Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Tyas Kurniawan
"Visi Pemerintah Kabinet Kerja pada Nawa Cipta dalam membangun Kapal Perintis yang dapat menghubungkan Indonesia dimulai pada tahun 2015. Kepulauan Selayar menjadi target pemerintah dalam menjalankan visi tersebut karena kebutuhan angkutan laut yang tinggi. Melalui data pada tahun 2010 sampai 2013, maka peramalan nilai bongkar muat pada tahun 2016 sampai 2019 ditentukan dengan least square methode dan analisis rasio.
KMP. Sangke Palangga dengan pola pelayaran yang sudah ditentukan pertahun memiliki Kinerja Operasional pada tahun 2016 dan 2019 masing-masing 1,54 dan 1,76. Dengan kondisi tersebut, maka kapal tersebut tidak dapat memenuhi permintaan angkutan laut di Kepulauan Selayar. Kapal rancangan didesain untuk memenuhi kebutuhan angkutan laut. Dengan pola pelayaran usulan, Kinerja Operasional Kapal rancangan tahun 2016 dan 2019 masing-masing 0,89 dan 0,96. Kapal rancangan didesain dengan lambung trimaran dan memiliki aspek ratio yang sesuai dengan standar optimalisasi rancangan kapal perintis di Indonesia.

Indonesian Government's vision in Nawa Cipta in building ?Perintis? ships which can connect Indonesia began in 2015. Selayar?s government are targeted in carrying out the vision for sea transport because the demand is high. According to data in 2010 until 2013, the forecasting value of the unloading 2016 to 2019 were determined by the least squares method and ratio analysis.
KMP. Sangke Palangga with shipping patterns 250 trips per year have Ship Operating Performance in 2016 and 2019 each 1.54 and 1.76. Under these conditions, the ship can?t fulfill the demand for sea transport in Selayar. Ship is designed to fulfill the requirement of sea transport capacity and dimensions following the KMP. Balibo as a comparison vessel. With the pattern of the proposed cruise, ship designs Operational Performance in 2016 and 2019 each 0.89 and 0.96. Ship design trimaran hull designed and has an aspect ratio according to the standard ?Perintis? ship design optimization in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunisa Sabitha
"Kebakaran dapat terjadi di kapal Ferry Ro ro dengan daerah penyebab kebakaran yang variatif yaitu 63 kebakaran terjadi di kamar mesin dan 10 terjadi di dek kendaraan Namun suatu sistem keselamatan kebakaran kapal Ferry Ro ro di Indonesia belum dapat mengurangi angka kebakaran kapal Oleh sebab itu diperlukan adanya perancangan sistem assessment keselamatan kebakaran kapal Ferry Roll On Roll Off Perancangan sistem ini menggunakan peraturan SOLAS Sistem assessment akan digunakan sebagai media penilaian sarana proteksi kebakaran di kamar mesin dan car deck Hasil dari perancangan ini adalah sistem assessment keselamatan kebakaran yang terdiri dari form engine room fire control assessment form car deck fire control assessment prosedur proteksi kebakaran dan manajemen rencana evakuasi korban kebakaran.

Fires can occur in Roll On Roll Off Passenger Ferries with varied areas cause of the fire is 63 fire broke out in the engine room and 10 occurred in the car deck However a fire safety system on the Roll On Roll Off Passenger Ferries has not been able to reduce the number of ship fires Therefore it is necessary to design some fire safety assessment system for Roll On Roll Off Passenger Ferries This system using Safety Of Life At Sea regulation Assessment system will be used as tool of fire protection to assess engine room and car deck The result of this design is a fire safety assessment system which consists of a form of engine room fire control assessment the form of car decks assessment of fire control fire protection and management procedures evacuation plan fire victims.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunisa Sabitha
"Kebakaran dapat terjadi di kapal Ferry Ro-ro dengan daerah penyebab kebakaran yang variatif yaitu 63% kebakaran terjadi di kamar mesin dan 10% terjadi di dek kendaraan. Menurut mahkamah pelayaran RI, faktor penyebab kecelakaan di perairan 88% disebabkan oleh human factor. Metode dalam penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan metode HFACS. Penelitian ini akan menghasilkan suatu form assessment untuk pengecekan crew kapal yang dilakukan oleh seorang safety officer, matriks risk assessment untuk menentukan level risiko yang terjadi dalam sebuah insiden kebakaran dan form car deck risk assessment yang bertujuan sebagai penunjang analisa risk assessment.

