Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mei Riayu
"ABSTRAK
Seksualitas sebagai aspek utama sebagai manusia dialami dan diekspresikan melalui pikiran, fantasi, keinginan, keyakinan, sikap, nilai-nilai, perilaku, praktik, peran dan hubungan. Kehamilan merupakan salah satu kondisi yang memengaruhi seksualitas perempuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepuasan seksual perempuan selama kehamilan. Pengambilan sampel pada 104 perempuan hamil menggunakan desain deskriptif dan teknik quota non random sampling di Palangka Raya. Instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik perempuan hamil dan The New Sexual Satisfaction Scale (NSSS). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perempuan melaporkan cukup puas dengan hubungan seksual selama kehamilan sebanyak 66,3%. Kepuasan seksual tidak bergantung dari kuantitas hubungan seksual yang dilakukan tetapi lebih pada kualitas hubungan seksual tersebut. Berdasarkan faktor sub skala fokus ego dan fokus pasangan dan aktivitas seksual, fokus pasangan lebih tinggi dari sub ego yang ditandai dengan perempuan hamil merasakan bahwa aktivitas seksual yang dilakukan oleh pasangan lebih memuaskan. Peneliti merekomendasikan bahwa seksualitas penting untuk diperhatikan oleh perempuan termasuk perempuan hamil walaupun merupakan hal yang tabu karena kepuasan seksual memengaruhi kesejahteraan selama kehamilan.

ABSTRACT
Sexuality is main aspect of human being which is felt and expressed through mind, fantacy,desire,faith, attitude, value, behaviour, practice, role, and relationship. Pregnancy is one of the conditian that influenced women sexuality. The aimed in this study to describe women sexuality satisfaction during pregnancy. Participants in this study are one hundred four pregnant women in Palangka Raya which used descriptivel design and quota non random sampling technique. Instruments were used partisipant characteristic and The New Sexual Satisfaction Scale (NSSS). The result:showed that sixty six point three percent of partisipant report they have been moderately satisfied during pregnancy. Sexual satisfaction is not depend on quantity that sexual had been done but affected by quality. According to sub scale which focus of ego and facus of patner and sexual activity, husband concern is the most important than others. It is showed that pregnant women report sexual activity has been done by husband more satifaction. Recomendation: suggest that sexuality is important to attention by women including during pregnancy. Although it is taboo but sexual satisfaction can be influencing pregnancy well-being. "
2016
S63814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Informasi seksualitas dan kehamilan sangat terbatas. Studi tentang seksualitas selama
kehamilan dan post partum menghasilkan data yang kontroversi (May & Mahlmiester, 1990). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual, apakah informasi yang diperoleh ibu hamil sesuai dengan konsep yang benar terkait hubungan seksual pada kehamilan trimester III dan sumber-sumber yang memberikan informasi kepada ibu hamil. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Data-data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk data demografi dan sumber-sumber informasi dan untuk hasil ukur data pengetahuan rnenggunakan mean. Hasil penelitian melibatkan 30 orang ibu hamil trimester III yang sedang melakukan “ante natal care” di poli kebidanan dan kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta didapatkan 16 responden (53 %) tidak mengetahui dan 14 responden (47%) mengetahui tentang hubungan seksual selama kehamilan trimester III. Sumber yang paling banyak memberikan informasi adalah teman (16 %) dan paling sedikit suami (8%). Sebagian besar petugas kesehatan tidak memberikan infonnasi (63%) tanpa diminta dan alasan terbanyak ibu hamil tidak menanyakan informasi kepada petugas kesehatan tentang hubungan seksual selama
kehamilan trimester III adalah karena malu atau segan (16,?%). Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perawat kesehatan maternitas untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang seksualitas dan kehamilan sehingga dapat memberikan informasi yang tepat hagi ibu hamil dan pasangan serta memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang komprehensif baik biopsikososial spiritual termasuk pendidikan kesehatan tentang hubungan seksual."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5161
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lussy Giovani Cedli
"ABSTRAK
Kehamilan mempengaruhi pola seksualitas pada istri maupun suami. Penelitian ini
bertujuan mengetahui fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan.
Pengambilan sampel pada 40 suami dari ibu hamil menggunakan design deskriptif
sederhana dan teknik total sampling pada bulan Juni 2012 di sebuah Puskesmas.
Instrumen penelitian berupa kuesioner karakteristik suami, Index of sexual
satisfaction quiz (ISS quiz) dan Brief Male Sexual Function Inventory. Hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar suami mengalami penurunan frekuensi
hubungan seksual pada masa kehamilan. Pada tingkat kepuasan hubungan seksual
suami tidak mengalami masalah dan merasa puas, tetapi pada aspek dorongan
seksual dan ereksi mengalami penurunan. Pemberikan konseling dengan
melibatkan suami penting dilakukan selama pemeriksaan kehamilan pasangannya.
