Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119893 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mira Andriyani
"ABSTRAK
Toilet training merupakan salah satu tugas perkembangan anak usia toddler. Pencapaian toilet training dapat dihambat oleh penggunaan diaper pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan diaper dengan pencapaian toilet training pada anak balita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik cluster sampling yang melibatkan 136 anak balita di RW 01 Pinang Ranti yang masih menggunakan diaper dalam sebulan terakhir. Penelitian ini menunjukkan bahwa balita yang menggunakan diaper intensitas sebagian besar mengalami keterlambatan pencapaian toilet training (67,1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan diaper dengan pencapaian toilet training pada anak balita (p value= 0,000). Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada orang tua untuk melatih toilet training sesuai dengan usia anak dengan cara mengurangi penggunaan diaper pada anak.

ABSTRACT
Toilet training is one of the task of development of toddler. Achievement of toilet training can be inhibited by the use of diaper on the child. This study aims to determine the relationship between the use of diapers with the achievement of toilet training on children under five. This study used cross sectional design with a cluster sampling technique involving 136 children under five in RW 01 Pinang Ranti who still use diapers in the last month. This study shows that children who use diapers intensity mostly experienced a delay in the achievement of toilet training (67.1%). The results showed that there was a significant relationship between the use of diapers with the achievement of toilet training in children under five (p value = 0.000). The results of this study recommend parents to train toilet training children with age-appropriate by reducing the use of diaper on the child."
2016
S63507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati
"Pengetahuan tentang kesiapan anak untuk toilet training penting diketahui orang tua untuk mencapai tugas perkembangan toddler yang meliputi kesiapan fisik, mental, dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pencapaian toilet training pada todler dengan pengetahuan ibu tentang toilet training. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi pada 45 responden yang memilki anak usia 2-3 tahun di TK Harapan Bunda kelurahan Kukusan Depok. Tehnik pengambilan yang digunakan yaitu purposive random sampling. Data yang telah terkumpul di analisa dengan statistik univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesiapan anak untuk toilet training dengan pencapaian toilet training pada anak usia toddler di TK Harapan Bunda kelurahan Kukusan Depok (p >0,05; OR 0,375). Rekomendasi penelitian ini yaitu agar dilakukan penelitian tentang kesiapan orang tua dalam melatih anak untuk toilet training."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5818
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Nurfitriana
"Anak usia toddler adalah gerbang awal unluk dilalcsanakaimya toilet training karena pada usia tersebut teljadi pematangan otot-Otot kandung kemih pada anak. Secara umum orangtua di Indonesia masih jarang menerapkan toilet training pada anak usia toddler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Clisiplin orangtua dalam melakukan toilet training pada anak usia toddler. Desain penelitian adalah deskriptif sederhana yang dilakukan pada 47 orangtua yang memiliki anak usia toddler di Rw 004 kelurahan Bam Ampar kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dan diperoleh melalui instrumen kuesioner dengan skala lilrert. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling, dimana peneliti akan memberikan kesempatan yang sama kepada unit sampel untuk terpilih Sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dengan distribusi menceng kanan. I-Iasil penelitian menunjukkan 46.8% orangtua memiliki tingkat disiplin yang rendah dalam melakukan toilet training pada anak usia toddler dan 53.2 % orangtua memiliki tingkat disiplin yang tinggi dalam melakukan toilet training pada anak usia toddler. Simpulan dari studi ini yaitu tingkat disiplin orangtua dalam melakukan toilet training masih rendah pada anak usia toddler.
Jumlah responden yang sedikit merupakan suatu keterbatasan, sehingga perlu dilakukan penelitian yang sama dengan jumlah responden yang sama, sehingga hasil penelitian inj dapat digeneralisasikan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti Iebih spesifik pihak orangtua yang diteliti sesuai jenis kelaminnya pada judul yang sama."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5573
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Lidya
"Setiap anak mempunyai karakteristik sesuai dengan tahap perkembangannya, anak tahap todler (usia 1-3 tahun) mengalami perkembangan psikososial (Ericson) yaitu otonomi dan takut/malu, ritualism. Todler mempunyai tugas perkembangan penting yaitu toilet training. Peran ibu disini adalah mengenali tanda-tanda kesiapan todler untuk melakukan toilet training, sehingga todler dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dengan sempurna.
Toilet training merupakan latihan menggunakan kamar mandi. Ini biasanya dilakukan oleh anak dalam tahap todler (usia antara 18-36 bulan). Toiller training bertujuan untuk meningkatkan kemampuan todler dalam mengontrol spinkter anak dan uretral, mengenalkan pada todler tentang bagian-bagian tubuhnya yang membedakan antara perempuan dan laki-laki."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5393
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Meitasari
"Toileting merupakan salah satu kemandirian yang perlu dicapai oleh anak. Orang tua sebagai salah satu faktor yang memiliki peran membentuk kemandirian anak melalui pengasuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan teknik asuhan orang tua dengan tingkat kemandirian anak dalam toileting. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Petukangan Selatan Jakarta dengan 49 orang tua yang memiliki anak usia preschool. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan analisis Chi Square.
Hasil penelitian menyirnpulkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara teknik asuhan orang tua dengan tingkat kemandirian anak dalam toileting (p value=0,116; α=5%). Ketidakbermaknaan ini mungkin disebabkan oleh tidak terpenuhinya batas minimum sampel yang dibutuhkan. Namun hasil penelitian memperlihatkan orang tua yang menggunakan teknik Induction, yaitu teknik dengan rasionalisasi, cenderung memiliki anak dengan tingkat kemandirian toileting tinggi (59%). Peneliti merekomendasikan untuk memenuhi jumlah sampel penelitian yang diperlukan dan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi kemandirian anak dalam toileting.