Fires can occur in Roll On Roll Off Passenger Ferries with varied areas cause of the fire are 63% fire broke out in the engine room and 10% occurred in the car deck. According to Mahkamah Pelayaran RI, causes of accidents in the sea 88% are caused by the human factor. Methods in descriptive qualitative research method was using HFACS. The study will include an assessment form for checking crew of the vessel conducted by a safety officer, risk assessment matrix to determine the level of risk of an incident that occurred in the form of car deck fire and risk assessment aimed as supporting risk assessment analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renan Hafsar
"Kapal motor penyeberangan (KMP) atau biasa disebut dengan Ro-Ro (Roll on-Roll off) pengangkut penumpang sebagai moda transportasi andalan bagi Indonesia untuk menghubungkan selat dan danau masih mengalami kendala karena pelaksanaan peraturan-peraturan keselamatan pada kapal motor penyeberangan di Indonesia masih memprihatinkan. Sebagian besar dari berbagai standar dan peraturan internasional serta peraturan perundangan Indonesia mengalami penyimpangan dalam pelaksanaannya. Munculnya kumulatif potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan dalam jumlah besar dan signifikan belakangan ini mengakibatkan maraknya kecelakaan kapal motor penyeberangan. Potensi tersebut bisa ditimbulkan dari banyak pihak dan dengan banyak latar belakang yang mendasarinya. Analisa terhadap potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan merupakan langkah awal untuk membenahi dan meningkatkan keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal motor penyeberangan di Indonesia. Beberapa langkah mendesak yang harus dilakukan untuk meningkatkan keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal motor penyeberangan, adalah peningkatan sumber daya manusia pada semua pihak yang terlibat pada penyeberangan dan perubahan regulasi-regulasi yang terkait dengan penetapan tarif dan penggunaan standar pemeriksaan yang disyaratkan SOLAS. Analisa yang digunakan pada skripsi ini dengan model statistik deskriptif yang sebagian besar didapatkan dari data primer. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah studi lapangan dan literatur. Diharapkan dengan hasil analisa terhadap potensi penyebab kecelakaan kapal motor penyeberangan di Indonesia mampu memberikan rekomendasi penanganan tindak lanjut pada semua pihak untuk meningkatkan keselamatan transportasi kapal motor penyeberangan di Indonesia.

Ro-Ro (Roll on-Roll off) passenger ship (abbreviated as Ropax) as relied transportation by Indonesian people to connect straits and lakes still facing problems because of the implementation of the ropax safety rules is still in the concerned condition. Almost all of the standards and international rules and also Indonesian government rules facing distortion towards the implementation. The cumulative of potentials of accident motive appears in Ropax in great number and significant nowadays has caused glowing of Ropax accidents. The potentials can be consequences of mistakes of many parties and with many motives behind them. Analyze on potential of accident motive in Ropax is the first step to tidy up and increase the safety of marine transportation, especially in Ropax in Indonesia. Some urgently steps which must to do in attempts of increasing the safety of marine transportation, especially in Ropax, are up grading the human resources to all parties who involved with operational of Ropax and changing regulations (about tariff and using of inspection standards which mandatory from SOLAS). Analyze used in this paper is descriptive statistic model which majorities of data gained from primary data. Methods used in this paper are field study and literature study. Hope the results of analyze on potential of accident motive in Ropax can gives recommendations to all parties about follow up in increasing the safety of marine transportation of Ropax in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S38099
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Ari Wibowo
"Latar belakang Pelayaran singkat, pertukaran proses bersandar dan berlayar yang cepat, serta kepadatan lalu-lintas di jalur pelayaran Bakauheni menjadi tantangan bagi awak kapal feri roro dalam mempertahankan pola kerja dan menyebabkan tekanan psiko-emosional, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan menilai hubungan pola rotasi kerja terhadap kualitas tidur pada awak kapal feri roro, serta faktor lain yang berhubungan.
