Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Universitas 17 Agustus 1945, {s.a.}
UNTAG (2-4) 1995/1996
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Ram stimulation seemed to depend on the age of the ewe lambs. Only ewe lambs which is in the progress to puberty shown a response in the form of increased LW pulse frequency and LW surge. The LW surge stimulated ovaluation judge by the increase of peripheral progesterone levels for 3 days. "
Makassar: Universitas Hasanuddin,
050 LON
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang mencoba menjelaskan rahasia alam, agar gejala alamiah terebut tidak lagi merupakan misteri yang terhubung. Ilmu dan penelitian menjadi hal yang saling terkait , karena pengembangan ilmu hanya dapat dilakukan melalui penelitian sedangkan penelitian akan melahirkan teori-teori dan ilmu pengetahuan artinya penelitian adalah sebuah keniscayaan dalam pengembangan ilmu."
330 MIWD 35 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Company is more aware that knowledge management is one of the important factors because it gives competitive advantages for them. Knowledge is intellectual asset that is owned by individual or company. Knowledge becomes very useful if it is documented or stored, organized, shared to others and can be understood and applied. Knowledge Management System (KMS) is made to manage knowledge. KMS does identifying process, capturing, organizing and disseminating knowledge. Technology is one of three model of KM that supports the implementation of KM. This time there are various options of technology that support the KM implementation for companies. In this research, there are various options or types of technology that can be used to support the implementation of knowledge management.
"
621 COMMIT 5 (1-2) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Larasati Fauziah Nur
"Tugas akhir ini membahas suatu pengembangan model untuk suatu knowledge management system dengan domain riset, yaitu pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Model berupa prototipe berbasis web. Pengembangan ini bertujuan dalam sharing data, informasi, dan pengetahuan serta komunikasi yang terjadi pada lembaga tersebut sehingga diharapkan dapat membantu pertukaran informasi yang terkadang terputus. Hal ini dikarenakan belum ada suatu repository khusus yang menampung dan mengelola human capital (sebagai dasar utama pengetahuan yang dimiliki lembaga riset) di BPPT.
Prototipe web ini menggunakan teknologi semantic web dengan penerapan ontologi. Pemilihan teknologi tersebut berdasarkan kajian terhadap pengembangan knowledge management system di beberapa lembaga riset dunia. Lalu, analisis project flow di BPPT serta analisis berdasarkan contingency factor. Kemudian, pengembangan model bernama BPPT Intranet ini dibuat dengan menggunakan open source, yaitu portalCore yang telah digunakan pula dalam salah satu proyek SWAD-E, yaitu SWED serta blog Wordpress sebagai media untuk membantu sharing komunikasi (bersifat independent).
Selain itu, tugas akhir ini menampilkan beberapa screenshot tampilan disain prototipe BPPT Intranet serta rincian uji fungsionalitas pada sistem tersebut. Model knowledge management system pada BPPT Intranet ini adalah knowledge sharing system. Hal ini dibuktikan melalui analisis contingency factor yang disesuaikan pula dengan project flow dan tujuan penelitian.

The focus on this thesis is developing a model for knowledge management system in research domain, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. This model is a web prototype. The purpose of developing this knowledge management system are sharing data, information, knowledge, communication that happen at this organization so that the system can improve information exchange in research area. In BPPT itself, they do not have yet some repository which can accomodate and manage human capital (as main fundamental of knowledge owned by research area).
This web prototype is using semantic web technology with ontology application. The chosen of the technology is based on study from previous works about development of knowledge management system in several research organizations in the world. Then, continue with some analysis for BPPT?s project flow and analysis based on contingency factors. After that, knowledge management system model (known as BPPT Intranet) is developed using an open source named portalCore that has been used in one of SWAD-E projects, called SWED and also Wordpress blog as a media for helping knowledge workers to communicate each other.
Moreover, this thesis displays some screenshot from BPPT Intranet?s prototype design and details about functional test that have been applied on the system. The appropriate knowledge management system model at BPPT Intranet is knowledge sharing system. That is proofed by analysis based on contingency factor and also according to BPPT?s project flow and purpose of the research itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wiluyaningtyas Wijayanti
"Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas melakukan kegiatan statistik berupa sensus dan survei untuk menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah, masyarakat dan pihak swasta. Untuk mengoptimalkan proses bisnis utama BPS dalam memproduksi data dan memberikan layanan data kepada pengguna dibutuhkan ketersediaan infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) yang berkualitas.