Toileting is one of task that children have to reach out for be independent. Parents is one of factor whose role to shape their children by childrearing or parenting. The purpose of this research was to identify correlation between childrearing-technique with children's independent level in toileting. This study was take place in Petukangan Selatan Jakarta during May and involved 49 respondents of parents with preschool chid. The design of this research was cross sectional and data were analyzed by Chi-Square.
The result of this study showed that there was no significant correlation between childrearing technique with children's independent level in toileting (p value= 0,116; α=5%). Less sample than required might contribute to this insignificant. But this study showed that parents who used induction technique (technique with rationalization) lead to high level of independent toileting in their child (59%). The researcher's recommend that the sample to meet the needs and it was needed to study more about the most influencing factor for children's independent in toileting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5787
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Prihatiningtyas
"ABSTRACT
Karya tulis ini memaparkan hasil dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik anak usia, jenis kelamin, usia mulai toilet training, riwayat mengompol keluarga dan status perkembangan , karakteristik ibu usia, status pekerjaan, pendidikan, status ekonomi, jumlah anak, status perkawinan, perilaku toilet training , dan kondisi lingkungan dengan kemampuan mengontrol eliminasi di Kelurahan Pangkalan Jati-Kecamatan Cinere Kota depok. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan desain potong lintang Cross Sectional . Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di kelurahan pangkalan jati yang dipilih secara cluster sampling. Hasil pengolahan data menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik anak usia, jenis kelamin, dan status perkembangan , karakteristik orang tua perilaku pengenalan toilet training ibu dan kondisi lingkungan terhadap kemampuan mengontrol eliminasi pada anak. Diharapkan orang tua tahu mau dan mampu utuk mempersiapkan kondisi anak, orantua dan lingkungan yang nyaman untuk menunjang anak memiliki kemampuan mengontrol eliminasi pada usia yang tepat.

ABSTRACT
This study aimed to identify relationship between children rsquo s characteristics age, sex, age of toilet training, familly wetting history and child development status , mother rsquo s characteristics age, employment status, education, economic status, number of children, marital status , toilet training behavior , and environmental lsquo s conditions with elimination control ability of preschool children in Pangkalan Jati, Cinere, Depok City. This study used analytic observational with cross sectional design. Sample of this study are parents who have children aged 4 6 years in Pangkalan Jati Village that selected by cluster sampling. The result showed that there are relationship between children rsquo s characteristics age, sex, and child development status , mother rsquo s characteristics toilet training behavior and environmental conditions wtih elimination control ability of preschool children. Parents are expected to know, will and be able to prepare the condition of childern, parents, and a confortable enviroment to support the child has the elimination control ability at the right age. "
S67964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Au, Sara
"No two children experience the toilet-training process in exactly the same way. While some kids might be afraid to even go near the bathroom, others may master the actual act right away. "Stress-Free Potty Training" takes the anxiety out of this challenging rite of passage. The book differentiates the common childhood personality types, providing easy techniques to suit kids who are: goal-oriented, sensory-oriented, internalising, impulsive and strong-willed. Parents will find much needed advice to help them identify what ideas will work for their child's temperament. This straight-talking guide enables readers to help any child make this important life transition free of worry, and in the way that's right for them."
New York: American Management Association;, 2008
e20447891
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Pratiwi
"

