa. Tokoh Samba sebagai pihak yang berhasil dikuasai memercayai dan meyakini bahwa ide-ide tersebut merupakan suatu hal yang benar dan wajar. Hegemoni yang dialami tokoh Samba membuatnya mengalami konformitas atau perubahan sikap dan tingkah laku untuk menyesuaikan diri dengan nilai, aturan dan norma kelompok kulit putih.

France is one of a multicultural country or a country with a national identity that comes from diversity and pluralism. One of the films that elevates France multiculturalism is the film Samba (2014) by Olivier Nakache and Éric Toledano. This film depicts the life struggle of immigrants who have lived for 10 years in France suddenly get illegal immigrant status. At that time, the problem of immigrants became a critical problem that inflict a form of unilateral power by the white group. Based on this explanation this study aims to show the rationalization of white hegemony against immigrants in France that appears in the film. This research will use a qualitative method, with the help of Boggs and Petrie (2008) theory to understand the dramatic and cinematographic elements of the film, and Gramsci's (2013) hegemony theory along with the concept of white hegemony by Edwards (2008). The results show that white hegemony appears in the character of Samba through the spread of ideology that has been internalized by the white group. Samba as the party who was successfully mastered believed and assured that these ideas were something that was right and rational. The hegemony experienced by Samba makes him experience conformity or changes in attitudes and behavior to adjust to the values, rules and norms of the white group."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Indrayani
"Jepara's reputation as “The World Carving Centre” is suspected of experiencing an identity crisis, marked by the decline in export value during the covid19 pandemic, the absence of regeneration of wood craftsmen, and other problems. The Jepara people's belief in the power of carving as local wisdom that is preserved needs to be accompanied by social capital consisting of the government, industry players, entrepreneurs, and craftsmen. Social capital has a role in building Jepara's reputation as a City of Carving with a Public Relations approach. Therefore, this study implemented the Reputation Management Theory by applying a qualitative method with a case study approach. After observation and in-depth interviews were conducted with the government, furniture entrepreneurs, and artisans, it was found that social capital becomes a relational dimension to achieve the goals of regional public relations reputation. Public Relations is recognized as an organizational function that includes boundaries responsible for communication engagement with various stakeholders to facilitate social relations, co-creation, and communication. Community involvement and social life, such as building relationships, norms, and trust, enable them to manage their reputation effectively. Social capital is due to various elements, including trust, rules, and norms governing social action, social interaction, and network resources."
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), 2022
330 JPP 6:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>