Semua layanan TI di lingkungan BPS diharapkan dapat diberikan sesuai dengan target yang telah disepakati dalam Service Level Agreements (SLA). Namun kenyataannya, pada laporan yang didapatkan dari sistem informasi pusat layanan TI BPS, terdapat beberapa layanan TI yang waktu penyelesaiannya melebihi jatuh tempo atau target yang sudah ditetapkan. Permasalahan ini disebabkan karena kurangnya tingkat knowledge sharing pegawai dalam memberikan layanan TI.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi knowledge sharing pegawai, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan knowledge sharing pegawai dalam layanan TI di Direktorat Sistem Informasi Statistik (SIS) BPS. Kerangka teoretis yang dirancang pada penelitian ini mengadopsi dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan menggunakan dimensi individu, organisasi, dan teknologi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, survey research dengan pendekatan metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk menyusun rekomendasi peningkatan knowledge sharing pegawai. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM).
Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kemampuan pegawai dalam melakukan knowledge sharing di Direktorat SIS adalah self efficacy, personal expectation, social capital, IT utilization dan end user focus.

Badan Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics) is non-departmental government institute of Indonesia that is responsible for conducting a statistical survey to provide data needs for governments, communities and private parties. Quality infrastructure and information technology (IT) services are needed to optimize BPS main business processes in producing data and providing data services to users.
All IT services in the BPS environment are expected to be provided by targets agreed upon in Service Level Agreements (SLAs). However, in reality, the reports obtained from IT service centre information system contained IT services whose completion time exceeded the predetermined time target. This problem is caused by the lack of level of employee knowledge sharing in providing IT services.
This study aims to analyze the factors that influence employee knowledge sharing and also provide recommendations for improving employee knowledge sharing capabilities in IT services at the Directorate of Statistical Information Systems (SIS) BPS. The theoretical framework designed in this study adopts from previous studies using individual, organizational, and technological dimensions.
This research is a case study research, survey research with quantitative method approach and qualitative method to develop recommendations for increasing employee knowledge sharing capabilities. Data collection was carried out through surveys and analyzed by Partial Least Squares Structured Equation Model (PLS-SEM) techniques.
Based on the results of the analysis, the factors that proved to influence the ability of employees to carry out knowledge sharing were self-efficacy, personal expectation, social capital, IT utilization and end-user focus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Jani Richi Ricardo
"Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR (Itjen PUPR) memiliki program penguatan peran pengawasan berdasarkan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian PUPR 2015-2019. Program ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja Itjen PUPR sebagai Aparat Pengawas Intern Pemerintah di Kementerian PUPR. Sejalan dengan itu, Itjen PUPR menetapkan capaian level 3 Internal Audit Capacity Model (IACM), namun hasil penilaian BPKP menunjukkan bahwa Itjen PUPR masih berada di level 2 IACM. Salah satu penyebab ketimpangan ini adalah belum diterapkannya Manajemen Pengetahuan (MP) di Itjen PUPR. Itjen PUPR dapat mencapai level 3 IACM jika telah menerapkan MP. Agar penerapan MP berhasil, maka sebelum diterapkan, Itjen PUPR perlu mengukur tingkat kesiapannya terlebih dahulu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat kesiapan Itjen PUPR dalam rangka menerapkan MP dan memberikan saran-saran perbaikan terhadap aspek-aspek yang dinilai belum siap menerapkan MP. Kesiapan MP diukur berdasarkan kerangka kerja yang divalidasi oleh Pakar secara kualitatif. Kerangka kerja dibagi atas 2 aspek utama: Individu dan Organisasi, dengan menggunakan faktor-faktor: Kepercayaan, Efikasi Diri, Kerterbukaan pada Perubahan, Resiprokal, Pemahaman atas MP, Regulasi, Budaya, Struktur, Kepemimpinan & Manajemen, Strategi, Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK), dan Lingkungan Fisik. Pengukuran tingkat kesiapan mengacu pada skala Rao.
Penelitian ini juga dilakukan secara kuantitatif dengan mengedarkan survei kuesioner skala likert 1-5 kepada 150 pegawai sebagai metode pengambilan sampel. Data yang dikumpulkan dari hasil survei akan diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan nilai Kesiapan MP Itjen PUPR adalah 66.68% yakni berada pada tingkat Reseptif (level 4), yang berarti Itjen PUPR dalam keadaan siap untuk menerapkan Manajemen Pengetahuan, namun dengan catatan perbaikan pada faktor Regulasi dan Struktur.

