Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mitra Atika Regilia
"Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam perkembangannya, bahasa tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi antar sesama, namun tampil sebagai alat untuk mengekspresikan keindahan musik. Musik terbagi menjadi beberapa genre, salah satunya Hip Hop. Dewasa ini Hip Hop dipandang sebagai aliran musik yang sangat populer di masyarakat. Dalam musik Hip Hop sering ditemukan penggunaan Anglizismus. Pada penelitian ini akan dibahas kata-kata Angliszismus apa saja yang muncul dalam tiga lagu Jerman bergenre Hip Hop dari penyanyi yang berbeda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode deskriptif-analitis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam ketiga lagu Jerman bergenre Hip Hop tersebut ditemukan Anglizismus jenis Fremdwort dan Lehnwort dalam bentuk kata tunggal dan komposita.

Language has very importand role on human living. On its development, language is not only taking a role as the communication instrument among fellows, but also emerged as an instrument to express the beauty of music/song. Music is divided into some genres. One of them is hiphop. Nowadays hiphop music is considered to be very popular music on society. On hiphop music, we found some words which adapted from foreign language. This research is going to discuss the variety of Anglizismus formation and the usage when those words are contained on hiphop songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Johannes Kristian
"Di era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan dalam penggunaan bahasa. Bahasa remaja merupakan salah satu bentuk dari adanya perkembangan dalam penggunaan bahasa. Dalam lirik-lirik yang terdapat di dalam musik hip hop Jerman dapat ditemukan adanya banyak penggunaan bahasa remaja, khususnya bentuk leksikal dari bahasa remaja. Terdapat beberapa bentuk leksikal dari bahasa remaja seperti; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, dan semantisch idiomatisiert. Hasil penelitian dari jurnal ini sendiri menunjukkan bahwa Anglizismus dan Vulgarismen merupakan bentuk leksikal dari bahasa remaja yang sering digunakan di dalam lirik-lirik musik Hip Hop Jerman.

There is so many variation in the use of language in globalisation era like nowadays. Youth language is one of variation in the use of language. In the lyrics contained in the German hip hop music can be found the use of youth language, especially the lexical form of the youth language. There are several lexical form of youth language such as; Anglizismus, Vulgarismen, Intensivpartikel, and semantisch idiomatisiert. The results of this journal itself showed that Anglizismus and Vulgarismen is a lexical form that often used in the lyrics of German Hip Hop music."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Brigita Pathresia
"Musik merupakan karya seni yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Namun, banyak lagu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa demi kepuasan dari pendengar itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosedur dan metode apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan lagu berbahasa Inggris How Far I’ll Go ke dalam bahasa Jerman yang berjudul Ich Bin Bereit. Di dalam penelitian ini, penulis juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dan strategi apa saja yang digunakan oleh penerjemah saat menerjemahkan lagu. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah lirik lagu How Far I’ll Go dan juga lirik terjemahannya ke dalam bahasa Jerman yang diperoleh secara daring melalui aplikasi layanan pemutar lagu Spotify yang dipublikasikan secara resmi oleh label Walt Disney Records. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kontrastif karena penulis membandingkan dua lirik dalam bahasa yang berbeda. Teori yang digunakan adalah teori metode penerjemahan milik Newmark (1988) untuk mengidentifikasi metode penerjemahan apa saja yang digunakan dan teori prosedur penerjemahan milik Vinay dan Darbelnet (dalam Venuti, 2000). Hasil penelitian menunjukkan adanya empat prosedur yang digunakan, yaitu transposisi, terjemahan harfiah, modulasi, dan kesepadanan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan, yaitu penerjemahan harfiah, idiomatik, dan komunikatif.

