Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168968 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sella Santi Ramadani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan hardiness pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di daerah DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Banten. Pengambilan data dilakukan pada 571 partisipan mahasiswa program Diploma III Kebidanan dengan menggunakan kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) untuk mengukur hardiness. Hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara optimisme dan hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan pada empat wilayah yang sudah ditentukan. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor hardiness

ABSTRAK
The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and hardiness in midwifery students in the area of Jakarta, West Sumatra, West Java and Banten. Data were collected on 571 midwifery diploma students using questionnaires, which consist of Life Orientation Test-Revised (LOT-R) to measure optimism and Dispositional Resilience Scale 15-Revised (DRS 15-R) to measure hardiness. Statistical test results showed that there is a positive and significant relationship between optimism and hardiness (r = + 0.380, N = 571; p < 0.01, two tails) on midwifery diploma students in four areas mentioned. In other words, the higher the optimism score individual gets, the higher his/her hardiness score."
2016
S63685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Aisyah Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 item yang telah diadaptasi oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Penelitian ini dilakukan pada 571 mahasiswa program Diploma III Kebidanan semester empat dan enam dengan menggunakan sampel mahasiswa yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan.

The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and resilience among midwifery students in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. The Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) is used to measure optimism, and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 and had adapted by Campbell-Sills dan Stein (2007) is used to measure resilience. Data were collected on 571 students in their fourth and sixth semester of college in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. Statistical test results indicate a significant and positive correlation between optimism and resilience among midwifery Diploma students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiah Musthofawi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan self-esteem pada mahasiswa program diploma III kebidanan. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa program diploma III kebidanan yang berada di wilayah provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera Barat. Secara keseluruhan, 571 mahasiswa program diploma III kebidanan berpartisipasi dengan cara mengisi kuesioner optimisme dan self-esteem. Pengukuran optimisme dilakukan dengan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994), sementara pengukuran Self-esteem dilakukan dengan alat ukur Rosenberg?s Self-esteem Scale (RSE) yang dikembangkan oleh Rosenberg (1965). Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimisme dan self-esteem memiliki korelasi positif yang signifikan (r = 0.378, p = 0.000). Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan baik bagi pihak akademi kebidanan untuk merancang program intervensi guna meningkatkan kualitas calon bidan di Indonesia dengan meningkatkan faktor-faktor internal pada diri mahasiswa kebidanan.

This research was conducted to investigate the correlation between optimism and self-esteem in midwifery college students, diploma III program. Sample from this study are midwifery college students, diploma III program who are in the region DKI Jakarta, West Java, Banten and West Sumatera. Overall, 571 midwefery student was participated in this research by filling out the questionnaire optimism and self-esteem. Optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver dan Bridges (1994), while self-esteem was measured by Rosenberg's Self-esteem Scale (RSE) constructed by Rosenberg (1965). The result show that there is a significant positive relationship between optimism and self-esteem (r = 0.378, p = 0.000). Implication of this study is, the result can be considered in designing an intervention program, in order to increase candidates midwife's internal quality in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanita Riziq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan di Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Diploma III Kebidanan tingkat 2 dan 3 yang berjumlah 571 orang dari akademi kebidanan yang terakreditasi A dan B di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan efikasi diri pengambilan keputusan karir (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Terdapat temuan lain yaitu kepuasan hidup, aspek kontekstual berupa dukungan sosial, dan self-efficacy merupakan prediktor tinggi atau rendahnya skor efikasi diri pengambilan keputusan karir.

This study examined the correlation between optimism and career decision self-efficacy on midwifery college student in Indonesia. 571 Senior year midwifery college student (grade 2 & 3) was participated from midwifery academy which have A and B acreditation in DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, and Sumatera Barat Province was taken by convenience sampling technique. The result indicated significant correlation between optimism and career decision self-efficacy (r=+.203, n=571, p<.01, two tails). Furthermore, another result also revealed that life satisfaction, contextual factor such social support, and self-efficacy as predictor of high or low career decision self-efficacy score.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiella Damaputri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan hardiness pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1962 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 untuk mengukur distres pikologis dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised DRS 15-R untuk mengukur hardiness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan hardiness r=-0,252, n=1962.