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat, termasuk berkurangnya perkembangan kognitif dan fisik, berkurangnya kapasitas produktif dan kesehatan yang buruk dan meningkatnya penyakit degenerative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukadana Kabupaten Lampung Timur tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 165 anak yang diambil secara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2019 pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan sebesar 26,1%. Variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu riwayat pemberian ASI Eksklusif dan riwayat pemberian MP ASI setelah dikontrol variabel berat lahir, panjang badan lahir, riwayat pemberian kapsul vitamin A, riwayat pemberian ASI Eksklusif dan penyapihan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat pemberian MP ASI. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan stunting dengan memperhatikan praktik PMBA yang benar dan dilakukan penanggulangan stunting dengan melakukan perbaikan gizi tidak hanya pada anak usia 0-23 bulan tetapi juga usia 24-59 bulan


Stunting is a serious public health problem and has long-term effects on individuals and society, including reduced cognitive and physical development, reduced productive capacity and poor health and worsening degenerative diseases. The aim of this study is to know factors related to the incidence of stunting in children aged 24-59 months in the Sukadana Public Health Center (Puskesmas) Working Area in East Lampung District in 2019. This study was a quantitative study with a cross sectional design which has 165 children as sample and used simple random sample as methode. This research was conducted in May-June 2019 by collecting data through direct interviews using questionnaires and anthropometric measurements. The results showed that variables related to stunting were the history of MP ASI contribution after controlled with variables of birth weight, birth length, giving vitamin A capsule, history of exclusive breastfeeding and weaning.

"
2019
T52720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Fikriyah
"Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena masih menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Pada tahun 2015, prevalensi balita yang meninggal karena diare secara global sebesar 9% (UNICEF, 2016). Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2013, insiden diare pada kelompok usia balita di Indonesia adalah 10,2%. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, prevalensi diare di provinsi Jawa Barat sebesar 7,5%, kemudian pada Riskesdas tahun 2018 prevalensi diare di provinsi Jawa Barat meningkat menjadi sebesar 8,6%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Provinsi Jawa Barat tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel yang digunakan adalah balita berusia 0-59 bulan di Provinsi Jawa Barat yang terdata di SDKI 2017, dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 1.554 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian diare pada balita di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 adalah sebesar 15,6% (242 balita). Hasil uji bivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare adalah balita usia ≤ 1 tahun (OR 1,62; 95% CI 1,23-2,13; p=0,001), sarana sanitasi (OR 1,52; 95% CI 1,14-2,03; p=0,005), dan sumber air minum (OR 1,34; 95% CI 1,01-1,79; p=0,047). Salah satu cara untuk mencegah terjadinya diare pada balita adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Disease is still a public health problem because it is still a fairly high cause of death in Indonesia. In 2015, the prevalence of children under five years who died from diarrhea globally was 9% (UNICEF, 2016). Based on Riskesdas data in 2018 the incidence of diarrhea in Indonesia was 10,2%. Based on Riskesdas data in 2013 the prevalence of diarrhea in West Java province was 7,5%, then based on Riskesdas in 2018 the prevalence of diarrhea in West Java province increased to 8.6%. The purpose of this research is to find out the description of the factors that associated with the incidence of diarrhea in children under five years in West Java Province in 2017. This study uses a Cross Sectional study design. Data that used is secondary data based from the Demographic Survey and Indonesian Health (IDHS) in 2017. The sample used is children aged 0-59 months in West Java Province, recorded in the 2017 IDHS, and samples that meet the inclusion and exclusion criteria are 1.554 children. The research result showed that the prevalence of diarrhea in West Java province in 2017 was 15,6% (242 children). The results of the bivariate test showed that the factors associated with the incidence of diarrhea were children aged ≤ 1 year (OR 1,62; 95% CI 1,23-2,13; p=0,001), sanitation facilities (OR 1,52; 95% CI 1,14-2,03; p=0,005), and source of drinking water (OR 1,34; 95% CI 1,01-1,79; p=0,047). To prevent diarrhea in children under five years is keep the environmental clean and healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maimaznah
"Balita dikatakan usia yang berisiko karena pada masa ini sangat mudah mengalami penyakit infeksi karena pertahanan tubuh dan sistem pencernaan masih imatur yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan serta dapat menyebabkan kematian. Pelaksanaan tugas kesehatan keluarga diharapkan dapat mengidentifikasi, mengurangi dan menanggulangi risiko diare pada balita.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan risiko diare pada balita di Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Kota Depok. Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan desain Cross Sectional dengan jumlah sampel 107 keluarga dengan balita. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan risiko diare pada balita.

Toddler is a period in human development that is at risk.This is because in the period children are very susceptible to infections due to the immaturity of the immune and digestive system, which can have an impact on growth and development that may lead to death. The implementation of family health task is expected to identify, reduce and mitigate the risk of diarrhea in infants.
This study aimed to determine the relationships between the family health task and the risk of diarrhea in children under five in Tanah Baru District of Beji Depok. The study design was descriptive correlation with cross sectional design with a sample of 107 families with toddlers. The results showed there is no association between family health task execution and the risk of diarrhea in infants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>