Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Aqmarina
"Penelitian ini menganalisis bagaimana seluruh elemen yang terdapat pada tiga poster WWF meningkatkan kesadaran masyarakat tentang anti perburuan liar terhadap hewan. Poster-poster yang menampilkan gambar gajah, badak, dan harimau ini diterbitkan pada 2013 dan masih dipakai sampai saat ini oleh WWF di situsnya. Penelitian menggunakan metode analisis tekstual dengan teori Analisis Wacana Kritis yang digunakan oleh Yu dan O?Halloran (2009). Mereka fokus pada hubungan antara bahasa dan aspek semiotik pada sebuah produk. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bahasa masih menjadi aspek paling penting dalam menyampaikan pesan, sementara elemen-elemen selain bahasa pada ketiga poster menjadi pendukung penyampaian pesan pada elemen bahasa dan menjadi pendukung diskusi tentang perburuan liar terhadap hewan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar elemen pada ketiga poster menampilkan keburukan tentang kegiatan perburuan liar terhadap hewan. Elemen-elemen pada ketiga poster membantu WWF mendorong pembaca untuk menyadari bahaya dan konsekuensi dari perburuan liar terutama terhadap ketiga hewan pada poster, sehingga masyarakat dan WWF dapat bersatu dan bekerja sama menghentikan kegiatan perburuan liar terhadap hewan.
This research paper analyzes how all the elements in three anti-poaching posters published in 2013 by WWF featuring an elephant, a rhino, and a tiger raise awareness about animal poaching activities. The main research method is textual analysis using Critical Discourse Analysis (CDA), specifically by Yu and O?Halloran (2009). Their objectives are focusing on the cohesiveness between the language and semiotics aspects in a product. However, the findings of this research show that language still holds the most important aspect in delivering the message while the other elements act as supports to the language and to the discussion of animal poaching. The research also shows that most of the elements in the posters reveal negativity about animal poaching. The elements help WWF in encouraging the readers to be aware of the consequences resulted from the poaching activities especially on those three animals so that people and WWF can unite and work together stopping the animal poaching activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari
"ABSTRAK
Perburuan liar merupakan salah satu bentuk kejahatan lingkungan yang mana akan berdampak pada manusia itu sendiri. Kegagalan negara dalam mengatasi permasalahan ini membutuhkan dukungan NGO yang lebih inovatif dan tidak terpengaruh kondisi politik. WWF-Indonesia sebagai tipe NGO yang membantu penegakan hukum dan melakukan kampanye, memiliki beberapa upaya untuk mencegah perburuan liar Harimau Sumatera di Rimbang Baling. Upaya-upaya ini antara lain penyadartahuan masyarakat, Tiger Protection Unit, dan Camera Traps. Akan tetapi, perburuan liar ini masih marak terjadi. Penulis melihat bahwa WWF-Indonesia belum menerapkan konsep Green Criminology yaitu elemen-elemen Environmental Crime Prevention dengan baik. Terutama elemen ke-2 mengenai akar permasalahan dan elemen ke-3 mengenai kombinasi pencegahan berbasis komunitas dan situasional.

ABSTRACT
Poaching is one of environmental crimes that can affect to human nature itself. The failure of the state in overcoming this problem requires the support of NGOs that are more innovative and not affected by political interest. WWF-Indonesia as a type of NGO that helps law enforcement and conduct campaigns, has several efforts to prevent Sumatran Tiger poaching in Rimbang Baling. These efforts include community awareness, Tiger Protection Unit, and Camera Traps. However, this poaching is still high. The researcher concludes that WWF-Indonesia has not implemented the Green Criminology concept, namely the elements of Environmental Crime Prevention properly. Especially, the second element that related to root problem and the third element regarding the combination of community-based and situational prevention."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Febriani
"Perburuan satwa liar yang dilindungi di Indonesia merupakan bentuk wildlife crime dan berbagai upaya untuk penanganan telah dilakukan, namun perburuan satwa liar tetap marak terjadi. Salah satu bentuk upaya penanganan adalah pencegahan perburuan liar dengan mempermudah masyarakat membuat e-Pelaporan atas kasus perburuan liar. Terdapat pula bentuk edukasi terhadap masyarakat dengan menggunakan metode visualisasi guna membantu penegakan hukum atas perburuan liar. Penulisan ini akan menggunakan gambar dari website, instagram, twitter WWF-Indonesia dan juga gambar dari aplikasi e-Pelaporan. Kemudian kumpulan gambar yang sudah penulis kumpulkan akan dibahas dalam kerangka berpikir pencegahan kejahatan dan kriminologi visual. Hasil dari penulisan ini melihat bahwa gambar dapat berfungsi sebagai bentuk bukti dari dilakukannya pencegahan kejahatan dan gambar melalui website dan media sosial menjadi suatu bentuk edukasi mengenai perburuan liar.