General Inspectorate (GI) of Ministry of Public Works & Housing (PWH) has strengthening program of surveillance role which is based on Beuroucracy Reformation Road Map Ministry of PWH 2015-2019. This program is conduced to improve GI-PWHs performance as government internal control apparatus in Ministry of PHW. Aligned to it, GI-PWH has set third level of Internal Audit Capacity Model (IACM), but BPKPs assessment showed that GI-PWH is still on second level of IACM. One of the reasons of this deviation is unimplemented Knowledge Management (KM). GI-PWH may achieve third level IACM if it has implemented KM. In order to succeed in KM implementation, readiness level of KM must be measured first.
This research aims to know how much KM readiness level of GI-PWH in order to implement it. Knowing the level, this research may be able to give some reccomendations toward GI-PWH related to aspects in KM that may not be ready. KM readiness is assessed based on Theoretical Framework which was validated by experts qualitatively. The framework is divided into 2 main aspects: Individual and Organization. Factors accomodated to conduct the assessment are: Trust, Knowledge Self-Efficacy, Openness for Change, Reciprocicy, Understanding of Definition & Benefit of KM, Regulatin, Culture, Structure, Leadership & Management, Strategy, Information & Communcation Technology (ICT), and Physical Environment. The measurement of readiness level refered to Rao scale.
This research was conducted quantitatively by using 5-scale-likert questionnaire. Respondents were carried out from 150 samples. Data was collected and processed by using descriptive-analysis method. The result showed readiness level to implement KM in GI-PWH is 66.68% at Receptive level. This means GI-PWH is ready to implement KM, but
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Wati
"Penjaminan mutu suatu Fakultas merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap perguruan tinggi karena mutu suatu Fakultas akan menentukan kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta disingkat (BPM UPNVJ) dibentuk melalui Surat Keputusan Ketua Badan Penyelenggara UPN "Veteran" Nomor: Skep/106/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Badan Penjaminan Mutu (BPM) merupakan suatu unsur pengawasan internal Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancangan model knowledge management yang sesuai dengan kondisi Badan Penjaminan Mutu dalam mendukung penjaminan mutu Fakultas. Perancangan Model knowledge management dilakukan melalui analisis dan perancangan suatu prototipe dari model yang akan dikembangkan serta dilakukan suatu analisis faktor - faktor kontingensi yang kemudian akan dipetakan kedalam SECI Model Nonaka dan Takeuchi. Perancangan model knowledge management sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melalui proses internalisasi dan eksternalisasi. Prototipe dari model knowledge management system dapat digunakan untuk mengevaluasi model tersebut.

The quality assurance of a faculty is something that must be done by each college, for the quality of the faculty will determine the quality of the university itself. The Quality Assurance Agency for National Development University "Veteran" Jakarta abbreviated (BPM, UPNVJ) was established by Decree of the Chairman of the organizers of UPN "Veteran" Jakarta No. Skep/106/XII/2005 dated December 29, 2005 regarding the Quality Assurance Agency for UPN "Veteran" Jakarta. BPM is an element of internal control of UPN "Veteran" Jakarta.
This research aims to produce a draft of the knowledge management model in accordance with the conditions of the BPM in support of the faculty quality assurance. The Design of the knowledge management model done through the analysis and the design of a prototipe of the model that will be developed and the analysis of the contingency factors will be carried out which will then be mapped into the SECI model Nonaka and Takeuchi. The design of the knowledge management model is in accordance with the duties and the functions through a process of internalization and externalization. The Prototipe of the knowledge management system model can be used to evaluate the model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ferdinan
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan Manajemen pengetahuan penting dilakukan dalam perusahaan untuk menjamin bahwa setiap pengetahuan yang melekat pada setiap pegawai dapat menjadi pengetahuan perusahaan juga PT BCI Asia merupakan sebuah perusahaan jasa media untuk proyek konstruksi Produk utama BCI Asia yang dijual kepada calon pelanggan adalah Project Leads Kompleksitas fitur produk Project Leads yang ditawarkan oleh BCI Asia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi setiap karyawan Tingkat kemampuan penguasaan karyawan terhadap produk yang baik tentunya akan mendukung tingkat penjualan Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan proses pengidentifikasian pengelolaan dan transfer pengetahuan berjalan efektif dan efisien Pada penelitian ini menghasilkan rancangan model KMS yang sesuai dengan kebutuhan PT BCI Asia Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan metodologi Tiwana Tiwana 1999 dan analisis faktor kontingensi Fernandez 2004 Hasil rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan di PT BCI Asia.