Music is a form of art that has many functions, one of the functions is as a medium to express oneself. However, many songs are translated into various languages for the satisfaction of the listeners themselves. This analysis aims to identify the procedures and methods used in translating the song How Far I’ll Go (in English) into a song with German lyrics, Ich Bin Bereit. This study also aims to identify which problems are faced and which strategies are used by the translator when translating this song. The data corpus chosen for this study are the lyrics of the songs in English and German: How Far I’ll Go and Ich Bin Bereit. The lyrics are procured through Spotify, a music streaming service application. The songs and lyrics were published officially by Walt Disney Records. This study uses Newmark’s (1988) translation methods theory to identify which translation methods are used and Vinay and Darbelnet’s theory of translation procedures (in Venuti, 2000). Results show there are four translation procedures were used: transposition, literal, modulation and equivalence. Then it can be concluded that there are three translation methods used in translation: literal, idiomatic and communicative translation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Moudy Ayu Utami
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh perbedaan gender dalam pemilihan kata-kata dan struktur kalimat pada penciptaaan lagu ?dat ik je mis? karya Maaike Ouboter dan ?ik mis je? karya Vangrail. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teori yang digunakan dalam penulisan ini ialah teori dari Robin Lakoff dan Dèdè Bouwer yang berfokus pada penggunaan bahasa dalam kaitannya dengan perbedaan gender. Judul kedua lagu dalam penelitian ini terlihat serupa, namun bila ditelusuri lebih lanjut terdapat banyak perbedaan karakteristik di dalamnya. Maaike Ouboter cenderung menuliskan secara rinci apa yang ia rasakan, memperhatikan estetika, dan menuliskannya dengan implisit. Di sisi lain, Vangrail cenderung menuliskan apa yang ia pikirkan secara eksplisit, serta menggunakan struktur kalimat yang lebih rumit.ABSTRACT This study is aims to reveal the gender differences influence in words election and sentences structure in creation of song ?dat ik je mis? by Maaike Ouboter and ?ik mis je? by Vangrail. This study is qualitative research with descriptive method. The theory that be using in this study is the theory from Robin Lakoff and Dèdè Bouwer, focus to language using in its relation with gender differences. Title of these songs seems same, but if through further there are much characteristic differences inside. Maaike Ouboter tend to wrote what she felt in detail, notice the esthetic, and wrote it implicitly. On the other hand, Vangrail tend to wrote what he thought explicitly, and also use more difficult sentences, This study is aims to reveal the gender differences influence in words election and sentences structure in creation of song “dat ik je mis” by Maaike Ouboter and “ik mis je” by Vangrail. This study is qualitative research with descriptive method. The theory that be using in this study is the theory from Robin Lakoff and Dèdè Bouwer, focus to language using in its relation with gender differences. Title of these songs seems same, but if through further there are much characteristic differences inside. Maaike Ouboter tend to wrote what she felt in detail, notice the esthetic, and wrote it implicitly. On the other hand, Vangrail tend to wrote what he thought explicitly, and also use more difficult sentences]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Mutiah
"Jurnal ini membahas analisis kata-kata Jugendsprache bermakna vulgar dalam lagu hip-hop Jerman beserta perubahan maknanya. Penelitian difokuskan pada kata-kata vulgar Jugendsprache yang bermakna bersetubuh. Melalui metode penelitian kualitatif dan studi kepustakaan, didapatkan hasil bahwa kata-kata vulgar Jugendsprache yang bermakna bersetubuh berasal dari kata yang awalnya berarti memukul berkali-kali dan bergerak teratur secara berulang-ulang. Perubahan makna terjadi karena konsep yang ada di kepala seseorang ketika mendengar istilah memukul berkali-kali dan bergerak teratur secara berulang-ulang adalah karena aktifitas tersebut terlihat seperti aktifitas ketika sedang bersetubuh. Namun, perubahan makna ini tidak akan terjadi apabila kata-kata bermakna bersetubuh tersebut tidak dipadankan dengan kata lain yang bermakna peyoratif.

This journal discusses the analysis of vulgar Jugendsprache words meaning intercourse in Germany’s hip-hop songs and their change of meanings. The study focused on vulgar words in Jugendsprache meaning intercourse. Through qualitative research methods and literature study, the vulgar words in Jugendsprache meaning intercourse comes from a word that originally meant hitting repeatedly. Change of meanings happens because the concept in someone's head when they hear the term hit repeatedly and regularly move repeatedly is intercourse. However, changes of meanings will not happen if the words are not paired with any other word with pejorative meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meriam Annesa Betriz
"Penelitian ini menggambarkan tentang multikulturalisme di Belanda yang dilihat dari lirik dan video. Lagu yang berjudul “Het Land Van” berisi tentang kritikan negara Belanda terhadap multikulturalisme. Het Land Van dinyanyikan oleh dua penyanyi hip-hop yang berbeda yang memiliki gambaran negara Belanda yang cukup kontras. Versi pertama pada 2005 dinyanyikan oleh Lange Frans dan Baas B yang merupakan ras kulit putih. Sedangkan versi kedua dinyanyikan oleh Salah Edin yang merupakan penyanyi dari kaum minoritas (Maroko-Belanda) pada 2007. Metode deskriptif kualitatif digunakan pada penelitian ini yang bertujuan untuk melihat gambaran multikulturalisme Belanda dan melihat perbedaan gambaran dari kedua penyanyi tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa lirik dan video“Het Land Van” versi Lange Frans dan Baas B terlihat ambiguitasdimana lirik yang terdapat di lagu tersebut terdapat kritikan untuk negara Belanda namun terdapat juga kalimat pembelaan di dalamnya. Berbanding terbalik dengan versi Salah Edin, dia menggambarkan Belanda jauh lebih negatif dilihat dari latar belakangnya yang merupakan kaum minoritas(Maroko-Belanda). Sikap Belanda terhadap multikulturalisme di negaranya menunjukkan bahwa Belanda terlihat tidak peduli dengan keadaannya pada masa itu. Hal tersebut membuat penyanyi hip-hop seperti Lange Frans & Baas B dan Salah Edin mengkritiki Belanda dengan lagu Het Land Van.