Metode Dengan desain potong lintang, awak kapal feri roro di Pelabuhan Bakauheni yang dipilih dilakukan penilaian kualitas tidur dengan menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Karakteristik pekerjaan yang dinilai: jabatan, durasi berlayar, masa kerja, jumlah shift kerja, jam kerja/shift, jam kerja/minggu. Getaran dan kebisingan diukur pada setiap kamar tidur awak kapal yang dipilih.
Hasil Sebanyak 107 responden dari 4 kapal berbeda dilibatkan dalam penelitian ini dengan karakteristik sebagian besar berusia >35 tahun (54,2%), masa kerja >10 tahun (59,8%), bekerja dalam pola shift (81,4%) dengan jam kerja ≤10 jam/shift (82,2%), serta waktu kerja total ≤72 jam/minggu (51,4%). Kualitas tidur buruk didapatkan pada 72,9% responden. Pola kerja 2- shift (OR: 34.67, 95% CI: 3.21–375.07) dan 3-shift (OR: 14.19, 95% CI: 1.26–159.35) merupakan faktor determinan kualitas tidur buruk pada awak kapal feri roro. Faktor lain yang berhubungan adalah jabatan (OR: 8,20, 95% CI: 1,90–35,39) dan getaran (OR: 3,83, 95% CI: 1,09–13,49).
Kesimpulan Dengan prevalensi kualitas tidur buruk yang cukup tinggi, pengawasan dan pengaturan pola rotasi kerja awak kapal feri roro perlu ditingkatkan. Perusahaan pelayaran harus melakukan pemeliharaan, modifikasi, atau pembaharuan akomodasi kapal untuk meningkatkan kualitas tidur awak kapal.

Introduction
Crew members on roll-on roll-off (roro) ferries at the crossing port face many work challenges, including more port calls due to shorter voyages and challenging sailing conditions. These factors can lead to an irregular work schedule and psychological and emotional stress, that can induce sleep disruption. This study aims to analyse the association of work schedule and sleep quality, as well as other related factors.
Method
This cross-sectional study was conducted at Bakauheni port Lampung, Indonesia, which is renowned as one of the busiest ports in Indonesia, The Indonesian version of the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was used to assess the quality of sleep. An interview was conducted to gather information regarding the job rank, duration on board, seafaring experience, shifts schedule, and working hours. Vibrations and noise levels were measured in the bedrooms of selected crews. The determining factor was analyzed using logistic regression.
Result
We conducted an analysis on a sample of 107 participants from four randomly selected ships that shared comparable characteristics. The majority of participants were over the age of 35 (54,2%), had more than 10 years of sailing experience (59,8%), worked in shifts (81,4%), and had total working hours of 72 hours or less per week (51,4%). Approximately 72.9% of the participants experience poor sleep quality. The 2-shift (OR: 34.67, 95% CI: 3.21–375.07) and 3-shift (OR: 14.19, 95% CI: 1.26–159.35) schedule are determining factors that associated with poor sleep quality. Additionally, job rank (OR: 8.20, 95% CI: 1.90–35.39) and exposure to vibration (OR: 3.83, 95% CI: 1.09–13.49) are other contributing factors.