Penelitian ini tidak meneliti lebih dalam faktor yang mempengaruhi fungsi seksual
suami selama masa kehamilan pasangan sehingga penelitian selanjutnya
diharapkan meneliti faktor yang mempengaruhi fungsi seksual suami selama masa
kehamilan pasangan.

ABSTRACT
Pregnancy affects the pattern of sexuality in the wife and husband. The research
aims to find the husband's sexual function during the pregnancy the couple.
Sampling at 40 husbands of pregnant women using simple descriptive design and
a total sampling technique in June 2012 at a Health Center. Research instrument
in the form of questionnaire characteristics husband, Index of sexual satisfaction
quiz (quiz ISS) and the Brief Male Sexual Function Inventory. The results showed
most of the husbands has decreased the frequency of sexual intercourse for 30
days. Husband, at the level of sexual satisfaction is not having problems and were
satisfied, but the result of male sexual function, the husband has decreased sex
drive and erection aspects. nurses are expected to provide counseling and invited
to actively join her husband during the pregnancy the couple. This study did not
investigate further the factors that affect sexual function during pregnancy, the
couple husband and so further research is expected to examine the factors that
affect sexual function during the pregnancy the couple husband."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42523
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Does Sampoerno
Jakarta: Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1987
612.66 DOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Bagi masyarakat Madura, pantang menolak lamaran laki-laki yang pertama kali datang. Karena itu, anak perempuan Madura menikah dengan cepat ketika usianya masih belasan tahun, bahkan ketika si anak perempuan masih berumur 12 tahun. Akibatnya banyak problematika yang terjadi akibat perkawinan anak di bawah umur tersebut seperti kekerasan dalam rumah tagga, perselingkuhan, perceraian, kontraksi kehamilan dan kelahiran. Dalam konteks yang demikian ada ketidakadilan dalam proses perkawinan dan ketika berumah tangga. Mental anak perempuan belum siap dalam menghadapi persoalan rumah tangga berikut tugas-tugas sebagai istri dan ibu. Di samping itu, anak perempuan juga terancam nyawanya ketika masa kehamilan dan proses persalinan karena alat reproduksinya belum siap secara normal. Oleh sebab itu advokasi hukum ke Mahkamah Konstitusi mengenai permohonan revisi usia minimal perkawina untuk perempuan 16 tahun pada pasal 7 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 untuk diubah menjadi usia 18 tahun merupakan solusi untuk meminimalisir maraknya perkawinan anak dan menekan laju angka kematian ibu dan anak (AKI)."
360 JP 21:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Azizah, examiner
"[ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui gambaran keluhan subjektif selama kehamilan pada populasi di Indonesia, khususnya Jakarta.
Metode: Wanita hamil yang datang ke poliklinik obstetri RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RS Fatmawati (n=956), diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik dan keluhan subjektif. Sebaran keluhan subjektif selama kehamilan dideskripsikan berdasarkan umur, paritas, pendidikan, sosial ekonomi, keinginan hamil dan riwayat infertilitas.
Hasil: Mual adalah keluhan terbanyak selama trimester pertama (57,5%) dan trimester dua (33,5%), sementara kontraksi (69,3%), nyeri punggung (68,7%) terutama terjadi pada trimester tiga. Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan keluhan mual, muntah dan keputihan.Terdapat hubungan bermakna antara paritas dengan keluhan mual, muntah, konstipasi, keputihan dan kontraksi.Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan keluhan mual, muntah, heartburn, hemoroid, keputihan, nyeri punggung dan disfungsi simfisis pubis.Terdapat hubungan bermakna antara tingkat sosial ekonomi dengan keluhan mual, konstipasi, nyeri punggung, disfungsi simfisis pubis dan kontraksi.Terdapat hubungan bermakna antara keinginan hamil dengan keluhan nyeri punggung dan edema tungkai.Terdapat hubungan bermakna antara riwayat infertilitas dengan keluhan nyeri punggung, disfungsi simfisis pubis dan kontraksi.
Kesimpulan: Keluhan utama pada trimester pertama dan dua adalah mual, sementara pada trimester 3 adalah kontraksi. Faktor-faktor seperti umur, paritas, pendidikan, sosial ekonomi, keinginan hamil dan riwayat infertilitas, mempengaruhi sebaran keluhan subjektif selama kehamilan.ABSTRACT Objective: To obtain a description of subjective complaints during pregnancy in the population in Indonesia, especially Jakarta.