The hunting of protected wildlife in Indonesia is a form of wildlife crime and various efforts for overcoming this issue have been carried out, but the huming of wild animals is still widespread. One form of approach in overcoming this problem is creating a prevention of illegal hunting by making it easier for people to make e-Pelaporan on cases of poaching. Another approach is through educating the community by using visualization methods to help enforce the law on poaching. This writing will use images from the website, Instagram, WWF-Indonesia's official twitter account and also images from the e-Reporting application. Then these images that the authors have collected will be discussed in the thinking framework of crime prevention and visual criminology. The results of this paper concludes that images can function as a form of evidence of crime prevention and images through websites and social media becomes a form of education regarding poaching."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Mazda Zakaria
"Kawasan konservasi merupakan kawasan khusus yang dilindungi untuk menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya. Pada kenyataannya, terdapat banyak kasus perburuan liar di dalam kawasan konservasi yang mengancam keberadaan satwa langka. Perburuan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terjadi di Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatera adalah salah satu contohnya. Studi ini akan menjelaskan bahwa perburuan liar terhadap satwa langka yang terjadi di kawasan konservasi dapat dikategorikan sebagai bentuk kejahatan lingkungan. Perburuan satwa langka yang terjadi di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat akan dianalisis dengan menggunakan teori dalam environmental criminology, yaitu teori aktivitas rutin yang melihat adanya pelaku potensial, keberadaan target, dan tempat.

Conservation area is specific protected area to maintain biodiversity inside it. But in fact, there are many cases of poaching inside conservation areas that threatened the endagered species. The poaching of sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae) that happens in Kerinci Seblat National Park in Sumatera is one of the example. This study will explain that poaching can be categorized as environmental crime. Poaching in Kerinci Seblat National Park protected areas will be analyzed using environmental criminology, that is routine activity theory which see potential offender, suitable target, and places."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifa Noviansyah
"Skripsi ini berisi analisis semantik dan semiotik pada iklan kampanye perlindungan hewan berbahasa Jerman yang dibuat oleh organisasi pecinta hewan NOAH-Menschen fur Tiere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna semantik pada unsur verbal iklan dan jenis tanda semiotika yang terdapat pada unsur nonverbal iklan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, makna semantik yang sering muncul pada unsur verbal iklan adalah makna referensial, yaitu makna yang berkaitan dengan objek rujukan dan konteksnya. Selain makna referensial, makna yang juga sering muncul adalah makna afektif negatif untuk memberikan penekanan bahwa hewan-hewan di dunia saat ini sedang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Makna semantik lainnya yang juga muncul pada penelitian ini adalah makna afektif positif, makna intralingual-paradigmatik, makna asosiatif, dan makna kolokatif. Dari segi semiotika, jenis tanda yang sering muncul pada unsur nonverbal iklan adalah ikon. Gambar-gambar pada iklan dibuat menyerupai bentuk aslinya, untuk memudahkan pembaca mengerti maksud dari iklan tersebut. Selain ikon, tanda yang muncul pada iklan adalah simbol dan indeks.