Knowledge is crucial to an organization Knowledge management is important to guarantee all individual knowledges become company knowlege PT BCI Asia is a media services company which specialized in construction projects The main product of BCI Asia is Project Leads Complexity in Project Leads rsquo s features offered by company brings a challenge to the staff The high degree knowledge of employee in a product will impact the degree of product rsquo s selling Knowledge Management System is a technology that enable process of identification manage and transfer of knowledge more effective and efficient The result of this research is a knowledge management system model for BCI Asia This research use Tiwana methodology Tiwana 1999 and contingency factor analysis Fernandez 2004 The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support knowledge management process in BCI Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ridwan
"Knowledge kini menjadi salah satu aset terpenting bagi setiap organisasi di era informasi. Kegiatan untuk untuk menciptakan, menjaga, dan mendistribusikan knowledge dikenal dengan Knowledge Management (KM). Tingkat kematangan suatu KM dapat diukur dengan menggunakan model kematangan KM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model kematangan dengan mengintegrasikan 10 aspek yang dipercaya sebagai faktor kunci keberhasilan implementasi KM di PT. KLM. Model kematangan yang dijadikan acuan adalah model kematangan dari Siemens' KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, dan model yang dikembangkan oleh Khatibian, Pour, & Javari (2010). Instrumen pengukuran yang dibuat berupa kuesioner yang validitasnya diuji dengan menggunakan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment).
Reliabilitas kuesioner diuji dengan menggunakan metode Cronbach's Alpha. Selanjutnya Model ini diujikan kepada 3 domain KM di PT. KLM yaitu Project, IT, dan Marine dengan menggunakan Uji Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata kematangan dari tiga domain KM tersebut. Sebelum dilakukan pengujian One Way ANOVA dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan Levene Test untuk memastikan varian atau subjek berasal dari kelompok yang sama sebagai prasyarat pengujian. Tingkat kematangan kemudian dihitung dengan One-Sample Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada varian tingkat kematangan pada ketiga domain diuji. Hasil pengukuran tingkat kematangan menunjukkan kematangan KM masih berada pada level 4 dan ini masih satu level dibawah level ideal yaitu level 5. Selain melakukan analisa dengan metode statistik parametrik, juga dilakukan analisa deskriptif-kualitatif untuk menggambarkan korelasi hasil pengukuran dengan hasil observasi implementasi KM di PT. KLM. Hasilnya 3 aspek yang menjadi keunggulan penerapan KM di PT. KLM yaitu: 1) Teknologi pendukung; 2) Proses standar untuk pembelajaran; 3) Hubungan baik dan saling percaya. Sedangkan 3 hambatan utama dalam penerapan KM di PT. KLM adalah: 1) Keterlibatan anggota rendah; 2) Keberhasilan KM masih kurang terukur; 3) Kurang program penghargaan dan motivasi.

Knowledge has become one of the most important asset for every organization in the information era. Activities to create, maintain, and disseminate the knowledge known as Knowledge Management (KM). Maturity level of a Knowlege Management fairly can be measured using KM Maturity Model.
This research aimed to develop a maturity model by integrating 10 aspects which believed as the Critical Success Factors (CSFs) of KM implementation in PT. KLM. Maturity Model that used as refferences are maturity model from Siemens? KMMM®, Infosys, G-KMMM, KMCA, and a maturity model developed by Khatibian, Pour, & Javari (2010). Assessment instrument that developed is a questionaire which its validity was tested using Bivariate Pearson method (Pearson Product Moment Correlation). Questionaire reliability was tested using Cronbach?s Alpha method.
Upon that this model was tested to 3 KM domain in PT. KLM which are Project, IT, and Marine by using One Way Varian Analysis Method (One Way ANOVA) to discover whether differences in maturity level of these three domain exists. Before proceeding with One Way ANOVA, a varian homogenity test was carried out with Levene Test to ensure all varian or subject coming from identical group as the preliminary requirement of the assessment. Maturity level then measured using One-Sample T Test. This research discovered that there is no variances in maturity level on all three domain tested.
Measurement result shows that KM Maturiy domain is in level 4 and this is one level behind if compared to ideal condition which is level 5. Beside of analyzing by the means of statisticalparametric method, a descriptive-qualitative analysis also conducted to depict the correlation between assessment result and the observation of KM implementation in PT. KLM. The result are 3 main aspects that bring the advantage on KM implementation in PT. KLM as follows: 1) Supporting technology; 2) Standard process of learning; 3) Mutual trust and relationship. In other hand there are 3 main obstacle on KM implementation in PT. KLM, they are: 1) Lack of involvement from members; 2); Lack of measurement on KM success; 3) Lack of award & motivation program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>