Conclusion
There is a high of prevalence of poor sleep quality among roro ferry crews in Indonesia. The regulation of the work rotation schedule needs to be improved and supervised. Shipping companies are required to provide appropriate accommodation for the crews.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wicaksono
"Banyaknya pulau di Indonesia dibutuhkan moda transportasi untuk meningkatkan konektivitas antar pulau khususnya di wilayah 3T. Saat ini pelayaran perintis menjadi moda transportasi yang tugaskan oleh pemerintah untuk melayani daerah 3T. Namun rute pelayaran perintis saat ini belum optimal dan tidak merata sehingga perlu dilakukan optimasi. Optimasi adalah merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan hasil terbaik nilai paling maksimal atau minimal bedasarkan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai, dan tetap memenuhi fungsi kendala yang berlaku. Optimasi sendiri merupakan metode yang cukup penting untuk keberlanjutan akses transportasi laut khususnya pelayaran perintis di Kepulauan Maluku. Seluruh pelabuhan yang dilayani oleh pelayaran perintis diklasterkan menggunakan metode clustering Density-Based Spatial Clustering of Application with Noise (DBSCAN). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan untuk optimasi rute pelayaran perintis. Terdapat 7 klaster yang terbentuk untuk menyesuaikan ketersediaan kapal perintis yang berjumlah 7 kapal. Setiap klaster masing-masing dilakukan optimasi menggunakan Travelling Salesman Problem (TSP). hasil optimasi jauh lebih optimal dengan total jarak tempuh di tujuh klaster yang terbentuk sebesar 3101 NM dibandingkan dengan rute existing sebesar 6730 penurunan sebesar 53.92%.

The number of islands in Indonesia requires a mode of transportation to improve inter-island connectivity, especially in the 3T region. Currently pioneer shipping is a mode of transportation assigned by the government to serve the 3T area. However, the current perintis shipping route is not optimal and uneven, so optimization needs to be done. Optimization is an activity that aims to get the best results with the maximum or minimum value based on the function and objectives to be achieved, and still fulfill the function of the applicable constraints. Optimization itself is a method that is quite important for the sustainability of sea transportation access, especially perintis shipping in the Maluku Islands. All ports served by pioneer shipping are clustered using the Density-Based Spatial Clustering of Application with Noise (DBSCAN) clustering method. This study aims to provide policy recommendations for the optimization of pioneer shipping routes. There are 7 clusters formed to match the availability of 7 pioneer ships. Each cluster is optimized using the Traveling Salesman Problem (TSP). optimization results are much more optimal with the total distance traveled in the seven clusters formed of 3101 NM compared to the existing route of 6730, a decrease of 53.92%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Lestari Kadarsan
"Sebagai negara kepulauan yang terbesar maka Republik Indonesia mempunyai wilayah lautan yang cukup luas. Akibatnya adalah penyebaran penduduk pada 13.600 buah kepulauan Indonesia menimbulkan kebutuhan atas terselenggaranya suatu sarana perhubungan laut yang memadai. Namun tersedianya sarana perhubungan laut yang dikelola oleh perusahaan jasa angkutan hanya terbatas pada wilayah-wilayah yang telah berkembang dan potensi muatannya mendatangkan keuntungan. Untuk mengisi wilayah yang terisolasi dan belum berkembang pemerintah menyelenggarakan pelayaran Perintis, suatu pelayaran dengan subsidi pemerintah. Pelayaran ini dilakukan agar kebutuhan baik dari segi ekonomi , sosial, kesehatan, pendidikan, politik, keamanan masyarakat wilayah terpencil dapat dipenuhi. Sesuai dengan sifatnya sebagai perintis maka diharapkan wilayah yang didatangi dapat berkembang sehingga lambat laun akan diminati oleh pelayaran swasta. Departemen Perhubungan menetapkan lima buah indikator kinerja yang dapat dipergunakan untuk menilai prestasi kegiatan pelayaran .Perintis yaitu Regularitas, Hari Operasi, Load Factor, Produktivitas, serta Subsidi Ratio. Sedangkan pelaksanaan pelayaran Perintis sendirl sebagian besar melayari wilayah-wilayah di Indonesia Bagian Timur. Skripsi ini mempelajari lebih jauh mengenai latar belakang dilaksanakannya pelayaran Perintis, perkembangan pelaksanaan tersebut khusus di wtlayah Indonesia Bagian Timur dengan menggunakan perangkat analisis lima indikator kinerja pelayaran Perintis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Suryanetti
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dikembangkan suatu sistem penyaluran BBM di Kepulauan Selayar. Untuk mendapatkan kebutuhan BBM dengan proyeksi menggunakan regresi liner multivariabel terhadap realisasi penyaluran BBM. Dari hasil proyeksi kebutuhan BBM sampai tahun 2026 dilakukan analisis terhadap kebutuhan penyalur. Untuk mendapatkan kebutuhan sub penyalur digunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process dalam penentuan kriteria lokasi sub penyalur sehingga didapatkan pembobotan per kecamatan dan diperoleh kebutuhan BBM per kecamatan. Hasil perhitungan keekonomian sub penyalur dengan IRR Internal Rate of Return sebesar 15 , didapatkan volume minimal sebesar 358 kl/tahun, NPV Net Present Value sebesar Rp.36.247.871,- dan Payback Period selama 6 tahun. Untuk karakteristik daerah kepulauan dengan sebaran penduduk yang tidak merata, sistem penyaluran BBM di Kepulauan Selayar adalah dengan penyaluran BBM melalui 4 APMS penyalur yang sudah ada dan melalui mekanisme sub penyalur sebanyak 29 sub penyalur. Kata kunci : BBM, kepulauan, penyalur, sub penyalur, kepulauan Selayar.