This thesis discusses semantic and semiotic analysis about animal welfare by NOAH Menschen fur Tiere. The purpose of this thesis is to explain the semantic meaning and semiotic sign appear on the advertisements. Based on the analysis, the semantic meaning the most often appear is referential meaning, which is the meaning that related to the object and its context. Beside of referential meaning, the other semantic meaning that also appear the most is the negative affective meaning, the function is to emphasize the reader that the animals in the world are in danger. The other semantic meanings that appear are positive affective meaning, intralingual paradigmatic meaning, associative meaning, and collocative meaning. There are also the semiotic sign appear in the advertisements, such as icon. The pictures are made similar like the real object to make it easy to understand. Beside of icon, the semiotic sign that also appear are symbol and index.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Maulana
"Konflik bersenjata antara Hamas dan Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 memicu krisis kemanusiaan. Setidaknya terdapat lebih dari dua juta penduduk Palestina kehilangan tempat tinggal dan tidak dapat memenuhi hak-hak dasar kemanusiaan mereka. Hal ini memicu aksi demonstrasi massa di berbagai negara, salah satunya terdapat ribuan orang di Jerman mengikuti demonstrasi pro-Palestina pada Oktober 2023. Namun, adanya dukungan pemerintah Jerman terhadap Israel mendorong pelarangan sebagian besar demonstrasi tersebut karena dianggap mengancam dan berpotensi mengandung unsur antisemitisme serta glorifikasi kekerasan. Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi yang terkandung di dalam poster demonstrasi pro-Palestina sebagai media komunikasi visual yang menyuarakan isu kemanusiaan di Jerman. Dalam penelitian ini, korpus data berupa teks pada poster demonstrasi pro-Palestina berbahasa Jerman dianalisis melalui teori Illocutionary Acts (tindak tutur ilokusi) dari John Rogers Searle (1976) yang mengelompokkan lima kategori illocutionary acts menjadi asertif, komisif, direktif, deklaratif dan ekspresif. Teks poster juga diklasifikasikan berdasarkan tabel klasifikasi direction of fit yang diuraikan oleh Candida Jaci de Sousa Melo dalam buku Essays in Speech Act Theory (2001) untuk menganalisis bagaimana para demonstran pro-Palestina menyesuaikan pesan mereka dengan tujuan dan realitas yang ingin mereka ubah atau pengaruhi melalui aksi demonstrasi. Melalui dua teori tersebut, penelitian ini berupaya mengidentifikasi dan menganalisis makna yang disampaikan melalui tindak tutur ilokusi pada poster. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan data primer berupa kata, klausa, dan kalimat pada dokumentasi poster demonstrasi pro-Palestina berbahasa Jerman di Dortmund yang diambil dari dokumentasi arsip Alexander Völkel yang ditayangkan di portal berita www.nordstadtblogger.de pada Oktober 2023. Penulis menemukan sepuluh poster yang mengandung lima macam tindak tutur ilokusi (asertif, komisif, deklaratif, direktif, ekspresif). Analisis menunjukkan bahwa poster-poster tersebut tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi visual, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan terkait krisis di Palestina. Pesan-pesan ini menekankan keadilan, solidaritas dan hak asasi manusia tanpa mengandung unsur kekerasan atau antisemitisme seperti yang dipermasalahkan oleh pihak kepolisian Jerman. Oleh karena itu, penelitian ini menyoroti isi poster sebagai media visual dalam aksi protes yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan di Jerman.