Methods: Pregnant women who visited obstetric clinic of Cipto Mangunkusumo and Fatmawati Hospital (n = 956), answered questionnaire containing questions about the characteristics and subjective symptoms. Distribution of subjective symptoms during pregnancy was described based on age, parity, education, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility.
Results: Nausea was the main symptom during first trimester (57,5%) and second trimester (33,5%) of pregnancy, while contraction (69,3%) and backpain (68,7%) were main symptoms during third trimester. There were significant relationships between maternal age and symptoms of nausea, vomiting and vaginal discharge. There were significant relationship between parity and complaints of nausea, vomiting, constipation, vaginal discharge and contraction. There were significant relationship between educational level and complaints of nausea, vomiting, heartburn, hemorrhoid, vaginal discharge, back pain and symphysis pubis dysfunction. There were significant relationship between socioeconomic level with complaints of nausea, constipation, back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction. There were significant relationship between pregnant desire and complaints of back pain and extremities edema. There were significant relationship between history of infertility and complaints of back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction.
Conclusions: The main symptoms during the first and second trimester was nausea, while the one during the third trimester was contraction. Factors such as age, parity, educational level, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility, affected the distribution of subjective symptoms during pregnancy., Objective: To obtain a description of subjective complaints during pregnancy in the population in Indonesia, especially Jakarta.
Methods: Pregnant women who visited obstetric clinic of Cipto Mangunkusumo and Fatmawati Hospital (n = 956), answered questionnaire containing questions about the characteristics and subjective symptoms. Distribution of subjective symptoms during pregnancy was described based on age, parity, education, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility.
Results: Nausea was the main symptom during first trimester (57,5%) and second trimester (33,5%) of pregnancy, while contraction (69,3%) and backpain (68,7%) were main symptoms during third trimester. There were significant relationships between maternal age and symptoms of nausea, vomiting and vaginal discharge. There were significant relationship between parity and complaints of nausea, vomiting, constipation, vaginal discharge and contraction. There were significant relationship between educational level and complaints of nausea, vomiting, heartburn, hemorrhoid, vaginal discharge, back pain and symphysis pubis dysfunction. There were significant relationship between socioeconomic level with complaints of nausea, constipation, back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction. There were significant relationship between pregnant desire and complaints of back pain and extremities edema. There were significant relationship between history of infertility and complaints of back pain, symphysis pubis dysfunction and contraction.
Conclusions: The main symptoms during the first and second trimester was nausea, while the one during the third trimester was contraction. Factors such as age, parity, educational level, socioeconomic status, pregnant desire and history of infertility, affected the distribution of subjective symptoms during pregnancy.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yofita
"ABSTRAK
Wanita yang melakukan perselingkuhan makin meningkat jumlahnya
(Wrightsman, 1994). Ada bermacam-macam pendapat mengenai arti selingkuh.
Seseorang pasti dikatakan telah berseiingkuh apabila ia siidah melakukan
hubungan seksual bukan dengan pasangannya dalam perkawinan (Spring, 1996).
Scks di luar nikah sangat ditentang baik oleh agama maupun masyarakat (Reed,
1973). Sedangkan untuk mencapai kondisi mental yang sehat, seseorang harus
dapat menyelaraskan antara kebutuhan yang dimilikinya dengan tuntutan
lingkungannya (John, Button, Webster, 1970).
Kriteria subyek adalah wanita yang bertempat tinggal di Jakarta, yang
sedang atau pemah melakukan hubungan seksual di luar nikah dalam ikatan
perkawinan. BCriteria subyek ditentukan dengan pertimbangan perubahan pola
kerjasama dan pola keluarga yahg mengarahkan seseorang melakukan hubung^
seksual di luar nikah lebih tcrlihat pada masyarakat kota besar (Media Indonesia,
Juli 1993). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terfokus.
Hasil penelitian menemukan bahwa ketidak puasan tefhadap perkawinan
serta tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan subyek dalam perkawinan
merupakan sebab utama terjadinya hubungan seksual di luar nikah. Subyek 1
merasa tidak terpenuhi dalam kebutuhan akan cinta, subyek 2 merasa tidak
terpenuhi kebutuhan akan perlindungan dan rasa aman, subyek 3 merasa tidak
terpenuhi kebutuhan fisiologisnya. Hubungan seksual di luar nikah yang dilakukan
merupakan 'perantara' agar kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Pada
subyek 1 dan 2, penyesuaian perkawinan diperburuk oleh ketergantungan pasangan
terhadap keluarga asal secara finansial dan emosional. Pada subyek 3
ketergantungan pasangan terhadap keluarga asal secara finansial justru
dirasakannya amat membantu. Reaksi pasangan setelah subyek diketahui
melakukan seks di luar nikah pada umumnya adalah cemburu. Pada subyek 3
kecemburuan dan selalu diungkitnya hubungan seksual di luar nikah yang
dilakukan subyek menyebabkan terjadinya perceraian. Disarankan untuk penelitian yang serupa hendaknya menggunakan subyek
lebih bervariasi dan membandingkan antara pelaku yang bertempat tinggal di kota
besar dan pedesaan agar terlihat pengaruh perbedaan pola kehidupannya."