ABSTRACT
In this research, we developed a system of distribution oil fuel in selayar island. To obtain the oil fuel necessity projection by using multi variable linear regression toward the realization of oil fuel distribution. From the result of oil fuel necessity projection up to the year of 2026, an analysis is being done toward the retailer necessity. To obtain the sub distributor necessity, AHP Analytical Hierarchy Process is used in weighing criteria for sub retailer location and resulted in weighing per subdistricts and oil fuel necessity per regency. The output of the sub retailer economic calculations with IRR internal rate of return of 15 resulted minimum volume of 358 kl year, NPV Net Present Value is Rp.36,247,871, and payback period of 6 years. For island regions with characteristic of uneven population spread, the oil fuel distribution system in selayar island is by oil fuel distribution via existing 4 APMS retailer and through sub retailer mechanism of 29 sub retailer. keywords fuel, public, island, retailer, sub retailer, selayar island"
2017
T48206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Winata Nurtanio
"Konsumsi daging yang berlebihan memiliki dampak negatif bagi sebagian masyarakat Indonesia karena kolesterol yang tinggi dan harga yang mahal. Namun daging masih menjadi pilihan untuk dikonsumsi karena belum ada alternatif daging sehat. Daging nabati dibuat sebagai salah satu solusi bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi daging yang sehat, hanya saja di Indonesia masih didominasi oleh produk impor. Penelitian ini membahas tentang pra perancangan produk daging nabati sapi dan ayam dengan merk Meat-Up untuk memenuhi kebutuhan di Jabodetabek. Bahan baku yang digunakan adalah gluten, kacang merah, kedelai, TVP, dan bumbu untuk daging nabati sapi, dan gluten, singkong, kedelai, TVP, dan bumbu untuk daging nabati ayam.
Pabrik direncanakan beroperasi pada pertengahan tahun 2017. Pabrik akan dibangun di Bogor karena akses untuk mendapatkan bahan baku produk lebih mudah. Sistem produksi yang diterapkan adalah batch. Kapasitas produksi pabrik adalah 94 ton per tahun. Alat produksi utama yang digunakan ada 10, yaitu washer, weighing scale, miller, chopper, mixer, extruder, steamer, cooker, slicer, dan vacuum packaging machine. Total investasi yang diperlukan untuk membangun pabrik ini adalah Rp. 2.659.270.125. Adapun nilai ROI-nya adalah 32,9%, dengan PBP 2,36 tahun, MARR 17%, IRR 38%, BEP 32,3%, NPV Rp. 5.607.340.158. Harga jual yang ditetapkan untuk produk daging nabati Meat-Up adalah Rp. 30.000. Dengan demikian, pabrik Meat-Up sangat layak dibangun karena menguntungkan.

High consumption of meat has a negative effect for some people in Indonesia due to its high cholestrol and expensive price. However meat still becomes a common choice for daily consumption because there is no alternative healthier meat. Gluten-based vegetarian meat was made as a solution for people who want to eat meat in healthy way, but in Indonesia imported products are still dominating the market. This study discusses the preliminary production design of vegetable beef and chicken meat with Meat-Up brands to meet the needs in the Greater Jakarta. The raw materials used are gluten, red beans, soybeans, TVP, and vegetable seasoning for vegetable beef meat, and gluten, cassava, soybean, TVP, and seasoning for vegetable chicken meat.