This study describes multiculturalism in the Netherlands as seen from the lyrics and videos. The song entitled "Het Land Van" contains the criticism of the Dutch state against multiculturalism. Het Land Van is sung by two different hip-hop singers who have quite a contrasting image of the Netherlands. The first version in 2005 was sung by Lange Frans and Baas B who are white races. Meanwhile, the second version was sung by Salah Edin, who is a singer from a minority (Moroccan-Dutch) in 2007. A qualitative descriptive method was used in this study which aims to see the picture of Dutch multiculturalism and see the differences in the picture of the two singers. The results of this study show that the lyrics and video of Lange Frans and Baas B's version of "Het Land Van" look ambiguous where the lyrics contained in the song contain criticism for the Netherlands but there is also a defense sentence in it. In contrast to Salah Edin's version, he describes the Dutch as much more negatively in terms of their background which is a minority (Moroccan-Dutch). The Dutch attitude towards multiculturalism in their country shows that the Netherlands did not seem to care about the situation at that time. This made hip-hop singers such as Lange Frans & Baas B and Salah Edin criticize the Netherlands with the song Het Land Van."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanisya
"Kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris seringkali ditemukan dalam iklan televisi. Penggunaan kata-kata pinjaman dari bahasa Inggris dianggap mampu membuat kelompok sasaran lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan. Kata pinjaman (Lehnwort) adalah kata pinjaman yang diambil dari bahasa asing yang disesuaikan dengan bahasa penerima terkait penulisan, fonetik dan ejaan. Dalam bahasa Jerman, pinjaman kata dari bahasa Inggris disebut Anglizismus. Anglizismus juga dikenal sebagai bahasa yang banyak digunakan anak muda.
Sumber data dari penelitian ini adalah kosakata berbahasa Jerman yang dipinjam dari bahasa Inggris yang ditemukan dalam iklan televisi kartu SIM O2 Blue versi bahasa Jerman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peminjaman kosakata bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman juga disertai dengan perubahan morfologis dan perubahan makna.
Hasil dalam penelitian ini adalah kosakata pinjaman dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman lebih banyak mengalami perubahan morfologis, daripada perubahan makna. Fenomena penggunaan kata-kata pinjaman dalam iklan semakin banyak digunakan, khususnya kosakata di bidang teknologi. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya istilah di bidang teknologi yang berbahasa Inggris sudah banyak digunakan dalam iklan yang mudah dimengerti oleh kelompok sasaran sehingga tidak perlu dialih bahasakan dan mempermudah pemasaran iklan tersebut.