The conflict between Hamas and Israel on October 7, 2023 has led to a humanitarian crisis. At least two million Palestinians were left displaced and unable to fulfill their most basic human rights. This has provoked mass demonstrations in various countries, including thousands of people in Germany participating in pro-Palestinian protests in October 2023. However, the German government's support for Israel led to the banning of most of these demonstrations because they were considered threatening and potentially contained elements of antisemitism and glorification of violence. This research discusses the illocutionary speech acts contained in pro-Palestinian demonstration posters as a visual communication media that addresses humanitarian issues in Germany. In this study, the data corpus in the form of texts on German-language pro-Palestinian demonstration posters is analyzed through the Illocutionary Acts theory of John Rogers Searle (1976) which classifies five categories of illocutionary acts into assertive, commissive, directive, declarative and expressive. Poster texts are also classified based on the direction of fit classification table outlined by Candida Jaci de Sousa Melo in the book Essays in Speech Act Theory (2001) to analyze how pro-Palestinian demonstrators fit their messages to the goals and realities they want to change or influence through demonstrations. Through these two theories, this research seeks to identify and analyze the meaning conveyed through illocutionary speech acts on posters. This study uses a qualitative method with a descriptive approach and uses primary data in the form of words, clauses, and sentences in the documentation of German-language pro-Palestinian demonstration posters in Dortmund that were taken from Alexander Völkel's archival documentation published on the news portal www.nordstadtblogger.de in October 2023. The author found ten posters containing five kinds of illocutionary speech acts (assertive, commissive, declarative, directive, expressive). The analysis shows that the posters not only function as visual communication media, but also as a tool to convey humanitarian messages related to the crisis in Palestine. These messages emphasize justice, solidarity and human rights without containing any elements of violence or antisemitism, as the German police claimed. Therefore, this research highlights the content of posters as visual media in protests that emphasize human rights values in Germany"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pranajaya
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2010
R 741.674 ADI p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Pranajaya
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2010
741.674 ADI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009
R 741.674 POS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anitha
"[Kebersihan tangan merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penularan agen patogen saat memberikan pelayanan kesehatan, namun tingkat kepatuhan kebersihan tangan perawat masih rendah. WHO meluncurkan strategi multimodal dengan salah satu strateginya adalah strategi pengingat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh poster sebagai media pengingat terhadap kepatuhan kebersihan tangan perawat pelaksana di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso. Desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre eksperimen menggunakan desain perlakuan ulang (one group pre and post test design). Sampel 34 perawat diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, uji Spearman, dan t test Independent. Hasil penelitian ditemukan ada perbedaan yang bermakna terhadap kepatuhan kebersihan tangan perawat pelaksana di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso sebelum dan setelah
dilakukan intervensi (p<0,001). Disarankan pihak manajemen RS dan petugas Infection Prevention Control Nurse (IPCN) mempertahankan dan meningkatkan penggunaan media poster untuk mengingatkan perawat melakukan kebersihan tangan sehingga dapat mencegah peningkatan HAIs;Hand hygiene is the most effective measure to prevent pathogen transmission during health-care delivery, but compliance of nurses in performing hand hygiene is usually
low. WHO developed a multimodal strategies for increasing a compliance in hand hygiene and one of the strategies are reminders strategies. This study aims to identify the influence of posters as reminders to nurses hand hygiene performance compliance at Hospital Infection Disease Prof Dr Sulianti Saroso. Quantitative research design with pre experiments method using one group pre and post test
design. Sample are 34 nurses and purposive sampling technique was used. Wilcoxon test, independent t test, and Spearman test was used for data analys. Result of the study found there is a significant differences compliance of hand hygiene of nurses at Hospital Infection Disease Prof Dr Sulianti Saroso before and after the intervention
(p<0,001) it suggested to the hospital management and Infection Prevention Control Nurse (IPCN) officer to maintain and increase of posters uses to remind nurses in performing hand hygiene that coul prevent the increasing of HAIs, Hand hygiene is the most effective measure to prevent pathogen transmission during
health-care delivery, but compliance of nurses in performing hand hygiene is usually
low. WHO developed a multimodal strategies for increasing a compliance in hand
hygiene and one of the strategies are reminders strategies. This study aims to identify
the influence of posters as reminders to nurses hand hygiene performance
compliance at Hospital Infection Disease Prof Dr Sulianti Saroso. Quantitative
research design with pre experiments method using one group pre and post test
design. Sample are 34 nurses and purposive sampling technique was used. Wilcoxon
test, independent t test, and Spearman test was used for data analys. Result of the
study found there is a significant differences compliance of hand hygiene of nurses at
Hospital Infection Disease Prof Dr Sulianti Saroso before and after the intervention
(p<0,001) it suggested to the hospital management and Infection Prevention Control
Nurse (IPCN) officer to maintain and increase of posters uses to remind nurses in
performing hand hygiene that coul prevent the increasing of HAIs]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>