The plant will be operated in mid 2017. The plant will be built in Bogor due to accessibility to raw materials. The production system applied is batch. The production capacity is 94 tons per year. The main production equipment used are 10 equipment, which are washer, weighing scale, miller, chopper, mixer, extruder, steamer, cooker, slicer, and vacuum packaging machine. The total investment required to build this plant is Rp. 2,659,270,125. The value of its ROI is 32.9%, with PBP 2.36 years, MARR 17%, IRR 38%, 32.3% BEP, NPV Rp. 5,607,340,158. The sale price set for this vegetable meat products is Rp. 30,000. Thus, Meat-Up plant is very feasible to be built because it is profitable.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Eka Putra
"Indonesia mengalami pertumbuhan permintaan energi yang pesat, dengan kebutuhan energi listrik nasional meningkat sebesar 31% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Potensi energi terbarukan di Indonesia, terutama tenaga surya, sangat besar dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan. Namun, kemunculan teknologi baru baru seringkali dihadapkan pada masalah penerimaan sosial masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan sosial dengan menggunakan metode Willingness to Adopt (WTA) bagi penduduk yang bermukim di Pulau Jampea dan Pulau Bembe di Sulawesi Selatan terhadap panel surya berdasarkan karakteristik pengetahuan dan sikap mereka serta kebutuhan listrik rumah tangga, dengan mempertimbangkan perbedaan geografis antara pulau yang terfasilitasi oleh PLN dan yang belum. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap penduduk berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, serta menggunakan data profil desa sebagai data pendukung. Analisis spasial dilakukan dengan cara mengasosiasikan karakteristik lokasi informan, dengan pengetahuan dan sikap mereka, serta kebutuhan listrik rumah tangga dengan tingkat WTA panel surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 informan, sebanyak 18 informan menunjukkan adanya tingkat WTA yang tinggi (willing), 26 informan pada WTA sedang (conditional willing), sedangkan 4 informan lainnya menunjukkan WTA yang rendah (unwilling). Kesimpulan penelitian yang dihasilkan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap WTA panel surya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap positif, kondisi ekonomi, dan kondisi kelistrikan yang terbatas. Secara geografis, temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat di pulau yang belum mendapatkan fasilitas listrik dari PLN memiliki WTA yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat di pulau yang sudah dilayani oleh PLN. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses listrik yang mendorong masyarakat di pulau-pulau tersebut untuk mencari alternatif energi yang lebih berkelanjutan.

Indonesia is experiencing rapid growth in energy demand, with national electricity needs increasing by 31% in 2022 compared to the previous year. However, meeting these electricity needs still relies heavily on fossil fuels, which negatively impact the environment. Indonesia's potential for renewable energy, especially solar power, is vast and could provide a sustainable solution to energy needs. Nonetheless, the introduction of new technologies often faces challenges related to societal acceptance. This study aims to analyze social acceptance using the Willingness to Adopt (WTA) method among residents of Jampea Island and Bembe Island in South Sulawesi towards solar panels, based on their knowledge, attitudes, and household electricity needs, while considering geographic differences between islands with and without PLN services. Data collection involved interviews with residents based on their location, supported by village profile data. Spatial analysis was conducted by associating informants' location characteristics with their knowledge and attitudes, as well as household electricity needs, to determine the level of WTA for solar panels. The results indicate that out of 48 informants, 18 showed a high level of WTA (willing), 26 had a moderate level of WTA (conditionally willing), and 4 had a low level of WTA (unwilling). The study concludes that factors influencing WTA for solar panels include knowledge levels, positive attitudes, economic conditions, and limited electricity supply. Geographically, the findings suggest that residents on islands without PLN electricity services have a higher WTA compared to those on islands served by PLN. This is due to limited access to electricity, which drives residents on these islands to seek more sustainable energy alternatives."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>