Loanwords from English are usually found in television advertisements. The use of loanwords from English is regarded as a useful tool to make it easier for the intended audience to understand the messages that the advertiser wanted to convey. This loanword is coming from foreign languages that has been adjusted to the intended language, regarding its writing, phonetic, and spelling. In German, words that are borrowed from English are known as Anglicism. Anglicism is also known as the language that is mostly used by youth.
The sources of this research are coming from German vocabularies that are borrowed from English and are found in O2 Blue SIM Card television advertisement in German version. The aim of this research is to find out whether the loanwords from English have morphological change and change in meaning when turned into German words.
The result of this research shows that loanwords from English that are turned into German words have a lot of changes in morphology compared to the change in meaning. This phenomenon of using loanwords can be seen from how often it is used in advertisements nowadays, especially vocabularies that are used in the technology field. This is because technological terms that are borrowed from English are used widely on advertisements and easier to be understood by the intended audience. Therefore, it is unnecessary to change these words into German in order to make it easier to market the products that are being advertised.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Evelyna
"BTS, grup musik asal Korea Selatan yang debut pada Juni 2013 dibawah Big Hit Entertainment telah meraih ketenaran global dengan mengeksplorasi berbagai genre, tradisi musik, dan budaya. Kemudian terjadilah perdebatan seputar identitas genre BTS. Berdasarkan hal ini, timbul pertanyaan mengenai sejauh mana BTS dapat dipahami dalam ruang kategorisasi genre? Penulis melihat bahwa ada "kekacauan" dalam kategorisasi genre. Untuk menganalisis ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, pertama, metode eksperimentasi pemikiran, yaitu menguji kebenaran adanya "kekacauan" kategorisasi genre mengenai esensi K-pop dan validitas penempatan BTS dalam genre tersebut. Kedua, metode analisis filosofis komparatif dengan membandingkan dialektika Hegel dengan kategorisasi, ditambah dengan kontra-argumennya, sehingga memicu refleksi filosofis yang kritis terhadap BTS dan hakikat kategorisasi itu sendiri, dimana dapat menunjukkan “cairnya” kategorisasi genre. Dialektika Hegel dan kategorisasi genre menjadi kerangka teori utama, dan topik K-pop menjadi teori pendukung dalam analisis ini. Melalui metode dan kerangka teori tersebut, akan dipahami bahwa makna BTS dan kategorisasi genre akan lebih filosofis jika kita melihatnya melalui dialektika Hegel.

BTS, a South Korean music group that debuted in June 2013 under Big Hit Entertainment, has achieved global fame by exploring various genres, musical traditions, and cultures. This has sparked debates about BTS's genre identity, leading to questions about the extent to which BTS can be understood within the framework of genre categorization. The author observes a "chaos" in genre categorization and employs two research methods for analysis. First, thought experimentation examines the truth of the "chaos" in genre categorization regarding the essence of K-pop and the validity of placing BTS within that genre. Second, a comparative philosophical analysis, contrasting Hegelian dialectics with categorization and supplemented with counter-arguments, triggers critical philosophical reflection on BTS and the nature of categorization itself, indicating the “fluidity” of genre categorization. Hegelian dialectics and genre categorization serve as the primary theoretical framework, with K-pop providing supporting theory in this analysis. Through these methods and theoretical frameworks, it will be understood that the meaning of BTS and genre categorization becomes more philosophical when viewed through the lens of Hegelian dialectics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ashila Aprilia Fajar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis penggunaan bahasa remaja atau Jugendsprache di Jerman yang terdapat dalam lagu Weltraum karya Samy Deluxe. Melalui lagu, remaja dapat memiliki kebiasaan khusus dalam kelompoknya, terutama dalam penggunaan bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam lagu berbahasa Jerman ini, ternyata liriknya banyak menggunakan kata-kata bahasa remaja. Dengan adanya beberapa istilah bahasa remaja yang digunakan dalam lagu ini, maka dapat terlihat karakteristik bahasa remaja apa yang digunakan dalam lagu dan berapa banyak kata-kata tersebut yang tidak terdapat di dalam kamus.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the usage of youth language or Jugendsprache in German in song Weltraum by Samy Deluxe. Through songs, a group of adolescent get particular habits, especially in usage of the language. This research uses qualitative method with references as the source. Based on this research, it was found out that this German song, its lyrics use many words of youth language. With some of terminologies of youth language which used in this song, so it can be seen characteristic of youth languange in the song and how many words that can not be found in the dictionary.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Prashinta Rizky Larasati
"ABSTRAK
Dalam pembelajaran bahasa asing, media pembelajaran yang dipilih turut mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa asing. Media pembelajaran digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada penulisan jurnal ini membahas penggunaan media lagu untuk pembelajaran bahasa. Lagu dapat membantu menata suasana hati, mengubah sikap siswa dan mendukung lingkungan belajar. Peran lagu sebagai media pembelajaran bahasa asing mempunyai hasil yang signifikan dan dapat meningkatkan aspek afektif pada pelajar. Keempat kemahiran bahasa seperti mendengar, berbicara, menulis, dan membaca dapat dilatih melalui lagu apabila diberikan kepada individu pada waktu dan bentuk latihan yang tepat.

ABSTRACT
In foreign language learning, the chosen learning media influences the success of learning foreign language. Learning media is used to deliver message so that it could stimulate attention, interest, thoughts, and feelings of students in learning activities to achieve learning goals. This journal discusses the use of songs for language learning. Songs can help to organize moods, alter students 39 attitude and support learning environments. The role of songs as a base for foreign language learning media have significant results and can improve the affective aspect of the learner. The four language skills, such as listening, speaking, writing, and reading can be trained through the song if given to the individual at the right time and with the proper form of practice. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>