This study was conducted to examine the correlation between psychological distress and hardiness among college students. Respondents in this study were 1962 students from various colleges in Indonesia. The data were collected using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 to measure psychological distress and Dispositional Resilience Scale 15 Revised DRS 15 R to measure hardiness. The result indicated there is a significant negative correlation between psychological distress and hardiness r 0,252, n 1962, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan optimisme pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kepada 1024 mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25. Sementara itu, instrumen yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised LOT-R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan optimisme r = 0,303, N = 1024, p < 0,01, two-tails . Hasil analisis data demografis menunjukkan bahwa jenis kelamin memengaruhi optimisme dan status pernikahan dapat memengaruhi distres psikologis.

This research was conducted in order to seek the relationship between psychological distress and optimism among college students. Quantitative research method was conducted to 1024 active college students in Indonesia. The sampling technique used was convenience sampling. The instrument used to measure psychological distress was Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25. Meanwhile, the instrument used to measure optimism was Life Orientation Test Revised LOT R. The result indicated negative and significant relationship between psychological distress and optimism r 0,303, N 1024, p 0,01, two tails. Demographic data analysis revealed that gender influences optimism and marriage status influenced psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Christine
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S10705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryanah
"Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan berbagai upaya kesehatan yang didukung oleh sumberdaya manusia kesehatan yang memadai. Salah satu sumber daya manusia yang berperan adalah tenaga bidan yang dapat menerapkan peran fungsinya di pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang mutu lulusan D III Kebidanan Cipto Mangunkusuko Poltekes Depkes Jakarta III Tahun 2004. Penelitian dilakukan di Prodi Kebidanan Cipto Mangunkusumo karena Prodi ini merupakan institusi yang pertama kali menyelenggarakan D III Kebidanan. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif dan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) serta Diskusi Kelompok Terarah. Dengan informan dalam penelitian ini sebanyak 24 orang yang terdiri dari 14 orang lulusan yang sudah bekerja, 5 orang lulusan yang tidak bekerja, 2 orang dari institusi pendidikan dan 2 orang dari provider.
Dari hasil penelitian untuk komponen masukan didapatkan peserta didik sesuai ketentuan yang berlaku, SDM dari segi kuantitas dan kualitas dirasakan masih kurang, kurikulum sudah mengacu kepada kurikulum nasional, fasilitas sudah memadai, biaya sudah sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan; dari komponen proses terlihat belum semua dosen membuat perencanaan pengajaran khususnya SAP, pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik, evaluasi yang dilaksanakan meliputi UTS, UAS dan UAP sesuai dengan ketentuan; komponen luaran didapatkan hampir seluruh lulusan terserap/bekerja, yang tidak bekerja karena melanjutkan pendidikan, dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama yang bekerja di puskesmas dan rumah bersalin swasta sedangkan yang di rumah sakit kurang kontribusinya.
Kesimpulan yang dapat diambil: mutu lulusan DIII Kebidanan Cipto Mangunkusumo cukup baik, dimana banyak diserap di layanan kesehatan dan dapat menerapkan peran dan fungsinya secara maksimal khususnya di puskesmas dan rumah bersalin swasta. Untuk lebih meningkatkan mutu lulusan, maka perlu meningkatkan secara kualitas SDM (pengajar) baik institusi maupun Clinical instructure (CI) dengan mengikutkan pendidikan lebih tinggi dan menambah jumlah serta mengikutsertakan pelatihan.