1998
S2722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to explain female subjectivity reflected in Tempurung novel by Oka Rusmini by describing main character perception toward body and autonomy in the formation of female subjectivity ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Made Natasya Restu Dewi Pratiwi
"Indonesia, Filipina, dan Timor-Leste merupakan negara yang memiliki kemajuan penanganan kehamilan remaja yang masih jauh dari target ASFR 2030. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model prediksi kehamilan remaja usia 15-19 di ketiga negara tersebut dengan desain cross-sectional. Remaja 15-19 tahun yang menjadi responden DHS dipilih menjadi sampel. Di Indonesia faktor yang berpengaruh, yaitu usia pertama menikah (AOR:0.6), status pernikahan (AOR:0.002), dan penggunaan kontrasepsi (AOR:14.9). Faktor kehamilan remaja di Filipina, yaitu status pernikahan (AOR: 0.008) dan penggunaan kontrasepsi (AOR: 6.4). Sementara, faktor kehamilan remaja di Timor-Leste, yaitu tingkat pendidikan (AOR: 2.9), usia pertama menikah (AOR: 0.033), dan usia responden (AOR: 0.167). Determinan kehamilan remaja di ketiga negara studi didominasi pengaruhnya oleh faktor individu dan sosial ekonomi. Diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk memasifkan edukasi kesehatan reproduksi agar remaja terhindar dari kehamilan. Kata kunci: Kehamilan Remaja, Kesehatan Reproduksi, Pernikahan Dini, Edukasi, Kontrasepsi.

Indonesia, the Philippines and Timor-Leste are countries that have progress in handling teenage pregnancy which is still far from the ASFR 2030 target. This research was conducted to determine the prediction model for teenage pregnancy aged 15-19 in these three countries with a design cross-sectional. Adolescents 15-19 years old who were DHS respondents were selected as samples. In Indonesia, the influencing factors are age at first marriage (AOR: 0.6), marital status (AOR: 0.002), and use of contraception (AOR: 14.9). Factors of teenage pregnancy in the Philippines, namely marital status (AOR: 0.008) and use of contraception (AOR: 6.4). Meanwhile, the factors for teenage pregnancy in Timor-Leste are education level (AOR: 2.9), age at first marriage (AOR: 0.033), and respondent age (AOR: 0.167). The determinants of teenage pregnancy in the three study countries are dominated by individual and socio-economic factors. Cross-sector collaboration is needed to intensify reproductive health education so that teenagers avoid pregnancy. Keywords: Adolescent Pregnancy, Reproductive Health, Early Marriage, Education, Contraceptive."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhalimah
"Persepsi ibu hamil primpipara trisemester l tentang hubungan seksual dipengaruhi oleh perubahan fisiologis, respon psikologis dan faktor yang mempengaruhi persepsi ibu tentang hubungan seksual yaitu pengetahuan, pendidikan, pengalaman, kultur, kepercayaan, keyakinan religi, dan sires akibat interaksi sosial. Persepsi yang positif tentang hubungan seksual selama kehamilan akan berdampak pada respon psikologis dan perilaku. Ibu hamil dikatakan memiliki persepsi yang positif bila ibu hamil tidak akan menolak melakukan hubungan seksual, sedangkan ibu hamil dikatakan memiliki persepsi yang negatif maka ibu hamil akan menolak melakukan hubungan seksual.
Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi ibu hamil primipara trisemester I tentang hubungan seksual, dan faktor yang berhubungan dengan persepsi tersebut. Meode penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional . Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling jenis concecutive sampling.
Pengolahan hasil penelitian ini menggunakan uji statistik beda proporsi chi kuadrat dengan menggunakan 2 analisis : analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk karakteristik ibu hamil yang terdiri dari perubahan fisiologis dan psikologis , faktor yang mempengaruhi persepsi yang terdiri dari pengetahuan, kultur/adat istiadat dan keyakinan yang dianut, serta persepsi ibu hamil tentang hubungan seksual. Analisis bivariat untulc mencari hubungan antara karakteristik, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dengan persepsi itu sendiri tidak peneliti lakukan karena hasil analisis univariat telah dapat menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamil, faktor-faktor yang mempengaruhi dengan timbulnya persepsi itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5081
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>