In order to achieve health development objectives, a varied activities and efforts are conducted supported by adequate human resources in health sector. One of the important human resources in health is midwife who can apply her function in health appropriately. The objective of this study was to obtain information on quality of graduates from diploma on midwifery produced by Cipto Mangunkusumo Midwifery Study Program, Jakarta Health Polytechnics III year 2004. This study was conducted in Cipto Mangunkusumo Study Program since this institution was the first institution that provided midwifery diploma. Qualitative approach was employed and data were collected through in-depth interview and FGD with 24 informants consisted of 14 working graduates, 5 non-working graduates, 2 from the institution, and 2 from health provider.
The study result on input show proper students in accordance to the rule, quantity and quality of human resources were felt as lacking, curricula was already referred to national curricula, facility was felt adequate, cost was in accordance to regulation and needs; result on process shows that not all of lecturers prepared teaching plan, particularly SAP, implementation of teaching was good, evaluation (mid-exam, final exam, and practical exam) was in accordance to the regulation; result on output shows that almost all graduates were absorbed in workplace, those who were not absorbed were continuing their study, regarding duty and function, the graduates who work in public health centers and private maternity clinics contributed better than those who worked in hospitals.
The study concludes that quality of graduates were considerably good reflected by the high absorption in work place and could apply their role and function in an optimal way particularly among those who worked in public health centers and private maternity clinics. To improve more the graduates quality, there is a need to improve human resources quality (lecturers) both academic and clinical instructors by attending higher level of education and adding the number of lecturers as well as increasing attendance of training."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amatul Firdausa Nasa
"Keyakinan memengaruhi pemahaman dan reaksi keluarga terhadap kesulitan yang dihadapi dan kemampuan mereka untuk mengatasinya (Patterson, 2002). Salah satu keyakinan yang ada dalam keluarga adalah optimisme (Warter, 2009). Menurut Taylor dkk (2010), optimisme merupakan sumber psikologis bagi keluarga dalam menghadapi kesulitan, terutama keluarga yang menghadapi kemiskinan. Optimisme dipandang sebagai karakteristik yang dapat meningkatkan fungsi resiliensi (Taylor dkk, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara resiliensi keluarga dan optimisme pada mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin. Penelitian ini melibatkan sebanyak 247 mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dengan mengisi kuesioner resiliensi keluarga dan optimisme. Resiliensi keluarga diukur dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Walsh (2012) yaitu Walsh Family Resiliensce-Questionnaire (WFRQ). Sedangkan optimisme diukur dengan menggunakan alat ukur Life Orientation Test-Revised (LOT-R) yang dikembangkan oleh Scheier, Carver dan Bridges (1994). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi keluarga dan optimisme mempunyai korelasi positif yang signifikan (r = 0.331, p = 0.000). Selain itu, melalui hasil analisis tambahan juga ditemukan perbedaan mean resiliensi keluarga yang signifikan pada struktur keluarga (orangtua lengkap dan orangtua tunggal) dan juga perbedaan mean optimisme yang signifikan pada aspek pekerjaan ibu.

Belief are thougt to impact how family understands and respond to exposure the risk of adversity and ability to protect themselves (Patterson, 2002). Optimism is one of belief in family (Warter, 2009). According to Taylor et al (2010), optimism is a psychological resource for families faced adversity, especially families living in poverty. Optimism is a characteristic that may promote resilient functioning (Taylor dkk, 2010). This research was conducted to investigate the correlation between family resilience and optimism among college students from families living in poverty. This study involved 247 Bidikmisi scholarship students by filling out the questionnaire family resilience and optimism. Family resilience was measured by Walsh Family Resilience-Questionnaire (WFRQ) constructed by Walsh (2012). While optimism was measured by Life Orientation Test-Revised (LOT-R) constructed by Scheier, Carver and Bridges (1994). The results showed that family resilience and optimism has a significant positive correlation (r = 0.331, p = 0.000). In addition, through the results of additional analysis also found that were significant mean differences of family resilience on family structure (two parents and single parents) and also significant mean differences of optimism on maternal occupation aspect."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Meiliyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara optimisme dan general self-efficacy (GSE) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di Universitas Indonesia (UI). Optimisme didefinisikan sebagai ekspektasi atau pengharapan yang bersifat umum pada seorang individu, bahwa hal-hal baik akan terjadi dan hal-hal buruk hampir minim akan terjadi di masa mendatang. GSE didefiniskan sebagai persepsi dan belief individu tentang dirinya sebagai orang yang mampu untuk melakukan beragam tugas dalam berbagai macam situasi secara efektif pada konteks yang luas. Pengambilan data dilakukan pada 250 partisipan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI dengan menggunakan dua buah kuesioner, Life Orientation Test Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme dan General Self-Efficacy Scale (GSES) untuk mengukur GSE. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara optimisme dan GSE (r = 0.263, p = 0.000) pada mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi di UI. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi skor optimisme individu, maka semakin tinggi pula skor GSE.

The aim of this study was to investigate the correlation between optimism and general self-efficacy (GSE) among students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia. Optimism was defined as „„the generalized outcome expectancies in individuals that good things will happen in the future and bad things will be minimal”. GSE was defined as “individuals‟ perception and belief in their tendency to view themselves as capable of performing task demands across variety of different situations effectively in a broad array of contexts”. Two questionnaires, Life Orientation Test Revised (LOT-R) measured optimism and General Self-Efficacy Scale (GSES) measured GSE, were used to obtain data from 250 students of Bidikmisi Scholarship at Universitas Indonesia as participants. The result of Pearson Correlation Test indicated positive and significant correlation between optimism and GSE (r = 0.263, p = 0.000). The result explained that the higher score of optimism, would be followed by higher score of GSE."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>